Professional Documents
Culture Documents
Sebelum tiba di dua batu raksasa itu, pengunjung dapat singgah di situs bersejarah yakni
kuburan tua Jawa Tu (pahlawan perang Komba), dan 20 anak tangga. "Terakhir kami melihat
situs Istri Jawa Tu dan kuburan adiknya Nai Pati (pahlawan perang Komba)," katanya.
Ketua Paradise on Earth Kabupaten Manggarai Timur, sekaligus senior guide, Fransisco Huik
De Rosari menjelaskan, obyek batu susu rongga menjadi salah satu tempat yang bisa 'dijual'
kepada para turis mancanegara dengan program horse trekking. "Saya sudah beberapa kali ke
sana dengan program horse trekking dengan tamu asing, dan domestik. Wisatawan mengagumi
obyek wisata budaya itu. Namun, perlu penataaan dan promosi secara bersama kepada publik
serta akses masuk ditata dengan baik," tuturnya.
Kepala Suku Ngeli selaku pemilik situs kuburan Tua, Jawa Tu dan Nai Pati serta Watu Susu
Rongga, Gaspar Jala menuturkan, cerita secara turun temurun bahwa dua batu raksasa berbentuk
payudara itu, terjadi saat perang Komba. Konon, di antara Gunung Komba dan gunung kecil
lainnya terdapat lubang besar. Lalu, leluhur berinisiatif untuk menutup lubang itu dengan dua
batu raksasa tersebut.
Namun ada syarat yang menyertai penutupan itu, yakni, selama batu di angkat dari wilayah
pesisir pantai, semua orang harus diam dan tak boleh bicara kotor. Tak diduga, seorang
perempuan yang tak mengetahui hal itu berteriak dengan mengeluarkan kata-kata kotor, setibany
di lereng Gunung Komba . Seketika itu juga, kedua batu itu tidak bisa diangkat dan menancap ke
tanah, hingga saat ini.
Staf Progam Officer Tourism Object dan Marketing Swisscontact Labuan Bajo, Annaas
Firmanto mengaku senang dengan perjalanan menuju ke Watu Susu Rongga. Mulai dari
Mbolata, acara adat di rumah Kepala Suku Ngeli, Gaspar Jala, pesisir Pantai Waewole yang
indah, tempat ribuan kerbau yang menikmati airnya di bawah Lembah Mausui. Lalu, ada
Lembah Mausui dan padang belantara Mausui dengan ribuan kuda dan sapi yang sedang makan
rumput hijau.
"Saya menikmati wisata ke Watu Susu Rongga dengan alamnya yang indah. Di sana tempat yang
sangat unik bagi wisatawan," kata Firmanto.
Firmanto lalu menyarankan, Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur dan Paradise On Earth
Kabupaten Manggarai Timur bersama dengan tua-tua adat dan Pemerintah Kelurahan
Watunggene membuat papan informasi yang lengkap dengan cerita-cerita sejarah Watu Susu
Rongga tersebut.
Sementara, menurut Ndama, Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur bersama dengan mitra
kerja seperti organisasi pengelolaaan destinasi (Destination Management Organization-DMO)
harus memiliki kemauan untuk mengembangkan dan mempromosikan obyek wisata yang begitu
indah tersebut kepada wisatawan.