You are on page 1of 18

administrasi kebijakan kesehatan

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Terwujudnya keadaan sehat adalah kehendak semua pihak. Tidak hanya oleh orang per
orang, tetapi juga oleh keluaga, kelompok dan bahkan oleh masyarakat. Untuk dapat
mewujudkan keadaan sehat tersebut banyak hal yang perlu dilakukan. Salah satu diantaranya
yang dinilai mempunyai peranan yang cukup penting adalah menyelenggarakan pelayanan
kesehatan ( Blum, 1974 )
Pada saat ini berkat perkembangan ilmu dan teknologi, dan juga kehidupan masyarakat,
tampak bentuk dan jenis pelayanan kesehatan yang dapat diselenggarakan banyak macamnya.
Bentuk dan jenis pelayanan kesehatan tersebut, ternyata tidak sama antara satu Negara
dengan Negara lainnya. Setiap Negara, tergantung dari kemajuan ilmu dan teknologi,
kebutuhan dan tuntutan kesehatan, tingkat social ekonomi, serta latar belakang politik, dapat
memiliki bentuk dan jenis pelayanan kesehatan yang agak berbeda. Bentuk dan jenis
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan di Negara-negara yang telah maju ( developed
countries ) tidak sama dengan yang diselenggarakan di Negara-negara yang sedang
berkembang ( develoving countries ). Demikian pula halnya antar negara Negara yang telah
maju. Bentuk dan jenis pelayanan kesehatan yang diselenggarakan di amerika utara misalnya,
tidak sama dengan bentuk dan jenis pelayanan kesehatan yang diselenggarkan di Negara
negara eropa barat.
Dalam praktik sehari hari , sekalipun bentuk dan jenis pelayanan kesehatan yang
diselenggarkan berbeda, namun pada waktu menyelenggarkannya, ternyata selalu beberapa
kesamaan

2. Tujuan
a. Untuk mengetahui peraturan peraturan kesehatan yang berlaku di Indonesia
b. Untuk mengetahui jenis jenis pelayanan kesehatan
c. Untuk mengetahui institusi pelayanan kesehatan

3. Rumusan masala
a. Apa saja peraturan peraturan yang berlaku di Indonesia
b. Apa saja jenis jenis pelayanan kesehatan
c. Bagaimana institusi pelayanan kesehatan

BAB II
PEMBAHASAN

A. PERATURAN TENTANG KESEHATAN YANG BERLAKU DI INDONESIA


Undang-undang Republik Indonesia

Nomor 9 Tahun 1960 Tentang

Pokok-Pokok

Kesehatan
a.

bahwa kesehatan rakyat adalah salah satu modal pokok dalam rangka pertumbuhan dan
kehidupan bangsa, dan mempunyai peranan penting dalam penyelesaian revolusi nasional
dan penyusunan

masyarakat sosialis Indonesia.

b. bahwa kesejahteraan umum termasuk kesehatan, harus diusahakan sebagai pelaksanaan citacita bangsa Indonesia yang tercantum dalam mukadimah
b.Undang-undang Dasar; Menimbang pula:
a.

Bahwa perlu ada dasar-dasar hokum untuk usaha kesejahteraan rakyat khusus dalam bidang
kesehatan;

b.

Bahwa perlu ditetapkan Undang-undang tentang Pokok-pokok Kesehatan agar

dapat

diselenggarakan kesehatan rakyat sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia;


c.

Bahwa peraturan perundang-undangan tentang kesehatan yang berlaku sekarang yang


dimaksud dalam "Het Reglement of de Dienst derVolksgezondheid" (Staatsblad 1882
No. 97) tidak sesuai lagi dengan cita- cita revolusi Nasional Indonesia dan karena itu perlu
dicabut.
Mengingat :

a.

Pasal 5 ayat (1) dan pasal 20 ayat (1) Undang-undang Dasar;

b. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang No. 10 tahun 1960;


c.

Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Gotong-Royong


Memutuskan
Menetapkan Undang-undang tentang Pokok-pokok Kesehatan.
KETENTUAN-KETENTUAN UMUM.
Pasal 1
Tiap-tiap warganegara berhak memperoleh derajat kesehatan yang setinggitingginya dan
perlu diikut-sertakan dalam usaha- usaha kesehatan Pemerintah.
Pasal 2
Yang dimaksud dengan kesehatan dalam Undang-undang ini ialah yang meliputi kesehatan
badan, rohani (mental) dan sosial, dan bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit, cacat
dan kelemahan.

Pasal 3
1. Pertumbuhan anak yang sempurna dalam lingkungan hidup yang sehat adalah penting
untuk mencapai generasi yang sehat dan bangsa yang kuat.
2.

Pengertian dan kesadaran rakyat tentang pemeliharaan dan perlindungan kesehatan


adalah sangat panting untuk mencapai derajat kesehatan yang

2.setinggi-tingginya.
TUGAS PEMERINTAH.
Pasal 4
Pemerintah memelihara dan mempertinggi derajat kesehatan rakyat menyelenggarakan dan
menggiatkan usaha-usaha dalam lapangan :
a.

pencegahan dan pemberantasan penyakit,

b. pemulihan kesehatan
c.

penerangan dan pendidikan kesehatan pada rakyat,

d. pendidikan tenaga kesehatan,


e.

perlengkapan obat-obatan dan alat-alat kesehatan,

f.

penyelidikan-penyelidikan,

g. pengawasan, dan
h. lain-lain usaha yang diperlukan
Pasal 5
Pemerintah berusaha mencukupi keperluan rakyat yang pokok untuk hidup yang terdiri dari
sandang-pangan, perumahan dan lain-lain, serta melakukan usaha-usaha untuk mempertinggi
kemampuan ekonomi rakyat.
Pasal 6
Pemerintah melakukan pencegahan penyakit dengan menyelenggara
1. hygiene lingkungan termasuk kebersihan.
2. pengebalan (immunisasi),
3. karantina,
4. hal-hal lain yang perlu.
Pasal 7
Pemerintah memberantas penyakit menular dan penyakit endemis (penyakit rakyat
Pasal 8
1. Pemerintah mengusahakan pengobatan dan perawatan untuk masyarakat di seluruh wilayah
Indonesia secara merata, agar tiap-tiap orang sakit
perawatan dengan biaya yang seringan-ringannya

dapat memperoleh pengobatan dan

2. Dalam istilah sakit termasuk cacat, kelemahan dan usia lanjut


3.

Untuk memungkinkan hal yang termaktub dalam ayat (1) dan ayat (2 Pemerintah
mengadakan balai pengobatan, pusat kesehatan, sanatorium,rumah sakit dan lembagalembaga lain yang diperlukan.

4. Pemerintah melakukan usaha-usaha khusus untuk menjamin kesehatan pegawai, buruh dan
golongan-golongan karya lain beserta keluarganya sesuai dengan fungsi dan lingkungan
hidupnya
5. Pemerintah mengatdan menggiatkan usaha-usaha dana sakit.
Pasal 9
1. Pemerintah melakukan usaha-usaha agar rakyat memiliki pengertian dan
1.kesadaran tentang pemeliharaan dan perlindungan kesehatan.
2. Pemerintah mengadakan usaha-usaha khusus untuk kesehatan keturunan dan pertumbuhan
anak yang sempurna, baik dalam lingkungan keluarga, maupun dalam lingkungan sekolah
serta lingkungan masyarakat remaja dan keolahragaan.
Pasal 10
1. Pemerintah mengadakan, mengatur, mengawasi dan membantu pendidikan tenaga kesehatan.
2. Pemerintah menetapkan penggunaan dan penyebaran tenaga kesehatan Pemerintah maupun
swasta sesuai dengan keperluan masyarakat dengan mengingat keseimbangan antara jumlah
tenaga yang diperlukan dan tenaga yang tersedia.
3.

Pemerintah mengatur kedudukan hukum, wewenang dan kesanggupan hukum tenaga


kesehatan.

4.

Pemerintah mengawasi dan membimbing tenaga kesehatan dalam menjalankan


kewajibannya dengan memperhatikan norma-norma keagamaan.
Pasal 11

1. Pemerintah berusaha mencukupi keperluan rakyat akan obat.


2.

Pemerintah menguasai, mengatur dan mengawasi persediaan, pembuatan, penyimpanan,


peredaran dan pemakaian obat, obat (termasuk obat bius dan minuman keras), bahan obat,
alat dan perbekalan kesehatan lainnya.

3.

Obat, bahan obat, alat dan perbekalan kesehatan yang dimaksud dalam ayat (2 ) harus
memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan dalam Farmakopee Indonesia dan peraturanperaturan lain.

4. Obat-obat asli Indonesia diselidiki dan dipergunakan sebaik-baik


Pasal 12
(1) Pemerintah menyelenggarakan penyelidikan-penyelidikan tentang keadaan kesehatan rakyat.

(2) Penyelidikan ini meliputi statistik, penyelidikan laboratorium,penyelidikan masyarakat,


bedah mayat dalam keadaan darurat serta percobaan hewan dengan mengingat perkembangan
ilmu pengetahaun termasuk ilmu tenaga atom.
ALAT-ALAT PERLENGKAPAN PEMERINTAH
Pasal 13
1. Alat-alat perlengkapan Pemerintah dalam lapangan kesehatan adalah:
a.

Departemen Kesehatan

b. Dinas Kesehatan Pemerintah Daerah.


c.

Alat-alat dan badan-badan Pemerintah yang lain.

2.

Tugas, susunan dan wewenang serta hubungan satu dengan lainnya ditetapkan dengan
peraturan-peraturan perundangan.
USAHA SWASTA
Pasal 14

1.

Pemerintah mengatur, membimbing, membantu dan mengawasi usaha-usaha kesehatan


badan-badan swasta.

2. Usaha-usaha swasta dalam lapangan kesehatan harus sesuai dengan fungsi sosialnya.
3.

Rumah sakit, balai pengobatan dan lembaga-lembaga kesehatan swasta lainnya harus
memenuhi syarat-syarat minimal yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.

4.

Usaha-usaha pengobatan berdasarkan ilmu dan/atau cara lain dari pada ilmu kedokteran,
diawasi oleh Pemerintah agar tidak membahayakan masyarakat.

5.

Perusahaan farmasi dan alat-alat kesehatan harus bekerja sesuai dengan rencana dan
pimpinan Pemerintah.
PERATURAN PERALIHAN
Pasal 15

1. Pelaksanaan Undang-undang ini diatur dengan peraturan- peraturan perundangan yang dalam
waktu 1 tahun berangsur-angsur membatalkan ketentuan-ketentuan menurut"Het Reglement
of de Dienst derVoksgezondheid" dan peraturan-peraturan lain berdasarkan "Het Reglement
op de Dienst der Volksgezondheid" tersebut.
2.

Peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan kesehatan lainnya yang sudah ada pada hari
tanggal diundangkannya Undang- undang ini, tetap berlaku selama peraturan-peraturan dan
ketentuan-ketentuan kesehatan itu tidak bertentangan dicabut, diganti, ditambah dan diubah
oleh peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan atas kuasa Undang-undang ini.
KETENTUAN PENUTUP.
Pasal 16

Undang-undang ini dapat disebut Undang-undang Pokok Kesehatan.


Pasal 17
Undang-undang ini mulai berlaku pada hari diundangkan. Agar supaya setiap orang dapat
mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-undang ini dengan penempatan
dalam Lembaran-Negara Republik Indonesia.
B. JENIS PELAYANAN KESEHATAN
Jenis pelayanan kesehatan terdiri dari beberapa macam. Adapun jenis pelayanan
kesehatan dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari meliputi kegiatan dasar dalam kehidupan seperti
mandi, makan minum berjalan dan lain-lain.
2. Pemeriksaan status mental.
3. Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan dan
dicatat dalam grafik indeks massa tubuh.
4. Pengukuran tekanan darah.
5. Pemeriksaan laboratorium sederhana (hemoglobin) pemeriksaan gula dalam air seni sebagai
deteksi awal adanya penyakit diabetis mellitus, dan pemeriksaan protein dalam air seni
sebagai deteksi awal penyakit ginjal.
6. Pelaksanaan rujukan ke puskesmas bila diperlukan.
7. Penyuluhan, bisa dilakukan di dalam atau di luar kelompok dalam rangka kunjungan rumah
dan konseling kesehatan sesuai dengan masalah kesehatan yang dihadapi oleh individu atau
kelompok lansia.
8.

Dokter praktik swasta terutama menangani para lansia yang memerlukan tindakan kuratif
insidential. Seperti telah ditemukan di atas, semua pelayanan kesehatan harus diintergasikan
dengan layanan kesejahteraan yang lain dari dinas sosial, agama, pendidikan, kebudayaan dan
lain-lain.
Selain pelayanan di atas, bagi lansia juga diperlukan kualitas pelayanan yang baik,
intensitas perawatan yang tinggi, maupun pengkajian komprehensif yang meliputi pengkajian
terhadap status fisik, mental psikologis, sosial, nutrisi lingkungan. Semua hal tersebut harus
dilakukan oleh sebuah tim multidisiplinier. Pelayanan semacam itu kemudian disebut juga
oleh pelayanan geriatrik terpadu.
Pelayanan kesehatan geriatrik terpadu bagi lansia berdasarkan fasilitas yang
dimilikinya untuk pasien geriatrik dikategorikan sebagai berikut:

1.

Pelayanan sederhana (hanya memiliki fasilitas poliklinik) --- Jenis kegiatan yang dapat
dilakukan berupa pengkajian, konsultasi, pemeriksaan, penyuluhan, dan supervisi ke

puskesmas. Bentuk fasilitas pelayananya berupa poliklinik, sedangkan sumber daya manusia
yang diperlukan adalah internist-geriatrist, perawat geriatrik, ahli gizi, dan pekerja sosiomedik.
2.

Pelayanan sedang (memiliki fasilitas poliklinik dan klinik siang) --- Pelayanan sedang
merupakan gabungan antara pelayanan tingkat sederhana yang ditambah terapi fisik, terapi
okupasi, terapi bicara, rekrasi dan pemeriksaan maupun perawatan gigi-mulut sederhana.
Adapun bentuk fasilitas pelayanannya berupa poliklinik dan day hospital . Dengan demikian
sumber daya yang diperlukan disesuaikan dengan jenis pelayanan tersebut.

3. Pelayanan lengkap (memiliki fasilitas poliklinik, klinik siang, ruang rawat akut, dan kronik).
Pada tingkat ini, jenis pelayanan maupun SDM relatif sama dengan tipe sedang namun
memiliki ruang rawat akut.
4.

Pelayanan paripurna (pelayanan lengkap ditambah fasilitas panti werdha) --- Pada tingkat
paripurna, selain semua jenis pelayanan yang terdapat di tingkat lengkap ditambah dengan
ruang rawat kronik atau panti werdha.
Dewasa ini , Departemen Kesehatan RI mempunyai tiga program kesehatan bagi lansia
berupa Puskesmas Santun Usia Lanjut, Pembinaan Kelompok Usia Lanjut dan Posyandu Usia
lanjut (Pedoman Puskesmas Santun Usia Lanjut, Depkes RI, 2005).

C. INSTITUSI PELAYANAN KESEHATAN


1. Pelayanan kedokteran
Yang di maksud dengan pelayanan kedokteran(medical services) adalah bagian dari
pelayanan kesehatan (healt services) yang tujuan utamanya adalah untuk menyembuhkan
penyakit dan memulihkan penyakt, serta sasaran utamanya adalah perseorangan dan ataupun
keluarga. Pelayanan edokteran yang memusatkan perhatian kepada perseorangan yang
dikaitkan dengan kehidupan keluarga secara keseluruhan ini, dikenal dengan nama pelayanan
dokter kelurga (family practice). Pembagian tentang macam pelayanan kedokteran beberapa
diantaranya yang terpenting adalah :
a.

Ditinjau dari jumlah tenaga pengelola dibedakan atas 2 macam yakni

Diselenggarakan oleh 1 orang


Bentuk pelayanan kedokteran yang diselenggarakan oleh 1 orang (solo practice) amat popular
di Indonesia. Inilah

sebabnya banyak ditemukan doketr ataupun bidan yang membuka

praktik perseorangan.

Diselenggarakan oleh kelompok

Secara umum bentuk peayanan kedokteran kelompok (group practice) merupakan hal yang
baru di indonesia. Pelayanan kedokteran berkelompok ini banyak macamnya misalnya hanya
menyelenggarakan satu macam pelayanan kedokteran saja contohnya praktik bersama dokter
ahli kebidanan dan praktik bersama ahli kesehatan anak.
b. Ditinjau dari cara pelayanan yang diselanggarakan
Untuk itu pelayanan kedokteran dibedakan atas dua macam yakni

Pelayanan rawat jalan, contoh palayanan rawat jalan (ambulatory) adalah pelayanan
kedokteran yang diselenggarakan oleh poliklinik, balai pengobatan, puskesmas, dan praktik
dokter perseorangan.

Pelayanan rawat jalan dan rawat inap, contoh pelayanan rawat jalan dan rawat inap
(hospitalization) adalah pelayanan kedokteran yang diselenggarakan oleh rumah sakit, atau
rumah bersalin.

c.

Ditinjau dari macam pelayanan yang diselenggarakan.


Ditinjau dari macam pelayanan yang diselenggarkan, pelayanan kedokteran secra umu
dapat dibedakan atas 2 macam:

Menyediakan satu macam pelayanan kedokteran saja, contohnya praktik dokter umum atau
praktik dokter spesialis

Meyediakan lebih dari satu macam pelayanan kedokteran


Pelayanan kedokteran dapat dibedakan atas 2 macam yaitu: pelayanan kedokteran tidak
lengkap/ menyeluruh (partial medical care) seperti yang diselenggarakan oleh Balai
Kesehatan Ibu dan Anak, pelyanan kedokteran lengkap/ meyeluruh (comprehensive medical
care) seperti yang diselenggarakan oleh rumah sakit umum.

d. Ditinjau dari penggunaan kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran.


Jika ditinjau dari penggunaan kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran. Pelayanan
kedokmteran dapat dibedakan atas duan macam yakni :

Pelayanan kedokteran, contoh : pelayanan kedokteran tradisional adalah praktik dukun,


tabib, atau sinse.

Pelayanan kedokteran modern, contoh : pelayanan kedokteran modern berbagai pelayanan


kedokteran yang dikenal saat ini.

e.

Ditinjau dari tingkat pendidikan dan keahlian tenaga pelaksana.


Untuk ini pelayanan kedokteran dibedakan atas 4 macam :

Pelayanan kedokteran yang dilaksanakan oleh tenaga yang tidak mendapatkan pendidikan
kedokteran modern, misalnya praktek dukun, tabib, atau sinse

Pelayanan kedokteran yang dilaksanakan oleh tenaga paramedic, misalnya praktik bidan.

Pelayanan kedokteran yang dilaksanakan oleh dokter umum , misalnya praktik dokter
umum,

Pelayanan kedokteran yang dilaksanakan oleh dokter spesialis atau dokter subspesialis.

f.

Ditinjau dari peranannya dalam penyembuhan penderita.


Untuk ini pelayanan kedokteran dibedakan atas dua macam yakni:

Berhubungan langsung dengan penyembuhan penyakit, contohhnya adalah berbagai


pelayanan kedokteran yang diselenggarakan oleh praktik dokter dan rumah sakit.

Tidak berhubangan langsung dengan penyembuhan penyakit, contohya adalah palayanan


laboratorium, pelayanan radiologis dan pelayanan apotik.

2. Pelayanan rawat jalan


Pelayanan rawat jalan (ambulatory services) adlaah salah satu bentuk dari pelayanan
kedoteran. Secara sederhana yang dimaksud dengan pelayanan rawat jalan pelayanan
kedoteran yang disediakan untuk pasien tidak dalam rawat inap (hospitalizatin) (feste,1989).
Dibandingkan dengan pelayanan rawat inap, palyanan rawat jalan ini memang tampak
berkembang lebih pesat. Roemer (1981) mencatat bahwa peningkatan angka utilisai
pelayanan rawat jalan di RS misalnya dua sampai tiga kali lebih tinggi dari peningkatan
angak utilitas pelayanan rawat inap.
Banyak factor yang berperan sebgai penyebab makin berkembangnya pelayanan dan juga
sarana pelayanan berobat jalan ini. Jika disederhanakan, paling tidak dapat dibedakan atas 5
macam yakni (Cambridge research institute,1976); avery dan imdieke, 1984; feste, 1989).
a.

Sarana dan prasarana yang diperlukan untuk menyelenggarakan pelayanan rawat jalan
relative lebih sederhana dan murah, dank arena itu lebih banyak didirikan.

b.

Kebijakan

pemerintah

yang

untuk

mengendalikan

biaya

kesehatan

mendorong

dikembangkanya berbagai sarana pelayanan rawat jalan.


c.

Tingkat kesadaran kesehatan penduduk yang makin meningkat, yang tidak lagi
membutuhkan pelayanan untuk mengobati penyakit saja, tetapi juga untuk memelihara atau
meningkatnkan kesehatan yang umunya dapat dilayani oleh sarana pelayana rawat jalan saja.

d.

Kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran yang telah dapat melakukan barbagau tindakan
kedokteran yang dulunya memerlukan pelyanan rawat inap, tetapu pada saat ini cukup
dilayani denagn pelayanan rawat saja.

e.

Utilitas RS yang makin terbatas dan karenanya untuk meningkatkan pendapatan, kecuali
lebih mengembangkan pelayanan rawat jalan yang ada di RS juga terpaksa mendirikan
berbagai sarana pelayanan rawat jalan diluar RS.

3. Pelayanan rawat darurat


Yang dimaksut dengan pelayanan rawat darurat (emergency care) adalah bagian dari
pelayanan kedokteran yang dibutuhkan oleh penderita dalam waktu segera (imediately)
menyelamatkan kehidupannya (life saving). Kesehatan yang menyelenggarkan pelayanan
gawat darurat disebut dengan nama unit gawat darurat (emergency unit). Tergantung dari
kemampuan yang dimiliki, keberadaan unit gawat darurat (UGD) tersebut dapat beraneka
macam. Namun yang lajim ditemukan adalah yang tergabung dalam RS (hospital based
emergency unit).
Sekalipun diakui tidak semua RS memiliki kemampuan penyelnggaraan UGD, bukan lalu
berarti ketidakadaan UGD disuatu komunitas dapat dibenarkan. Pada saat ini dengan semakin
kompleksnya

hidup dan kehidupan, keberadaan suatu UGD disetiap komunitas telah

merupakan salah satu kebutuhan pokok. Dalam keadaan seperti ini salah satu RS
menyediakan diri untuk mengelola UGD, untuk kemudian akan dimanfaatkan secara
bersama.
Kegiatan yang menjadi tanggung jawab UGD banyak macamnya. Secara umum dapat
dibedakan atas 3 macam (Flynn,1962).

Menyelenggarakan pelyanan gawat darurat


Menyelenggarakan pelayanan penyaringan untuk

kasus kasus yang membutuhkan

pelayanan rawat inap intensif.

Menyelengarakan pelyanan informasi medis darurat.

4. Rumah sakit
Merupakan sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang pelayanannya disediakan
oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya.
Tugas dan Fungsi
Berikut merupakan tugas sekaligus fungsi dari rumah sakit, yaitu :

Melaksanakan pelayanan medis, pelayanan penunjang medis,

Melaksanakan pelayanan medis tambahan, pelayanan penunjang medis tambahan,

Melaksanakan pelayanan kedokteran kehakiman,

Melaksanakan pelayanan medis khusus,

Melaksanakan pelayanan rujukan kesehatan,

Melaksanakan pelayanan kedokteran gigi,

Melaksanakan pelayanan kedokteran sosial,

Melaksanakan pelayanan penyuluhan kesehatan,

Melaksanakan pelayanan rawat jalan atau rawat darurat dan rawat tinggal (observasi),

Melaksanakan pelayanan rawat inap,

Melaksanakan pelayanan administrative,

Melaksanakan pendidikan para medis,

Membantu pendidikan tenaga medis umum,

Membantu pendidikan tenaga medis spesialis,

Membantu penelitian dan pengembangan kesehatan,

Membantu kegiatan penyelidikan epidemiologi,


Tugas dan fungsi ini berhubungan dengan kelas dan type rumah sakit yang di
Indonesia terdiri dari rumah sakit umum dan rumah sakit khusus, kelas a, b, c, d. berbentuk
badan dan sebagai unit pelaksana teknis daerah. perubahan kelas rumah sakit dapat saja
terjadii sehubungan dengan turunnya kinerja rumah sakit yang ditetapkan oleh menteri
kesehatan indonesia melalui keputusan dirjen yan medik.

Jenis-jenis rumah sakit


1) Rumah sakit umum
Rumah sakit yang dijalankan organisasi National Health Service di Inggris. Melayani
hampir seluruh penyakit umum, dan biasanya memiliki institusi perawatan darurat yang siaga
24 jam (ruang gawat darurat) untuk mengatasi bahaya dalam waktu secepatnya dan
memberikan pertolongan pertama.
Rumah sakit umum biasanya merupakan fasilitas yang mudah ditemui di suatu
negara, dengan kapasitas rawat inap sangat besar untuk perawatan intensif ataupun jangka
panjang. Rumah sakit jenis ini juga dilengkapi dengan fasilitas bedah, bedah plastik, ruang
bersalin, laboratorium, dan sebagainya. Tetapi kelengkapan fasilitas ini bisa saja bervariasi
sesuai kemampuan penyelenggaranya.Rumah sakit yang sangat besar sering disebut Medical
Center (pusat kesehatan), biasanya melayani seluruh pengobatan modern.
Sebagian besar rumah sakit di Indonesia juga membuka pelayanan kesehatan tanpa
menginap (rawat jalan) bagi masyarakat umum (klinik). Biasanya terdapat beberapa
klinik/poliklinik di dalam suatu rumah sakit.

2) Rumah sakit terspesialisasi


Jenis ini mencakup trauma center, rumah sakit anak, rumah sakit manula, atau
rumah sakit yang melayani kepentingan khusus seperti psychiatric (psychiatric
hospital), penyakit pernapasan, dan lain-lain. Rumah sakit bisa terdiri atas gabungan
atau pun hanya satu bangunan.
3) Rumah sakit penelitian/pendidikan
Rumah sakit penelitian/pendidikan adalah rumah sakit umum yang terkait
dengan kegiatan penelitian dan pendidikan di fakultas kedokteran pada suatu
universitas/lembaga pendidikan tinggi. Biasanya rumah sakit ini dipakai untuk
pelatihan dokter-dokter muda, uji coba berbagai macam obat baru atau teknik
pengobatan baru. Rumah sakit ini diselenggarakan oleh pihak universitas/perguruan
tinggi sebagai salah satu wujud pengabdian masyararakat / Tri Dharma perguruan
tinggi.
4) Rumah sakit lembaga/perusahaan
\Rumah sakit yang didirikan oleh suatu lembaga/perusahaan untuk melayani
pasien-pasien yang merupakan anggota lembaga tersebut/karyawan perusahaan
tersebut. Alasan pendirian bisa karena penyakit yang berkaitan dengan kegiatan
lembaga tersebut (misalnya rumah sakit militer, lapangan udara), bentuk jaminan
sosial/pengobatan gratis bagi karyawan, atau karena letak/lokasi perusahaan yang
terpencil/jauh dari rumah sakit umum. Biasanya rumah sakit lembaga/perusahaan di
Indonesia juga menerima pasien umum dan menyediakan ruang gawat darurat untuk
masyarakat umum.

5) Klinik
Fasilitas medis yang lebih kecil yang hanya melayani keluhan tertentu.
Biasanya dijalankan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat atau dokter-dokter yang
ingin menjalankan praktek pribadi. Klinik biasanya hanya menerima rawat jalan.
Bentuknya bisa pula berupa kumpulan klinik yang disebut poliklinik.

Sebuah klinik (atau rawat jalan klinik atau klinik perawatan rawat jalan)
adalah fasilitas perawatan kesehatan yang dikhususkan untuk perawatan pasien rawat
jalan. Klinik dapat dioperasikan, dikelola dan didanai secara pribadi atau publik, dan
biasanya meliputi perawatan kesehatan primer kebutuhan populasi di masyarakat
lokal, berbeda dengan rumah sakit yang lebih besar yang menawarkan perawatan
khusus dan mengakui pasien rawat inap untuk menginap semalam.
SDM yang terdapat di sebuah institusi pelayanan kesehatan terbagi menjadi
bermacam-macam yakni dokter, perawat, petugas lab, petugas keamanan, kasir,
bagian administrasi, staff dll. Dimana pihak manajemen harus dapat dengan baik
mengelola SDM yang ada dengan pola pikir yang menganggap SDM adalah aset
terpenting dan harus dikembangkan untuk meraih hasil yang maksimal sesuai dengan
tujuan masing-masing institusi. Cara pengelolaan SDM harus dimulai dari tahap
perekrutan SDM sampai pelepasan, dimana selama prosesnya harus berlangsung
komunikasi yang baik antar satu sama lainnya. Penyesuaian antara sistem kerja yang
berlaku dengan cara kerja masing-masing SDM harus berhasil diintegrasikan dalam
satu metode yang akan membawa kepada kesusksesan institusi.

5. Puskesmas
Definisi Puskesmas :
Menurut Depkes 1991,Suatu kesatuan organisasi fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping
memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di
wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
Fungsi Puskesmas Fungsi puskesmas itu sendiri meliputi
a) Fungsi Pokok
1. Pusat pengerak pembangunan berwawasan kesehatan
2. Pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan
3. Pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama
b) Peran Puskesmas

Sebagai lembaga kesehatan yang menjangkau masyarakat diwilayah terkecil dalam


hal pengorganisasian masyarakat serta peran aktif masyarakat dalam penyelenggaraan
kesehatan secara mandiri
c) Cara-cara yang ditempuh
1.

Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka


menolong dirinya sendiri.

2.

Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggunakan sumber daya


secara efisien dan efektif.

3. Memberikan bantuan teknis


4. Memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat
5. Kerjasama lintas sector
d) Program Pokok Puskesmas
1. KIA
2. KB
3. Usaha Kesehatan Gizi
4. Kesehatan Lingkungan
5. Pemberantasan dan pencegahan penyakit menular
6. Pengobatan termasuk penaganan darurat karena kecelakaan
7. Penyuluhan kesehatan masyarakat
8. Kesehatan sekolah
9. Kesehatan olah raga
10. Perawatan Kesehatan
11. Masyarakat
12. Kesehatan kerja
13. Kesehatan Gigi dan Mulut
14. Kesehatan jiwa
15. Kesehatan mata
16. Laboratorium sederhana
17. Pencatatan dan pelaporan dalam rangka SIK
18. Pembinaan pemgobatan tradisional
19. Kesehatan remaja
20. Dana sehat
e) Satuan Penunjang
1. Puskesmas Pembantu

Pengertian puskesmas pembantu yaitu Unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan
berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan
puskesmas dalam rung lingkup wilayah yang lebih kecil
2. Puskesmas Keliling
Pengertian puskesmas Keliling yaitu Unit pelayanan kesehatan keliling yang dilengkapi
dengan kendaraan bermotor dan peralatan kesehatan, peralatan komunikasiserta sejumlah
tenaga yang berasal dari puskesmas.dengan funsi dan tugas yaitu Memberi pelayanan
kesehatan daerah terpencil ,Melakukan penyelidikan KLB,Transport rujukan pasien,
Penyuluhan kesehatan dengan audiovisual.
3. Bidan desa
Bagi desa yang belum ada fasilitas pelayanan kesehatan ditempatkan seorang bidan yang
bertempat tinggal di desa tersebut dan bertanggung jawab kepada kepala puskesmas.Wilayah
kerjanyadengan jumlah penduduk 3.000 orang. Adapun Tugas utama bidan desa yaitu :
a.

Membina PSM

b. Memberikan pelayanan
c.

Menerima rujukan dari masyarakat


Tujuan Puskesmas
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah untuk
mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan
kesadaran , kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi orang yang bertempat tinggal
diwilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam
rangka mewujudkan Indonesiam Sehat 2010.
Tugas Puskesmas
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas (UPTD) kesehatan kabupaten / kota
yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunankesehatan disuatu wilayah.
Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama menyelenggarakan kegiatan
pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu , dan berkesinambungan,
yang meliputi pelayanan kesehatan perorang (private goods) dan pelayanan kesehatan
masyarakat (public goods). Puskesmasw melakukan kegiatan-kegiatan termasuk upaya
kesehatan masyarakat sebagai bentuk usaha pembangunan kesehatan. Puskesmas adalah
suatu kesatuan organisasi fungsional yang langsung memberikan pelayanan secara
mrnyeluruh kepada masyarakat dalam satu wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha
kesehatan pokok.Jenis pelayan kesehatan disesuaikandengan kemampuan puskesmas, namun
terdapat upaya kesehatan wajib yang harus dilaksanakan oleh puskesmas ditambah dengan

upaya kesehatan pengembangan yang disesuaikan dengan permasalahan yang ada serta
kemampuan puskesmas.
Upaya-upaya kesehatan wajib tersebut adalah ( Basic Six):
a) Upaya promosi kesehatan
b) Upaya kesehatan lingkungan
c) Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana
d) Upaya perbaikan gizi masyarakat
e) Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
f)

Upaya pengobatan

BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Pelayananan kesehatan ialah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara
bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perseorangan, keluarga,
kelompok, dan ataupun masyarakat.
Adapun peraturan tentang kesehatan yang berlaku di Indonesia yaitu: Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1960 Tentang Pokok-Pokok Kesehatan.
Jenis pelayanan kesehatan yaitu Pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari
pemeriksaan status mental, Pemeriksaan Pengukuran tekanan darah. Pemeriksaan
laboratorium

sederhana

(hemoglobin),Pelaksanaan

rujukan

ke

puskesmas

bila

diperlukan.Penyuluhan, bisa dilakukan di dalam atau di luar kelompok dalam rangka


kunjungan rumah dan konseling kesehatan sesuai dengan masalah kesehatan yang dihadapi

oleh individu atau kelompok lansia. Dokter praktik swasta terutama menangani para lansia
yang memerlukan tindakan kuratif insidential.
institusi pelayanan kesehatan meliputi: Pelayanan kedokteran, Pelayanan rawat jalan,
Pelayanan rawat darurat, Rumah sakit, dan Puskesmas

2. SARAN
Sebagai calon bidan kita harus bisa mengetahui tentang peraturan kesehatan yang
berlaku di Negara kita, jenis-jenis pelayanan kesehatan dsb, agar kita tidak menyimpang
dalam memberikan asuhan.

Daptar pustaka

You might also like