Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
RESEARCH OBJECTIVES
is to know how much influence product quality and customer expectations on the level of
customer satisfaction PT. Mobile telecommunications users of the product bundling with
Telkomsel iPhone 4.
METHODS
used is a quantitative method to perform the deployment questionnaires to the users of the
product bundling with Telkomsel iPhone 4. This study uses associative descriptive to describe
the results of the study.
THE RESULTS
in this study is that product quality and customer expectations are variables that affect
customer satisfaction PT. Cellular Telecommunications by 59 percent but other variables can
affect customer satisfaction.
CONCLUSION
of this study was jointly quality products and customer expectations have a positive and
significant impact on customer satisfaction PT. Cellular telecommunication users with
product bundling Telkomsel iPhone 4.
keyword
Quality of products, expectations, bundling, satisfaction
TUJUAN PENELITIAN
adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas produk dan harapan pelanggan
terhadap tingkat kepuasan pelanggan PT. Telekomunikasi seluler pengguna produk bundling
Telkomsel dengan iPhone 4.
METODE PENELITIAN
yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan melakukan penyebaran kuesioner kepada
para pengguna produk bundling Telkomsel dengan iPhone 4. Penelitian ini menggunakan
deskriptif asosiatif untuk menggambarkan hasil penelitian.
HASIL YANG DICAPAI
dalam penelitian ini bahwa kualitas produk dan harapan pelanggan merupakan variabel
yang mempengaruhi kepuasan pelanggan PT. Telekomunikasi Seluler tetapi sebesar 59
persen variabel lain dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan.
SIMPULAN
dari penelitian ini adalah secara bersama-sama kualitas produk dan harapan pelanggan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan PT. Telekomunikasi Seluler
pengguna produk bundling Telkomsel dengan iPhone 4.
Kata Kunci
Kualitas produk, harapan, bundling, kepuasan
PENDAHULUAN
Pada era modern saat ini memaksa setiap individu untuk mengikuti perkembangan teknologi terutama
teknologi komunikasi. Tidak dapat dibayangkan bagaimana teknologi komunikasi telah mengubah
kehidupan manusia, terlebih yang namanya telepon seluler. Hal yang mendukung berkembangnya
telepon seluler dimasyarakat Indonesia adalah kebutuhan masyarakat akan teknologi komunikasi dan
informasi yang semakin tinggi Oleh karena itu, semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam
berkomunikasi secara cepat dan efisien sehingga menimbulkan peningkatan penggunaan telepon
seluler semakin meningkat tajam hingga saat ini. Hal ini menuntut para operator penyedia layanan jasa
telekomunikasi seluler di Indonesia salah satunya Telkomsel (PT. Telekomunikasi Seluler) yang
merupakan pelopor untuk berbagai teknologi telekomunikasi selular di Indonesia, untuk memberikan
produk dan jasa yang mendukung dalam penggunaan telepon seluler. Pengguna telepon seluler yang
semakin selektif dan pandai dalam memilih produk ataupun layanan yang dibutuhkan, dipastikan akan
membuat persaingan antar operator penyedia layanan telekomunikasi seluler menjadi semakin ketat.
Dengan demikian, setiap operator penyedia layanan telekomunikasi seluler dituntut untuk dapat
memberikan nilai tambah dan diferensiasi dalam setiap layanan oleh karena itu para operator penyedia
layanan saat ini marak melakukan strategi bundling. Bundling merupakan penjualan dua produk dalam
satu kemasan dengan satu harga. Ada beberapa alasan perusahaan melakukan bundling product antara
lain efisiensi biaya dan peluang pasar untuk meningkatkan laba dan Bundling dilakukan bukan hanya
untuk meningkatkan jumlah pelanggan, melainkan untuk memuaskan pelanggan dan tetap loyal.
Dan seperti yang kita ketahui, saat ini para operator penyedia layanan komunikasi berlomba-lomba
melakukan promosi untuk menarik pelanggan untuk selalu menggunakan operator tersebut (existing
customer) atau menarik pelanggan baru untuk berpindah operator (new customer). Dengan demikian
para operator harus sangat memperhatikan tingkat kepuasaan pelanggan. Kotler (2002) menyatakan
bahwa kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah
membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja (hasil) suatu produk dan harapanharapannya. Setiap konsumen memiliki tolak ukur yang berbeda-beda tergantung dengan kepuasan
yang mereka dapatkan dari pelayanan serta harapan terhadap Telkomsel. Dan kita tidak dapat
menghindari fakta bahwa kita harus memuaskan pelanggan agar dapat bersaing dan mempertahankan
loyalitas pelanggan. Kepuasan pelanggan harus dimulai dari hati, yaitu kesadaran akan arti penting
seorang pelanggan dan kepuasan pelanggan harus terus terjalin. Berdasarkan latar belakang tersebut,
penulis tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh antara kualitas produk dan
harapan pelanggan terhadap tingkat kepuasan pelanggan. Pada penelitian digunakan beberapa teori
diantaranya yaitu bundling, kepuasan pelanggan, komunikasi pemasaran, kualitas produk serta harapan
pelanggan.
Maka penulis melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Kualitas Produk Dan Harapan
Pelanggan Terhadap Tingkat Kepuasan Pelanggan PT. Telekomunikasi Seluler (Studi Kasus
Produk Bundling Telkomsel dengan iPhone 4 Periode 2011).
Dan tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
kualitas produk terhadap kepuasan pelanggan, seberapa besar pengaruh harapan pelanggan terhadap
kepuasan pelanggan serta secara bersama-sama kualitas produk dan harapan pelanggan berpengaruh
terhadap kepuasan pelanggan. Berikut rumusan masalah pada penelitian ini :
1.
Apakah pengaruh kualitas produk terhadap tingkat kepuasan pelanggan Telkomsel pengguna
produk bundling Telkomsel dengan iPhone 4.
2.
3.
Peneliti
Kerangka Pemikiran
: Praptomo (2002)
Hasil penelitian
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif
adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubunganhubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model
matematis, teori-teori dan hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Pada penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif jenis deskriptif asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:53) metode
deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel
atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel lain.
Sedangkan metode asosiatif adalah suatu pertanyaan penelitian yang bersifat menanyakan hubungan
antara dua variabel atau lebih.
Pada penelitian ini menggunakan dua variabel bebas dan satu terikat, kualitas produk dan harapan
pelanggan merupakan dua variabel bebas sedangkan kepuasan pelanggan merupakan satu variabel
terikat.
Untuk penentuan jumlah sampel menggunakan pendekatan Slovin, dan sampel yang digunakan pada
penelitian ini sebesar 99,96 yang dibulatkan menjadi 100 responden. Dan tehnik sampling yang
digunakan adalah non probability sampling yang meliputi tehnik aksidental. aksidental merupakan
tehnik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/incidental
bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui
itu cocok sebagai sumber data. Pada skala pengukuran, penelitian ini menngunakan skala likert. Skala
likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang
fenomena sosial. Dalam hal ini skala pengukuran dan skor nilainya adalah:
1) Sangat setuju (SS)
= Skor 5
2) Setuju (S)
= Skor 4
3) Netral (N)
= Skor 3
4) Tidak setuju (TS)
= Skor 2
5) Sangat tidak setuju (STS)
= Skor 1
Dalam melakukan suatu penelitian, ada beberapa metode pengumpulan data yang harus dilakukan oleh
peneliti. Demi mendapatkan suatu data yang akurat, valid, dan dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya, maka peneliti perlu menempuh beberapa teknik metode pengumpulan data yang salah
satu metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dan studi kepustakaan. Kuesioner merupakan
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau halhal yang ia ketahui (Sangadji:2010:151). Sedangkan studi kepustakaan mengkaji berbagai sumber
seperti Buku-Buku, Internet, Jurnal dan penelitian terdahulu.
Metode analisia data menggunakan uji validitas, reliabilitas dan normalitas. Uji validitas dan
reliabilitas merupakan salah satu aspek penting yang harus diperhatikan dalam menyusun kuesioner,
tujuannya agar dapat menggambarkan fenomena yang ingin diukur dan kebenarannya dapat dipercaya,
sehingga penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Untuk mempermudah perhitungan
validitas, realibilitas dan normalitas guna mendapatkan data yang akurat dan meminimalkan kesalahan
pengolahan data dilakukan dengan bantuan SPSS ver. 19.0. Uji validitas dilakukan untuk menguji
secara logis bahwa kita benar-benar mengukur konsep yang direncanakan untuk diteliti. Uji validitas
dilakukan dengan menggunakan analisis Pearson, dengan rumus yang digunakan adalah sebagai
berikut:
Keterangan :
Reliabilitas menunjuk pada pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pemgumpul data karena instrumen sudah baik. Untuk memperoleh hasil uji digunakan
program SPSS versi 19.0 dengan menggunakan metode alpha cronbach yang dimana satu kuesioner
dianggap realible apabila cronbach alpha > 0,7. Rumus Cronbach Alpha dapat digunakan untuk
mencari reliabilitas instrumen yang skornya merupakan rentangan antara beberapa nilai atau berbentuk
skala. Berikut rumus Cronbach Alpha :
Keterangan:
r
k
2
t
2
b
(k 1)
2
b
2
t
Untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau mendekati normal dapat dilakukan dengan
menggunakan uji statistik non parametik Kolmogorov Smirnov (KS) test. Data yang berdistribusi
normal mempunyai pola distribusi seperti kurva berbentuk bel (Sarwono: 2012:96). Uji Normalitas
dapat diketahui dengan menggunakan SPSS dengan mengamati histogram masing-masing variabel dan
dengan melihat tingkat kecondongan yang merupakan selisih antara rata-rata dari nilai tengah. Hal ini
menunjukan simetri tidaknya distribusi data. Namun dalam penelitian ini uji normalitas hanya akan
dideteksi melalui analisa grafik yang dihasilkan melalui perhitungan regresi SPSS versi 19,0.
Kualitas
(X1)
Deskriptor
Produk
Harapan
Pelanggan (X2)
Kepuasan
Pelanggan (Y)
Indikator
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Keyakinan
pelanggan
sebelum mencoba atau
membeli suatu produk,
yang dijadikan standar
atau
acuan
dalam
menilai kinerja produk
tersebut.
Tingkat
perasaan
seseorang
setelah
membandingkan
kinerja atau hasil yang
dirasakan dibandingkan
dengan harapan.
g.
h.
i.
Kinerja
Fitur
Reliabilitas
Serviceability
Estetika
Persepsi
terhadap kualitas
Kebutuhan
pribadi
Janji pelayanan
secara implisit
Pengalaman
masa lalu
j. Tidak
ada
keluhan
atau
keluhan teratasi
k. Perasaan
puas
pelanggan pada
keseluruhan
produk
l. Kesesuaian
dengan harapan
pelanggan
m. Harapan
pelanggan yang
terlampaui
Pertanyaan
Skala
1-2
3-4
5
6
7
8
Likert
Likert
10
11
12
Likert
13
14
15
Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan analisis korelasi, regresi serta uji hipotesis (Uji t dan
Uji F). Menurut Sunyoto (2011:27) Analisis korelasi adalah suatu analisis statistik yang mengukur
tingkat asosiasi atau hubungan antara dua variabel, yaitu variabel bebas (independent variable)
disimbolkan dengan X dan variabel terikat (dependent variable) disimbolkan dengan Y. Sementara
koefisien korelasi adalah suatu ukuran arah dan kekuatan hubungan linear antara dua variabel random
(Watson & Craft, 624). Berikut rumus korelasi Product Moment menurut Carl Pearson :
Keterangan :
Regresi adalah suatu analisis yang mengukur pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika
pengukuran pengaruh antar variabel melibatkan lebih dari satu variabel bebas (X1,X2) dinamakan
analisi regresi berganda. Dan pada penelitian ini, digunakan metode analisis regresi berganda dengan
rumus :
Y = a + b1X1+b2X2 +...+bnXn
Keterangan :
Y= variabel terikat
a= konstanta
TABEL 1
UJI RELIABILITAS
Variabel
Alfa Cronbach
Reliabel 0.7
Kualitas Produk
0.7950
Reliabel
Harapan Pelanggan
0.7111
Reliabel
Kepuasan Pelanggan
0.7091
Reliabel
GAMBAR 1
GAMBAR 2
Scaterplott Hasil Pengujian Variabel Kualitas Produk
Scaterplott Hasil Pengujian Harapan
Pelanggan
-1
-1
Expected Normal
Expected Normal
-2
-3
10
20
30
40
50
60
Observed Value
-2
-3
0
10
20
30
Observed Value
GAMBAR 3
Scaterplott Hasil Pengujian Variabel Kepuasan Pelanggan
Expected Normal
-1
-2
-3
0
10
20
30
40
Observed Value
Analisis korelasi dilakukan sebelum analisis regresi dimulai. Melalui analisis korelasi akan diperoleh
informasi bagaimana hubungan antara variabel-variabel bebas yang dalam penelitian ini adalah kualitas
produk dan harapan pelanggan dengan variabel terikat yakni kepuasan pelanggan. Pengujian hubungan
antara kedua variabel tersebut dilakukan pengujian Pearson Product Moment. Hasil pengujian
dilakukan dengan program SPSS sebagaimana ditampilkan pada Tabel dibawah ini.
TABEL 2
KORELASI KUALITAS, HARAPAN, DAN KEPUASAN PELANGGAN
Kualitas Produk
(X1)
Harapan
Pelanggan (X2)
Kepuasan
Pelanggan (Y)
1.000
0.633**
0.587**
0.633**
1.000
0.588**
0.587**
0.588**
1.000
Std. Error
(Constant)
5.355
2.240
Kualitas Produk
0.271
0.076
Harapan Pelanggan
0.421
0.116
Model
1
Sig.
2.390
0.019
0.358
3.588
0.001
0.361
3.624
0.000
Beta
kecil dari 0.05, maka hipotesis 2 dapat diterima. Pengujian hipotesis secara bersama-sama dilakukan
dengan menggunakan Uji F. Uji F dilakukan untuk menguji hubungan signifikansi antara variabel
bebas dan variabel terikat secara bersama-sama. Penghitungan nilai F dan tingkat signifikansi
menggunakan pengolah data SPSS. Nilai F dan tingkat signifikansinya ditampilkan pada Tabel 4.12.
Hasil pengujian model regresi untuk keseluruhan variabel menghasilkan nilai F hitung sebesar 35.459
dengan signifikansi 0.000. Nilai F hitung = 35.459 > F tabel = 3.143, dan nilai signifikansi 0.000 lebih
kecil dari 0.05. Dengan demikian, H0 ditolak dan Ha diterima atau dengan kata lain hipotesis 3 yang
menyatakan bahwa kualitas produk dan harapan pelanggan secara bersama-sama berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan, dapat diterima.
2
Koefisien determinasi (R ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Berdasarkan hasil perhitungan regresi dapat diketahui bahwa
2
koefisien determinasi (adjusted R ) yang diperoleh adalah 0,410. Nilai ini memberitahukan bahwa
sebanyak 41 persen varians kepuasan pelanggan dapat dijelaskan oleh variabel kualitas produk dan
harapan pelanggan, sedangkan sisanya sebesar 59 persen dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang
tidak diteliti dalam penelitian ini.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, sebagai saran untuk memperbaiki serta
mengembangkan produk dan layanan PT. Telekomunikasi Seluler maka sebaiknya :
1.
Peningkatan upaya memberikan kualitas terbaik dan terdepan secara terus menerus kepada
pelanggannya guna tetap mempertahankan pelanggan dan menjaga kepuasan pelanggan.
2.
Meningkatkan segala harapan-harapan pelanggan atau keinginan pelanggan dengan selalu
melakukan sebuah inovasi dan mengembangkan segala produk untuk menjadi lebih baik agar
keinginan atau harapan pelanggan dapat terpenuhi.
3.
Dan untuk penelitian selanjutnya, penulis mengingatkan agar lebih berfokus dan
mengembangkan pada variabel harapan pelanggan serta meneliti variabel-variabel lain yang
mempengaruhi kepuasan pelanggan diluar variabel pada penelitian ini yang memiliki pengaruh 59
persen.
REFERENSI
Kotler, Philip & Gary Armstrong. (2008). Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 12 Jilid 1. Jakarta :
Erlangga.
Sangadji, Etta Mamang & Sopiah. (2010). Metodelogi Penelitian-Pendekatan Praktis Dalam
Penelitian. Yogyakarta : ANDI.
Stremersch, Stefan & Gerard. J.T (2002). Strategic Bundling Of Products and Prices : A New Synthesis
For Marketing. Journal of Marketing, Vol 66.
Sugiyono. (2005). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung :
Alfabeta.
RIWAYAT PENULIS
Michele Marcia Okeefe Balikpapan, 31 maret 1990. Penulis menamatkan pendidikan S1 di
Univesitas Bina Nusantara dalam bidang Komunikasi pada 2012.