Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
Offering B
Anggota
:
1. Atika Nurlailika O.
2. Maria Fransisca D.
130341614795
130341603387
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanaman sirsak (Annona muricata L.), yang juga dikenal dengan sebutan nangka
sebrang merupakan tanaman tropis dan sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia
maupun di dunia. Di Indonesia, sirsak tumbuh dengan baik pada daerah yang mempuyai
ketinggian kurang dari 1000 meter di atas permukaan laut. Tanaman ini mempunyai
manfaat besar bagi kehidupan manusia, yaitu sebagai tanaman buah yang syarat dengan
gizi. Dalam industri makanan, sirsak dapat diolah menjadi selai buah, sari buah, sirup
dan dodol sirsak (Warisno dan Dahana, 2012). Selain buah sirsak yang banyak
digunakan dan dikonsumsi, daun sirsak juga dapat digunakan sebagai obat berbagai
penyakit oleh masyarakat sejak dahulu dengan cara perebusan dan kulit batang tumbuhan
sirsak ini berkhasiat sebagai obat mencret dan obat bisul, buah dan biji masak berkhasiat
sebagai obat cacing. Buah sirsak juga berfungsi untuk memperlancar pencernaan.
(Khomsan, A. 2009)
Daun sirsak mengandung flavonoid, tanin, alkaloid, saponin, kalsium, fosfor,
vitamin (A, B dan C), fitosterol, kalsium oksalat dan beberapa kandungan kimia lainnya
termasuk annonaceous acetogenins. Daun sirsak saat ini ramai digunakan sebagai obat
kanker, karena kandungannya tersebut. Daun sirsak juga memiliki senyawa antibakteri
yang berlimpah. Studi untuk sifat antibakteri telah diteliti dan menunjukkan bahwa daun
sirsak mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri gram positif maupun negatif
seperti Staphylococcus aureus, Vibrio cholerae, Escherichia coli, dan Salmonella
enteritidi.
Karena daun sirsak memiliki senyawa antibakteri yang berlimpah maka kami akan
menguji hal tersebut kami menggunakan bakteri uji yaitu Escherichia coli yang banyak
terdapat dalam tubuh manusia. Dengan penelitian ini akan terlihat apakah terdapat
pengaruh terhadap daya hambat bakteri E. coli. Pembuatan ekstrak dilakukan dengan
cara maserasi. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar
menggunakan cakram kertas.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah untuk penelitian ini yaitu :
1.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :
1. Mengetahui pengaruh tingkat konsentrasi ekstrak daun sirsak (Annona muricata)
terhadap daya hambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dari penelitian ini adalah:
1. Tingkat konsentrasi ekstrak daun sirsak (Annona muricata) berpengaruh terhadap
daya hambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli.
E. Manfaat Penelitian
Bagi peneliti
1. Mengetahui pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata) terhadap daya hambat
pertumbuhan bakteri Escherichia coli.
2. Mengetahui kandungan daun sirsak (Annona muricata) yang dapat menghambat
pertumbuhan bakteri Escheria coli.
3. Dapat mengetahui pada konsentrasi ekstrak daun sirsak (Annona muricata) yang
bekerja paling efisien dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli.
Bagi masyarakat :
1. Mengetahui khasiat dari sirsak (Annona muricata) selain buah dan batang yaitu pada
daunnya sebagai antimikroba.
2. Dapat dijadikan sebagai lahan industri rumahan sebagai obat berbagai penyakit oleh
masyarakat.
G. Definisi Operasional
1.
2.
3.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
daun dapat digunakan sebagai obat cacing. Bagian bunga dan polong buah dapat digunakan
sebagai obat untuk penyakit selesema.
Daun sirsak yang mengandung flavonoid, saponin, tanin dan alkaloid ini berpotensi
sebagai bahan untuk mencegah penyakit infeksi bakteri.Senyawa flavonoida sebenarnya
terdapat pada semua bagian tumbuhan termasuk daun, akar, kayu, kulit, tepung sari, bunga,
buah, dan biji. Kebanyakan flavonoida ini berada di dalam tumbuh tumbuhan kecuali alga.
Namun ada juga flavonoida yang terdapat dalam hewan, misalnya dalam kelenjar bau berang
berang dan sekresi lebah. Dalam sayap kupu kupu dengan anggapan bahwa flavonoida
berasal dari tumbuh tumbuhan yang menjadi makanan hewan tersebut dan tidak
dibiosintesis di dalam tubuh mereka. Penyebaran jenis flavonoida pada golongan tumbuhan
yang tersebar yaitu angiospermae, klorofita, fungi, briofita (Markham, 1988). 2.2.1. Struktur
dasar senyawa flavonoida Senyawa flavonoida adalah senyawa yang mengandung C15 terdiri
atas dua inti fenolat yang dihubungkan dengan tiga satuan karbon. Struktur dasar flavonoida
dapat digambarkan sebagai berikut :
Prazat utama flavonoida sendiri sudah diketahui tanpa keraguan sebagai hasil dari
banyak percobaan, tetapi masih banyak pertanyaan yang belum terjawab mengenai jalur rinci
yang diikuti. Sering teramati bahwa dalam spesies tumbuhan tertentu semua flavoida yang
berbeda-beda mempunyai pola hidroksilasi cincin yang sama, perbedaan hanya terdapat
asetilasi, glikosilasi, dan struktur bagian C-3. Pengamatan ini menunjukkan bahwa terdapat
senyawa antara C-15 yang umum diubah menjadi berbagai senyawa flavonoida setelah pola
hidroksilasi cincin terbentuk.
Akan tetapi, tampaknya berbagai gugus hidroksil ini sesungguhnya dimasukkan pada
tahap yang berlainan dalam sintesis. Misalnya, jika hidroksil-7 harus terdapat pada produk
akhir (misalnya sianidin), gugus ini harus terdapat pada cincin A kalkon. Pemasukan gugus
hidroksil-3 ke dalam molekul yang sudah mengandung hidroksil-4 dapat terjadi bahkan pada
tahap akhir jalur, dan jika telah ditambahkan tidak dapat dihilangkan. Hidroksil-3 ini terjadi
dalam sistem bebas sel. Gugus hidroksil-2 yang tidak begitu lazim sering kali ditambahkan
pada tahap flavonol dan jika telah ditambahkan biasanya tidak dihilangkan. Hidroksil-3 yang
menjadi ciri flavonol dan antosianidin tampaknya juga ditambahkan pada tahap flavanonol.
Hidroksilase-3 adalah oksigenase mikrosom, tetapi hidriksilasi-3 dikatalisis oleh enzim yamg
larut. Pada flavonoida C-glikosida, gula terikat pada atom karbon flavonoida dan dalam hal
ini gula tersebut terikat langsung pada inti benzene dengan suatu ikatan karbon-karbon yang
tahan asam (Robinson,1995).
Flavonoid menyebabkan terjadinya kerusakan permeabilitas dinding sel bakteri,
mikrosom, dan lisosom sebagai hasil interaksi antara flavonoid dengan DNA bakteri, tanin
diduga dapat mengkerutkan dinding sel atau membran sel sehingga permeabilitas sel itu
sendiri, saponin termasuk dalam kelompok antibakteri yang mengganggu permeabilitas
membran sel mikroba, yang mengakibatkan kerusakan membran sel dan menyebabkan
keluarnya berbagai komponen penting dari dalam sel mikroba yaitu protein, asam nukleat,
nukleotida dan lain-lain (Ganiswarna, 1995), alkaloid memiliki kemampuan sebagai
antibakteri. Mekanisme yang diduga adalah dengan cara mengganggu komponen penyusun
peptidoglikan pada sel bakteri, sehingga lapisan dinding sel tidak terbentuk secara utuh dan
menyebabkan kematian sel tersebut (Robinson, 1991).
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Rancangan Penelitian
Judul : PENGARUH TINGKAT KONSENTRASI EKSTRAK DAUN SIRSAK
(Annona muricata) TERHADAP DAYA HAMBAT PERTUMBUHAN
BAKTERI Escherichia coli
Rumusan Masalah :
Apakah tingkat konsentrasi ekstrak daun sirsak berpengaruh terhadap daya
hambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli
Hipotesis :
Tingkat konsentrasi ekstrak daun sirsak berpengaruh terhadap daya hamabt
pertumbuhan bakteri Escherichia coli
Variabel :
Variabel bebas : Konsentrasi daun sirsak
Variabel terikat : Lebarnya daya hambat
Variabel kontrol : Umur daun, Jenis Daun, Jenis Bakteri, Tempat inkubasi
Level
Ulangan
3.2
Konsentrasi
Konsentasi
Konsentrasi
Konsentrasi
Konsentrasi
20%
40%
60%
80%
100%
3.3
Prosedur Penelitian
Alat :
1. Cawan petri
2. Pipet
3. Mikropipet
4. Gelas ukur
5. Inkubator
6. Kompor
7. Panci
8. Saringan
9. LAF
12. Pinset
Bahan
1.
Daun sirsak
2.
Etanol
3.
4.
Ekstrak agar
5.
Paper disk
6.
Aquades
Langkah Kerja
1.
2.
3.
3.4
4.
5.
6.
7.
8.
9.
mencatat hasilnya
Instrumen pengumpulan data
Analisis Data
: Deskriptif
3.6
Daftar Rujukan
Rusmuyati, Ika, Dirayah R. Husain, Gemini Alam. 2012. Bioaktivitas Ekstrak Metanol Daun
Muda Sirsak sebagai Antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan
Ppropionibacterium acnes. (ebook).
(http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/8756/Annona%20jurnal%20%20Ika%20Rusmiyati%20(H41107028).pdf?sequence=1). Diakses pada tanggal 9
Oktober 2014
Permatasari, Gusti Agung Ayu Anggreni, I Nengah Kerta Besung, Hapsari Mahatma. 2013.
Daya Hambat Perasan Daun Sirsak terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli.
(online). (http://ojs.unud.ac.id/index.php/imv/article/download/5524/4196). Diakses pada
tanggal 9 Oktober 2014-10-12
Hermawan, Galih Prihasetya dan Hendrawan Laksono. 2013. Ekstraksi Daun Sirsak (Annona
muricana) Menggunakan Pelarut Etanol. (online).
(http://eprints.undip.ac.id/39215/1/18._EKSTRAKSI_DAUN_SIRSAK_111-115.pdf).
Diakses pada tanggal 10 Oktober 2014