You are on page 1of 10

MAN

1. Pemilihan kader ditunjuk oleh PKK.


2. Banyak perekrutan kader baru akan tetapi kurang kurang aktif.
3. Pekerjaan kader rata-rata adalah berkerja dirumah untuk menerima
pesananan nasi dan kue serta berkebun.
4. Kader desa sudah memegang jabatan selama kurang lebih 3 tahun.
5. Kader mengaku sejak tahun 2010 tidak pernah mendapat pelatihan.
Sebelumnya saat bidan desa masih di pegang oleh Bu Dian sering ada
pelatihan untuk mengukur tensi, penyuluhan tentang makanan sehat dan
kesehatan ibu dan balita.
6. Pendidikan terakhir Kepala Dusun adalah SMA.
7. Menurut Kepala Dusun tempat yang cocok untuk mengadakan Posyandu
Lansia adalah di Polindes.
8. Kepala Dusun mengaku tidak pernah datang saat Posyandu Lansia
dilaksanakan.
9. Kepala Dusun mengaku tidak mengetahui program apa saja yang
dilakukan di desa dengan sasaran lansia dan mengatakan program lansia
di urus oleh Bidan Desa (Bu Atik).
10.Pendidikan terakhir lansia rata-rata adalah SD.
11.Pekerjaan lansia rata-rata adalah berkebun, menjaga warung dan bekerja
dirumah untuk memasak dan mengurus cucu.
12.Jarak rumah lansia dengan tempat pelaksanaan posyandu (balai desa)
sekitar 1 km.
13.Pendidikan terakhir bidan desa adalah D3 Kebidanan.

MARKET
1. Lansia mengaku tidak pernah diberi informasi atau undangan tentang
kegiatan Posyandu Lansia dan tidak pernah menghadiri Posyandu Lansia.
2. Sekitar 80% lansia mengaku mau menghadiri Posyandu Lansia bila diberi
undangan atau informasi kapan dilaksanakannya. Lansia juga mengaku
membutuhkan posyandu lansia dan ada anggota keluarga yang bersedia
untuk mengantar ke tempat pelaksanaannya.
3. Lansia meminta kegiatan posyandu dilaksanakan pada sore hari.
4. Bidan desa mengatakan posyandu dilaksanakan setiap bulan dihadiri oleh
kader, perawat, bidan, dan lansia dengan lansia yang datang sekitar 1-2
orang.

MONEY
1. Kader RT 1 mengaku tidak pernah mendapat reward berupa uang selama
menjadi kader desa. Namun setiap tahunnya Bu Lurah selalu memberi
hadiah berupa mangkok, gelas dan perabotan rumah tangga lainnya.
1. Saat ini kader balita sedang merancang seragam, kader lansia tidak ada
rencana untuk memiliki seragam.

2. Alat yang digunakan adalah milik polindes dengan dana pengadaan alat
dari PKM.
3. Regulasi pengadaan obat mengikuti dana dari PKM
4. Belum ada reward untuk kader. Kader tidak mendapatkan insentif.
5. Belum ada dana sehat. Selama ini lansia membayar. Sudah diajukan
anggaran dana tahun ini namun belum terealisasi.
6. Tidak ada dana sehat sehingga untuk pemeriksaan GDA, kolesterol dan
asam urat lansia harus bayar. Untuk pengobatan standar tidak dikenai
biaya, namun untuk pengobatan khusus lansia harus membayar.

METHODE
1. Posyandu lansia dilakukan 1 bulan sekali.

MATERIAL AND MACHINE


1. Kader tidak mengetahui sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Desa.
Hanya mengetahui desa memiliki timbangan, tensimeter, stetoskop, buku
induk, meja, kursi, ruang posyandu.
2. Kader hanya mampu menggunakan timbangan berat badan. Tensimeter
hanya dapat digunakan oleh beberapa orang kader saja.

ANALISA SWOT

STRENGTH (KEKUATAN)

1
2
3
4
5
6
7
8

Pekerjaan kader rata-rata adalah berkerja dirumah untuk menerima


pesananan nasi dan kue serta berkebun.
Kader desa sudah memegang jabatan selama kurang lebih 3 tahun.
Menurut Kepala Dusun tempat yang cocok untuk mengadakan Posyandu
Lansia adalah di Polindes.
Pekerjaan lansia rata-rata adalah berkebun, menjaga warung dan bekerja
dirumah untuk memasak dan mengurus cucu.
Pendidikan terakhir bidan desa adalah D3 Kebidanan.
Bidan desa mengatakan posyandu dilaksanakan setiap bulan dihadiri oleh
kader, perawat, bidan
Alat yang digunakan adalah milik polindes dengan dana pengadaan alat
dari PKM.
Regulasi pengadaan obat mengikuti dana dari PKM.

9 Posyandu lansia dilakukan 1 bulan sekali.

WEAKNESS (KELEMAHAN)
1
2

Pemilihan kader ditunjuk oleh PKK.


Kader mengaku sejak tahun 2010 tidak pernah mendapat pelatihan.
Sebelumnya saat bidan desa masih di pegang oleh Bu Dian sering ada
pelatihan untuk mengukur tensi, penyuluhan tentang makanan sehat dan
kesehatan ibu dan balita.

Mg

Sv

Mn

Nc

Af

Sko
r
tot
al

15

20

15

12

14

25

10

12

25

Mg

Sv

Mn

Nc

Af

Sko
r
tot
al
8

25

Priorit
as

Priorit
as
8
2

3
4

5
6
7
8

9
1
0

Kepala Dusun mengaku tidak pernah datang saat Posyandu Lansia


dilaksanakan.
Kepala Dusun mengaku tidak mengetahui program apa saja yang
dilakukan di desa dengan sasaran lansia dan mengatakan program lansia
di urus oleh Bidan Desa (Bu Atik).
Pendidikan terakhir lansia rata-rata adalah SD.
Jarak rumah lansia dengan tempat pelaksanaan posyandu (balai desa)
sekitar 1 km.
Lansia mengaku tidak pernah diberi informasi atau undangan tentang
kegiatan Posyandu Lansia dan tidak pernah menghadiri Posyandu Lansia.
Kader tidak mengetahui sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Desa.
Hanya mengetahui desa memiliki timbangan, tensimeter, stetoskop, buku
induk, meja, kursi, ruang posyandu.
Kader hanya mampu menggunakan timbangan berat badan. Tensimeter
hanya dapat digunakan oleh beberapa orang kader saja.
Banyak perekrutan kader baru akan tetapi kurang aktif.

OPPORTUNITY (PELUANG)
1 Sekitar 80% lansia mengaku mau menghadiri Posyandu Lansia bila diberi
undangan atau informasi kapan dilaksanakannya. Lansia juga mengaku
membutuhkan posyandu lansia dan ada anggota keluarga yang bersedia
untuk mengantar ke tempat pelaksanaannya.
2 Lansia meminta kegiatan posyandu dilaksanakan pada sore hari.
3 Setiap tahunnya Bu Lurah selalu memberi hadiah berupa mangkok, gelas
dan perabotan rumah tangga lainnya.
TREAT (ANCAMAN)

19

14

25

13

10

22

Priorit
as

Mg

Sv

Mn

Nc

Af

Sko
r
tot
al

25

22

Mg

Sv

Mn

Nc

Af

Sko

Priorit

1 Lansia yang datang posyandu sekitar 1-2 orang.


2 Kader mengaku tidak pernah mendapat reward berupa uang selama
menjadi kader desa.
3 Belum ada dana sehat. Selama ini lansia membayar. Sudah diajukan
anggaran dana tahun ini namun belum terealisasi.
4 Tidak ada dana sehat sehingga untuk pemeriksaan GDA, kolesterol dan
asam urat lansia harus bayar. Untuk pengobatan standar tidak dikenai
biaya, namun untuk pengobatan khusus lansia harus membayar.
SKALA PRIORITAS
(STRENGTH)

Bidan desa mengatakan posyandu dilaksanakan


setiap bulan dihadiri oleh kader, perawat, bidan
Posyandu lansia dilakukan 1 bulan sekali.
Kader desa sudah memegang jabatan selama
kurang lebih 3 tahun.
Menurut Kepala Dusun tempat yang cocok untuk
mengadakan Posyandu Lansia adalah di Polindes.
Pekerjaan kader rata-rata adalah berkerja
dirumah untuk menerima pesananan nasi dan kue
serta berkebun.
Pendidikan terakhir bidan desa adalah D3
Kebidanan.
Pekerjaan lansia rata-rata adalah berkebun,
menjaga warung dan bekerja dirumah untuk
memasak dan mengurus cucu.
Regulasi pengadaan obat mengikuti dana dari
PKM.
Alat yang digunakan adalah milik polindes dengan

r
tot
al

as

25

10

11

23

SKOR

KONSTANTA

SKALA
PRIORITAS

BOBOT
KEKUATAN

RATING

BxR

36

0,09

+4

+0,36

32

0,08

+4

+0,32

28

0,07

+3

+0,21

24

0,06

+3

+0,18

20

0,05

+3

+0,15

16

0,04

+2

+0,08

12

0,03

+4

+0,12

0,02

+2

+0,04

0,01

+2

+0,02

dana pengadaan alat dari PKM.


Jumlah

SKALA PRIORITAS
(WEAKNESS)

Lansia mengaku tidak pernah diberi informasi


atau undangan tentang kegiatan Posyandu Lansia
dan tidak pernah menghadiri Posyandu Lansia.
Kader mengaku sejak tahun 2010 tidak pernah
mendapat pelatihan. Sebelumnya saat bidan desa
masih di pegang oleh Bu Dian sering ada
pelatihan untuk mengukur tensi, penyuluhan
tentang makanan sehat dan kesehatan ibu dan
balita.
Banyak perekrutan kader baru akan tetapi kurang
aktif.
Kepala Dusun mengaku tidak mengetahui
program apa saja yang dilakukan di desa dengan
sasaran lansia dan mengatakan program lansia di
urus oleh Bidan Desa (Bu Atik).
Jarak rumah lansia dengan tempat pelaksanaan

180

a=0,45

S=+1,48

SKOR

KONSTANTA

SKALA
PRIORITAS

BOBOT
KEKUATAN

RATING

BxR

10

40

0,10

+4

+0,4

36

0,09

+4

+0,36

32

0,08

+3

+0,24

28

0,07

+3

+0,21

24

0,06

+3

+0,18

posyandu (balai desa) sekitar 1 km.


Kader tidak mengetahui sarana dan prasarana
yang dimiliki oleh Desa. Hanya mengetahui desa
memiliki timbangan, tensimeter, stetoskop, buku
induk, meja, kursi, ruang posyandu.
Pendidikan terakhir lansia rata-rata adalah SD.
Pemilihan kader ditunjuk oleh PKK.
Kepala Dusun mengaku tidak pernah datang saat
Posyandu Lansia dilaksanakan.
Kader hanya mampu menggunakan timbangan
berat badan. Tensimeter hanya dapat digunakan
oleh beberapa orang kader saja

20

0,05

+2

+0,10

4
3

4
4

16
12

0,04
0,03

+1
+1

+0,04
+0,03

0,02

+1

+0,02

0,01

+3

+0,03

212
180+212 = 392

c=0,55
a+c=1

Jumlah
SKALA PRIORITAS
(OPPORTUNITY)

Sekitar 80% lansia mengaku mau menghadiri


Posyandu Lansia bila diberi undangan atau
informasi kapan dilaksanakannya. Lansia juga
mengaku membutuhkan posyandu lansia dan ada
anggota keluarga yang bersedia untuk mengantar
ke tempat pelaksanaannya.
Lansia meminta kegiatan posyandu dilaksanakan
pada sore hari.
Setiap tahunnya Bu Lurah selalu memberi hadiah
berupa mangkok, gelas dan perabotan rumah
tangga lainnya.

SKOR

KONSTANTA

SKALA
PRIORITAS

BOBOT
KEKUATAN

RATING

BxR

12

0,19

-4

-0,76

0,125

-4

-0,5

0,06

-3

-0,18

24

b = 0,375

SKALA
PRIORITAS

BOBOT
KEKUATAN

Jumlah
SKALA PRIORITAS
(WEAKNESS)

W= +1,61
S-W= (-0,13)

SKOR

KONSTANTA

O = (-1,44)
RATING

BxR

Lansia yang datang posyandu sekitar 1-2 orang.


Tidak
ada
dana
sehat
sehingga
untuk
pemeriksaan GDA, kolesterol dan asam urat
lansia harus bayar. Untuk pengobatan standar
tidak dikenai biaya, namun untuk pengobatan
khusus lansia harus membayar.
Belum ada dana sehat. Selama ini lansia
membayar. Sudah diajukan anggaran dana tahun
ini namun belum terealisasi.
Kader mengaku tidak pernah mendapat reward
berupa uang selama menjadi kader desa.
Jumlah

Sumbu (x,y) = (-0,13),(0,44)

16

0,25

-4

-1

12

0,19

-3

-0,57

0,125

-2

-0,25

0,06

-1

-0,06

40
24+40 = 64

d = 0,625
b+d=1

T = (-1,88)
O-T = 0,44

(0,44)

(-0,13)

strategi yang dapat digunakan adalah mengubah strategi (kuadran III) yaitu:
1. Mengubah strategi publikasi yaitu dengan cara memberikan undangan secara door to
door dengan bantuan kader.
2. Mengubah waktu pelaksanaan posyandu, yang tadinya pagi menjadi sore.
3. Mengadakan pelatihan kader yang sebelumnya tidak pernah diadakan.
4. Memberikan penghargaan yang lebih kepada kader, yaitu pemberian piagam
penghargaan.
5. Mengadakan pemeriksaan gula darah acak secara gratis, yang sebelumnya belum
pernah ada.

You might also like