You are on page 1of 33

EVALUASI SISTEM INFORMASI

LANDASAN TEORI
Pengertian Evaluasi Sistem Informasi
Pengertian Evaluasi
Evaluasi adalah proses penilaian yang sistematis mencakup pemberian nilai, atribut,
apresiasi dan pengenalan permasalahan serta pemberian solusi-solusi atas permasalahan yang
ditemukan (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, 2002). Evaluasi adalah kegiatan
yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu obyek dengan menggunakan instrumen dan
hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur tertentu untuk memperoleh kesimpulan. Dapat
disimpulkan bahwa evaluasi adalah suatu kegiatan terencana untuk menilai suatu permasalahan
yang terjadi dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dapat dibandingkan dengan tolok ukur
guna memperoleh kesimpulan dan solusi atas permasalahan yang dinilai.

Pengertian Sistem
Menurut McLeod (2001), A System is a group of elements that are integrated with the
common purpose of achieving an objective. Secara garis besar dapat diartikan bahwa sistem
adalah sekelompok 8 elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk
mencapai suatu tujuan. Pendapat James Hall (2001), yang diterjemahkan oleh Amir Abadi Jusuf,
sistem adalah sekelompok atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (inter-related)
atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common purpose).
Jadi, secara umum sistem dapat diartikan sebagai sekumpulan elemen yang saling berinteraksi
dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama.

Pengertian Informasi
Menurut McLeod (2001), Information is processed data, or meaningful data. Secara
garis besar dapat diartikan bahwa informasi adalah data yang telah diproses atau data yang sudah
memiliki arti tertentu bagi kebutuhan penggunanya. Menurut Romney dan Steinbart (2003),
Information is data that have been organized and processed to provide meaning. Secara umum
dapat diartikan bahwa informasi adalah data yang telah diatur dan diproses untuk memberikan

arti bagi orang yang menerimanya. Jadi dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang
telah diproses dimana informasi tersebut akan digunakan oleh para penggunanya.

Pengertian Sistem Informasi


Menurut OBrien yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary
(2005), sistem infomasi dapat merupakan kombinasi teratur apa saja dari orang-orang, hardware,
software, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah dan
menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Menurut Sanyoto Gondodiyoto (2003), sistem
informasi adalah suatu interaksi antar komponen-komponen di dalam suatu kesatuan terpadu
untuk mengolah data menjadi informasi sesuai dengan kebutuhannya. Berdasarkan pengertian di
atas dapat disimpulkan bahwa system informasi adalah sekumpulan sumber daya dalam
organisasi, baik berupa manusia, hardware, software, jaringan komunikasi yang saling
berinteraksi untuk mengumpulkan dan mengolah data menjadi informasi yang berguna bagi para
pemakai informasi dalam suatu organisasi.

Pengertian Evaluasi Sistem Informasi


Berdasarkan keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi sistem informasi
adalah suatu kegiatan terencana yang bertujuan untuk memeriksa dan menilai sumber daya
dalam organisasi untuk mendapatkan hasil yang dibandingkan dengan menggunakan tolok ukur
tertentu untuk memperoleh hasil mengenai kinerja sumber daya organisasi tersebut.

Sistem Pengendalian Intern


Pengertian Sistem Pengendalian Intern
Menurut Mulyadi (2001), sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi,
metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organsisasi dan
mengecek ketelitian dan kehandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong
dipatuhinya kebijakan manajemen. Menurut Sanyoto Gondodiyoto (2003) sistem pengendalian
intern meliputi metode dan kebijakan yang terkoordinasi di dalam perusahaan untuk
mengamankan kekayaan perusahaan, menguji ketepatan, ketelitian dan kehandalan catatan atau
data akuntansi serta untuk mendorong ditaatinya kebijakan manajemen. Berdasarkan definisi di
atas dapat disimpulkan bahwa system pengendalian internal adalah sebuah sistem yang

dirancang oleh pihak manajemen sebuah organisasi untuk mengendalikan dan mengawasi
seluruh kegiatan organisasi tersebut untuk menjaga aset perusahaan dan mendorong dipatuhinya
kebijakan manajemen.
Tujuan Sistem Pengendalian Intern
Mulyadi (2001) mengungkapkan 4 (empat) tujuan sistem pengendalian Intern, yaitu
untuk:
a. Menjaga kekayaan organisasi.
b. Mengecek ketelitian dan kehandalan data akuntansi.
c. Meningkatkan efisiensi usaha.
d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

Sedangkan, menurut Sanyoto Gondodiyoto (2003) sistem pengawasan Internal dijalankan


bertujuan untuk:
a. Mengamankan aset organisasi.
b. Memperoleh informasi yang akurat dan dapat dipercaya.
c. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan.
d. Mendorong kepatuhan pelaksanaan terhadap kebijakan organisasi.

Tujuan dari Pengendalian Intern adalah untuk mengurangi resiko atau mengurangi
pengaruh yang sifatnya merugikan akibat suatu kejadian.

Unsur-Unsur Sistem Pengendalian Intern


Menurut Mulyadi (2001) unsur-unsur sistem pengendalian intern adalah sebagai berikut:
a.

Struktur organisasi yang memisahkan tanggungjawab fungsional secara tepat. Struktur


organisasi merupakan kerangka (framework) pembagian tanggung jawab fungsional kepada unitunit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan. Dalam
perusahaan manufaktur misalnya, kegiatan pokoknya adalah memproduksi dan menjual produk.
Untuk melaksanakan kegiatan pokok tersebut dibentuk departemen produksi, departemen
pemasaran, dan departemen keuangan dan umum. Departemen-departemen ini kemudian dibagibagi lebih lanjut menjadi unit-unit organisasi yang lebih kecil untuk melaksanakan kegiatankegiatan perusahaan.

b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang


cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya. Dalam organisasi setiap transaksi hanya
terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya
transaksi tersebut. Oleh karena itu, dalam organisasi harus dibuat sistem yang dapat mengatur
pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi dan penggunaan
formulir harus diawasi sedemikian rupa guna mengawasi pelaksanaan otorisasi.
c.

Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi. Adapun
cara-cara yang umum yang ditempuh untuk menciptakan praktik yang sehat dalam organisasi
adalah

penggunaan

formulir

bernomor

urut

tercetak

yang

pemakaiannya

harus

dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang, dilakukan pemeriksaan mendadak tanpa


pemberitahuan terlebih dahulu kepada pihak yang diperiksa dengan jadwal yang tidak teratur.
Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang tanpa ada
campur tangan dari orang atau unit organisasi lain, perputaran jabatan yang diadakan secara rutin
akan dapat menjaga independensi pejabat sehingga persekongkolan dapat dihindari. Secara
periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan catatannya.
d.

Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggungjawabnya. Unsur mutu karyawan merupakan
unsur yang paling penting yakni karyawan yang kompeten dan jujur. Unsur pengendalian dapat
dikurangi

sampai

batas

minimum

dan

perusahaan

tetap

mampu

menghasilkan

pertanggungjawaban keuangan yang dapat diandalkan. Berdasarkan uraian di atas maka dapat
disimpulkan bahwa unsurunsur sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi yang
memisahkan tanggungjawab fungsional secara tegas, sistem wewenang dan prosedur pencatatan
yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya,
praktik yang sehat dalam tugas dan fungsi, karyawan yang cukup sesuai dengan
tanggungjawabnya.

Sistem Pengendalian Internal Pada Sistem Berbasis Komputer


Menurut Sanyoto Gondodiyoto (2003) yang dikutip dari Weber (1999), struktur
pengendalian internal yang perlu dilakukan pada sistem berbasis komputer adalah sebagai
berikut:
1. Pengendalian Umum
2. Pengendalian Aplikasi

Pengendalian Umum
Pengendalian yang berlaku umum, artinya ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam
pengendalian tersebut, berlaku untuk seluruh kegiatan komputerisasi di dalam pengendalian
tersebut. Apabila tidak dilakukan pengendalian ini atau pengendaliannya lemah maka berakibat
negatif terhadap pengendalian aplikasi.
Pengendalian umum terdiri dari:
1. Pengendalian Manajemen Puncak (Top Level Management Control)
Mengendalikan peranan manajemen dalam perencanaan kepemimpinan dan pengawasan fungsi
sistem.
2. Pengendalian Manajemen Sistem Informasi (Information System Management Control)
Mengendalikan alternatif dari model pengembangan proses system informasi sehingga dapat
digunakan sebagai dasar pengumpulan dan pengevaluasian bukti.
3. Pengendalian Manajemen Pengembangan Sistem (System Development Management Control)
Mengendalikan tahapan utama dari daur hidup program dan pelaksanaan dari tiap tahap.
4. Pengendalian Manajemen Sumber Data (Data Resource Management Control)
Mengendalikan peranan dan fungsi dari data administrator atau database administrator .
5. Pengendalian Manajemen Jaminan Kualitas (Quality Assurance Management Control)
Mengendalikan fungsi utama yang harus dilakukan oleh Quality Assurance Management untuk
meyakinkan bahwa pengembangan, pelaksanaan dan pengoperasian serta, pemeliharaan dari
system informasi sesuai dengan standar kualitas.
6. Pengendalian Manajemen Keamanan (Security Management Control)
Pengendaliaan terhadap manajemen keamanan secara garis besar bertanggungjawab dalam
menjamin aset sistem informasi tetap aman.

Ancaman utama terhadap keamanan aset sistem informasi adalah:


a. Ancaman kebakaran
Beberapa pelaksanaan pengamanan untuk ancaman kebakaran:
1) Memiliki alarm kebakaran otomatis yang diletakkan pada tempat dimana aset-aset system
informasi berada.

2) Memiliki tabung kebakaran yang diletakkan pada lokasi yang mudah diambil.
3) Memiliki tombol utama (termasuk AC).
4) Gedung tempat penyimpanan aset informasi dibangun dari bahan tahan api.
5)

Memiliki pintu/tangga darurat yang diberi tanda dengan jelas sehingga karyawan mudah
menggunakannya.

6) Ketika alarm berbunyi, signal langsung dikirim ke stasiun pengendalian yang selalu dijaga staf.
7)

Prosedur pemeliharaan gudang yang baik menjamin tingkat polusi sesuatunya telah dirawat
dengan baik.
.
b. Virus
Pelaksanaan pengamanan untuk mengantisipasi virus meliputi tindakan:

1) Preventive, seperti meng-install antivirus dan meng-update secara rutin, melakukan scan file yang
digunakan.
2) Detective, seperti melakukan scan secara rutin.
3) Corrective, seperti memastikan back up data bebas virus, pemakaian antivirus terhadap file yang
terinfeksi.

c. Hacking
Beberapa pelaksanaan pengamanan untuk mengantisipasi hacking:
1) Penggunaan kontrol logical seperti penggunaan password
yang sulit untuk ditebak.
2) Petugas keamanan secara teratur memonitor sistem yang digunakan.

Pengendalian Manajemen Operasi (Operations Management Control)


Secara garis besar pengendalian manajemen operasi (Operations Management Control)
bertanggungjawab terhadap hal-hal sebagai berikut:
a. Pengoperasian komputer (Computer Operations)
Tipe pengendalian yang harus dilakukan:
1)

Menentukan fungsi-fungsi yang harus dilakukan operator komputer maupun fasilitas operasi
otomatis.

2) Menentukan penjadwalan kerja pada pemakaian hardware atau software.

3) Menentukan perawatan terhadap hardware agar dapat berjalan baik.


4) Pengendalian perangkat keras berupa hardware controls dari produsen untuk deteksi hardware
malfunction.

b. Pengoperasian Jaringan (Network Operations)


Pengendalian yang dilakukan ialah memonitor dan memelihara jaringan dan pencegahan
terhadap akses oleh pihak yang tidak berwenang. Pengendalian sistem komunikasi data antara
lain jalur komunikasi, Hardware, Cryptology, dan Software.

c. Persiapan dan peng-entry-an data (Preparation and Entry Data)


Fasilitas-fasilitas yang ada harus dirancang untuk memiliki kecepatan dan keakuratan
data serta telah dilakukan terhadap peng-entry-an data.

d. Pengendalian produksi (Production Control)


Fungsi yang harus dilakukan untuk pengendalian produksi adalah:
1) Penerimaan dan pengiriman input dan output.
2) Penjadwalan kerja.
3) Manajemen pelayanan.
4) Peningkatan pemanfaatan komputer.

e. File Library
Fungsi yang harus dilakukan untuk file library adalah:
1) Penyimpanan media penyimpanan (storage of storage media).
2) Penggunaan media penyimpanan (use of storage media).
3) Pemeliharaan dan penempatan media penyimpanan (maintenance and disposal of storage
media).
4) Lokasi media penyimpanan (location of storage media).

f. Documentation and Program Library


Orang yang bertanggungjawab atas dokumentasi mempunyai
beberapa fungsi yang harus dilakukan yaitu:

1) Memastikan bahwa semua dokumentasi disimpan secara aman.


2) Memastikan bahwa hanya orang yang mempunyai otorisasi saja yang bisa mengakses
dokumentasi.
3) Memastikan bahwa dokumentasi tersebut selalu up to date.
4) Memastikan adanya back up yang cukup untuk dokumentasi yang ada.

g. Help Desk or Technical Support


Ada dua fungsi utama help desk or technical support yaitu:
1) Membantu end user dalam menggunakan hardware dan software yang berhubungan dengan end
user seperti micro computer, spread sheet packages, database management packages dan local
area networks.
2) Menyediakan technical support untuk sistem produksi dengan dilengkapi suatu penyelesaian
masalah yang berhubungan dengan hardware, software dan database.

h. Capacity Planning and Performance Monitoring


Tujuan utama dari fungsi sistem informasi ini adalah untuk mencapai tujuan dari
penggunaan sistem informasi dengan biaya serendah mungkin.

i. Management of Outsourced Operations


Saat ini banyak organisasi yang melakukan outsource terhadap beberapa fungsi dari
sistem informasi mereka. Alasan utama dilakukannya outsource karena mereka ingin
memfokuskan pada fungsi inti bisnis mereka. Pengendalian Umum yang akan digunakan penulis
dalam melakukan evaluasi adalah Pengendalian Manajemen Keamanan dan Manajemen Operasi
karena kedua pengendalian tersebut merupakan hal yang bersifat mendasar namun cukup penting
dan jika tidak diperhatikan dan diawasi dengan ketat, maka akan berdampak terhadap
pengendalian yang lain.

Pengendalian Aplikasi
Pengendalian Batasan (Boundary Control)
Pengendalian Boundary menentukan hubungan antara pemakai komputer dengan sistem
komputer itu sendiri, ketika pemakai menggunakan komputer maka fungsi boundary berjalan.

a.

Pengendalian Kriptografi (Cryptographic Control)


Pengendalian Kriptografi dirancang untuk mengamankan data pribadi dan untuk menjaga
modifikasi data oleh orang yang tidak berwenang, cara ini dilakukan dengan mengacak data
sehingga tidak memiliki arti bagi orang yang tidak dapat menguraikan data tersebut.

b. Pengendalian Akses (Access Control)


Pengendalian akses berfungsi untuk membatasi penggunaan sumber daya sistem komputer,
membatasi dan memastikan user untuk mendapatkan sumber daya yang mereka butuhkan.
Mekanisme pengendalian akses terdiri dari:
1. Identifikasi dan Otentikasi (Identification and Authentication)
User mengidentifikasi dirinya pada mekanisme pengendalian akses dengan memberi
informasi seperti nama atau nomor rekening. Informasi tersebut memungkinkan mekanisme
untuk menentukan bahwa data yang masuk sesuai dengan informasi pada file otentikasi.
Terdapat tiga bagian yang dapat diisi oleh user untuk informasi otentikasi yaitu:
a. Informasi yang mudah diingat, contohnya: nama, tanggal lahir, nomor account, password dan
PIN.
b. Obyek berwujud yang dimiliki, contohnya: Badge, plastic card, kunci dan cincin.
c. Karakter pribadi, contohnya : sidik jari, ukuran tangan, suara, tanda tangan, pola retina mata.

2. Sumber Daya Obyek.


Sumber Daya digunakan oleh user berdasarkan system informasi berbasis komputer dapat dibagi
menjadi empat jenis yaitu:
a. Hardware, contohnya : terminal, printer, processor , disk.
b. Software, contohnya : program sistem aplikasi, storage space.
c. Komoditi, contohnya : Processor time, storage space
d. Data, contohnya : files, groups, data item (termasuk images dan sound).

3. Hak Istimewa (Action Privileges)


Hak istimewa diberikan kepada user berdasarkan pada tingkatan kewenangan user dan
jenis sumber daya yang diperlukan oleh user. Contoh hak istimewa ini adalah user hanya dapat
melakukan akses berupa membaca tetapi tidak bisa mengubah atau menambah (dikenal dengan

istilah read only) atau user hanya memiliki fasilitas menambah data tetapi tidak bisa mengubah
atau menghapus data.

Pengendalian Masukan (Input Control)


Menurut Sanyoto Gondodiyoto (2003) yang dikutip dari Weber (1999), komponen pada
subsistem input, bertanggungjawab untuk memasukkan data dan intruksi pada sistem aplikasi,
kedua jenis input tersebut harus divalidasi, setiap kesalahan data harus dapat diketahui dan
dikontrol sehingga input yang dimasukkan akurat, lengkap, unik dan tepat
waktu. Komponen Pengendalian Input terdiri dari 8 (delapan) komponen yaitu:
a. Metode Data Input
b. Perancangan Dokumen Sumber
Menurut sudut pandang pengendalian, perancangan dokumen sumber yang baik memiliki
beberapa tujuan:
1. Mengurangi kemungkinan perekaman data yang error .
2. Meningkatkan kecepatan perekaman data.
3. Mengendalikan alur kerja.
4. Memfasilitasi pemasukan data ke sistem komputer.
5. Dapat meningkatkan kecepatan dan keakuratan pembacaan data.
6. Memfasilitasi pengecekan referensi berikutnya.
c. Perancangan Layar Data Entry
Jika data dimasukkan melalui monitor, maka diperlukan desain yang berkualitas pada
layar tampilan data entry agar mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dan supaya
tercapai efisiensi dan efektivitas entry data pada subsistem input. Auditor harus dapat melakukan
penilaian terhadap layout rancangan input pada komputer agar dapat membuat penilaian terhadap
efektivitas dan efisiensi subsistem input ini.

d. Pengendalian Kode Data


Tujuan kode data yang unik yaitu untuk mengidentifikasikan identitas sebagai anggota
dalam suatu grup atau set dan lebih rapih dalam menyusun informasi yang dapat mempengaruhi

tujuan integritas data, keefektifan dan keefesienan. Ada 5 (lima) jenis kesalahan dalam
pengkodean data yaitu:
1.

Addition (penambahan): sebuah karakter ekstra ditambahkan pada kode, contoh 68573 dikode
menjadi 685738.

2. Transaction (pemotongan) : sebuah karakter dihilangkan dari kode, contoh 55871 dikode
menjadi 5571.
3. Transcription (perekaman) : sebuah karakter yang salah direkam, contoh 17842 menjadi
14842.
4. Transposition (perubahan) : karakter yang berdekatan pada kode dibalik, contoh 87942 dikode
menjadi 78942.
5.

Double transposition : karakter dipisahkan oleh satu atau lebih karakter yang dibalik, contoh
97942 dikode menjadi 84972.

e. Cek Digit
Cek digit digunakan sebagai peralatan untuk mendeteksi kesalahan dalam banyak
aplikasi, sebagai contoh : tiket pesawat, proses kartu kredit, proses rekening bank, proses
pengumpulan item bank dan proses lisensi mengemudi.

f. Pengendalian Batch
Batching

merupakan

proses

pengelompokkan

transaksi

bersama-sama

yang

menghasilkan beberapa jenis hubungan antara yang satu dengan yang lainnya. Pengendalian
yang bermacam-macam dapat digunakan pada batch untuk mencegah atau mendeteksi error atau
kesalahan.

g. Validasi Input Data


Jenis pengecekan validasi input data:
1. Field Checks
Test validasi dapat diaplikasikan pada field yang tidak bergantung pada field lainnya dalam
laporan input.
2. Record Checks

Test validasi dapat diaplikasikan ke field berdasarkan hubungan timbal balik yang logis dari
suatu field dengan field lainnya dalam laporan.
3. Batch Checks
Test validasi memeriksa apakah karakteristik laporan batch yang dimasukkan sama dengan
karakteristik batch.
4. File Checks
Test validasi menguji apakah karakteristik penggunaan file selama pemasukan data sama dengan
rumusan karakteristik file.

h. Intruksi Input
Dalam memasukkan instruksi ke dalam sistem aplikasi sering terjadi kesalahan karena
adanya instruksi yang bermacam-macam dan komplek. Karena itu, perlu menampilkan pesan
kesalahan. Pesan kesalahan yang ditampilkan harus dikomunikasikan kepada user dengan
lengkap dan jelas.

Pengendalian Keluaran (Output Control)


Menurut Sanyoto Gondodiyoto (2003) yang dikutip dari Weber (1999), subsistem output
menyediakan fungsi-fungsi yang menentukan isi dari data yang akan disediakan bagi pengguna,
sehingga data dapat diformat dan dipersembahkan bagi pengguna dan bagaimana caranya agar
data dapat diperbaiki dan dikeluarkan untuk pengguna.
Tipe pengendalian yang berhubungan dengan Pengendalian Output:
a. Inference Control
Pengendalian model akses memperbolehkan atau menolakakses terhadap item data
berdasarkan nama dari data item, isi dari data item atau beberapa karakteristik dari serangkaian
data yang terdapat pada data item.
b. Batch Output and Distribution Control
Batch output adalah output yang dihasilkan pada beberapa fasilitas operasional dan
setelah itu dikirim atau disimpan oleh pemakai output tersebut. Output ini menggunakan banyak
formulir, contohnya, keluaran laporan pengendalian manajemen berisi tabel, grafik atau image.
Pengendalian terhadap batch output dilakukan dengan tujuan untuk memastikan bahwa laporan

tersebut akurat, lengkap dan tepat waktu yang hanya dikirim atau diserahkan kepada pemakai
yang berhak.

c. Batch Report Design Controls


Elemen penting untuk melihat pengendalian efektivitas pelaksanaan terhadap produksi,
distribusi, laporan keluaran batch adalah dengan melihat kualitas dari desainnya. Desain laporan
yang baik akan membuat pemakai mudah untuk membaca output yang dihasilkan.

d. Online Output Production and Distribution Controls


Pengendalian terhadap produksi dan distribusi atas output yang dilakukan melalui online
secara garis lurus, tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa hanya bagian yang
memiliki wewenang saja dapat melihat output online tersebut.

e. Audit Trail Controls


Pengendalian jejak audit pada subsistem output dilakukan menjaga kronologi kejadian
yang terjadi dari saat output diterima sampai pemakai melakukan penghapusan output tersebut
karena sudah tidak dipakai atau disimpan lagi.

f. Existence Controls
Output dapat hilang atau rusak karena berbagai alasan, seperti invoice hilang, online
output terkirim pada alamat yang salah, output terbakar karena kebakaran. Recovery terhadap
subsistem output secara akurat, lengkap dan tepat merupakan hal yang sangat membantu
kelangsungan hidup banyak organisasi.

Evaluasi Sistem Informasi Manajemen


Evaluasi SIM
Evaluasi Sistem Informasi Manajemen adalah mendefinisikan seberapa baik SIM dapat beroperasi pada
organisasi yang menerapkannya untuk memperbaiki prestasi di masa mendatang.
Pihak pihak yang dapat melakukan evaluasi SIM yaitu :

Tim Audit khusus, yang dikumpulkan untuk maksud tersebut yang diambil diantara para
eksekutif organisasi yang bersangkutan.
Tim audit intern, yang mengerjakan unit operasional.
Organisasi konsultasi di luar organisasi.

Evaluasi dapat dilakukan pada serangkaian tingkat yang berbeda yaitu:

Evaluasi sistem informasi secara menyeluruh


Evaluasi sistem perangkat keras/ perangkat lunak
Evaluasi aplikasi

Proses evaluasi bukan hanya menitikberatkan pada penentuan kelemahan dan keunggulan SIM saja,
tetapi lebih dari itu adalah pada usaha-usaha perbaikan yang perlu dilakukan.
Tujuan evaluasi SIM adalah :

Menilai kemampuan teknis SIM


Menilai pelaksanaan operasional SIM
Menilai pendayagunaan SIM

Evaluasi fungsi SIM adalah meliputi :

Evaluasi sistem perangkat keras/perangkat lunak yang masih berlaku.


Evaluasi sistem perangkat keras/perangkat lunak baru atau pengganti.
Evaluasi aplikasi SIM.
Penghitungan manfaat secara kuantitatif dari aplikasi SIM.
Analisis biaya manfaat dari alternatif desain SIM.

Evaluasi Perangkat Keras/Perangkat Lunak yang Masih Berlaku


Tujuan dari evaluasi perangkat keras atau perangkat lunak yang masih berlaku yaitu untuk menentukan
hal-hal berikut :

Apakah ada sumber daya baru yang diperlukan.


Apakah ada sumber daya perangkat keras/perangkat lunak baru yang harus diganti.
Apakah pengaturan kembali akan memperbaiki daya guna.
Apakah tambahan sumber daya akan memperbaiki ketepatgunaan sistem.

Contoh tindakan yang merupakan hasil evaluasi ini adalah sebagai berikut :

Penambahan sumber daya baru


Penggantian saluran data berkecepatan rendah menjadi berkecepatan tinggi
Penambahan kapasitas memori utama
Peniadaan suatu saluran data yang tidak terpakai

Penambahan pada unit memori


Perubahan dalam organisasi memori
Perubahan dalam perangkat lunak manajemen data
Perubahan spooling perangkat lunak

Metode dan sarana yang dapat digunakan yaitu :


1. Monitor perangkat keras :
merupakan peralatan monitor yang dipasang pada perangkat keras untuk mengukur kehadiran atau
ketiadaan denyutan listrik.
2. Monitor perangkat lunak :
merupakan suatu program komputer untuk mengukur hasil kerja tiap program aplikasi dalam lingkungan
pengoperasian sistem.
3. Sistem log dan observasi :
adalah suatu sistem yang dapat mengindikasi adanya ketidakefisienan operator, atau kegagalan mesin.
Sistem log merupakan suatu sistem yang dapat dipakai untuk mengembangkan suatu penjadwalan kerja
yang efisien.
4. Analisis penjadwalan :
Diperlukan terutama untuk penjadwalan kerja secara efisien berdasarkan sumber daya yang diperlukan
untuk setiap pekerjaan, kendala waktu, permintaan masukan/ keluaran dan adanya suatu prioritas
terhadap pekerjaan tertentu.
Contoh valuasi dengan cara observasi langsung pada perangkat keras yang digunakan, misalnya pada
komputer yang dijadikan server. Setelah itu dinilai dengan beberapa indikator untuk mengetahui apakah
perangkat tersebut masih layak digunakan atau harus diganti maupun di upgrade.

Evaluasi perangkat keras/perangkat lunak baru atau pengganti


Pendekatan yang umum dapat dilakukan pada evaluasi ini terdiri atas langkah-langkah seperti :
1. Studi kelayakan

Merupakan suatu studi yang dilaksanakan untuk penyelidikan sistem yang ada, menilai kebutuhan
sistem perangkat keras/lunak baru atau pengganti, menilai biaya efektivitas sistem yang diusulkan dan
menilai dampak sistem yang diusulkan pada organisasi.
2. Penyiapan spesifikasi dan penawaran
Merupakan suatu daftar kebutuhan yang secara spesifik merumuskan apa yang harus dikerjakan oleh
sistem perangkat keras/lunak. Sedangkan penawaran adalah diperlukan karena lazimnya beberapa
pensuplai akan menyampaikan penawaran-penawaran yang perlu dipertimbangkan secara kuantitatif,
kualitatif dan subyektif.
Contohnya ketika ada penambahan komputer untuk operasional SIM, sebelum komputer tersebut
digunakan, komputer itu harus dievaluasi terlebih dahulu untuk menilai apakah layak untuk digunakan
dengan cara menilai dari aspek kuantitatif, kualitatif dan subyektif.

Evaluasi Aplikasi Sistem Informasi


Suatu aplikasi sistem informasi dapat dievaluasi menurut beberapa ukuran, yaitu :
1. Kelayakan teknis (Technical Feasilibility)
Evaluasi kelayakan teknis menilai apakah aplikasi sistem informasi dapat dikerjakan dengan teknologi
yang tersedia pada organisasi atau perlu pengadaan baru. Dan jika perlu pengadaan baru apakah dapat
diperoleh dengan mudah dan cepat.
Contohnya yaitu evaluasi ketika sistem informasi itu berjalan, apakah sistem itu butuh perangkat
keras/lunak terbaru, misalnya untuk memakai SIM tersebut membutuhkan akses internet berkecepatan
1Mbps, sedangkan perusahaan tersebut hanya memakai akses internet berkecepatan 128Kbps, maka
dari itu perlu adanya penambahan kecepatan akses internet.
2. Kelayakan operasional (Operational Feasibility)
Evaluasi kelayakan operasional menilai apakah aplikasi sistem informasi dapat dikerjakan dan berhasil
dan apakah sistem sedang atau telah dipakai.
Contohnya yaitu evaluasi pada kinerja sistem informasi tersebut, misalnya pada saat pemakaiannya,
banyak pemakai yang mengeluh karena SIM tersebut sulit dipahami oleh pengguna baru, sehingga
interface/tampilan SIM tersebut harus diganti agar lebih mempermudah pengguna dalam
pemakaiannya.
3. Kelayakan ekonomis (Economic Feasibility)

Evaluasi kelayakan ekonomis menilai apakah manfaat aplikasi sistem informasi melebihi biaya-biaya
yang harus dikeluarkan dan apakah sistem mampu memberikan penambahan manfaat.
Contohnya pada saat pemakaiannya, bagian TOP Management merasa dengan adanya Sistem Informasi
tersebut, tugasnya menjadi lebih dipermudah, dapat mengetahui keadaan perusahaannya dengan
mudah dengan laporan yang sudah disediakan dan merasa bahwa biaya yang harus dikeluarkan untuk
sistem informasi tersebut sesuai dengan manfaat yang diberikan.
4. Kelayakan hukum (Law Feasibility)
Evaluasi kelayakan hukum menilai apakah aplikasi sistem informasi layak dioperasikan tanpa
bertentangan dengan batasan hukum yang berlaku. Hal ini penting karena adakalanya suatu sistem
informasi memerlukan beberapa komponen yang untuk pengadaannya memerlukan pertimbangan
hukum terlebih dahulu atau bahkan bertentangan dengan hukum sehingga teknologi tersebut tidak
dapat diterapkan atau perlu diganti.
Contohnya yaitu evaluasi pada lisensi aplikasi yang mendukung sistem informasi yang sedang dijalankan.
Salah satunya server database yang berbayar contohnya Microsoft SQL server. Selain itu juga, contoh
lainnya yaitu lisensi pada sistem operasi yang dipakai contohnya Windows 7.
5. Kelayakan jadwal (Schedule Feasibility)
Evaluasi kelayakan jadwal menilai apakah aplikasi sistem informasi dapat dioperasikan dalam batasan
waktu tertentu yang ditetapkan. Dalam hal ini peran project manager sangat penting yaitu untuk
membuat timeline kerja dan deadline dari suatu project.

Penghitungan Manfaat Aplikasi SIM secara Kuantitatif


Nilai suatu aplikasi SIM dapat bersifat :

Ekonomis

Manfaat Ekonomis adalah manfaat yang menyebabkan perbaikan dalam penghasilan atau memperkecil
biaya.
Contoh yang bersifat ekonomis pada pemakaian sistem informasi manajemen yaitu, Online
Announcement yang bersifat paperless. Jadi pengumuman tersebut disebarkan melalui media online
seperti email ataupun langsung pada sistem informasi manajemen tersebut.

Non Ekonomis

Manfaat non ekonomis adalah berhubungan dengan mutu hidup manusia. Manfaat non ekonomis
cenderung lebih sulit untuk diukur karena sangat sulit untuk memperkirakan seberapa besar angka
manfaat yang berhasil diperoleh dari penerapan aplikasi sistem informasi.
Contoh yang bersifat non ekonomis yaitu berhubungan pada mutu hidup manusia atau good will yang
dirasakan oleh setiap individu yang memakai sistem informasi tersebut, misalnya merasa lebih
dipermudah, lebih modern, dan lain-lain.
Dua pendekatan metoda yang dapat membantu penghitungan ini yaitu :
1. Metoda perkiraan langsung atas nilai aplikasi oleh pihak-pihak yang paham tentang SIM
2. Metoda biaya kurang/lebih dari angka tertentu yang ditetapkan sebelumnya.
Dalam kenyataannya, metoda biaya kurang dari/lebih dari angka tertentu yang ditetapkan mampu
memberikan hasil yang lebih baik daripada metoda pertama. Hal ini dikarenakan perkiraan angkanya
cenderung sembarangan karena setiap individu yang menilai tidak mempunyai dasar yang sama yaitu
tergantung dari pengalaman masing-masing pada masa lampau.

Analisis biaya manfaat dari alternatif desain SIM


Analisis biaya manfaat dari alternatif desain suatu sistem informasi pada umumnya dilakukan atas dasar
suatu kompromi. Kompromi yang dimaksud meliputi pilihan desain yang harus dilakukan dan ukuran
dalam analisis biaya manfaat yang harus disampaikan pada pimpinan/manajemen untuk pembuatan
keputusan.

Beberapa masalah yang berhubungan dengan pemilihan desain sistem


informasi

Waktu tanggapan

Waktu tanggapan adalah waktu yang diperlukan bagi sistem informasi untuk menanggapi kebutuhankebutuhan informasi bagi para pemakai. Kebutuhan-kebutuhan tersebut adalah meliputi kebutuhan
pengolahan transaksi, peremajaan basis data, dan pencarian dan penampilan kembali suatu data yang
diperlukan.
Contohnya dalam suatu pencarian dan penampilan data, membutuhkan waktu yang cukup lama. Maka
dari itu dibutuhkan perbaikan pada proses data tersebut agar dapat diproses dengan cepat.

Perincian tampilan

Kompromi dalam perincian tampilan meliputi penyajian berupa :

Laporan tercetak di kertas atau di layar terminal


Laporan terperinci atau ikhtisar/ringkasan
Laporan yang memuat analisis mendalam untuk memperoleh perincian atau laporan teragregasi

Perincian tampilan merupakan laporan yang meliputi penyajian berupa laporan tercetak mengenai
ringkasan yang memuat analisis atau disebut laporan teragregasi. Dalam hal ini contohnya dalam
laporan yang ditampilkan terdapat data berupa tabel yang berisi informasi mengenai laporan keuangan,
penjualan dan lain-lain tidak sesuai dengan rencana yang telah dibuat, maka dari itu perlu diubah
kembali rincian dari tampilan tersebut.

Mutu data

Pada umumnya pemakai akan lebih mementingkan mutu data yang disajikan daripada kuantitasnya. Hal
ini sebenarnya cenderung merupakan kompromi saja.
Contohnya yaitu ketidakpuasan pemakai akan mutu data yang disajikan, misalnya data yang ditampilkan
dalam bentuk tabel yang terperinci. Karena biasanya pemakai menginginknan penyajian data yang lebih
user friendly misalnya data yang disajikan dalam bentuk grafik.

Hasil Diskusi
Pertanyaan :
1. Berikan contoh hasil evaluasi perangkat keras/lunak yang masih berlaku untuk menentukan
penambahan sumber daya baru !
2. Apa yang dimaksud perubahan spooling perangkat lunak ?
3. Jelaskan yang dimaksud metode sistem log dan observasi !
4. Berikan contoh evaluasi kelayakan hukum pada aplikasi sistem informasi !
5. Jelaskan yang dimaksud nilai suatu aplikasi SIM secara kuantitatif yang bersifat ekonomis dan
non ekonomis !
6. Jelaskan mengapa mutu data merupakan suatu kompromi saja !
Jawaban :

1. Contohnya yaitu setelah evaluasi perangkat keras/lunak, akan didapatkan data yang melaporkan
bagaimana kondisi dari perangkat keras/lunak. Jika pada laporan tersebut terdapat kekurangan
perangkat dalam pengoperasiannya, maka akan ada penambahan sumber daya baru seperti
penambahan server, penambahan perangkat komputer dan lain lain.
2. spooling adalah suatu program dapat dikerjakan walau pun I/O masih mengerjakan proses
lainnya dan disk secara bersamaan menggunakan data untuk banyak proses. Contoh spool yang
paling umum adalah printer. Printer hanya dapat melayani satu pekerjaan pada waktu tertentu,
namun beberapa aplikasi dapat meminta printer untuk mencetak. Fitur ini dapat menyimpan
berkas yang akan dicetak dalam sebuah memori penyangga sehingga berkas yang akan dicetak
tidak langsung dicetak, melainkan disimpan terlebih dahulu. Tujuannya adalah agar proses
pencetakan dapat berlangsung secara lebih cepat, dan pengguna tidak harus direpotkan untuk
mencetak keseluruhan berkas jika kertasnya habis, melainkan hanya membutuhkan kertas baru
dan menekan tombol resume untuk melanjutkan.
3.
o Sistem log yaitu suatu sistem yang biasanya mencatat tentang kinerja suatu perangkat,
dan akan melaporkan hasilnya jika terjadi error/kesalahan agar dapat segera diketahui
mengapa kesalahan tersebut dapat terjadi. Biasanya sistem log ini dipakai untuk
mengevaluasi kinerja dari perangkat lunak.
o Metode observasi yaitu suatu cara untuk mengumpulkan data dengan mengadakan
pengamatan secara langsung terhadap suatu obyek dalam kurun waktu tertentu. Dalam
hal ini metode tersebut digunakan untuk mengamati kinerja perangkat keras ataupun
perangkat lunak untuk dievaluasi apakah perangkat tersebut layak untuk digunakan.
4. Contohnya yaitu evaluasi pada lisensi aplikasi yang mendukung sistem informasi yang sedang
dijalankan. Salah satunya server database yang berbayar contohnya Microsoft SQL server. Selain
itu juga, contoh lainnya yaitu lisensi pada sistem operasi yang dipakai contohnya Windows 7.
5.
o Contoh yang bersifat ekonomis pada pemakaian sistem informasi manajemen yaitu,
Online Announcement yang bersifat paperless. Jadi pengumuman tersebut disebarkan
melalui media online seperti email ataupun langsung pada sistem informasi manajemen
tersebut. Penilaian dari hal ini biasanya dinilai dari tangible atau disebut penilaian
secara nyata berupa metoda biaya ataupun hal yang sejenisnya.
o Contoh yang bersifat non ekonomis yaitu berhubungan pada mutu hidup manusia atau
good will yang dirasakan oleh setiap individu yang memakai sistem informasi tersebut,
misalnya merasa lebih dipermudah, lebih modern, dan lain-lain. Penilaian dari hal ini
biasanya dinilai dari intangible atau disebut penilaian yang dirasakan saja tetapi tidak
berbentuk nyata dan dinyatakan dalam bentuk kuantitatif.
6. Pengertian dari poin tersebut yaitu biasanya pemakai lebih mementingkan data yang disajikan
dengan singkat dan jelas (ex: grafik) dibandingkan dengan data yang lebih mementingkan
kuantitasnya. Tetapi bukan hal yang mudah (bagi programmer tentunya) untuk membuat
tampilan data yang sesuai dengan keinginan pemakai. Maka dari itu mutu data cenderung
merupakan
kompromi
saja.

Daftar Pustaka
Anon. 2011, Evaluasi Sistem Informasi Manajemen, viewed 21 February 2013,
<http://putthat.wordpress.com/2011/11/22/evaluasi-sistem-informasi-manajemen/>
Setiawan, R. 2011, Evaluasi Sistem Informasi Manajemen, viewed 21 February 2013,
<http://mq-ta.blogspot.com/2011/11/evaluasi-sistem-informasi-manajemen.html>
Anon. 2011, Kajian Teori Sistem Informasi Manajemen, viewed 28 February 2013,
< http://sisteminformasimanajemensim.blogspot.com>

Evaluasi adalah
menguji dan menilai
sistem untuk
memastikan apakah
sistem berjalan
seperti yang di
harapkan dan
berguna bagi
pengguna(user)
EVALUASI MEMILIKI
TIGA TUJUAN UTAMA
1.
untuk menilai sejauh
mana dan Aksesbilitas
dari fungsi sistem
2.
untuk menilai
pengalaman pengguna
yang berinteraksi
3.
untuk mengidentifikasi
dan masalah tertentu
dengan sistem.

Fungsi sistem yang

penting, harus sesuai


dengan kebutuhan
pengguna. Rancangan
sistem harus
memungkinkan
pengguna untuk
melakukan tugas mereka
menjadi lebih mudah.
Jika seorang petugas
mengambil sebuah file
pelanggan pada address.

Pos/pusat paling tidak


harus menyediakan dalam
file komputer system.

Evaluasi pada tingkat ini

dapat juga mengukur


kinerja pengguna dengan
sistem dan dapat menilai
efektivitas sistem dalam
mendukung tugas.

Tujuan akhir dari


evaluasi adalah untuk
mengidentifikasi
masalah
masalah
spesifik dalam desain.
4

Tujuan akhir dari


evaluasi adalah untuk
mengidentifikasi

masalah
masalah
spesifik dalam desain.
Tujuan
Tujuan
Evaluasi
Evaluasi

Evaluasi terjadi sepanjang


proses desain.

Secara khusus, yang pertama


dari sebuah sistem evaluasi
idealnya harus performed
sebelum pelaksanaan pekerjaan
di mulai.

Jika desain sendiri dapat


dievaluasi, maka kesalahan
dapat dihindari, karena desain
dapat diubah.

Biasanya,dalam proses desain


yang kesalahan itu harus

diperbaiki.

Ada 4 evaluasi:
a.

Cognitive walkthrough
b.

Evaluasi heuristik
c.

Evaluasi berbasis
model
d.

Menggunakan
penelitian sebelum
evaluasi
5

Ada 4 evaluasi:
a.

Cognitive walkthrough
b.

Evaluasi heuristik
c.

Evaluasi berbasis
model
d.

Menggunakan
penelitian sebelum
evaluasi
2.
2.
Evaluasi
Evaluasi
Melalui
Melalui
Analisa
Analisa
Expert
Expert

Walkthroughs memerlukan tinjauan


rinci dari urutan kode actions.di
dalam langkah

langkah, urutan
mewakili segmen kode
program,harus teliti untuk
memeriksa karakteristik tertentu
(misalnya, gaya pengkodean ,
konvensi untuk variabel ejaan
prosedur versus panggilan, dan
untuk memeriksa seluruh sistem
yang invarian ), dalam langkah
langkah kognitif, urutan langkah
langkah tindakan mengacu pada
suatu interface akan meminta user
untuk tampil di error untuk
menyelesaikan beberapa tugas yang
dikenal.

Sebuah heuristik adalah


sebuah pedoman atau
prinsip umum atau
aturan yang dapat

memandu keputusan
desain atau digunakan
untuk kritik sebuah
keputusan yang telah di
buat.
heuristic evaluasi,
dikembangkan oleh
Jakob Nielsen dan Rolf
Molich, adalah metode
untuk menyusun kritik
terhadap sebuah Sytem
menggunakan
seperangkat relatif
sederhana dan
heuristics.
7

NIELSEN'S SEPULUH HEURISTIK


ADALAH:
1.

Status.
2.

Antara sistem dan dunia nyata. (user


friendly)
3.

User kontrol dan kebebasan.


Pengguna
4.

Konsistensi dan standar


5.

Pencegahan Kesalahan
6.

Pengakuan daripada pembuat


7.

Fleksibilitas dan efisiensi


penggunaan
8.

Minimalis design
9.

Membantu pengguna mengenali,


mendiagnosa dan mengoreksi
kesalahan
10.

Bantuan dan sistem dokumentasi

Certain Model Provie


adalah
menggabungkan alat evaluasi

dan spesifikasi desain ke


framework.

Contoh:

GOMS (tujuan, operator , metode


dan seleksi) pengguna mem
prediksi model kinerja dengan
interface tertentu dan dapat
digunakan untuk menyaring
pilihan desain tertentu.

Eksperimental psikologi
dan manusia
komputer
proses interaksi antara hasil
eksperimen dan empiris.

Khusus untuk domain

tertentu, banyak berurusan


dengan isu
isu umum yang
bergerak dalam berbagai
situasi
Teknik
teknik yang telah kita bahas
sejauh ini berkonsentrasi pada desain
atau mengevaluasi sistem melalui
analisis oleh perancang, atau seorang
ahli penilai, bukan pengujian dengan
pengguna yang sebenarnya.

Teknik ini untuk menyaring dan


menyempurnakan desain, mereka
bukan pengganti pengujian.

Menggunakan metode empiris atau


eksperimental, metode observasi,
permintaan teknik, dan metode yang

menggunakan pemantauan fisiologis

Faktor
faktor yang membeda
kan teknik evaluasi:

Design vs pelaksanaan

laboratorium vs studi lapangan

Subjektif vs Tujuan

Ukuran kuantitatif vs kualitatif

Resources

Sebuah klasifikasi evaluasi


teknik
Evaluasi
adalah bagian integral dari
desain dan harus dilakukan di seluruh

siklus hidup desain.

Tujuannya adalah :

untuk menguji fungsi dan kegunaan


dari desain

untuk mengidentifikasi dan


memperbaiki masalah

untuk menentukan sikap dan perilaku


pengguna terhadap sistem.

Dapat terjadi di laboratorium atau


spesialis di tempat kerja pengguna, dan
mungkin tidak melibatkan partipasi aktif
pada bagian pengguna.

You might also like