You are on page 1of 9

IDENTITAS PASIEN

No. Rekam medik

: xxxxxx

NAMA

: Ny. S

UMUR

: 37 Tahun

ALAMAT

: Sungai Sariak, Lumpo

PEKERJAAN

: ibu rumah tangga

AGAMA

: Islam

TANGGAL MASUK

: 24 September 2014

ANAMNESA
KELUHAN UTAMA
Pasien datang untuk kontrol kehamilan
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
Pasien datang untuk kontol kehamilan pada tanggal 18 september 2014 ke poli kebidanan
dr.m. zein painan. Dari hasil pemeriksaan fisik dan USG ukuran bayi besar dengan posisi sung
sang. os merasa perut mules yang menjalar kepinggang hilang-timbul semakin lama semakin
sering dan kuat (-), Riwayat keluar darah lender (-), Riwayat keluar air-air (-), Riwayat trauma (),Riwayat perut diurut-urut (-), Riwayat keputihan, Riwayat sc (-), Gerakan janin aktif (+).

Selama hamil pasien tidak ada keluhan. Riwayat kencing manis, penyakit jantung, asma
dan darah tinggi disangkal pasien.
RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN SEBELUMNYA
Anak ke 1:
Selama kehamilan tidak ada keluhan
Cukup bulan, melahirkan secara pervaginam pada tahun 1997
Jenis kelamin perempuan, berat badan lahir 2500, lahir dalam keadaan sehat.
Anak ke 2:
Selama kehamilan tidak ada keluhan
Cukup bulan, melahirkan secara pervaginam pada tahun 2002
Jenis kelamin perempuan, berat badan lahir 3000, lahir dalam keadaan sehat.
Anak ke 3:
Abortus pada usia kehamilan 3 bulan.

RIWAYAT KEHAMILAN SEKARANG


Usia kehamilan

: 36 minggu

HPHT

: pasien lupa

Gerakan janin

: aktif

Periksa kehamilan

: dibidan

RIWAYAT PERNIKAHAN
Menikah sekali

RIWAYAT SOSIAL EKONOMI


Menengah kebawah.

RIWAYAT ALERGI
Tidak mempunyai riwayat alergi

RIWAYAT KONTRASEPSI
pernah memakai alat kontrasepsi

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Tidak ada riwayat penyakit jantung
Tidak ada riwayat penyakit darah tinggi
Tidak ada riwayat penyakit kencing manis
Tidak ada riwayat penyakit ginjal
Tidak ada riwayat penyakit tiroid

PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS
Keadaan umum

: Tampak sakit ringan

Kesadaran

: Compos mentis

Berat badan

: 70,3 kg

tinggi badan

: 150 cm

Tekanan darah

: 110/70 mmHg

Nadi

:80 x/menit reguler

Respirasi

: 20 x/menit

: 360C

Suhu

KEPALA
Bentuk : Normocepali
Mata

: Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik

hidung : Septum deviasi tidak ditemukan, mukosa tidak hiperemis, concha nasalis
tidak terjadi pembesaran.
Telinga : Auricula simetris, tidak ada nyeri tekan tragus, gendang telinga intak, tidak ditemukan
sekret
Mulut : Bibir tidak pucat, mukosa basah, lidah tidak kotor,
Leher : Tidak ditemukan pembesaran KGB, tidak ditemukan peningkatan JVP

THORAKS
JANTUNG
Inspeksi

: Ictus cordis tidak terlihat

Palpasi

: Ictus cordis tidak teraba

Perkusi

: batas jantung dalam batas normal, tidak terjadi pembesaran

Auskultasi

: Bunyi jantung 1 dan 2 reguler, tidak ditemukan murmur dan gallop

PARU-PARU
Inspeksi

: Gerakan toraks simetris dekstra dan sinistra

Palpasi

: Vokal fremitus simetris dekstra dan sinistra

Perkusi

: Sonor, tidak ditemukan kelainan

Auskultasi

: Vesiculer, tidak ditemukan suara paru tambahan

ABDOMEN
Inspeksi

: tampak membuncit, hiperpigmentasi (+)


Tidak ditemukan bekas jahitan

Auskultasi

: Bising usus positif normal

Palpasi

: Turgor kulit baik, pemeriksaan hepar dan lien tidak dilakukan

Perkusi

: timpani

GENITALIA
Inspeksi

: tidak ditemukan kelainan.

EKSTREMITAS
Inspeksi

: Edema (+) minimal


Akral hangat

STATUS OBSTETRI
I.

PEMERIKSAAN LUAR

LEOPOLD 1

: Teraba massa bulat keras, tinggi fundus 34 cm diatas simfisis


pubis atau 3 jari dibawah procesus xiphoideus..

II.

LEOPOLD 2

: Teraba tahanan terbesar di kiri.

LEOPOLD 3

: Teraba massa besar, lunak, noduler, floating.

LEOPOLD 4

:-

DJJ

: DJJ 143-150 x/menit, teratur.

HIS

TBJ

: 3255 gram

PEMERIKSAAN DALAM
Inspeksi
Labiya mayora dan vulva normal, tidak ada jaringan siktrik atau robekan
Vaginal Toucher
Pembukaan dua dengan teraba selaput ketuban belum pecah.

III.

PEMERIKSAAN PANGGUL
Tidak dilakukan

IV.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG :

DIAGNOSA
G3P2A0H2, gravid aterm + letak sungsang

TATALAKSANA

TERAPI
Non farmakologis
o

Informed Consent

Bed rest total

Observasi perdarahan, tanda-tanda vital, dan keadaan umum

Persiapan tindakan (alat, izin, obat, darah)

Rawat KB

Farmakologis
o

IVFD RL gtt 20/m

Misoprosol tab /oral/ 6 jam

Drip Induksi

Plan
Drip induksi berhasil partus bracht
Drip induksi gagal SC

PROGNOSIS
Ibu : Dubia ad bonam
Anak : Dubia ad bonam

DISKUSI
Anamnesa
Telah diperiksa seorang wanita G3P2A0H2 gravid aterm, datang dengan keluhan
keluar darah dari jalan lahir (-). Mual (-), muntah (-), mules-mules (-) hilang timbul,
makin lama bertambah kuat, keluar air-air (-), lendir (-), riwayat sc (-). Selama hamil
pasien tidak ada keluhan. Riwayat kencing manis, penyakit jantung, asma dan darah
tinggi disangkal pasien.
Letak sungsang merupakan keadaan di mana janin terletak memanjang dengan
kepala di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri.1 Letak sungsang
dibagi sebagai berikut :
1. Letak Bokong murni : presentasi bokong murni Frank Breech. Bokong
saja yang menjadi bagian depan sedangkan kedua tungkai lurus ke atas.
Pada pasien ini menurut hasil USG gambarannya perkiraan letak bokong
murni. Dan letak bokong murni adalah yang paling sering dijumpai
2. Letak Bokong kaki (presentasi bokong kaki) di samping bokong teraba
kaki Complete Breech . disebut sebagai letak bokong kaki sempurna
atau tidak sempurna kalau di samping bokong teraba kedua kaki atau satu
kaki saja.
3. Letak Lutut (presentasi lutut)
4. Letak kaki . tergantung pada terabanya kedua kaki atau lutut atau hanya
teraba satu kaki atau lutut disebut letak kaki atau lutut sempurna dan letak
kaki atau lutut tidak sempurna.2

Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang, compos mentis,
TD 110/70 mmHg, Nadi 80 x/menit, RR 20 x/menit, suhu 36,c. Pada pemeriksaan
abdomen TFU 32 cm , DJJ 143-150 ,palpasi : teraba kaki pada bagian terbawah, nyeri
tekan (-), bising usus (+).

Punggung biasanya terdapat di kiri depan. Frekuensi letak sungsang lebih tinggi
pada kehamilan muda dibandingkan dengan kehamilan aterm dan lebih banyak pada
multigravida daripada primigravida.
Cara mendiagnosa letak sungsang : pergerakan anak teraba oleh si ibu di bagian
perut bawah, di bawah pusat, dan ibu sering merasa benda keras (kepala mendesak tulang
iga).2 ada gejala ini karena ia sering merasa pinggang terasa sakit dan cepat pegal. Pada
palpasi teraba bagian keras, bundar,dan melenting pada fundus uteri. Punggung anak
dapat diraba pada salah satu sisi perut dan bagian-bagian kecil pada pihak yang
berlawanan. Di atas symphisis teraba bagian ynag kurang bundar dan lunak.2
Bunyi jantung terdengar pada punggung anak setinggi pusat.kalau pembukaan
sudah besar maka pada pemeriksaan dalam dapat teraba 3 tonjolan tulang ialah tubero
ossis ischii dan ujung os sacrum sedangkan os sacrum dapat dikenal sebagai tulang yang
meruncing dengan deretan processi spinosi ditengah-tengah tulang tersebut.2 Pada Ny.Y
dilakukan pemeriksaan dalam, didapatkan pembukaan 2 cm, letak kaki, portio teraba
lunak, ketuban (+)
Etiologi letak sungsang:
1. Prematuritas. Karena bentuk rahim kurang lonjong, air ketuban masih
banyak dan kepala anak relative besar.
2. Hydramnion karena anak mudah bergerak.
3. Placenta Previa karena menghalangi turunnya kepala ke dalam pintu atas
panggul.
4. Bentuk rahim yang abnormal seperti uterus bicornis
5. Panggul sempit; walaupun panggul sempit sebagai sebab letak sungsang
masih disangsikan oleh berbagai penulis.
6. Kelainan bentuk kepala: Hydrocephalus, anencephalus, karena kepala
kurang sesuai dengan bentuk pintu atas panggul.2

Pemeriksaan penunjang

Penatalaksanaan
Pertolongan persalinan dengan letak sungsang dapat dibagi sebagai berikut :
1.Pertolongan pada kelahiran spontan
Letak sungsang biasanya lahir spontan, karena itu jangan terlalu lekas bertindak.
Sikap konservatif dipertahankan sampai pusat lahir. Indikasi waktu setelah pembukaan
lengkap, biasanya lebih pendek dibandingkan dengan letak kepala misalnya 2 jam setelah
pembukaan lengkap anak sudah harus lahir. Biasanya ditolong secrar Bracht. Pada
primigravida selalu didahului dengan episiotomi. Pada pertolongan secara Bracht,
bokong diangkat ke atas supaya badan anak searah dengan paksi jalan lahir, tidak
dilakukan tarikan. Bokong ini dibawa ke atas, kea rah perut ibu dan sedikit ke kiri atau ke
kanan sesuai dengan letaknya punggung anak, sama sekali tidak boleh dilakukan tarikan
karena dengan tarikan lengan dapat menjungkit.

2.Ekstraksi parsiil (sebagian) atau manual aid


Biasanya letak sungsang dpat lahir spontan sampai pusat lahir karena rintangan
akan timbul pada waktu kelahiran bahu. Kalau pusat sudah lahir dan tidak ada kemajuan
misalnya karena his lemah atau karena rintangan bahu maka tidak boleh kita menunggu
lama karena pada saat ini kepala mulai masuk ke dalam rongga panggul dan menekan tali
pusat pada dinding panggul hingga anak harus dilahirkan dalam 8 menit. Untuk
melahirkan anak dalam keadaan ini kita gunakan ekstraksi parsiil atau manual aid.
Disebut parsiil karena sebagian tubuh anak sudah lahir.

3.Ekstraksi
Dilakukan bila kita menarik anak ke luar pada waktu seluruh tubuh anak masih
ada dalam jalan lahir.

4.Section Caesarea
Indikasinya adalah panggul sempit, terutama pada primigravida dan tali pusat yang
menumbung.

Pasien mendapatkan terapi Misoprosol tab /oral/ 6 jam dan drip oksitosin 3 kolf
tanpa kemajuan persalunan.

You might also like