You are on page 1of 7

PRAKTIKUM TEKNOLOGI BETON

KELOMPOK 1

Nama anggota:
1. Syahri Gunawan Harahap

(1204101010008)

2. Khalida surya

(1204101010066)

3. Hariansyah

(1204101010079)

4. Mirza Al Mahbubi

(1204101010080)

5. M.Rico Aditya

(1204101010086)

6. Putra Aulia Kesuma

(1204101010097)

7. Teuku M. Kautsar

(1204101010104)

8. Fajrina Nuramalina

(1204101010128)

9. Syarafina

(1204101010131)

UNIVERSITAS SYIAHKUALA
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM KONSTRUKSI DAN BAHAN BANGUNAN

DESIGNED MIX (ACI 211.1-91)


Mod.dft.

: M. 001

Dft. No.

Sumber

Perintah No.:

Tgl. Mulai

Sample No.

Pelaksana : Kelompok 1

Tgl. Siap

Jenis

: Non Air Entrained Concrete.

Kokoh beton yang diinginkan ialah : 250 kg/cm2 (kubus) atau 207,5 kg/cm2 (silinder)
dengan tinggi slump 12 15 cm. Coarse aggregate mempunyai diameter maksimum 31,5 mm
dengan dry rodded weight 1,820 kg/cm2 . Bahan bahan yang digunakan ialah Portland cement
tipe (opc) dengan specific gravity 3,15 ; Coarse aggregate dengan specific gravity OD 2,43
dengan absorption 4,76% serta fineness modulus 6,29 . serta fine sand dengan specific gravity
OD 2,56 dengan absorption 4,77% serta fineness modulus 2,59. Coarse sand dengan specific
grafity OD 2,46 denga absorption 5,15% serta fineness modulus 3,72.
Langkah 1 : Tinggi slump yang diinginkan ialah 12 15 cm
Langkah 2 : Diameter maksimum agregeat yang diinginkan ialah 31,5 mm
Langkah 3: Jenis beton adalah non air entrained concrete ( kontruksi tidak dipengaruhi oleh
perbedaan temperatur akibat membeku dan mencair es : (freezing and thawing)
Dari tabel A 1.5.3.3., jumlah air yang dibutuhkan untuk mendapatkan slump 12
15 cm , untuk non air entrained concrete dengan diameter maksimum agregat 31,5
mm diperkirakan jumlah air yang diperlukan adalah
Interpolasi nilai tabel :

kg/m3

202 +

(diameter 25)

190 +

(diameter 37,5)

184,6 +

(diameter 31,5)

Langkah 4 : Faktor air semen ( Water cement ratio ) untuk non air entrained concrete dengan
tegangan 247,1 kg/cm2 dari tabel A. 1.5.3.4 (a) adalah 0,614
kuat tekan rencana yang telah diperbesar dengan suatu nilai margin tertentu:
Fcr = fc + z.S
= 20,75 + 1,65 (2,4)
= 24,71 Mpa
Interpolasi nilai tabel :
0,61 +

Langkah 5 : Dari hasil langkah langkah (3) dan (4) jumlah semen yang dibutuhkan dapat
dihitung :
310,033 kg/m3
Langkah 6 : Jumlah coarse aggregate yang dibutuhkan diperkirakan dengan menggunakan tabel
A 1.5.3.6. Fine aggregate dengan F.M> (fineness modulus) : 3 dan agregat dengan
diameter maksimum 31,5 mm, jumlah coarse aggregate yang dibutuhkan adalah
m3 (on dry rodded basis) dalam setiap m3 beton . Kebutuhan coarse aggregate
(kering) adalah = 0,671 x 1820 = 1221,22 kg
Interpolasi nilai tabel :
0,69 +

Langkah 7: Dengan diketahui jumlah air, semen dan coarse aggregate dalam 1 m3 beton maka
sisanya adalah bagian dari fine aggregate dan udara. Kebutuhan jumlah fine
aggregate yang dibutuhkan dapat ditentukan atas salah satu cara, yaitu : cara berat
dan volume absolute seperti akan dipaparkan dalam langkah 7.1 dan 7.2. 7.1. dasar
berat
Dari tabel A 1.5.3.7.1., berat 1 m3 non air entrained concrete dibuat dengan
aggregate dengan diameter maksimum 31,5 mm diperkirakan adalah

kg (

untuk percobaan adukan, penyesuian kembali dari perbedaan perbedaan slump,


semen, specific gravity dari aggregate adalah tidak menetukan )
Interpolasi nilai tabel :
2410 +

Berat masing masing bahan yang telah dihitung adalah :


Air (netto)

kg

Semen

310,033 kg

Coarse aggregate

1221,22 kg

Jumlah

= 1721,612 kg

Berat fine aggregate

= 2395,6 1721,612

673,987 kg

Berat fine sand

= 0,637 x 673,987

429,443 kg

Berat coarse sand

= 0,362 x 429,443

244,544 kg

Proporsi fine aggregate dapat ditentukan dengan rumus Fineness Modulus :


FMfs . X + FMcs . (1-X) = FMFA
2,59 . X + 3,72 (1-X)

=3

2,59 . X + 3,72 3,72 X = 3


X = 0,637
(1-X) = 0,362

Langkah 8: Setelah ditentukan proporsi pasir halus dan pasir kasar, maka prakiraan komposisi
untuk 1 m campuran beton adalah sebagai berikut :
Air

= 190,360 kg/m

Semen

= 310,033 kg/m

Kerikil

= 1221,220 kg/m

Pasir kasar

= 429,443 kg/m

Pasir halus

= 244,544 kg/m

Jumlah

2395,6 kg/m

Langkah 9: Agregat kasar (daya serap airnya 4,5%), beratnya dikoreksi menjadi :
1221,22 x 1,045 = 1276,175 kg/m
Agregat halus (daya serap airnya 4,71%), beratnya dikoreksi menjadi :
673,987 x 1,0471 = 705,746 kg/m
Air dikoreksi menjadi :
190,36 (0,045 x 1221,22 + 0,04712 x 673,987) = 103,647 kg/m

Kesimpulan:
1. Air

= 103,647

kg/m

2. Semen

= 310,033

kg/m

3. Agregat Kasar

= 1276,175

kg/m

4. Agregat Halus

= 705,746

kg/m

= 2395,6

kg/m

Jumlah

Langkah 10 : Benda uji yang akan dibuat :


1. Silinder 10 sebanyak 5 unit
dengan volume = 5 x x 0,10 = 0,0079
2. Silinder 15 sebanyak 3 unit
dengan volume = 5 x x 0,15 = 0,0265
Penjumlahan volume dari kedua benda uji = 0,0079+ 0,0265 = 0,0343 m3

Langkah 11 : pemadatan sebesar 10% untuk 1 m beton K 250 adalah :


Air

= 0,0343 x 1,1 x 190,360

7,20

Semen

= 0,0343 x 1,1 x 310,033

11,71

Agregat Kasar

= 0,0343 x 1,1 x 1221,220

46,14

Pasir Kasar

= 0,0343 x 1,1 x 429,443

16,22

Pasir Halus

=0,0343 x 1,1 x 244,544

9,24

Jumlah

= 90,5013

Langkah 11 : pemadatan sebesar 10% untuk 1 m beton K 250 adalah :


Air

= 0,0343 x 1,1 x 103,647

3,92

Semen

= 0,0343 x 1,1 x 310,033

11,71

Agregat Kasar

= 0,0343 x 1,1 x 1276,175

48,21

Pasir Kasar

= 0,0343 x 1,1 x 449,928

17,0

Pasir Halus

=0,0343 x 1,1 x 255,818

9,66

Jumlah

= 90,5013

You might also like