You are on page 1of 16

REFARAT

BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK


RSU BAHTERAMAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UHO
2014

Wa Ode Asfiyai Sahrul, S. Ked.


Pembimbing: dr. Hasniah Bombang, M.Kes., Sp.A.

Meningitis Virus
Aseptik meningitis , non-purulen meningitis

Def: inflamasi dari meninges (selaput pembungkus

otak dan medula spinalis) yang disebabkan oleh


infeksi virus.

Epidemiologi
80% dari terjadi pada 5 tahun pertama anak. Semakin

muda usia anak, semakin sulit dalam diagnosis dan


semakin besar risiko kerusakan otak residual.
tidak ada predileksi untuk jenis kelamin pada
meningitis virus
Kebanyakan terjadi pada musim panas dan gugur

Etiologi
enterovirus (coxsakle A dan B, echovirus, poliovirus)

kebanyakan terjadi pada daerah dgn tingkat imunisasi


tinggi
herpes virus (virus herpes simpleks-I (HSV-I), HSV-2, virus
epstein barr, virus varicella zooster),
Gondongan kebanyakan terjadi pada daerah dgn tingkat
imunisasi rendah,
campak,
arbovirus,
Lymphocytic choriomeningitis virus,
HIV,
adenovirus

Faktor Risiko
Usia: terutama usia < 5 tahun
Sistem kekebalan tubuh yg lemah

Patomekanisme
1. Enterovirus masuk melalui penelanan (oral); campak,
rubela dan hsv masuk melalui membran mukosa.
Selanjutnya, mikroorganisme tersebut bermultiplikasi.
2. Masuk ke aliran darah (fase ekstraneural)
3. Menembus sawar darah-otak dan cairan serebrospinal
(CSF) melalui transportasi retrograde sepanjang akar
saraf.

Kerusakan neurologis disebabkan oleh:


invasi langsung dan penghancuran jaringan saraf oleh
pembelahan virus secara aktif
reaksi hospes terhadap antigen virus

Manifestasi Klinis

awitan yang mendadak


Sakit kepala, penurunan kesadaran dan muntah
Kaku kuduk
Fotofobia (respon nyeri terhadap cahaya)
Demam dan kejang
UUB menonjol, diastasis dari sutura
arthralgia, mialgia, sakit tenggorokan, kelemahan, dan kelesuan dan
hipotonia
Papiledema pd kasus yg berat
Infeksi oleh karena enterovirus dapat disertai Ruam eritematosa,
makulopapular, dan vesikular di telapak kaki, telapak tangan, atau
selaput lendir.
Infeksi oleh karena herpes simpleks tipe 2 dapat timbul bersamaan
dengan erupsi lesi herpes genital

Semua usia

Bayi

Anak-anak

Demam

Rewel

Sakit kepala

Muntah

Menangis keras

Fotofobia

Mengantuk

Ubun-ubun menonjol

Kaku kuduk

Kejang

Pemeriksaan Penunjang
swab naso-oropharyngeal, swab rectal feses, cairan

serebrospinal dan darah untuk menganalisis penyebab


dari meningitis
Pungsi lumbal untuk pemeriksaan cairan
serebrospinal
elektroensefalogram dan pemeriksaan neuroimaging.

Karakteristik cairan serebrospinal (LCS)

Penampakan

Normal

Meningitis viral

Jernih

Jernih

atau

Meningitis bakterial
agak Berkabut

keruh

purulen

Sel (mm3)

0-4

20-1000

500-5000

Tipe

Limfosit

Limfosit

Neutrofil

Protein g/L

0,2-0,4

3-6

Glukosa mmol/L 3-6

atau

Diagnosis Banding
Meningitis bakteria
Meningitis nonbakteria
Berbagai gangguan non infeksi

Ensefalitis

Penatalaksanaan
Simptomatik
Sampai penyebab bakteri dikesampingkan, terapi

antibiotik parenteral harus diberikan


penggunaan asiklovir untuk ensefalitis herpes
simpleks

Komplikasi dan Prognosis


disabilitas permanen, kerusakan otak, atau meninggal
Paralisis akibat poliomielitis, atau ketulian akibat

meningitis gondongan
Penyembuhan total biasa terjadi self limiting disease
Prognosis tergantung pada keparahan penyakit secara
klinis, etiologi, dan umur anak

Pencegahan
Mencuci tangan dengan benar
Menutup mulut dan hidung saat batuk dan bersin
Menghindari berbagi peralatan makan, lipstik, atau

barang-barang lainnya ketika sedang sakit


Menghindari gigitan dari nyamuk dan serangga lainnya
Memusnahkan tikus di dalam rumah
Memastikan anak divaksinasi. Vaksinasi dapat melindungi
anak-anak terhadap beberapa penyakit yang dapat
menyebabkan meningitis viral. Ini termasuk vaksin
campak, gondok, dan cacar air.

You might also like