You are on page 1of 3

Syifa Tamara Putri

1210112190
Lokal B

MATRIX PT (PERSEROAN TERBATAS)


BERDASARKAN UU NO. 40 TAHUN 2007

Pengertian

Cara Pendirian

Modal

Prosedur Pendirian PT : Pasal 7


Struktur Permodalan PT : Pasal 31
1. Perseroan didirikan oleh 2 (dua) orang atau 1. Modal dasar Perseroan terdiri atas
Menurut Pasal 1 butir 1 Undanglebih dengan akta notaris yang dibuat dalam
seluruh nilai nominal saham.
bahasa
Indonesia.
Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
2. Ketentuan sebagaimana dimaksud
Perseroan Terbatas bahwa:
2. Setiap pendiri Perseroan wajib mengambil
pada ayat (1) tidak menutup
bagian saham pada saat Perseroan didirikan.
kemungkinan peraturan perundangPerseroan terbatas yang selanjutnya
undangan di bidang pasar modal
disebut perseroan adalah badan hukum 3. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat
mengatur modal Perseroan terdiri
yang didirikan berdasarkan perjanjian,
(2) tidak berlaku dalam rangka Peleburan.
atas saham tanpa nilai nominal.
melakukan kegiatan usaha dengan modal
dasar yang seluruhnya terbagi dalam 4. Perseroan memperoleh status badan hukum
Jenis Saham PT : Pasal 53 (4)
saham, dan memenuhi persyaratan yang
pada tanggal diterbitkannya Keputusan Klasifikasi
saham
sebagaimana
ditetapkan dalam undang-undang ini, serta
Menteri
mengenai
pengesahan
badan
hukum
dimaksud
pada
ayat
(3),
antara
lain:
peraturan pelaksanaannya.
a. Saham dengan hak suara atau tanpa
Perseroan.
Sebagai badan hukum, perseroan
hak suara;
5.
Setelah
Perseroan
memperoleh
status
badan
harus memenuhi unsur-unsur badan
hukum dan pemegang saham menjadi kurang b. Saham dengan hak khusus untuk
hukum, seperti ditentukan dalam undangmencalonkan anggota Direksi
dari 2 (dua) orang, dalam jangka waktu paling
dan/atau
anggota
Dewan
undang perseroan, yaitu organisasi yang
lama 6 (enam) bulan terhitung sejak keadaan
Komisaris;
tersebut pemegang saham yang bersangkutan
teratur, memiliki kekayaan sendiri,
wajib mengalihkan sebagian sahamnya kepada

Organ
Struktur Organisasi PT :
1. Rapat Umum Pemegang Saham,
yang selanjutnya disebut RUPS,
adalah Organ Perseroan yang
mempunyai wewenang yang tidak
diberikan kepada Direksi atau
Dewan Komisaris dalam batas
yang ditentukan dalam UndangUndang ini dan/atau anggaran
dasar.
2. Direksi adalah Organ Perseroan
yang berwenang dan bertanggung
jawab penuh atas pengurusan
Perseroan
untuk
kepentingan
Perseroan, sesuai dengan maksud
dan
tujuan
Perseroan
serta
mewakili Perseroan, baik di dalam
maupun di luar pengadilan sesuai
dengan ketentuan anggaran dasar.
3. Dewan Komisaris adalah Organ
Perseroan
yang
bertugas

melakukan hubungan hukum sendiri, dan


mempunyai
organisasi

tujuan

sendiri.

yang

teratur,

Sebagai
perseroan

mempunyai organ yang terdiri atas rapat


umum pemegang saham (RUPS), direksi,
dan komisaris (Pasal 1 butir 2 UndangUndang

Nomor

40

Tahun

2007).

Keteraturan organisasi dapat diketahui


melalui

ketentuan

perseroan,

anggaran

undang-undang
dasar

perseroan,

anggaran rumah tangga perseroan, dan


keputusan RUPS.

orang lain atau Perseroan mengeluarkan saham


baru kepada orang lain.
6. Dalam hal jangka waktu sebagaimana
dimaksud pada ayat (5) telah dilampaui,
pemegang saham tetap kurang dari 2 (dua)
orang, pemegang saham bertanggung jawab
secara pribadi atas segala perikatan dan
kerugian Perseroan, dan atas permohonan
pihak yang berkepentingan, pengadilan negeri
dapat membubarkan Perseroan tersebut.

c. Saham yang setelah jangka waktu


tertentu ditarik kembali atau
ditukar dengan klasifikasi saham
lain.

melakukan pengawasan secara


umum dan/atau khusus sesuai
dengan anggaran dasar serta
memberi nasihat kepada Direksi.

d. Saham yang memberikan hak Hak,


Tugas,
Kewenangan,
Tanggung
jawab
dari
Pemegang
kepada
pemegangnya
untuk
menerima dividen lebih dahulu dari Saham, Direktur, dan Komisaris:
pemegang saham klasifikasi lain 1. Pemegang Saham:
atas pembagian dividen secara
Hak : Pasal 75 (2)
kumulatif atau nonkumulatif;
Dalam forum RUPS, pemegang
saham
berhak
memperoleh
7. Ketentuan yang mewajibkan Perseroan e. Saham yang memberikan hak
keterangan yang berkaitan dengan
didirikan oleh 2 (dua) orang atau lebih
kepada
pemegangnya
untuk
Perseroan dari Direksi dan/atau
Dewan Komisaris, sepanjang
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dan
menerima lebih dahulu dari
berhubungan dengan mata acara
ketentuan pada ayat (5), serta ayat (6) tidak
pemegang saham klasifikasi lain
rapat dan tidak bertentangan
berlaku bagi :
atas pembagian sisa kekayaan
dengan kepentingan Perseroan.
Perseroan dalam likuidasi.
Tanggung jawab: Pasal 3 (1)
a. Persero yang seluruh sahamnya dimiliki
Pemegang saham Perseroan tidak
oleh negara; atau
Perseroan mempunyai kekayaan sendiri
bertanggung jawab secara pribadi
terpisah dari kekayaan masingmasing
atas perikatan yang dibuat atas
b. Perseroan yang mengelola bursa efek, pemegang saham perseroan. Termasuk
nama Perseroan dan tidak
lembaga kliring dan penjaminan, lembaga dalam harta kekayaan perseroan
bertanggung jawab atas kerugian
penyimpanan dan penyelesaian, dan terbatas adalah modal, yang terdiri
Perseroan melebihi saham yang
lembaga lain sebagaimana diatur dalam dari:
dimiliki.
Modal perseroan atau modal dasar,
Undang-Undang tentang Pasar Modal.
2. Direktur:
yaitu jumlah maksimum modal yang
Syarat pendirian PT secara formal berdasarkan disebut dalam akta pendirian.Ketentuan
Tugas: Pasal 92 (1)
modal dasar diatur pada pasal 31-32 UU
UU No. 40/2007 adalah sebagai berikut:
Direksi menjalankan pengurusan
Pendiri minimal 2 orang atau lebih (pasal 7 ayat No.40 Tahun 2007. Modal dasar
Perseroan untuk kepentingan
Perseroan dan sesuai dengan
1)
perseroan terdiri atas seluruh nilai
maksud dan tujuan Perseroan.
Akta Notaris yang berbahasa Indonesia
nominal saham.(Pasal 31 (1)).Modal
Kewenangan: Pasal 92 (2)

Setiap pendiri harus mengambil bagian atas dasar paling sedikit Rp.50.000.000,00

saham, kecuali dalam rangka peleburan (pasal 7 (Pasal 32 (1)).


ayat 2 dan ayat 3)
yang disanggupkan atau
Akta pendirian harus disahkan oleh Menteri Modal
kehakiman dan diumumkan dalam BNRI (ps. 7 ditempatkan diatur pada pasal 33 UU
No. 40 Tahun 2007. Paling sedikit 25%
ayat 4)
Modal dasar minimal Rp. 50 juta dan modal dari modal dasar sebagaimana dimaksud
disetor minimal 25% dari modal dasar (pasal 32 dalam pasal 32 harus ditempatkan dan
disetor penuh (Pasal 33 ayat 1).
dan pasal 33)
Minimal 1 orang direktur dan 1 orang komisaris
Modal yang disetor, yakni modal yang
(pasal 92 ayat 3 & pasal 108 ayat 3)
benar-benar telah disetor oleh para
Pemegang saham harus WNI atau badan hukum pemegang saham pada kas perseroan.
yang didirikan menurut hukum Indonesia, kecuali
Diatur pada pasal 34 UU No.40 tahun
PT. PMA
2007. Penyetoran atas modal saham
dapat dilakukan dalam bentuk uang
dan/atau dalam bentuk lainnya (Pasal 34
ayat 1). Penyetoran atas modal saham
selanjutnya diatur pada pasal 34 ayat 2
dan 3.
Perubahan atas besarnya jumlah
modal perseroan harus mendapat
pengesahan dari Menteri Kehakiman,
sesudah itu didaftarkan dan kemudian
diumumkan seperti biasa.

Direksi berwenang menjalankan


pengurusan
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) sesuai
dengan kebijakan yang dipandang
tepat, dalam batas yang ditentukan
dalam
Undang-Undang
ini
dan/atau anggaran dasar
Tanggung jawab: Pasal 97 (3)
Setiap
anggota
Direksi
bertanggung jawab penuh secara
pribadi atas kerugian Perseroan
apabila
yang
bersangkutan
bersalah atau lalai menjalankan
tugasnya sesuai dengan ketentuan
sebagaimana dimaksud pada ayat
(2)
3. Komisaris:
Tugas: Pasal 108 (1)
Dewan Komisaris melakukan
pengawasan
atas
kebijakan
pengurusan, jalannya pengurusan
pada umumnya, baik mengenai
Perseroan
maupun
usaha
Perseroan, dan memberi nasihat
kepada Direksi.
Tanggung jawab: Pasal 108 (2)
Pengawasan dan pemberian nasihat
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan
untuk
kepentingan
Perseroan dan sesuai dengan maksud
dan tujuan Perseroan.

You might also like