Professional Documents
Culture Documents
Pada dasarnya setiap bangsa berhak mengatur pemerintahannya sendiri tanpa campur
tangan bangsa asing. Adanya intervensi bangsa lain berakibat terjadi perombakan dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Bangsa Indonesia yang mengalami intervensi bangsa
asing selama 350 tahun tersebut telah menimbulkan dampak fisik maupun mental yang sampai
sekarang masih membekas. Perjuangan yang memakan waktu yang sangat panjang tersebut,
akhirnya sampai pada titik puncaknya yaitu proklamasi kemerdekaan Indonesia.
A. Alasan Jepang Membentuk BPUPKI
Keterlibatan Jepang masa Perang Dunia II mampu mengubah peta kekuasaan negara-
negara Eropa di Asia Pasifik. Sejak serangannya ke Pearl Harbour tahun 1941, Jepang
dapat merebut satu persatu daerah kekuaasaan negara-negara Eropa di Asia Pasifik. Dimulai
dari Guam, Bismark, Hongkong, Indocina, Philipina, Birma, Malaya, Singapura dan
Indonesia. Kemenangan Jepang tersebut ternyata tidak berlangsung lama, karena Amerika
Serikat dan sekutunya mengadakan serangan balik dengan membentuk pertahanan bersama
yaitu ABDA Com dan front ABCD yang dipusatkan di Australia.
Sebenarnya sasaran Jepang yang terakhir adalah Australia, tetapi dapat dihadang oleh
blok sekutu di Laut Karang tanggal 7 Mei 1942. Sejak kekalahannya di Laut Karang
tersebut, Jepang mulai terdesak sehingga mengubah strategi perang dari ofensif ke defensif.
Tindakan ini berakibat satu persatu pangkalan militer Jepang dapat dikuasai oleh blok
sekutu. Bulan Pebruari 1944, pangkalan Jepang di kepulauan Marshall jatuh. Selanjutnya
tanggal 19 Juni 1944 pangkalan angkatan laut di Guam jatuh dan puncaknya 9 Juli 1944
pangkaln militer di Saipan (kepulauan Mariana) dapat dikuasai sekutu. Sejak saat itu satu
persatu wilayah jajahan Jepang dapat dikuasai lagi Blok sekutu.
Kondisi kekalahan Jepang tersebut berakibat terjadinya pergolakan dalam kabinet di
Jepang, sehingga Perdana Mentri Tojo diganti dengan Perdana Mentri Koiso Kuniaki.
Menyadari kondisi Jepang yang selalu terdesak di medan pertempuran, maka pemerintah
Jepang berusaha menarik simpati Bangsa Indonesia dengan melancarkan program
propagandanya yang antara lain ;
mengikutsertakan para pemimpin Bangsa Indonesia dalam pemerintahan
pada tanggal 7 September 1944, PM Koiso mengeluarkan janji dalam pidatonya
di depan parlemen Jepang yaitu akan memberikan kemerdekaan kepada Bangsa
Indonesia dikelak kemudian hari.
Untuk merealisasi janji tersebut, maka tanggal 1 Maret 1945 Jepang mengumumkan
akan didirikannya Dokuritsu zyunbi Tyosakai (BPUPKI) yang bertugas mempelajari,
mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan pembentukan negara Indonesia. Bahkan
perwira angkatan laut Jepang yaitu Laksamana Maeda mendukung sepenuhnya perjuangan
Bangsa Indonesia antara lain dengan cara ; membiayai perjalanan pidato keliling Soekarno-
Hatta ke berbagai wilayah di Indonesia diantaranya Makasar (April 1945), Bali dan
Banjarmasin (Juni 1945).
Kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II tersebut memberikan dampak yang besar
bagi Bangsa Indonesia. Dalam kondisi focum of power, Bangsa Indonesia mampu
memanfaatkannya dengan baik untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
Dibalik Peristiwa
Perdana Mentri Tojo
Hideki Tojo lahir di Iwate tahun 1884 yang merupakan anak dari seorang jenderal.
Ia lulus dari akademi militer tahun 1905 dan Seskoad tahun 1915. Pada tahun 1921, ia
dikirim ke Jerman dan menjadi perwira penghubung serta akhirnya menjadi wakil
komandan Akademi Militer tahun 1933. Karier selanjutnya, Tojo menjadi Kepala Staf
tentara Kwantung dan pemimpin operasi militer terhadap pasukan Cina di wilayah
Chahar.
Puncak karier dari Hideki Tojo terjadi tahun 1941, ia diangkat menjadi Perdana
Mentri yang sekaligus sebagai mentri peperangan. Ia seorang jendral yang berhaluan
keras, sehingga mendukung bergabungnya Jepang dalam blok fasis bersama dengan Italia
dan Jerman.Tindakan agresifnya diwujudkan dalam penyerangan Jepang ke Pearl
Harbour(Hawai)sehingga Jepang melibatkan didi dari PD II. Setelah Jepang kalah dalam
PD II, ia dicap sebagai tokoh penjahat perang dan tahun 1948 menjalani hukuman
gantung.
Dibalik Peristiwa
Mohammad Yamin
Mohammad Yamin lahir di Sawahlunto, 23 Agustus 1903. Beliau seorang Sarjana
Hukum, tokoh politik dan sejarahwan yang sangat aktif diberbagai kegiatan yang
antara lain :
Ketua Jong Sumatraen Bond (1926-1928)
Tokoh Partindo (1932-1938
Anggota Volksraad (1938-1942)
Anggota penasehat organisasi Putera
Penasehat Indonesia di KMB
Mentri kehakiman (1951)
Ketua Dewan Perancang Nasional
Anggota DPR RI sejak 1950
Penasehat Lembaga Pembinaan Hukum Nasional
Setelah tugas BPUPKI menyusun rancangan dasar negara dan UUD selesai, maka
badan tersebut dibubarkan dan tanggal 7 Agustus 1945 dibentuk PPKI. PPKI merupakan
badan yang bertugas untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan
kemerdekaan Indonesia. Keanggotaan PPKI mencerminkan wakil dari berbagai lapisan
dalam masyarakat, sehingga benar-benar merupakan wadah aspirasi bangsa Indonesia
dalam mewujudkan kemerdekaan.
PPKI adalah badan yang merupakan bentukan asli Bangsa Indonesia, karena
tanpa sepengetahuan Jepang, anggotanya yang semula hanya 21 orang ditambah 6
orang. Tindakan tersebut menunjukkan bahwa PPKI bukan milik Jepang, tetapi
merupakan prakarsa Bangsa Indonesia sendiri untuk mempersiapkan kemerdekaan
Indonesia. Adapun susunan pengurus PPKI adalah sebagai berikut :
Ketua : Ir. Sukarno
Wakil Ketua : Drs. Mohammad Hatta
Anggota :
1. dr. Rajiman Wedyodiningrat 14. Dr. Ratu Langie
2. Oto Iskandardinata 15. Andhie Pangeran
3. Wachid Hasyim 16. Hamidhan
4. Ki Bagus Hadikusumo 17. Mr. I Goesti Ketoet Padja
5. Surjohadimidjojo 18. Mr. J. Latuharhary
6. Mr. Sutarjo K 19. Drs. Yap Tjwan Bing
7. R.P Suroso 20. Mr. Ahmad Subarjo
8. Mr. Supomo 21. Iwa Kusuma Sumantri
9. Abdul Kadir 22. Mr. Kasman Singodimejo
10.BPH. Purubojo 23. Ki Hajar Dewantoro
11.Drs. Moh. Amir 24. RAA. Wiranatakusuma
12.Teuku Moh. Hasan 25. Sayuti Melik
13.Mr. Abdul Abas
PPKI baru mengadakan pada tanggal 18 Agustus 1945 dengan menghasilkan keputusan
sebagai berikut :
Memilih dan mengangkat Sukarno-Hatta sebagai presiden dan wakil
presiden.
Mengesahkan UUD 1945
Membentuk sebuah Komite Nasional
Dalam sidang PPKI ternyata muncul perselisihan pendapat diantara anggotanya.
Hal ini merupakan manusiawi, karena pada dasarnya manusia memiliki sifat ingin
dihargai pendapatnya. Perbedaan pendapat dalam sidang tersebut ternyata dapat diatasi
dan terselesaikan dengan baik, sehingga muncul kesepakatan bersama.
Sidang PPKI merupakan sebuah cermin bahwa ternyata perjuangan para
pemimpin bangsa Indonesia membawa hasil yang gemilang dan mampu mengantarkan
bangsa Indonesia ke gerbang kemerdekaan. Peran PPKI dalam rangka mewujudkan
pemerintahan Indonesia yang berdaulat sudah kelihatan sejak menjelang proklamasi
kemerdekaan Indonesia. Puncak dari peran PPKI terjadi sesudah proklamasi
kemerdekaan yaitu dengan mengadakan sidang-sidang PPKI sebanyak tiga kali.
RANGKUMAN
Jepang mulai terjepit sejak kekalahannya dalam pertempuran di Laut Karang dan
puncaknya setelah dua kota penting yaitu Hirosima dan Nagasaki dibom oleh sekutu.
Kondisi Jepang tersebut menguntungkan Bangsa Indonesia karena Jepang membentuk
BPUPKI yang bertugas mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
BPUPKI merupakan badan yang sangat penting bagi persiapan kemerdekaan
Indonesia. Melalui BPUPKI pemimpin Bangsa Indonesia berhasil menyusun rumusan
dasar negara dan UUD 1945. Dengan adanya PPKI Bangsa Indonesia berhasil
memproklamasikan kemerdekaan.
Peran PPKI sangat penting bagi perjuangan bangsa Indonesia. Tokoh-tokoh PPKI
berhasil merumuskan naskah proklamasi, bahkan berperan dalam pembentukan alat-alat
kelengkapan negara.
PENGAYAAN
Tanggal 22 Juni 1945 sudah terbentuk panitia sembilan yang terdiri dari : Ir. Sukarno,
Drs.Moh.Hatta, Mr. Muhammad Yamin, Mr.Ahmad Subarjo, Mr.AA.Maramis, Abdul
Kadir Muzakir, Wachid Hasyim, H.Agus Salim, dan Abi Kusno Tjokrosujoso. Panitia
tersebut berhasil mengeluarkan “ Piagam Jakarta” atau Jakarta Charter.
Piagam Jakarta adalah hasil kesepakatan dari anggota BPUPKI yang menggambarkan
rumusan dasar negara yang telah diproses oleh Panitia Sembilan. Adapun Rumusan
dasar negara yang terdapat dalam Piagam Jakarta adalah sebagai berikut :
1). Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya.
2). Kemanusiaan yang adil dan beradab
3). Persatuan Indonesia
4).Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
Perwakilan
5). Keadilan sosial bagi rakyat Indonesia
GLOSSARIUM
Defensif : strategi perang dengan cara mundur ke pertahanan.
Dokuritsu Junbi Cosakai : BPUPKI
Dokuritsu Junbi Inkai : PPKI
Ofensif : strategi perang dengan cara gerak cepat dan maju
Jakarta Charter : Piagam Jakarta yang memuat dasar negara
Panitia kecil : Panitia penyusun dasar negara yang berjumlah 9 orang
Pocum of power : kekosongan kekuasaan
Ultimatum : peringatan keras
Di Balik Peristiwa
Ahmad Subarjo
Lahir di Kerawang, 23 Maret 1896, pendidikan di Universitas Leiden bagian
hukum (1933).Ia mulai aktif dalam pergerakan kebangsaan Indonesia dart tahun 1919-
1921. Tahun 1927-1928 menjadi wakil delegasi Indonesia menghadiri konggres Anti
Imperialisme di Brussel. Masa pendudukan Jepang bekerja sebagai pembentu kantor
penasehat AD, Kepala Biro Riset AL Jepang. Menjelang proklamasi, Ia sebagai
anggota BPUPKI, anggota penetap lagu kebangsaan dan aktif dalam usaha
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Pada Tahun 1951 menjabat sebagai ketua
delegasi RI ke Konferensi San Fransisco untuk menandatangani perdamaian dengan
Jepang. Tahun 1957-1961 menjadi Dubes RI untuk Swiss.
Konsep naskah proklamasi tersebut, akhirnya disetujui oleh semua anggota PPKI
yang hadir dalam rapat tersebut. Selanjutnya muncul masalah mengenai siapa yang
akan menandatangani naskah proklamasi tersebut. Sukarni mengusulkan agar naskah
proklamasi ditandatangani oleh Sukarno dan Hatta atas nama Bangsa Indonesia. Usul
tersebut diterima dan selanjutnya Sayuti Melik mengetik naskah tersebut dan
ditandatangani Sukarno-Hatta. Rapat berakhir pada pukul 03.00 dinihari dengan
menghasilkan sebuah naskah proklamasi yang resmi/autentik.
Peristiwa tersebut berlangsung hanya kurang lebih satu jam, namun pengaruhnya
besar sekali bagi Bangsa Indonesia. Peristiwa tersebut membuktikan bahwa perjuangan
Bangsa Indonesia sudah mencapai puncaknya dan berhasil dengan gemilang untuk
mewujudkan cita-citanya memperoleh kemerdekaan.
3. Makna Proklamasi
Proklamasi kemerdekaan Bangsa Indonesia mempunyai makna yang sangat
mendalam, hal ini terlihat dalam bunyi naskah tersebut. Kemerdekaan yang diperoleh
Bangsa Indonesia bukan karena pemberian bangsa lain, akan tetapi merupakan hasil
jerih payahnya sendiri, berkat kegigihan dan keuletan dalam menghadapi segala bentuk
pemerasan dari penjajah. Proklamasi tersebut juga ditunjukkan kepada dunia luar bahwa
kemerdekaan adalah hak segala bangsa yang tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun.
Konsekuensinya dengan proklamasi tersebut, Bangsa Indonesia siap menghadapi
segala kemungkinan nanti yang muncul dan mengancam keberadaan Bangsa Indonesia
sebagai egara merdeka. Hal ini wajar, karena kenyataannya Jepang kalah terhadap
sekutu dan sekutu beranggapan berhak mengambil alih kekuasaan di Indonesia. Apalagi
Belanda masih ingin berkuasa di Indonesia.
Kita sebagai Bangsa Indonesia harus bangga memiliki tokoh-tokoh pergerakan
nasional yang memiliki pikiran brilian yang berhasil menyusun naskah proklamasi dan
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Kalimat demi kalimat yang tersusun dalam
naskah proklamasi membuktikan bahwa isi proklamasi tersebut mempunyai arti dan
makna yang mendalam bagi Bangsa Indonesia. Adapan makna proklamasi tersebut
dapat ditinjau dari dua segi yaitu :
a. Secara Hukum
Naskah proklamasi dapat menggantikan kedudukan hukum kolonial Barat dengan
hukum Indonesia.
b. Secara Politis
Dengan proklamasi berarti Bangsa Indonesia berhasil melepaskan diri dari
belenggu penjajahan bangsa asing, sekaligus berhasil membuat pemerintahan
sendiri. Secara defacto syarat terbentuknya negara sudah ada yaitu penduduk,
wilayah dan pemimpinnya.
Di Balik Peristiwa
Nama naskah pernyataan kebebasan bangsa
Setiap bangsa yang berhasil membebaskan diri dari kekuasaan bangsa lain sudah
pasti mengumumkan segera kemerdekaannya ke seluruh dunia sebagai bukti adanya
kebebasan mengatur pemerintahannya sendiri.Adapun naskah pernyataan
kemerdekaan setiap negara berbeda-beda namun maknanya sama, negara tersebut
antara lain :
~ Indonesia : Proklamasi
~ Amerika Serikat : Declaration of Independence
~ Perancis : Declaration des Droits it Hume du Citoyen
~ PBB : Universal Declaration of Human Rights
4. Pembagian Wilayah RI
Berdasarkan hasil sidang BPUPKI, wilayah RI adalah bekas wilayah jajahan
Hindia Belanda. Wilayah Indonesia yang sangat luas tersebut agar mudah dikelola dan
diatur, perlu dibagi menjadi wilayah-wilayah proponsi. Untuk itu presiden Sukarno
menugaskan panitia kecil yang dipimpin oleh Otto Iskandardinata untuk membahas
pembagian wilayah RI. Dan dalam sidang PPKI berhasil ditetapkan delapan propinsi
dengan gubernurnya masing-masing yaitu :
a. Propinsi Sumatra : Mr. Teuku Mohammad Hassan
b. Propinsi Jawa Barat : Sutarjo Kartokadikusumo
c. Propinsi Jawa Tengah : R. Panji Suroso
d. Propinsi Jawa Timur : R.A. Suryo
e. Propinsi Sunda Kecil : Mr. I. Gusti Ketut Puja
f. Propinsi Maluku : Mr. J. Latuharhary
g. Propinsi Sulawesi : Dr. G.S.SJ. Ratulangie
h. Propinsi Kalimantan : Ir. Pangeran Mohammad Noor
5. Pembentukan Komite Nasional, PNI dan BKR
a. Pembentukan Komite Nasional
Pembentukan komite ini berdasarkan aturan peralihan pasal IV UUD 1945
“Bahwa sebelum MPR, DPR, dan DPA dibentuk menurut UUD ini, segala
kekuasaan dijalankan oleh presiden dengan bantuan sebuah komite nasional”.
Selanjutnya PPKI menyelenggarakan sidang tanggal 22 Agustus 1945 untuk
membahas masalah pembentukan komite nasional tersebut. Sidang berhasil
memutuskan dibentuknya komite nasional.
Komite nasional dibentuk di seluruh Indonesia dengan pusatnya di Jakarta.
Komite Nasional merupakan penjelmaan kekuatan dan cita-cita Bangsa Indonesia.
Komite nasional yang dibentuk tersebut terdiri dari Komite Nasional Indonesia
Pusat(KNIP) dan Komite Nasional Indonesia Daerah (KNID). Keanggotaan KNIP
mencerminkan wakil dari masing-masing daerah, wakil golongan dan semua
lapisan masyarakat serta semua aliran dalam masyarakat. Adapun fungsi dari badan
ini sebagai DPR sebelum DPR hasil pemilu terbentuk.
Tanggal 29 Agustus 1945 anggota KNIP dilantik oleh Ir. Sukarno,
selanjutnya PPKI dibubarkan karena tugasnya dianggap selesai. KNIP diketuai oleh
Mr. Kasman Singodimejo. Pada tanggal 16 Oktober 1945 KNIP menyelenggarakan
konggres di Malang dan menyetujui maklumat wakil presiden No. X/1945 yang
isinya antara lain :
1. Sebelum DPR/MPR terbentuk, KNIP diserahi kekuasaan legislatif dan ikut
menetapkan GBHN.
2. Berhubung situasinya genting, maka pekerjaan KNIP sehari-hari dijalankan
oleh Badan Pekerja KNIP yang diketuai oleh Sutan Syahrir.
b. Pembentukan PNI
Sidang PPKI yang ketiga 22 Agustus 1945 juga berhasil memutuskan tentang
pembentukan Partai Nasional Indonesia. PNI merupakan partai negara yang
menyatukan seluruh lapisan dan kekuatan dalam masyarakat. Adapun tujuan
dibentuknya PNI adalah untuk mewujudkan negara Republik Indonesia yang
berdaulat, adil dan makmur berdasarkan kedaulatan rakyat.
Pada tanggal 14 November 1945, kabinet presidensil diganti dengan kabinet
parlementer dengan Perdana Mentri pertama adalah Sutan Syahrir. Pemerintah
selanjutnya mengeluarkan maklumat tanggal 3 november 1945 yang isinya
memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mendirikan partai politik.
Akibatnya muncullah beberapa partai politik misalnya Masyumi, PBI, Partai
Sosialis Indonesia, Partai Kristen Indonesia dan lain-lain.
c. Pembentukan BKR(Badan Keamanan Rakyat)
BKR dibentuk 23 Agustus 1945 dengan tujuan untuk menjaga keamaan
negara. BKR bukanlah tentara nasional, karena pertimbangan pemerintah jika
dibentuk tentara akan menimbulkan kecurigaan dan permusuhan dengan pihak
sekutu. Hal ini jelas karena menuruk ketentuan perang, sekutulah yang berkuasa di
Indonesia. Akan tetapi keberadaan BKR sangat penting bagi negara Indonesia yang
baru dibentuk. Anggota BKR terdiri dari para pemuda bekas anggota Peta, KNIL,
Heiho, Keibodan, Seinendan dan sebagainya. Sebagian pemuda yang kecewa
terhadap pembentukan BKR tersebut, mendirikan badan perjuangan sendiri yang
antara lain;
Angkatan Pemuda Indonesia (API)
Barisan Rakyat Indonesia (BARA)
Barisan Buruh Indonesia (BBI)
Barisan Banteng
Hizbullah
Sabillilah
Angkatan Muda Indonesia
Tentara Pelajar
Pemuda Sosialis Indonesia (PSI)
Setelah kondisi keamanan terancam dari pihak Belanda dan sekutu, maka
pemerintah menerima usul dari Mayor Oerif Soemoharjo untuk menyusun tentara
nasional. Maka tanggal 5 Oktober 1945 BKR diubah menjadi TKR (Tentara
Keamanan Rakyat). Pimpinan tertinggi TKR dipercayakan kepada Supriyadi yang
ternyata tidak pernah muncul, sehingga diadakan pemilihan pemimpin baru dan
yang terpilih adalah Kolonel Sudirman. Pada tanggal 18 Desember 1945 Sudirman
dilantik menjadi Panglima Besar TKR dengan pangkat jenderal, sedangkan Oerip
Soemoharjo terpilih menjadi Kepala Staf Umum TKR.
Dibalik Peristiwa
Kronologis terbentuknya TNI
o 23 Agustus 1945 dibentuk BKR
o 5 Oktober 1945 BKR diubah menjadi TKR
o 1 Januari 1946 TKR diubah menjadi Tentara Keselamatan Rakyat
o 25 Januari 1947 TKR diubah menjadi TRI (Tentara Republik Indonesia)
o 3 Juni 1947 TRI diubah menjadi TNI(Tentara Nasional Indonesia)
o TNI tersebut terdiri dari : TNI AD, TNI AL, TNI AU
Sumber : Sejarah ABRI, 1993
Di Balik Peristiwa
Mendaratnya Tentara Sekutu
Kapal-kapal sekutu “ Cumberland, Tromp dan lebih dari 15 buah kapal Sekutu
berlabuh di Tanjung Priok. Mereka mengangkut tentara sekutu dan NICA. Pasukan NICA
setelah mendarat segera membuat keonaran diantaranya membakar dan menginjak-injak
bendera merah putuh serta mengibarkan bendera Belanda. Orang-orang Belanda tersebut
menyerukan slogan “ Hidupmu (Republik ) tinggal satu hari saja. Mereka meneriakkan
slogan-slogan tersebut dimana-mana sehingga menimbulkan kemarahan para pemuda
Indonesia.
RANGKUMAN
* Perbedaan Perspektif antara golongan tua dengan golongan muda menimbulkan peristiwa
Rengasdengklok. Dengan peristiwa yersebut justru dapat mengantar Indonesia ke pintu
gerbang kemerdekaan.
Proses proklamasi kemerdekaan Indonesia diawali dengan antara lain :
i. Perumusan Teks Proklamasi
Tokoh yang berperan dalam perumusan teks proklamasi antara lain; Ir. Sukarno, Drs.
Muhammad Hatta dan Ahmad Subarjo, sedangkan Sayuti Melik bertugas mengetik
naskah proklamasi. Perumusan teks proklamasi tersebut dilaksanakan di rumah
kediaman Laksamana Maeda.
ii. Pembacaan Teks Proklamasi
Pembacaan teks proklamasi dilaksanakan di halaman kediaman Ir. Sukarno, jalan
Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta. Proklamasi kemerdekaan dibacakan oleh Ir.
Sukarno yang didampingi Drs. Muhammad Hatta tepat pukul 10.00 WIB.
Penyebarluasan berita proklamasi
Penyebarluasan berita proklamasi dilakukan dengan berbagai cara yang antara lain
melalui; siaran radio, surat kabar, slogan, pamflet, poster dan sebagainya. Peran pemuda
sangat besar dalam proses penyebarluasan berita proklamasi ini. Masyarakat Indonesia
sangat gembira menyambut berita proklamasi tersebut dengan meneriakkan berbagai
macam pekik kemerdekaan.
Pembentukan negara RI dilakukan melalui sidang PPKI yang berlangsung tiga kali yaitu ;
1. Sidang Pertama 18 Agustus 1945 berhasil memutuskan antara lain :
a.Menetapkan dan mengesahkan UUD 1945.
b.Memilih Ir. Sukarno sebagai presiden dan Drs. Muhammad Hatta sebagai wakil
presiden.
c.Sebelum terbentuknya MPR, pekerjaan presiden untuk sementara waktu dibantu
oleh Komite Nasional.
2. Sidang kedua 19 Agustus 1945 berhasil memutuskan antara lain :
a. Pembagian wilayah RI menjadi 8 propinsi yaitu (Sumatra, Jawa Barat, Jawa
Tengah, Jawa Timur, Sunda Kecil, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku ).
b.Menetapkan 12 Kementrian dalam lingkungan pemerintahan yaitu (Kementrian
Dalam Negri, Luar Negri, Kehakiman, Keuangan, Kemakmuran, Kesehatan,
Pengajaran, Sosial, Pertahanan, Penerangan, Perhubungan dan Pekerjaan Umum.
3. Sidang ketiga 22 Agustus 1945 berhasil memutuskan membentuk antara lain :
a. Komite Nasional
b. PNI
c. BKR
4. Dukungan terhadap pemerintah RI meliputi antara lain:
a. Rapat raksasa di Lapangan Ikada
b. Pernyataan Sri Sultan Hamengkubuwono IX
c. Peristiwa Heriok di berbagai daerah
PENGAYAAN
GLOSSARIUM
Autentik : asli
Maklumat : pemberitahuan atau pengumuman
Pamlet : selebaran
Parlementer : proses hukum atau pemerintahan yang dikendalikan parlemen
Presidensiil : proses hukum atau pemerintahan yang dikendalikan presiden
Poster : plakat yang dipasang ditempat umum
Spanduk : kain yang berisi slogan atau propaganda
RANGKUMAN IPS
SEJARAH KELAS
VIII SEMESTER 2
WAHYU SEPTIANINGTYAS
VIII AKSELERASI – 18
RSBI SMP NEGERI 01 KARANGANYAR
2008/2009