Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Rizka Rahmaharyanti, S.Kep
NG1D010007
I. PENGKAJIAN
A. Identitas Pasien
Nama
: Ny. Bn
Umur
: 60 th
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Pendidikan
: Sekolah Dasar
Pekerjaan
: Penjual Gorengan
Alamat
Suku Bangsa
: Jawa / Indonesia
Diagnosa Medis
: Hematemesis
Nomor RM
: 717324
Masuk RS
: 22/09/2014
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pasien mengeluhkan sakit pada bahu kanan, mengeluhkan Belum bisa BAB
sejak masuk RS
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan muntah darah secara tiba-tiba pada hari senin, 22 September
2014 sekitar pukul 15.00 WIB, kemudian langsung dibawa oleh keluarganya ke
RSUD Banyumas. Pasien mengatakan konsumsi makan hari itu seperti
biasanya, namun karena cuaca panas, pasien meminta anaknya membuatkan es
marimas, tidak lama kemudian pasien muntah darah, berwarna merah cairan
yang keluar seperti darah beku.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak pernah mempunyai penyakit yang serius hingga harus dirawat di
RS kecuali untuk penyakit hematemesis ini. Pernah dibawa ke dokter oleh
anaknya karena pasien sering mengalami gemetar, deg-degan dan mual selama
beberapa waktu, namun segera sembuh setelah diberikan obat.
4. Riwayat Keluarga
Di dalam keluarga pasien, tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit
yang sama dengan pasien atau penyakit keturunan (seperti hipertensi, diabetes
mellitus, asma) atau gangguan kejiwaan. Keluarga Pasien juga tidak ada yang
menderita penyakit menular.
5. Diagnosa medik pada saat MRS, pemeriksaan penunjang dan tindakan yang
telah dilakukan, mulai dari Pasien MRS (UGD/), sampai diambil kasus kelolaan.
Masalah atau Dx medis pada saat MRS yaitu dari hematemesis sampai ke susp.
gastric ulser dan severe anemia.
Selama sakit
3. Pola eliminasi
a. Pola defekasi
Sebelum sakit
Selama sakit
Selama sakit
khas.
4. Aktifitas-pola latihan
Sebelum sakit
Selama sakit
2
x
x
x
x
x
x
x
Keterangan :
0 : mandiri, 1: dengan alat, 2 : dibantu orang lain, 3 : di bantu orang lain dan
alat, 4 : tergantung total.
5. Pola kognitif dan sensori
Kognitif:
a. Penglihatan
Penglihatan pasien masih baik, tidak menggunakan kacamata dan dapat
membaca tulisan dengan baik.
b. Pendengaran
Pasien masih dapat mendengar suara, namun harus berbicara dalam jarak
dekat ditambah dengan isyarat gerakan tubuh.
c. Pengecap
Pasien masih dapat membedakan rasa antara manis, pahit, asam dan asin
dengan baik.
d. Sensasi
Pasien masih dapat membedakan panas, dingin, sakit maupun nyeri.
Sensori:
Pasien berbicara sedikit atau per kata sesuai yang ditanyakan. Pasien
membutuhkan waktu untuk mengerti perkataan atau isyarat orang lain karena
pendengarannya yang sudah berkurang. Pasien masih bisa membuat keputusan
harus menjaga nutrisinya untuk mempercepat kesembuhannya.
6. Pola istirahat-tidur
Pasien sebelum dirawat tidur 7-8 jam/hari. Selama dirawat pasien tidur 4-5
jam/hari terputus-putus karena pengobatan dan terpengaruh kondisi lingkungan.
7. Pola konsep diri
a. Gambaran diri/body image
Pasien mengatakan bahwa Pasien merasa bersyukur dengan anugrah yang
Tuhan telah berikan kepadanya. Pasien merasa beruntung karena tidak ada
bagian tubuh yang lain yang terserang penyakit.
b. Identitas diri
Pasien adalah seorang perempuan, dan Pasien merasa kurang puas dengan
keadaannya sekarang karena tidak bisa beraktivitas seperti biasa.
c. Peran
Pasien berperan sebagai seorang istri dari seorang suaminya, ibu dari
keempat orang anaknya dan nenek dari cucu-cucunya.
d. Ideal diri
Pasien mengatakan bahwa walaupun Pasien sudah cukup tua, tetapi Pasien
harus tetap bersemangat sehingga dapat tetap bermanfaat dan melakukan
aktivitas secara mandiri.
e. Harga diri
Pasien tidak mempunyai harga diri rendah. Pasien tidak merasa malu karena
penyakit.
8. Pola peran dan hubungan
Selama di rumah sakit, pasien ditunggu oleh suami, anak dan menantunta
secara bergantian. Keempat anaknya telah menikah dan mempunyai kehidupan
masing-masing. Ny. Bn sangat dekat dengan suami, anak bahkan menantunya
yang tinggal serumah. Setiap ada masalah, Ny. Bn selalu menceritakan kepada
mereka.
9. Pola reproduksi dan seksual
Pasien berjenis kelamin perempuan dan berperan sebagai istri dari seorang
suaminya dan ibu dari keempat orang anaknya. Selama Ny. Bn masih sehat,
masih berhubungan seksual dengan suaminya yang sudah berumur 65 tahun,
namun dengan intensitas yang sangat jarang. Ny. Bn mempunyai 4 orang anak
yang semuanya berjenis kelamin perempuan.
D. Pemeriksaan Fisik
1. Kesadaran : CM dengan GCS = E4M6V5
2. Tanda vital
a. Pernafasan: 30 x/menit
b. Nadi
: 86 x/menit
c. Suhu : 37 0 C
d. Tekanan darah: 100/60 mmHg
3. Head to toe
a. Kepala : bentuk mesochepal
1) Rambut : hitam, sebagian besar beruban, lurus, tidak berketombe
2) Mata
Tangan kiri
(5)
Kaki kanan
Kaki kiri
(5)
(5)
h. Kulit : Warna sawo matang, turgor kulit jelek (keriput) dan kering, akral
dingin
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
Nilai Normal
Hasil
Inter-
(IGD)
prestasi
Hasil
Inter-
(Bougenvile) prestasi
Parameters :
- WBC
6,48 103/uL
Normal
- NEU
1,63-6,96 %
4,16 %
Normal
4,04 %
Normal
- LYM
1,09-2,99 %
1,33 %
Normal
1,98 %
Normal
- MONO
0,24-0,79 %
0,360 %
Normal
0,365 %
Normal
- EOS
0,03-0,44 %
0,061 %
Normal
0,021 %
Rendah
- BASO
0,00-0,08 %
0,048 %
Normal
0,068 %
Normal
- RBC
2,21 106/uL
Rendah
- HGB
12,9-15,9 gr/dl
3,94 gr/dl
Rendah
3,65 gr/dl
Rendah
- HCT
37,7-53,7 %
14,5 %
Rendah
13,5 %
Rendah
- MCV
81,1-96,0 fL
61,5 fL
Rendah
61,0 fL
Rendah
- MCH
27,0-31,2 pg
16,7 pg
Rendah
16,5 pg
Rendah
- MCHC
Rendah
27,1 gr/dl
Rendah
- RDW
11,5-14,5 %
Tinggi
20,0 %
Tinggi
- PLT
Normal
275 103/uL
Normal
- MPV
6,90-10,6 fL
Rendah
5,15 fL
Rendah
19,6 %
4,74 fL
Kimia Darah
- Glukosa
75-115 mg/dl
113 mg/dl
Normal
- GOT
0-50 U/L
26,5 U/L
Normal
- GPT
0-50 U/L
13,3 U/L
Normal
- UREA UV
10-50 mg/dl
54,5 mg/dl
Tinggi
- Kreatinin
0,50-1,20 mg/dl
0,68 mg/dl
Normal
- Natrium
135-155 mmol/l
139 mmol/l
Normal
- Kalium
3,5-5,5 mmol/l
3,8 mmol/l
Normal
- Klorida
94-111 mmol/l
101 mmol/l
Normal
- Kalsium
1,6-2,2 mmol/l
2,3 mmol/l
Tinggi
5,99 g/dl
Rendah
- Albumin
3,46-4,6 g/dl
3,62 g/dl
Normal
- Globulin
0-5 g/dl
2,37 g/dl
Normal
- Kolesterol
0-200 mg/dl
101,2 mg/dl
Normal
189,4 mg/dl
Normal
- HDL
35-65 mg/dl
24,2 mg/dl
Rendah
- LDL
62-130 mg/dl
39 mg/dl
Rendah
- HBs Ag
NEGATIF
NEGATIF
Normal
Urinalisa
Phisis :
- Warna
Kuning
Kuning
Normal
- Kejernihan
Jernih
Jernih
Normal
- pH
4,6-8,0
Normal
- Berat Jenis
1,003-1,030
1,020
Normal
Kimia :
- Protein
- Glukosa
- Keton
- Bilirubin
- Urobilinogen
- Darah/Hb
- Nitrit
- Leukosit
Esterase
Sedimen :
- Leukosit
0-1 /LPB
- Eritrosit
0-1 /LPB
- Silinder
- Epitel
0-3 /LPB
- Kristal
- Candida
- Trichomonas
Golongan darah = O
2. EKG
: Normal
3. Endoskopi :
F. Program Terapi
Dosis tiap
ampul/vial
500ml
500ml
350ml
500mg/vial
2ml/ampul
(10mg/ml)
Inj Cefotaxime 1gr/vial
(100mg/ml)
Inj Tranexid
5ml/ampul
(100mg/ml)
Inj Omeprazole 40mg/vial
10 ml
Inj Vitamin K 1ml/ampul
Sucralfat Sirup
Terapi
IVFD RL
IVFD NaCl
PRC (Transfusi)
Inj Kalnex
Inj Lasix
22-09-2014
Dosis
20 tpm
21 tpm
1x
1x
23-09-2014
Dosis
20 tpm
21 tpm
-
24-09-2014 25-09-2014
Dosis
Dosis
20 tpm
20 tpm
21 tpm
-
3x1
3x1
3x1
3x1
2x1
2x1
3x1
-
3x1
3x1
Data Fokus
Etiologi
DS :
Pasien mengatakan muntah darah
kemaren sore, warna merah pekat dan
cairannya seperti darah beku
Pasien mengeluh lemas
Kehilangan
volume cairan
aktif (kehilangan
darah akut)
Defisit volume
cairan
Hiperventilasi
Ketidakefektifan
pola nafas
DO :
Pasien terlihat pucat, konjungtiva
anemis dan lemas
Hb : 3,65 mg/dL
Hct : 13,5 %
Tanda-tanda vital :
TD
: 140/80 mmHg
Nadi
: 86 kali/menit
Suhu
: 37 oC
RR
: 30x/menit
DS :
Pasien mengatakan sedikit kesulitan
bernafas.
DO :
Pasien terpasang oksigen (nassal kanul)
2lt
RR : 30x/menit
DS :
Pasien mengatakan muntah darah
kemaren sore, warna merah pekat dan
cairannya seperti darah beku
Pasien mengatakan hanya minum jus
dan teh yang diberikan ahli gizi tanpa
tmbhan makanan padat.
DO:
BAB cair, sedikit, frekuensi 2hari 1x
Masalah
Ketidakmampuan Ketidakseimbangan
untuk memproses nutrisi kurang dari
(mencerna)
kebutuhan tubuh
makanan
No.
1
Diagnosa
keperawatan
Defisit volume
cairan b.d
kehilangan
volume cairan
aktif (kehilangan
darah akut)
Intervensi
Indikator
Awal
1.
2.
3.
Keterangan :
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
Tujuan
1 2 3 4 5
v
v
Rasional
perdarahan
- Awasi
masukan
haluaran
dan -
- Observasi
syok
tanda-tanda -
ketidakseimbangan dan
membantu menentukan
kebutuhan penggantian
darah.
Penurunan
kadar Hb/Ht dalam 624jam
setelah
perdarahan dimulai.
Memberikan informasi
tentang keseimbangan
cairan, fungsi ginjal,
dan control penyakit
usus juga merupakan
pedoman
untuk
penggantian cairan
Aktivitas
dapat
meningkatkan tekanan
intra abdominal dan
dapat
mencetuskan
perdarahan lanjut
Menunjukkan
kehilangan
cairan
berlebihan
Perubahan
dapat
menunjukkan perfusi
jaringan
infuse
sekunder
terhadap
hipovolemia
Untuk
mencegah
terjadinya perdarahan
berlebihan
Mengatasi kehilangan
cairan berlebihan dan
2.
mengatasi terjadinya
dehidrasi
- Kolaborasikan
dengan - Untuk
mengatasi
dokter dalam pemberian
kehilangan
cairan
terapi cairan dan anti
(darah) berlebih
perdarahan
- Kolaborasikan pemberian - Darah
lengkap
transfusi darah lengkap
diindiksikan
untuk
(PRC)
perdarahan darah akut.
- Kolaborasikan pemberian - Meningkatkan sekresi
vitamin K
hepatic
faktor
koagulasi
untuk
mendukung
pembekuan. Absorbsi
vitamin
K
dapat
ditunkan
dengan
penggunaan sulkralfat.
Airway Management
- Posisikan pasien untuk - Untuk memaksimalkan
memaksimalkan ventilasi
ventilasi pasien
- Identifikasi
pasien - Kesulitan bernafas
perlunya pemasangan alat
yang ditandai dengan
oksigenasi
peningakatan
RR>20x/menit
mengindikasikan
oksigen yang masuk ke
dalam tubuh berkurang
sehingga tubuh
berusaha mendapatkan
lebih banyak oksigen
dengan menambah
kecepatan pernafasan.
2.
3.
4.
- Tidak
didapatkan
nafas pendek
- Auskultasi
suara
nafas
sesuai
yang
diharapkan
Irama
nafas
sesuai
yang
diharapkan
Kedalaman
inspirasi
Bersuara secara
adekuat
Keterangan :
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
Auskultasi suara
catat
adanya
tambahan
Ketidakseimbang
an nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh b.d
ketidakmampuan
memproses
(mencerna)
makanan
Keterangan :
1 = Tidak adekuat
2 = Ringan
3 = Sedang
4 = Kuat
5 = Adekuat total
Berikan
informasi
terjadinya infeksi
tentang
kebutuhan
nutrisi
- Kaji kemampuan pasien - Meningkatkan
untuk
mendapatkan
pengetahuan
pasien
nutrisi yang dibutuhkan
mengenai
makanan
yang
dibutuhkan
dirinya
Nutrition Monitoring
- BB pasien dalam batas - BB yang turun drastis
normal
mengidikasikan
- Monitor
adanya
adanya proses infeksi
penurunan berat badan
- Monitor tipe dan jumlah - Mengetahui
adanya
aktivitas yang biasa
tanda malnutrisi
dilakukan
- Monitor
lingkungan - Mengurangi
selera
selama makan
makan
Jadwalkan pengobatan
dan
tindakan
tidak
selama jam makan
- Monitor kulit kering dan - Kulit kering, turgor
perubahan pigmentasi
kulit
yang
jelek,
- Monitor turgor kulit
rambut yang mudah
- Monitor
mual
dan
patah mengidikasikan
muntah
tanda mal nutrisi
- Monitor kadar albumin, - Tanda
kekurangan
total protein, Hb, dan
protein/malnutrisi
kadar Ht
V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Hari/tgl
1 Selasa/
23-09-14
Jam
Dx
10.00 1,2,3
1,2
Implementasi
- Mencuci tangan sebelum tindakan keperawatan
- Memonitor keadaan pasien
- Mengkaji keluhan pasien
- Mengkaji karekteristik
drainase
muntah
dan/atau -
Respon
Tangan terbebas dari kuman
Keadaan pasien sedang, kesadaran compos
mentis
Pasien menyatakan badannya lemas
Pasien menyebutkan muntah berisikan
darah merah segar berupa gumpalangumpalan seperti drah beku.
RR = 30x/menit, Nadi = 86x/menit, Suhu
= 37 0 C, TD = 100/60 mmHg
Pasien terpasang nasal kanul dengan
oksigen 20lt
Suara nafas vesikuler, tidak terdapat suara
nafas tambahan
Paraf
1,3
1,3
11.00
3
- Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa - Selama di Rumah sakit pasien hanya
dilakukan
beraktivitas di tempat tidur (berbaring),
hanya berdiri dan berjalan saat ingin ke
kamar mandi untuk BAB/BAK
- Monitor kulit kering dan perubahan - Kulit pasien kering dan pucat
pigmentasi
- Monitor turgor kulit
- Turgor kulit jelek (keriput)
- Monitor mual dan muntah
- Pasien tidak merasakan mual ataupun
muntah
- Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan - Konjungtiva pasien anemis (pucat)
jaringan konjungtiva
- Mencuci tangan setelah tindakan keperawatan - Tangan terbebas dari kuman
- Mengkolaborasi dengan ahli gizi untuk - Intake makanan pasien berupa cairan
menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang (makanan yang dihaluskan berupa jus)
dibutuhkan pasien.
yang diberikan 3 kali sehari
- Memposisikan pasien semi fowler untuk - Pasien merasa lebih nyaman
memaksimalkan ventilasi
- Mempertahankan kepatenan jalan nafas
- Pasien bernafas dengan lebih baik
- Mengatur peralatan oksigenasi
- Peralatan oksigenasi terpasang dengan baik
- Memonitor aliran oksigen
- Aliran oksigen 2lt
- Mempertahankan posisi pasien
- Posisi pasien semi fowler, pasien bernafas
dengan lebih nyaman
- Memberikan informasi tentang kebutuhan - Pasien dan keluarga mengerti bahwa
nutrisi
kebutuhan nutrisi pasien saat ini dapat
terpenuhi dengan menghindari konsumsi
makanan padat, melainkan makanan cair
- Mempertahankan tirah baring
- Pasien juga merasakan lemas dan lebih
- Menjadwalkan aktivitas untuk memberikan nyaman terus berbaring tanpa banyak
periode istirahat tanpa gangguan
aktivitas
- Mengobservasi tanda-tanda syok
- Akral pucat dan konjungtiva anemis,
terlihat lemas namun masih bisa diajak
berkomunikasi, tidak terdapat sianosis
12.00
1,3
14.00
1,3
20.00
24.00
1
-
Rabu/
24-09-14
04.00
1,3
04.30
1,2
07.00
10.00
3
1,2,3
Memberikan makanan yang terpilih (sudah - Makanan yang diberikan berupa jus dan teh
dikonsultasikan dengan ahli gizi)
Menganjurkan pasien minum banyak 2-3 - Pasien dan keluarga mengerti, dengan
liter/hari
minum banyak akan mengatasi kehilangan
cairan berlebihan dan mengatasi terjadinya
dehidrasi
Mengawasi masukan dan haluaran
- Pasien makan 3x/hari dengan konsistensi
makanan cair (Jus) 1,5lt dan minuman (air
putih dan teh) 3lt, pasien BAK 4x/hari.
Monitor lingkungan selama makan
- Lingkungan kondusif
Menjadwalkan pengobatan dan tindakan - Pemberian obat dan tindakan dilakukan
tidak selama jam makan
sebelum atau setelah jam makan
Mengkolaborasikan
pemberian
obat - Diberikan injeksi Cefotaxime, Tranexid,
antifibrolitik dan antibiotik
Omeprazole dan Vitamin K
Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan - Total protein : 5,99 g/dl (normal), Albumin
kadar Ht
: 3,62 g/dl (rendah), Hb : 3,65 gr/dl
(rendah) dan Ht : 13,5 % (rendah)
Mengkolaborasikan
pemberian
obat - Diberikan injeksi Cefotaxime, Tranexid,
antifibrolitik dan antibiotik
dan Vitamin K
Mengkolaborasikan
pemberian
obat - Diberikan injeksi Cefotaxime, Tranexid,
antifibrolitik dan antibiotik
Omeprazole dan Vitamin K
Mengkolaborasikan
pemberian
PRC - Transfusi darah ( ) 350 cc, 21tpm
(transfusi darah)
Mengkolaborasikan pemberian NaCl setelah - IVFD NaCl 500 ml, 20 tpm
proses tranfusi darah selesai
Memonitor vital sign
- RR = 26x/menit, Nadi = 72x/menit, Suhu
= 36,7 0 C, TD = 130/70 mmHg
Memberikan makanan yang terpilih (sudah - Makanan yang diberikan berupa jus dan teh
dikonsultasikan dengan ahli gizi)
Mencuci
tangan
sebelum
tindakan - Tangan terbebas dari kuman
keperawatan
- Keadaan pasien sedang, kesadaran compos
12.00
Kamis/
25-09-14
13.30
18.00
20.00
24.00
05.00
1,3
06.30
07.00
mentis
- Pasien menyatakan masih lemas
- Kulit pasien kering dan pucat
- Konjungtiva pasien anemis (pucat)
12.00
14.00
18.00
20.00
24.00
VI.
EVALUASI
No
Hari/tanggal
Selasa/
23-09-14
Jam
14.00
Diagnosa
EVALUASI (SOAP)
Keperawatan
Defisit volume
S:
cairan b.d kehilangan - Pasien mengeluh masih merasa lemas
volume cairan aktif
- Pasien mengatakan muntah darah kemaren sore berwarna merah segar berupa
(kehilangan darah
gumpalan-gumpalan seperti darah beku
akut)
O:
TD
: 140/80 mmHg
Nadi
: 86 kali/menit
Suhu
: 37 oC
RR
: 30x/menit
Hb : 3,65 gr/dl
Hct : 13,5 %
RBC : 2,21 106/uL
A : Masalah defisit volume cairan teratasi sebagian
Saat
Tujuan
No
Indikator
Awal
ini
1 2 3 4 5
1. Vital sign dalam
4
3
v
batas normal
2. Tidak ada tanda
3
3
v
dehidrasi
- Membran mukosa
lembab
- Turgor kulit
elastik
3. Hasil lab dalam
3
3
v
keadaan normal
(Hb, Ht)
P:
Lanjutkan intervensi :
- Berikan injeksi Cefotaxime, Tranexid, Omeprazole dan Vitamin K sesuai dengan
intruksi dokter
- Berikan transfusi darah ( ) 350 cc, 21tpm
Ketidakefektifan
S:
pola
nafas
b.d Pasien mengatakan masih sedikit sulit bernafas, namun sudah lebih baik dari
hiperventilasi
sebelumnya
O:
- Posisi pasien semi fowler
- Irama nafas masih kurang teratur
- RR : 30x/menit
A : Masalah pola nafas teratasi sebagian
Saat
Tujuan
No
Indikator
Awal
ini
1 2 3 4 5
1. Frekuensi
3
3
v
pernafasan sesuai
yang diharapkan
2.
3.
4.
Irama
nafas
sesuai
yang
diharapkan
Kedalaman
inspirasi
Bersuara secara
adekuat
P : Lanjutkan intervensi
Kolaborasi pemberian oksigenasi dengan nasal kanul 2Lt
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b.d
ketidakmampuan
memproses
(mencerna) makanan
S:
Pasien mengatakan lapar dan ingin makan makanan lain, belum menghabiskan
makanan (jus) yang diberikan dari rumah sakit
O:
- Pasien terlihat enggan menghabiskan makanan dari rumah sakit
- Masih tersisa makanan di meja pasien
- Pasien masih terlihat lemas
A : Masalah Kekurangan nutrisi belum teratasi
Saat
Tujuan
No
Indikator
Awal
ini
1 2 3 4
1. Intake zat gizi
3
3
(nutrien)
2. Intake
3
3
makanan dan
cairan
3. Energi
3
3
5
v
v
P:
Lanjutkan intervensi
Memberikan makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)
Rabu/
24-09-14
14.00
20.00
Defisit volume
S:
cairan b.d kehilangan - Pasien mengatakan sudah lebih kuat, waluapun masih harus dibantu ketika ke
volume cairan aktif
WC untuk BAK
(kehilangan darah
akut)
O:
Membran mukosa lebih lembab,turgor kulit keriput (sudah tua)
TD
: 130/70 mmHg
Nadi
: 72 kali/menit
Suhu
: 36,7 oC
RR
: 24x/menit
Hb : 3,65 gr/dl
Hct : 13,5 %
RBC : 2,21 106/uL
A : Masalah defisit volume cairan teratasi sebagian
Saat
Tujuan
No
Indikator
Awal
ini
1 2 3 4 5
1. Vital sign dalam
5
3
v
batas normal
2. Tidak ada tanda
4
3
v
dehidrasi
- Membran mukosa
lembab
- Turgor kulit
elastik
3. Hasil lab dalam
3
3
v
keadaan normal
(Hb, Ht)
P:
Lanjutkan intervensi :
- Berikan injeksi Cefotaxime, Tranexid, Omeprazole dan Vitamin K sesuai dengan
intruksi dokter
- Berikan transfusi darah ( ) 350 cc, 21tpm
- Kolaborasikan pengecekan darah lengkap dan kimia darah
Ketidakefektifan
S:
pola
nafas
b.d Pasien mengatakan sudah bisa bernafas dengan lebih baik dan meminta melepas
hiperventilasi
oksigennya
O:
- Posisi pasien semi fowler
3.
4.
Irama
nafas
sesuai
yang
diharapkan
Kedalaman
inspirasi
Bersuara secara
adekuat
P : Lanjutkan intervensi
- Pemberian oksigenasi dengan nasal kanul 2Lt dihentikan
- Pertahankan posisi pasien semi fowler
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b.d
ketidakmampuan
memproses
(mencerna) makanan
S:
Pasien mengatakan mengahabiskan makanan yang diberikan oleh rumah sakit,
namuan masih ingin meminta makan makanan lain
O:
- Pasien terlihat lebih bertenaga
A : Masalah Kekurangan nutrisi teratasi sebagian
Saat
Tujuan
No
Indikator
Awal
ini
1 2 3 4 5
1. Intake zat gizi
4
3
v
2.
3.
(nutrien)
Intake
makanan dan
cairan
Energi
P:
Lanjutkan intervensi
Memberikan makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)
Kamis/
25-09-14
07.00
Defisit volume
S:
cairan b.d kehilangan - Pasien mengatakan badan lebih segar, namun maih mengurangi aktivitas
volume cairan aktif
(kehilangan darah
O:
akut)
Membran mukosa lembab
TD
: 130/80 mmHg
Nadi
: 86 kali/menit
Suhu
: 36,5 oC
RR
: 20x/menit
Hb : 6 gr/dl
A : Masalah defisit volume cairan teratasi sebagian
Saat
Tujuan
No
Indikator
Awal
ini
1 2 3 4 5
1. Vital sign dalam
5
3
v
batas normal
2. Tidak ada tanda
4
3
v
dehidrasi
- Membran mukosa
lembab
- Turgor kulit
elastik
3.
P:
Lanjutkan intervensi :
- Berikan injeksi Cefotaxime, Tranexid, Omeprazole dan Vitamin K sesuai dengan
intruksi dokter
- Berikan transfusi darah ( ) 350 cc, 21tpm
Ketidakefektifan
S:
pola
nafas
b.d Pasien mengatakan sudah tidak ada keluhan bernafas
hiperventilasi
O:
- Irama nafas reguler
- RR : 20x/menit
A : Masalah pola nafas teratasi
Saat
No
Indikator
ini
1. Frekuensi
5
pernafasan sesuai
yang diharapkan
2.
3.
4.
Irama
nafas
sesuai
yang
diharapkan
Kedalaman
inspirasi
Bersuara secara
adekuat
P : Intervensi dihentikan
Tujuan
1 2 3 4 5
v
Awal
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b.d
ketidakmampuan
memproses
(mencerna) makanan
5
v
v
P:
Lanjutkan intervensi
Memberikan makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)