You are on page 1of 25

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia menghadapi masalah dengan jumlah kualitas sumber daya
manusia dengan kelahiran 5.000.000/tahun. Untuk dapat mengangkat derajat
kehidupan bangsa telah dilaksanakan secara bersamaan pembangunan ekonomi
dan keluarga berencana yang merupakan sisi masing-masing mata uang. Bila
gerakan keluarga berencana tidak dilakukan bersamaan dengan pembangunan
ekonomi dikhawatirkan hasil pembangunan tidak berarti.
Keluarga sebagai unit terkecil kehidupan bangsa diharapkan menerapkan
norma keluarga kecil bahagia sejahtera (NKKBS) yang berorientasi pada zero
population growth (pertumbuhan seimbang).
Metode suntikan KB telah menjadi bagian gerakan keluarga berencana
nasional serta peminatnya makin bertambah tinggi. Oleh karena aman,
sederhana, efektif, tidak menimbulkan gangguan dan dapat dipakai pada pasien
persalinan.
1.2. Tujuan
* Tujuan Umum
Mahasiswa dapat melakukan Asuhan Kebidanan KB pada klien dengan
akseptor aktif KB suntik.
* Tujuan Khusus
1. Melakukan pengkajian data pada klien dengan.
2. Mengidentifikasi masalah/diagnosa
3. Menegakkan diagnosa potensial dan mengidentifikasi tindakan segera.
4. Menentukan rencana tindakan kepada klien
5. Melaksanakan evaluasi atas tindakan yang dilakukan kepada klien.

1.3. Pelaksanaan
Pelaksanaan praktek lapangan dilakukan tanggal 10-30 Desember 2007
di BPS Ny. Dyah Sp.
1.4. Sistematika Penulisan
* Halaman Judul
* Lembar pengesahan
* Kata pengantar
* Daftar Isi
* Bab I

: Pendahuluan

* Bab II

: Landasan Teori

* Bab III

: Tinjauan Kasus

* Bab IV

: Kesimpulan

* Daftar Pustaka

BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1. Pengertian
* Pengertian KB secara Umum
KB adalah usaha mengatur banyaknya jumlah kelahiran sedemikian
rupa sehingga bagi ibu maupun bayinya, bagi ayah serta keluarga dan
masyarakat yang bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian sebagai
akibat langsung dari kelahiran tersebut.
(Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, 2003 : 14)
KB adalah pencegahan konsepsi atau pencegahan terjadinya
pembuahan atau mencegah bertemunya sel mani dari laki-laki dan sel telur
dari perempuan sekitar persetubuhan.
(IBG Manuaba, 1998 : 204)
KB adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah
kelahiran dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi.
(Prof. Dr. Rustam, M, MPH, 1998 : 225)
* Pengertian KB Suntik
Adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah
kelahiran dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi yang berupa
hormon progesterone dengan menyuntikkannya kedalam tubuh pasien secara
intra muskuler (IM) atau didalam otot.
2.2. Macam-macam Kontrasepsi Suntik
Ada 3 macam, yaitu:
a. Depo Provera

Adalah mendroxyprogesterone yang digunakan untuk tujuan kontrasepsi


parenteral/mempunyai efek progesteron yang kuat dan sangat efektif.
1. Komposisi
Suspensi steril Depo Medroxy Progesteron Acetat (DMPA) dalam air.
* Tiap vial berisi 3 ml suspensi (150 mg Medroxy Progesteron Acetat).
* Tiap vial berisi 1 ml suspensi (150 mg Medroxy Progesteron Acetat).
2. Waktu pemberian dan dosis
Disuntikan dalam dosis 150 mg/cc sekali 3 bulan dengan cara IM.
3. Efektivitas
Efektivitas tinggi dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan tiap tahun
asal penyuntikan di lakukan secara teratur.
4. Keuntungan
* Lebih mudah digunakan, tidak perlu setiap hari menelan Pil
* Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap
penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah.
* Sangat efektif
* Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI
* Dapat digunakan oleh perempuan lebih dari 35 tahun sampai pre
menopause.
* Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik.
* Tidak menganggu hubungan sexual, mengurangi rasa nyeri saat haid.
* Tidak didapat pengaruh sampingan dari pemakaian estrogen.
5. Efek Samping
* Reaksi anafilaksis
* Penyakit tromboembolik, tromboplebitis
* Sistem saraf pusat gelisah, depresi, pusing, sakit, tidak bisa tidur.
* Selaput kulit dan lendir bercak merah/jerawat.
* Gastro intestinal, mual
* Payudara lembek dan galaktorea

* Perubahan warna kulit di tempat suntikan


6. Cara Pemberian
* Waktu pasca persalinan (PP)
Diberikan pada hari ke 3-5 PP/sesudah ASI diproduksi/ibu sebelum
pulang dari RS/6-8 minggu pasca bersalin asal ibu tidak hamil/belum
melakukan coitus.
* Pasca keguguran
Segera setelah kuretage/sewaktu ibu hendak pulang dari RS. 30 hari
pasca abortus asal ibu belum hamil lagi, dalam masa interval diberikan
pada hari 1-5 haid.
b. Noristat (Norigest)
Adalah obat kontrasepsi yang disuntikan secara IM. Larutannya
merupakan campuran berzyi berzoat dan castrol oil dalam perbandingan 4 :
6. Efek kontrasepsinya terutama mencegah masuknya sperma melalui lendir
servik.
1. Komposisi
Dalam ampul norigest berisi 200 mg nerotinason enantat dalam larutan
minya (depo norestirat)
2. Waktu pemberian dan dosis
Di suntikan dalam dosis 200 mg/cc sekali setiap 2 bulan dengan cara IM.
Untuk 6 bulan pertama suntikan diberikan setiap 8 minggu dan setelah itu
setiap 12 minggu.
3. Efektivitas
Menyebabkan siklus haid lebih stabil, amenorhea, lebih jarang dan
tertilitas lebih cepat kembali setelah berhenti menjadi akseptor.
Efektivitas dan angkat kegagalan sama dengan pil kombinasi.
4. Keuntungan
* Sangat efektif sebagai metode kontrasepsi

* Tidak berefek buruk terhadap laktasi


* Kembalinya kesuburan lebih cepat
* Kadar Hb sering bertambah sehingga dapat mencegah Anemia
* Siklus haid lebih stabil
5. Efek samping
* Amenorhea
* Perdarahan berkepanjangan
* Badan terasa panas dan liang senggama kering
* Bertambahnya berat badan
* Rambut rontok
* Hiperpigmentasi sekitar pipi
6. Waktu mulai menggunakan konirasepsi
* Setiap saat selama siklus haid, asal tidak hamil
* Mulai hari pertama sampai hari ke-7 siklus hais
* Pada ibu yang tidak haid, infeksi diberikan setiap saat asal tidak hamil.
Selama 7 hari setelah suntikan tidak berhubungan sex atau jika
berhubungan menggunakan kondom.
* Ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin mengganti
dengan kontrasepsi suntikan. Suntikan pertama dapat segera diberikan
tidak perlu menunggu sampai haid berikutnya datang asal tidak hamil.
* Ibu yang sedang menggunakan jenis kontrasepsi lain dan ingin
mengganti dengan jenis kontrasepsi suntikan lain, di mulai pada saat
jadwal kontrasepsi suntikan sebelumnya.
* Ibu ingin mengganti AKDR dengan kontrasepsi hormonal suntikan
pertama dapat diberikan pada hari pertama sampai ke-7 siklus haid
asal tidak hamil.
* Ibu tidak haid/dengan perdarahan tidak teratur pertama suntikan dapat
diberikan setiap saat asal tidak hamil dan selama 7 hari setelah

suntikan tidak boleh berhubungan sex atau berhubungan dengan


menggunakan kondom.
C. Cyclofem
Adalah suntikan kombinasi 25 mg depo medroxy progesteron acetat
dan 5 mg estradiol cypionate.
1. Komposisi
Tiap ml suspensi dalam air mengandung:
* Medroxy progesteron acetat 25 mg
* Estradiol cypionate 5 mg
2. Waktu pemberian dan dosis
Disuntikan dalam dosis 50 mg noretindrom enantat dan 5 mg estradiol
valeral yang diberikan melalui IM sebulan sekali.
3. Efektivitas
Sangat efektif (0,1 0,4 kehamilan/1000 wanita) selama tahun pertama
penggunaan.
4. Indikasi
Kb suntik 1 bulanan diberikan kepada wanita yang telah mempunyai anak
tetapi anggan atau tidak bisa untuk dilakukan sterilisasi.Kb suntik ini
juga diberikan kepada wanita yang sering lupa atau enggan minum pil
setiap hari
5. kontra indikasi
1.hypertensi
2.diabetes
3.perdarahan pervaginam yang abnormal
4.penyakit jantung dan ginjal
5.varices berat
6.wanita yang sedang menyusui
7.dicurigai adanya kehamilan
8.fungsi hati kurang baik

9.adanya keganasan pada kelenjar payudara dan alat reproduksi


6. Keuntungan
- Resiko terhadap kesehatan kecil
- Tidak berpengaruh pada hubungan sex
- Tidak di perlukan pemeriksaan dalam
- Jangka panjang
- Efek samping kecil
- Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
7. Efek samping
- Perubahan pada kulit : gatal-gatal, penggelapan kulit
- Sakit kepala, sakit pada data
- Peningkatan BB
- Perdarahan berkepanjangan
- Anoreksia, rasa lelah, depresi
- Payudara lembel dan galaktosa
- Penyakit tromboembolik, tromboflebitis
- Perdarahan tidak teratur
8. Waktu mulai menggunakan suntikan kombinasi
- Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid.
- Bila di suntikan pertama diberikan setelah hari ke-7 siklus haid, klien
tidak boleh berhubungan sex atau berhubungan dengan menggunakan
kondom.
- Pada klien pasca persalinan 6 bulan, menyusui serta belum haid
suntikan pertama dapat diberikan setiap saat asal tidak hamil.
- Jika pasca persalinan kurang dari 6 bulan dan menyusui, jangan diberi
suntikan kombinasi.
- Pasca keguguran
Suntikan kombinasi dapat segera diberikan/dalam waktu 7 hari.

- Bila sebelumnya memakai kontrasepsi hormonal dan ingin ganti


suntikan dapat segera diberikan asal ibu tidak hamil dan pemberiannya
tidak perlu menunggu sampai datang haid. Bila diberikan pada hari ke17 siklus haid, metode kontrasepsi lain tidak di perlukan.
- Ibu sebelumnya menggunakan AKDR, suntikan pertama diberikan hari
ke-17 siklus haid, kemudian AKDR dicabut segera.
2.3. Mekanisme Kerja Kb Suntik hormonal
1. Primer : Mencegah Ovulasi
Kadar FSH dan LH menurun dan tidak terjadi LH surge respon
kelenjar hipofue terhadap gonadotropin releasing hormon eksogeneus tidak
berubah, sehingga memberi kesan proses terjadi dihipotalamus dari pada
dikelenjar hipofise (menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak
terjadi ovulasi).
2. Sekunder
- Mengentalkan lendir serviks dan menjadi sedikit sehingga menurunkan
kemampuan penetrasi sperma.
- Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atropi
- Menghambat transportasi gamet dan tuba
- Mengubah endomentrium menjadi tidak sempurna untuk implantasi hasil
konsepsi.
2.4. Indikasi KB Suntik
KB suntik diberikan kepada wanita yang menginginkan kontrasepsi
jangka panjang/wanita yang telah mempunyai cukup anak tapi enggan/tidak
bisa melakukan sterilisasi. Ini juga diberikan kepada wanita yang mempunyai
kontas indikusi estrogen/menunjukkan efek samping dengan pemakaian

estrogen/enggan minum pil tiap hari. KB suntik yang diberikan kepada ibu
menyusui dan pada wanita yang mendekati menopause.
2.5. Kontra
Ada 2 macam, yaitu:
1. Kontra Indikasi secara mutlak
- Terdapatnya tromboflebitis/riwayat tromboflebitis
- Kelainan serebro vaskular
- Fungsi hati tidak/kurang baik
- Adanya keganasan pada kelenjar payudara dan alat reproduksi
- Varives beral
- Adanya kehamilan
2. Kontra indikasi secara relatif
- Hipertensi
- Diabetes
- Perdarahan abnormal pervaginam
- Fibromioma uterus
- Penyakit jantung dan ginjal
Konsep Asuhan Kebidanan
Asuhan kebidanan adalah bantuan yang diberikan oleh bidan kepada
individu pasien atau klien yang pelaksanaannya dilakukan dengan cara:
- Bertahap dan sistematis
- Melalui suatu proses yang disebut manajemen kebidanan.
Manajemen Kebidanan Menurun Varney, 1997
1. Pengertian
* Proses pemecahan masalah

* Digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan


tindakan berdasarkan teori ilmiah.
* Penemuan-penemuan keterampilan dalam rangkaian atau tahapan yang
logis.
* Untuk pengambilan suatu keputusan
* Yang berfokus pada klien
2. Langkah-langkah
I.

Mengumpulkan semua data yang dibutuhkan untuk memakai keadaan


klien secara keseluruhan.

II. Menginterpretasikan

data untuk mengidentifikasi

diagnosa atau

masalah.
III. Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial dan mengantisipasi
penanganannya.
IV. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera konsultasi kolaborasi
dengan tenaga kesehatan lain serta rujukan berdasarkan kondisi klien.
V. Menyusun rencana asuhan secara menyeluruh dengan tepat dan rasional
berdasarkan keputusan yang dibuat pada langkah-langkah sebelumnya.
VI. Pelaksanaan langsung asuhan secara efisien dan aman.
VII. Mengevaluasi keefektifan asuhan yang dilakukan, mengulang kembali
manajemen proses untuk aspek-aspek asuhan yang tidak efektif.
Langkah I : Tahap Pengumpulan Data Dasar
Pada langkah pertama ini berisi semua informasi yang akurat dan lengkap
dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Yang terdiri dari data
subjektif data

objektif. Data subjektif adalah

yang

menggambarkan

pendokumentasian hasil pengumpulan data klien melalui anamnese. Yang


termasuk data subjektif antara lain biodata, riwayat menstruasi, riwayat
kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan dan nifas, biopskologi spiritual,
pengetahuan klien.

Data objektif adalah yang menggambarkan pendokumentasian hasil


pemeriksaan fisik klien, hasil laboratorium dan test diagnostik lain yang
dirumuskan dalam data fokus. Data objektif terdiri dari pemeriksaan fisik yang
sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda, tanda vital, pemeriksaan
khusus (inspeksi, palpasi auskultasi, perkusi), pemeriksaan penunjang
(Laboratorium, catatan baru dan sebelumnya).
Langkah II : Interpretasi Data Dasar
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosa atau masalah
berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan.
Langkah III : Mengidentifikasi Diagnosa atau Masalah Potensial dan
Mengantisipasi Penanganannya.
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosa
potensial berdasarkan diagnosa atau masalah yang sudah di identifikasi.
Langkah

ini

membutuhkan

antisipasi,

bila

memungkinkan

dilakukan

pencegahan. Bidan diharapkan dapat waspada dan bersiap-siap diagnosa atau


masalah potensial ini benar-benar terjadi.
Langkah IV : Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera, untuk
melakukan

konsultasi,

kolaborasi

dengan

tenaga

kesehatan

lain

berdasarkan kondisi klien.


Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh Bidan atau dokter dan
untuk dikonsultasikan atau di tangani bersama dengan anggota tim kesehatan
yang lain sesuai dengan kondisi klien.

Langkah V : Menyusun Rencana Asuhan Yang Menyeluruh


Pada langkah ini direncakan usaha yang ditentukan oleh langkah- langkah
sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap masalah
atau diagnosa yang telah diidentifikasi atau diantisipasi.
Langkah VI : Pelaksanaan Langsung Asuhan dengan Efisien dan Aman
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang
diuraikan pada langkah kelima di laksanakan secara efisien dan aman.
Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian lagi oleh
klien atau anggota tim kesehatan lainnya. Walau bidan tidak melakukan sendiri
ia tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya.
Langkah VII : Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar
tetap terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi
didalam diagnosa dan masalah. Rencana tersebut dianggap efektif jika memang
benar dalam pelaksanaannya.

BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1. Pengkajian Data
3.1.1. Data Subyektif
Anamnesa

tanggal: 21 April 2008

jam:08.00

oleh: Nidaul M.

1. Identitas klien
Nama

Umur

Nama Suami :
tahun

Suku/bangsa : Jawa/Indonesia

Umur

tahun

Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia

Agama

: Islam

Pendidikan

: SMA

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

: IRT

Pekerjaan

: Swasta

Penghasilan : -

Penghasilan

:-

Alamat

Alamat

Agama

: Islam

2.Alasan Kunjungan Saat Ini / Keluhan Utama


Ibu mengatakan ingin suntik ulang kb suntik 3 bulan (depo progestin)
dan sekarang dalam keadaan haid
3.Riwayat Kebidanan
a. Riwayat Menstruasi
Siklus

: 28 hari

Menarche

: 13 tahun

Lama

: 7 hari

Dysmenorhea : tidak

Warna

: merah segar

Flour albus

: tidak

Bau

: anyir

HPHT

b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nfias yang lalu

No

Hamil
Ke

Suami
Ke

UK

Jenis PenolongPenyulit BB/PB JK


Persalinan

H/M Meneteki

KB

4.Riwayat Kesehatan
a. Riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita
Ibu mengatakan tidak pernah atau sedang menderita penyakit
menular, menurun maupun menahun seperti DM, asma, jantung,
Hipertensi, TBC, hepatitis B, dll
b. Riwayat Penyakit Keluarga / Keturunan
Ibu mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang menderita
penyakit menular, menurun, maupun menahun seperti DM, asma,
jantung, hipertensi, TBC, hepatitis B dll
c. Perilaku kesehatan
Ibu mengatakan tidak pernah minum jamu-jamuan, tidak minum
alkohol dan tidak merokok
d. Riwayat psikososial
Ibu mengatakan suami dan keluarganya mendukung ibu untuk
menggunakan KB suntik 3 bulanan
e. Riwayat KB
Ibu mengatakan mengikuti program KB suntik 3 bulan
5.Pola Kehidupan Sehari-hari
a. Pola Nutrisi
Ibu mengatakan makan + 3x / hari porsi sedang 1 piring habis
terdiri dari nasi lauk pauk, sayur-sayuran dan minum air putih + 8
gelas / hari

b. Pola eliminasi
Ibu mengatakan BAB + 1 x / hari, warna kuning, konsistensi
lembek, bau khas, tanpa konstipasi dan BAK + 4x / hari, warna
kuning jernih, lancar, memancar, tanpa rasa nyeri
c. Pola aktivitas
Ibu mengatakan melakukan aktivitas ibu rumah tangga seperti
memasak, menyapu, mencuci dll
d. Pola istirahat
Ibu mengatakan tidur siang + 2 jam/hari (13.00 15.00) WIB
Tidur malam + 6 jam/hari (22.00 04.00) WIB
e. Pola kebiasaan diri
Ibu mengatakan mandi 2x / hari, gosok gigi 2x/hari, keramas
3x./minggu, ganti baju dan celana dalam 2x/hari
f.

Pola seksual
Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual 2-3 x/minggu

3.1.2. Data Obyektif


1. Pemeriksaan Umum
-

Kesadaran

: composmentis

KU

: baik

TB/BB

TTV

: 36,4 oC

TD

: 110/70 mmHg

ND

: 84 x/mnt

RR : 22x/mnt

2. Pemeriksaan fisik
Inspeksi
Rambut : bersih, hitam, tidak rontok, tidak ada ketombe
Muka
-

Closma gravidarum

: tidak ada

Konjungtiva

: tidak anemi

Sklera

: tidak ikterus

Stomatitis

: tidak ada

Gigi

: tidak caries

Mulut

Leher
-

Pembesaran kelenjar tiroid : tidak ada

Pembesaran vena jugularis : tidak ada

Struma

Dada

: tidak ada

: simetris, tidak ada tarikan intereosta

Payudara
-

Bentuk

: bulat menggantung

Areola

: tidak hyperpigmentasi

Putting susu

: menonjol

Keluaran

: (-/-)

Striae

: tidak ada

Linea

: tidak ada

Pembesaran

: tidak ada

Bekas luka

: tidak ada bekas luka operasi

Warna

: merah kebiruan

Luka parut

: tidak ada

Varices

: tidak ada

Oedema

: tidak ada

Hemoroid

: tidak ada

Varices

: tidak ada

Perut:

Vulva

Anus:

Ekstremitas
Atas
-

Varices

: -/-

Odema

: -/-

Bawah
-

Varices

: -/-

Odema

: -/-

R patella

: +/+

3.2. Interpretasi data dasar, diagnosa dan masalah


Data dasar
Diagnosa / Masalah
Ds: Ibu mengatakan ingin suntik ulang kb 3 Akseptor KB suntik 3
bulanan, sekarang dalam keadaan haid
Do: kesadaran: composmentis
KU: baik
TTV: TD: 110/70 mmHg
ND: 84x/menit

S: 364 oC
RR: 22x/menit

3.3. Identifikasi Diagnosa potensial


3.4. Identifikasi tindakan kebutuhan segera
-

bulan (depo progestin)

3.5. Intervensi
Tgl/Jam
Diagnosa/Masalah
21
AprilAkseptor KB suntik Tujuan:
2008

3 bulanan

08.00 WIB (depoprogestin)

Intervensi

Rasional

Setelah dilakukan asuhan


kebidanan selama + 10 menit
diharapkan klien mengerti
tentang KB suntik 3 bulan;
klien mendapat pelayanan kb
sesuai yang diinginkan.
Kriteria hasil:
- Ibu dapat mengerti dan
memahami serta dapat
mengulang dengan baik
penjelasan yang petugas
berikan
- Ibu mendapatkan KB suntik 3
bulan
- TTV normal
Intervensi
1. Lakukan pendekatan
terapeutik pada Ibu

1. Dengan melakukan
pendekatan terapeutik
pada ibu diharapkan
dapat terjalin kerjasama
yang baik antara petugas
dengan klien

2. lakukan pemeriksaan TTV


dan pemeriksaan fisik

2. untuk mengetahui
kondisi kesehatan klien

saat ini
3. Jelaskan pada ibu tentang KB 3. Dengan memberikan

suntik secara lengkap

penjelasan tentang KB
suntik secara lengkap
diharapkan ibu mengerti
dan memahami tentang

4. Berikan penjelasan tentang

KB suntik
4. Dengan memberikan

keuntungan dan efek samping

penjelasan tentang

KB suntik 3 bulan

keuntungan dan efek


samping KB suntik 3
bulan diharapkan ibu
lebih mengerti dan
memahami efek samping
dari keuntungan dan
kerugian KB suntik 3

bulan (cyclofem)
5. tunjukkan tanggal kadaluarsa 5. diharapkan klien benar
dan pastikan obat yang

benar yakin tentang obat

diberikan adalah cyclofem


6. suntikan obat kb 3 bulanan

yang akan disuntikkan


6. diharapkan kontrasepsi

7.anjurkan klien untuk kembali

tatap aman
7.diharapkan klien kembali

suntik

tepat waktu sesuai jadwal

atau jika ada keluhan

penyuntikan

8.lakukan pencatatan pada kartu 8.sebagai dokumentasi


akseptor dan kartu register

medik

3.6 Implementasi
tanggal : 21-April -2008
1.

jam:08.00

oleh : Nidaul M.

Melakukan pendekatan terapeutik pada klien


-memberi salam,merndengarkan keluhan klien

2.

Melakukan pemeriksaan TTV dan pemeriksaan fisik

3.

Menjelaskan hasil pemeriksaan pada klien

4.

Mmenjeleskan tentang keuntungan kb suntik 3 bulan yaitu tidak diperlukan


pemeriksaan dalam,tidak mengganggu hub seksual,resiko terhadap kesehatan
kecil dll.efek sampingnya yaitu peningkatan BB, perdarahan
berkepanjangan,sakit kepala,sakit pada dada dll.

5.

Menunjukkan tanggal kadaluarsa dan memastikan obat yang diberikan


adalah cyclofem

6.

Menyuntikkan obat KB 3 bulanan pada daerah otot gluteal secara IM

7.

Menganjurkan klien untuk kembali suntik pada tanggal

atau

jika sewaktu2 ada keluhan.


8.

Melakukan pencatatan sebagai dokumentasi medik pada kartu akseptor dan


buku register

3.7 Evaluasi
Tanggal: 21-4-2008

Jam: 08.00 WIB

S: Ibu mengatakan telah mendapatkan suntik KB 3 bulan (depoprogestin)


sesuai pilihannya dan sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan
petugas
O: Kesadaran: composmentis
KU: baik
TD: 110/70 mmHg

S: 364 oC

ND: 84x/menit

RR: 22x/menit

BB:

kg

Ibu dapat mengulangi penjelasan yang diberikan petugas

A: Akseptor lama KB suntik 3 bulan (depoprogestin)


P:

berikan HE tentang:
- nutrisi yang cukup
- istirahat yang cukup

Menganjurkan pada klien untuk kembali lagi tanggal

dan jika

sewaktu-waktu ada keluhan

Mengingatkan klien untuk selalu membawa kartu KB setiap kontrol


ulang

DAFTAR PUSTAKA

Bagian obstetry dan Ginekologi FK UNPAD. Teknik Keluarga Berencana. Bandung:


Elstar Offset
Manuaba, IBG. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan
Bidan. Jakarta: EGC
Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. 2003. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohadjo.

ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY

AKSEPTOR LAMA KB SUNTIK 3 BULANAN


DI PUSKESMAS TENGGILIS
SURABAYA

Disusun Oleh:

NIDAUL M
05.300.51

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


ARTHA BODHI ISWARA
SURABAYA
2008

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum...............................................................
1.2.2 Tujuan Khusus..............................................................
1.3 Pelaksanaan...............................................................................
1.4 Sistematika Penulisan...............................................................

1
1
1
2
2

BAB II LANDASAN TEORI


2.1 Pengertian..................................................................................
2.2 Macam-macam kontrasepsi suntik.............................................
2.3 Mekanisme kerja......................................................................
2.4 Indikasi KB suntik...................................................................
2.5 Kontra indikasi.........................................................................
2.6 Konsep Asuhan Kebidanan......................................................

3
3
9
9
9
10

BAB III TINJAUAN KASUS


3.1 Pengkajian Data........................................................................
3.1.1 Data subyektif...............................................................
3.1.2 Data obyektif.................................................................
3.2 Interpretasi data dasar, diagnosa dan masalah..........................
3.3 Identifikasi diagnosa potensial..................................................
3.4 Identifikasi tindakan segera......................................................
3.5 Intervensi...................................................................................
3.6 Implementasi.............................................................................
3.7 Evaluasi.....................................................................................

14
14
16
18
18
18
19
21
21

BAB IV PENUTUP ....................................................................................

23

DAFTAR PUSTAKA

You might also like