You are on page 1of 8

Dining Nika Alina

12030204038 / PBA 2012

1. Peristiwa Hujan Asam


Hujan asam didefinisikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Hujan
secara alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena karbondioksida (CO2) di udara
yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah. Jenis asam dalam hujan ini
sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh
tumbuhan dan binatang. Istilah Hujan asam pertama kali diperkenalkan oleh Angus Smith
ketika ia menulis tentang polusi industri di Inggris). Tetapi istilah hujan asam tidaklah tepat,
yang benar adalah deposisi asam
Deposisi asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan
bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk surful dioksida
dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk
membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan.
Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan
yang terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman.
Deposisi asam ada dua jenis, yaitu deposisi kering dan deposisi basah. Deposisi kering
ialah peristiwa terkenanya benda dan mahluk hidup oleh asam yang ada dalam udara. Ini
dapat terjadi pada daerah perkotaan karena pencemaran udara akibat kendaraan maupun asap
pabrik. Selain itu deposisi kering juga dapat terjadi di daerah perbukitan yang terkena angin
yang membawa udara yang mengandung asam. Biasanya deposisi jenis ini terjadi dekat dari
sumber pencemaran.
Deposisi basah ialah turunnya asam dalam bentuk hujan. Hal ini terjadi apabila asap di
dalam udara larut di dalam butir-butir air di awan. Jika turun hujan dari awan tadi, maka air
hujan yang turun bersifat asam. Deposisi asam dapat pula terjadi karena hujan turun melalui
udara yang mengandung asam sehingga asam itu terlarut ke dalam air hujan dan turun ke
bumi. Asam itu tercuci atau wash out. Deposisi jenis ini dapat terjadi sangat jauh dari sumber
pencemaran.
Hujan secara alami bersifat asam karena Karbon Dioksida (CO2) di udara yang larut
dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah. Jenis asam dalam hujan ini sangat
bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh
tumbuhan dan binatang.
Pada dasarnya Hujan asam disebabkan oleh 2 polutan udara, Sulfur Dioxide (SO2) dan
nitrogen oxides (NOx) yang keduanya dihasilkan melalui pembakaran. Akan tetapi sekitar
50% SO2 yang ada di atmosfer diseluruh dunia terjadi secara alami, misalnya dari letusan

Dining Nika Alina


12030204038 / PBA 2012

gunung berapi maupun kebakaran hutan secara alami. Sedangkan 50% lainnya berasal dari
kegiatan manusia, misalnya akibat pembakaran bahan bakar fosil (BBF), peleburan logam dan
pembangkit listrik. Minyak bumi mengadung belerang antara 0,1% sampai 3% dan batubara
0,4% sampai 5%. Waktu BBF di bakar, belerang tersebut beroksidasi menjadi belerang
dioksida (SO2) dan lepas di udara. Oksida belerang itu selanjutnya berubah menjadi asam
sulfat (Soemarwoto O, 1992).
Menurut Soemarwoto O (1992), 50% nitrogen oxides terdapat di atmosfer secara alami,
dan 50% lagi juga terbentuk akibat kegiatan manusia, terutama akibat pembakaran BBF.
Pembakaran BBF mengoksidasi 5-50% nitrogen dalam batubara ,40-50% nitrogen dalam
minyak berat dan 100% nitrogen dalam mkinyak ringan dan gas.Makin tinggi suhu
pembakaran, makin banyak Nox yang terbentuk.
Selain itu NOx juga berasal dari aktifitas jasad renik yang menggunakan senyawa organik
yang mengandung N. Oksida N merupakan hasil samping aktifitas jasad renik itu. Di dalam
tanah pupuk N yang tidak terserap tumbuhan juga mengalami kimi-fisik dan biologik
sehingga menghasilkan N. Karena itu semakin banyak menggunakan pupuk N, makin tinggi
pula produksi oksida tersebut.
Senyawa SO2 dan NOx ini akan terkumpul di udara dan akan melakukan perjalanan
ribuan kilometer di atsmosfer, disaat mereka bercampur dengan uap air akan membentuk zat
asam sulphuric dan nitric. Disaat terjadinya curah hujan, kabut yang membawa partikel ini
terjadilah hujam asam. Hujan asam juga dapat terbentuk melalui proses kimia dimana gas
sulphur dioxide atau sulphur dan nitrogen mengendap pada logam serta mengering bersama
debu atau partikel lainnya.

2. Penipisan Ozon
a. Pengertian
Ozon merupakan gas yang secara alami terdapat didalm atmosfer. Lapisan ozon mulai
dikenal oleh seorang ilmuwan dari Jerman, Christian Friedrich Schonbein pada tahun 1839. Ozon
adalah hasil reaksi antara oksigen dengan sinar ultraviolet dari matahari. Ozon di udara berfungsi
menahan radiasi sinar ultraviolet dari matahari pada tingkat yang aman untuk kesehatan kita
semua. Ozon juga diproduksi manusia untuk dipergunakan sebagai bahan pemurni air, pemutih,
dan salah satu unsur pembentuk plastik. Setiap molekul ozon mengandung 3 atom oksigen
dengan rumus kimia O3. Ozon ditemukan terutama di lapisan atmosfer bagian bawah. Kira kira
10% ozon atmospheric terdapat di Troposfir, suatu lapisan Tamosfir yang paling dekat dengan
bumi (mulai dari permukaan bumi hingga 10-16 Km).

Dining Nika Alina


12030204038 / PBA 2012
Ozon troposfir terbentuk dari reaksi kimia yang disebabkan adanya gas pencemar hasil
aktivitas manusia, sehingga berbahaya terhadap system kehidupan. Sisanya sebanyak 90%
terdapat di Stratosfir, terutama antara bagian puncak lapisan trofosfir hingga ketinggian 50 Km.
Ozon di stratosfir ini terbentuk secara alami, dikenal dengan lapisan ozon (ozone layer) dan
sangat berguna bagi system kehidupan. Istilah 'ozon' atau lebih tepat lagi 'lapisan ozon' mulai
mendapat perhatian sekitar tahun 1980an ketika para ilmuwan menemukan adanya 'lubang' di
lapisan ozon di Antartika. Lubang tersebut merupakan hasil dari tenaga matahari yang
mengeluarkan radiasi ultra yang tinggi. Radiasi itu berpecah menjadi molekul oksigen sekaligus
melepaskan atom bebas di mana setengahnya diikat dengan molekul oksigen yang lain untuk
membentuk ozon.
Lapisan ozon melindungi bumi dari paparan sinar Ultra Violet B (UV-B) yang sangat
berbahaya bagi makhluk hidup di muka bumi. UV-B yang mempunyai panjang gelombang 280315 nm, sebagian diserap oleh lapisan ozon, dengan demikian jumlah UV-B yang mencapai bumi
jumlahnya sangat sedikit. Paparan UV-B terhadap manusia dapat mengakibatkan penyakit kanker
kulit, katarak dan mengurangi system kekebalan tubuh. Paparan UV-B juga dapat merusak
kehidupan tanaman, organisme bersel satu dan ekosistem perairan. Sedangkan UV-A (dengan
panjang gelombang 315-400 nm) tidak diserap oleh lapisan ozon. Radiasi UV-A dari sinar
matahari sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup makhluk hidup di permukaan bumi. Lapisan
ozon sangat penting karena ia menyerap radiasi ultra violet (UV) dari matahari untuk melindungi
radiasi yang tinggi sampai ke permukaan bumi. Radiasi dalam bentuk UV spektrum mempunyai
jarak gelombang yang lebih pendek daripada cahaya. Radiasi UV dengan jarak gelombang
adalah di antara 280 hingga 315 nanometer yang dikenali UV-B dan ia merusak hampir semua
kehidupan. Dengan menyerap radiasi UV-B sebelum ia sampai ke permukaan bumi, lapisan ozon
melindungi bumi dari efek radiasi yang merusak kehidupan.

Kerusakan lapisan ozon adalah istilah yang sering digunakan untuk mendeskripsikan
berkurangnya atau hilangnya lapisan ozon yang terdapat pada lapisan atmosfir.
Berdasarkan laporan dari NASA bahwa lubang ozon di Antartika telah mencapai 29 juta
Km. Konsentrasi rata rata lapisan ozon kurang dari 200 DU dikategorikan sebagai
lubang ozon (Ozone Hole). Penyebab rusaknya atau menipisnya lapisan ozon yaitu oleh
Bahan Perusak Ozon (BPO) yang diemisikan dari berbagai kegiatan, baik dalam
menggunakan atau memproduksi barang mengandung BPO. Ancaman yang diketahui
terhadap keseimbangan ozon adalah kloroflorokarbon (CFC) yang mengakibatkan
menipisnya lapisan ozon. CFC digunakan oleh masyarakat modern dengan cara yang tidak
terkira banyaknya, misalnya dengan : AC,Kulkas,bahan dorong dalam penyembur
(aerosol), diantaranya kaleng semprot untuk pengharum ruangan, penyemprot rambut atau
parfum, pembuatan busa,bahan pelarut terutama bagi kilang-kilang elektronik
AC,Kulkas,bahan dorong dalam penyembur (aerosol), diantaranya kaleng semprot untuk

Dining Nika Alina


12030204038 / PBA 2012

pengharum ruangan, penyemprot rambut atau parfum pembuatan busa,bahan pelarut


terutama bagi kilang-kilang elektronik
Satu buah molekul CFC memiliki masa hidup 50 hingga 100 tahun dalam atmosfer
sebelum dihapuskan. Dalam waktu kira-kira 5 tahun, CFC bergerak naik dengan perlahan
ke dalam stratosfer (10 50 km). Molekul CFC terurai setelah bercampur dengan sinar
UV, dan membebaskan atom KLORIN. Atom klorin ini berupaya memusnahkan ozon dan
menghasilkan LUBANG OZON. Penipisan lapisan ozon akan menyebabkan lebih banyak
sinar UV memasuki bumi. Oleh karena itu, kita semua harus memandang serius masalah
ini dan berupaya untuk mencegah atau meminimalkan penipisan lapisan ozon di alam ini
dengan cara meminimalkan penggunaan bahan-bahan yang dapat mempertipis ozon agar
generasi yang akan datang dapat mewarisi alam sekitar yang masih baik.
Satu buah molekul CFC memiliki masa hidup 50 hingga 100 tahun dalam atmosfer
sebelum dihapuskan. Dalam waktu kira-kira 5 tahun, CFC bergerak naik dengan perlahan
ke dalam stratosfer (10 50 km). Molekul CFC terurai setelah bercampur dengan sinar
UV, dan membebaskan atom KLORIN. Atom klorin ini berupaya memusnahkan ozon dan
menghasilkan LUBANG OZON. Penipisan lapisan ozon akan menyebabkan lebih banyak
sinar UV memasuki bumi
Oleh karena itu, kita semua harus memandang serius masalah ini dan berupaya untuk
mencegah atau meminimalkan penipisan lapisan ozon di alam ini dengan cara
meminimalkan penggunaan bahan-bahan yang dapat mempertipis ozon agar generasi yang
akan datang dapat mewarisi alam sekitar yang masih baik.
Dalam bulan Oktober 1987, 1989, 1990 dan 1991, lubang ozon yang luas telah
dilacak di seluruh Antartika dengan kenaikan 60% pengurangan ozon berbanding dengan
permukaan lubang pra-ozon. Pada bulan Oktober 1991, permukaan terendah atmosfer
ozon yang pernah dicatat telah terjadi di seluruh Antartika
b. Penyebab Rusaknya Ozon
1. CFC.
Ancaman yang diketahui terhadap keseimbangan ozon adalah kloroflorokarbon (CFC)
yang mengakibatkan menipisnya lapisan ozon. CFC digunakan oleh masyarakat modern
dengan cara yang tidak terkira banyaknya, misalnya dengan :
2. Banyaknya volume kendaraan yang ada di bumi sangan berakibat negatif pada lapisan
ozon. Karbon monoksida yang dihasilkan oleh kendaraan dapat merusak lapisan ozon.
Semakin lama, volume kendaraan semakin banyak, semakin banyak pula gas karbon
monokida yang di keluarkan, bisa dibayangkan keadaan lapisan ozon beberapa tahun
kedepan bila volume kendaraan semakin hari semakin bertambah

Dining Nika Alina


12030204038 / PBA 2012

3. Penggundulan hutan secara besar2an sangat berakibat buruk pada kualitas udara yang
ada di bumi. Gas2 karbon yang merusak lapisan ozon tidak lagi diserap oleh tumbuhan.
Sehingga apa lagi yang harus diandalkan untuk menyerap gas2 tersebut untuk membantu
mengurangi kerusakan ozon dan tentunya menghasilkan oksigen bagi makhluk hidup?
4. Pada bidang pertanian, penerimaan sinar ultra violet pada tanaman dapat
memusnahkan hasil tanaman utama dunia. Hasil kajian menunjukkan hasil tanaman
seperti 'barli' dan 'oat' menunjukkan penurunan karena penerimaan sinar radiasi yang
semakin tinggi. Tanaman diperkirakan akan mengalami kelambatan pertumbuhan,
bahkan akan cenderung kerdil, sehingga merusak hasil panen dan hutan-hutan yang ada.
5. Pada hewan, Radiasi penuh ini juga dapat mematikan anak-anak ikan, kepiting dan
udang di lautan, serta mengurangi jumlah plankton yang menjadi salah satu sumber
makanan kebanyakan hewan-hewan laut. Kerusakan lapisan ozon juga memiliki
pengaruh langsung pada pemanasan bumi yang sering disebut sebagai "efek rumah kaca".
Usaha-usaha untuk mencegah penipisan ozon menjadi mulai dilakukan bersama oleh
semua negara di dunia. Usaha itu pun telah di galakkan secara serius melalui UNEP
(United Nation Environment Programme) salah satu organisasi PBB yang bergerak
dibidang program perlindungan lingkungan dan alam.
Asap yang dihasilkan oleh pabrik juga amat sangat berpengaruh dalam memperparah
kerusakan lapisan ozon. Sama hal nya seperti asap kendaraan. Gas yang dikeluarkan
dapat merusak lapisan ozon,amat mencemari udara, belum lagi limbah cair dan limbah
padat yang dihasilkan pabrik, dapat merusak lingkungan.
c. Akibat Kerusakan Ozon
1. Menipisnya lapisan ozon dalam atmosfer bagian atas diperkirakan menjadi penyebab
meningkatnya penyakit kanker kulit dan katarak pada manusia, merusak tanaman pangan
tertentu, mempengaruhi plankton yang akan berakibat pada rantai makanan di laut, dan
meningkatnya karbondioksida (lihat pemanasan global) akibat berkurangnya tanaman dan
plankton. Sebaliknya, terlalu banyak ozon di bagian bawah atmosfer membantu
terjadinya kabut campur asap, yang berkaitan dengan iritasi saluran pernapasan dan
penyakit pernapasan akut bagi mereka yang menderita masalah kardiopulmoner.
2. PENCAIRAN GUNUNG ES

Dining Nika Alina


12030204038 / PBA 2012

Lubang ozon di Antartika disebabkan oleh penipisan lapisan ozon antara ketinggian
tertentu seluruh Antartika pada musim semi. Pembentukan lubang tersebut terjadi setiap
bulan September dan pulih ke keadaan normal pada lewat musin semi atau awal musim
panas.
d. Cara mengurangi Kerusakan Lapisan Ozon
3. Beberapa langkan yang dapat dilakukan untuk menjaga lapisan ozon adalah dengan
melakukan kegiatan ramah ozon atau ozone friendly dan sosialisasi untuk mengubah
perilaku manusia secara bertahap. Upaya ini harus selalu menerapkan prinsip 4R, yaityu
melakukan: reduce, reuse, recycle, replace/replant.
Langkah-langkah lain:
- Kurangi pemakaian barang-barang yang memiliki bahan .
- Di rumah dan perkantoran, minimalkan jumlah Air Conditioner yang digunakan.
- Diperlukan desain arsitektur yang lebih baik sehingga udara segar dapat masuk dengan
leluasa ke dalam ruangan kantor atau kamar tidur sehingga keperluan AC bisa
dikurangi.
- Sesuaikan kapasitas kulkas dengan

4. Peristiwa Efek Rumah kaca


Istilah Efek Rumah Kaca (green house effect) berasal dari pengalaman para petani di
daerah iklim sedang yang menanam sayur-mayur dan bunga-bungaan di dalam rumah kaca.
Yang terjadi dengan rumah kaca ini, cahaya matahari menembus kaca dan dipantulkan kembali
oleh benda-benda dalam ruangan rumah kaca sebagai gelombang panas yang berupa sinar infra
merah. infra merah memiliki sifat tidak mampu menembus kaca. Dengan demikian hanya terang
cahaya matahari yang dapat memasuki ruang depan rumah dengan menerobos kaca jendela.
Energi yang dibawa cahaya akan mengenai lantai, kursi, meja, dan perabot lain. Lama kelamaan
oleh energi tersebut, benda-benda menjadi panas, dan pada gilirannya mengeluarkan infra merah.
Tetapi pancaran infra merah akan dibendung oleh kaca, gagal untuk keluar, menjadikan ruangan
semakin panas. Inilah perumpamaan sederhana dari efek rumah kaca.
Efek rumah kaca adalah terperangkapnya panas dari radiasi matahari di dalam bumi.
Sedangkan gas rumah kaca sendiri adalah gas yang menyebabkan panas itu terperangkap di
dalam bumi. Panas dari matahari yang diterima oleh bumi kita seharusnya dipantulkan kembali
ke angkasa. Tetapi, adanya gas rumah kaca yang menyelimuti bumi akan menghalangi sebagian
panas tersebut kembali ke angkasa dan membuatnya terperangkap di atmosfer bumi.
Sebenarnya, sebagian besar gas rumah kaca adalah gas yang memang secara alamiah ada
di atmosfer kita. Namun, karena perubahan perilaku manusia akhir-akhir ini, kadar gas tersebut

Dining Nika Alina


12030204038 / PBA 2012

meningkat sehingga membuat panas yang terperangkap di atmosfer juga lebih banyak lagi.
Berikut ini adalah empat golongan gas rumah kaca yang ada di atmosfer kita:
1. Karbon dioksida
Karbon dioksida adalah gas rumah kaca alami yang paling banyak terdapat dalam atmosfer.
Karbon dioksida meningkat seiring dengan bertambahnya pembakaran bahan bakar fosil,
limbah, dan sebagainya. Penggunaan alat-alat listrik, transportasi, dan industri dinilai menjadi
penyumbang terbesar meningkatnya karbon dioksida. Meski bisa diserap oleh tumbuhan
melalui fotosintesis, karbondioksida di atmosfer masih cukup banyak. Gas CO2 yang ada di
atmosfer akan membentuk suatu selubung yang akan menghambat keluarnya sinar inframerah
dari bumi
2. Metana (CH4)
Gas metana adalah gas alami yang timbul akibat pembuatan bahan bakar fosil. Gas ini juga
timbul dari limbah dan kotoran hewan ternak. Karena itulah gas ini banyak ditimbulkan oleh
industri, pertanian, dan peternakan.
3. Dinitrogen oksida (N2O)
Gas alami ini juga ditimbulkan dari pembakaran bahan bakar fosil. Gas ini juga dapat
ditimbulkan dari penggunaan nitrogen yang berlebihan dalam pertanian (untuk pupuk sintetis)
dan industry.
4. Gas-gas fluorin (HFC, PFC, SF6)
Gas-gas ini merupakan gas-gas buatan manusia. Meskipun ada di atmosfer dalam jumlah yang
kecil, gas-gas ini memiliki dampak yang cukup besar bagi efek rumah kaca. HFC
(Hydroflourocarbon) digunakan sebagai pengganti gas CFC yang dinilai dapat merusak ozon.
PFC (Perflourocarbon) dihasilkan akibat pembuatan barang alumunium dan semikonduktor.
Sedangkan SF6 (Sulfur heksaflorida) digunakan dalam berbagai peralatan transmisi tenaga
listrik.

Hubungan antara Emisi Gas Karbondioksida dengan Efek Rumah Kaca


Dunia memperoleh sebagian besar energi dari pembakaran bahan bakar fosil yang berupa
pembakaran minyak bumi, arang maupun gas bumi. Ketika pembakaran berlangsung sempurna,
seluruh unsur karbon dari senyawa ini diubah menjadi karbon dioksida. Senyawa karbon dari
bahan bakar fosil telah tersimpan di dalam bumi selama beratus-ratus milliar tahun lamanya.
Dalam jangka waktu satu atau dua abad ini, senyawa karbon ini dieksploitasi dan diubah
menjadi karbon dioksida. Tidak semua karbon dioksida berada di atmosfir (sebagian darinya
larut di laut dan danau, sebagian juga diubah menjadi bebatuan dalam wujud karbonat kalsium
dan magnesium), tetapi hasil pengukuran menunjukkan bahwa kadar CO2 di atmosfir perlahanlahan meningkat tiap tahun dan terus meningkat dekade-dekade terakhir.

Dining Nika Alina


12030204038 / PBA 2012

Peningkatan dari kadar CO2 di atmosfir menimbulkan masalah-masalah penting yang


disebabkan oleh alasan-alasan berikut ini. Karbon dioksida memiliki sifat memperbolehkan
cahaya sinar tampak untuk lewat melaluinya tetapi menyerap sinar infra merah. Agar bumi dapat
mempertahankan temperatur rata-rata, bumi harus melepaskan energi setara dengan energi yang
diterima. Energi diperoleh dari matahari yang sebagian besar dalam bentuk cahaya sinar tampak.
Oleh karena CO2 di atmosfer memperbolehkan sinar tampak untuk lewat, energi lewat sampai ke
permukaan bumi. Tetapi energi yang kemudian dilepaskan (dipancarkan) oleh permukaan bumi
sebagian besar berada dalam bentuk infra merah, bukan cahaya sinar tampak, yang oleh
karenanya disearap oleh atmosfer CO2.
Sekali molekul CO2 menyerap energi dari sinar infra merah, energi ini tidak disimpan
melainkan dilepaskan kembali ke segala arah, memancarkan balik ke permukaan bumi.Sebagai
konsekuensinya, atmosfer CO2 tidak menghambat energi matahari untuk mencapai bumi, tetapi
menghambat sebagian energi untuk kembali ke ruang angkasa. Fenomena ini disebut efek rumah
kaca. Lapisan terbawah (troposfir) adalah bagian yang terpenting dalam kasus efek rumah kaca
atau ERK. Sekitar 35% dari radiasi matahari tidak sampai ke permukaan bumi. Hampir seluruh
radiasi yang bergelombang pendek (sinar alpha, beta dan ultraviolet) diserap oleh tiga lapisan
teratas. Yang lainnya dihamburkan dan dipantulkan kembali ke ruang angkasa oleh molekul gas,
awan dan partikel. Sisanya yang 65% masuk ke dalam troposfir. Di dalam troposfir ini, 14 %
diserap oleh uap air, debu, dan gas-gas tertentu sehingga hanya sekitar 51% yang sampai ke
permukaan bumi. Dari 51% ini, 37% merupakan radiasi langsung dan 14% radiasi difus yang
telah mengalami penghamburan dalam lapisan troposfir oleh molekul gas dan partikel debu.
Radiasi yang diterima bumi, sebagian diserap sebagian dipantulkan. Radiasi yang diserap
dipancarkan kembali dalam bentuk sinar inframerah. Sinar inframerah yang dipantulkan bumi
kemudian diserap oleh molekul gas yang antara lain berupa uap air atau H20, CO2, metan
(CH4), dan ozon (O3). Sinar panas inframerah ini terperangkap dalam lapisan troposfir dan oleh
karenanya suhu udara di troposfir dan permukaan bumi menjadi naik. Terjadilah Efek Rumah
Kaca.

You might also like