You are on page 1of 12

PROFESIONALISME

Profesionalisme adalah suatu kemampuan yang dianggap berbeda dalam menjalankan


suatu pekerjaan . Profesionalisme dapat diartikan juga dengan suatu keahlian dalam
penanganan suatu masalah atau pekerjaan dengan hasil yang maksimal dikarenakan
telah menguasai bidang yang dijalankan tersebut.
Ciri-ciri profesionalisme:
1. Punya ketrampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam
menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas
yang bersangkutan dengan bidang tadi.
2. Punya ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu
masalah dan peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat
dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan.
3. Punya sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi
perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya.
4. Punya sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta
terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam
memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya.
Kode Etik Seorang Profesional Teknologi Informasi (TI)
Dalam lingkup TI, kode etik profesinya memuat kajian ilmiah mengenai prinsip atau
norma-norma dalam kaitan dengan hubungan antara professional atau developer TI
dengan klien, antara para professional sendiri, antara organisasi profesi serta
organisasi profesi dengan pemerintah. Salah satu bentuk hubungan seorang
profesional dengan klien (pengguna jasa) misalnya pembuatan sebuah program
aplikasi.
Seorang profesional tidak dapat membuat program semaunya, ada beberapa hal
yang harus ia perhatikan seperti untuk apa program tersebut nantinya digunakan
oleh kliennya atau user dapat menjamin keamanan (security) sistem kerja program
aplikasi tersebut dari pihak-pihak yang dapat mengacaukan sistem kerjanya
(misalnya: hacker, cracker, dll).

Ciri-ciri Seorang Profesional dibidang IT :


Memilki sikap mandiri berdasarkan kemampuan yang di milikinya secara pribadi
serta terbuka dan mau menghargai pendapat orang lain, serta cermat dalam memilih
yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya, atau dengan kata lain adalah
mandiri . Seorang pekerja dibidang IT terutama programmer harus memiliki sikap
tidak tergantung dengan orang lain, terbuka, mau menerima dengan hati yang lapang
atas pekerjaanya, saat dikritik tentang pekerja tersebut maupun saat mendapat
saran dari orang lain, bahkan dapat komplain dari klien karena ada program yang
dibuatnya tidak jalan karena beberapa factor, misalkan program yang dibuat kena
virus,error, dan lain-lain.
Memiliki pengetahuan yang tinggi dan handal di bidang IT , Seorang programer
harus mempunyai modal yang cukup salah satunya menguasai bahasa pemprograman,
sehingga dalam pembuatan program tersebut benar-benar terjamin kualitasnya dan
juga tidak asal-asalan, sehiingga program tersebut dapat bermanfaat.
Menerapkan norma-norma yang berhubungan dengan IT yang telah diatur dalam
kode etik, misalkan profesional atau developer dengan klien, antara para profesional
dalam ruang lingkup itu sendiri, atau antara organisasi profesi serta organisasi
profesi dengan pemerintah. Contohnya salah satu bentuk hubungan seorang
programer dengan klien atau pengguna jasa, misalnya pembuatan sebuah program
aplikasi yang dibuatnya.
Seorang programmer tidak dapat membuat suatu program semaunya sendiri, ada
beberapa hal yang harus ia perhatikan seperti : untuk apa program tersebut dibuat
dan nantinya digunakan oleh kliennya atau user, ia dapat menjamin keamanan sistem
kerja program aplikasi tersebut dari pihak-pihak yang dapat mengacaukan sistem
kerjanya.
Sumber :
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/04/etika-dan-profesionalisme-di-bidangit/
http://maxdy1412.wordpress.com/2010/02/27/pengertian-etika-profesi-dan-cirikhas-profesi/#more-15
http://ariefbudimangunadarma.blogspot.com/2012/11/etika-dan-profesi-dalambidang-it.html

Profesionalisme adalah kompetensi untuk melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik dan benar dan
juga komitmen dari para anggota dari sebuah profesi untuk meningkatkan kemampuan dari seorang
karyawan.
Profesional sendiri mempunyai arti seorang yang terampil, handal dan sangat bertanggung jawab dalam
menjalankan tugas (Profesinya).
Ciri-ciri Profesionalisme IT
Ciri-ciri Profesionalime yang harus dimiliki oleh seorang IT berbeda dari bidang pekerjaan yang lainnya.
Ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
1. Memiliki kemampuan / keterampilan dalam menggunakan peralatan yang berhubungan dengan
bidang pekerjaan IT.Seorang IT harus mengetahui dan mempraktekkan pengetahuan ITnya ke dalam
pekerjaannya.
2. Punya ilmu dan pengalaman dalam menganalisa suatu software atau Program.
3. Bekerja di bawah disiplin kerja
4. mampu melakukan pendekatan disipliner
5. Mampu bekerja sama
6. Cepat tanggap terhadap masalah client.
Kode Etik
Setiap bidang profesi memiliki aturan-aturan / hukum-hukum yang mengatur bagaimana seorang
profesional berfikir dan bertindak. Seseorang yang melakukan kesalahan kode etik dinyatakan
melakukan malpratek dan bisa mendapatkan sanksi sesuai dengan peraturan yang diberikan. sanksi
yang didapat buisa berubah teguran, sebutan tidak profesionalisme, dipecat, bahkan mendapatkan
hukum pidana.
Kode Etik di bidang IT juga diperlukan untuk mengatur bagaimana para IT profesional ini melakukan
kegiatannya. Kode etik yang harus dimiliki oleh seorang IT adalah :
1. Orang IT harus bertanggung jawab terhadap hardware dan software. Yang dimaksud hardware adalah
barang-barang IT yang bisa disentuh, seperti monitor,printer,scanner,dll.
Yang dimaksud software adalah produk IT yang bisa dilihat tapi tidak bisa disentuh, seperti aplikasi,
software, data dan sebagainya.
2. Peranannya yang sangat besar dan mendasar dalam perusahaan menuntut orang IT untuk
mempertanggungjawabkan perbuatannya secara profesi. Orang IT akan berperan penting dalam
pengolahan data, penggunaan teknologi, dan peningkatan terus-menerus akan bisnis proses suatu
perusahaan agar perusahaan mempunyai daya saing tinggi. Bisnis proses adalah suatu rangkaian proses
dalam perusahaan yang melibatkan berbagai input untuk menghasilkan output yang berkualitas secara
berkualitas, sehingga perusahaan dapat menghasilkan laba. Karena demikian pentingya suatu bisnis
proses dalam suatu perusahaan, maka sudah dipastikan bisnis proses suatu perusahaan tidak boleh
bocor ke perusahaan pesaing.
3. Orang IT sebagai orang yang paling tahu akan bisnis proses perusahaan mempunyai kode etik yang
mendasar untuk menjaga kerahasiaannya. Perusahaan sendiri mengantisipasi hal ini dengan adanya
kontrak kerahasiaan yang wajib ditandatangani oleh orang IT.
4. Sangat diutamakan bahwa seorang IT harus mempunyai etika yang membangun.

Sumber : http://mameddekil.wordpress.com/2010/04/16/ciri-ciri-profesionalisme-di-bidang-it-dankode-etik-profesional-yang-dimiliki-seorang-it/

Ciri Ciri Profesionalisme


Di bawah ini dikemukakan beberapa ciri profesionalisme :
1. Profesionalisme menghendaki sifat mengejar kesempurnaan hasil (perfect result), sehingga
kita di tuntut untuk selalu mencari peningkatan mutu.
2. Profesionalisme memerlukan kesungguhan dan ketelitian kerja yang hanya dapat diperoleh
melalui pengalaman dan kebiasaan.
3. Profesionalisme menuntut ketekunan dan ketabahan, yaitu sifat tidak mudah puas atau putus
asa sampai hasil tercapai.
4. Profesionalisme memerlukan integritas tinggi yang tidak tergoyahkan oleh keadaan terpaksa
atau godaan iman seperti harta dan kenikmatan hidup.
5. Profesionalisme memerlukan adanya kebulatan fikiran dan perbuatan, sehingga terjaga
efektivitas kerja yang tinggi.
Ciri di atas menunjukkan bahwa tidaklah mudah menjadi seorang pelaksana profesi yang
profesional, harus ada kriteria-kriteria tertentu yang mendasarinya. Lebih jelas lagi bahwa
seorang yang dikatakan profesional adalah mereka yang sangat kompeten atau memiliki
kompetensikompetensi tertentu yang mendasari kinerjanya.
Kode Etik Profesional
Sedangkan untuk Kode Etik, Ada 3 hal pokok yang harus kita ketahui dari kode etik profesi:
1. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas yang digariskan.
2. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang
bersangkutan(kalanggansocial).
3. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluarorganisasi profesi tentang hubungan
etika dalam keanggotaan profesi.
Ternyata dalam bidang IT seseorang harus memiliki kode etik, seperti :
Tidak menyebar informasi yang berkaitan dengan masalah pornografi dan nudisme .
Tidak menyebarkan informasi yang memiliki tendensi menyinggung masalah suku, agama dan
ras(SARA).
Tidak menyebarkan informasi yang berisi instruksi untuk melakukan perbuatan melawan
hukum(illegal).
Tidak menampilkan segala bentuk eksploitasi terhadap anak-anak dibawah umur.

Tidak mempergunakan, mempublikasikan dan atau saling bertukar materi dan informasi yang
memiliki korelasi terhadap kegiatan pirating,hacking dan cracking.
Mencantumkan identitas sumber dan pemilik hak cipta bila mempergunakan script, program,
tulisan, gambar/ foto, animasi, suara atau bentuk materi dan informasi lainnya yang bukan hasil
karya sendiri bersedia untuk melakukan pencabutan bila ada yang mengajukan keberatan serta
bertanggungjawab.
Menghormati etika dan segala macam peraturan yang berlaku dimasyarakat Internet.
Ciri- ciri profesionalisme di bidang IT:
Berikut ini merupakan beberapa ciri khas yang dimiliki oleh seseorang profesional secara umum,
yaitu :
Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis
Profesional diasumsikan mempunyai pengetahuan teoretis yang ekstensif dan memiliki
keterampilan yang berdasar pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam praktek.
Asosiasi profesional
Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para anggotanya, yang dimaksudkan
untuk meningkatkan status para anggotanya. Organisasi profesi tersebut biasanya memiliki
persyaratan khusus untuk menjadi anggotanya.
Pendidikan yang ekstensif
Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan yang lama dalam jenjang pendidikan
tinggi.
Ujian kompetensi
Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya ada persyaratan untuk lulus dari suatu tes
yang menguji terutama pengetahuan teoretis.
Pelatihan institutional
Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan istitusional dimana calon
profesional mendapatkan pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi.
Peningkatan keterampilan melalui pengembangan profesional juga dipersyaratkan.
Lisensi
Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya mereka yang
memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.
Otonomi kerja
Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoretis mereka agar terhindar
adanya intervensi dari luar.
Kode etik
Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan prosedur pendisiplinan
bagi mereka yang melanggar aturan.
Mengatur diri

Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri tanpa campur tangan pemerintah.
Profesional diatur oleh mereka yang lebih senior, praktisi yang dihormati, atau mereka yang
berkualifikasi paling tinggi.
Layanan publik dan altruisme
Diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya dapat dipertahankan selama berkaitan dengan
kebutuhan publik, seperti layanan dokter berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat.
Status dan imbalan yang tinggi
Profesi yang paling sukses akan meraih status yang tinggi, prestise, dan imbalan yang layak bagi
para anggotanya. Hal tersebut bisa dianggap sebagai pengakuan terhadap layanan yang mereka
berikan bagi masyarakat.
Sumber : http://tanudjaja.dosen.narotama.ac.id/2012/02/06/pengertian-etika-moral-dan-etiket/
http://carapedia.com/pengertian_definisi_profesi_info2177.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/05/iri-ciri-profesionalisme-di-bidang-it-dan-kode-etikprofesional-yang-harus-dimiliki-oleh-seorang-it/
http://azhar-artazie.blogspot.com/2013/03/pengertian-etika-profesi-dan-ciri-khas.html
http://etika-profesi-tik.blogspot.com/2012/10/pengertian.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/jenis-jenis-ancaman-threats-yang-dapat-dilakukanakibat-menggunakan-melalui-it-dan-contoh-kejahatan-cyber-crime/
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/05/it-forensic-audit-trail-dan-realtime-audit/

Ciri Guru Profesional - Guru yang sudah sertifikasi maka menjadi guru profesional adalah hal
yang wajib. Berikut ini merupakan beberapa dari ciri guru profesional yang mungkin bisa
menjadi panutan bagi yang ingin mengembangkan diri agar benar-benar menjadi guru
profesional.
1. Guru harus selalu mempunyai tenaga untuk siswanya. Guru yang baik akan memberi perhatian
pada siswa di setiap obrolan atau diskusi yang dilakukan dan punya kemampuan mendengar
dengan seksama.
2. Seorang guru harus mempunyai tujuan yang jelas. Ciri guru profesional adalah menetapkan
tujuan setiap pelajaran secara jelas dan bekerja guna memenuhi tujuan dalam setiap kelas.
3. Mempunyai keterampilan untuk mendidik agar murid disiplin. Guru harus mempunyai
keterampilan disiplin yang efektif. Hal ini agar bisa memberi promosi atas perubahan perilaku
positif di dalam kelas.
4. Mempunyai keterampilan manajemen di dalam kelas yang baik. Guru harus mempunyai
keterampilan manajemen di dalam kelas yang baik serta bisa memastikan agar perilaku
siswa menjadi baik saat siswa belajar dan bekerja sama.
5. Guru harus bisa berkomunikasi secara baik dengan orang tua murid. Seorang guru harus
menjaga komunikasi yang baik dengan orang tua dan bisa membuat mereka selalu mengerti
tentang informasi yang sedang terjadi.
6. Guru mempunyai ekspektasi yang tinggi pada muridnya. Guru profesional memiliki
ekspektasi besar pada siswa serta memacu semua siswa untuk terus bekerja dan mengerahkan
potensi terbaik yang mereka miliki.
7. Mempunyai pengetahuan perihal kurikulum. Guru harus mempunyai pengetahuan yang
mendalam mengenai kurikulum sekolah dan standar yang lain. Guru dengan sekuat tenaga akan
memastikan bahwa pengajaran yang mereka lakukan sudah memenuhi standar-standar tersebut.
8. Mempunyai pengetahuan mengenai subyek yang diajarkan. Meskipun sudah jelas, namun
terkadang diabaikan. Guru profesional memiliki pengetahuan yang sangat baik dan antusiasme
terhadap subyek yang diajarkan. Guru tersebut selalu siap untuk menjawab semua pertanyaan
dan menyimpan berbahai bahan yang menarik bagi siswa.
9. Guru selalu memberikan yang paling baik bagi anak didik di dalam proses pengajaran. Ciri
guru profesional adalah selalu bergairah dalam mengajar dan bekerja bersama dengan anak
didik. Guru akan merasa gembira ketika bisa mempengaruhi siswa dalam kehidupannya dan
memahami efek yang mereka miliki.

Profesionalisme adalah sebutan yang mengacu kepada sikap mental


dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa
mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya.

Lalu Bagaimanakah ciri-ciri Profesionalisme di Bidang IT ?


Ciri-ciri Profesionalisme di Bidang IT :
Memiliki
pengetahuan
yang tinggi di bidang profesinya
Memiliki keterampilan yang tinggi di bidang profesinya
Memiliki pengetahuan yang luas tentang manusia dan masyarakat,
budaya, seni, sejarah dan komunikasi
Tanggap terhadap masalah client, faham terhadap isu-isu etis serta tata
nilai klien-nya
Mampu melakukan pendekatan multi disipliner
Mampu bekerja sama
Bekerja di bawah disiplin etika
Mampu mengambil keputusan didasarkan kepada kode etik, bila
dihadapkan pada situasi dimana pengambilan keputusan berakibat luas
terhadap masyarakat
Di adopsi dari: Buku Komputer dan masyarakat by Bagio Budiardjo
Berikut akan di jelaskan mengenai Kode Etik di bidang IT. Berikut ini
penjelasannya :
Kode etik adalah merupakan suatu bentuk aturan tertulis yang secara
sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada dan
pada saat yang dibutuhkan akan dapat difungsikan sebagai alat untuk
menghakimi segala macam tindakan yang secara logika-rasional umum
(common
sense)
dinilai
menyimpang
dari
kode
etik.
Dengan demikian kode etik adalah refleksi dari apa yang disebut dengan
self control, karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan
untuk kepentingan kelompok sosial (profesi) itu sendiri.
Lalu kode etik profesional seperti apa yang harus di miliki oleh
seorang IT ????
Dalam lingkup TI, kode etik profesinya memuat kajian ilmiah
mengenai prinsip atau norma-norma dalam kaitan dengan hubungan antara
profesional atau developerTI dengan klien, antara profesional sendiriantara
organisasi profesi, serta organisasi profesi dengan pemerintah.Salah satu
bentuk hubungan seorang profesional dengan klien (pengguna jasa)misalnya
pembuatan sebuah program aplikasi.
Seorang profesional tidak dapat membuat program semaunya, ada
beberapa hal yang harus ia perhatikan seperti untuk apa program tersebut
nantinya, digunakan oleh kliennya atau user, ia dapat menjamin keamanan

(security) system kerja program aplikasi tersebut dari pihak-pihak yang


dapat mengacaukan system kerjanya (misalnya : Hacker, Cracker, dll)
Ada tiga hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi :
Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota Profesi
tentang prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan
kode etik profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang
boleh dia lakukan dna yang tidak boleh di lakukan.
Kode etik profesi merupakan sarana control sosial bagi masyarakat
atas profesi yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat
memberikan suatu pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat
memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga memungkinkan
pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan kerja.
Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi
profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut
dapat dijelaskan bahwa para pelaksana profesi pada suatu instansi atau
perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri pelaksanaan profesi di lain
instansi atau perusahaan.
sumber :
http://disav3.wordpress.com/2010/03/17/ciri-

Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sebuah
sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau
kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup
analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung
jawab. Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah
dari bahasa Latin, yaitu Mos dan dalam bentuk jamaknya Mores, yang berarti juga
adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik
(kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk.Etika dan moral lebih kurang
sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral
atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk
pengkajian sistem nilai nilai yang berlaku.

Istilah lain yang identik dengan etika, yaitu:


Susila (Sanskerta), lebih menunjukkan kepada dasar-dasar, prinsip, aturan hidup (sila)
yang lebih baik (su).
Akhlak (Arab), berarti moral, dan etika berarti ilmu akhlak.
2. PROFESI
Profesi berasal dari bahasa latin Proffesio yang mempunyai dua pengertian
yaitu janji/ikrar dan pekerjaan. Bila artinya dibuat dalam pengertian yang lebih luas
menjadi: kegiatan apa saja dan siapa saja untuk memperoleh nafkah yang dilakukan
dengan suatu keah-lian tertentu. Sedangkan dalam arti sempit profesi berarti kegiatan
yang dijalankan berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus dituntut daripadanya
pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik.
Pengertian profesi dapat dibedakan menjadi: pertama: profesi pada umumnya.
Kedua: profesi luhur atau mulia (officium noble). Profesi pada umumnya adalah
pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup
dan yang mengandalkan suatu keahlian yang khusus. Persyaratan adanya keahlian
yang khusus inilah yang membedakan antara pengertian profesi dengan pekerjaan
walaupun bukan mejadi garis pemisah yang tajam antara keduanya. Sedangkan yang
dimaksud dengan profesi luhur, yaitu profesi yang pada hakikatnya merupakan suatu
pelayanan pada manusia atau masyarakat. Orang yang melaksanakan profesi luhur
sekalipun mendapatkan nafkah (imbalan) dari pekerjaannya, namun itu bukanlah
motivasi utamanya.
Pekerjaan tidak sama dengan profesi. Istilah yang mudah dimengerti oleh
masyarakat awam adalah sebuah profesi sudah pasti menjadi sebuah pekerjaan,
namun sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi. Profesi memiliki
mekanisme serta aturan yang harus dipenuhi sebagai suatu ketentuan, sedangkan
sebaliknya pekerjaan tidak memiliki aturan yang rumit seperti itu. Hal inilah yang harus
diluruskan di masyarakat, karena hampir semua orang menganggap bahwa pekerjaan
dan profesi adalah sama.
3. PROFESIONALISME
Dalam Kamus Kata-Kata Serapan Asing Dalam Bahasa Indonesia, karangan
J.S. Badudu (2003), definisi profesionalisme adalah mutu, kualitas, dan tindak tanduk
yang merupakan ciri suatu profesi atau ciri orang yang profesional. Sementara kata
profesional sendiri berarti: bersifat profesi, memiliki keahlian dan keterampilan karena
pendidikan dan latihan, beroleh bayaran karena keahliannya itu.

1.

2.

3.
4.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa profesionalisme memiliki dua kriteria
pokok, yaitu keahlian dan pendapatan (bayaran). Kedua hal itu merupakan satu
kesatuan yang saling berhubungan. Artinya seseorang dapat dikatakan memiliki
profesionalisme manakala memiliki dua hal pokok tersebut, yaitu keahlian (kompetensi)
yang layak sesuai bidang tugasnya dan pendapatan yang layak sesuai kebutuhan
hidupnya.
4. CIRI-CIRI PROFESIONALISME
Memiliki keterampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam
menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas
yangbersangkutan dengan bidang tadi.
Memiliki ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah
dan peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil
keputusan terbaik atas dasar kepekaan.
Memiliki sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi
perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya.
Memiliki sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka
menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang
terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya.
5. KODE ETIK PROFESI
Kode etik profesi dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda atau
pedoman etis dalam melakukan sebuah kegiatan, pekerjaan bahkan perilaku. Kode etik
suatu profesi adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota profesi
dalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam mengarungi kehidupannya dalam
masyarakat. Norma-norma tersebut berisi petunjuk-petunjuk bagi para anggota profesi
tentang bagaimana mereka melaksanakan profesinya. Dalam kode etik, profesi juga
terdapat larangan-larangan, yaitu ketentuan-ketentuan tentang apa yang tidak boleh
diperbuat atau dilaksanakan oleh mereka yang merupakan anggota profesi. tidak hanya
itu, kode etik profesi pun, berisi tentang tingkah laku anggota profesi pada umumnya
dalam pergaulan sehari-hari di dalam masyarakat. Dengan demikian kode etik profesi
berperan sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang
bersangkutan.

You might also like