You are on page 1of 7

BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perubahanperubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan makin
meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan hingga usia lanjut pada
semua organ dan jaringan tubuh. Keadaan demikian itu tampak pula pada semua sistem
muskuloskeletal dan jaringan lain yang ada kaitannya dengan kemungkinan timbulnya
beberapa golongan penyakit misalnya penyakit gout arthritis.
Gout artritis akut biasanya terjadi pada pria sesudah lewat masa pubertas dan sesudah
menopause pada wanita, sedangkan kasus yang paling banyak ditemui pada usia 50-60 tahun.
Gout lebih banyak dijumpai pada pria, sekitar 95 persen penderita gout adalah pria.
Urat serum wanita normal jumahnya sekitar 1 mg / 100 mI, lebih sedikit jika dibandingkan
dengan pria. Tetapi sesudah menopause perubahan tersebut kurang nyata. Pada pria
hiperurisemia biasanya tidak timbul sebelum mereka mencapai usia remaja.
Gout Akut biasanya monoartikular dan timbulnya tiba-tiba. Tanda-tanda awitan
serangan gout adalah rasa sakit yang hebat dan peradangan lokal. Pasien mungkin juga
menderita demam dan jumlah sel darah putih meningkat. Serangan akut mungkin didahului
oleh tindakan pembedahan, trauma lokal, obat, alkohol dan stres emosional. Meskipun yang
paling sering terserang mula-mula adalah ibu jari kaki, tetapi sendi lainnya dapat juga
terserang. Dengan semakin lanjutnya penyakit maka sendi jari, lutut, pergelangan tangan,
pergelangan kaki dan siku dapat terserang gout. Serangan gout akut biasanya dapat sembuh
sendiri. Kebanyakan gejala-gejala serangan akut akan berkurang setelah 10-14 hari walaupun
tanpa pengobatan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Definisi
Asam urat merupakan sebutan orang awan untuk rematik pirai (gout artritis). Selain
osteoartritis, asam urat merupakan jenis rematik artikuler terbanyak yang menyerang
penduduk indonesia. Penyakit ini merupakan gangguan metabolik karena asam urat (uric
acid) menumpuk dalam jaringan tubuh, yang kemudian dibuang melalui urin. Pada kondisi
gout, terdapat timbunan atau defosit kristal asam urat didalam persendian (Wijayakusuma,
2006).
Selain itu asam urat merupakan hasil metabolisme normal dari pencernaan protein
(terutama dari daging, hati, ginjal, dan beberapa jenis sayuran seperti kacang dan buncis) atau
dari penguraian senyawa purin yang seharusnya akan dibuang melalui ginjal, feses, atau
keringan (Sustrani, 2004). Gout adalah salah satu penyakit artritis yang disebabkan oleh
metabolisme abnormal purin yang ditandai dengan meningkatnya kadar asam urat dalam
darah. Hal ini diikuti dengan terbentuknya timbunan kristal berupa garam urat di persendian
yang menyebabkan peradangan sendi pada lutut dan/atau jari (Almatsier, 2008).
Jenis asam urat yaitu :
a. Gout primer
Pada gout primer, 99 persen penyebabnya belum diketahui (idiopatik). Diduga
berkaitan dengan kombinasi faktor genetik dan faktor hormonal yang menyebabkan
gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat atau
bisa juga diakibatkan karena berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh.
b. Gout sekunder
Pada gout sekunder disebabkan antara antara lain karena meningkatnya produksi asam
urat karena nutrisi, yaitu mengonsumsi makanan dengan kadar purin tinggi. Purin adalah
salah satu senyawa basa organik yang menyusun asam nukleat (asam inti dari sel) dan
termasuk asam amino, unsur pembentuk protein. Produksi asam urat juga akan meningkat
apabila adanya penyakit darah ( penyakit sumsum tulang, polisetemia), mengonsumsi
alkohol, dan penyebab lainnya adalah faktor obesitas (kegemukan), penyakit
(psoriasis), kadar trigiserin yang tinggi.

kulit

1.2 Etiologi
Secara umum, penyebab asam urat adalah terjadinya pemecahan sel terus menerus
sehingga menghasilkan asam urat yang berlebihan. Hal ini tentu saja dipengaruhi oleh
makanan yang dikonsumsi. Penyebab asam urat yang lain adalah metabolism tubuh yang
kurang sempurna. Penyebab asam urat bisa juga dari kegagalan ginjal mengeluarkan asam
urat tersebut melalui air seni. Secara tidak langsung, kondisi umum tubuh yang kurang baik
juga dapat menjadi penyebab asam urat. Oleh karena itulah asam urat lebih banyak diderita
orang yang berusia lanjut. Namun demikian tentu saja asam urat bisa terjadi pada usia yang
lebih muda karena gaya hidup yang kurang sehat.
Meskipun penyebab asam urat dapat disimpulkan adalah karena terjadinya pemecahan
sel secara terus menerus, penyakit asam urat termasuk penyakit yang penyebabnya tidak
diketahui secara pasti secara klinis. Penyebab asam urat diduga berkaitan dengan faktor
genetik dan faktor hormonal. Hal inilah yang menyebabkan ketidaknormalan metabolisme
tubuh yang merupakan penyebab asam urat meningkat secara drastis. Namun demikian, efek
kebalikan dari asam urat yang berlebihan juga bisa menjadi penyebab asam urat. Pengeluaran
asam urat secara berlebihan menyebabkan kadar sangat rendah dan memicu tubuh
mengeluarkan kembali yang kadarnya bisa berlebihan dan menyebabkan asam urat tinggi.
Namun demikian, penyebab asam urat yang paling utama adalah makanan. Asam urat
dapat meningkat dengan cepat antara lain disebabkan karena nutrisi. Konsumsi makanan
dengan kadar purin tinggi adalah satunya. Purin adalah salah satu senyawa basa organik yang
menyusun asam inti sel yang jika bereaksi dapat meningkatkan asam urat dengan cepat.
Penyebab asam urat sering diasumsikan berasal dari kondisi alami tubuh, padahal kondisi
tubuh yang buruk utamanya terjadi karena pola makan yang salah. Oleh karena itu, untuk
menghindari asam urat, anda harus mulai memperhatikan berbagai makanan penyebab asam
urat untuk anda hindari.
Penyakit darah dapat juga menjadi penyebab asam urat. Penyakit sumsum tulang dan
polisitemia, misalnya, bisa menjadi penyebab tingginya kadar asam dalam darah yang
menjadi penyakit asam urat. Selain itu, obat-obatan seperti alkohol dalam obat, obat kanker,
dan vitamin B12 pun juga bisa menjadi penyebab asam urat. (Brilian, 2013)

1.3 Tanda/ gejala-gejala


Pada gout biasanya serangan terjadi secara mendadak (kebanyakan menyerang pada
malam hari). Jika hout menyerang sendi-sendi, yang terserang tampak merah, mengkilat,

bengkak, kulit diatasnya terasa panas, disertai rasa nyeri yang hebat, dan persendian sulit
digerakkan.
Gejala lain adalah suhu badan menjadi demam, kepala terasa sakit, nafsu makan
berkurang, dan jantung berdebar. Serangan pertama gout pada umumnya berupa serangan
akut yang terjadi pada pangkal ibu jari kaki. Namun, gejala-gejala tersebut dapat juga terjadi
pada sendi lain seperti tumit, lutut dan siku. Dalam kasus encok kronis, dapat timbul tofus
(tophus), yaitu endapan seperti kapur pada kulit yang membentuk tonjolan yang menandai
pengendapan kristal asam urat (Wijayakusuma, 2006).

1.4 Patofisiologi
Hiperurisemia (konsentrasi asam urat dalam serum yang lebih besar dari 7,0 mg/dl)
dapat menyebabkan penumpukan kristal monosodium urat. Peningkatan atau penurunan
kadar asam urat serum yang mendadak mengakibatkan serangan gout. Apabila kristal urat
mengendap dalam sebuah sendi, maka selanjutnya respon inflamasi akan terjadi dan serangan
gout pun dimulai. Apabila serangan terjadi berulang-ulang, mengakibatkan penumpukan
kristal natrium urat yang dinamakan tofus akan mengendap dibagian perifer tubuh seperti ibu
jari kaki, tangan, dan telinga (Anonim, 2011).
Pada kristal monosodium urat yang ditemukan tersebut dengan imunoglobulin yang berupa
IgG. Selanjutnya imunoglobulin yang berupa IgG akan meningkat fagositosis kristal dengan
demikian akan memperlihatkan aktivitas imunologik (Anonim, 2011)

1.5 Manifestasi Klinis


Tanda dan gejala yang khas pada penderita gout adalah (Ika Puspitasari, 2010)
1. Nyeri pada satu atau beberapa sendi dimalam hari, makin lama makin memburuk.
2. Pada sendi yang bengkak, kulit kemerahan hingga keunguan, kencang, licin dan
hangat.
3. Demam, menggigil, tidak enak badan, pada beberapa penderita terjadi peningkatan
denyut jantung.
4. Bila benjolan kristal di sendi pecah akan keluar massa seperti kapur.
5. Kadar asam urat dalam darah tinggi.

1.6 Komplikasi
Komplikasi yang sering terjadi akibat gout arthritis antara lain :

1. Erosi, deformitas dan ketidakmampuan aktivitas karena inflamasi kronis dan tofi
yang menyebabkan degenerasi sendi.
2. Hipertensi dan albuminuria.
3. Kerusakan tubuler ginjal yang menyebabkan gagal ginjal kronik.
1.7 Penatalaksanaan
a. Terapi non farmakologis
Diet pada penderita asam urat yaitu harus mengonsumsi makanan yang rendah purin.
Penyebab utama pada asam urat karena meningkatnya kadar asam urat dalam darah yang
disebabkan adanya gangguan metabolisme asam urat. Salah satunya disebabkan karena
mengonsumsi makanan yang mengandung purin tinggi. Oleh karena itu tujuan diit gout
adalah untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimal serta menurunkan kadar
asam urat dalam darah dan urine..
Adapun syarat-syarat diit gout adalah adalah:
Energi diberikan sesuai dengan kebutuhan dengan memperhitungkan faktor
aktivitas dan faktor strees.
Cukup protein, mineral, dan vitamin.
Lemak rendah <20% dari total kebutuhan energi.
KH sedang yaitu 65-75%, diutamakan KH kompleks.
Cairan disesuaikan dengan urine yang keluar setiap hari.
Menghindari bahan makanan yang mempunyai kandungan purin >150mg/100gr
bahan makanan.

a. Terapi farmakologis
Obat penurun asam urat (OPA) harus dipertimbangkan pada pasien penyakit ginjal
kronis/PGK (stadium 2 atau lebih) atau pasien dengan riwayat kencing batu (urolithiasis).
Penggunaan OPA direkomendasikan dengan memberikan allopurinol atau febuxostat;
sedangkan probenecid direkomendasikan sebagai terapi alternatif lini pertama jika allopurinol
atau febuxostat dikontraindikasikan atau tidak ditoleransi pasien. OPA dapat dimulai pada
saat serangan gout akut, kadar asam urat darah dimonitor setiap 2-5 minggu selama titrasi
OPA dan setiap 6 bulan setelah target laboratorium (<6 mg/dL) telah tercapai.
Allopurinol
Dosis awal jangan melebihi 100 mg/hari dan pasien dengan PGK stadium 4 atau lebih
hrus diberikan dosis awal 50 mg/hari. Dosis selanjutnya dititrasi/disesuaikan setiap 2 - 5

minggu untuk mencapai target yang diinginkan dan dapat ditingkatkan hingga lebih dari 300
mg/hari asalkan pasien diedukasi dan dimonitor efek samping yang mungkin timbul.
Terapi dengan urikosurik
Direkomendasikan penggunaan probenecid, dengan syarat pasien tidak memiliki
riwayat urolitiasis.
- Jika simtom dan asam urat tetap tinggi
Selain allopurinol atau febuxostat maka dapat diberikan tambahan urikosurik seperti
probenecid, kedua obat selanjutnya dapat dititrasi hingga dosis maksimal. Terapi pegoglitase
mungkin dapat dimulai jika kadar asam urat serum tetap tinggi, pada pasien tanpa tophi tetapi
dengan serangan > 7 kali setahun atau pasien dengan tophi dengan serangan 2 kali atau lebih
setahun atau pada pasien dengan chronic tophaceous gouty arthritis (CTGA).

DAFTAR PUSTAKA
Lukman, Ningsih, Nurna. 2009. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan
Sistem Muskuloskeletal. Jakarta : Salemba Medika.
Muttaqin, Arif. 2008. Buku Aajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan
Muskuloskeletal. Jakarta : EGC.
Puspitasari, Ika.2010. Jadi Dokter Untuk Diri Sendiri. Bandung:Miazan Utama
Price, Sylvia.A. 2006. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Ed.6
.Jakarta : EGC.
Suratun. 2008. Asuhan Keperawatan Klein Gangguan Sistem Muskuloskeletal. Jakarta
: EGC.
M. Wilkinson, Judith. Buku Saku DIAGNOSIS KEPERAWATAN. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC, 2006
http://www.daviddarling.info/images/muscles_human_body_back.jpg
Atasi Asam Urat Dan Rematik Ala Hembingjakartapuspa Swara2006

You might also like