You are on page 1of 19

SERANGGA HAMA GUDANG

SERANGGA

HAMA PRIMER
HAMA SEKUNDER
PREDATOR

CIRI-CIRI SPESIFIK :
1. TUBUHNYA T.D. 3 BAGIAN : KEPALA, DADA, PERUT
2. TUBUHNYA TERTUTUP KULIT LUAR (EXTERNAL
SKELETON)
3. SERANGGA DEWASA MEMPUNYAI 3 PS KAKI
4. MENGALAMI METAMORFOSIS
METAMORFOSIS TIDAK SEMPURNA (M. GRADUAL)
Telur menetas serangga kecil mirip serangga dewasa
(tanpa melalui tahap pupa/kepompong)
e.g. belalang, kepik badut

METAMORFOSIS SEMPURNA SHG (KEC. PSOCOPTERA)


Telur menetas ulat (larva) kepompong (pupa) Imago

(serangga dewasa)
FASE PALING MERUSAK
SERANGGA HAMA GUDANG UTAMA 3 ORDO
1. COLEOPTERA
CIRI : sayap depan mengeras seperti tanduk (elytra)
m. sempurna
2. LEPIDOPTERA
CIRI : sayap depan & belahan yg khas
m. sempurna
3. PSOCOPTERA
CIRI : tdk bersayap, antena panjang beruas banyak
ukuran badan sangat kecil & transparan
m. tidak sempurna

BEBERAPA ORDO SERANGGA LAIN


PENYIMPANAN BP
1. HYMENOPTERA (semut/tawon nyiruan)
- m. sempurna, bersifat parasit
2. DIPTERA (kel. Lalat, e.g. Piophila casei)
- m. sempurna, pd penyimpanan ikan/pengeringan ikan
3. HEMIPTERA (kel. Kepik)
- m. tdk sempurna,
- pd penyimpanan kc tanah,kopra, biji kapas
4. ISOPTERA (kel. Rayap)
- m. tdk sempurna, hidup berkoloni(rayap pekerja,tentara,
raja & ratu), merusak bangunan penyimpanan dr kayu
- tdk bersayap musim hujan laron (bersayap)
5. DICTYOPTERA
- m. tdk sempurna, bersayap/tdk bersayap
- tdp dlm jumlah kecil ( sanitasi)

PENGENDALIAN SERANGGA HAMA GUDANG

Sistem penyimpanan SISTEM ARTIFISIAL dapat


diubah-ubah s.d. kebutuhan untuk mengendalikan SHG
A.FUMIGASI
Suatu cara membunuh SHG dg menggunakan senyawa
kimia (=FUMIGAN)pada T dan P tertentu berbentuk ga
Membunuh melalui sistem pernafasan (fase dewasa)
vs PUPA akt. Pernafasan rendah
vs LARVA(diapause) Trogoderma granarium
Bersifat KURATIFsetelah gas hilang, tdk ada residu
yg dpt mencegah serangan SHG lebih lanjut
STACK FUMIGATION dilakukan pd tumpukan karung
BP
AIRTIGHT STORAGE FUMIGATIONdilakukan pd
penyimpanan curah dalam silo (kedap udara)

JENIS2 FUMIGAN
a.GAS FOSFIN (PH3)
SIFAT-SIFAT :
tdk berwarna, bau khas seperti karbit/bw putih
sangat beracun pd kons. > 0,3 ppm
lebih efektif pd T tinggi (D. Tropis)
cepat berdifusi & tersebar, tdk menimbulkan residu
permanen
b.GAS METIL BROMIDA
SIFAT-SIFAT :
tdk berbau & berwarna
pada suhu > 3-6oC berbentuk gas
sangat beracun pd kons. 20 ppm
kons. 100 ppm kematian manusia
untuk keselamatan kerja, M.B. dicampur kloropikrin
indikator kebocoran gas mata perih & berair/lampu
gas halida warna hijau mjd biru (kons M.B. >>)

lebih sukar, perlu keterampilan khusus

Dosis Fumigan tergantung :


1. suhu BP
2. waktu eksposa (t min yg diperlukan agar fumigan
efektif)
3. jml gas fumigan yg hilang
4. keseragaman distribusi & penetrasi gas
5. jenis SHG & tkt kehidupannya
Kombinasi antara konsentrasi (C) yg cukup &
waktu fumigasi (T) pd seluruh bagian BP CT
PRODUCT titik kritis menentukan apkh
SHG akan mati/tetap hidup
e.g.
gandum, beras, kacang2an, buah kering
MB
38 g/ton (waktu eksposa 1 hari)
semua BP MB 48 g/ton (waktu eksposa
1 hari)/Fosfin 3-4 g/ton (waktu eksposa
3-4 hari)

B. PENYEMPROTAN INSEKTISIDA

Tindakan pencegahan thd serangan SHG pd BP yg


telah difumigasi

Atau pd karung kosong ada deposit insektisida

Bersifat kuratif : penyemprotan ke dinding/langit2


cara pengkabutan FOGGING dg alat fogger
4 kelompok Insektisida alami :
1. INS. ORGANOKLORIN
- jarang digunakan
2. INS. ORGANOFOSFORUS
- byk digunakan untuk SHG
- 3. INS. PYRETHROID SINTESIS
(pengganti Phyretrum dr ekstrak tumbuh-tumbuhan
- 4. INS. KARBAMAT
- untuk penyemprotan bangunan gudang, daya racun pd
manusia. Carbaryl daya racun penyemprotan
permukaan BP
Banyaknya bahan aktif insektisida per satuan unit Luas
disebut DOSIS APLIKASI

C. PENCAMPURAN INSEKTISIDA LANGSUNG PD BP

Di tkt petani (skala kecil)


e.g. jagung pipilan kering + insektisida tepung
Skala besar (pd sistem penyimpanan curah dlm silo/bag
storage) biaya >>, waktu lama, tdk ekonomis
D.SISTEM PENGENDALIAN ATMOSFER
Mengurangi kons O2 & diganti CO2 & N2, aman
Membunuh SHG scr perlahan-lahan
Kadar O2 < 2% (0,5%)
Kadar CO2 > 40% (60%) biji2an aman disimpan lama
Membunuh Sitophilus sp, Tribolium sp, Rhyzoperta sp &
Trogoderma sp.
E. PENGGUNAAN BAHAN ALAMI & CARA BIOLOGIS
e.g. ekaliptus, kayu manis, tembakau, lada hitam, minyak
nabati dsb
Penggunaan predator
e.g. tungau Blattisocuus tarsalis vs telur Ephestia cautella,
spora B. Thuringiensis

F. CARA LAIN
Modifikasi kondisi fisik
e.g. menaikkan / menurunkan suhu,penggunaan Novel insecticide
hormon pengatur pertumbuhan serangga
e.g. radiasi sinar , baksil patogenik
SYARAT-SYARAT PESTISIDA

Efektif membunuh SHG dg perlakuan ekonomis


Tdk meninggalkan residu berbahaya bg manusia
Tdk mengubah warna,bau & rasa BP
Aman bagi operator

PENGENDALIAN HAMA TERPADU


Infestasi SHG sering tjd jauh sebelum BP disimpan di gudang, tdk mudah
terdeteksi pd saat diterima di gudang
Perlu menciptakan suatu PENGENDALIAN SHG TERPADU
Pestisida hanya penunjang tdk rutin
Berdasarkan kebutuhan
SISTEM PERGUDANGAN YG BAIK Rasio Biaya & Manfaat yg efektifl
1. Sanitasi gudang yg baik
2. Kualitas awal BP yg prima
3. Rotasi stok yg efisien

EKOLOGI SERANGGA HAMA GUDANG


Sistem Penyimpanan :
Kondisi fisik relatif stabil : habitat utk berkembang biak
Sumber bahan makanan melimpah
Berdasarkan pola infestasi & pertumbuhan populasi
SHG digolongkan hewan r-strategist
Ciri2 : 1. Ukuran tubuh kecil
2. Keg. Reprod dimulai sejak awal kehidup srg dewasa
3. Mempunyai tk perkembangan sangat tinggi
4. Menghasilkan keturunan sangat byk (beberapa
generasi/th)
Jika ada perpindahan komoditas pangan dari 1 gudang ke
gudang yg lain SHG dpt tersebar cepat
eg. Kerusakan komoditas di gudang pemerintah mungkin
berasal dr gudang petani/dari luar negeri

Faktor yg mempengaruhi usaha


pengendalian SHG
Pengaruh Faktor Fisik
Suhu, RH, kadar air komoditas pangan

Suhu rendah/tinggi
pertumbuhan serangga
terhambat, mortalitas tinggi, akt serangga lambat, tk
pertumbuhan serangga sangat rendah
SHG di daerah tropis T opt 25-35oC

Kadar air rendah/tinggi


tk pertumbuhan serangga
rendah
Kadar air ~ RH

Perubahan komposisi gas


Pertambahan konsentrasi CO2
menghambat
pertumb serangga
Pengurangan konsentrasi O2

SHG primer menyerang biji2an yg tdk tll keras &


kering agar mudah diserang
SHG sekunder menyerang biji2an yg telah
mengalami kerusakan baik mekanis /biologis/telah
diproses mjd tepung
SISTEM PENYIMPANAN
Sistem curah hanya bbr spesies yg dpt menembus
cukup dlm
Dlm karung/tumpukan lebih mudah ditembus/
diserang SHG
b. PENGARUH FAKTOR BIOTIK
SHG mempunyai Cara Makan & Menyerang
komoditas pangan yg bbd2 saling berhubungan
(sistem FOOD WEB)

jagung (bj utuh)

hama primer

Jagung yg
Ditumbuhi kp

jagung (bj rusak)

hama sekunder

SRG pemakan
Kp

jagung (bubuk)

predator/
parasit

SRG pemakan
kotoran&bangkai

Diagram FOOD WEB SHG

Disamping tjd hub saling menguntungkan, tjd kompetisi


Kompetisi intraspesifik (dari spesies yg sama)
Kompetisi interspesifik (antar spesies)
eg. Sitrotoga cerealella & Trogoderma granarium toleran
pd kondisi lembab/RH 70-80% tapi di alam bebas tdk
dpt berkompetisi dg SRG lain pd kelembaban tinggi

RODENTA HAMA GUDANG (RHG)


Ada 300 sp tikus & mencit yg ditemukan di Indonesia ada 6 spesies :
1.Rattus argentiventer (tikus sawah)
Pjg tot : 270-370 mm, berat 100-230 g, ekor pendek, warna : kelabu
gelap/perut putih, habitat : sawah & padang rumput, daya toleransi
tinggi
2.Rattus exulans (tikus semak, tikus padang)
(ukuran agak kecil) Pjg tot : 190-290 mm, warna : kelabu, pandai
memanjat, berbagai habitat : semak,taman,rumah vs daerah byk air
3.Rattus novergicus (tikus riol)
Pjg tot : 300-400 mm, warna : coklat kelabu/perut kelabu, habitat :
rumah (di daerah pelabuhan), di tepi aluran irigasi (riol)
4.Bandicota indica (tikus wirok)
(tikus besar) Pjg tot > 400 mm, berat 500 g),warna:coklat gelap/hitam,
bulu pjg & lusuh, habitat : rumah,gudang,membuat terowongan di
bwh lantai, makanan:biji2an (gabah,jagung), keong, kadal & akar
5.Rattus diardi (tikus rumah)
Pjg tot : 220-370 mm, ekor > panjang, warna : coklat tua kelabu,
habitat : rumah, gudang, kebun

6. Mus musculus (mencit rumah)

(ukuran kecil) Pjg tot < 18 mm, berat < 20 g, warna : coklat
kelabu, ekor > panjang, kaki kecil, habitat : rumah (lemari, dapur)
vs langit2 rumah
PERKEMBANGBIAKAN
Umur : 3-4 th (laboratorium) kenyataan umur < 1 tahun
Berkembang biak umur 1,5-5 bln (mengandung 21 hr, diasuh 21 hr)

Melahirkan 4 kali/th

Jml yg hidup 6 ekor


Indera penglihatan lemah/buta warna
Indera penciuman, peraba, pendengaran = sangat peka

Makanan : karbohidrat 10-25 g/hr 7-9 kg/th (padi, jagung,


ubi kayu, ubi jalar, tebu, kelapa), bbr sumber protein (siput,
serangga, bangkai)

Pd musim hujan persediaan mkn berkembang biak

Pd musim kemarau perkembangbiakan

KERUSAKAN
Perkiraan Kerusakan akibat serangan RHG sangat sukar
1. merusak BP,kemasan, kabel listrik biaya >>
2. kontaminasi BP oleh urine, kotoran & bangkai tikus
penyakit e.g. tipus, leptospirosis, salmonellosis, dsb.
MONITORING POPULASI
Untuk memperkirakan tkt populasi, kerusakan yg ditimbulkan &
menentukan saat untuk tindakan pengendalian
1. pemeriksaan umum secara visual (malam hari)
2. pemeriksaan jejak tikus untuk mengetahui ke arah mana
tikus bergerak/cara TRACKING
3. pemeriksaan kerusakan & kotoran tikus (kemasan BP,
bangunan, tanaman sekitar gudang)
4. pemeriksaan lubang tikus (lubang aktif/palsu)
cara : menutup semua lubang jika tdp lubang baru
lubang aktif

Tikus Wirok
Tikus Rumah

Mencit

Tikus Semak

Tikus Sawah

PENGENDALIAN RHG
CARA FISIK
1.Sanitasi
- menyapu & membersihkan scr rutin (max. 2 bln / periode waktu dr
perkawinan beranak)
- membersihkan tanaman & tumpukan tanaman
2.Bangunan anti tikus (RODENT PROOFING): lembaran seng,
anyaman kawat, tameng logam pd kabel/pipa
CARAKIMIA RODENTISIDA
1.RODENTISIDA AKUT
-reaksinya cepat, dpt mematikan tikus dg dosis tunggal
-jika tdk mati, tdk akan makan umpan/jera umpan BAIT
SHYNESS tdk boleh terus menerus
2.RODENTISIDA KRONIS/ANTIKOAGULAN
Reaksinya lambat, diberikan bbrp kali dg dosis rendah
Rodentisida multiple dosis
Menghambat proses pembekuan darah pendarahan mati
Tujuan : tikus menyukai umpan tsb & tdk menunjukkan rasa
jera umpan

3.FUMIGASI
Tikus di dlm lubang (di luar gedung)
Tenaga yg terlatih krn berbahaya bg manusia
Belerang dibakar sarang tikus Cara
Penyemprotan Belerang
PENGENDALIAN RHG SECARA TERPADU
Penggunaan rodentisida tdk akan berhasil jika di
sekeliling gudang banyak semak2
Penggunan Rodentisida gejala BITE-SHYNESS,
mjd resisten thd rodentisida
Tikus hidup jika tdp mkn, air, tempat bersarang
Faktor-faktor pengendalian RHG terpadu
1. Kebersihan di dlm & di luar gedung
2. Pengrusakan sarang tikus fumigan, belerang, ular
sawah
3. Proteksi Bangunan (pembuatan pintu anti tikus &
merancang saluran air yg baik)

You might also like