Professional Documents
Culture Documents
antara Iman dan amal saleh. Nabi Muhammad saw. yang diutus untuk
menyampaikan risalah Islam, tidak pernah menunjukkan sikap-sikap yang
lebih menekankan salah satu dari dua aspek tersebut. Dengan kata lain,
ia tidak lebih mementingkan aspek lahiriah saja ketimbang aspek batiniah,
ataupun
sebaliknya.
Islam
mengajarkan
umatnya
untuk
membuat
halal-haram,
intelektualisme-rasional,
materialisme,
dan
mementingkan
rasa-hati,
dan
nilai-nilai
batin,
masuk
dalam
animisme,
dan
ajaran
Hindu-Budha.
Perpaduan
itu
cadar
yang
menutupi
ciri-ciri
dasar
Tuhan
dan
kepercayaan
pra-Islam
dan
ajaran
Hindu-Budha.
Paham
macam
aliran-aliran
perkembangannya,
kepercayaan
aliran-aliran
tersebut
dan
kebatinan.
kelihatan
sudah
Pada
jauh
meninggalkan ajaran Islam yang murni, bahkan hampir tidak ada kaitan
sama sekali dengan ajaran Islam.
Latar Belakang Munculnya Islam Kebatinan
Dalam
sejarah
penyebaran
agama
di
Jawa,
Islam
mengalami
perkembangan yang cukup unik. Dari segi agama, suku jawa sebelum
menerima pengaruh agama dan kebudayaan Hindu, masih dalam taraf
animisme dan dinamisme. Mereka memuja roh nenek moyang, dan
percaya adanya kekuatan gaib atau daya magis yang terdapat pada
tumbuh-tumbuhan, binatang, dan benda-benda yang dianggap memiliki
daya sakti.
Suatu hal yang sangat menarik ditinjau dari sudut agama, adalah
pandangan yang bersifat sinkretis yang mempengaruhi watak dari
kebudayaan dan kepustakaan jawa. Sinkretisme ditinjau dari segi agama,
adalah suatu sikap atau pandangan yang tidak mempersoalkan benar
salahnya suatu agama. Yakni suatu sikap yang tidak mempersoalkan
murni atau tidak murninya suatu agama. Bagi orang yang berpaham
sinkretis, semua agama dipandang baik dan benar. Penganut paham
sinkretis suka memadukan unsur-unsur dari berbagai agama, yang pada
dasarnya berbeda atau berlawanan.
berkembang
kepustakaan
Islam
di
Jawa,
kejawen.
yaitu:
kepustakan
Kepustakaan
Islam
Islam
santri
santri
dan
adalah
Sementara
kepustakaan
Islam
kejawen
adalah
suatu
kepustakaan jawa yang memuat perpaduan antara tradisi jawa dan unsurunsur ajaran Islam, terutama aspek-aspek ajaran tasawuf dan budi luhur
yang
terdapat
dalam
perbendaharaan
kitab-kitab
tasawuf.
Ciri
Jawa,
seperti
ngelmu-petung,
ramalan,
guna-guna,
dan
oleh
Ranggawarsita
(1802-1873),
Serat
Gatoloco,
Serat
Suluk Sunan Bonang dan primbon Jawa Abad Enam Belas. Kitab yang
lebih dahulu adanya dari kedua manuskrip di atas adalah Serat Suluk
Sukarsa.
Kitab
ini
berisi
ajaran
mistik
Islam
kejawen.
Menurut
berani, maka tunggulah saya di sini di pinggir kali ini sampai saya
kembali. Kalijaga menunggu, dan bertapa. Selama bertahun-tahun
Sunan Bonang tak kembali, tetapi Kalijaga terus tidak bergerak di satu
tempat.
Pohon-pohon
tumbuh
di
sekitarnya,
wanita-wanita
cantik
ada
satu
agama
atau
ajaran
yang
tidak
dipengaruhi
oleh
bila
satu
tergelincir,
maka
yang
lain
akan
mengalami
ketimpangan.
Di dalam rangka kesatuan unsur tasdiq berkembang ke arah ajaran hidup
rohani, pengetahuan kebatinan dan perhatian pada rahasia-rahasia hati.
Petunjuk-petunjuk untuk hidup rohani di dalam Alquran digali dan
dipelajari secara sistematis dengan latar belakang pengalaman batin
sendiri. Demikianlah disusun mazhab tasawuf yang merupakan pustaka
berharga dalam tradisi Islam. Para sufi berusaaha untuk menemukan
Tuhan dalam hatinya, agar mencapai cinta-kasih emosionil (hubb) dan
yang
seluruhnya
berkisar
pada
persoalan
halal-haramnya
sesama,
pengekangan
nafsu
duniawi,
itulah
layak
mengharapkan
Menurut
Prof.
Muhammad
Muhsin
Jayadiguna,
aliran
kebatinan
di
dan
mencintai
dengan
senantiasa
mengindahkan
perintah Tuhan.
Golongan pertama yang mementingkan ilmu gaib dapat disebut dengan
science occultes atau lebih singkat occultisme. Golongan kedua yang
berusaha mempersatukan jiwa manusia dengan Tuhan dinamakan dengan
mystic
atau
mistisisme.
Golongan
ketiga
yang
membahas
paran
kawula-Gusti,
pamor
kawula-Gusti,
ataupun
tokid.
dari
Kitab
al-Tuhfah
al-Mursalah
ila
Ruhi
Nabi,
karya
Muhammad ibn Fadh Allah dari Gujarat. Ajaran ini sampai di Jawa
meungkin melalui komentar Syamsuddin Pasai, atau melalui penyebaran
tarekat
Syatariyah
oleh
murid-murid
Abdul
rauf
Singkel.
Tarekat
Syatariyah di Jawa disebarkan oleh Abdul Muhyi, seorang murid dari Abdul
Rauf, yakni di Priyangan. Pengikut tarekat Syatariyah segera menyebar ke
cirebon dan tegal. Di daerah Tegal inilah muncul Serat Tuhfah, yang
digubah dalam bahasa Jawa.
Martabat tujuh adalah suatu ajaran tentang penciptaan manusia dan alam
semesta, dari tajalli Tuhan sebanyak tujuh martabat. Ajaran ini diambil
sebagai kerangka pemikiran dalam Wirid Hidayat Jati, untuk menjelaskan
tentang asal usul manusia. Ada tujuh unsur pembentuk manusia, dan ada
tujuh martabat penghayatan gaib untuk kembali bersatu dengan Tuhan.
Bahkan
perkembangan
janin
dalam
kandungan,
hingga
berbentuk
manusia secara utuh, juga melalui tujuh martabat. Dalam serat ini
disebutkan:
Dari Hadis Qudsi, Hadis yang dimulai dari kata: Allah bersabda .., sabda
Allah kepada Rasulullah: Aku mendirikan istana dalam perut manusia
yang Ku-sebut dada. Dalam dada kalbu, dalam kalbu jantung, dalam
jantung budi, dalam budi jinem, dalam jinem sukma, dalam sukma
rahasya (rasa), yaitu: Aku. Arti sabda Allah; anugerah Allah yang datang
dalam rasa.
Seorang mistikus santri menjelaskan bahwa salat malam (tahajjud) dapat
membawa
seseorang
merasakan
pengalaman
mistis
dan
bisa
Tuhan,
lantaran
Tuhan
bersabda,
mendengar,
melihat,
Wirid
Hidayat
Jati,
penjelasan
tentang
Tuhan
tidak
dapat
mendukung
aliran
ketuhanan
dan
bukanlah
suatu