You are on page 1of 7

Nama : Sisva Yetty

Nim : 14136024
Artikel Awan
Awan
Awan ialah gumpalan uap air yang terapung di atmosfera. Ia kelihatan seperti asap
berwarna putih atau kelabu di langit. Awan berwarna putih disebabkan karena Sinar matahari adalah
kombinasi dari berbagai sinar dengan panjang gelombang (warna) yang berbeda-beda.
Butiran air dan es dalam awan membaur secara merata ke berbagai arah seluruh komponen sinar
matahari. Pembauran sinar dengan panjang gelombang yang berbeda secara merata itu
menghasilkan warna putih. Secara global, sistem perawanan memang berperan untuk menyaring,
mengurangi, bahkan mengeliminasi radiasi matahari sama sekali. Tapi, jika matahari tampak
mengintip dari awan, misalnya, pendaran radiasi matahari dari awan itu justru akan membuat radiasi
matahari meningkat dibanding tidak ada awan sama sekali.
Radiasi sinar matahari yang terbaur memang bisa menambah besar atau kecilnya radiasi matahari
yang datang. Tergantung tipe awannya. Lapisan awan yang tipis dan awan yang tersebar akan
memantulkan sinar matahari yang datang serta meningkatkan pembauran radiasi. Sebaliknya, awan
yang tebal akan mengurangi bauran itu.Miliaran butiran air atau kristal es yang melayang-layang di
udara menyusun awan-awan itu. Berikut ini adalah tipe-tipe dan bagaimana mereka terbentuk.
Pembentukana awan
Udara selalu mengandung uap air. Apabila uap air ini meluap menjadi titik-titik air,
terbentuklah awan. Peluapan ini boleh berlaku dengan dua cara: Apabila udara panas, lebih banyak
uap terkandung di dalam udara karena air lebih cepat menyejat. Udara panas yang sarat dengan air
ini akan naik tinggi, hingga tiba di satu lapisan dengan suhu yang lebih rendah, uap itu akan mencair
dan terbentuklah awan, molekul-molekul titik air yang tak terhingga banyaknya. Suhu udara tidak
berubah, tetapi keadaan atmosfera adalah lembap. Udara makin lama akan menjadi semakin tepu
dengan uap air. Apabila awan telah terbentuk, titik-titik air dalam awan akan menjadi semakin besar
dan awan itu akan menjadi semakin berat, dan perlahan-lahan daya tarikan bumi menariknya ke
bawah. Hinggalah sampai satu peringkat titik-titik itu akan terus jatuh ke bawah dan turunlah hujan.
Namun jika titik-titik air tersebut bertemu udara panas, titik-titik itu akan menguap dan lenyaplah
awan itu. Inilah yang menyebabkan itu awan selalu berubah-ubah bentuknya. Air yang terkandung di
dalam awan silih berganti menguap dan mencair. Inilah juga yang menyebabkan kadang-kadang ada
awan yang tidak membawa hujan.Berat titik-titik air dalam awan boleh mencapai beberapa jutaan,
namun biasanya saiz (isipadu) awan adalah amat besar, jadi ketumpatan awan sebenarnya adalah
cukup rendah untuk membolehkan angin di bawah dan di dalam awan menyokongnya.

Klasifikasi Awan
Awan tidak sama jenisnya dan selalu berubah bentuk. Awan bergantung pada ketinggian dan
suhunya. Awan dibedakan menurut bentuk dan tingginya.
Ada 4 kumpulan yang utama, yaitu awan rendah, awan sederhana tinggi, awan tinggi dan awan yang
tinggi keatas.
1. Awan Rendah
- terdiri dari awan Stratokumulus, awan Nimbostratus dan awan Stratus.
- terletak kurang daripada 3000 meter dari muka bumi.
a. Stratokumulus
Stratokumulus (Sc) ialah awan berwarna kelabu/putih yang terjadi apabila bahagian puncak awan
kumulus yang terbentuk pada waktu petang menghampar dibawah songsangan suhu. Awan-awan ini
terjadi pada lewat petang dan senja apabila atmosfera mula menjadi stabil. Warna kekuningan muda
adalah disebabkan pantulan sinaran suria pada waktu senja. Stratokumulus juga akan boleh terjadi
tanpa penghamparan awan kumulus.
b. Nimbostratus
Awan Nimbostratus gelap dan mempunyai lapisan-lapisan jelas dan dikenali juga sebagai awan hujan
c. Stratus
Stratus ialah awan berupa cebisan kain koyak terbentuk dalam udara lembab bergelora pada paras
rendah atmosfera selepas hujan. Warna kekuningan muda latar belakang adalah disebabkan oleh
pantulan sinaran suria waktu senja oleh sirrostratus yang terjadi selepas aktiviti ribut petir pada
waktu petang. Awan Stratus sangat rendah, tebal dan berwarna kelabu.
2. Awan Sederhana Tinggi
- tediri dari awan Altokumulus dan Altostratus.
- letaknya antara 3000 hingga 6000 meter dari muka bumi
a. Altokumulus
Awan Altokumulus berkepul-kepul, tidak rata dan berlapis.Awan itu menandakan keadaan cuaca
yang baik. Tiap-tiap elemen nampak jelas tersisih antara satu sama lain dengan warna keputihan dan
kelabu yang mana membedakannya daripada Sirokumulus.
b. Altostratus
Altostratus(As), awan kekelabuan (bergantung kepada ketebalan) peringkat pertengahan yang
menghasilkan hujan apabila cukup tebal. Awan-awan ini terjadi dalam lapisan atmosfera stabil dan
boleh menjadi tebal apabila cukup kelembapan dan penyejukan. Hujan berterusan pada waktu senja
dan malam selepas aktiviti ribut petir pada lewat petang dan senja adalah disebabkan perkara ini.
Awan-awan di atas terbentuk pada waktu senja dan malam hari terdahulu, mula menghilang apabila
matahari terbit pada awal pagi. Awan Altostratus lebih padat, berwarna kelabu dan kelihatan seperti
air.
3. Awan Tinggi
- terdiri dari awan Sirus, Sirokumulus dan Sirostratus
a. Sirus
Awan Sirus(Ci) ditiupkan angin timuran yang bergelora. Awan ini berwarna putih dengan pinggiran
tidak jelas. Awan Sirus kelihatan seperti kapas tipis dan awan ini menunjukkan cuaca agak cerah.
b. Sirokumulus
Awan Sirokumulus kelihatan seperti sisik ikan.
c. Sirostratus
Awan Sirostratus ialah awan putih yang tipis

4. Awan yang Tinggi ke Atas


- terdiri dari awan Kumulus dan awan Kumulonimbus.
- letaknya kira-kira 6000 hingga 9000 meter dari muka bumi.
a. Kumulus
Pandangan jarak dekat awan Kumulus yang sedang berkembang aktif pada lewat pagi dan
awal petang disebabkan pemanasan permukaan tanah dan perolakan. Awan-awan itu kelihatan
seperti popcorns dengan tepian nyata(clear outline). Warnanya putih pada puncak kerana semua
gelombang sinar suria dipantulkan pada kadar yang sama. Warna gelap itu disebabkan oleh
penembusan terhad sinar suria dan juga kadar serapan yang bertambah terhadap gelombang
selebihnya kerana titisan air besar. Dengan kandungan kelembapan dan penaikan udara mencukupi,
awan-awan ini tumbuh tinggi dan menghasilkan hujan panas. Dalam keadaan ketidakstabilan udara
yang mendalam, ribut petir berlaku pada waktu petang atau lewat petang Awan Kumulus terbentuk
kelompok-kelompok bulat
b. Kumulonimbus
Pemandangan jarak jauh deretan awan Kumulonimbus (Cb) . Awan-awan ini tinggi berwarna
putih / gelap. Tapaknya terletak pada ketinggian kira-kira 1000 kaki manakala puncaknya boleh
mencapai ketinggian melebihi 35000 kaki. Pembentukan deretan awan ini merupakan satu ciri biasa
pada awal pagi Monsun Barat Daya. Kedudukan Sel-sel Cb yang begitu rapat menyebabkan awanawan itu kelihatan bersambung. Warna kuning keemasan itu disebabkan pantulan sinar suria pagi
yang sedang terbit di timur. Awan nipis berbentuk topi kelihatan diatas puncak awan Cb
menunjukan kewujudan udara stabil mengalir diatas puncak awan itu (Cb). Awan-awan Cb ini kerap
bergerak masuk ke pedalaman melalui kawasan pantai pada peringkat akhir Monsun Barat Daya.
Apabila ketidakstabilan atmosfera mencapai lebih tinggi, awan-awan ini membawa hujan lebat dan
ribut petir kepada kawasan terlibat.
Awan Kumulonimbus berbentuk kelompok-kelompok besar. Kelompok-kelompok yang berwarna
putih dan hitam ini mempunyai bentuk dan rupa yang beranekaragam. Awan membawa hujan yang
disertai dengan kilat dan petir.
Radiasi Matahari dan Awan
Efek yang diberikan awan terhadap radiasi matahari yang diterima permukaan Bumi
sebenarnya kompleks. Tidak sesederhana bahwa ada awan maka suhu udara akan turun.
Secara global, sistem perawanan memang berperan untuk menyaring, mengurangi, bahkan
mengeliminasi radiasi matahari sama sekali. Tapi, jika matahari tampak mengintip dari awan,
misalnya, pendaran radiasi matahari dari awan itu justru akan membuat radiasi matahari meningkat
dibanding tidak ada awan sama sekali. Radiasi sinar matahari yang terbaur memang bisa menambah
besar atau kecilnya radiasi matahari yang datang. Tergantung tipe awannya. Lapisan awan yang tipis
dan awan yang tersebar akan memantulkan sinar matahari yang datang serta meningkatkan
pembauran radiasi. Sebaliknya, awan yang tebal akan mengurangi bauran itu.
Miliaran butiran air atau kristal es yang melayang-layang di udara menyusun awan-awan itu. Berikut
ini adalah tipe-tipe dan bagaimana mereka terbentuk.

Nama : Sisva Yetty


Nim : 14136024
Artikel : Hujan
Hujan
Pengertian Hujan
Hujan merupakan satu bentuk presipitasi yang berwujud cairan. Presipitasi sendiri dapat
berwujud padat (misalnya salju dan hujan es) atau aerosol (seperti embun dan kabut). Hujan
terbentuk apabila titik air yang terpisah jatuh ke bumi dari awan. Tidak semua air hujan
sampai ke permukaan bumi karena sebagian menguap ketika jatuh melalui udara kering.
Hujan jenis ini disebut sebagai virga.
Hujan memainkan peranan penting dalam siklus hidrologi. Lembaban dari laut menguap,
berubah menjadi awan, terkumpul menjadi awan mendung, lalu turun kembali ke bumi, dan
akhirnya kembali ke laut melalui sungai dan anak sungai untuk mengulangi daur ulang itu
semula.
Siklus Hidrologi

Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari
atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfir melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan
transpirasi.Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi
tersebut dapat berjalan secara terus menerus. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai
presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau
kabut.Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas
atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah.
Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara yang
berbeda:
Evaporasi / transpirasi - Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dsb.
kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan. Pada
keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun
(precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es.
Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah - Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah
dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler
atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air
tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
Air Permukaan - Air bergerak diatas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan
danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin
besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai
bergabung satu sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air
permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju laut.
Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk, rawa), dan
sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan berakhir
ke laut. Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam komponen-komponen siklus
hidrologi yang membentuk sistem Daerah Aliran Sungai (DAS).Jumlah air di bumi secara
keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah wujud dan tempatnya.

Jenis-jenis Hujan
Jenis-jenis hujan dibedakan menjadi 3 macam yang ditinjau berdasarkan terjadinya,
berdasarkan ukuran butirnya, dan berdasasrkan curah hujan.
a. Jenis-jenis hujan berdasarkan terjadinya
Hujan siklonal, yaitu hujan yang terjadi karena udara panas yang naik disertai
dengan angin berputar.
Hujan zenithal, yaitu hujan yang sering terjadi di daerah sekitar ekuator, akibat
pertemuan Angin Pasat Timur Laut dengan Angin Pasat Tenggara. Kemudian angin tersebut
naik dan membentuk gumpalan-gumpalan awan di sekitar ekuator yang berakibat awan
menjadi jenuh dan turunlah hujan.
Hujan orografis, yaitu hujan yang terjadi karena angin yang mengandung uap air
yang bergerak horisontal. Angin tersebut naik menuju pegunungan, suhu udara menjadi
dingin sehingga terjadi kondensasi. Terjadilah hujan di sekitar pegunungan.
Hujan frontal, yaitu hujan yang terjadi apabila massa udara yang dingin bertemu
dengan massa udara yang panas. Tempat pertemuan antara kedua massa itu disebut bidang
front. Karena lebih berat massa udara dingin lebih berada di bawah. Di sekitar bidang front
inilah sering terjadi hujan lebat yang disebut hujan frontal.
Hujan muson atau hujan musiman, yaitu hujan yang terjadi karena Angin Musim
(Angin Muson). Penyebab terjadinya Angin Muson adalah karena adanya pergerakan semu
tahunan Matahari antara Garis Balik Utara dan Garis Balik Selatan. Di Indonesia, hujan
muson terjadi bulan Oktober sampai April. Sementara di kawasan Asia Timur terjadi bulan
Mei sampai Agustus. Siklus muson inilah yang menyebabkan adanya musim penghujan dan
musim kemarau.
b. Jenis-jenis hujan berdasarkan ukuran butirnya
Hujan gerimis / drizzle, diameter butirannya kurang dari 0,5 mm
Hujan salju, terdiri dari kristal-kristal es yang suhunya berada dibawah 0 Celsius
Hujan batu es, curahan batu es yang turun dalam cuaca panas dari awan yang suhunya
dibawah 0 Celsius
Hujan deras / rain, curahan air yang turun dari awan dengan suhu diatas 0 Celsius dengan
diameter 7 mm.
c. Jenis-jenis hujan berdasarkan curah hujan
hujan sedang, 20 - 50 mm per hari
hujan lebat, 50-100 mm per hari
hujan sangat lebat, di atas 100 mm per hari
Proses pembuatan hujan buatan
Sering kali kebutuhan air tidak dapat dipenuhi dari hujan alami. Maka orang menciptakan
suatu teknik untuk menambah curah hujan dengan memberikan perlakuan pada awan.
Perlakuan ini dinamakan hujan buatan (rain-making), atau sering pula dinamakan
penyemaian awan (cloud-seeding).Hujan buatan adalah usaha manusia untuk meningkatkan
curah hujan yang turun secara alami dengan mengubah proses fisika yang terjadi di dalam
awan. Proses fisika yang dapat diubah meliputi proses tumbukan dan penggabungan
(collision dan coalescense), proses pembentukan es (ice nucleation). Jadi jelas bahwa hujan

buatan sebenarnya tidak menciptakan sesuatu dari yang tidak ada. Untuk menerapkan usaha
hujan buatan diperlukan tersedianya awan yang mempunyai kandungan air yang cukup,
sehingga dapat terjadi hujan yang sampai ke tanah.Bahan yang dipakai dalam hujan buatan
dinamakan bahan semai.
Hujan asam
Hujan asam diartikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Hujan secara
alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena karbondioksida (CO2) di udara yang larut
dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah. Jenis asam dalam hujan ini sangat
bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh
tumbuhan dan binatang.Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan
pengotor dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen
membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan
bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga
jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman
tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman. Usaha
untuk mengatasi hal ini saat ini sedang gencar dilaksanakan.
Secara alami hujan asam dapat terjadi akibat semburan dari gunung berapi dan dari proses
biologis di tanah, rawa, dan laut. Akan tetapi, mayoritas hujan asam disebabkan oleh aktivitas
manusia seperti industri, pembangkit tenaga listrik, kendaraan bermotor dan pabrik
pengolahan pertanian (terutama amonia). Gas-gas yang dihasilkan oleh proses ini dapat
terbawa angin hingga ratusan kilometer di atmosfer sebelum berubah menjadi asam dan
terdeposit ke tanah.
Hujan asam karena proses industri telah menjadi masalah yang penting di Republik
Rakyat Cina, Eropa Barat, Rusia dan daerah-daerah di arahan anginnya. Hujan asam dari
pembangkit tenaga listrik di Amerika Serikat bagian Barat telah merusak hutan-hutan di New
York dan New England. Pembangkit tenaga listrik ini umumnya menggunakan batu bara
sebagai bahan bakarnya.
Proses yang terlibat dalam pemecahan Asam ( catatan: bahwa hanya SO2 dan NOX
memegang peran penting dalam hujan asam).
Pembentukan hujan asam
Secara sedehana, reaksi pembentukan hujan asam sebagai berikut:
Bukti terjadinya peningkatan hujan asam diperoleh dari analisa es kutub. Terlihat turunnya
kadar pH sejak dimulainya Revolusi Industri dari 6 menjadi 4,5 atau 4. Informasi lain
diperoleh dari organisme yang dikenal sebagai diatom yang menghuni kolam-kolam. Setelah
bertahun-tahun, organisme-organisme yang mati akan mengendap dalam lapisan-lapisan
sedimen di dasar kolam. Pertumbuhan diatom akan meningkat pada pH tertentu, sehingga
jumlah diatom yang ditemukan di dasar kolam akan memperlihatkan perubahan pH secara
tahunan bila kita melihat ke masing-masing lapisan tersebut.
Sejak dimulainya Revolusi Industri, jumlah emisi sulfur dioksida dan nitrogen oksida ke
atmosfer turut meningkat. Industri yang menggunakan bahan bakar fosil, terutama batu bara,
merupakan sumber utama meningkatnya oksida belerang ini. Pembacaan pH di area industri
terkadang tercatat hingga 2,4 (tingkat keasaman cuka). Sumber-sumber ini, ditambah oleh
transportasi, merupakan penyumbang-penyumbang utama hujan asam.
Masalah hujan asam tidak hanya meningkat sejalan dengan pertumbuhan populasi dan
industri tetapi telah berkembang menjadi lebih luas. Penggunaan cerobong asap yang tinggi

untuk mengurangi polusi lokal berkontribusi dalam penyebaran hujan asam, karena emisi gas
yang dikeluarkannya akan masuk ke sirkulasi udara regional yang memiliki jangkauan lebih
luas. Sering sekali, hujan asam terjadi di daerah yang jauh dari lokasi sumbernya, di mana
daerah pegunungan cenderung memperoleh lebih banyak karena tingginya curah hujan di
sini.
Terdapat hubungan yang erat antara rendahnya pH dengan berkurangnya populasi ikan di
danau-danau. pH di bawah 4,5 tidak memungkinkan bagi ikan untuk hidup, sementara pH 6
atau lebih tinggi akan membantu pertumbuhan populasi ikan. Asam di dalam air akan
menghambat produksi enzim dari larva ikan trout untuk keluar dari telurnya. Asam juga
mengikat logam beracun seperi alumunium di danau. Alumunium akan menyebabkan
beberapa ikan mengeluarkan lendir berlebihan di sekitar insangnya sehingga ikan sulit
bernafas. Pertumbuhan Phytoplankton yang menjadi sumber makanan ikan juga dihambat
oleh tingginya kadar pH.
Tanaman dipengaruhi oleh hujan asam dalam berbagai macam cara. Lapisan lilin pada
daun rusak sehingga nutrisi menghilang sehingga tanaman tidak tahan terhadap keadaan
dingin, jamur dan serangga. Pertumbuhan akar menjadi lambat sehingga lebih sedikit nutrisi
yang bisa diambil, dan mineral-mineral penting menjadi hilang.
Ion-ion beracun yang terlepas akibat hujan asam menjadi ancaman yang besar bagi
manusia. Tembaga di air berdampak pada timbulnya wabah diare pada anak dan air tercemar
alumunium dapat menyebabkan penyakit Alzheimer.
Metode Pencegahan
Di Amerika Serikat, banyak pembangkit tenaga listrik tenaga batu bara menggunakan Flue
gas desulfurization (FGD) untuk menghilangkan gas yang mengandung belerang dari
cerobong mereka. Sebagai contoh FGD adalah wet scrubber yang umum digunakan di
Amerika Serikat dan negara-negara lainnya. Wet scrubber pada dasarnya adalah tower yang
dilengkapi dengan kipas yang mengambil gas asap dari cerobong ke tower tersebut. Kapur
atau batu kapur dalam bentuk bubur juga diinjeksikan ke ke dalam tower sehingga bercampur
dengan gas cerobong serta bereaksi dengan sulfur dioksida yang ada, Kalsium karbonat
dalam batu kapur menghasilkan kalsium sulfat ber pH netral yang secara fisik dapat
dikeluarkan dari scrubber. Oleh karena itu, scrubber mengubah polusi menjadi sulfat industri.
Di beberapa area, sulfat tersebut dijual ke pabrik kimia sebagai gipsum bila kadar kalsium
sulfatnya tinggi. Di tempat lain, sulfat tersebut ditempatkan di land-fill.

Hujan meteor
Hujan meteor yaitu hujan yang terhadi karena meluncurnua benda-benda angkasa ke
permukaan bumi. Untuk hujan meteor dikarenakan benda-benda langit yang ditarik oleh
grafitasi bumi sehingga mendekati bumi. Apabila benda-benda tersebut terlalu besar dan
tidak sampai terbakar habis di atmosfer dan sampai ke permukaan bumi disebut asteroid

You might also like