You are on page 1of 30

Dian ayu antika

4201412106


Pendekatan yang menonjolkan
keaktifan siswa dalam
melakukan sesuatu, akan
memberikan pengalaman belajar
yang berharga dan bernuansa
lain kepada siswa.
Sehingga dibutuhkan model
pembelajaran yang dapat
menonjolkan keaktifan tersebut.

KONSEP DASAR DAN KARAKTERISTIK


PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

Sanjaya, 2005

Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and


Learning) adalah suatu pendekatan pembelajaran yang
menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara

penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan


menghubungannya

dengan

situasi

kehidupan

nyata

sehingga mendorong siswa untuk dapt menerapkannya

dalam kehidupan mereka

Sehingga dapat diperjelas bahwa


pembelajaran kontekstual

1. Menekankan keterlibatan siswa untuk menemukan materi


artinya belajar berorientasi pada proses pembeajaran langsung
2. Mendorong agar siswa menemukan hubungan antara materi
yang dipelajari dengan situasi ehidupan nyata

3. Mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam


kehidupan

Lima Karakteristik dalam menggunakan


proses pembelajaran kontekstual

Pengaktifan pengetahuan yang sudah ada


Belajar untuk memperoleh pengetahuan baru dengan cara
deduktif
Pengetahuan tidak dihafal tapi dipahami
Mempraktekan pengetahuan dalam kehidupan
Melakukan refleksi terhadap strategi pengembangan
pengetahuan

PENDEKATAN PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL

Tiap pendekatan punya karakteristik tersendiri yang berhubungan apa yang


menjadi fokus tekanan pembelajaran

Melibatkan siswa, makna, aktivitas, pengalaman dan kemandirian dan


konteks kehidupan dan lingkungan
Anak sebagai individu yang berkembang, senang dengan hal-hal yang
menantang sehingga ditampilkan pembelajaran agar siswa menemukan
sendiri konsep atau materi bukan dari guru

PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL

Menurut Elaine B. Jhonson 3 Prinsip utama yang digunakan :


1. Saling ketergantungan (interdipendent)

Bahwa model ini menekankan hubungan antara bahan pelajaran


dengan bahan laiannya, antara teori dan praktik, antara bahan yang
bersifat konsep dengan penerapan dalam kehidupan nyata
2. Differensiasi (differentiation)

Dari perbedaan yang ada diharapkan pendidik mampu mendidik,


mengajar, melatih , membimbing sejalan dengan prinsip perbedaan dan
harmoni alam

3. Pengorganisasian (Self organization)

Bahwa tiap individu atau kesatuan dalam alam punya potensi yaitu
kesadaran sebagai kesatuan yang utuh yang berbeda dengan yang
lainnya
Sehingga para pendidik harus mendorong tiap siswanya untuk
memeahami dan merealisassikan semua potensi tersebut secara optimal.
Pembelajaran Kontekstual diarahkan membantu siswa mencapai
keunggulan akademik, penguasaan keterampilan, pengembangan sikap
dan moral sesuai harapan

PERBEDAAN PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL DENGAN KONVENSIONAL

PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL
1. Konten pembelajaran dikaitkan
kehidupan nyata
2. Belajar melalui kelompok,
diskusi, bertukar pendapat
3. Siswa sebagai subjek, belajar
menemukan sendiri materi
4. Makna belajar dari pengalaman
yang diperoleh

PEMBELAJARAN
KONVENSIONAL
1. Isi pelajaran hanya konsep abstrak
tanpa pertimbangan manfaat
2. Belajar secara individual,
komunikasi 1 arah
3. Siswa sebagai objek pembelajaran
dan sebagai penerima materi
4. Kemampuan siswa dari latihan
terus menerus

PERBEDAAN PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL DENGAN KONVENSIONAL

PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL

PEMBELAJARAN
KONVENSIONAL

5. Menumbuhkan kesadaran diri


siswa karena menyadari perilaku
yang tidak baik

5. Tindakan perilaku siswa


didasarkan oleh faktor luar spt
takut sanksi, atau dengan imbalan
nilai
6. Pengetahuan yang diperoleh dari
hasil pembelajaran final dan absolut
karena bertujuan untuk nilai

6. Pengetahuan yang dimiliki


bersifat tentatif karena tujuan akhir
belajar kepuasan diri

ASAS-ASAS PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Kontruktivisme
Inkuiri
Bertanya
Masyarakat belajar
Pemodelan
Refleksi
Penilaian Nyata

ASAS-ASAS PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL

1. Konstruktivisme
adalah proses membangun
atau menyusun pengetahuan baru
dalam struktur kognitif siswa
berdasarkan pengalaman.

Menurut Piaget hakikat


pengetahuan :
1. Pengetahuan bukan gambaran
dunia nyata
2. Subjek membentuk skema
kognitif, ategori, konsep dan
struktur yang perlu untuk
penegtahuan
3. Pengetahuan dibentuk dalam
struktur konsepsi seseorang


Contoh :
Pengetahuan tidak dapat dipindahkan
begita saja dari otak seseorang (guru) ke
kepala orang lain (siswa). Siswa
sendirilah yang harus mengartikan apa
yang dipelajarinya itu, dan
menyesuaikannya dengan pengalaman
atau hasil konstruksi yang telah mereka
miliki/bangun sebelumnya.

ASAS-ASAS PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL

2. Inkuiri
merupakan proses pembelajaran
berdasarkan pada pencarian dan penemuan
melalui prosess berpikir secara sistematis.
Siswa didorong untuk menemukan masalah
dan dari masalah tersebut siswa menyusun
hipotesis yang akan dibuktikan pada
observasi sehingga pada akhirnya diperoleh
kesimpulan.

ASAS-ASAS PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL
3. Bertanya

Dipandang sebagai refleksi


dari keingintahuan setiap individu.
Dilanjutkan dengan proses menjawab
sebagai cerminan kemampuan
seseorang dalam berpikir


Kegiatan bertanya berguna untuk :
1. Menggali informasi tentang kemampuan siswa dalam penguasaan
materi
2. Membangkitkan motivasi siswa untuk belajar
3. Merangsang keingintahuan siswa terhadap sesuatu
4. Memfokuskan siswa pada sesuatu yang diinginkan
5. Membimbing siswa untuk menemukan atau menyimpulkan sendiri.

ASAS-ASAS PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL

4. Masyarakat Belajar
Konsep masyarakat belajar
menyarankan agar pembelajaran yang
diperoleh melalui kerjasama dengan orang
lain dan hasilnya disharing dengan orang
lain sehingga timbul rasa saling berbagi

ASAS-ASAS PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL

5. Pemodelan (Modelling)
adalah proses pembelajaran dengan
memperagakan sesuatu sebagai contoh yang
dapat ditiru oleh setiap siswa. Jadi ada objek
yang dapat ditirukan oleh siswa mengenai
hal yang beraitan dalam pembelajaran.
Sebagai contoh : Guru olahraga menirukan
gerakan pada senam lantai dan siswa
menirukan

ASAS-ASAS PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL

6. Refleksi (Reflection)
adalah proses pengendapan pengalaman
yang telah dipelajari yang dilakukan dengan
cara mengurutkan kembali kejadian atau
peristiwa pembelajaran yang dilakukannya.
Dalam proses pembelajaran kontekstual, setiap
berakhirnya pembelajaran guru memberikan
kesempatan agar siswa merenungkan
menafsirkan yang sudah dipelajari dan
menyimpulkan dengan kata-katanya sendiri

ASAS-ASAS PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL

7. Penilaian Nyata (Authentik Assessment)


adalah proses yang dilakukan guru untuk mengumpulkan
informasi tentang pekembangan belajar yang dilakukan siswa.
Penilaian ini perlu untuk mengetahui apakah siswa belajar atau tidak,
aakah pengalaman belajar siswa berpengaruh positif terhadap
perkembangannya dan mental siswa

MODEL PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL

Menggunakan topik
permasalahan (aktual) yang
akan dipecahkan
Guru tidak mendominasi
jawaban/penyelesaian
Tahapan model pembelajaran
kontekstual meliputi 4
tahapan:

Invitasi

Eksplorasi

Penjelasan dan Solusi

Pengambilan tindakan

MODEL PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL

1. Tahapan invitasi
Siswa didorong agar mengemukakan pengetahuan awalnya tentang
konsep yang dibahas.
Bila perlu guru memancing dengan memberikan pertanyaan yang
problematik tentang fenomena kehidupan sehari-hari melalui kaitan
konsep-kondep yang dibahas tadi dengan pendapat yang mereka
miliki.
Siswa diberi kesempatan untuk mengkomunikasikan,
mengikutsertakan pemahamannya tentang kondep tersebut.

MODEL PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL

2. Tahap Eksplorasi
Siswa diberi kesempatan untuk menyelidiki dan menemukan konsep
melalui pengumpulan, pengorganisasian, penginterpretasian, data
dalam sebuah kegiatan yang telah dirancang guru.
Secara berkelompok siswa melakukan kegiatan dan berdiskusi tentang
masalah yang ia bahas.
Secara keseluruhan, tahap ini akan memenuhi rasa keingintahuan siswa
tentang fenomena kehidupan lingkungan sekelilingnya.

MODEL PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL

3. Tahap Penjelasan dan Solusi


Saat siswa memberikan penjelasan-penjelasan solusi yang didasarkan
pada hasil observasinya ditambah dengan penguatan guru, maka siswa
dapat menyampaikan gagasan, membuat model, membuat rangkuman
dan ringkasan.

MODEL PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL

4. Tahap Pengambilan Tindakan


Siswa dapat membuat keputusan, menggunakan pengetahuan dan
ketrampilan, berbagai informasi dan gagasan, mengajukan pertanyaan
lanjutan, mengajukan saran baik secara individu maupun kelompok
yang berhubungan dengan pemecahan masalah.

Langkah-langkah pembelajaran
kontekstual

LANGKAH PENDAHULUAN
KEGIATAN INTI
KEGIATAN PENUTUP

LANGKAH PENDAHULUAN

a) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai serta manfaat dari proses
pembelajaran dan pentingnya materi yang akan dipelajari.
b) Guru menjelaskan prosedur pembelajaran kontekstual:
1. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok menyesuaikan jumlah siswa
2. Tiap kelompok ditugaskan untuk melakukan observasi, misalkan
kelompok 1 dan 2 melakukan observasi ke TPS (lingkungan
hidup) dan
kelompok 3 dan 4 melakukan observasi ke TPA
(pembuangan sampah)
3. Melalui observasi siswa ditugaskan untuk mencatat berbagai hal
yang berhubungan dengan hasil temuan saat observasi tadi.
c) Guru melakukan Tanya jawab sekitar tugas yang harus dikerjakan oleh setiap siswa

KEGIATAN INTI

Di lapangan
a. Siswa melakukan observasi ke TPS sesuai dengan
pembagian tugas kelompok
b. Siswa mencatat hal-hal yang mereka temukan tadi
sesuai dengan alat observasi yang telah mereka
tentukan sebelumnya.
Di dalam kelas
a. Siswa mendiskusikan hasil temuan mereka sesuai
dengan kelompoknya masing-masing
b. Siswa mempresentasikan hasil diskusi
c. Setiap kelompok menjawab setiap pertanyaan yang
diajukan oleh kelompok lain

KEGIATAN PENUTUP

a. Dengan bantuan guru siswa menyimpulkan


hasil observasi sekitar masalah temuan sesuai
dengan indikator hasil belajar yang harus
dicapai
b. Guru menugaskan siswa untuk membuat tugas
tentang pengalaman belajar mereka dengan
tema pembuangan sampah.

You might also like