Professional Documents
Culture Documents
asap rokok dapat menyebabkan oksidasi protein pada lensa mata sehingga
lama-kelamaan menimbulkan katarak. Penelitian epidemiologis menyatakan,
katarak meningkat di negara-negara yang tinggi kebiasaan merokok serta
paparan sinar mataharinya.
Asupan vitamin C dan E yang rendah pada diet makanan disertai kadar
vitamin C yang rendah dalam darah, akan mempermudah seseorang terkena
katarak (kekeruhan lensa mata). Apalagi ditambah dengan kebiasaan
merokok.
Kasiat tempe dan ikan laut
* Selain berbentuk zat gizi seperti vitamin C dan D, antioksidan dapat pula
berupa zat non-gizi seperti pigmen (karoten, likopen, flavonoid, klorofil) dan
enzim (glutation peroksida, koenzim, Q-10 atau ubiquinon).
Karoten banyak pada wortel, ubi rambat, semangka, bayam, kangkung, jeruk.
Likopen pada tomat. Flavonoid pada wortel, jeruk, brokoli, kol, mentimun,
bayam, tomat, merica dan terung.
Bila konsumsi mineral seperti seng, selenium, tembaga, vitamin E dan C serta
beta karoten cukup, maka tidak diperlukan suplemen. Suplemen berupa pil,
kapsul, dll hanya diberikan bila makanan berantioksidannya belum memenuhi
angka kebutuhan gizi yang dianjurkan.
Dalam makanan sehari-hari antioksidan banyak terdapat dalam sayuran dan
buah-buahan. Sedangkan tempe dan ikan laut dapat memusnahkan atau
meminimalkan pembentukan radikal bebas.
Selama lebih dari setengah abad antioksidan telah dimanfaatkan dalam
pengolahan pangan untuk menghambat kerusakan makanan. Biasanya
antioksidan ini ditambahkan pada makanan yang mengandung lemak atau
minyak, buah segar atau sayuran agar tidak cepat rusak. Senyawa ini juga
dapat untuk mencegah perubahan warna dan rasa yang disebabkan oksigen
di udara (pada apel, pisang yang mengandung enzim tertentu).
Selain pada bahan makanan, antioksidan seperti vitamin E juga sebagai
suplemen diet untuk mengatasi proses oksidasi dalam tubuh. Belakangan
malah antioksidan digunakan dalam produk kosmetik.