Professional Documents
Culture Documents
Dosen Pengampu :
I Wayan Widiana, S.Pd., M.Pd.
Oleh :
Nama : Ni Putu Dessy Putriani
NIM
: (1311031044)
Kelas : III/C
Uji Hipotesis
Hipotesis dapat didefinisikan sebagai pernyataan mengenai keadaan
populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang akan
dikumpulkan dari sampel penelitian. Dari segi konstruksinya, hipotesis
merupakan jawaban teoretik dan dianggap paling tinggi tingkat kebenarannya
terhadap permasalahan atau pertanyaan penelitian. Jawaban teoretik ini
perlu diuji kebenarannya secara empiris melalui data penelitian. Oleh karena
itu, dalam menguji hipotesis dengan statistik, harus terlebih dahulu
dikemukakan/dirumuskan hipotesis statistiknya, yang dinyatakan dalam
hipotesis nul (H0) dan hipotesis tandingan (H1). Uji hipotesis ini menggunakan
aturan keputusan untuk menerima atau menolak hipotesis yang
diajukan, dengan menyatakan taraf signifikansi yang digunakan. Taraf
signifikansi dinyatakan dalam persen (%). Persentase itu menunjukkan
besarnya kemungkinan kekeliruan dalam kesimpulan yang menolak hipotesis
nul dibawah pengandaian hipotesis nul itu benar. Taraf kekeliruan tersebut
sering disebut kesalahan tipe I atau taraf kesalahan alfa (). Jika peneliti
menentukan taraf signifikansi 5%, maka berarti peneliti bersedia menerima
kemungkinan kesalahan menolak hipotesis nul yang yang benar sebanyakbanyak 5%. Komplemen dari taraf signifikansi adalah taraf kepercayaan.
Untuk taraf signifikasi 5%, taraf kepercayaannya sebesar 95%.
Kemungkinan sebaliknya dari menolak hipotesis nul yang benar,
adalah menerima hipotesis nul yang salah. Kemungkinan kesalahan ini
disebut kesalahan tipe II atau kesalahan beta (). Hubungan antara
kesalahan tipe I dan tipe II dapat digambarkan sebagai berikut.
Hipotesis
Keputusan
H0 benar
H0 salah
H1 salah
H1 benar
Menolak
H0
Kesalahan
Tidak ada
Tipe I ()
kesalahan
Tidak ada
Kesalahan
Kesalahan
Tipe II ()
Menerima H1
Menerima H0
Menolak
H1
X1 X 2
2
2
s s
s1
s2
2r 1 2
n n
n1
n2
1 2
Keterangan:
X 1 = Rata-rata sampel 1
X 2 = Rata-rata sampel 2
S1
S2
S12
= varians sampel 1
S22
= varians sampel 2
r = korelasi antara dua sampel
No. Responden
Sesudah (X2)
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
150
174
6,96
Rata-rata
SD
0,866
1,207
Varians
0,75
1,46
Hipotesis Penelitian:
H0: Tidak terdapat perbedaan nilai statistik mahasiswa antara sebelum
menggunakan metode padat latihan dengan sesudah menggunanakan
metode adat latihan.
Ha:
Terdapat
perbedaan
nilai
statistik
mahasiswa
antara
sebelum
X2
Y2
XY
49
64
56
36
49
42
36
49
42
49
64
56
25
25
25
25
36
30
36
49
42
16
25
20
36
49
42
10
36
64
48
11
49
64
56
12
49
81
63
13
25
36
30
14
36
49
42
15
36
49
42
16
49
64
56
17
49
81
63
18
25
36
30
19
36
49
42
20
49
64
56
21
49
64
56
22
36
49
42
23
36
25
30
24
25
36
30
25
25
25
25
Jumlah ()
150
174
918
1246
1066
X
n
(n 1)
(X X )
(n 1)
n X 2 ( X ) 2
n(n 1)
(n 1)
(X X )
(n 1)
2
2
( X ) 2
1
n X ( X )
2
X
n
(
n
1
)
n(n 1)
(4) Hitung korelasi antara variabel X dan Y dengan rumus product moment
berikut.
N XY X Y
Korelasi rxy
N X
X N Y 2 Y
2
rxy
N XY X Y
N X
X N Y 2 Y
2
= 0,877
X1 X 2
s s
s1
s
2 2r 1 2
n n
n1 n2
1 2
2
6 6,96
0,75 1,46
0,866 1,207
2 * 0,877
25
25
25 25
0,96
7,805
0,123
mahasiswa antara
sebelum
rxy
xy
N SDxSDy
2. Uji Perbedaan Mean (Uji t / Students Dua Pihak/ Dua Ekor ) untuk
Sampel Independen
Rumus:
X1 X 2
2
s1
s
2
n1
n2
atau
X1 X 2
n1 1s12 n2 1s2 2 1
n1 n2 2
1
n n
1 2
n 1 = n2
Tabel 2.3. Data Prestasi Belajar Statistik antara Kelompok Mahasiswa yang
Menggunakan Metode Kooperatif dan Metode Konvensional
No. resp.
Metode Kooperatif
Metode Konvensional
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
n1
= 22
n2
= 18
X1
= 2,91
X 2 = 1,78
s1
= 1,51
s2
s12
= 2,28
s22 = 0,65
= 0,81
Variansterbesar
Variansterkecil
2,28
= 3,508; lihat table F dengan db pembilang 22-1 = 21 dan db
0,65
Hipotesis Penelitian:
H0: tidak terdapat perbedaan prestasi belajar statistik antara mahasiswa
yang menggunakan metode kooperatif dan metode konvensional.
H1: terdapat perbedaan prestasi belajar statistik antara mahasiswa yang
menggunakan metode kooperatif dan metode konvensional.
10
Hipotesis statistik:
H0: 1 = 2
H1 : 1
Rumus:
X1 X 2
2
s1
s
2
n1
n2
2,91 1,78
2,28 0,65
22
18
= 3,020
JKtot
= Xtot
tot
X X
JKantar =
nA
tot
11
Kelompok
(RJKantar): RJKantar =
JK antar
a 1
a = jumlah kelompok
JK dal
N a
RJK antar
RJK dalam
JK (SS)
Variasi
antar A
Db
RJK
(df)
(MS)
a-1
JK
a 1
nA
tot
12
Fh
Ftab
Taraf sig
0.05
RJK antar
RJK dal
0.01
dalam
N-a
JK dal
N a
--
--
N-1
--
--
--
(error)
Total
Xtot
tot
Contoh aplikasinya.
Seorang peneliti ingin mengetahui pengaruh metode mengajar
terhadap prestasi belajar IPA. Metode mengajar digolongkan menjadi 4, yaitu
: Metode ceramah (A1), Metode Diskusi (A2), Metode Pemberian Tugas (A3),
dan Metode campuran (A4).
Hipotesis Penelitian:
H0: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan prestasi belajar IPA antara
siswa yang mengikuti pembelajaran metode ceramah, metode diskusi,
metodepemberian tugas, dan metode campuran.
H1: Terdapat perbedaan yang signifikan prestasi belajar IPA antara siswa
yang mengikuti pembelajaran metode ceramah, metode diskusi,
metodepemberian tugas,dan metode campuran.
Hipotesis Statistik:
H0: 1 = 2 = 3 = 4
H1 : 1
Tabel 3.2. Data Hasil Belajar IPA Siswa SMA Klas II di Singaraja
(A1)
(A2)
(A3)
(A4)
10
13
Total
n1 = 5
n2 = 5
n3 = 5
n4 = 5
N = 20
X1 = 13
X2 = 27
X3 = 34
X4 = 44
Xtot = 118
X12 = 45
X22 = 151
X32 = 236
X42 = 390
Xtot2 = 822
= 2,6
= 5,4
= 6,8
= 8,8
tot =
5,9
JKtot
= Xtot
= 822
tot
X X
JKantarA =
tot
nA
X X X X X
118 2
= 125,8
20
A1
A2
n A1
A3
n A2
n A3
A4
n A4
tot
13 2 27 2 34 2 44 2 118 2
101,8
5
5
5
5
20
tot
X A 2
nA
132 27 2 34 2 44 2
24
822
5
5
5
5
RJKantar =
db dalam = N a = 20-4 = 16
RJKdal = JKdal : dbdal = 24:16 = 1,5
Fhitung = RJKantar : RJKdal = 33,93 : 1,5 = 22,66 lihat table F
14
Sumber
JK
db
RJK
Fh
Variasi
Ftab
Keputusa
5%
1%
antar A
101,8
33,93
22,62
3,24
5,29
Signifikan
Dalam
24
16
1,5
--
--
--
--
Total
125,8
19
--
--
--
--
--
Jika harga F signifikan, dilanjutkan dengan uji simple effect antar sel dengan
rumus t-Sceffe berikut.
Untuk n1 = n2 : t
Untuk n1 n2: t
X1 X 2
, dimana db t = db dalam
2 * RJKdal
n
X1 X 2
1 1
RJK dal
n1 n2
, dimana db t = db dalam
t1-3: t
t1-4: t
t2-3: t
2,6 4,0
2 x1,5
5
2,6 6,8
2 x1,5
5
2,6 8,8
2 x1,5
5
4 6,8
2 x1,5
5
3,615 signifikan
5,422 signifikan
-8,004 signifikan
15
t2-4: t
t3-4: t
4 8,8
2 x1,5
5
6,8 8,8
2 x1,5
5
- 4,389 signifikan
- 2,582 signifikan
Menarik kesimpulan
1. Metode mengajar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
2. Metode mengajar IV lebih berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
dari pada metode mengajar III, II, dan I
3. Metode mengajar III lebih berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa
daripada metode mengajar II dan I
4. Metode mengajar II lebih berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa
dibandingkan dengan metode mengajar I.
16
Motivasi
Kerja
A1
A2
(dapat insentif)
A 1 B1
A2 B1
A 1 B2
A2 B2
(B)
Motivasi Tinggi
(B1)
Motivasi Rendah
(B2)
Keterangan:
A = Insentif (A1= dapat insentif dan A2= tidak dapat insentif)
B = Motivasi Kerja (B1= Tinggi; B2= Rendah)
Y = Produktivitas Kerja
17
A2
B1
B2
B1
B2
A1
A2
Total
A1
A2
B1
B2
B1
B2
B1
B2
20
10
10
10
10
42
28
34
35
139
70
69
76
63
X2
354
158
232
247
991
512
479
586
405
8,4
5,6
6,8
6,95
6,9
7,6
6,3
Total
A1
A2
(B)
B1
B2
=5
=5
= 10
X = 42
X = 34
= 76
X2 = 354
X2 = 232
X2
= 586
= 7,6
= 8,4
=5
X = 28
= 6,8
=5
X = 35
18
n
X
= 10
= 63
X2 = 158
Total
X2 = 247
X2 = 405
= 5,6
=7
= 6,3
= 10
= 10
= 20
X = 70
X = 69
Xtot = 139
X2 = 512
X2 = 479
X2tot = 991
=7
= 6,9
= 6,95
a. JKtot
= Xtot
tot
X X
b. JKantar A
tot
nA
X X X
A1
A2
n A1
tot
n A2
X X
X X X
c. JK antarB
tot
nB
B2
n B1
tot
nB 2
X X
=
2
d. JKinter AB
AB
nAB
TOT
JK A JK B =
19
e. JK dal =
2
tot
AB
n AB
= JKA : dbA
= 0,05 : 1 = 0,05
RJKKB
= JKB : dbB
= 8,45 : 1 = 8,45
RJKKAB
FB
FAB
Sumber
JK
db
RJK
Fh
Variasi
Ftab
5%
1%
0,05
0,05
0,154*)
4,49
8,53
8,45
8,45
26,00**)
4,49
8,53
Inter AB
11,25
11,25
34,61**)
4,49
8,53
dalam
5,2
16
0,325
--
--
--
--
--
--
--
Total
24,95
19
*) non signifikan
**) signifikan
20
Kesimpulan
FA
X1 X 2
db Q = n dan m
RJKdal
n
X1 X 2
, dimana db t = db dalam
2 xRJKdal
n
Uji t1-3: t
8.4 6.8
X1 X 2
= t
= 6.276 (signifikan)
2 x0.325
2 xRJKdal
10
n
8.4 7.0
X1 X 3
5.49 (signifikan)
=
2 x0.325
2 xRJKdal
10
n
21
8 . 4 5 .6
X1 X 4
10 .98
=
2 x0.325
2 xRJKdal
10
n
Uji t1-4: t
6.8 7.0
X2 X3
0.78
=
2 x0.325
2 xRJKdal
10
n
Uji t2-3: t
(signifikan)
(non signifikan)
6. 8 5. 6
X2 X4
4.707 (signifikan)
=
2 x0.325
2 xRJKdal
10
n
Uji t2-4: t
7.0 5.6
X3 X4
5.49 (signifikan)
=
2 x0.325
2 xRJKdal
10
n
Uji t3-4: t
A2
A3
A1 B1
A2 B1
A3 B1
A1 B2
A2 B2
A3 B2
A1 B3
A2 B3
A3 B3
Inteligensi (B)
Inteligensi Tinggi
(B1)
Inteligensi Sedang
(B2)
Inteligensi Rendah
(B3)
Keterangan :
A = Metode Mengajar
A1 = Metode Mengajar I (ceramah)
22
23
A2
A3
B1
B2
B3
B1
B2
B3
B1
B2
B3
2,5
3,5
4,0
3,5
2,0
3,0
2,5
3,5
3,0
3,0
3,0
3,0
3,0
3,0
2,0
3,0
3,5
2,0
4,0
2,0
1,0
1,5
1,5
2,0
3,0
2,5
1,0
2,0
1,5
3,5
3,0
2,5
3,0
1,5
2,0
1,0
1,5
2,5
2,0
2,5
2,5
3,5
1,5
2,0
3,5
Keterangan:
A = Metode Mgajar
A1 = Metode Mengajar I (ceramah)
A2 = Metode Mengajar II (diskusi)
A3 = Metode Mengajar III (pemberian tugas)
B = Inteligensi
B1 = Inteligensi Tinggi
B2 = Inteligensi Sedang
B3 = Inteligensi Rendah
X = Hasil Belajar Matematika (IPK)
5). Langkah-langkah analisis
Tabel 3.11. Tabel Kerja Statistik Induk
Total
(A)
A1
A2
A3
(B)
24
B1
B2
B3
Total
=5
=5
=5
= 15
= 38,0
X = 13,0
X = 13,5
X = 11,5
X2 = 37,5
X2 = 38,75
X2 = 28,75 X2
= 2,6
=5
= 2,7
=5
= 2,3
=5
= 105
= 2,53
= 15
= 39,0
X = 12,5
X = 11,5
X = 13,5
X2 = 33,75
X2 = 27,75
X2 = 38,75
X2 = 100,25
= 2,5
= 2,3
=5
=5
= 2,7
=5
= 2,6
= 15
X = 13,5
X = 13,5
X = 10,5
X = 37,0
X2 = 38,75
X2 = 38,75
X2 = 27,25
X2 = 107,75
= 2,7
= 15
= 2,7
= 15
= 2,1
= 15
= 2,47
= 45
= 113
X = 39,0
X = 38,5
X = 35,5
X2 = 113,5
X2 = 104,75
X2 = 94,75
X2 = 313
= 2,6
= 2,56
= 2,36
= 2,51
2) Perhitungan:
= 313
tot
a. JKtot
= Xtot
b. JKantar =
X X
nA
tot
X X X X
113 2
313 283 ,76 29 ,24
45
A1
n A1
A2
n A2
A3
n A3
25
tot
15
15
15
45
X X X X
c. JK antarB =
n B1
B2
nB 2
nB3
15
15
d. JKinter AB =
AB
n AB
B3
45
X tot
tot
JK A JK B =
5
5
5
5
5
5
5
5
5
1132
45
0,47 0,01
= (33,8+31,25+36,45+36,45+26,45+36,45+26,45+36,45+22,05) -283,76
0,47 0,01 = 285,8 -283,76 -0,47 0,01 = 1,56.
e. JK dal =
2
tot
AB
n AB
atau JK dal = JKtot JKantarA JKantarB JKinter = 29,24 0,47 0,01 -1,56
= 27,20
f. JKtot = JKA+ JKB+ JKAB+JKdal = 0,47+0,01+1,56+27,2 = 29,24
db A = a-1 = 3-1 = 2
db B = b-1 = 3-1 = 2
db inter AB = db A x db B = 2 x 2 = 4
db dalam = N ab = 45 (3x3) = 36
RJKKA
RJKKB
RJKAB
RJKdalam
FA
FB
FAB
26
JK
db
RJK
Fh
Ftab
5%
1%
Antar A
0,47
0,24
0,32
3,26
5,25
Antar B
0,01
0,05
0.006
3,26
5,25
Inter AB
1,56
0,39
0,51
2,63
3,89
dalam
27,20
36
0,76
Total
29,24
44
--
--
--
Kesimpulan:
FA
FB
FAB
Catatan:
Jika hasil uji hipotesis terdapat pengaruh interaksi yang signifikan (F
inter AB
uji Tukey (jika n tiap kelompok sama) atau uji t- Scheffe (jika n sama atau
tidak sama), dengan rumus sebagai berikut.
Rumus Tukey:
Uji t-Scheffe: t
X1 X 2
RJKdal
n
X1 X 2
2 xRJKdal
n
Apa
bedanya
antara
uji-t
dan
ANOVA
dengan
analisis
27
Analisis Korelasi
Tujuan dari analsisi korelasi adalah untuk mengetahui apakah diantara
dua variabel terdapat hubungan atau tidak, dan jika ada hubungan
bagaimanakah arah hubungan dan seberapa besar hubungan tersebut. Data
pada analisis korelasi dapat berupa data kualitatif maupun kuantitatif, yang
masing-masing mempunyai ukuran korelasi sendiri-sendiri
1. Digunakan untuk mengetahui derajat (tingkat keeratan) hubungan linear
antar dua buah variabel atau lebih.
2. Ukuran yang digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antar
variabel disebut koefisien korelasi.
3. Koefisien korelasi berdasarkan data sampel dinotasikan dengan r,
sedangkan koefisien korelasi untuk data populasi dinotasikan dengan
dibaca rho.
4. Nilai koefisien korelasi terletak diantara 1 sampai dengan 1. Nilai r2
atau 2 disebut koefisien determinasi, menunjukkan besarnya
kontribusi dari variabel yang satu kepada variabel yang lain.
ANALISIS REGRESI
Tujuan dari analisis regresi adalah untuk memprediksi besar Variabel
Terikat (Dependent Variable) dengan menggunakan data Variabel Bebas
(Independent Variable) yang sudah diketahui besarnya.
Pada dasarnya tahapan penyusunan model analisis regresi adalah sebagai
berikut:
1. Menentukan yang manavariabel bebas dan variabel terikatnya
2. Menentukan metode pembuatan model regresi, dalam SPSS ada
beberapa pilihan, yaitu: Enter, Stepwise, Forward dan Backward.
Default SPSS adalah metode Enter. Jika kita memilih metode Stepwise,
maka uji signifikansi justru mendahului uji asumsi seperti normalitas dan
sebagainya, oleh karena itu dalam latihan kita akan menggunakan
default SPSS yaitu metode Enter.
28
= Variabeldependen
X1 dan X2
= Variabel-variabelindependen
a, b, c
= konstanta-konstantaregresi
2)
29
3)
Bagian ini menggambarkan tingkat signifikansi. Dari uji ANOVA atau Ftest, didapat F-hitung46.077 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000.
Karena probabilitas (tingkat signifikansi) ini lebih kecil dari pada 0,05 maka
model regresi ini bisa dipakai untuk memprediksi kemampuan tolak peluru
seseorang. Dengan kata lain, daya ledak lengan seseorang dan daya ledak
tungkai secara bersama-sama berpengaruh terhadap kemampuan tolak
peluru.
2)
30
Terlihat bahwa pada kolom Sig. untuk ketiga variabel tersebut, yaitu
konstanta = 0,003, daya ledak lengan = 0,000 dan daya ledak tungkai =
0,000 mempunyai angka signifikansi < 0,05, dengan demikian H 1 diterima
atau
dengan
kata
lain
kedua
variabel
tersebut
cukup
signifikan
2. Uji perbedaan rerata (uji t) dengan rumus separated varians dan rumus
polled varians
Penyelesaian :
a) Judul
Seorang peneliti melakukan penelitian bertujuan untuk mengetahui
perbedaan prestasi belajar antara siswa yang mendapat pola asuh yang
tidak mendapat perhatian dari keluarga dan pola asuh yang mendapat
perhatian dari keluarga di SD Desa PadangKerta
.
b) Rumusan masalah.
Analisislah apakah terdapat perbedaan prestasi belajar dari siswa
yang mendapat pola asuh yang tidak mendapat perhatian dari keluarga
dan pola asuh yang mendapat perhatian dari keluarga?
c) Hipotesis Penelitian:
H0: tidak terdapat perbedaan prestasi belajar dari siswa yang mendapat
pola asuh yang tidak mendapat perhatian dari keluarga dan pola
asuh yang mendapat perhatian dari keluarga di SD Desa
PadangKerta.
31
H1: terdapat perbedaan prestasi belajar dari siswa yang mendapat pola
asung yang tidak mendapat perhatian dari keluarga dan pola asuh
yang mendapat perhatian dari keluarga di SD Desa PadangKerta.
d) Hipotesis statistik:
H0: 1 = 2
H1 : 1
e) Data
Tabel 2.1. Data prestasi belajar dari siswa yang mendapat pola asuh yang
tidak mendapat perhatian dari keluarga dan pola asuh yang mendapat
perhatian dari keluarga
Subjek
Prestasi Belajar
Tidak Mendapat Perhatian
Mendapat Perhatian
50
50
53
61
55
53
52
51
55
53
71
52
52
62
63
60
51
63
10
63
60
11
52
55
12
64
67
13
70
53
14
65
66
15
88
58
32
16
87
62
17
81
57
18
85
61
19
81
66
20
83
69
21
71
58
22
74
63
23
66
65
24
78
55
25
70
69
26
80
80
27
89
28
90
f) Analisis Data
1) Analisis dengan rumus Jika n1
digunakan
t-test
dengan
polled
dengan
derajat
kebebasan (n1+n2)-2
Tabel 2.2. Data prestasi belajar dari siswa yang mendapat pola asuh yang
tidak mendapat perhatian dari keluarga dan pola asuh yang mendapat
perhatian dari keluarga
Subjek
Prestasi Belajar
X1
50
X12
2500
X2
50
X22
2500
53
2809
61
3721
55
3025
53
2809
52
2704
51
2601
55
3025
53
2809
71
5041
52
2704
33
52
2704
62
3844
63
3969
60
3600
51
2601
63
3969
10
63
3969
60
3600
11
52
2704
55
3025
12
64
4096
67
4489
13
70
4900
53
2809
14
65
4225
66
4356
15
88
7744
58
3364
16
87
7569
62
3844
17
81
6561
57
3249
18
85
7225
61
3721
19
81
6561
66
4356
20
83
6889
69
4761
21
71
5041
58
3364
22
74
5476
63
3969
23
66
4356
65
4225
24
78
6084
55
3025
25
70
4900
69
4761
26
80
6400
80
6400
27
89
7921
28
90
8100
1939
(X1)
1569
(X12)
139099
(X2)
95875
(X22)
X2
M2 = --------N2
34
1939
M1 = --------- = 69,25
28
t
t
t
1569
M2 = --------- = 60,35
26
M1 M 2
X 12 X 22 1
1
n1 1n2 1 n1 n2
69,25 60,35
139099 95875 1
1
28 126 1 28 26
8,90
1
234974 1
675 28 26
8,90
8,90
5,081
t = 1,751
d k n1 n2 2
dk = (28 + 26) 2
= 52
2) Jika n1
35
Tabel 2.1. Data prestasi belajar dari siswa yang mendapat pola asuh yang
tidak mendapat perhatian dari keluarga dan pola asuh yang mendapat
perhatian dari keluarga
Subjek
Prestasi Belajar
Tidak Mendapat Perhatian
Mendapat Perhatian
50
50
53
61
55
53
52
51
55
53
71
52
52
62
63
60
51
63
10
63
60
11
52
55
12
64
67
13
70
53
14
65
66
15
88
58
16
87
62
17
81
57
18
85
61
19
81
66
20
83
69
21
71
58
22
74
63
23
66
65
24
78
55
36
25
70
69
26
80
80
27
89
28
90
n1
X1
s1
s12
= 28
= 69,35
= 13,37
= 178,64
n2
X2
s2
s22
= 26
= 60,35
= 6,90
= 47,68
Variansterbesar
Rumus uji F = Variansterkecil
F=
178 ,64
= 3,75; lihat table F dengan db pembilang 28-1 = 27 dan db
47 ,68
Rumus:
X1 X 2
2
s1
s
2
n1
n2
37
69 ,25 60 ,35
178 ,64 47 ,68
28
26
= 3,101
38
n1
h) Simpulan
Bahwa terdapat perbedaan yang signifikan PRESTASI BELAJAR
antara siswa yang mendapat POLA ASUH YANG TIDAK MENDAPAT
PERHATIAN DARI KELUARGA dan POLA ASUH YANG MENDAPAT
PERHATIAN DARI KELUARGA di SD Desa Padangkerta.
di
kelas
VB
sebagai
kelompok
control
(pembelajaran
menggunakan
uji
perbedaan
39
mean
(uji
t).
Cara
f) Analisis data
g) Deskripsi data
h) Simpulan
Penyelesaian :
a) Judul
Seorang peneliti melakukan penelitian bertujuan untuk mengetahui
Perbedaan Kemampuan Berpikir Kritis antara Siswa yang dibelajarkan
dengan Scientific Aprhoach dan Siswa yang dibelajarkan dengan
Pembelajaran Konvensional pada siswa kelas V.
b) Rumusan Masalah
Analisislah apakah terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis
antara siswa yang yang dibelajarkan dengan Scientific Aprhoach dan
Siswa yang dibelajarkan dengan Pembelajaran Konvensional?
c) Hipotesis Kalimat
H0: tidak terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis antara siswa yang
yang dibelajarkan dengan Scientific Aprhoach dan siswa yang
dibelajarkan dengan Pembelajaran Konvensional.
H1: terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis antara siswa yang
yang dibelajarkan dengan Scientific Aprhoach dan siswa yang
dibelajarkan dengan Pembelajaran Konvensional.
d) Hipotesis Statistik
H0 : 1 = 2
H1 : 1
40
e) Data
Tabel 3.1. Data kemampuan berpikir kritis antara siswa yang yang
dibelajarkan dengan Scientific Aprhoach dan siswa yang dibelajarkan
dengan Pembelajaran Konvensional
Pembelajaran Scientific
Pembelajaran
Konvensional pada
kelas VA
siswa kelas VB
75
85
30
56
65
75
40
75
75
80
60
66
65
70
45
56
34
60
10
60
65
11
67
78
12
70
67
13
56
60
14
44
57
15
48
76
16
54
77
17
65
77
18
69
76
19
33
56
20
47
56
21
57
79
22
66
80
No. responden
41
23
66
70
24
70
75
25
75
78
26
40
67
27
36
87
28
47
80
29
75
30
60
f) Analisis Data
1) Analisis dengan rumus Jika n1
digunakan
t-test
dengan
polled
dengan
derajat
kebebasan (n1+n2)-2
Tabel 3.2. Data kemampuan berpikir kritis antara siswa yang yang
dibelajarkan dengan Scientific Aprhoach dan siswa yang dibelajarkan
dengan Pembelajaran Konvensional
Subjek
X1
75
X12
85
X2
5625
X22
7225
30
56
900
3136
65
75
4225
5625
40
75
1600
5625
75
80
5625
6400
60
66
3600
4356
65
70
4225
4900
45
56
2025
3136
34
60
1156
3600
10
60
65
3600
4225
11
67
78
4489
6084
42
12
70
67
4900
4489
13
56
60
3136
3600
14
44
57
1936
3249
15
48
76
2304
5776
16
54
77
2916
5929
17
65
77
4225
5929
18
69
76
4761
5776
19
36
56
1296
3136
20
47
56
2209
3136
21
57
79
3249
6241
22
66
80
4356
6400
23
66
70
4356
4900
24
70
75
4900
5625
25
75
78
5625
6084
26
40
67
1600
4489
27
36
87
1296
7569
28
47
80
2209
6400
29
75
5625
30
60
3600
1697
(X1)
1984
(X12)
101569
(X2)
X2
M2 = --------N2
1697
M1 = --------- = 56,57
30
1984
M2 = --------- = 70,86
28
43
143040
(X22)
t
t
t
M1 M 2
X 12 X 22 1
1
n1 1n2 1 n1 n2
56,57 70,86
101569 143040 1
1
30 128 1 30 28
14,29
1
244609 1
783 30 28
14 ,29
14 ,29
4,689
t = - 0,579
d k n1 n2 2
dk = (30 + 28) 2
= 56
2) Jika n1
Tabel 3.3. Data kemampuan berpikir kritis antara siswa yang yang
dibelajarkan dengan Scientific Aprhoach dan siswa yang dibelajarkan
dengan Pembelajaran Konvensional
No. responden
Pembelajaran Scientific
44
Pembelajaran
Konvensional pada
kelas VA
siswa kelas VB
75
85
30
56
65
75
40
75
75
80
60
66
65
70
45
56
34
60
10
60
65
11
67
78
12
70
67
13
56
60
14
44
57
15
48
76
16
54
77
17
65
77
18
69
76
19
33
56
20
47
56
21
57
79
22
66
80
23
66
70
24
70
75
25
75
78
26
40
67
27
36
87
45
28
47
80
29
75
30
60
n1
X1
s1
s12
= 30,00
= 56,57
= 13,87
= 192,25
n2
X2
s2
s22
= 28,00
= 70,86
= 9,54
= 91,09
Variansterbesar
Rumus uji F = Variansterkecil
F=
192 ,25
= 2,11; lihat table F dengan db pembilang 30-1 = 29 dan db
91,09
Rumus:
X1 X 2
2
s1
s
2
n1
n2
46
56 ,57 70 ,86
192 ,25 91,09
30
28
= - 4,609
i) Deskripsi Data
Berdasarkan taraf signifikansi 5% dan dk = 56, ternyata harga statistik
ttab = 2,003 sedangkan tobs= - 0,579. Ini berarti tobs<ttab yaitu 0.579 <
2,003 dan berarti pula bahwa hasil penelitian tersebut adalah signifikan.
Oleh karena itu, maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Dengan taraf signifikansi 5% ( =0,05), ternyata harga F table = 1,88
(harga antara pembilang 30 dan 30). Dengan demikian, harga F hitung =
2,11 > dari F table = 1,88); ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima; jadi
varians tidak homogen.
Kemudian, t table dihitung dari selisih harga t table dengan db = n 1 1
dan db = n2 1 dibagi dua, dan kemudian ditambahkan dengan harga t
terkecil seperti berikut.
n1 = 30; db = 29; maka t table = 2,045 ( = 5%)
n2 = 28; db = 27; maka t table = 2,052
Selisihnya dibagi dua, yaitu: (2,052 2,045 ) : 2 = 0,0033; kemudian
ditambah dengan harga t table terkecil, yaitu 2,045, sehingga menjadi:
2,045 + 0,0033 = 2,049. Ternyata t hitung = - 4,609 > 2,049, sehingga H0
diterima dan H1 ditolak.
47
j) Simpulan
Bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kritis
antara siswa yang yang dibelajarkan dengan Scientific Aprhoach dan
siswa yang dibelajarkan dengan Pembelajaran Konvensional.
mengunakan cara jika n1
Dengan
Metodologi
Teori :
pertanyaan Fokus :
X1 X 2
s1
s
2
n1 n2
X1 X 2
s s
s1
s
2 2r 1 2
n n
n1 n2
1 2
2
ANAVA?
48
kesimpulan:
H1 diterima dan H0 ditolak
dengan demikian :
Dalam menganalisi uji
perbedaan rerata (uji-t)
dengan menggunakan
rumus (separated varians)
yaitu : jika anggota sampel
n1 = n2 dan varians
homogeny, maka dapat
digunakan rumus t-test,
baik untuk sparated
maupun polled varians, db
n1 + n2 2.
H1 diterima dan H0 ditolak
dengan demikian:
Terdapat perbedaan
kemampuan berfikir kritis
antara siswa yang
dipelajarkan dengan
scientific aprhoach dan
siswa yang dipelajarkan
dengan konvesional pada
siswa kelas V.