You are on page 1of 54

Universitas Kristen Krida Wacana

Evaluasi Program Keluarga Berencana di Wilayah Kerja


Puskesmas Medangasem, Kabupaten Karawang
Periode Agustus 2013 Juli 2014

Oleh

Alma Farhana Binti Roslam

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Komunitas


Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jakarta, September 2014

Universitas Kristen Krida Wacana

Evaluasi Program Keluarga Berencana di Wilayah Kerja


Puskesmas Medangasem, Kabupaten Karawang
Periode Agustus 2013 Juli 2014
Pembimbing:

dr E. Irwandy Tirtawidjaja

Disusun Oleh:
Alma Farhana Binti Roslam (11-2012-213)

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Komunitas


Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jakarta, September 2014

Evaluasi Program Keluarga Berencana di Wilayah Kerja


Puskesmas Medangasem, Kabupaten Karawang
Periode Agustus 2013 Juli 2014
Lembar Persetujuan

Diketahui, September 2014.

Pembimbing

( dr E. Irwandy Tirtawidjaja )

Penguji 1 :

( dr. Djap Hadi Susanto, M. Kes )

Penguji 2 :

( dr.Diana L. Tumilisar)

Daftar Isi
Halaman
Kata Pengantar
Abstrak
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang

..i
..ii
1

1.2 Rumusan Masalah


1.3 Tujuan Penulisan

.2
3

1.4 Manfaat

1.5 Sasaran

.5

Bab II Materi Dan Metode


2.1 Materi
2.2 Metode

6
6

Bab III Kerangka Teoritis


3.1 Kerangka Teoritis
3.2 Tolak Ukur Keberhasilan

7
.8

Bab IV Penyajian Data


4.1 Sumber Data
4.2 Data Umum
4.3 Data Khusus

..9
.9
.10

Bab V Pembahasan Masalah

..21

BAB VI Perumusan Masalah


6.1 Masalah Sebenar

..23

6.2 Masalah Lain

..23

Bab VII Prioritas Masalah


Bab VIII Penyelesaian Masalah

25

8.1 Masalah I

..27

8.2 Masalah II

..30

Bab IX Penutup
9.1 Kesimpulan

..32

9.2 Saran

..33

Daftar Pustaka

..iii

Lampiran

..iv

Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala kurnia-Nya sehingga
evaluasi program ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Evaluasi program ini saya laksanakan dalam rangka peningkatan standar pendidikan
dalam Ilmu Kesehatan Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana.
Besar harapan saya bahwa penelitian ini dapat berguna bagi seluruh pembaca, bahkan
bagi seluruh Lembaga Pendidikan. Dalam kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah ikut memberikan dukungan dan bantuan yang nama-namanya
tidak dapat saya sebutkan satu persatu, hingga evaluasi program ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.
Saya menyadari evaluasi program ini jauh dari sempurna, oleh karena itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sehingga akan tercipta
penelitian yang lebih baik lagi.

Hormat saya
Penyusun

Evaluasi Program Keluarga Berencana di `Wilayah Kerja Puskesmas Medangasem,


Kabupaten Karawang Periode Agustus 2013 sampai dengan Juli 2014

Alma Farhana binti Roslam


Fakultas Kedokteran Universitas Kedokteran Kristen Krida Wacana
< almafarhana90@gmail.com >

Abstrak
Hasil Sensus Penduduk 2010 menunjukan jumlah penduduk di Indonesia terus meningkat
dengan laju pertumbuhan penduduk (LPP) yang cukup tinggi yaitu 1,49% padahal laju
pertumbuhan ditargetkan menurun menjadi 1,27% menjadikan Indonesia menduduki tangga
keempat dengan penduduk terbanyak di dunia setelah China, India dan Amerika Serikat. Adapun
program yang dicanangkan pemerintah untuk menekan laju pertumbuhan penduduk ini ialah
melalui program Keluarga Berencana (KB). Metode yang digunakan adalah melalui pendekatan
sistem dengan membandingkan tolak ukur keberhasilan dengan cakupan di Puskesmas
Medangasem selama periode Agustus 2013 Juli 2014. Hasil yang diperoleh yaitu peserta KB
Aktif terhadap PUS (69.44%), cakupan peserta KB Baru (24.71%), peserta KB suntik (62.11%),
peserta KB pil (20.98%), peserta KB IUD (6.58%), peserta KB implant (4.70%), peserta KB

kondom (3.89%), peserta KB MOW (1.41%), dan peserta KB MOP (0.33%). Diperoleh dua
prioritas masalah, yaitu persentase cakupan peserta KB Baru masih kurang sebesar 64.7%, serta
cakupan peserta KB Suntik yang berlebihan sebesar 279.53%. Penyebabnya adalah tidak adanya
kerjasama dengan tokoh masyarakat, dokter dan bidan praktek swasta, kurangnya pelatihan pada
bidan dan kader dalam melakukan konseling, kurangnya kinerja program konseling kepada
Pasangan Usia Subur (PUS), pencatatan dan pelaopran yang tidak lengkap serta mayoritas
penduduk berpendidikan rendah. Saran yang diberikan melalui evaluasi program adalah agar
dilakukan evaluasi secara rutin ketrampilan bidan dan kader dalam memberikan penyuluhan,
menggunakan APKB dalam memberikan konseling, menjalinkan kerjasama dengan tokoh
masyarakat serta dokter dan bidan praktek swasta dan mengumpulkan data secara akurat supaya
pencatatan dan pelaporan lebih lengkap.
Kata Kunci: Laju Pertumbuhan Penduduk, Keluarga Berencana, Metode Kontrasepsi

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk keempat terbesar di dunia
setelah China, India dan Amerika Serikat. Hasil Sensus Penduduk 2010 menunjukan jumlah
penduduk di Indonesia terus meningkat mencapai 237.641.326 jiwa pada tahun 2010 dengan laju
pertumbuhan penduduk (LPP) yang cukup tinggi yaitu 1,49% padahal laju pertumbuhan
ditargetkan menurun menjadi 1,27%. Pada tahun 2011 jumlah penduduk Indonesia dapat
dipastikan telah menjadi sekitar 241 juta jiwa. 1 Masalah pokok lainnya di samping tingkat
pertumbuhan penduduk yang tinggi dan struktur umur penduduk yang kurang seimbang adalah
penyebaran penduduk yang juga kurang seimbang. Penyebaran penduduk yang kurang seimbang
ini disebabkan oleh karena secara geografis pulau Jawa yang hanya sekitar 7% dari luas wilayah
Indonesia, dihuni lebih dari 62% penduduk Indonesia. Sedangkan sisanya, yaitu sekitar 38% dari
jumlah penduduk berada di pulau-pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya, dan lainlain relatif masih jarang penduduknya.1
Menurut Undang-undang nomor 52 tahun 2009 tentang perkembangan kependudukan
dan pembangunan keluarga menyebutkan bahwa Keluarga Berencana (KB) adalah upaya

mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi,
perlindungan dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujukan keluarga yang
berkualitas.1,2 Hal tersebut diperkuat dengan diterbitkannya Peraturan Presiden (Perpres) RI
Nomor 62 Tahun 2010 tentang Badan Kependudukan dan KB Nasional (BKKBN). Dengan
adanya Undang-Undang dan Perpres ini diharapkan dapat lebih memperkokoh pengendalian
penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana dalam mendukung terwujudnya rencana
pembangunan jangka panjang nasional mewujudkan penduduk tumbuh seimbang 2015 serta
pembangunan berwawasan kependudukan.1
Menurut Kementerian Kesehatan RI tahun 2011, indikator Contraceptive Prevalence
Rate (CPR) moden merupakan salah satu indikator MDGs (Millennium Development Goals)
kelima dengan target peningkatan CPR moden sebesar 65%. 2,3 Hasil Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 menyatakan tingkat CPR di Indonesia telah mengalami
peningkatan dari 60.3% pada tahun 2002 hingga 2003 menjadi sebanyak 61.0% pada tahun 2007.
Hasil SDKI juga menunjukkan masih terdapat sebesar 39% dari wanita usia produktif yang tidak
menggunakan kontrasepsi dengan sebaran 19% di daerah desa dan 20% di daerah kota.
Distribusi pola pemakaian kontrasepsi yang digunakan adalah suntik 31.6%, pil 13.2%, alat
kontrasepsi dalam rahim (AKDR) atau IUD 4.8%, implant 2.8%, kondom 1.3%, dan Medis
Operatif Wanita (MOW) 0.2%. Didapatkan dari hasil SDKI tahun 2012 bahwa Angka Kematian
Ibu (AKI) meningkat menjadi 359/100.000 kelahiran hidup dibandingkan 228/100.000 kelahiran
hidup pada tahun 2007, sedangkan pada Millenium Development Goals (MDGs) AKI ditetapkan
agar mencapai angka 102/100.000 kelahiran pada tahun 2015. Angka fertilitas total (Total
Fertility Rate/TFR) pula menurun dari 5.6% menjadi 2.7% pada tahun 2012, namun angka
fertilitas remaja (usia 15 hingga 19 tahun) tetap tinggi dengan nilai sebesar 48 kelahiran per
1.000 remaja.3,4,5
Agar pelaksanaan program KB menuai hasil yang maksimal, BKKBN telah meminta
pemerintah daerah untuk memprioritaskan program tersebut dan memfungsikan Petugas
Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) sesuai dengan tugasnya. Berdasarkan Badan Keluarga
Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Karawang 2014, laju pertumbuhan
penduduk di Karawang masih cukup tinggi yaitu 3.8 dan tata-rata UKP (usia kawin pertama
perempuan) masih rendah berkisar usia 17 tahun. Hasil pencapaian program KB di wilayah kerja
Puskesmas Medangasem periode Agustus 2013 sampai dengan Juli 2014 belum diketahui. Oleh
karena itu perlu dilakukan evaluasi terhadap program ini yang dimulai pada periode Agustus

2013 sampai Juli 2014 untuk mengetahui tingkat keberhasilan program KB, masalah yang
dihadapi dan menentukan solusi pemecahan masalah tersebut.6
1.2 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan masalahnya
adalah:1.2.1 Berdasarkan Hasil Sensus Penduduk 2010, laju pertumbuhan penduduk (LPP) masih
1.2.2

cukup tinggi yaitu 1,49%, tidak mencapai sasaran yang ditetapkan yaitu 1,27%.
Penyebaran penduduk yang kurang seimbang disebabkan karena secara geografis pulau
Jawa yang hanya sekitar 7% dari luas wilayah Indonesia, dihuni lebih dari 62% penduduk

1.2.3

Indonesia.
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), Contraceptive
Prevalence Rate (CPR) di Indonesia pada tahun 2007 adalah 61.0%, masih belum
mencapai indikator yang ditetapkan dalam MDGs kelima dengan target peningkatan CPR

1.2.4

moden sebesar 65%.


Berdasarkan Survei Demografi dan Kependudukan Indonesia (SDKI) tahun 2012 bahawa
Angka Kematian Ibu (AKI) meningkat menjadi 359/100.000 kelahiran hidup berbanding
tahun 2007 yaitu 228/100.000 kelahiran hidup dan belum mencapai target yang

1.2.5

ditetapkan MDGs yaitu 102/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015.


Berdasarkan Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBBP)
Karawang 2014, laju pertumbuhan penduduk di Karawang masih cukup tinggi yaitu 3.8

dan tata-rata UKP (usia kawin pertama perempuan) masih rendah berkisar usia 17 tahun.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui masalah-masalah yang dapat dikenalpasti pada pelaksanaan program
Keluarga Berencana di wilayah kerja Puskesmas Medangasem, Kabupaten Karawang
pada periode Agustus 2013 sampai dengan Juli 2014 dengan menggunakan pendekatan
sistem.
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Diketahuinya cakupan peserta KB baru di Puskesmas Medangasem, Kabupaten
Karawang periode Agustus 2013 sampai dengan Juli 2014.
1.3.2.2 Diketahuinya cakupan peserta KB aktif di Puskesmas Medangasem, Kabupaten
Karawang periode Agustus 2013 sampai dengan Juli 2014.
1.3.2.3 Diketahuinya cakupan peserta KB aktif berdasarkan alat kontrasepsi di Puskesmas
Medangasem, Kabupaten Karawang periode Agustus 2013 sampai dengan Juli 2014.

1.3.2.4 Diketahuinya cakupan peserta KB yang mengalami komplikasi di Puskesmas


Medangasem, Kabupaten Karawang periode Agustus 2013 sampai dengan Juli 2014.
1.3.2.5 Diketahuinya cakupan peserta KB yang mengalami kegagalan di Puskesmas
Medangasem, Kabupaten Karawang periode Agustus 2013 sampai dengan Juli 2014.
1.3.2.6 Diketahuinya cakupan peserta KB yang drop out di Puskesmas Medangasem, Kabupaten
Karawang periode Agustus 2013 sampai dengan Juli 2014.
1.3.2.7 Diketahuinya cakupan penanganan efek samping dan komplikasi di Puskesmas
Medangasem, Kabupaten Karawang periode Agustus 2013 sampai dengan Juli 2014.
1.3.2.8 Diketahuinya cakupan pelayanan rujukan KB di Puskesmas Medangasem, Kabupaten
Karawang periode Agustus 2013 sampai dengan Juli 2014.
1.3.2.9 Diketahuinya sistem pencatatan dan pelaporan yang dilaksanakan di Puskesmas
Medangasem, Kabupaten Karawang periode Agustus 2013 sampai dengan Juli 2014.
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Evaluator
1.4.1.1 Menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama kuliah.
1.4.1.2 Mempunyai pengalaman dan pengetahuan tentang evaluasi gerakan Keluarga Berencana
di Puskesmas dalam lingkup wilayah kerjanya.
1.4.1.3 Mengetahui sedikit sebanyaknya kendala yang dihadapi dalam menjalankan program
Puskesmas khusunya pada Pelayanan Keluarga Berencana dan merangsang cara berpikir
kritis dan berilmiah.
1.4.2 Bagi Perguruan Tinggi
1.4.2.1 Mengamalkan Tri Darma Perguruan Tinggi.
1.4.2.2 Mewujudkan kampus sebagai masyarakat ilmiah dalam peran sertanya di bidang
kesehatan dan masyarakat.
1.4.3 Bagi Puskesmas
1.4.3.1 Mengetahui masalah yang timbul dalam program Puskesmas disertai usulan atau saranan
sebagai pemecahan masalahnya.
1.4.3.2 Membantu kemandirian Puskesmas dalam upaya lebih mengaktifkan program KB
sehingga memenuhi target cakupan program.
1.4.3.3 Memberikan masukan terhadap jalinan kerjasama dan membina peran serta masyarakat
dalam melaksanakan program KB secara optimal, sehingga pelayanan KB di Puskesmas
Medangasem dapat menjadi lebih baik.
1.4.4 Bagi Masyarakat
1.4.4.1 Supaya masyarakat mendapatkan pelayanan yang lebih baik dari puskesmas.
1.4.4.2 Sebagai sumber informasi bagi masyarakat, sehingga masyarakat dapat meningkatkan
kesejahteraan dan taraf kualitas hidup dengan mengikuti program KB serta diharapkan
masyarakat dapat menyadari akan pentingnya program KB.

1.5

Sasaran
Pasangan Usia Subur (PUS) yaitu pasangan yang istrinya berumur antara 15 49 tahun,
dalam hal ini termasuk pasangan yang istrinya lebih dari 49 tahun tetapi masih mendapat
mestruasi di wilayah kerja Puskesmas Medangasem periode Agustus 2013 sampai dengan
Juli 2014.

Bab II
Materi dan Metode
2.1 Materi
Materi yang dievaluasi dalam program ini terdiri dari laporan hasil kegiatan bulanan
puskesmas mengenai program KB di Puskesmas Medangasem, Kabupaten Karawang pada
periode Agustus 2013 sampai dengan Juli 2014, yang berisi kegiatan:a. Konseling

b.
c.
d.
e.
f.

Pelayanan kontrasepsi
Pembinaan dengan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE)
Penanganan efek samping dan komplikasi yang ringan
Pelayanan rujukan
Pencatatan dan pelaporan

2.2 Metode
Evaluasi dilakukan dengan cara membandingkan cakupan program KB di Puskesmas
Medangasem, Kabupaten Karawang periode Agustus 2013 sampai dengan Juli 2014 terhadap
tolok ukur yang ditetapkan dengan mengadakan pengumpulan data, pengolahan data, analisis
data dan interpretasi data dengan menggunakan pendekatan sistem sehingga dapat ditemukan
masalah-masalah yang ada dari pelaksanaan program KB di Puskesmas Medangasem, di
mana setelah itu dilakukan usulan dan saran sebagai pemecahan masalah berdasarkan
penyebab masalah yang ditemukan dari unsur-unsur sistem.

Bab III
Kerangka Teoritis
3.1 Kerangka Teoritis
Lingkungan

Masukan

Proses

Umpan Balik

Keluaran

Dampak

Bagan 1. Gambar Teori Sistem


Gambar di atas menerangkan sistem adalah gabungan dari elemen-elemen yang saling
dihubungkan dengan suatu proses atau struktur dan berfungsi sebagai satu kesatuan organisasi
dalam upaya menghasilkan sesuatu yang telah ditetapkan. Bagian atau elemen tersebut dapat
dikelompokkan dalam lima unsur :
3.1.1 Masukan (input) : kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan
dibutuhkan untuk dapat berfungsinya sistem tersebut, terdiri dari tenaga (man), dana
(money), sarana (material), metode (method), mesin atau alat yang digunakan (machine),
3.1.2

jangka alokasi waktu (minute), lokasi masyarakat (market), dan informasi (information).
Proses (process) : kumpulan bagian atau elemen yang ada di dalam sistem dan berfungsi
untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang direncanakan. Terdiri dari unsur
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), dan

3.1.3

pemantauan (controlling).
Keluaran (output) : kumpulan bagian atau elemen yang dihasilkan dari berlangsungnya

3.1.4

proses dalam sistem.


Lingkungan (environment) : dunia di luar sistem yang tidak dikelola oleh sistem tetapi

3.1.5

mempunyai pengaruh besar terhadap sistem, terdiri dari lingkungan fisik dan non fisik.
Umpan balik (feedback) : adalah kumpulan bagian atau elemen yang merupakan
keluaran dari sistem dan sekaligus sebagai masukan dari sistem tersebut, berupa

3.1.6

pencatatan dan pelaporan yang lengkap, monitoring, dan rapat bulanan.


Dampak (impact) : akibat yang dihasilkan oleh keluaran dari suatu sistem.

3.2 Tolok Ukur Keberhasilan


Tolok ukur keberhasilan terdiri dari variabel masukan, proses, keluaran, umpan balik,
lingkungan, dan dampak. Digunakan sebagai pembanding atau target yang harus dicapai
dalam program Keluarga Berencana.

Bab IV
Penyajian Data
4.1 Sumber Data
Data sekunder :
a. Data monografi Puskesmas Medangasem, Kebupaten Karawang tahun 2013.
b. Profil Puskesmas Medangasem tahun 2013.
c. Laporan bulanan program Keluarga Berencana Puskesmas Medangasem periode Agustus
2013 sampai dengan Juli 2014.
d. Laporan kegiatan tahunan Kecamatan Jayakerta tahun 2013.
4.2 Jenis Data
4.2.1 Data Umum
4.2.1.1 Data Geografis
a. Lokasi gedung Puskesmas Medangasem terletak di Jl. Medangasem, Kecamatan
Jakayakerta, Kabupaten Karawang.
b. Luas wilayah kerja Pusksmas Medangasem Kecamatan Jayakerta 1.713 Ha, untuk
lebih jelasnya dapat dilihat luas wilayah per desa sebagai berikut:
Ciptamarga
: 476 Ha.
Medangasem
: 505 Ha
Kampungsawah : 732 Ha
c. Batas wilayah kerja Puskesmas Medangasem :
Secara admistratif wilayah kerja Puskesmas Medangasem mempunyai batas batas
wilayah :

Sebelah Utara
Sebelah Selatan
Sebelah Barat
Sebelah Timur

:
:
:
:

Kecamatan Tirtajaya
Kecamatan Rengasdengklok
Kecamatan Pebayuran Kabupaten Bekasi
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Jayakerta

4.2.2 Data Khusus


4.2.2.1 Data Demografis
Total jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Medangasem pada tahun 2013 adalah
sebanyak 33,191 jiwa dengan distribusi berikut :
Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin adalah laki-laki 17,108 jiwa dan

perempuan 16,083 jiwa.


Jumlah penduduk berdasarkan usia 45 59 tahun adalah 6,007 jiwa, 60-69 tahun

adalah 3,739 jiwa dan 70 tahun ke atas adalah 3,006 jiwa.


Mata pencaharian terbanyak adalah sebagai petani (54.06%).
Tingkat kepercayaan agama terbanyak adalah Islam dengan 30,779 jiwa.
35.37% tidak bersekolah, manakala mayoritasnya merupakan tamatan SD (35.54%).

4.2.2.2 Data Fasilitas Kesehatan


Jenis Fasilitas Kesehatan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Medangasem antara
lain: 1 Puskesmas dengan rawat inap, dan 1 Puskesmas Keliling.
4.2.3

Masukan
i. Tenaga
Dokter Umum
Bidan Puskesmas
Bidan Desa
ii. Dana
APBD
iii. Sarana
a. Sarana Medis
Stetoskop
Timbangan dewasa
Pengukur tinggi
Tensimeter
USG dan monitor
b. Sarana Kontrasepsi
IUD Cu T380 A
Vial Suntikan
Implant

: 3 orang
: 2 orang
: 5 orang
: Tidak ada
: 1 buah
: 2 buah
: 3 buah
: 2 buah
:: 10 buah
: 450 buah
: 20 set

Pil Kontrasepsi
: 1000 strip
Cyclogeston
: 100 vial
Depoprogestin
: 200 vial
Kondom
: 50 lusin
c. Sarana Obat-obatan
Cairan betadine
: 1 botol
Tablet analgetik
: 250 tablet
Kapas alkohol
: 5 toples
Vitamin B6
: 1000 tablet
iv. Metode
a. Konseling
Dengan cara wawancara dengan peserta KB.
Pemberian informasi dan edukasi melalui komunikasi dua arah.
Membahas berbagai pilihan kontrasepsi yang tersedia dengan calon peserta KB.
Membantu calon peserta KB memutuskan pilihannya atas metode kontrasepsi
yang paling sesuai dengan keadaan pribadi dan keluarganya.
b. Pelayanan Kontrasepsi
1. Pil
Pemakaian teratur seperti yang tertulis pada kartu.
Pil pertama diminum pada hari kelima setelah permulaan haid, kemudian
berturut-turut setiap hari satu pil secara teratur sepertimana yang tertulis pada
kartu.
2. Suntikan
Cyclogeston : 1x/3bulan, dosis 0,5 cc secara intramuskular di Muskulus

Deltoideus lengan atas


Depoprogestin : 1x/bulan, dosis 3,0 cc secara intramuskular di Gluteus.

3. Implant
Lokasi implant diletakkan di lengan kiri atas bagian volar dengan cara kirakira 10 cm dari lipat siku.
Pemasangan sesuai prosedur legeartis.
4. Kondom
Pemasangan sesuai prosedur.
5. IUD/AKDR
Melakukan anamnesis dan pemeriksaan umum dan obstetrik.
Pemasangan sesuai prosedur legeartis.
6. MOW/MOP
BKKBN menjadualkan dan peserta dikumpulkan oleh kader dan bidan desa
sebelum dihantar ke tempat yang ditentukan (RS Islam Karawang).
c. Pembinaan Keluarga Berencana

Dengan komunikasi, informasi dan edukasi pada calon peserta KB agar

menggunakan KB dan pada peserta KB agar tetap menggunakan KB.


d. Penanganan Efek Samping dan Komplikasi
Menangani kasus karena efek samping atau komplikasi ringan yang diakibatkan
oleh pemakaian kontrasepsi dengan melakukan penanganan sesuai keluhan.
e. Pelayanan Rujukan Keluarga Berencana
Dilakukan pada setiap kasus efek samping dan komplikasi berat yang diakibatkan
oleh pemakaian kontrasepsi yang tidak dapat ditangani di Puskesmas.
Dilakukan pada calon peserta KB MOW/MOP.
f. Pencatatan dan Pelaporan
Dilakukan dengan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas (SP2TP).
4.2.4 Proses
4.2.4.1 Perencanaan
Perencanaan tertulis mengenai :a. Konseling yang dilakukan pada setiap hari kerja oleh bidan di Puskesmas dengan cara
pemberian informasi kepada calon peserta Keluarga Berencana melalui alat bantu
pengambilan keputusan ber-Keluarga Berencana (ABPK).
b. Pelayanan kontrasepsi yang dilakukan pada setiap hari kerja oleh bidan di Puskesmas
dengan melakukan tindakan pemeriksaan pada calon peserta Keluarga Berencana dan
diinformasikan tentang kontrasepsi yang tersedia serta penggunaannya dengan
wawancara.
c. Pembinaaan peserta KB yang dilakukan pada setiap hari kerja oleh bidan di
Puskesmas, dengan cara memotivasi peserta Keluarga Berencana agar tetap
menggunakan alat kontrasepsi.
d. Penanganan efek samping dan komplikasi yang dilakukan pada setiap hari kerja oleh
dokter mahupun bidan di Puskesmas berupa penanganan efek samping dan
komplikasi yang diakibatkan dari penggunaan alat kontrasepsi.
e. Pelayanan rujukan Keluarga Berencana yang dilakukan pada setiap hari kerja oleh
dokter mahupun bidan di Puskesmas, berupa sistem rujukan bagi pasien dengan efek
samping maupun komplikasi yang tidak dapat ditangani oleh tenaga medis di
Puskesmas.
f. Pencatatan dan Pelaporan yang dilakukan pada setiap akhir bulan oleh bidan di
Puskesmas berupa kegiatan pencatatan hasil kegiatan program Keluarga Berencana di
Puskesmas setempat dan dilaporkan setiap bulan.
4.2.4.2 Pengorganisasian

Terdapat bagan dan struktur organisasi tertulis dan pembagian tugas dan tanggungjawab
yang jelas dan teratur dalam melaksanakan tugas Keluarga Berencana seperti berikut:Bagan 2. Struktur Organisasi Program KB di Puskesmas Medangasem
Kepala UPTD Puskesmas Medangasem
Wawan Gunawan, SKM
Koordinator KIA/KB
Hj. Ika Rostika, AmKeb
Bidan Desa Medangasem
Bidan Desa Ciptamarga
Bidan Desa Kampung sawah
Eka, AmKeb
Astuti, AmKeb
Kasti, AmKeb
4.2.4.3 Wiji
Pelaksanaan
a. Konseling dilakukan pada semua pasian baru, pada setiap hari kerja oleh bidan dan
Pelaksana Keluarga Berencana.
b. Pelayanan Kontrasepsi yang dilakukan pada setiap hari kerja oleh bidan.
c. Pembinaan peserta KB yang dilakukan pada setiap hari kerja oleh bidan dan
Pelaksana Keluarga Berencana.
d. Penanganan efek samping dan komplikasi yang dilakukan pada setiap hari kerja oleh
dokter mahupun bidan.
e. Pelayanan rujukan Keluarga Berencana yang dilakukan pada setiap hari kerja oleh
dokter mahupun bidan.
f. Pencatatan dan pelaporan yang dilakukan pada setiap akhir bulan oleh bidan.
4.2.4.4 Pengawasan
Pengawasan oleh Kepala Puskesmas setiap bulan.
Pencatatan dan Pelaporan yang dilakukan setiap bulan.
Laporan triwulan dan pertemuan triwulan.
Lokakarya bulanan.
4.2.5 Keluaran
4.2.5.1 Cakupan Konseling : 0%

Cakupan Pelayanan Kontrasepsi :

Cakupan Peserta KB Baru


Tabel 1. Jumlah Peserta KB Baru di Puskesmas Medangasem Kabupaten Karawang
Periode Agustus 2013 - Juli 2014

Bulan
Suntik Pil Kondom IUD Implan MOW MOP Jumlah
Agustus 2013
83
22
0
0
0
1
0
106
September 2013
90
24
9
0
0
2
0
125
Oktober 2013
96
117
2
0
0
0
0
215
November 2013
95
46
2
0
0
0
0
143
Disember 2013
108
52
1
0
7
1
0
168
Januari 2014
89
34
0
0
0
0
0
812
Febuari 2014
87
44
0
0
1
0
0
69
Maret 2014
43
13
4
1
7
23
0
121
April 2014
72
26
4
0
8
3
0
113
Mei 2014
87
29
8
0
10
3
3
140
Juni 2014
106
20
0
0
0
0
0
126
Juli 2014
61
18
6
0
0
0
0
85
Jumlah
1020 445
36
1
33
33
3
1571
Sumber: Data Laporan Bulanan Puskesmas Medangasem, Kabupaten Karawang periode
Agustus 2013 - Juli 2014
Jumlah Peserta KB Baru
Jumlah sasaran PUS

: 1,571
: 7,696

Cakupan peserta KB Baru = Jumlah peserta KB baru x 100%


Jumlah PUS
= 1571 x 100%
7696
= 20.41%

Cakupan Peserta KB Aktif


Tabel 2. Jumlah Peserta KB Aktif di Puskesmas Medangasem Kabupaten Karawang
Periode Agustus 2013 - Juli 2014
Puskesmas
Medangasem

PUS
5,731

Suntik
2472

Pil
835

Jumlah peserta KB Aktif : 3,980 Orang


Presentase KB Aktif Terhadap PUS
Pencapaian Peserta Aktif Sekarang
Pasangan Usia Subur

Kondom
155

IUD
262

: 3,980 Orang
: 5,731 Orang

Implan
187

MOW MOP
56
13

= 69.44% (Target 100%)


Cakupan Peserta KB Aktif Berdasarkan Alat Kontrasepsi
o Persentase Peserta KB IUD terhadap seluruh peserta KB Aktif

o Persentase Peserta KB MOW terhadap seluruh peserta KB Aktif

o Persentase Peserta KB MOP terhadap seluruh peserta KB Aktif

o Persentase Peserta KB implant terhadap seluruh peserta KB Aktif

o Persentase Peserta KB suntik terhadap seluruh peserta KB Aktif

o Persentase Peserta KB pil terhadap seluruh peserta KB Aktif

o Persentase Peserta KB kondom terhadap seluruh peserta KB Aktif

Tabel 3. Jumlah Peserta KB Aktif yang Mengalami Komplikasi, Kegagalan dan Drop out
di Puskesmas Medangasem Kabupaten Karawang Periode Agustus 2013 - Juli 2014
Jumlah

Komplikasi
29

Kegagalan
5

Persentase Peserta KB yang Mengalami Komplikasi

Persentase Peserta KB yang Mengalami Kegagalan

Persentase Peserta KB yang Mengalami Drop out

Drop Out
193

Cakupan pembinaan peserta KB : 0%


Cakupan penanganan efek samping dan komplikasi ringan : 0%
Cakupan pelayanan rujukan Keluarga Berencana : 0%
4.2.6 Lingkungan
4.2.6.1 Fisik
Lokasi Puskesmas dan Posyandu
Mudah dijangkau oleh penerima Keluarga Berencana.
Transportasi
Tersedia sarana transportasi umum.
Fasilitas kesehatan lain
Terdapat praktek dokter dan bidan swasta yang turut memberikan pelayanan KB
namun tidak mendapat kerjasama untuk mengumpulkan data peserta KB per bulan.
4.2.6.2 Non Fisik
Pendidikan
Mayoritas masyarakat mempunyai tingkat pendidikan dan pengetahuan yang rendah

(35.37% tidak bersekolah dan 35.53% tamatan SD).


Sosioekonomi
Mayoritas penduduk mempunyai tingkat sosioekonomi yang rendah yaitu petani

(54.06%).
4.2.7 Umpan balik
4.2.7.1 Perlunya pencatatan dan pelaporan yang lengkap setiap bulan dan sesuai dengan waktu
yang ditentukan sehingga mampu digunakan sebagai masukan bagi program Keluarga
Berencana ini. Terdapat program dengan pelaporan yang tidak lengkap termasuk data
konseling, data pembinaan peserta KB, data penanganan efek samping dan komplikasi
ringan serta data pelayanan rujukan KB periode Agustus 2013 hingga Juli 2014.
4.2.7.2 Adanya rapat kerja yang membahas laporan kegiatan-kegiatan tiap bulan untuk
mengevaluasi program yang telah dijalankan.
4.2.8 Dampak
4.2.8.1 Langsung
Menurunkan CBR (Crude Birth Rate)

Belum dapat dinilai


Meningkatkan jumlah peserta Keluarga Berencana baru
Belum dapat dinilai
Meningkatkan jumlah peserta Keluarga Berencana aktif
Belum dapat dinilai
4.2.8.2 Tidak Langsung
Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta keluarga dalam rangka mewujudkan
keluarga berkualitas tahun 2015.
Belum dapat dinilai

Bab V
Pembahasan
Masalah Menurut Variabel Keluaran

No
1.

Variabel
Persentase Peserta KB Baru

Tolok Ukur
70%

Pencapaian
20.41%

Masalah
(+) 70.84%

2.

Persentase Peserta KB IUD

13%

6.58%

(+) 49.38%

3.

Persentase Peserta KB MOW

9%

1.41%

(+) 84.33 %

4.

Persentase Peserta KB Implant

10%

4.70%

(+) 53%

5.

Persentase Peserta KB Suntik

19%

62.11%

(+) 279.53%

6.

Persentase Peserta KB Pil

17%

20.98%

(+) 23.41%

7.

Persentase Peserta KB MOP

2%

0.33%

(+) 83.5%

8.

Persentase Peserta KB Kondom

2.5%

3.89%

(+) 55.6%

Masalah Menurut Variabel Masukan


No
1.
2.
3.
4.
5.

Variabel
Implant
IUD Cu T200 B
Pil KB
Dana APBD II
Dana BOK

Tolok Ukur
-

Pencapaian
20 Set
10 Buah
1000 Strip
Tidak tersedia
Tidak tersedia

Masalah
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)

Pencapaian
Tidak dilakukan
pada semua
pasien baru

Masalah
(+)

Masalah Menurut Variabel Proses


No
1.

Variabel
Konseling

Tolok Ukur
Dilakukan pada semua
pasien baru, pada setiap
hari kerja oleh bidan dan
Pelaksana Keluarga
Berencana menggunakan
APKB

Masalah Menurut Variabel Umpan Balik


No
1.

Variabel
Pencatatan dan pelaporan yang
lengkap dan sesuai dengan

Tolok Ukur
Ada dan
Lengkap

Pencapaian
Tidak lengkap

Masalah
(+)

jadwal yang telah ditentukan

Masalah Menurut Variabel Lingkungan


No
1.

Variabel
Pendidikan

Tolok Ukur
-

Pencapaian
Mayoritas tidak bersekolah
(35.27%) dan tamatan SD (35.54%)

Masalah
(+)

2.

Sosioekonomi

Mayoritas petani (54.06%)

(+)

3.

Agama dan
adat

Mayoritas masih mempunyai adat


dan kepercayaan tertentu

(+)

4.

Fasilitas
kesehatan lain

Tidak mendapat laporan bulanan


pelayanan KB daripada praktek
dokter dan bidan yang ada di
wilayah kerja

(+)

Keterangan: Data tabel pembahasan secara lengkap terlampir di Lampiran

Bab VI
Perumusan Masalah
6.1 Masalah Sebenarnya
6.1.1 Masalah menurut keluaran

a. Cakupan peserta KB Baru masih kurang (20.41%) dari target sebesar 70%, jadi
besarnya masalah sebesar 70.84%.
b. Cakupan peserta KB IUD masih kurang (6.58%) dari target sebesar 13%, jadi
besarnya masalah sebesar 49.38%.
c. Cakupan Peserta KB MOW masih kurang (1.41%) dari target sebesar 9%, jadi
besarnya masalah sebesar 84.33%.
d. Cakupan Peserta KB Implant masih kurang (4.70%) dari target sebesar 10%, jadi
besarnya masalah sebesar 53%.
e. Cakupan Peserta KB Suntik yang berlebihan (62.11%) dari target sebesar 19%, jadi
besar masalah sebesar 279.53%.
f. Cakupan Peserta KB Pil masih kurang (20.98%) dari target sebesar 17%, jadi besar
masalah sebesar 23.41%.
g. Cakupan Peserta KB MOP masih kurang (0.33%) dari target sebesar 2% jadi
besarnya masalah sebesar 83.5%.
h. Cakupan Peserta KB Kondom yang berlebihan (3.89%) dari target sebesar 2.5%, jadi
besarnya masalah sebesar 55.6%.
6.1.2 Masalah menurut masukan
a. Jumlah Implant yang kurang (20 set) berbanding yang diharapkan.
b. Jumlah IUD Cu T200B yang kurang (10 buah) berbanding yang diharapkan.
c. Jumlah Pil KB yang kurang (1000 Strip) berbanding yang diharapkan.
d. Dana APBD II yang tidak tersedia.
e. Dana BOK tidak tersedia.
6.1.3 Masalah menurut proses
a. Pelaksanaan konseling masih belum dilakukan pada semua pasien baru.

6.1.4 Masalah menurut umpan balik


a. Pencatatan dan pelaporan program KB yang dilakukansetiap bulan tidak sesuai waktu
yang ditentukan dan tidak lengkap.
6.1.5 Masalah menurut lingkungan
a. Lingkungan Non fisik menunjukkan tingkat pendidikan, dan tingkat ekonomi penduduk
yang mayoritas rendah dan tidak bersekolah serta agama dan adat yang menjadi faktor
penghambat kepada masyarakat dalam program KB.
b. Lingkungan fisik menunjukkan fasilitas kesehatan lain seperti praktek dokter dan bidan
swasta di wilayah kerja Puskesmas tidak melaporkan data peserta KB perbulan ke
puskesmas.

Bab VII
Prioritas Masalah
7.1 Masalah sebenarnya berdasarkan keluaran
a. Cakupan peserta KB Baru masih kurang (20.41%) dari target sebesar 70%, jadi besarnya
masalah sebesar 70.84%.
b. Cakupan peserta KB IUD masih kurang (6.58%) dari target sebesar 13%, jadi besarnya
masalah sebesar 49.38%.
c. Cakupan Peserta KB MOW masih kurang (1.41%) dari target sebesar 9%, jadi besarnya
masalah sebesar 84.33%.
d. Cakupan Peserta KB Implant masih kurang (4.70%) dari target sebesar 10%, jadi
besarnya masalah sebesar 53%.
e. Cakupan Peserta KB Suntik yang berlebihan (62.11%) dari target sebesar 19%, jadi besar
masalah sebesar 279.53%.
f. Cakupan Peserta KB Pil masih kurang (20.98%) dari target sebesar 17%, jadi besar
masalah sebesar 23.41%.
g. Cakupan Peserta KB MOP masih kurang (0.33%) dari target sebesar 2% jadi besarnya
masalah sebesar 83.5%.
h. Cakupan Peserta KB Kondom yang berlebihan (3.89%) dari target sebesar 2.5%, jadi
besarnya masalah sebesar 55.6%.
7.2 Parameter

No

Parameter
B
3

C
4

Masalah
D E F
3
5 2

G
2

H
2

1.

Besarnya Masalah

A
5

2.

Berat ringannya akibat yang ditimbulkan

3.

Keuntungan sosial yang diperoleh

4.

Teknologi yang tersedia

5.

Sumber daya yang tersedia

20

17

18

15

19 10 16 10

Total

Keterangan Derajat Masalah


5
=
Sangat Penting
4
=
Penting
3
=
Cukup
2
=
Kurang
1
=
Sangat Kurang
7.3 Masalah yang mendapat prioritas
1. Cakupan peserta KB Baru masih kurang (20.41%) dari target sebesar 70%, jadi besarnya
masalah sebesar 70.84%.
2. Cakupan Peserta KB Suntik yang berlebihan (62.11%) dari target sebesar 19%, jadi besar
masalah sebesar 279.53%.

Bab VIII
Penyelesaian Masalah

8.1 Masalah I. Cakupan Peserta KB Baru di Puskesmas Medangasem periode Agustus

2013 Juli 2014 masih kurang (20.41%) dari target sebesar 70%, jadi besarnya
masalah 70.84%
Penyebab: Proses
a. Perencanaan
Tidak adanya perencanaan untuk melibatkan tokoh masyarakat dan agama dalam

usaha menarik masyarakat supaya menggunakan KB.


Kurang menekankan perlatihan bidan, petugas KLB dan kader yang kurang
menjelaskan melalui konseling tentang kepentingan untuk ber-KB kepada

pasangan usia subur.


b. Pengorganisasian
Tidak adanya perlantikan dari ahli agama dan tokoh masyarakat di daerah
wilayah kerja sehingga menyulitkan penyuluhan dari sisi agama mengenai

Keluarga Berencana.
Tidak adanya pembagian tugas pada bidan-bidan desa untuk mengumpulkan data

dari dokter dan bidan praktek swasta.


c. Pelaksanaan
Kurangnya kinerja program konseling menggunakan alat bantu pengambil
keputusan (APKB) yang disesuaikan mengikut taraf pendidikan pada semua

pasangan usia subur yang belum pernah menggunakan KB.


Kurangnya penyuluhan mengenai kepentingan dan keamanan pemakaian alat
kontrasepsi untuk membina keluarga kecil dan bahagi bagi jangka panjang pada

pasangan usia subur.


Penyuluhan dari ahli agama dan tokoh masyarakat mengenai pemakaian alat KB
yang masih belum dijalankan sehingga PUS masih memikirkan agama dan adat
sebagai faktor penghambat.

d. Pengawasan
Kurang lengkapnya pencatatan dan pelaporan mengenai jumlah peserta perbulan
terutama yang dilakukan di luar puskesmas seperti di praktek dokter dan bidan

swasta.
Rapat bulanan yang dilakukan di Puskesmas untuk membahas hasil program

tidak optimal.
Lingkungan
Non-fisik
Mayoritas berpendidikan rendah sehingga kurang memahami penggunaan dan

efektifitas alat kontrasepsi.


Mayoritas yang masih mengikuti adat yang diketahui dari orang-orang tua.

Aternatif Penyelesaian Masalah


Proses
a. Perencanaan
Lakukan perencanaan untuk melibatkan tokoh masyarakat dan tokoh agama
dalam usaha menarik masyarakat menggunakan KB.
Pelatihan tentang cara memberi penyuluhan menggunakan APKB dengan baik
dan benar kepada bidan dan kader sesuai dengan taraf pendidikan dan
pengetahuan masyarakat setempat.
b. Pengorganisasian
Melakukan advokasi dengan ahli agama atau tokoh masyarakat di daerah

wilayah kerja.
Dilakukan pembagian tugas pada bidan-bidan desa untuk mengumpulkan data

dari dokter dan bidan praktek swasta.


c. Pelaksanaan
Memperkukuhkan konseling dengan

menggunakan

APKB

melihatkan

pendidikan dan pengetahuan sehingga PUS merasa yakin dan dapat memilih alat
kontrasepsi yang efisien dan efektif bagi mereka.
Melakukan penyuluhan mengenai kepentingan dan keamanan pemakaian alat
kontrasepsi di luar puskesmas.
Perlantikan dan melakukan kerjasama dengan ahli agama dan tokoh masyarakat
dalam melakukan penyuluhan mengenai alat KB dari sisi agama dan adat.
d. Pengawasan

Memerhatikan dan melakukan pencatatan dan pelaporan dengan benar tentang


pemakaian alat kontrasepsi perbulan yang dilakukan di luar puskesmas dengan
melakukan kerjasama dengan bidan dan dokter praktek swasta.
Menagadakan rapat bulan setiap bulan di Puskesmas untuk membahas hasil
program dan tindakan yang dapat diambil untuk mengatasi masalah-masalah
yang ada.
Lingkungan
a. Non-fisik
Penyuluhan per kelompok menggunakan alat bantu yang mudah dimengerti oleh
PUS disertai dengan keterlibatan teman dan ahli keluarga tentang alat metode
kontrasepsi.

8.2 Masalah II. Cakupan Peserta KB Suntik di Puskesmas Medangasem periode Agustus

2013 Juli 2014 yang berlebihan (62.11%) dari target sebesar 19%, jadi besarnya
masalah 279.53%
Penyebab: Proses
a. Perencanaan
Kurang menekankan perlatihan bidan, petugas KLB dan kader untuk menjelaskan
tentang kepentingan dan kelemahan tiap alat KB.
b. Pelaksanaan
Kurang berkesannya konseling mengenai pemakaian alat KB yang sesuai pada
pasangan usia subur sehingga dapat mempengaruhi keputusan pengambilan alat
KB yang dipakai.

Penyuluhan mengenai keselamatan, efisiensi dan efektivitas pemakaian alat KB


jangka panjang lain seperti IUD dan implant masih kurang dijelaskan secara detail
oleh Bidan, Petugas PLKB dan kader.
c. Pengawasan
Terdapat manipulasi data untuk mengatasi ketidaklengkapan pencatatan dan
pelaporan mengenai pemakaian KB Suntik perbulan yang dilakukan di luar
puskesmas oleh dokter dan bidan praktek swasta.
Lingkungan
Non-fisik
Mayoritas berpendidikan rendah sehingga kurang memahami penggunaan alat KB
yang sesuai dengan kebutuhan individu.
Mayoritas yang masih mempunyai budaya mengikuti saranan teman dan ahli
keluarga sehingga timbulnya sikap kurang peduli akan adanya alat kontrasepsi
lain yang lebih efisien dan efektif.

Alternatif Penyelesaian Masalah:a. Proses


Perencanaan
Perlatihan Bidan, Petugas KLB dan kader mengenai jenis alat kontrasepsi lain

yang tingkat efisiensitas dan efektivitasnya lebih tinggi.


Pelaksanaan
Memperkukuhkan konseling dengan alat penyuluhan yang lebih sesuai melihatkan
pendidikan dan pengetahuan PUS yang masih kurang sehingga mereka dapat
memilih dengar benar akan pemakaian alat KB yang sesuai.
Perlatihan Bidan, Petugas KLB dan kader mengenai jenis alat kontrasepsi lain

yang tingkat efisiensitas dan efektivitasnya lebih tinggi.


Pengawasan
Memerhatikan dan melakukan pencatatan dan pelaporan dengan benar pemakaian
KB suntik perbulan yang dilakukan di luar puskesmas dengan melakukan
kerjasama dengan dokter dan bidan praktek swasta.

b. Lingkungan
Non-fisik

Penyuluhan per kelompok yang menyarankan keterlibatan teman dan ahli keluarga
tentang alat metode kontrasepsi lainnya.

Bab IX
Penutup
9.1 Kesimpulan
Dari hasil evaluasi dengan cara pendekatan sistem di Puskesmas Medangasem, Kabupaten
Karawang periode Agustus 2013 sampai Juli 2014, dapat disimpulkan bahawa program ini
belum berhasil karena masih ada beberapa variabel yang belum sesuai dengan tolok ukur
yang telah ditentukan beserta beberapa masalah lain yang harus diperbaiki. Berikut
merupakan hasil evaluasi secara singkat:1. Cakupan Konseling Baru : tidak dilakukan pencatatan dan pelaporan setiap bulan.
a. Cakupan Peserta KB Baru mencapai 20.41%.
2. Cakupan Peserta KB Aktif mencapai 69.44%.
3. Cakupan Peserta KB Aktif Berdasarkan Alat Kontrasepsi
a. IUD mencapai 6.58%
b. MOW mencapai 1.41%
c. MOP mencapai 0.33%
d. Implant mencapai 4.70%
e. Suntik mencapai 62.11%
f. Pil mencapai 20.98%
g. Kondom mencapai 3.89%
2. Cakupan pembinaan Peserta KB : tidak dilakukan pencatatan dan pelaporan setiap bulan.
3. Cakupan penanganan efek samping dan komplikasi ringan : tidak dilakukan pencatatan
dan pelaporan setiap bulan.
4. Cakupan kasus komplikasi yang dirujuk ke luar: tidak dilakukan pencatatan dan
pelaporan setiap bulan.

Dari hasil evaluasi tersebut, diprioritaskan dua masalah yaitu:1. Cakupan peserta KB Baru masih kurang (20.41%) dari target sebesar 70%, jadi besarnya
masalah sebesar 70.84%.
2. Cakupan Peserta KB Suntik yang berlebihan (62.11%) dari target sebesar 19%, jadi besar
masalah sebesar 279.53%.
Penyebab dari masalah-masalah di atas adalah

Kurang menekankan perlatihan pada bidan, petugas KLB dan kader cara menjelaskan

tentang kepentingan dan kelemahan tiap alat KB.


Kurang berkesannya konseling mengenai pemakaian alat KB yang sesuai pada pasangan
usia subur secara individu sehingga dapat mempengaruhi keputusan pengambilan alat KB

yang dipakai.
Tidak melakukan kerjasama dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam menarik

mesyarakat untuk menyertai program KB.


Mayoritas berpendidikan rendah sehingga kurang memahami penggunaan Alat KB jika

penyuluhan yang diberikan tidak sesuai dengan taraf pengetahuan mereka.


Mayoritas yang masih mempunyai budaya mengikuti saranan teman dan ahli keluarga

tanpa mengetahui tentang metode alat kontrasepsi lainnya.


Kurang lengkapnya pencatatan dan pelaporan mengenai pemakaian KB perbulan yang
dilakukan di luar puskesmas yaitu di dokter dan bidan prakek swasta.

9.2 Saran
Saran yang diusulkan untuk penyelesaian masalah adalah :
Mengevaluasi secara rutin ketrampilan bidan, petugas KLB dan kader dalam memberikan

penyuluhan mengenai KB.


Memperkukuhkan konseling dengan alat penyuluhan yang lebih berkesan dan
menggunakan APKB yang disesuaikan dengan taraf pendidikan sehingga masyarakat

dapat memilih dengar benar akan pemakaian alat KB yang sesuai mengikut individu.
Menjalinkan kerjasama dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam menarik

mesyarakat untuk menyertai program KB.


Penyuluhan per kelompok yang menyarankan keterlibatan teman dan ahli keluarga

tentang alat metode kontrasepsi jangka panjang lainnya selain yang sering digunakan.
Melaporkan hasil kegiatan pelayanan secara teratur setiap bulan ke Dinas dan
mengadakan rapat antara Bidan koordinator untuk mengdiskusikan masalah-masalah
yang ada.

Setiap bulan Puskesmas perlu mendapatkan data pelayanan KB dari seluruh fasilitas
pelayanan KB di wilayah kerjanya dengan membuat jaringan kerjasama supaya hasil
pelayanan dapat tergambarkan secara akurat.

Dengan terlaksananya saran yang telah diberikan, diharapkan masalah yang ada pada
program Keluarga Berencana di wilayah kerja Puskesmas Medangasem akan dapat
terselesaikan dan tidak akan berulang kembali pada masa mendatang.

Daftar Pustaka
1. Materi Rakernas Kedeputian Bidang Pengendalian Penduduk. Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana; 2011.
2. Riset kesehatan dasar 2013. Jakarta: Badan penelitian dan pemgembangan kesehatan
Kementrian Kesehatan RI; 2013.
3. The Millennium Development

Goals,

Eight

Goals

for

2015.

Diunduh

dari

http://www.undp.org/content/undp/en/home/mdgoverview/, 8 Juli 2014.


4. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi.
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta; 2003
5. Setyo Budiantoro. Angka kematian ibu melonjak, Indonesia mundur 15 tahun. Prakarsa
Policy Review, Jakarta ; 2013. Dikutip pada 14 Juli 2014. Diunduh dari
http://theprakarsa.org/new/ck_uploads/files/Prakarsa%20Policy_Oktober_Rev3-1.pdf
6. Badan Keluarga Berencana dan Peberdayaan Perempuan Kabupaten Karawang. Profil badan
keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan Kabupaten Karawang. 2010/ Dikutip pada
16 Juli 2014. Diunduh dari http://www.karawangkab.go.id/dokumen/bkbpp-0

LAMPIRAN

Lampiran I Variabel dan Tolok Ukur Keberhasilan


No.
VARIABEL
1 Masukan
1.1. Tenaga
Dokter Umum
Bidan Puskesmas
Bidan Desa
1.2. Dana
APBD
1.3. Sarana
a. Sarana medis
Stetoskop
Timbangan berat badan
Pengukur tinggi
USG dan monitor
b. Sarana kontrasepsi
IUD Cu T200 A
Vial suntikan + Disposible Syringe
Implant
Pil kontrasepsi
Cyclogestone
Depogestone
Alat kontrasepsi lain (kondom)
c. Sarana obat-obatan
Cairan antiseptik savlon/betadine
Tablet analgetik
Kapas alkohol dan kasa steril
Vitamin B6
1.4. Metode
1. Konseling
2. Pelayanan kontrasepsi
a. Pil

TOLOK UKUR KEBERHASILAN


3 orang
2 orang
5 orang
Tidak ada
1 buah
2 buah
3 buah
1 botol
250 tablet
5 toples
1000 tablet
Dengan wawancara

b. Suntikan
Cyclogeston
Depogeston

c. IUD

Pil pertama diminum pada hari


kelima setelah hari permulaan
haid.
Minum satu pil setiap hari secara
teratur seperti apa yang tertulis
pada kartu.
1x/bulan, dosis 0,5 cc, IM, di
deltoid lengan atas.
1x/3 bulan, dosis 3 cc, IM, di
gluteus.

a. Anamnesis
b. Pemeriksaan umum dan khusus

(obstetrik)
c. Pemasangan
legeartis

sesuai

prosedur

a.
d. Implant

Lokasi di lengan kiri atas


bagian voler, kira-kira 10 cm dari
lipat siku.
b.
Pemasangan sesuai prosedur
legeartis.
Pemasangan sesuai prosedur

e. Kondom
3. Pembinaan

Dengan komunikasi, edukasi, dan


informasi

4. Penanganan efek samping dan komplikasi

Pada setiap kasus yang terjadi efek


samping dan komplikasi yang ringan.

5. Rujukan

6. Pencatatan dan pelaporan


2

Proses
2.1. Perencanaan
Ada perencanaan tertulis mengenai :
a. Konseling

Pada setiap kasus berat dan


menunjukkan tanda bahaya yang tidak
dapat diatasi.
SP2TP (Sistem Pencatatan dan
Pelaporan Terpadu Puskesmas)

Dilakukan Senin Jumat oleh bidan di


Puskesmas
dengan
memberikan
informasi kepada calon peserta KB
melalui wawancara dan soal jawab.

b. Pelayanan kontrasepsi (pil, suntikan, IUD, Dilakukan Senin Jumat oleh bidan di
implant)
Puskesmas
dengan
memberikan
informasi tentang kontrasepsi yang
tersedia serta penggunaannya
c. Pembinaan peserta KB

Dilakukan Senin Jumat oleh bidan di


Puskesmas, untuk memotivasi peserta
KB

d. Penanganan efek samping dan komplikasi


ringan

Dilakukan Senin Jumat oleh dokter


maupun bidan di puskesmas, berupa
penanganan efek samping dan
komplikasi ringan yang diakibatkan

penggunaan alat kontrasepsi

e. Rujukan KB

Dilakukan Senin Jumat oleh dokter


maupun bidan di puskesmas, berupa
sistem rujukan bagi pasien dengan
efek samping maupun komplikasi
yang berat yang tidak dapat ditangani
oleh tenaga medis di puskesmas.

f. Pencatatan dan Pelaporan

Setiap akhir bulan oleh bidan di


puskesmas,
berupa
kegiatan
pencatatan hasil kegiatan program KB
di puskesmas setempat dan dilaporkan
setiap bulan.

Keluaran
3.1. Konseling

100%

3.2. Pelayanan kontrasepsi


Persentase penggunaan IUD
Persentase penggunaan MOW
Persentase penggunaan MOP
Persentase penggunaan kondom
Persentase penggunaan implant
Persentase penggunaan pil
Persentase penggunaan suntik

13%
9%
2%
2,5%
10%
17%
19%

3.3.

100 %

Pembinaan

3.4. Penanggulangan efek samping dan komplikasi


yang ringan
3.5. Rujukan
4

Lingkungan
4.1. Fisik
a. Lokasi
b. Transportasi
c. Fasilitas kesehatan lain
4.2.

Non fisik
a. Pendidikan
b. Sosial ekonomi
c. Agama

<12,5%
100%

Mudah dijangkau
Tersedia sarana transportasi
Ada dan dapat dijalin kerjasama yang
baik
Tidak menjadi faktor penghambat
Tidak menjadi faktor penghambat
Tidak menjadi faktor penghambat

Umpan balik
5.1. Pelaporan yang lengkap dan sesuai dengan Adanya pelaporan setiap bulan secara
waktu yang ditentukan akan dapat digunakan lengkap mengenai gerakan keluarga
sebagai masukan dalam gerakan keluarga berencana.
berencana.
5.2. Rapat kerja yang membahas laporan kegiatan
setiap bulannya untuk mengevaluasi program
yang telah dijalankan.

Dampak
6.1 Langsung
a. Menurunkan jumlah kelahiran bayi

Ada hasil rapat kerja

Diharapkan penurunan jumlah angka


kelahiran bayi

b. Meningkatkan jumlah peserta KB baru

Diharapkan proporsi peserta KB baru


meningkat

c. Meningkatkan jumlah peserta KB aktif

Diharapkan proporsi peserta KB aktif


meningkat

6.2 Tidak Langsung


Kesejahteraan ibu dan anak serta keluarga
Mewujudkan keluarga berkualitas tahun 2015

Diharapkan kesejahteraan ibu dan


anak serta keluarga meningkat
Diharapkan keluarga berkualitas tahun
2015 berhasil diwujudkan

Lampiran II
Peta Wilayah Kerja Puskesmas Medangasem

Sumber: Profil Puskesmas Kecamatan Medangasem tahun 2013

Lampiran III
Data Monografi Profil UPTD Puskesmas Medangasem
Tabel 3.1 Jumlah Penduduk dan Kepala Keluarga
No.

Desa

Penduduk
Kepala Keluarga
L
P
JML
L
P
JML
1.
Medangasem
4833 4661 9499 2805 413
3218
2.
Ciptamarga
4442 4302 8744 2467 592
3059
3.
Kampung Sawah
6291 6264 12555 3576 400
3976
Total
15566 15227 30798 8848 1405
10253
Sumber : Laporan Kegiatan Tahunan Kecamatan Jayakerta Tahun 2013, Seksi Kependudukan
Tabel 3.2 Klasifikasi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di
Puskesmas Medangasem periode Agustus 2013 sampai dengan Juli 2014
No

Kelompok
Umur (Tahun)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

04
59
10 14
15 19
20 24
25 29
30 34
35 39
40 44
45 49
50 54
55 59
60 64
65 69
70 74
75+

Jumlah Penduduk
LakiPerempuan
Laki-laki +
Rasio Jenis Kelamin
laki
Perempuan
1,081
1,225
2,306
88.24
1,201
1,391
2,592
26.34
953
897
1,850
106.24
1,193
1,025
2,218
116.39
1,105
1,019
2,124
108.22
1,102
1,029
2,131
107.09
1,302
1,153
2,455
112.92
1,205
1,190
2,395
101.26
1,331
1,037
2,368
128.35
1,142
923
2,065
123.73
1,102
997
2,099
110.53
954
889
1,843
107.31
958
975
1,933
98.26
923
883
1,806
104.53
806
755
1,561
106.75
750
695
1,445
107.91
Sumber: Profil Puskesmas Medangasem 2013

Tabel 3. Klasifikasi Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Puskesmas


Medangasem yang berumur 10 Tahun ke Atas dan Melek Huruf Periode Januari 2013 sampai
dengan Desember 2013
No

Pendidikan

Persentase

Catatan : Tingkat Pendidikan

Tidak memiliki ijazah SD

0%

SD/MI

0%

SMP/MTs

19.27%

SMA/MA

12.35%

Sekolah Menengah Kejuruan

0%

Diploma I/ Diploma II

0.28%

Akademi/ Diploma III

0.41%

Universitas/ Diploma IV

0.92%

S2/S3 (Master/Doktor)

0.02%

Tinggi : Tamat D III, Sarjana


Sedang : Tamat SMA
Rendah : SD sampai SMP

Sumber: Profil Puskesmas Medangasem 2013

Tabel 3.4 Klasifikasi Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Medangasem 2013
No
1
2
3
4
5.
6.
7.
8.
9.
9.
10.
11.

Tingkat Pendidikan
SD / MI
SMP / MTs
SMA/Aliyah/Sederajat
D1/Sederajat
D2/Sederajat
D3/Sederajat
S1/Sederajat
S2/Sederajat
S3/Sederajat
Tidak Tamat SD
Tidak Tamat SMP/Sederajat
Tidak Sekolah
Jumlah

Jumlah
10946
4885
2954
20
81
90
2
611
315
10894
30798

%
35,54%
15,86%
9,59%
0,0064%
0,26%
0,29%
0.0006%
1,98%
1,02%
35,37%
100

Sumber : Laporan Potensi Desa dan Kelurahan Kecamatan Jayakerta Tahun 2013.

Tabel 3.4 Klasifikasi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Penduduk di Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Medangasem Tahun 2013

No
1
2
3
4
5
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

Mata Pencaharian
Jumlah
%
Petani
16650
54,06%
Buruh Tani
12326
40,02%
Karyawan swasta/pabrik
283
0,91%
Pedagang
15
0,04%
Pegawai Negri Sipil ( PNS)
27
0,08%
Pensiunan
16
0,05%
TNI
5
0,01%
Dokter
3
0.0009%
Bidan
11
0,03%
Perawat
2
0.0006%
Guru
73
0,23%
Dosen
7
0,02%
Lain-lain
1380
4,48%
Jumlah
30798
100 %
Sumber: Laporan Potensi Desa dan Kelurahan Kecamatan Jayakerta Tahun 2013.

Tabel 3.5 Sarana Kesehatan Masyarakat


No

Jenis

Desa
Medangasem Ciptamarga Kampung Sawah
Jumlah
1. Rumah Sakit
2. Puskesmas
1
1
3. Puskesmas Pembantu
4. Balai Pengobatan
1
4
5
5. Dokter Praktek
1
1
2
6. Mantra Praktek
2
3
3
8
7. Bidan
4
1
2
7
8. Paraji
2
1
4
7
9. Polindes Plus
10. Posyandu
9
7
8
24
Total
19
14
21
54
Sumber : Laporan Kegiatan Tahunan Kecamatan Jayakerta Tahun 2013, Seksi Kesos

Tabel 3.6 Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi di Wilayah Kerja Puskesmas
Medangasem periode Agustus 2013 sampai dengan Juli 2014
Puskesmas
Medangasem

PUS
5,731

Suntik
2472

Pil
835

Kondom
155

IUD
262

Implan
187

MOW MOP
56
13

Sumber: Laporan Bulanan Puskesmas Medangasem 2013 dan 2014


Tabel 3.7 Proporsi Peserta KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi di Wilayah Kerja Puskesmas
Medangasem periode Agustus 2013 sampai dengan Juli 2014
Bulan
Suntik Pil Kondom IUD Implan MOW MOP
Agustus 2013
83
22
0
0
0
1
0
September 2013
90
24
9
0
0
2
0
Oktober 2013
96
117
2
0
0
0
0
November 2013
95
46
2
0
0
0
0
Disember 2013
108
52
1
0
7
1
0
Januari 2014
89
34
0
0
0
0
0
Febuari 2014
87
44
0
0
1
0
0
Maret 2014
67
25
0
0
1
0
0
April 2014
76
34
0
0
0
1
0
Mei 2014
71
22
0
0
1
3
0
Juni 2014
81
15
0
0
0
3
0
Juli 2014
94
21
0
0
2
3
0
Jumlah
1037 456
14
0
12
14
0
Sumber: Laporan Bulanan Puskesmas Medangasem 2013 dan 2014

Jumlah
106
125
215
143
168
812
69
88
103
76
107
74
1533

Tabel 3.8 Jumlah Peserta KB Baru dan KB Aktif di Wilayah Kerja Puskesmas Medangasem
periode Agustus 2013 sampai dengan Juli 2014
Jumlah PUS
5,731

Peserta KB Baru
Peserta KB Aktif
Jumlah
%
Jumlah
%
1,533
26.7
2,270
69.44
Sumber: Laporan Bulanan Puskesmas Medangasem 2013 dan 2014

Tabel 3.9 Jumlah Peserta KB Aktif yang Mengalami Komplikasi, Kegagalan dan Drop
out di Puskesmas Medangasem Kabupaten Karawang Periode Agustus 2013 - Juli 2014
Jumlah

Komplikasi
29

Kegagalan
5

Drop Out
193

Lampiran IV
Tabel 4.1 Pembahasan
No.
1.

Variabel

Tolok Ukur
Keberhasilan

Pencapaian

Masalah

100%

0%

(+)

Persentase peserta
KB Baru

70%

20.41

(+)

Persentase peserta
PA terhadap PUS

70%

69.44%

(+)

Persentase peserta
KB IUD

13%

6.58%

Keluaran
a. Konseling
b. Pelayanan kontrasepsi

(+)

Persentase peserta
KB MOP
Persentase peserta
KB MOW
Persentase peserta
KB Kondom
Persentase peserta
KB Implant
Persentase peserta
KB Suntik
Persentase peserta
KB Pil
Persentase peserta
KB yang alami
komplikasi
Persentase peserta
KB yang alami
kegagalan
Persentase peserta
KB yang drop out
c. Pembinaan
d. Penanganan efek
samping dan
komplikasi
e. Rujukan KB
2.

(+)

2%

0.33%

9%

1.41%

2.5%

3.89%

10%

4.70%

19%

62.11%

(+)

17%

20.98%

(+)

3.5%

3.5%

(-)

0.2%

0.13%

(-)

14%

4.85%

(-)

100%

0%

(+)

<12,5%

0%

(+)

100%

0%

(+)

1 orang
1 orang
1 orang

3 orang
7 orang
3 orang

(-)
(-)
(-)

1 orang

3 orang

(-)

Ada

Ada

(-)

Ada

Tidak ada

(+)

Ada

Ada

(-)

(+)
(+)
(+)

Masukan
a. Tenaga
Dokter umum
Bidan
Perawat
Petugas Lapangan
Keluarga Berencana
(PLKB)
b. Dana
Jaminan kesehatan
masyarakat
(Jamkesmas)
Anggaran
Pendapatan-Belanja
Daerah (APBD)
Asuransi
kesehatan (Askes)
c. Sarana

Sarana medis
- Stetoskop
- Tensimeter
- Sarung tangan
steril
- Timbangan berat
badan
- Meja ginekologi
- IUD kit
Sarana kontrasepsi
- Pil kontrasepsi
- Cyclogestone
- Depogestone
- Implant
- IUD Cu T200B
- Alat kontrasepsi
lainnya (kondom)
Sarana obat-obatan
- Cairan antiseptik
betadine
- Tablet analgetik
- Kapas alkohol
dan kasa steril
- Tablet B6
Sarana nonmedis
- Toples alkohol
- Waskom pencuci
alat
- Tempat sampah
d. Metode
Konseling

1 buah
1 buah

1 buah
2 buah

(-)
(-)

50 pasang

100 pasang

(-)

1 buah

2 buah

(-)

1 buah
2 set

(-)
2 set

(-)
(-)

1000 strip
100 vial
200 vial
30 set
10 buah

(+)
(-)
(-)
(+)
(+)

50 lusin

(-)

1 botol

1 botol

(-)

300 tablet

250 tablet

(+)

2 toples

5 toples

(-)

900 tablet

1000 tablet

(-)

1 buah

2 buah

(-)

2 buah

5 buah

(-)

2 buah

2 buah

(-)

Dengan
wawancara

Dengan wawancara

(-)

Pil pertama
diminum pada
hari kelima
setelah hari
permulaan haid
Minum satu pil
setiap hari secara
teratur

Pil pertama diminum


pada hari kelima setelah
hari permulaan haid
Minum satu pil setiap
hari secara teratur

(-)

1x/bulan, dosis
0,5 cc,

1x/bulan, dosis 0,5 cc,


intramuskular di deltoid

Pelayanan
kontrasepsi

-Pil

-Suntik
Cyclogestone

(-)

Depogestone

-Implant
(Levonorgestrel)

-IUD

-Kondom

Pembinaan

Penanganan
efek samping
dan
komplikasi
Pelayanan
rujukan KB

Pelayanan KB
di Posyandu

Pencatatan

intramuskular di
deltoid lengan
atas
1x/3 bulan, dosis
3 cc,
intramuskular di
gluteus
Lokasi di lengan
kiri atas bagian
voler, kira-kira
10 cm dari lipat
siku
Pemasangan
sesuai prosedur
Anamnesis
Pemeriksaan
umum dan
khusus
(obstetrik)
Pemasangan
sesuai prosedur
Pemasangan
sesuai prosedur
Dengan
komunikasi,
informasi, dan
edukasi
Pada setiap kasus
yang terjadi efek
samping dan
komplikasi yang
ringan
Pada setiap kasus
berat dan
menunjukkan
tanda bahaya
yang tidak dapat
ditangani di
Puskesmas
Memberikan
penyuluhan
mengenai KB
dan memberikan
pelayanan alat
kontrasepsi
Sistem

lengan atas
1x/3 bulan, dosis 3 cc,
intramuskular di gluteus
Lokasi di lengan kiri
atas bagian voler, kirakira 10 cm dari lipat
siku
Pemasangan sesuai
prosedur

(-)

(-)

Anamnesis
Pemeriksaan umum dan
khusus (obstetrik)
Pemasangan sesuai
prosedur

(-)

Pemasangan sesuai
prosedur

(-)

Dengan komunikasi,
informasi, dan edukasi

(-)

Pada setiap kasus yang


terjadi efek samping dan
komplikasi yang ringan

(-)

Pada setiap kasus berat


dan menunjukkan tanda
bahaya yang tidak dapat
ditangani di Puskesmas

(-)

Memberikan
penyuluhan mengenai
KB dan memberikan
pelayanan alat
kontrasepsi

(-)

Sistem pencatatan dan

(-)

dan pelaporan

3.

Proses
a. Perencanaan
Konseling

Perencanaan
pelayanan kontrasepsi

Perencanaan
pembinaan peserta
KB

Penanganan efek
samping dan
komplikasi
Pelayanan rujukan
KB
Pelayanan KB di
Posyandu

pencatatan dan
pelaporan
terpadu
Puskesmas
(SP2TP)
Dilakukan setiap
Senin-Jumat oleh
bidan di
Puskesmas
dengan
memberikan
informasi kepada
calon peserta KB
dengan
wawancara
Dilakukan setiap
Senin-Jumat oleh
bidan di
Puskesmas
dengan
memberikan
informasi
kontrasepsi yang
tersedia serta
penggunaannya
Dilakukan setiap
Senin-Jumat oleh
bidan di
Puskesmas untuk
memotivasi
peserta KB
Dilakukan setiap
Senin-Jumat oleh
dokter maupun
bidan
Dilakukan setiap
Senin-Jumat oleh
dokter maupun
bidan
Dilakukan setiap
bulan oleh bidan
maupun kader

pelaporan terpadu
Puskesmas (SP2TP)

Dilakukan setiap hari


kerja oleh bidan di
Puskesmas dengan
memberikan informasi
kepada calon peserta KB
dengan wawancara

Dilakukan setiap hari


kerja oleh bidan di
Puskesmas dengan
memberikan informasi
kontrasepsi yang
tersedia serta
penggunaannya

Dilakukan setiap hari


kerja oleh bidan di
Puskesmas untuk
memotivasi peserta KB
Dilakukan setiap hari
kerja oleh dokter
maupun bidan
Dilakukan setiap hari
kerja oleh dokter
maupun bidan
Dilakukan setiap bulan
oleh bidan maupun
kader

(-)

(-)

(-)

(-)

(-)

(-)

Perencanaan
pencatatan dan
pelaporan
b. Pengorganisasian

Dilakukan setiap
akhir bulan

Dilakukan setiap akhir


bulan oleh bidan

Terdapat
pengaturan,
pembagian tugas,
dan penanggung
jawab yang
teratur dalam
melaksanakan
tugasnya

Terdapat pengaturan,
pembagian tugas, dan
penanggung jawab yang
teratur dalam
melaksanakan tugasnya

Dilakukan pada
semua peserta
baru setiap
Senin-Jumat oleh
bidan
Pelayanan kontrasepsi Dilakukan setiap
Senin-Jumat oleh
bidan
Pembinaan peserta
Dilakukan setiap
KB
Senin-Jumat oleh
bidan
Penanganan efek
Dilakukan setiap
samping dan
Senin-Jumat oleh
komplikasi
dokter maupun
bidan
Pelayanan rujukan
Dilakukan setiap
KB
Senin-Jumat oleh
dokter maupun
bidan
Pelayanan KB di
Dilakukan setiap
Posyandu
bulan oleh bidan
maupun kader
Pencatatan dan
Dilakukan setiap
pelaporan
akhir bulan

Tidak dilakukan pada


semua peserta baru oleh
bidan

(+)

Dilakukan setiap hari


kerja oleh bidan

(-)

Dilakukan setiap hari


kerja oleh bidan

(-)

c. Pelaksanaan
Konseling

Dilakukan setiap hari


kerja oleh dokter
maupun bidan
Dilakukan setiap hari
kerja oleh dokter
maupun bidan
Dilakukan setiap bulan
oleh bidan maupun
kader
Dilakukan setiap akhir
bulan oleh bidan

(-)

(-)

(-)

(-)

(-)

(-)

d. Pengawasan
Pencatatan dan
pelaporan

Bulanan ada dan


lengkap.
Tahunan ada dan

Bulanan ada, tetapi tidak


lengkap
Tahunan ada, tetapi

(+)

lengkap.

Rapat
4.

5.

Umpan Balik
Pencatatan dan
pelaporan yang
lengkap dan sesuai
dengan waktu yang
ditentukan akan dapat
digunakan sebagai
masukan dalam
program KB.
Dampak
a. Langsung
Menurunkan jumlah
angka kelahiran bayi
Meningkatkan jumlah
peserta KB baru
Meningkatkan jumlah
peserta KB aktif

6.

b. Tidak langsung
Meningkatkan
kesejahteraan ibu dan
anak serta keluarga
dalam rangka
mewujudkan
keluarga berkualitas
2015
Lingkungan
a. Lingkungan fisik
Lokasi
Transportasi
Fasilitas kesehatan
lain

Bulanan
Tahunan

tidak lengkap
Untuk data pelayanan
KB di Posyandu tidak
terdapat data tertulis
Bulanan ada
Tahunan ada

Adanya
pelaporan setiap
bulan secara
lengkap
mengenai
program KB.

Ada,
tetapi
lengkap.

Diharapkan
penurunan
jumlah angka
kelahiran bayi
Diharapkan
jumlah peserta
KB baru
meningkat
Diharapkan
jumlah peserta
KB aktif
meningkat

Belum dapat dinilai

Diharapkan
kesejahteraan ibu
dan anak serta
keluarga
meningkat

Mudah dijangkau
Tersedia sarana
transportasi
Ada dan dapat
kerja sama yang
baik

(-)

tidak
(+)

(-)
Belum dapat dinilai
(-)
Belum dapat dinilai
(-)

Belum dapat dinilai

(-)

Mudah dijangkau
Tersedia sarana
transportasi
Tidak mendapat laporan
bulanan pelayanan KB
daripada praktek dokter
dan bidan yang ada di

(-)
(-)
(+)

wilayah kerja
b. Lingkungan nonfisik
Pendidikan
-

Sosial ekonomi

Agama dan adat

Mayoritas tidak
bersekolah (35.27%)
dan tamatan SD
(35.54%)
Mayoritas petani
(54.06%)
Mayoritas masih
mempunyai adat dan
kepercayaan tertentu

(+)
(+)
(+)

You might also like