Professional Documents
Culture Documents
Konstruksi dikatakan kokoh apabila konstruksi tersebut dalam keadaan stabil , kestabilan tersebut
akan terjadi bila gaya-gaya yang bekerja pada konstruksi secara vertikal maupun horizontal
seimbang atau sama dengan nol.
Tumpuan
TUMPUAN
SENDI
ROL
JEPIT
Momen
Beban
Beban terbagi atas :
a)
Beban Terpusat
b)
Gaya Dalam
Apabila suatu balok terletak pada dua perletakan dengan beban seperti tergambar, maka balok
tersebut akan menderita beberapa gaya dalam yaitu:
a) Momen (M)
Terjadi akibat adanya beban yang menyebabkan balok tersebut melentur.
b) Gaya Lintang (D)
Terjadi akibat adanya reaksi perletakan atau gaya yang tegak lurus terhadap sumbu batang.
c) Gaya Normal (N)
Terjadi akibat adanya reaksi perletakan atau gaya yang searah dengan sumbu batang.
Contoh:
Penyelesaian:
Konstruksi Gerber
Konstruksi Gerber adalah suatu bentuk konstruksi yang mempunyai banyak perletakan (sendi).
Contoh:
P1
A
P2
B
600 D
S1
S2
Penyelesaian:
Ms1 = 0
V=0
Ms2 = 0
S1
S2
H=0
P
A
S
H S2
VA
60 0 D
P 2cos60 0
VS1
VS2
VS1
VS2
P2
VD
H S2
HB
VB
VC
Dengan melepas balok diatas, maka untuk balok A-S1 dan S2-D bisa analisa menjadi
konstruksi statis tertentu. Dengan persamaan keseimbangan akan diperoleh reaksi perletakan
di A, S1, S2 dan D, yaitu VA, VS1, VS2, HS2 dan VD.
Lalu gaya reaksi perletakan VA, VS1, VS2, HS2 dan VD akan merupakan aksi (gaya luar) bagi
balok BC. Untuk reaksi perletakan di B dan C kita pergunakan kembali persamaan
keseimbangan, sehingga diperoleh nilai HB, VB dan VC.
Contoh:
Penyelesaian:
Garis Pengaruh
Garis pengaruh adalah suatu grafik yang menunjukkan besarnya pengaruh dari suatu satuan beban
untuk setiap perubahan kedudukan.
Garis pengaruh dipergunakan untuk mengetahui dimana letaknya muatan sesuatu muatan yang bergerak yang dapat menimbulkan akibat yang paling buruk. Dipakai pertolongan muatan bergerak
sebesar 1 ton.
Garis pengaruh merupakan cara lain untuk mencari reaksi perletakan, gaya lintang dan momen pada
suatu konstruksi yang terbebani beban luar statis. Dengan kata lain garis peng-aruh dapat pula
dipergunakan untuk mencari besarnya reaksi perletakan, gaya-gaya dalam batang tanpa hukum
keseimbangan (M = 0 ; V = 0 ; H = 0 ).
Contoh:
Apabila suatu konstruksi balok sederhana AB dimuatan beban hidup P yang bergerak dari A ke B,
seperti pada gambar. Pada saat gaya P berada di titik A, maka reaksi perletakan A sebesar P,
sedangkan reaksi perletakan di B sebesar 0. Sebaliknya bila muatan P ada di atas perletakan B akan
menghasilkan reaksi perletakan A sebesar 0 dan reaksi perletakan B sebesar P. Apabila kemudian
muatan sedang berada di suatu titik X, maka reaksi perletakan A akan sebesar:
Kedua nilai tersebut menunjukkan suatu persamaan linear. Dengan demikian kedua reaksi
perletakan dapat dinyatakan di dalam suatu diagram seperti terlihat pada gambar. Diagram ini
dimaksudkan sebagai garis pengaruh, disingkat dengan Gp VA, Gp VB.