You are on page 1of 104

ANALGESIK*

Endang Ediningsih
Lab.Farmakologi FK UNS
2013

ANALGESIK/Obat penghalang nyeri:


Adalah zat2 yg mengurangi atau menghalau rasa
Nyeri tanpa menghilangkan kesadaran(perbedaan
Dgn anastesi umum)

PATOLOGI
DEFINISI
Nyeri adalah perasaan sensoris & emosional yg
tdk nyaman, berkaitan dgn (ancaman) kerusakan
jaringan.
Keadaan psikis sangat mempengaruhi nyeri
Mis:emosi dpt menimbulkan sakit kepala atau
memperhebatnya, ttp dpt pula menghindarkan sensasi rangsang nyeri

Nyeri merupakan suatu perasaan subyektif pribadi & ambang toleransi nyeri berbeda2 bagi setiap orang
Batas nyeri utk suhu adalah konstan, yakni pada
44 45C

Pembagian kualitas nyeri berdsrkan lokasi


(Thew,Mutschler,Vaupel)
NYERI
Permukaan
NYERI
SOMATIK

NYERI II

NYERI
DALAM

NYERI
VISERAL
(nyeri daLaman)

NYERI I

KULIT
MIS:tusukan jarum
,cubitan

OTOT,JARINGAN
IKAT,TULANG &
SENDI
MIS:kejang otot,
Sakit kepala

PERUT
MIS:
Kolik kantung empedu
Nyeri luka lambung

Rasa nyeri dlm kebanyakan hal hanya merupakan suatu gejala yg berfs sbg isyarat bahaya
ttg adanya ggn di jar.,spt peradangan(rema,
encok),infeksi jazat renik atau kejang otot.
Nyeri yg disbkan oleh rangsangan mekanis,kimiawi atau fisis(kalor,litrik) dpt menimbulkan kerusakan jar.rangsang tsb memicu pele
-pasan zat2 ttt yg disbt mediator nyeri(a.l.
histamin,bradikinin,leukotrien&prostaglandin).

Mediator nyeri(Thew,Mutcshler,Vaupel)
NOKSIOUS

KERUSAKAN JARINGAN

PEMBEBASAN:
H+(pH<6)
K+(>20mmol/L)
Asetilkolin
Serotonin
Histamin

PEMBENTUKAN
:
-KININ(Mis.Bradikinin)
-Prostaglandin

SENSIBILISASI NYERI

NYERI PERTAMA

NYERI LAMA

--Rasa Nyeri

Reaksi
Perthnan
Terkoordinasi

Lokalisasi nyeri

Penilaian Nyeri
KORTEKS
OTAK KECIL

SIST.LIMBIK
THALAMUS OPTICUS
FORMATIO RETICULARIS
SUMSUM TULANG
RESEPTOR NYERI
PEMBEBASAN ZAT
MEDIATOR

RANGSANG NYERI

Reaksi
Vegetatif
Refleks
Perthnan

Ambang Nyeri
didefinisikan sbg tingkat (level)pd mana nyeri
dirasakan utk pertamakalinya.Dgn kata lain,intensitas rangsangan yg terendah saat seseorg
merasakan nyeri. Utk setiap org ambang nyerinya konstan.
Demam
Pd umumnya demam suatu gejala & bukan merupakan peny.tersendiri.Kini para ahli berpendpt bhw demam adalah suatu reaksi tangkis,yg
berguna dr tbh thd infeksi.

Pd suhu diatas 37C limfosit & makrofag menjadi


lbh aktif. Bila suhu melampaui 40 - 41C,barulah
terjadi situasi kritis yg bisa menjadi fatal. Krn tak
terkendalikan lagi oleh tbh.
Berdsrkan Kerja Farmakologisnya(potensi kerja,
mekanisme kerja & efek sampingnya)analgesik dibagi
dlm 2 kelompok.
- Analgesik yg berkhasiat lemah - sedang bekerja terutama pd perifer(dulu disbt non-narkotik)
tdk bersft narkotik & tdk bekerja sentraldgn sft
antipiretik & kebanyakan juga mempunyai sft antiinflamasi & antireumatik

-Analgesik yg berkhasiat kuat(dulu A.narkotikkhusus digunakan utk menghalau rasa nye


-ri hebat, spt pd fraktura & kanker;bekerja pd
pusat (hipoanalgesik, kelompok Opioat)

Pd pengobatan nyeri dgn analgesik, faktor2 psy


-kis turut memegang peranan ternyata rangsangan
nyeri yg sama dinilai sangat berbeda oleh org2 yg
berlainan jika seseorg sdh mengatakan nyeri kuat
tak tertahankan yg lain mengatakan ringan saja
seperti yg diuraikan di atas, mis.kesabaran individu &
daya mengatasi nyerinya.
Pengaruh macam2 obat thd nyeri menurut Keldel
(lihat bagan)

OTAK

PSIKOFARMAKA

ANESTESI UMUM
ANALGESIK YG BEKERJA SENTRAL

SUMSUM
TLG BLKG
SARAF

RESEPTOR NYERI

ANESTESI KONDUKSI

ANESTESI PERMUKAAN
ANALGESIK YG BEKERJA PERIFER

Penanganan rasa nyeri


Berdsrkan proses terjadinya:

Analgesik kerja perifer,merintangi terbtknya rangsangan pd reseptor nyeri perifer


Anestesi lokal/permukaan/a.infiltrasi, mencegah
pembtkan rangsang dlm reseptor nyeri
Anestesi konduksi,menghambat penerusan rangsang dlm serabut saraf sensoris
Analgesik kerja sentral,Anestesi umum yg memblokir pusat nyeri di SSP dgn meniadakan nyeri atau
meringankan
Psikofarmaka(antiepileptika,tranqulizer,neuroleptika,
antidepresiva) mempengaruhi pengalaman nyeri

Penanganan bentuk2 nyeri

Nyeri ringan dpt ditangani dgn obat analgesik kerja


lemah/perifer spt:parasetamol,asetsal,mefenaminat,
propifenazon/aminofenazon,begitupula rasa nyeri dgn
demam.
Utk nyeri sedang dpt ditambah dgn kofein & kodein
Nyeri yg disertai pembengkakan atau akibat trauma(jatuh,tendangan,tubrukan)sebaiknya diberikan
analgesik antiradang spt Aminofenazon atau AINS/
NSAID(ibuprofen,mefenaminat,dll)
Nyeri yg hebat perlu ditanggulangi dgn morfin
atau opioid lainnya(tramadol)

ANALGESIK KERJA PERIFER


(analgesik non-opioid)
Secara kimiawi, golongan obat ini dibagi dlm bbrp
Kelompok, yakni:
Parasetamol
Salisilat: asetosal,salisilamida,benorilat
Penghambat prostaglandin(AINS/NSAID):ibuprofen dll
Derivat-antranilat: mefenaminat,glafenin
Derivat-pirazolinan: propilfenazon,isopropilaminofenazon & metamizol
Lain2: benzidamin(tantum)

Co-Analgesik

Adalah obat yg khasiat & indikasi utamanya


bukanlah penghalau nyeri,mis. Antidepresiva-trisiklis(amitriptilin)antiepileptika(karbamizepin,pregablin,fenitoin,valproat).
Obat2 ini digunakan tunggal atau terkombinasi dgn analgesik lain pd keadaan2 ttt, spt pd
nyeri neuropatis

PENGGUNAAN Analgesik kerja Perifer


Obat2 ini mampu meringankan/menghilangkan
rasa nyeri tanpa mempengaruhi SSP atau menurunkan kesadaran juga tdk menimbulkan ketagihan.

Kebanyakan zat2 ini berdaya antipiretis &/ antiradangkrnnya selain sbg obat antinyeri,juga
digunakan pd demam(infeksi virus/kuman,selesma,pilek) & peradangan spt reuma & encok/gout.

PENGGUNAAN Analgesik kerja perifer


Obat2 ini banyak diberikan utk nyeri ringan
sampai sedang yg penyebabnya beraneka
ragam spt nyeri: kepala,gigi,otot & sendi(reuma, encok),perut, dysmenorroe,nyeri akibat
benturan atau kecelakaan(trauma) utk kedua
yg terakhir, AINS/NSAID lebih layak; pd nyeri
yg lbh berat stl pembedahan atau fraktur kerjanya kurang ampuh.
Daya antipiretisberdsrkan rangsangan pd
pusat pengatur kalor di hipothalamusakbt
kan vasodilatasi perifer(dikulit)ber+nya pengeluaran kalor yg disertai keluarnya banyak
keringat.

PENGGUNAAN Analgesik kerja perifer


Daya antiradang(antiflogistis).kebanyakan analgesik memiliki daya antiradang, khususnya
kelompok besar zat2 penghambat prostaglandin(NSAID/AINS termasuk asetosal),begitupula benzidamin.
Kombinasi dr 2/> obat analgesik seringkali digunakan, krn terjadi efek potensiasi, efek
samping masing2 terletak di bidang yg berlainan dpt ber<, krn dosis dr masing2 komponennya dpt diturunkanseringkali digunakan kombinasi kofein & kodein dlm sediaan parasetamol & asetosal.

EFEK SAMPING
Umumnya: ggn usus-lambung,kerusakan drh,
kerusakan hati & ginjal juga alergi kulitterutama terjadi pd penggunaan lama atau dlm do
-sis tinggipenggunaan kontinue tdk dianjurkan
Interaksi,kebanyakan obat analgesik memperkuat efek antikoagulansia,kecuali parasetamol & glafeninke2 obat ini pd dosis biasa dpt dikombinasi dgn aman utk waktu maksimal 2minggu.

KEHAMILAN & LAKTASI


Hanya parasetamol yg dianggap aman bagi
wanita hamil & menyusui, walaupun dapat
mencapai ASI

Asetosal & salisilat, AINS dan metamizol dpt


mengganggu perkembangan janinshg sebaik
-nya dihindari.
Utk aminofenazon ,propifenazon belum terdpt
cukup data.

1.AMINOFENAZON
=aminopyrin,amidopirin,pyramidon
Derivat pirazolinon dgn khasiat analgesik,antipiretis
& antiradang
Resorpsi di usus cepat,mulai kerjanya sesudah 3045menit,plasma t1/2nya 2-7jam

Efek samping thd drh(agranulositosis, leukopenia)


sering fatal;Dikontraindikasikan pd hamil & Laktasi
Isopropilaminofenazon(isopirin,pehazon,migran);
derivat aminopirin;dgn khasiat sama ttp berdaya
sedatif, pd dosis tinggi hipnosis; toksisitasnya lbh
ringan dr aminopirin

1.AMINOFENAZON
Fenazon(antipirin)merupakan seny.induk dr obat2 derivat ini tanpa khasiat antiradang,khasiat lbh lemah lbh sering menimbulkan reaksi2
kulit kini praktis ditinggalkan, masih digunakan obat kumur pd sakit tenggorokanberdsrkan efek anestesi-lokal(lemah) & kerja vasokon
-striksinya
Propifenazon(propilantipirin,Saridon):derivat
fenazon dgn khasiat lbh kurang sama,resiko
agranulositosis lbh ringan.

1.AMINOFENAZON
Derivat sulfonat dr aminofenazon yg larut
dlm air; =antalgin,dipiron,novaminsulfon, metampiron,dolo Neurobion,novalgin,unagen;
khasiat & efek samping samadgn aminofenazon
sering digunakan dlm btk kombinasi a.l. aminofenazon;bahaya agranulositosis yg fatal
dilarang digunakan di AS, Swedia, Inggris &
belanda.

2.As.ASETILSALISILAT
=asetosal,aspirin,cafenol,naspro
Obat antinyeri tertua,masih banyak digunakan
di seluruh dunia
Berkhasiat antidemam kuat;dosis rendah(80
mg)berdaya menghambat agregasi trombosit;berkhasiat antiradang
Resorpsi cepat & praktis lengkap;efek analgesik & antipiretisnya cepat stl 30menit & bertahan 3-6jam;kerja antiradangnya baru tampak
stl 1-4hari;bersft asam;plasma t1/2nya 15-20
menit.

2.As.ASETILSALISILAT
Efek samping: iritasi mukosa lambung;reaksi
alergi kulit;tinitus pd dosis tinggi;efek yg lbh
serius kejang2 bronchi hebatpd pasien asma
dpt timbul serangan walaupun dlmdosis rendah
;sindroma Rye pd anak2
Ibu hamil tdk dianjurkan menggunakan dgn
dosis tinggi terutama pd triwulan terakhir & seblm persalinankrn kehamilan & persalinan
dpt diperpanjang, juga kecenderungan perdrhan meningkat; walau dpt masuk ASI, ibu dpt
menggunakan selama laktasi,tp sebaiknya insidentil

2.As.ASETILSALISILAT
Interaksi.asetosal memperkuat kerja antikoagulansia,OAD & metotreksat;efek obat encok
probenesid & sulfinpirazon ber<, dmk juga furosemida & spironolakton; kerja analgesiknya
diperkuat oleh kodein & d-propoksifen;alkohol
meningkatkan resiko perdrhan lambung-usus;
efek anti-trombotisnya mengakibatkan resiko
perdrhan meningkatpenggunaannya dihentikan 1minggu seblm pencabutan gigi(geraham
bungsu)

2.As.ASETILSALISILAT
Penggunaan: pd nyeri & demam dws 4dd
0,5-1g/hr max 4g/hr, anak sp 1th 10mg/kg 34x/hr,1-12th 4-6dd, >12th 4dd 320-500mg
max 2g/hr; Pd reuma 6dd 1g,max 8g/hr; pd
serangan migrain singledose 1g 15-30 stl mi
-num domperidom/metoklopramida; prevensi
skunder infark jantung 1dd 100mg; TIA
1dd 40- 100mg
Diflunisal:khasiat & efek samping l.k. sama yi
analgesik,antiradang & urikosurik,antitrombotik
ringan pd dosis tinggi,jarang mengakibatkan
perdrhan lambung-usus.

2.AS.ASETILSALISILAT
Benorilat:ester asetosal dgn parasetamol;ggn
lambung-usus lbh jarang terjadi dibanding asetosal.
Salisilamida:khasiat lbh lemah dibanding asetosal;sering mengganggu pencernaan,ttp perdrhan ocult lbh jarang terjadi dr asetosal;overdose dpt terjadi hipotensi,depresi SSS & pernafasan berhenti.
Natriumsalisilat:khasiat lbh lemah dr asetosal;efek samping l.k. sama,kcl/ tdk menghambat agregasi trombosit.

2.As.ASETILSALISILAT
Metilsalisilat:dibuat sintetis,cairan dgn bau
khas;penggunaan analgesik lokal l.k.sama dgn
analgesik lainnyapreparat btk obat gosok &
krem(3-10%) utk nyeri otot,sendi dll;oral 30ml
sdh bisa fatal terutama anak2 lbh peka.

Glikosalisilat:ester lainnya dr asetosal yg banyak digunakan sbg obat gosok utk nyeri otot
(1-16%)

3.FENIBUTAZON
=Butazolidin,New Skelan,Pehazon/forte
Derivat pirazolidin & rumus ini mirip dgn
fenazon
Daya antiradangnya lbh kuat dr analgesik
nyasering digunakan utk artritis ttt spt derivatnya oksifenilbutazon(tanderil)
Efek samping serius.a.l. thd drh & lambung,
kini mulai ditinggalkankadangkala masih digunakan lokal/krem 5% utk nyeri otot.
Penggunaan: pd serangan reuma atau encok
oral & rektal 2-3dd 200mg

4.GLAFENIN
Derivat antranilat, tidak berdaya antipiretik
& antiradang; potensi kerja analgesiknya dpt
disamakan dgn asetosal
Resorpsinya di usus cepat & di hati dirombak
jadi metabolit aktif(glafeninat) yg berefek sbg
antinyeri.Plasma t1/2nya 1-2jam lama kerja l.k.
5jm;dosis Ix400mg,lalu 3-4dd 200mg max 1g/hr
Efek samping: ggn lambung-usus,rasakantuk,
pusing & yg lbh serius adalah reaksi anafilaktis,kerusakan hati & anemia hemolitik yg adakalanya berakibat fatal.

4a.As.Mefenaminat(ponstan)

Derivat antranilat dgn khasiat analgesik,antipiretis & antiradang yg cukup baik.


Penggunaan sbg obat nyeri & reuma;dosis Ix
500mg, lalu 3-4dd 250mg p.c.

Efek samping paling sering adalah ggn


lambung-usus

5.PARASETAMOL
=Asetaminofen/Panadol/Tylenol/Tempra/Nipe

Derivat Asetanilida; metabolit dr Fenasetin(dulu


analgeticum yg banyak dipakai yg krn efek samping
serius nefrotoxic & karsinogen ditarik dr peredaran)
;khasiat antipiretis & analgesik tanpa efek antiradang.

Skrg ini dianggap obat antinyeri yg cukup aman


juga utk swamedikasi;efek analgesiknya diperkuat
50% nya bila dikombinasi dgn kodein/kofein.
Resorpsi di usus cepat & praktis tuntas,wkt paruh
plasma 1-4jam.Eksresi dlm bentuk metabolit toksik
lewat kemih.

5.PARASETAMOL
Efek samping tak jarang terjadi a.l. reaksi
hipersensitivitas & kelainan drh; pd pengunaan kronis dr 3-4g/hr dpt terjadi kerusakan hati;
;& pd dosis >6g mengakibatkan nekrosis hati
yg tdk reversibel.
Ibu hamil dpt menggunakan parasetamol dgn
aman juga selama laktasi walaupun dpt mencapai ASI.
Interaksi pd dosis tinggi memperkuat antikoagulansia ttp pd dosis biasa tdk interaktif,masa
paruh kloramfenokol diperpanjang,kombinasi
dgn zidovudin(obat AIDS) me+ resiko neutrope
-nia.

6.TRAMADOL/Tramal/Theradol
Analgesik opioid, tdk menekan pernafasan &
praktis tdk mempengaruhi sist.kardiovasc &
motilitas lambung-usus;praktis tdk bersft
adiktifshg tdk dimasukkan daftar narkotika.
Efek analgesik 120mg tramadol setara dgn
30-60mg morfin;digunakan utk nyeri yg tdk
terlalu hebat; bila dikombinasikan dgn parasetamol-kodein & AINS kurang efektif/tak dpt
digunakan;utk nyeri akut/kanker morfin umumnya lbh ampuh;tak dianjurkan pd kehamilan &
laktasi.
Dosis:umur 1-14th 3-4dd 1-2mg/kg;>14th 3-4
dd 50-100mg max 400mg/hr.

AINS(anti inflamasi non steroid)

Berefek analgesik,antipiretis & antiradang

Penggunaan utk peny.reuma(Artritireumatik,artrosis


& spondylosis);radang krn trauma(pukulan,benturan,
kecelakaan),stl pembedahan,memar bengkak akibat
olahraga;kolik empedu & kemih,lumbago & dysmenorroe;juga berguna pd nyeri kanker akibat metastase tlg
Penggolongan
a.Salisilat:Asetosal,Benorilat & diflunisal(dosis antiradangnya 2-3x dosis analgesiknya)ttp jarang digunakan utk reuma krn resiko efek sampingnya.

Penggolongan
b.Asetat:Diklofenac,Indometasin & Sulindac (clinoril).
Indometasin termasuk obat yg terkuat daya antiradangnya,ttp lbh sering menyebabkan keluhan lambung-usus.
c.Pripionat:Ibuprofen,Ketoprifen,Flurbiprofen,Naproksen & Tiaprofenat
d.Oxicam:Piroxicam, Tenoxicam & Meloxicam
e.Pirazolon:(oksi)Fenilbutazon & Azapropazon
f.Lainnya:Mefenaminat,Nabumeton,Benzidamin &
Bufexamac(parfenac)benzidamin berkhasiat antiradang agak kuat,ttp kurang efektif pd gangguan
reumatik.

AINS
Penggunaan lokal,beberapa AINS digunakan
topikal dlm btk krem atau gel,mis.piroxicam 0,5
%,naproxen 10%(gel),niflumic acid & diklofenac(dietil amonium)1%,juga benzidamin & bufexamac(krem 5%).

KERUSAKAN
MBRN SEL

STIMULUS
KORTIKOSTEROIDA

FOSFOLIPIDA

As.ARACHIDONAT

AINS
ASA

LYPOOXYGENASE

CYCLOOXYGENASE
O2

ENDOPEROXIDA

COX1

Zileuton
Montelukast

FOSFOLIPASE

As.HIDROPEROXIDA

Radikal bebas
COX2

Tromboxan Prostacyclin Prostaglandin(PgE2/F2)


(Pgl2)
(TXA2)
-Proteksi
-vaso<
-Agregasi> Lambung
-vaso>
-Bronchi<
-Antiagregasi

Celecoxib
Nabumeton

LEUKOTRIEN LTA

LTB4
Colchicine

INFLAMASI

LTC4-LTD4-LTE4
-Vaso<
-Permiabilitas>

1.Asam Mefenaminat/mefenemic acid/Ponstan

Derivat antranilat dgn daya antiradang sedang(l.k.50% dr khasiat Fenilbutazon).


Waktu paruhnya 2-4jam;banyak digunakan
sbg antinyeri & antireuma walaupun dpt me
-nimbulkan ggn lambung-usus(terut.dispepsia
& diare) pd org2 yg sensitif;tak dianjurkan utk
anak
Dosis:pd nyeri akut Ix 500mg p.c.,kmd 3-4x
250mg/hr max.7hr

2.Celecoxib/Celebrex
Derivat-benzoilsulfonamida; AINS pertama
yg menghambat selektif COX-2pd dosis
biasa COX-1 tdk dirintangi mk PgI2 dgn daya
proteksi mukosa lambung-usus tetap terbtk
ggn iritasi lambung-usus tdk terjadi
Stl diserap mencapai kdr drh max.2-3jam,PP
97%,masa paruh eliminasi 8-12jam,di hati
diubah jadi metabolit inaktif dieksresi lwt urine.
Flukonazol menghambat perombakannya,shg
dosis dikurang sp 50%nya;Ibu hamil & laktasi
tidak dianjurkan minum obat ini.

2.Celecoxib
Berhub.efek jantung yg fatal dr seny2 coxib
lainnya hendaknya penggunaan obat ini dgn dosis
serendah mungkin utk jangka wkt sesingkat mungkin.
Hati2 penggunaannya pd pasien jantung, hipertensi,hiperlipidemia & diabetes.
Dosis: 2dd 100-200mg p.c.
Etoricoxib(Arcoxia)khasiat & efek sampingnya sama dgn celecoxib,juga kontraindikasinya; Khas efek
samping obat ini meningkatkan tek.drh;Dpt pula digunakan pd encok akut:1dd 120 mg max.8hr;artrosis
1dd 60mg;reuma 1dd 90mg
Refecoxib & Valdecoxib ditarik dr peredarannya krn
dilaporkan infark jantung yg fatal.

3.Diklofenac/Voltaren/Cataflam/Arthrotec

Derivat fenilasetat merupakan AINS dgn daya


antiradang yg terkuat & dgn efek samping kurang
kuat dibanding AINS lainnya(Indometasin, Piroxicam)
Obat ini digunakan utk segala mcm nyeri termasuk
migrain & encok;Perparentral sangat efektif utk mengatasi nyeri kolik hebat(kandung kemih,kandungempedu);Kerusakan hati pernah dilaporkan.
Resorpsi dr usus lengkap,cepat,ttp BAnya l.k.55%
aki- batnya FPEnya besar,efek analgesiknya dimulai stl
1jm ,rectal 30 & i.m. 15;eksresi dlm btk metabolit
60% lwt kemih; 20% lwt empedu & tinja

4.Fenilbutazon/Butazolidin/Pehazon/NewScelan/Irgapan

Derivat Pirazolidin; sbg penghambat sintesa prosta glandinkhasiat antiradangnya >analgesiknya;berdaya


urikosurik lemahtak digunakan utk terapi encok lagi
krn efek samping thd drhkini hanya dianjurkan pada
kasus2 ttt yg tak dpt ditanggulangi AINS lainnya spt pd
peny. Bechterew & Syndrome Reiter

Resorpsi di usus baik,PPnya 98%,wkt paruh l.k.77jam


(oksifenbutazon pd lansia 77-105jam); di Hati diubah
jadi metabolit2 aktif(oksifenbutazon & Hidroksifenbutazon) kmd dieksresi terutama mel.kemih

4.Fenilbutazon
Efek samping: Banyak & 30% pasien tdk tergantung
dosisyg penting adalah supresi sumsum tlg yg
hebat, dgn agranulositosis anemia aplastik(dgn angka
kematian tinggi),leukopenia & kelainan drh lainnya
Dosis:>14thn oral 1dd 300-400mg p.c. selama 1ming
-gu, pemeliharaan 1dd 100-200mg;pemantauan drh
secara teratur mutlak dilakukan.
Oksifenbutazon(Sponderil/Tanderil)metabolit hidroksinya,khasiat & sifat hampir sama,kcl berdaya
urikosurik(di negara barat umumnya ditarik dr peredar
-an krn disalahgunakan sbg analgesik umum);Dosis
1dd 200-300mg p.c. selama 1minggu & dosis pemeliharaan 1dd 100mg/pagi hari.

5.Ibuprofen/Brufen/Arthrofen
Obat I dr derivat propionat adalah AINS yg paling
banyak digunakankrn efek sampingnya yg relatif
ringan, di bbrp negara dijual bebas

Daya Analgesik & Antiradangnya cukup baik kini


mulai mendesak salisilat dlm penanganan btk reuma &
ggn alat gerakIbuprofen 400mg oral sama efeknya
500mg per rektal;migrain single-dose 600mg,16-30menit stl diberikan domperidon/metokloperamid,rektal 34dd 500mg
Resorpsi: dr usus cepat & baik(80%),resorpsi rektal
lbh lambat,PPnya 90-99%,wkt paruh k.l. 2jam.Eksresi
dlm btk metabolit & konyugatnya.

a.Ketoprofen/Profenid/Orudis/Oskoreladalah
derivat-benzoil yg sedikit lbh kuat sedang sft2
lainnya l.k. sama dgn ibuprofen;efek samping
lbh sering terjadi;Dosis 1-3dd 25-50mg p.c.,
pd reuma 2-4dd 25-50mg,rektal 2-3dd 100mg
b.Flurbiprofen/Ansaid/Frobenderivat-Fluor
dgn daya antiradang lbh kuat;wkt paruhnya
lbh panjang(3-4jam),PPnya juga tinggi(99%)&
terdapat dlmcairan sinovial >8jam shg dpt diberikan 2xsehari;Dosis oral & rektal 2-4dd 50mg
p.c/d.c.,max 300mg/hr.

c.As.tiaprofenat/Surgamderivat tienil(sbg
ganti fenil)dr as.propionat dgn khasiat analgesik & antiradang kuat, sft2 lainnya sama dgn
ibuprofen;ggn sal.kemih & cystitis lbh sering
terjadisegera hentikan bila timbul keluhan;
Dosis oral 2-3dd 100-200mg d.c/p.c.,max 300
mg/hr

6.Indometasin/Confortid/indocid
Derivat-indoliasetat;khasiat amat kuat dpt
disamakan dgn diklofenac;ttp lbh sering menim
-bulkan efek samping,khususnya efek ulcerogen & perdrhan occult
Penggunaannya juga sama termasuk dlm tetes mata utk mencegah udema macula lutea(bercak kuning di selaput jala) stl OP.Cataract,staar;Btk gel 3% penggunaan lokal efektif utk menghilangkan nyeri sendi(jari2)
Resorpsi dr usus cepat & lengkap,dr rektum
tgt basis suppositorianya dpt ber< sp 60%
sebaiknya gunakan carbowax

6.Indometasin
Efek samping: berupa gejala umum terutama pd per
-mulaan & pd dosis tinggi sering terjadi ggn lambungusus & efek2 sentral spt nyeri kepala, perasaan kacau,
rasa lelah & depresi.
Dosis:oral 2-3dd 25-50mg d.c/p.c.,max 200mg/hr;rek
-tal 1-2dd 100mg garam Na;Okuler utk profilaksis ude
-ma: 3-5x1tetes seblm & stl OP

Sulindac/ClinorilDerivat Indolilasetat dgn daya antiradang lbh lemah ttp efek sampingjuga kurang
hebat(khususnya kurang nefrotoxic;Prodrug ini baru
aktif stl dirombak di hati menjadi metabolit-sulfida
nya;PPnya 95%, wkt paruhnyal.k.14jam;Kerusakan ha
-ti pernah dilaporkan,terutama pd 3bln pertama;Do
sis:oral 1-2dd 100-200mg d.c/p.c.

7.Naproksen/Naxen/Naprosyn
Derivat-6-metok-3-naftil dr propionat; berdaya
Analgesik & Antiradang baiksering digunakan utk
pelbagai keadaan nyeri,juga utk serangan encok
akut(spt diklofenac & ibuprofen, obat ini di banyak
negara dpt dibeli bebas tanpa resep dokter)
Resorpsi dr usus cepat & lengkap,mulai kerjanya stl
1jam & bertahan 7jam.PPnya >99%,wkt t1/2 panjang
( 10-16jam).Excresi terut.lwt urine sbg konyugatnya.
Dosis oral & rektal 2dd 375-500mg grmNa p.c.;Nyeri
haid permulaan 500mg,lalu 2-3dd 250mg; Serangan
-encok permulaan 750mg,stl 8jam 500mg,lalu tiap
8jam 250mg.Migrain sekaligus 1000mg 15-30menit
stl minum domperidon/metokloperamid; juga dlm
krem/gel 1%

7a.Nabumeton/Goflex/Mebutan

adalah derivat-6-metoksi-naftil juga, dgn


rumus mirip naproksen ttp tidak bersft asam
Prodrug ini memiliki khasiat antiradang lemah yg agak selektif(=lbh kuat menghambat COX-2 drpd COX-1)
Resorpsi lwt usus diserap 90%,PPnya l.k.98%,
exresinya 80% lwt urine;Di hati diubah jadi me
-tabolit aktif 6-MNA(6-metoksi-2-naftil-asetat)
dgn masa paruh l.k. 25jam
Dosis:1dd 1000mg malam hr,max 2dd 1000mg
;manula 500-1000mg.

8.Piroxicam/Felden/Brexine
Derivat-Benzotiazin;berkhasiat analgesik,
antipiretik,antiradang kuat & bekerja lama(wkt-paruh rata2 50jam)
Kompleksnya dgn Betadex/cyclodextrin
Brexine lbh cepat resorpsinya diusus ttp
diperlambat oleh mknan.
Penggunaan:sering pd nyeri haid & serangan
encok
Dosis:oral,rektal & i.m. 1dd 20mg d.c/p.c.
Dysmenorrea primer 1dd 40mg selama 2hr,lalu
bila perlu 1dd 20mg; Pd serangan encok permu
-laan 40mg,lalu 2dd 20mg selama 4-6hr.

8a.Tenoxicam/Tilcotil
Derivat-oxicam juga dgn khasiat & sifat mi
-rip piroxicam.Plasma wkt-paruhnya lbh panjang(rata 72jam)
Dosis:oral 1dd 20mg,maintenance 1dd 10mg
d.c
8b.Meloxicam/Movi-Cox
Derivat-oxicam yg agak selektif menghambat COX-2 lbh kuat drpd COX-1shg kurang iritasi lambung;Plasma wkt-paruhnya 20
jam.
Dosis: oral 1dd 7,5-15mg d.c

REUMATIK

Arthritis Rheumatica/AR/RA/rematik/reuma
adalah peny.sendi kronis & sistemis yg termasuk kelompok ggn auto-imunditandai peru
bahan2 peradangan kronis dr sendi &
mbrnnya(synovium) & kmd destruksi tlg rawan dgn perubahan anatomis.

Yg khusus dihinggapi reuma adalah persendian tangan,kaki,lutut,bahu & tengkuk.


RA sbg peny,inflamasi sendi dgn efek2 sistemik
meningkatkan resiko cardiovasc dgn hampir 2x

GEJALA PD REUMATIK

khas bengkak & nyeri simetris di sendi2 tsb(nyeri paling hebat pd wkt bangun pagi berangsur kurang stl
aktivitas
akhirnya sendi jadi kaku pd wkt pagi(morning stiffness
); juga ada lelah, malaise umum;
pd 20% pasien terdpt benjolan2 kecil (noduli)di bwh
kulit terut.di jeruji serta pergelangan tangan & kaki
serangan bergelombang progresifdegenerasi tlg
rawan & peradangan akibatkan cacat spt pd artrose
Akibat pertumb,sendi yg keliru- btk bengkok invaliditas diikuti komplikasi2 extra-articuler pd paru,cor,
ginjal,kulit & organ2 lain.

Diagnosa Reumatik
Pd reuma permukaan tlg rawan memperlihatkan bekas2 erosi (bocel2)akibat peradangan &
ruang antar sendi menyempit.
Dr tanda2 tsb dpt dipastikan mel.foto X-ray
pd 6bln I blm memperlihatkan kelainan sendi.
Di dlm drh dgn tes fixasi latex dpt ditentukan
adanya faktor reuma(=IgM);kenaikan laju endap eritrosit & anemia(ini tak spesifik utk reuma);lbh khas yi. Tes endap mucine dlm cairan
sinovial & pemeriksaan mikros.dr noduli subcutan serta sinovial yg memperlihatkan kelainan
ttt.

DIAGNOSE REUMATIK
Progres penyakit ditentukan dgn tes C-reactive protein(CRP) yg nilainya merupakan ukuran bagi hebatnya inflamasi.
TINDAKAN2 UMUM
Tujuan pertama dr penanganan reuma adalah
menghindari memburuknya kekakuan sendi &
deformitas
Dgn fisioterapi & latihan2pembatasan gerak
menyesuaikan pola hidupaktivitas sehari-hari
dipeliharasebanyak & selama mungkin utk
dpt menjalani kehidupan normal.

PENGOBATAN REUMATIK
Terapi ditujukan pd penekanan gejala2,mengurangi kehilangan fs & memperlambat progres
destruktifyi. Menghindari kerusakan sendi.
Bbrp thn blkg-an ini tlh dianjurkan spy sedini
mungkin dimulai terapi dgn DMARDs(diseasemodifying antirheumatic drugs)guna mencegah cacat sendi parah yg irreversibel selama
bbrp thn pertama
Bila efek kurang memuaskan dpt ditambahkan
kortikosteroida &utk menanggulangi gejala
nyeri,peradangan & kekakuan + bersamaan
AINS

PILIHAN OBAT REUMA


1.AINS(Analgesik Inflamasi NonSteroid)
Perlu dipertimbangkan respons individu atas va
-riasi obatcoba bbrp obat utk menentukan
mana yg paling efektif bagi pasien tttsetiap
obat hendaknya diminum selama 1minggu
Pilihan pertama adalah obat dgn relatif sedikit
efek samping sptIbuprofen(4dd 600mg),Na
-proksen(2dd 500mg)&Diklofenac(3dd 50mg
);atau obat selektif Nabumeton,Meloxicam,
atau Celecoxib.

PILIHAN OBAT REUMA


1.AINS
Yg ternyata utk morning stiffness adalah dgn
kerja long-acting yg diminum seblm tidur,mis.
Diklofenac retard 75-100mg.Sbg obat tamba
-han kombinasi Parasetamol dgn Kodein/
propoksifen adakalanya efektif.
Krn penggunaan janga panjang AINS,perlu tam
-bahan suatu penghambat as.lambung(Omeprazol,Pantoprazol);atau H2blockers(Ranitidin,Famotidin dll);atau zat pelindung mukosa
(Misoprostol);&sebaiknya dilakukan eradikasi
Bac.Heliocobaster pylori seblm terapi AINS

PILIHAN OBAT REUMA


2.DMARDs
Dulu(=Slow-acting antirheumatic drugs)
berdaya Anti-erosif(=dpt menghentikan atau
memperlambat progres kerusakan tlg rawan;
memiliki khasiat antiradang kuat; Krn tdk
memiliki daya analgesik,dikombinasi dgn AINS
Peraturan terbaru penggunaan DMARDs sedini
mungkin yi:bila pemberian AINS selama 6-12
minggu tdk meringankan penyakit,DMARDs se
gera diberikan spy menekan progres peny.se
blm sendi2 dirusak secara struktural.

2.DMARDs
Mulai kerjanya obat2 ini lambat sekali,baru
stl 2-3bln & mencapai efek optimalnya sesudah
6bln.
Stl penggunaannya dihentikan efeknya masih
bertahan bbrp wkt.
Gejala sendi dpt diperbaiki secara dramatis & di
-sertai penurunan nilai IgM & laju endap eritrosit.
Berhub.efek sampingnya,penggunaan DMARDs
hrs disertai kontrol periodik dr fs sumsum tlg,
hati & ginjal.

2.DMARDs

Mekanisme kerjanya blm jelas dimengerti &


spt AINS seringkali perlu dicoba bbrp obat utk
menentukan mana yg paling efektif.
Pd umumnya Penisilamin,Imunosupresiva
& TNF-blockers merupakan obat yg paling efektif;Klorokuin,sulfasalazin & Auranofin
kurang efektif ttp efek sampingnya relatif tak
begitu berat.
Pilihan DMARDs tiap negara berbeda,tgt kebiasaan

Pilihan Preparat DMARDs


Sulfasalazin/Hidroksiklorokuinseringkali dianggap pilihan pertama pd RA yg progresif hebat,berhub.relatif jarang menimbulkan efek samping pd penggunaan jangka panjang.Klorokuin juga dpt digunakan ttp resiko retinopati lbh besar.
Emas(Auranofin) & Penisilamin digunakan
bila ke2 obat di atas kurang berhasil.
Imunosupresiva:Metotrexat, azatioprin & siklofosfamida.Sitostatika ini berkhasiat imunosupresif & efektif pulaumumnya dipakai sbg obat terakhir pd kasus parah(vasculitis) yg fatal.

Pilihan Preparat DMARDs


TNF-alfa-blockers baru digunakan bila obat2 lain
tidak ampuh(lagi)
3.KORTIKOSTEROID
Amat efektif ttp seringkali mengakibatkan efek samping & terapi perlu dihentikan berangsur mk digunakan bila peny. parah(exacerbatio)mel.intra-artikuler
kortikosteroida digunakan pd keadaan kaku & nyeri
hebat di sendi

Terapi kombinasipd wkt dini yg tdd sulfasalazin


(2g berangsur diturunkan sp 500mg)+metotrexat
(1xseminggu 7,5mg)& prednisolon(dosis menurun dr
60mg ke 7,5mg sehari dlm6minggu)menghasilkan
remisi cepat & menekan gejala akutkeuntungan
besar dr terapi ini adalah terhindarkan kerusakan
irreversibel pd sendi.

4.Obat Alternatif utk reuma

Vit.C(1-2dd 1g p.c.)menghambat peradangan


& menginaktifkan radikal bebas;Vit.lainnya a.l.
d-alfa-tokoferol(1dd 200-400U) & EPA/DHA
(2-3x 500mg) yg menghambat sintesa PgE2.
Protease bromelain/papain(2dd 100/200mg
)berdaya pd peradangan melalui pelarutan
kompleks-imun antibodi-antigen,obat2 ini dpt
diminum sbg tambahan(food supplement) pd
terapi reguler.

PIRAI/encok/Gout/Arthritis urica
Encok/gout adalah nama sekelompok ganggu
-an pd metab.purin & as.urat,dimana kadar
ber>an dlm plasma menimbulkan pengendapan kristal natrium urat di sendi & cairansynovialnya.
Yg paling terbanyak dijumpai adalah Arthritisurica/encok sendi;menyusul encok pd jar.ikatkulit(tophy-cellulitis)& ginjal( nefropathy,
batu kalsium-urat/fosfat).
Spt reumatik,encok berlangsung bergelombang
& bila tak segera diobatijd artrose krn tlgrawan ber-angsur2 dirusak.

Pirai
Faktor resiko:selain hiperurikemia/kdr urat
> juga faktor genetik; kelamin; kebiasaan mkn
& minum;overweightshg beban sendi ber>an
; DM ; hipertensi; hiperlipedemi & stress fisik/
mental.
Pria 10x > dr wanita terserang encok;mulai
nya encok pd pria di usia antara 40-60thn, wanita umumnya stl menopause
Pathogenesisserangan akut diprovokasi oleh endapan urat yg jarum2 kristalnya merusak
sel dgn menimbulkan nyeri yg hebatsendi --

Pathogenesis Pirai
Sendi bengkak,jd panas,merah & amat sakit bila disentuh(dolor,tumor,kalor & rubor)tersering di jempol kaki atau pergelangan kaki-tangan & bahu; Sering
-kali terdpt pula demam tinggi& pd std lanjut tophi/benjolan keras di-cuping telinga, kaki/tangan &
jempol kaki
Peradangan sendi mengakibatkan pelepasan zat2
chemotaxis yg menarik neurofil ke cairan synovialgranulosit ini memfagositase kristal urat ttp sambil melepaskan bbrp zat a.l. glikoprotein,radikal oksigen & enz.2 lisosomal(protease,fosfatase),yg bersft destruktif bagi
tlg rawan

Pathogenesis pirai
Disamping glikoprotein yg bersft destruktif; dibtk juga as.laktat yg mempermudah presipitasi urat selanjutnya krn sft asamnya;mungkin
terjadi aktivasi sistem prostaglandinshg
proses peradangan diperkuat & dipelihara terus
-menerus.
Nilai urat drh
Normal pria(0,20-0,42 mml/L;Wanita(0,150,36 mml/L)titik jenuh teoritis dr urat dlm pla
-sma dr 37C adalah 0,42mml/L(=7mg/100ml);
>0,55mml/L(=9ml/100ml)resiko terserang
encok besar sekali,cukup serius utk diobati.

PIRAI
Hiperurikemia/encok primerdpt disbkan oleh ber<nya eksresi(pd 80-90% dr kasus)atau
oleh overproduksi urat(10-20%)
Hiperurikemia/encok sekunderterjadi a.l.
oleh hiperproduksi urat dgn perombakan masal
dr protein inti spt: selama terapi dgn sitostatika
atau akibat berkurangnya eksresi urat spt pada
insufisiensi ginjal,penggunaan lama dr diuretika
& stl pembedahan.
Obat2 Tbc (INH,Pirazinamida & Ethionamida)
juga dpt meningkatkan kdr urat & memprovoka
-si encok;rifabutin dilaporkan juga menimbulkan arthritis

DIAGNOSA PIRAI
Kdr urat tinggi taklah spesifik bagi encok & tak
begitu sering menimbulkan gejalapenderita
dgn hiperurikemia asimptomatis/tersembunyimempunyai resiko besar akan kerusakan
ginjal.
Kristal urat dpt mengendap di jar.tanpa diketahui & hanya l.k. 30% dr pasien yg menderita
batu ginjal urat.
Selama seranganpun,pd hampir separuh pasien
tdk ditemukan kdr urat tinggikrnnya hiperurikemia tdk selalu harus disertai encokttp makin tinggi kdrnya,akan > resiko gejalanya.

Penatalaksanaan
Preventif kambuhnya serangan encok dgn:
pola hidup tttturunkan BB;banyakminum(min
.2L/hrnya);membatasi asupan alkohol/bir;meng
-hindari stress fisik & mental;serta diet rendah
purin;penggunaan diuretika tiazida hrs dihentikan,ganti antihipertensi lainnya;hindari minum
kopi.
Obat2an pd pirai
-Terapi serangan akut dpt dilawan dgn efektif dgn kolkisin(cholchicine)ttp diagnosa hrs
ditentukan tepat;&perlu perhatian,zat ini mem
-punyai sft kumulasi.

Obat2an pd pirai

Terapi serangan akut,selain kolkisin yg tlh di


bahassemua AINS dlm dosis tinggi mempunyai keampuhan yg sama dengan kerja >
cepat & kurang toksik dibanding kolkisinyang
sering digunakan a.l.diclofenac,naproxen,piroxicam & indometasinakan manjur bila di
-berikan sedini mungkin,bila zat2 ini tdk menghasilkan efek, biasanya diberikan Kortikosteroid sampai gejala mereda.

TERAPI PREVENSI PD PIRAI

Krn pd encok serangan bergelombangbila serangan dlm sethnnya 3x/> dpt dijalani terapi
interval segera serangan lewat,agar mengurangi frekuensi & hebatnya serangan berikutnya,
juga mencegah kerusakan jangka panjang pd
sendi & ginjal.

Terapi interval ini penting pd hiperurikemia


asimptomatis dgn batu ginjal atau tofi bila
kdr urat drh me>hi 0,55mml/L(>9mg/ml)

Obat terapi prevensi pirai


Alopurinolbila overproduksi urat;obat ini me
-nghambat sintesanya & mengakibatkan turunnya kdr urat drh.
Urikosurika(Benzomaron,probenesid)bila terdpt eksresi urat rendah tanpa produksi ber>an.
-Obat ini menghindari resorpsi kembali urat ditubuli proximal,shg eksresinya naik & kdr drhnya menurun.
-Naiknya urat dlm kemih dpt terbtk batu ginjal
(Ca-urat/fosfat)hindari dgn minum 2L/hr termasuk 2gls lar.Na.sitrat/bikarbonat1%kemih
alkalis & bantu larutkan as.urat (pH ca 6,5)

Terapi prevensi pirai

Urikosurika memobilisasi urat dr depotnya di jar


shg dpt memicu serangan;Utk mrncegah ini selama 6minggu pertama hrs di+kan AINS dlm
dosis rendah.
Pentakaran juga perlu dimulai rendah dgn berangsur2 naik berdsrkan hasil lab.kdr urat drh;
tindakan ini juga berlaku utk alopurinol.

Terapi prevensi pirai


Dosis:Allopurinol 1dd 100mg p.c kmd dpt dinaikkan tiap minggu max 10mg/kgBB/hr;pd provilaxis dgn sitostatika sampai 600mg/hr dimulai 3
hr sblm terapi.
Dosis:Fobuxostat merupakan obat baru gout
dgn mekanisme kerja sama dgn alopurinol yi
menurunkan as.urat melalui blokade selektif
xanthinoksidase(dosis:80 & 120mg);utk efek
samping terut.pd ginjal/hati,keamanan terapijangka panj.masih perlu penyelidikan >lanjut

Terapi Prevensi pirai

Dosis:Benzbromaron/Narcarizinoral permulaan 1dd 50mg d.c. kmd ber-angsur2 dinaikkan


sampai max 300mg,maintenance 50-200mg/hr.
selama 6minggu pertama bersama koilkisin
atau AINS utk prevensi serangan encok.
Dosis:Probenesid oral 2dd 250mg d.c. selama
1minggu, lalu 2dd 500mg,bilaperlu ber-angsur2
dinaikkan sampai max. 2g/hr;Utk memperpanj.
kerja penisilin 4dd 500mg,sbg adjuvan pd gono
-re single-dose 1g.

END

ANALGESIK OPIOID & ANTAGONISNYA

Adalah kelompok obat yg memiliki sft spt opium;Obat2 ini daya kerjanya meniru(mimic) opioid endogen dgn memperpanjang aktivasi dr re
-septor-reseptor opioid(biasanya -reseptor)
Zat2 ini bekerja thd reseptor khas di SSP shg
persepsi nyeri & respons emosional thd nyeri
berubah/dikurangi.
Tbh sendiri dpt mensintesa senyawa2 yg mengandung peptida disbt Peptida opioid endo
-gen menggantikan istilah endorfin yg digunasebelumnya, yg bekerja melalui reseptor2 tsb.

ANALGESIK OPIOID & ANTAGONISNYA

Ada 3jenis peptida opioid yi:enkefalin,endorfin & dinorfin yg menduduki reseptor berlainanyg menimbulkan analgesi
Ada 3jenis utama reseptor opioid yi:(mu),(
delta) & (kappa)reseptor2 ini berpasangan
dgn protein G & memiliki subtipe2.
Suatu opioid dpt berfungsi dgn potensi yg berbeda sbg suatu agonis,agonis parsial,atau antagonis pd > dr 1 jebis reseptor atau subtipe reseptor mk senyawa tg tergolong opioid dpt memiliki efek farmakologik yg beragam

ANALGESIK OPIOID & ANTAGONISNYA

Opium sendiri berasal dr getah Papaver somniferum yg mengandung l.k. 20jenis alkaloid
diantaranya morfin,kodein,tebain & papaverin
Analgesik opioid terutama digunakan utk meredakan rasa nyeri,walau memperlihatkan efek 2
farmakodinamika yg lain.
Dulu dikatakan sbg analgesik narkotika,ttp krn
analgesia yg ditimbulkannya dpt tanpa menyebabkan tidur atau menurunnya kesadaran mk
istilah ini menjadi kurang tepat.

ANALGESIK OPIOID & ANTAGONISNYA


Yg termasuk golongan opioid adalah:alkaloid
opium ;derivat semisintetik alkaloid opium;seny
.sintetik dgn sft farmakologisnya mirip morfin.
Obat yg mengantagonis efek opioid disbt antagonis opioid(mis.Nalokson)
Reseptor memperantarai efek analgesia mirip morfin(euforia,depresnafas,miosis,ber<nya
motilitas sal.cerna)
Reseptor diduga memperantarai analgesia
spt yg ditimbulkan pentazosin(sedasi,miosis &
depresi na- fas yg tdk sekuat agonis
Reseptor memegang peranan dlm menimbul
-kan depresi pernafasan yg ditimbulkan opioid.

ANALGESIK OPIOID(hipnoanalgesik,opioid)
Berdsrkan kerja umum pd reseptor opioidMe
-rupakan analgesik kerja kuatprofil kerja anal
-gesik obat2 gol.ini sangat miripterdpt terutama juga di antara komponen2 kerja tunggaldgn perbedaan kuantitatif.
Kerja sentral hipnoanalgesik
-menurunkan rasa nyeri dgn cara stimulasi reseptor opioid(kerja analgetik)
-sebaliknya tdk mempengaruhi kualitas indra la
-in pd dosis terapi
-mengurangi aktifitas kejiwaan(kerja sedasi)

KERJA

SENTRAL HIPNOANALGESIK
-meniadakan rasa takut & rasa bermasalah(Ker
-ja trankuilansia)
-menghambat pusat pernafasan & pusat batuk(
Kerja depresi pernafasan & kerja antitusiva)
-seringkali mula2 menyebabkan mual & muntah
akibat stimulasi pusat muntah(kerja emetika)
,selanjutnya menyebabkan inhibisi pusat muntah(kerja antiemetika)
-menimbulkan miosis(kerja miotika)

Kerja sentral hipnoanagesik


-meningkatkan pembebasan ADH(kerja
antidiuretika)
-& pd pemakaian berulang kebanyakan
menyebabkanterjadinya toleransi &
sering juga ketergantungan.

Kerja perifer opioid


Memperlambat pengosongan lambung dgn me
-ngkonstriksi pilorus,
Mengurangi motilitas & meningkatkan tonus
sal.cerna(obstipasi spastik),
Mengkonstriksi sfinkter dlm sal.empedu,
Meningkatkan tonus pemb.drh dgn bahaya
reaksi ortostatik,&
Menimbulkan pemerahan kulit,urtikaria,rangsang gatal,pd pasien asma suatu bronkospasmusakibat pembebasan histamin

PENGGOLONGAN
Atas dsr cara kerjanya, obat2 ini dpt dibagi dlm 3
kelompok,yi:
1.Agonis Opioid yg dpt dibagi dlm:
*Alkaloid candu: morfin,kodein,heroin,nikomorfin.
*Zat2 sintetis:metadon & derivatnya(dekstromoramida,propoksifen,bezitramida),petidin &
derivatnya(fentanil,subfentanil) & tramadol
Cara kerja obat2 ini=morfin,hanya berlainan me
ngenai potensi & lamakerjanya;efek samping &
risiko akan kebiasaan dgn ketergantungan fisik

PENGGOLONGAN
2.Antagonis Opioid:nalokson,nalorfin,pentazosin
& buprenorfin/temgesic.Bila digunakan sbg anal
-getikum,obat2 ini dpt menduduki salah satu reseptor.
3.Campuran:nalorfin,nalbufin(Nubain)zat2 ini
bekerja dgn kerja campuran juga mengikat pd
reseptor-opioid,ttp tdk/hanya sedikit mengaktivasi daya kerjanya;Kurva dosis/efeknya memperlihatkan plafon,sesudah dosis ttt,peningkatan
dosis tdk memperbesar lagi efek analgesiknya.
Praktis tdk menimbulkan depresi pernafasan.

Mekanisme kerja
Mekanisme kerja sesungguhnya belum benar2
jelas Peptida opioid endogen bekerja dgn jalan menduduki reseptor2 nyeri di SSP,shg perasaan nyeri dpt diblokir.
Khasiat analgesik opioid berdsrkan kemampuan
-nya akan menduduki sisa reseptor2 yg belum
diduduki peptida opioid endogen.
Ttp bila analgesik tsb digunakan terus-menerus
pembtkan reseptor2 baru distimulasi & pro
-duksi peptida opioid endogen di ujung saraf otak dirintangiAkibatnya terjadilah kebiasaan & ketagihan.

INDIKASI
Analgesik opioid diindikasi pd kondisi nyeri yg
sangat kuat yg jika tidak, tak cukup utk dipengaruhi.di sini termasuk terutama Nyeri aki
-bat kecelakaan;Nyeri stl operasi;& Nyeri tumor.
Pd kerja analgesia terlibat pengaruh besar dari
pengalaman nyeri, pasien masih dpt menunjukkan tempat nyeri & intensitasnya,ttp nyeri
tdk lagi dirasakan sbg sesuatu yg membahayakan & tak mengenakkan(perub.kualitatif pengalaman nyeri).

INDIKASI

Hipnoanalgesik opioid selanjutnya digunakan pd


Infark jantung & odema paru2 akutberdsrkan kerja psiko-sedasi(kerja trankuilansia)
dlm hal ini analgesik tsb meniadakan circulus
vitiosussukar bernafas, takut,memburuknya
efisiensi jantung krn stimulasi simpatikus,membesarnya odema paru2

DOSISyi dosis tunggal rata2 berbagai hipnoanalgesia a.l.


dosis
penggunaan
tunggal/mg
Turunan morfin
Morfin
analgesik
10-60
Kodein
antitusive
30-50
Diamorfin
Turunan dihidromorfin
Dihidrokodein antitusive
10-30
HIdromorfin analgesik
2
Oksikodon
analgesik
10-20
Hidrokodon
antitusive
5 -10
Petidin
Petidin
analgesik
25 -50
Kelomp.Metadon

Penggunaan
Kelomp.Metadon
Levometadon
analgesik
Normetadon
antitusive
Fenpipramid
spasmolitikum
Dextromoramid analgesik
Klofedanol
antitusive
Kelomp.Fentanil analgesik
Agonis parsial
Pentazosin
analgesik
Buprenorfin
analgesik
Tilidin
analgesik

dosis
tunggal/mg
2,5-7,5
7,5
0,25-0,5
3,45-6,9
25 -50
0,05
30-60
0,3
50

EFEK SAMPING
Morfin & opioid lainnya menimbulkan sejumlah
besar efek samping yg tdk diinginkan,yi:
Supresi SSP:mis.sedasi;menekan pernafasan
& batuk;miosis;hipotermia;& perub.suasana jiwa/moodselain itu akibat stimulasi CTZ timbul mual & muntahpd dosis tinggi mengakibatkan menurunnya aktivitas mental & motorik
Sal.nafas:Bronkokonstriksi,pernafasan jadi >
dangkal & frekuensinya menurun.
Sist.sirkulasi:vasodilatasi perifer;pd dosis ting
gi dpt terjadi hipotensi & bradikardia

EFEK SAMPING
Sal.Cerna:motilitas ber<(obstipasi),kontraksi
sfingter kandung empedu(kolik batu empedu),
sekresi pankreas,usus & empedu ber<.
Saluran-urogenital:retensi urin(krn naiknya
tonus dr spinkter kandung kemih),motilitas uterus ber<(wkt persalinan diperpanjang)
Histamin liberator:urtikaria & gatal2 krn
menstmulasi pelepasan histamin
Kebiasaan dgn resiko adiksi pd penggunaan
lama.Bila terapi dihentikan dpt terjadi gejala ab
stinensi

Kehamilan & Laktasi

Opioida dpt melintasi plasenta,ttp dpt digunakan sp bbrp wkt seblm persalinan.
Bila diminum terus-menerus zat ini merusak janin akibat depresi pernafasan & memperlambat
persalinan.
Bayi dr ibu yg ketagihan menderita gejala abstinensi.
Selama laktasi ibu dpt menggunakan opioid krn
hanya sedikit terdpt dlm ASI

Kebiasaan & Ketergantungan


Pd sebgn besar pemakai penggunaan utk jangka wkt lama menimbulkan kebiasaan & ketergantungan.
Penyebabnya mungkin resorpsi opioid atau perombakan/eliminasinya yg dipercepat;atau bisa
juga krn penurunan kepekaan jaringanobat
menjadi kurang efektif,shg diperlukan dosis >
utk mencapai efek semuladisbt toleransi(
menurunnya respons) dimana dosis tinggi dpt
lbh baik diterima tanpa menimbulkan efek intoksikasi.

Disamping Ketergantungan fisik tsb terdpt


pula Ketergantungan psikis, yi. Kebutuhan
mental akan efek psikotrop(euforia,rasa nyaman & segar)yg dpt menjadi sangat kuat,shg
pasien se-olah2 melanjutkan penggunaan obat
Gejala abstinensi(withdrawal syndrome) yi.
selalu timbul bila penggunaan obat dihentikan
dgn mendadakditandai dgn semula dpt berupa menguap,berkeringat hebat & air mata mengalir,tidur gelisah & kedinginanlalu timbul
muntah2,diare,tachycardia.mydriasis,tremor,
kejang otot,peningkatan tensi yg dpt disertai
dgn reaksi psikis hebat(gelisah,mudah marah,
kekhawatiran mati)

Efek2 tsb menjadi penyebab mengapa pasien


yg sdh ketagihan sulit sekali menghentikan penggunaan opioidguna mrenghindari efek2 tak
nyaman tsb merekaterpaksamelanjutkan melanjutkan penggunaannya.

Ketergantungan fisik lazimnya sdh lenyap 2


minggu stl penggunaan obat dihentikanKetergantungan psikis seringkali sangat erat,
mk pembebasan yg tuntas sukar sekali dicapai.

Antagonis Morfin
Adalah zat2 yg dpt melawan efek2samping opioid tertentu tanpa mengurangi kerja analgetisnya.
Yg paling terkenal adalah nalokson,naltrekson & nalorfin
Obat2 ini terutama digunakan pd overdose &
intoksikasi;Khasiat antagonisnya diperkirakan
berdsrkan penggeseran opioid dr tempatnya direseptor2 otak.
Antagonis morfin ini sendiri juga berkhasiat Analgesik,ttp tak digunakan dlm terapi krn kha
-siatbya lemah & efeksamping ttt mirip morfin.

You might also like