Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Jauhari Rahmani
I1A001009
Penguji
dr. H. Asyikin Noor, Sp.KJ M.AP
I. IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. N A
Usia
: 21 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Alamat
Pendidikan
: SMU
Pekerjaan
: Swasta
Agama
: Islam
Suku
: Banjar
Bangsa
: Indonesia
Status Perkawinan
: Belum kawin
MRS Tanggal
: 23 Maret 2007
2.
RIWAYAT PSIKIATRIK
A. KELUHAN UTAMA
Mengamuk
B. KELUHAN TAMBAHAN
Bicara meracau dan tidak nyambung
C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
1 hari sebelum masuk rumah sakit, os mulai suka mengamuk. Os
mengamuk dengan memukul-mukul dinding rumah, memecahkan kaca
jendela, menghancurkan barang-barang rumah tangga dan juga menyerang
orang lain yang ada di rumah. Os tidak ada menyakiti diri sendiri namun os
ada menyatakan keinginan untuk mati saja pada saat mengamuk. Akan tetapi
os tidak ada melakukan upaya-upaya bunuh diri seperti membenturkan kepala
ke dinding, menyayat pergelangan tangan maupun hal-hal berbahaya lainnya.
Os sebelumnya tidak pernah mengamuk seperti ini. Sebelum mengamuk os
tidak ada menunjukkan gejala keanehan. Menurut orang tua os, os bekerja
seperti biasanya, makan dan minum seperti biasanya, tidak pernah melamun,
menarik diri, menyendiri, bicara sendiri maupun tertawa sendiri. Selain itu, os
juga masih tetap berteman seperti biasanya. Os masih bisa merawat diri dan
menjaga kebersihan diri secara baik.
Os mengamuk sambil meracau. Menurut orang tua os, yang banyak dikatakan
os adalah mengenai teman sepekerjaannya. Sejak 2 hari SMRS os bermasalah
dengan teman sekerjanya. Os memiliki masalah utang piutang dengan
temannya itu. Orang tua os tidak mengetahui dengan jelas masalah itu.
Menurut os, masalahnya itu menyebabkan dia perang mulut dengan teman
sekerjanya tersebut tetapi tidak sampai menyebabkan perkelahian diantara
keduanya. Untuk mengamankan os, maka dilakukan pemasungan agar os
sebelumnya.
7. Riwayat Perkawinan
Os belum pernah menikah
F. RIWAYAT KELUARGA
Os adalah anak satu-satunya (anak tunggal). Os tinggal dengan kedua orang
tuanya. Os termasuk anak yang kurang terbuka dengan orang tuanya. Pada
keluarga penderita tidak didapatkan riwayat gangguan jiwa.
Genogram:
Keterangan:
X
= meninggal dunia
= Pasien
------
= Satu rumah
tetapi agak tertutup dengan kedua orang tuanya. Os benyak bergaul dan
memiliki banyak teman di kampungnya.
F. PERSEPSI PASIEN TENTANG DIRI DAN LINGKUNGANNYA
Os tidak merasa sakit dan menolak apabila disebut sebagai orang yang sakit.
Os merasa bahwa dirinya baik-baik saja. Os mengaku mendapatkan pengaruh
yang buruk dari lingkungan teman-temannya yang sering mabuk-mabukan.
Penampilan
Pada saat anamnseis tampak seorang laki-laki berperawakan kurus
dengan kulit berwarna sawo matang, berambut hitam dan gondrong. Os
berpakaian kaos berlengan pendek warna putih. Penderita bercelana jeans
berwarna putih. Selama pemeriksaan penderita tampak gelisah dan
berusaha menekan pemeriksa.
2. Kesadaran
Berkabut
3. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor
Hiperaktif, berusaha menyerang pemeriksa.
4. Pembicaraan
Koheren, menjawab pertanyaan apabila ditanya.
5. Sikap terhadap Pemeriksa
Tidak kooperatif
6. Kontak Psikis
Tidak ada
B. KEADAAN AFEKTIF, PERASAAN, EKSPRESI AFEKTIF, SERTA
EMPATI
1. Afek (mood)
2. Ekspresi afektif
: Hiperthyme
:
a. Stabilitas
: Tidak stabil
b. Kesungguhan/ Serius
: Sungguh-sungguh/serius
c. Skala differensiasi
: Sempit
d. Pengendalian
: Terganggu
: Dalam
f. Arus emosi
: Cepat
g. Empati
3. Keserasian
: Inappropriate
C. FUNGSI KOGNITIF
1. Kesadaran
: berkabut
2. Orientasi
- Waktu
: baik
- Tempat
: baik
- Orang
: baik
- Situasi
: baik
3. Konsentrasi
: baik
4. Daya Ingat :
Segera
: baik
Jangka pendek
: baik
Jangka panjang
: baik
: baik
D. GANGGUAN PERSEPSI
1. Halusinasi
: Normal
b. Kontinuitas
G. DAYA NILAI
1. Daya nilai sosial : Baik
2. Uji Daya nilai
: Baik
: Kompos Mentis
Gizi
: baik
Tanda vital
: TD = 110/80 mmHg
N = 96 x/m
RR = 24 x/m
T = 36,5 0 C
Kepala:
Mata
Mulut
: bentuk normal dan simetris, mukosa bibir tidak kering dan tidak
pucat, pembengkakan gusi tidak ada dan tidak mudah berdarah,
lidah tidak tremor.
Leher
Thoraks:
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: paru
: sonor
: Simetris
Palpasi
Perkusi
: Timpani
10
V.
: Tidak ada
Refleks fisiologis
: Normal
Refleks patologis
: Tidak ada
Tidak ada riwayat trauma kepala, demam tinggi, kejang, minum obatobatan terlarang, tetapi pernah minum-minuman beralkohol. Tidak pernah
dirawat karena sakit keras lainnya.
Autoanamnesa:
Pembicaraan
: suara meninggi
Afek
: hiperthyme
Ekspresi afektif
a. Stabilitas
: Tidak stabil
b. Kesungguhan/ Serius
: Sungguh-sungguh/ serius
c. Skala differensiasi
: Sempit
d. Pengendalian
: Terganggu
: Dalam
f. Arus emosi
: lancar
11
g. Empati
VI.
Keserasian
: Inappropriate
Konsentrasi
: Baik
Daya ingat
: Baik
Intelegensi
Halusinasi
Arus pikir
: Normal, Relevan
Waham
Tilikan
: Derajat I
Penilaian realita
: Terganggu
: Dapat dipercaya
EVALUASI MULTIAKSIAL
1. AKSIS I
2. AKSIS II
3. AKSIS III
4. AKSIS IV
5. AKSIS V
: GAF scale
Masalah pekerjaan
60-51 (Gejala Sedang (Moderate),
disabilitas Sedang
12
VIII. PROGNOSIS
Diagnosa penyakit
: Baik
Perjalanan penyakit
: Baik
Ciri kepribadian
: Jelek
Stressor psikososial
: Baik
Riwayat Herediter
: Baik
: Baik
Pola keluarga
: Baik
Pendidikan
: Baik
Aktivitas pekerjaan
: Baik
Perkawinan
: Baik
Ekonomi
: Baik
13
Lingkungan sosial
: Baik
Organobiologik
: Baik
: Baik
Kesimpulan
: Dubia
Triheksipenidil 3 x 2 mg
Psikoterapi
Rehabilitasi
Laboratorium darah rutin, fungsi hati dan urin rutin (termasuk untuk
monitoring efek samping obat)
X.
Test Psikologi
DISKUSI
Berdasarkan hasil anamnesa (alloanamnesa dan autoanamnesa) serta
pemeriksaan status mental, dan merujuk pada kriteria diagnostik dari PPDGJ
III, penderita dalam kasus ini dapat didiagnosa sebagai Gangguan Psikotik
Polimorfik Akut dengan Gejala Skizofrenia (F23.1). Pedoman diagnostik secara
14
15
16
17
Lampiran
Wawancara dengan pasien tanggal 23 Maret 2007 pukul 19.30 WITa
A: Pemeriksa
B: Penderita
A: Ngaran pian Siapa ? (pemeriksa tidak memperkenalkan diri karena os diberitahu
keluarga bahwa dia dibawa ke konser, dan saat ini ditanya untuk keperluan
pembelian tiket)
B: Sikin, napa takun-takun. Jagaukah? (kemudian os menghentakkan tangan ke meja
lalu bergerak ke depan ingin menyerang pemeriksa, namun berhasil dicegah
karena ditangkap keluarga)
Lalu os difiksasi
A: Berapa umur pian ?
B: Dua puluh Satu tahun
A: Kenapa pian di bawa ke Sini ?
B: Jar aku handak dibawa nonton konser Slank, tapi lain nih. Ini rumah sakit. Aku
kada garing. Mana abahku? (Kemudian ayah pasien dibawa masuk untuk
mendampingi pasien)
A: Pian sudah kawinlah?
B: Belum
A: Sekolah tamat apa?
B: SMA
A: Pian begawi apa?
B: Aku jadi buruh bangunan di pal 5
A: Jar pian semalam mehamuk, ingatlah?
B: Ingatai.
A: Kenapa mehamuk?
B: Kada papa ai
A: Pian behahancur rumah, kaca mengacak mama ingatlah?
B: Ingat ai
18
19
20