Professional Documents
Culture Documents
I.
B. KLASIFIKASI
Menurut Wiknjosastro (2005), berdasarkan luas dan bagian rahim yangdiangkat,
tindakan histerektomi dapat dikategorikan menjadi 4 jenis:
1.
2.
3.
4.
Histerektomi
radikal
yaitu
histerektomi
diikuti
dengan
pengangkatan bagian atas vagina serta jaringan dan kelenjar limfe dari sekitar ka
ndungan.
C. INDIKASI
Menurut Rasjidi (2008), indikasi histerektomi adalah:
1.
Leiomioma uteri
Merupakan indikasi histerektomi tersering. Intervensi bedah biasanya
diindikasikan pada uterus yang berukuran 12-14 minggu atau lebih. Indikasi lain
adalah jika terdapat peningkatan ukuran tumor secara cepat pada wanita pre
menopause. Indikasi lainnya apabila terdapat
menometrorgia
berat
yang
2.
Prolaps uteri
Menjadi indikasi histerektomi jika timbul keluhan atau terdapat ulserasi pada
permukaan uterus yang prolaps.
3.
Keganasan
Kanker endometrial uterus merupakan indikasi mutlak histerektomi.Indikasi lain
histerektomi adalah hiperplasia endometrial dengan atipia,yang merupakan
prekursor dari keganasan endometrial kanker ovarium diatas stadium satu
merupakan indikasi histerektomi.
4.
Endometriosis
Terutama pada pasien yang sudah tidak mengharapkan kehamilan lagi.
5.
6.
Infeksi pelvis
Jarang
dilakukan.
Terutama
dilakukan
pada
pasien
yang
sudah
Masalah obstetrik
Histerektomi diindikasikan kepada pasien yang mengalami perdarahanyang
tidak terkontrol setelah aborsi / seksio secarea atau infeksi berat.
8.
Pengangkatan ovarium
Jika kedua ovarium perlu diangkat pada wanita usia lanjut sebaiknyadilakukan
pengangkatan uterus karena sudah tidak lagi memiliki fungsidan berisiko
menimbulkan penyakit.
9.
Akan
tetapi
jika
terdapat
peningkatan
titer
D. MANIFESTASI KLINIS
Menurut Rasjidi (2008), manifestasi klinis post histerektomi meliputi:
1.
2.
3.
4.
Nyeri perut
5.
Mual
6.
7.
8.
9.
10. Konstipasi
E. KOMPLIKASI
Komplikasi post operasi histerektomi menurut Abror (2004), adalah :
1.
Syok
2.
Perdarahan
3.
4.
Retensi urin
5.
6.
Sepsis
7.
Embolisme Pulmonal
8.
Komplikasi Gastrointestinal
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada post operasihisterektomi
menurut Doengoes (2000), adalah sebagai berikut :
1.
Gangguan harga
diri
berhubungan
3.
4.
5.
6.
7.
8.
dengan
ketidakcukupan
pengetahuan
tentang
insisi
G. FOKUS INTERVENSI
Menurut Doengoes (2000), rencana tindakan keperawatan pada pasien postoperasi
histerektomi pada kanker endometrium, sebagai berikut:
1.
INTERVENSI
1. Berikan
RASIONAL
waktu
utnuk
mendnegar
memberikan
kesempatan
memperbaiki
kesalahan
diri
pasien
sehubungan
dengan
utnuk
konsep,
kewanitaan
dan
seksualitasnya
peningkatan
berat
badan
dan
pada
terdekat.
Dorong
pasien/orang
pasien
utnuk
3. Memberikan
informasi
akurat.
3. Memberikan
kesempatan
pasien
sebelumnya
mengasimilasi informasi
4. Ketahui
kekuatan
individu
untuk
kepada
bertanya
dan
dan
sebelumnya
5. Meningkatkan
keyakinan/nilai
seksualitas
sensitive
dan
saling
berbagi
tentang
subyek
mengidentifikasi
2.
sensor/motor,
paralisis
saraf,
eliminasi
urinarius
(retensi)
INTERVENSI
RASIONAL
2. Palapsi
keluhan,
kandung
kemih,
selidiki
2. Persepsi
ketidaknyamanan
penuh,
distensi
kandung
kemih
kandung kemih
penuh,
di
atas
upaya berkemih
perawatan
kebersihan
karakteristik
urin,
4. Meningkatkan
kebersihan
perhatian
5. Retensi
draenase
vaginal,
kemungkinan
adanya
intermiten/
tak
dan
kateter
menetap
pasien
mempunyai
jahitan
parineal
3.
INTERVENSI
RASIONAL
abdomen
adanya
1. Indicator
adanya/perbaikan
ilcus,
mual/muntah
2. Bantu pasien utnuk duduk pada tepi
tempat tidur dan berjalan
4. Meningkatkan
relaksasi
otot
meminimalkan keridaknyamanan
5. Batasi pemasukan oral sesuai indikasi
5. Mencegah
mual/muntah
sampai
pemasukan
toleransi
8. Gunakan
selang
rektal,
lakukan
mineral,
laksatif
sesuai
9. Meningkatkan
pembentukan
atau
indikasi
4.
b.
c.
d.
e.
INTERVENSI
1. Kaji nutrisi secara seksama
RASIONAL
1. Mengidentifikasi
kekurangan/
2. Kembalinya
menunjukkan
fungsi
usus
kesiapan
untuk
3. Berikan
penyuluhan
tentang
diit
TKTP
3. Bertambahnya
pengetahuan
dapat
5.
INTERVENSI
1. Mendengarkan
RASIONAL
pertanyaan
pasien/orang terdekat
2. Menunjukkan
kesimpulan
informasi/konsep
mempengaruhi
keputusan.
yang
pengambilan
Harapan
negative
kadar
libido
hormon
dan/atau
mungkin
terasa
ketidaknyamanan/nyeri
3. Identifikasi faktor budaya/nilai dan
adanya tahap berduka
4. Dorong
pasien
3. Dapat
mempengaruhi
kembalinya
kepuasan seksual
untuk
berbagi
4. Kimunikasi
terbuka
dapat
mengidentifikasi
area
penyesuaian/masalh
dan
6.
1. Perkirakan
syok
awal
dan
menimbulkan trauma
terjadi
normalitas
3. Pasien
merasa
terdukung
mengekspresikan
perasaan
dengan
marah, penolakan
4. Membantu
mengurangi
perasaan
kebutuhan
5. Kuatkan penyuluhan tentang proses
5. Pasien/orang
terdekat
mendapat
7. Bantu
pasien
/orang
terdekat
7. Memungkinkan
pasien
mempertahankan
kehidupan
8. Factor-faktor
control
ini
terhadap
mempengaruhi
bagaimana
setiap
individu
mempengaruhi
bagaimana
7.
INTERVENSI
RASIONAL
1. Deteksi
dini
untuk
emnentukan
tindakan selanjutnya
2. Ciptakan lingkungan yang bersih
2. Lingkungan
yang
bersih
tindkan
perawatan
3. Daerah
yang
lembab
4. Mencegah
terjadinya
infeksi
seminimal mungkin
5. Keseimbangan kalori dan protein
mempercepat kesembuhan pasien
6. Dapat sebagai indikasi tanda awal
infeksi
AL
program terapi
tempat
8.
INTERVENSI
RASIONAL
1. Diskusikan
pikiran
untuk
1. Pemahaman
perkiraan
untuk
histerektomi
untuk
abdominal
umumnya
post
operasi
mempunyai
beberapa
Penurunan
kemampuan
menghadapi
pembedahan
untuk
kesulitan
atau
komplikasi
Jelaskan
bahwa
abdomen
histerektomi
memungkinkan
lebih
sedikit,
namun
mematuhi
postoperative
regimen
mengurangi
untuk :
microorganism
pada
lipatan
memastikan
kulit
untuk
pengeringan
yang
perawatan
luka
yang
terkomplikasi
3. Jelaskan
perlunya
untuk
toleransi
jaringan
akibat
bedah.
Berjalan
tahan
pemulihan.
trombosit
tubuh
Dduk
emempercepat
dalam
waktu
mencegah
kehamilan
dan
dapat
mengurangi
mengakibatkan
berhentinya
koping.
mengalami
gejala
premenstruasi
lanjutan
dan
dijadwalkan
komplikasis
pulang.
perawtan
4-6
minggu
Tekankan
setelah
untuk
mendeteksi
semua
pentingnya
9.
INTERVENSI
1. Kaji
RASIONAL
nyeri
secara
komprehensif
(P,Q,R,S,T)
2. Ajarkan pasien teknik distraksi dan
relaksasi dengan menarik nafas dalam
mengalihkan
perhatian
https://www.academia.edu/4677600/KTI_maternitas