Professional Documents
Culture Documents
Na+(l) + e- Na(l)
Pada anoda:
2 Cl-(l) Cl2(g) + 2 e-
12
1. 5. Halida
Halida-halida MX dibuat dengan penggabungan
langsung unsur-unsurnya
2M + X2 2MX (persamaan 4) dan semua halida
mempunyai harga fH0 yang sangat negatif. Namun
demikian, tabel 2 menunjukkan bahwa untuk X = F,
harga fH0(MX) menjadi kurang negatif dari atas ke
bawah, sementara kecenderungan sebaliknya, adalah
benar untuk X = Cl, Br dan I. Untuk suatu logam tertentu,
fH0(MX) selalu menjadi kurang negatif dari MF ke MI.
Generalisasi ini dapat dijelaskan dengan siklus HaberBorn. Perhatikan pembentukan MX dari persamaan
berikut:
fH0(MX) = {aH0(M) + IE1(M)} + {1/2D(X2) +
EAH(X)} + kisiH0 (MX)
untuk MF, kuantitas variabel adalah aH0(M), IE1(M) dan
kisiH0(MF), dan dengan cara yang sama untuk MCl,
MBr, dan MI. Jumlah aH0(M) dan IE1(M) menghasilkan
pembentukan Li+ 681, Na+ 604, K+ 509, Rb+ 485, dan Cs+
454 kJ mol-1. Untuk fluorida-fluorida, kecenderungan
harga fH0(MF) tergantung pada harga relatif dari {
aH0(M) + IE1(M)} dan kisiH0(MF) (tabel 2), dan
dengan cara yang sama untuk klorida, bromida, dan
iodida. Dari pemeriksaan data menunjukkan bahwa
variasi dalam{ aH0(M) + IE1(M)} adalah lebih kecil dari
variasi dalam kisiH0(MF), tetapi lebih besar daripada
variasi dalam kisiH0(MX) untuk X = Cl, Br, dan I. Hal
ini dikarenakan energi kisi proporsional dengan 1/(r+ + r-)
dan demikian juga variasi dalam kisiH0(MX) untuk
halida tertentu adalah paling besar bila r- adalah paling
kecil (untuk F-) dan kecil bila r- adalah paling besar
(untuk I-). Perkirakan untuk halida-halida logam tertentu
(persamaan 7), perubahan kecil dalam {1/2D(X2) +
13
EAH(X)} (-249, -228, -213, -188 kJ mol-1 untuk masingmasing F, Cl, Br, I adalah makin besar dengan
menurunnya kisiH0(MX). Dalam tabel 2, tercatat bahwa
perbedaan antara harga-harga fH0(MF) dan fH0(MI)
turun secara signifikan dengan naiknya ukuran ion M+.
Kelarutan halida-halida logam alkali dalam air
ditentukan oleh kesetimbangan antara energi kisi dan
energi bebas hidrasi. LiF mempunyai energi kisi paling
tinggi diantara halida-halida logam alkali dan hanya
sedikit larut, tetapi hubungan kelarutan diantara halidahalida lainnya akan didiskusikan lebih lanjut. Garamgaram LiCl, LiBr, LiI, dan NaI dapat larut dalam
beberapa pelarut-pelarut organik yang mengandung
oksigen, misalnya, LiCl larut dalam THF dan MeOH;
kompleksasi ion Li+ atau ion Na+ oleh pelarut donor-O
adalah sama dalam semua kasus. LiI dan NaI sangat larut
dalam NH3, membentuk kompleks; kompleks yang tak
stabil [Na(NH3)4]I telah diisolasi dan mengandung ion Na
yang terkoordinasi secara tetrahedral.
Dalam keadan uap, halida-halida logam alkali
terutama terdapat sebagai pasangan ion, tetapi
pengukuran jarak ikatan M X dan momen dipol listrik
menyiratkan bahwa kontribusi kovalen terhadap ikatan
adalah penting, khususnya dalam halida-halida litium.
(Tabel lihat di landscape)
1. 6. Oksida dan Hidroksida
1. 6. 1. Oksida, Peroksida, Superoksida, Suboksida,
dan Ozonida
Bila logam-logam golongan 1 dipanaskan dalam
udara atau dalam O2berlebih, produk utama dapat
diperoleh tergantung pada logamnya, misalnya, litium
14
2H2O(l) + 2NaCl(aq)
elektrolis is
2NaOH(aq) + Cl2(g)H2(g)
[C2H5O]- + H2O
NaOH + CO
HCO2Na
Banyak
unsur-unsur
non-logam
mengalami
disproporsionasi bila direaksikan dengan alkali aqueous;
P4 menghasilkan PH3 dan [H2PO2]-, S8 menghasilkan S2dan campuran oksoanion, dan Cl2 bereaksi menghasilkan
Cl- dan [OCl]- atau [ClO3]-. Unsur-unsur non-logam tidak
membentuk hidrida yang stabil, dan logam-logam
amfoter, bereaksi dengan MOH aqueous menghasilkan
H2 dan anion-anion okso, misalnya, reaksi
2 Al + 2 NaOH + 6 H2O
2 Na[Al(OH)4] + 3 H2
1. 7. Garam dari Asam-asam Okso: Karbonat dan
Hidrogenkarbonat
Sifat kebanyakan garam-garam dari asam-asam
okso dari logam alkali tergantung pada ada atau tidak
adanya anion okso pada kation; maka kita cenderung
mendiskusikan tentang asam-asam okso dibawah asam
yang tepat. Namun demikian, disini hanya ditelaah
karbonat dan hidrogenkarbonat dengan alasan
kepentingannya. Sementara Li2CO3 sedikit larut dalam
19
20
21
M2CO3
M2O + CO2
23
24
Boulder.nist.gov/timefreq/cesium/fountain.htm.
Box 10. 3. Battere Ion Logam Alkali
Battere Na/S beroperasi pada sekitar 570620K
dan terdiri dari anoda leburan Na dan katoda S cair yang
dipisahkan oleh elektrolit padat alumina-. Reaksi sel
adalah:
2 Na(l) + nS(l)
Na2Sn(l) Esel = 2,0 V
LiCoO2 + 6 C(grafit)
LiC6 + CoO2
discharged
25
26
BAB II
LOGAM-LOGAM GOLONGAN 2
Cakupan Pokok Bahasan ini adalah:
Pendahuluan
Kelimpahan, Ekstraksi, dan Kegunaan
Sifat-sifat Fisika
Logam
Halida
Oksida dan Hidroksida
Garam-garam dari Asam-asam Okso
Ion Kompleks Dalam Larutan Aqueous
2. 1. Pendahuluan
Hubungan diantara unsur-unsur golongan 2,
berilium (Be), magnesium (Mg), kalsium (Ca), stronsium
(Sr), barium (Ba), dan radium (Ra), sangat mirip dengan
hubungan diantara logam-logam alkali. Namun demikian,
perbedaan Be dari logam-logam golongan 2 lainnya lebih
besar dibanding perbedaan Li dari logam-logam golongan
1 lainnya. Sebagai contoh, garam-garam Li+ dan Na+
(dengan suatu counter-ion yang sama) biasanya dalam
bentuk kristal dengan jenis kisi yang sama, tetapi hal ini
tidak berlaku untuk senyawa-senyawa Be(II) dan Mg(II).
Senyawa-senyawa berilium cenderung berbentuk kovalen
atau mengandung ion terhidrasi, [Be(H2O)4]2+. Tingginya
harga entalpi atomisasi dan energi ionisasi dari atom Be
dan ukuran yang kecil serta konsekuensinya dengan
kerapatan muatan yang tinggi dari ion Be2+, sangat
bertentangan dengan pembentukan ion Be2+.
Logam-logam golongan IIA menunjukkan
kecenderungan yang sama dengan logam-logam golongan
IA. Kecenderungan kimiawi dari logam-logam ini
ditunjukkan oleh dominasi kecenderungan hilangnya
27
Densitas (g/cm3)
1,85
1,74
1,55
2,6
3,5
5
28
2 Mg + Ca2SiO4 + Fe
2. 2. 2. Ekstraksi
Dari semua unsur golongan 2, hanya Mg yang
dibuat dalam jumlah besar. Dolomite, CaCO3.MgCO3,
diuraikan secara termal menjadi campuran MgO dan
29
30
1550K
BeF2 + Mg
Be + MgF2
32
33
34
Ca(OH)2(s) + CO2(g)
Ca(OH)2(s)
slaked lime
CaCO3(s) + H2O(l)
35
3. 1. Sifat-sifat Fisika
3. 1. 1. Sifat-sifat Umum
Tabel 2. 1. di bawah ini memberikan beberapa
sifat fisika dari unsur-unsur golongan 2. Intensitas
radioaktifitas Ra tidak memungkinkan memperoleh
semua data tentang unsur ini. Beberapa poin umum yang
perlu dicatat dari tabel di bawah ini adalah:
Kecenderungan umum turunnya harga IE1 dan IE2 dari
atas ke bawah diputus oleh naiknya harga IE1 dan IE2
dari Ba ke Ra. Hal ini bisa terjadi karena adanya
pengaruh termodinamika pasangan inert 6s.
Tingginya harga IE3 menjadi faktor penghambat
pembentukan ion M3+.
Melihat harga rion untuk berilium dapat memberi
asumsi bahwa ion Be2+ terdapat dalam BeF2 dan BeO,
tetap menjadi hal yang bisa dipertanyakan.
Tidak ada penjelelasan yang sederhana untuk ketidak
teraturan sifat-sifat dalam satu golongan seperti titik
lebur dan aH0.
Harga-harga E0 untuk pasangan M2+/M relatif konstan
(dengan perkecualian untuk Be), dan dapat dijelaskan
dengan cara yang sama seperti pada logam-logam
golongan 1. (tabel lihat di landscape)
37
38
3. 1. 2. Test Nyala
Sama seperti untuk logam alkali, emisi spektra
untuk logam-logam golongan 2 dapat diamati dengan
cepat dan test nyala dapat digunakan untuk membedakan
senyawa-senyawa yang mengandung
Ca- : oranye-merah tetapi terlihat hijau muda melalui
kaca warna biru
Sr- : krimson, tetapi terlihat violet melalui kaca warna
biru
Ba- :
3. 1. 3. Isotop Radioaktif
Isotop 90Sr adalah emitter- (t1/2 = 29,1 tahun) dan
merupakan hasil reaksi fisi dari uranium. Dalam hal
terjadinya bencana reaktor nuklir atau dalam hal
pembuangan limbah nuklir, terdapat bahaya terhadap
tanaman (rumput) dan kemudian susu, yang mungkin
terkontaminasi dengan 90Sr dan mungkin juga bergabung
dengan kalsium fosfat masuk ke dalam tulang.
4. 1. Logam-logam
4. 1. 1. Penampakan
Berilium dan magnesium adalah logam berwarna
keabua-abuan, sementara logam-logam lainnya adalah
lunak dan berwarna perak. Logam-logam ini bersifat
lunak sehingga dapat ditempa, ductile dan agak rapuh. Di
udara, permukaan logam yang berkilau (mengkilap)
dengan cepat menjadi buram.
4. 1. 2. Reaktifitas
Berilium dan magnesium dapat mengalami
passifasi
2 Be + O2
2 BeO (lapisan pelindung pada
2 M + O2 2 MO
3 M + N2 M3N2
8 M + S8 8 MS
uap panas
M + X2 MX2
Perbedaan antara unsur pertama dan unsur-unsur
di bawahnya pada logam golongan 2 dapat digambarkan
dengan pembentukan hidrida dan karbida. Bila
dipanaskan dengan H2, Ca, Sr, dan Ba akan membentuk
hidrida salin, MH2, tetapi Mg hanya bereaksi dibawah
tekanan tinggi. Sebaliknya, BeH2 (terdapat dalam bentuk
40
2 BeO + CCl4
2 BeCl2 + CO2
[Be(H2O)4]Cl2
43
44
45
46
CaO + 3 C
CaC2 + CO
CaC2 + 2 H2O Ca(OH)2 + C2H2
47
N2O4
BeCl2
323K
[NO]2[Be(NO3)4]
Be(NO3)2
398K
[Be4(4-O)(-O2NO)6]
49
50
Be
Mg
Ca
B
Al
Ga
52
Golongan 1
Golongan 2
Golongan 3
Sifat-sifat
Jari-jari logam, rlogam,/pm
Jari-jari ion, rion,/pm
Elektronegatifitas
Pauling, XP
atomH0(298K)/Kj mol-1
Li
Na
Be
Mg
Ca
Al
Ga
157
76
191
102
235
138
112
27
160
72
197
100
143
54
153
62
1,0
161
0,9
108
0,8
90
1,6
324
1,3
146
1,0
178
2,0
582
1,6
330
1,8
277
4 LiNO3
2 Li2O + 2 N2O4 + O2
2 Mg(NO3)2
2 MgO + 2 N2O4 + O2
Hubungan
diagonal
ini
menghasilkan
kemiripan/kesamaan antara kimiawi Li dan Mg dan
antara Be dan Al dan menyebabkan adanya perbedaan
sifat unsur pertama dengan unsur-unsur di bawahnya
untuk tiap golongan. Kation-kation yang kecil seperti Li+,
Mg2+, Be2+, dan Al3+ memiliki densitas muatan yang
tinggi dan masing-masing kation tersebut memiliki daya
polarisasi yang tinggi (high polarizing power).
2 MNO3
2 MNO2 + O2
(M = Na, K, Rb, Cs)
53
54
55
57
58
61
62
CaC2 + N2
CaNCN + C
64
68
LOGAM-LOGAM GOLONGAN 3
Bab ini meliputi:
Sumber/Terdapatnya, Ekstraksi, dan Kegunaan
Sifat-sifat
Unsur-unsur
Senyawa-senyawa:
Hidrida sederhana,
halida dan kompleks halida
Oksida, Asam-asam okso, Anion-anion Okso, dan
Hidroksida
Senyawa yang mengandung nitrogen
Aluminium ke Thalium: Garam-garam dari Asam-asam
Okso dan Kimia Larutan Aqueous
Borida Logam
3. 1. Pendahuluan
Dalam unsur-unsur block-p, elektron-elektron s
dan p adalah merupakan elektron-elektron kulit valensi.
Block dibagi secara diagonal menjadi logam dan nonlogam. Sebab energi ionisasi lebih tinggi dari energi
ionisasi block-s dan sebab pembentukan suatu kation
yang stabil akan melibatkan kehilangan paling sedikit tiga
elektron, maka tak satupun dari logam-logam golongan
IIIA dapat membentuk senyawa ionik, seperti yang
terjadi pada golongan IA dan IIA. Untuk unsur-unsur
69
71
72
1. Boron
73
74
Ekstraksi
Ekstraksi boron dari senyawanya dapat dilakukan
mereaksikan oksidanya dengan magnesium
B2O3(s) 3Mg(s) 2B(s) + 3MgO(s)
Pemisahan untuk memperoleh unsur murni dari
campuran ini pada kenyataannya adalah sulit. Telah
ditemukan bahwa filament dari unsur boron memiliki
kekuatan regang yang luar biasa, setara dengan kekuatan
regang filament karbon. Filament boron dapat dibuat
dengan cara melewatkan arus listrik melalui inti filament
karbon yang sangat halus di dalam atmosfir diboran
(B2H6). Karbon memanaskan dan B2H6 dalam keadaan
kontak dengan B2H6 sehingga akan terurai menjadi unsurunsurnya.
B2H6(g) 2B(s) + 3H2(g)
Pemisahan Al dari mineral-mineral tersebut di
atas secara ekonomi belum tercapai kecuali dari bauxite
Al2O3, yang merupakan sumber Al yang sangat berguna.
Bauxite terdapat secara luas di daerah tropis dan
subtropis sebagai hasil dari pengikisan silica dan logamlogam lainnya dari aluminosilikat. Produksi logam Al
melibatkan dua langkah, yaitu: (a). Ekstraksi, pemurnian,
dan dehidrasi bauxite, (b). elektrolisis Al2O3 yang
dilarutkan dalam leburan cryolite Na3AlF6.
Bauxite hampir secara universal diproduksi
dengan proses Bayer yang melibatkan pelarutan di dalam
NaOH aqueous, pemisahan dari impuriti yang tak larut
(lumpur merah), pengendapan parsial dari trihidrat, dan
79
80
Seri 2000
Seri 3000
Seri 4000
81
82
Seri 5000
Seri 6000
Seri 7000
Semen Portland
Nama Semen Portland pertama kali digunakan oleh J.
Aspdin dalam patennya pada tahun 1824 sebab bila
dicampur dengan air dan pasir maka bubuk akan
mengeras menjadi balok yang mirip dengan kapur alam
yang tersebar luas di Isle of Portland, England. Dua
penemuan yang krusial yang menggiring ke produksi
semen yang kuat, tahan lama, dan hidraulik yang tidak
akan hancur di dalam air telah dibuat pada abad 18 dan
19. Pada tahun 1756 John Smeaton, melakukan
eksperimen dalam hubungannya dengan pembangunan
Eddystone
Lighthouse,
menemukan
pentingnya
penggunaan batu kapur (lime) yang mengandung
campuran
lempung
atau
serpihan
(misalnya,
aluminosilikat) dan pada awal1800an disadari bahwa
pembakaran harus dilakukan pada temperatur tinggi
untuk memperoleh suatu clinker yang kini dikenal
mengandung kalsium silikat dan aluminat. Pekerjaan
engineering utama yang menggunakan semen Portland
adalah pada konstruksi terowongan dibawah sungai
Thames pada tahun 1828. Semen temperatur tinggi yang
pertama (1450 1600oC) dibuat pada tahun 1854 dan
tehnologi mengalami revolusi pada tahun 1899 dengan
ditemukannya pembakar berputar.
Senyawa-senyawa yang penting di dalam semen
Portland adalah kalsium silikat (Ca2SiO4) 26%, trikalsium
silikat (Ca3SiO5) 51%, trikalsium aluminat (Ca3Al2O6)
83
84
85
86
Tetrahidroborat M(BH4)x
Tetrahidroborat pertamakali dilaporkan pada
tahun 1940 (M = Li, Be, Al) dan sejak saat itu telah
dieksploitasi secara luas sebagai reduktor nukleofilik
serba guna yang menyerang pusat dari elektron densitas
rendah (elektrofil seperti B2H6 dan LBH3 yang
menyerang pusat kaya elektron). Yang paling stabil
adalah derivat logam alkali MBH4; LiBH4 terurai diatas
380oC tetapi yang lain (Na-Cs) stabil hingga 600oC.
MBH4 larut dengan cepat di dalam air dan di dalam
banyak pelarut pengkoordinasi lainnya seperti amonia
cair, amina, eter (LiBH4), dan polieter (NaBH4).
Senyawa-senyawa ini dapat dibuat dengan reaksi
langsung antara MH dengan B2H6 atau BX3 pada
temperatur kamar dengan pemilihan pelarut yang tepat.
Et2O
87
2NaH + B2H6
2NaBH4
4LiH + Et2OBF3 LiBH4 + 3LiF + Et2O
Al2Et6
4NaH + BCl3
NaBH4 + 3NaCl
B(OMe)3 + 4NaH
NaBH4 + 3N
90
3. 2. 2. Ekstraksi
3. 2. 2. 1. Aluminium
Dari unsur-unsur golongan 3, Al adalah yang
paling penting secara komersial karena kegunaannya
yang jauh melebihi kegunaan semua logam kecuali besi.
Gambar di bawah ini menunjukkan peningkatan yang
dramatis dalam produksi Al di AS (produsen terbesar di
dunia) sejak tahun 1930.
93
95
96
4.1. Sifat-sifat
Tabel 1 di bawah ini menunjukkan beberapa sifat
penting dari unsur-unsur golongan 3. Meskipun diskusi
tentang energi ionisasi diikuti, namun tidak ada bukti
untuk pembentukan ion bebas M3+ dalam senyawasenyawa unsur-unsur golongan 3 dibawah kondisi
normal, kalupun ada, kemungkinan adalah beberapa
trifluorida.
Sifat-sifat
Nomor atom, Z
Konfigurasi
elektron dasar
Entalpi atomisasi,
aH0(298K)
/kJ mol-1
Titik lebur, TL/K
Titik didih, TD/K
B
5
Al
13
Ga
31
In
49
Tl
81
[He]2s22p1
[Ne]3s23p1
[Ar]3d104s24p1
[Kr]4d105s25p1
[Xe]4f145d106s26p1
582
330
277
243
182
2453
4273
933
2792
303
2477
430
2355
576,5
1730
3,3
4,1
struktur elektronik unsur-unsur golongan 3 dan unsurunsur sebelum gas mulia adalah lebih kompleks
dibanding untuk unsur-unsur golongan 1 dan 2. Untuk Ga
dan In, struktur elektronik dari spesies yang terbentuk
setelah pengeluaran tiga elektron valensi adalah [Ar]3d10
dan [Kr]4d10, sementara untuk Tl, spesies yang
sehubungan memiliki konfigurasi elektronik [Xe]4f145d10.
Sementara untuk B dan Al, harga IE4 (lihat tabel)
mengacu pada kehilangan satu elektron dari konfigurasi
gas mulia, hal ini tidak terjadi untuk tiga unsur
berikutnya. Perbedaan antara IE3 dan IE4 tidaklah sebesar
untuk Ga, In, dan Tl seperti untuk B dan Al. Dalam
golongan 3, dari atas ke bawah, ketidak berlanjutan harga
terobservasi dari IE1 dan IE2, dan perbedaan antara
keduanya (lihat tabel), timbul karena kegagalan elektron
d dan f mengkompensasi naiknya muatan inti. Kegagalan
ini juga direfleksikan dalam perbedaan yang relatif kecil
antara harga-harga rion untuk Al3+ dan Ga3+. Untuk Tl,
pengaruh relatifistik juga terjadi.
Dari atas ke bawah, unsur-unsur golongan 3,
terjadi kecenderungan naiknya IE2 dan IE3 untuk Ga dan
Tl (lihat tabel), dan hal ini menyebabkan naiknya
kestabilan dari bilangan oksidasi +1 untuk unsur-unsur
tersebut. Dalam hal Tl (satu-satunya trihalida TlF3 yang
seperti garam), yang diistilahkan dengan pengaruh
termodinamika pasangan inert 6s, yang membedakannya
dari pengaruh stereokimia pasangan inert. Pengaruh
yang sama terlihat untuk Pb (golongan 4) dan Bi
(golongan 5), yang mana bilangan oksidasi yang paling
stabil adalah +2 dan +3, bukan +4 dan +5. Masuknya
harga-harga E0 di dalam tabel untuk pasangan redoks
M3+/M dan M+/M untuk unsur-unsur berikutnya dalam
golongan 3 merefleksikan berbagai kemudahan masuknya
keadaan M+ di dalam golongan.
97
98
Entalpi
pembentukan
standard,
H0(298K)
/kJ mol-1
Energi ionisasi
pertama, IE1
/kJ mol-1
Energi ionisasi
kedua, IE2
/kJ mol-1
Energi ionisasi
ketiga, IE3
/kJ mol-1
Energi ionisasi
keempat, IE4
/kJ mol-1
Jari-jari logam,
rlogam/pm
Jari-jari kovalen,
rkov/pm
Jari-jari ionik,
rion/pm
Potensial reduksi
standard,
E0(M3+/M)/V
Potensial reduksi
standard,
E0(M+/M)/V
50,2
10,7
5,6
577,5
578,8
558,3
589,4
1817
1979
1821
1971
2745
2963
2704
2878
11580
6200
5200
4900
143
153
167
171
130
122
150
155
54(Al3+)
62(Ga3+)
80(In3+)
89(Tl3+)
-1,66
-0,55
-0,34
+0,72
-0,2
0,14
-0,34
800,6
2427
3660
25030
88
-
5. 1. 2. Struktur Unsur
Struktur logam-logam golongan 3 telah
digambarkan sebelumnya. Allotrop pertama dari boron
yang berhasil didokumentasikan adalah bentuk tetragonal, tetapi telah diformulasikan kembali sebagai
karbida, B50C2 atau nitrida, B50N2. Keberadaan C atau N
adalah sebagai hasil dari kondisi sintetis. Fase karbida ini
tidak sama dengan boron karbida B4C (rumus lebih tepat
adalah B13C2) yang mempunyai struktur yang
berhubungan dengan struktur -rombohedral B. Keadaan
standard B adalah bentuk -rombohedral, tetapi struktur
-rombohedral menghasilkan langkah awal yang lebih
mudah mendiskusikannya. Kedua allotrop dan rombohedral mengandung unit-unit B12 ikosahedral;
5. 1. Unsur-unsur
5. 1. 1. Penampakan
Boron yang tidak murni (amorf) berupa tepung
berwarna coklat, tetapi boron murni berupa kristal
mengkilap berwarna abu-abu keperakan. Boron adalah
unsur yang penting untuk material refraktori karena boron
memiliki titik lebur yang tinggi dan daya hantar listriknya
rendah. Aluminium adalah logam keras berwarna putih.
Secara termodinamika, aluminium bereaksi dengan udara
dan air tetapi aluminium memiliki resistansi terhadap
pembentukan lapisan oksida dengan ketebalan 10-6 10-4
mm. Lapisan yang lebih tebal dari Al2O3 dapat diperoleh
99
100
6. 1. Hidrida Sederhana
6. 1. 1. Hidrida Netral
Dengan tiga elektron valensi, tiap unsur golongan
3 seharusnya dapat membentuk hidrida MH3. Walaupun
eksistensi BH3 telah dikenal dalam fase gas, tetapi
kecenderungannya menjadi dimer memberikan
pemahaman bahwa B2H6 (diboran-6) adalah bentuk
praktis dari hidrida boron yang paling sederhana.
3 Na[BH4] + 4 Et2O.BF3
103
104
3 Na[BH4] + 4 Et2O.BF3
2 BF3 + 6 NaH
B2H6 + 6 NaF
107
108
Al2O3 + 6 HF
X = Cl, Br, I
109
2 AlF3 + 3 H2O
RC O + [AlCl4]-
RC(O)Cl
AlCl3
RCl
R+ + [AlCl4]-
111
112
113
114
115
116
118
119
120
2 Na + NaN3 + BN
Na3BN2 + N2
Penentuan struktur dari Li3BN2, Na3BN2,dan Mg3BN3
memkonfirmasikan adanya ion-ion diskrit [BN2]3- dan
oleh karena itu Mg3BN3 adalah lebih baik diformulasikan
sebagai (Mg2+)3[BN2]3-(N3-). Ion [BN2]3- adalah
isoelektronik dan isostruktural dengan CO2
N=B=N
Ternary boron nitrida yang mengandung ion-ion logam
block-d tidak dapat direpresentasikan dengan baik.
Sebaliknya, senyawa-senyawa logam lantanoida telah
dikenal dengan baik dan termasuk di dalamnya adalah
Eu3(BN2)2, La3[B3N6], La5[B3N6][BN3], dan Ce3[B2N4]
yang diformulasikan sebagai ion-ion yang melibatkan
[BN2]3-, [BN3]6-, [B2N4]8-, dan [B3N6]9-. Senyawasenyawa nitridoborat ini dapat dibuat dengan cara
pemanasan (> 1670K) campuran tepung logam lantanoid,
nitrida logam, dan BN-heksagonal, atau dengan reaksi
metatesis antara Li3BN2 dan LaCl3. Ion [BN3]6- adalah
isoelektronik analog dengan ion [CO3]2- dan ion [C2O4]2adalah isoelektronik analog dengan ion [B2N4]8-. Ikatan124
NH4Cl + Na[BH4]
H3N.BH3 (HBNH)3
420K, C6H5Cl
BCl3 + 3 NH4Cl
(ClBNH)3
(HBNH)3
(HBNH)3 + 3 H2O {H(HO)BNH2} reaksi addisi
125
126
(ClHBNH2)3
dengan
Na[BH4]
menghasilkan
pembentukan (H2BNH2)3
gbr 12.20,hal 320
Senyawa-senyawa yang mengandung ikatanikatan B P juga telah dikenal, dan beberapa kimiawi
dari spesies-spesies ini tampaknya paralel dengan
kimiawi senyawa-senyawa yang mengandung B N.
Namun demikian, terdapat beberapa perbedaan yang
signifikan; salah satu adalah bahwa tidak terdapat
senyawa yang mengandung P yang analog dengan
borazin yang telah diisolasi. Monomer dari jenis R2BPR!2
yang analog dengan 12.31, hal 320 telah dikenal yang
mana R dan R! Adalah merupakan substituen bulky. Pada
420K,
adduct
Me2PH.BH3
dapat
mengalami
dehidrogenasi menghasilkan (Me2PBH2)3 sebagai produk
utama dan (Me2PBH2)4 sebagai produk minor.
Spesies molekuler yang mengandung ikatan logam
golongan 3 nitrogen
Pembentukan ikatan koordinasi M N (M = unsur
golongan 3 yang lebih berat) diberikan dalam dalam
sejumlah contoh kompleks seperti trans-[GaCl2(py)4]+
dan dalam (Me2AlNMe2)2, yang memiliki struktur siklis
analog dengan 13.32, hal 321. Pembentukan ikatan
koordinasi juga menghasilkan satu seri senyawa cluster
AlxNy dengan reaksi seperti:
M = Li, Na
127
digunakan
dalam
pemurnian
air
untuk
mengikat/mengeluarkan fosfat dan zat-zat koloidal.
Koagulasi dapat terjadi karena adanya kation bermuatan
besar seperti Al3+. Pemasukan garam-garam Al ke dalam
tubuh manusia diduga dapat menyebabkan penyakit
Alzeimer.
Borida Logam
Padatan borida-borida logam mempunyai
karakteristik: sangat keras, tidak volatil, TL tinggi, dan
merupakan material yang inert secara kimia. Senyawasenyawa ini penting dalam dunia industri dan digunakan
sebagai material refraktori, dalam kerucut rocket, dan
dalam mata pisau turbin, karena komponen-komponen ini
harus tahan terhadap tekanan, kejutan (shock) dan
temperatur tinggi. Cara-cara pembuatan borida logam
sangat bervariasi, tergantung pada strukturnya. Beberapa
diantaranya dapat dibuat dengan cara penggabungan
langsung unsur-unsurnya pada temperatur tinggi dan
yang lainnya dapat dibuat dari oksida-oksida logamnya
boron karbida/karbon,
Eu2O3
EuB6
Na,
TiO2 + B2O3
TiB2
Boron Hidrida
Pioner Alfred Stock, yang bekerja antara tahun
1912 dan 1936 mengungkapkan bahwa boron dapat
terbentuk dalam sejumlah hidrida dengan nuklearitas
yang bervariasi. Sejak awal studi, terjadi peningkatan
yang besar akan jumlah boron hidrida baik netral maupun
ionik yang telah ditemukan. Di bawah ini diberikan
struktur dari tiga boran yang lebih kecil.
Gbr 12.23, hal 326
Berikut ini adalah pembagian cluster boran yang kini
telah dikenal baik.
Dalam satu closo-cluster, atom-atom membentuk satu
sangkar deltahedral tertutup dengan rumus umum
[BnHn]2-, misalnya, [B6H6]2 Dalam satu nido-cluster, atom-atom membentuk satu
sangkar terbuka yang diturunkan dari deltahedral
tertutup dengan satu puncaknya kosong, yang rumus
umumnya adalah BnHn + 4, [BnHn + 3]-, contohnya,
B5H9, [B5H8] Dalam arachno-cluster atom-atom membentuk satu
sangkar terbuka yang diturunkan dari deltahedral
tertutup dengan dua puncaknya kosong, yang rumus
umumnya adalah BnHn + 6, [BnHn + 5]-, contohnya,
B4H10, [B4H9] Dalam hypho-cluster atom-atom membentuk satu
sangkar terbuka yang diturunkan dari deltahedral
tertutup dengan tiga puncaknya kosong, yang rumus
umumnya adalah BnHn + 8, [BnHn + 7]-, Klass ini adalah
golongan yang miskin senyawa
130
B2H6 + Na[BH4]
Na[B3H8] + H2
4Na[B3H8]
5Na[B3H8]
5Na[BH4] + 4Et2O.BF3
SnO2 + C Sn + CO2
-H2
2 Na[B3H8]
Na2[B6H6] + 5 H2
131
132
2 KCl + SnCl4
K2[SnCl6]
Dengan cara yang sama, SnCl2 menerima Clmenghasilkan trigonal piramidal [SnCl3]-, tetapi
keberadaan anioan diskrit di dalam keadaan padat adalah
tergantung pada kationnya. Ion [SnF5]- dapat diperoleh
dari SnF4, tetapi dalam keadaan padat, ion ini berbentuk
polimer dengan atom-atom F jembatan dan Sn pusat
oktahedral. Atom-atom F jembatan secara mutual
memberikan cis terhadapa satu sama lain. Pembentukan
jembatan dengan cara yang sama terobservasi dalam
garam-garam Na+ dari [Sn2F5]- dan [Sn3F10]4-, yang dapat
dibuat dari reaksi antara NaF dan SnF2 dalam larutan
aqueous. Gambar 13.16,hal 365 menunjukkan struktur
ion-ion [SnCl2F]- dan [Sn2F5]-.
Pb tetraklorida dapat diperoleh sebagai suatu
cairan seperti minyak dengan reaksi antara H2SO4 pekat
134
624K
647K
878K
135
136
Sulfida
Disulfida dari Sn menunjukkan gradasi sifat-sifat
yang diharapkan seiring naiknya karakter logam dari
unsur-unsur. Pb(IV) adalah merupakan oksidator yang
sangat kuat untuk memunculkan S2-, sehingga PbS2
belum dikenal. Disulfida Sn dapat diendapkan bila H2S
dilewatkan ke dalam larutan asam dari senyawa Sn(IV).
Sn membentuk sejumlah tiosianat yang
mengandung anion-anion diskrit, misalnya, Na4SnS6
terdiri dari ion tetrahedral [SnS4]4-, dan Na4Sn2S6 dan
Na6Sn2S7 terdiri dari anion-anion:
Gbr 13.29 dan 13.30, hal 378
Monosulfida Sn dan Pb semuanya dapat diperoleh
dengan cara pengendapan dari media aqueous. SnS
adalah kristal dengan struktur yang sama dengan struktur
fosfor hitam. Pb(II) sulfida terdapat di alam sebagai
galena dan mengadopsi kisi NaCl. Pembentukannya
sebagai endapan berwarna hitam (Ksp 10-30) dapat
diobservasi dalam test kualitatif untuk H2S
Pb(NO3)2 + H2S PbS + 2 HNO3
hitam
137
138
BAB V
Sn(V) nitrida
Timah(V) nitrida, Sn3N4, pertamakali diisolasi
pada tahun 1999 dari reaksi SnI4 dengan KNH2 dalam
NH3 cair pada 243K diikuti oleh penguatan produk
padatan pada 573K. Sn3N4 mengadopsi struktur jenisspinel, berhubungan dengan struktur Si3N4-. Sn(V)
nitrida adalah nitrida spinel pertama yang stabil dibawah
kondisi ambient.
Logam-logam Transisi
Logam-logam golongan IA dan IIA (logam-logam
alkali dan alkali tanah) adalah merupakan tipikal logam
dalam sifat-sifatnya, tetapi logamlogam ini bukan
merupakan logamlogam yang pertama kali yang dikenal
dan digunakan manusia. Bila kita ditanya tentang logam
yang penting, maka kemungkinan kita akan menjawab
besi, tembaga, emas, dan perak. Logam lain yang dengan
cepat kita ingat adalah nikel, kromium, dan platina;
semua logamlogam yang telah disebutkan adalah
merupakan logam-logam transisi. Logam transisi dan
alloynya seperti baja, alnico, karbaloy, monel, brasso,
perunggu, nikrom, perak Jerman, dan banyak lagi lainnya
yang sangat penting dalam aplikasi praktis dan dekoratif.
Logam transisi dapat diklassifikasikan ke dalam:
unsur-unsur block-d, lantanida atau unsur-unsur tanah
jarang, dan aktinida. Unsurunsur golongan IIB seperti
seng, cadmium, dan raksa kadang-kadang tidak
dimasukkan sebagai logam-logam transisi. Jumlah unsur
dalam klasifikasi ini sebanyak 58 (plus unsur-unsur
dengan nomor atom 104 dan seterusnya. Semua unsure
tersebut adalah logam dan umumnya menunjukkan tipikal
sifat-sifat logam seperti kilap, konduktifitas, opacity, kedapat-tempaan, dan ductility. Unsur-unsur ini memiliki
beberapa perbedaan karakter satu sama lain. Kebanyakan
dari logam-logam ini memiliki perbedaan pada bilangan
oksidasi di dalam senyawa-senyawanya. Sejumlah besar
dari senyawa-senyawa tersebut memiliki warna dan
banyak dari senyawa tersebut memiliki sifat
paramagnetic (tertarik ke medan magnit). Lebih lanjut,
logam-logam ini cenderung membentuk senyawa
kompleks/koordinasi.
139
140
142
3. Vanadium (V)
Terdapat
dalam
mineral-mineral
vanadinite,
(Pb5(VO4)3Cl,
carnonite,
(K2(UO2)2(VO4)2.3H2O,
roscoelite, (mika yang mengandung vanadium), dan
polisulfida patronite, (VS4). Juga terdapat dalam batuan
fosfat dan dalam beberapa minyak mentah.
143
144
Cr2O3 + 2 Al Al2O3 + 2 Cr
Pada produksi ferrokromium untuk industri baja,
kromit direduksi dengan karbon; baja satainless
diperkaya dengan Cr yang berguna untuk meningkatkan
resistensi terhadap korosi. Resistensinya terhadap korosi
menyebabkan logam ini digunakan secara luas sebagai
lapisan
pelindung
(chromium
plating);
logam
didepositkan oleh elektrolisis Cr2(SO4)3 aqueous yang
dihasilkan dari pelarutan Cr2O3 dalam asam sulfat.
Setelah industri baja, konsumen kedua utama dari
krom adalah industri kimia (25%). Penggunaan logam
ini adalah untuk pembuatan pigment (krom kuning),
untuk menyamak kulit, mordant, katalis, dan oksidator.
Kromit digunakan sebagai material refraktori, misalnya,
dalam refraktori batu bata dan lapisan tanur.
Senyawasenyawa kromium bersifat toksik; kromat
bersifat korosif terhadap kulit.
145
5. Mangaan (Mn)
Di alam, mangaan terdapat dalam beberapa mineral
oksida dan sumber utamanya adalah pyrolusite, (MnO2). Di dasar lautan telah ditemukan nodul-nodul
logam yang mengandung hingga 24% Mn. Afrika Selatan
dan Ukraina adalah merupakan negara-negara yang
memiliki deposit alam mangaan terbesar di dunia,
masing-masing 80% dan 10%. Pada masa kini telah
dilakukan juga sedikit daur ulang untuk mangaan.
Ekstraksi
Produksi logam mangaan dilakukan dengan cara
elektrolisis larutan MnSO4. Kegunaan utama dari unsur
mangaan adalah pada industria baja. Pyrolusit dicampur
dengan Fe2O3 dan kemudian direduksi dengan arang
menghasilkan ferromangaan (80% Mn). Hampir semua
baja mengandung Mn; baja dengan kandungan Mn yang
tinggi (hingga 12%) memiliki ketahanan yang tinggi
terhadap kejutan, tahan lama dan cocok untuk mesinmesin penggilas, penggrinding, dan ekskavator.
Mn(IV)oksida digunakan dalam sel batere kering.
Dalam sel Leclanche (sel asam); dalam versi batere
tahan lama alkalin, NaOH atau KOH menggantikan
NH4Cl. KMnO4 adalah merupakan oksidator kuat
sehingga menjadikannya sebagai bahan kimia yang
penting.
Besi (Fe)
Sumber utamanya adalah mineral haematite, (-Fe2O3),
magnetite, (Fe3O4), siderite, (FeCO3), goethite, (Fe(O)OH), lepidocrocite, (-Fe(O)OH), pyrite, (FeS2),
dan chalcopyrite, (CuFeS2), taconite, mengandung semua
mineral-mineral besi lainnya, umumnya berwarna hijau,
menunjukkan kekuatan sifat magnetik, dan grade-nya
146
147
6. Kobalt (Co)
Sumber utamanya adalah sejumlah mineral sulfida dan
arsenida termasuk cobaltite, (CoAsS) dan skutterudite,
(Co,Ni)As3 yang mengandung unit-unit As4-planar.
Produksi logam kobalt umumnya mengandalkan kepada
fakta bahwa Co sering terdapat dalam mineral-mineral
logam-logam lainnya (misalnya, Ni, Cu, dan Ag) dan
proses akhir meliputi reduksi Co3O4 dengan Al atau C
yang diikuti oleh electrolytic refining.
7. Nikel (Ni)
Sumber utamanya adalah mineral-mineral sulfida dan
arsenida, seperti pentlandite, (Ni,Fe)9S8.
Ekstraksi
Ekstraksi logam Ni dapat dilakukan dengan cara
pembakaran mineralnya di udara yang akan
menghasilkan nikel oksida yang kemudian direduksi
dengan menggunakan karbon untuk menghasilkan logam
Ni. Kemudian logam direfining secara elektrolisis atau
dengan cara pengubahan menjadi Ni(CO)4 lalu diikuti
oleh peruraian termal
323K
Ni + 4 CO
Ni(CO)4
423-573K
149
8. Tembaga (Cu)
Sumber utamanya adalah chalcopyrite, (CuFeS2) ( 80 %
dari produksi dunia), chalcanthite, (CuSO4.5H2O),
atacamite, (Cu2Cl(OH)3), cuprite, (Cu2O), dan malachite,
(Cu2(OH)2CO3)
Ekstraksi
Tembaga adalah suatu logam yang menarik (attractive),
berwarna kemerah-merahan, dan tahan lama (dapat
digunakan dalam jangka waktu panjang). Tembaga
memiliki daya hantar panas dan listrik kedua setelah
perak. Perunggu, brasso, dan alloy-alloynya yang lain
adalah material yang telah lama digunakan sejak lama.
Temabaga terdapat dalam dua kelas mineral yang
penting, yaitu: (1) mineral-mineral sulfida, seperti
CuFeS2, Cu3FeS3, dan Cu2S, (2) mineral-mineral oksida,
seperti CuO, Cu2(OH)2CO3, dan Cu3(OH)2(CO3)2.
Mineral tembaga yang diperoleh sekarang ini terutama
adalah dari tingkatan yang rendah, yang mengandung
sejumlah proporsi pasir dan batu atau gangue. Langkah
pertama pada produksi logam tembaga adalah
pembakaran mineral chalcopyrite dalam supply udara
yang terbatas yang menghasilkan Cu2S dan FeO; yang
kemudian FeO dipisahkan dengan cara menambahkan
silika untuk membentuk slag dan Cu2S diubah menjadi
Cu dengan reaksi:
Cu2S + O2 2 Cu + SO2
Pemurnian Cu dilakukan dengan cara elektrolisis
menggunakan sel dengan anoda Cu yang tidak murni, Cu
bersih sebagai katoda dan CuSO4 sebagai elektrolit.
Selama elektrolisis, Cu ditransfer dari anoda ke katoda
dan menghasilkan logam Cu dengan tingkat kemurnian
150
Sifat-sifat Fisik
Hampir semua logam-logam block-d mempunyai
sifat keras, ductile dan dapat ditempa, dengan daya hantar
panas dan listrik yang tinggi. Pada temperatur kamar,
logam-logam ini memiliki satu dari type struktur logam,
kecuali Mn, Zn, Cd, dan Hg. Jari-jari logam (rlogam) untuk
koordinasi-12 adalah jauh lebih kecil dibanding jari-jari
logam block-s dengan nomor atom yang setara. Gambar
di bawah ini juga menunjukkan bahwa harga rlogam:
menunjukkan sedikit variasi dalam satu deret block-d
lebih besar untuk logam-logam deret kedua dan ketiga
dibanding logam-logam deret pertama
151
152
Os + 2 O2 OsO4
Fe + S FeS
V + n/2 X2 VXn
153
154
Persamaan reduksi
Ca2+(aq) + 2e- == Ca(s)
Ti2+(aq) + 2e- == Ti(s)
V2+(aq) + 2e- == V(s)
Cr2+(aq) + 2e- == Cr(s)
Mn2+(aq) + 2e- == Mn(s)
Fe2+(aq) + 2e- == Fe(s)
Co2+(aq) + 2e- == Co(s)
Ni2+(aq) + 2e- == Ni(s)
Cu2+(aq) + 2e- == Cu(s)
Zn2+(aq) + 2e- == Zn(s)
157
158
Pembentukan Kompleks
Ion-ion logam block-d dapat membentuk
kompleks dengan cepat dan sering diikuti oleh perubahan
warna dan kadang-kadang perubahan intensitas warna.
Persamaan reaksi di bawah ini menunjukkan pengaruh
dari penambahan HCl pekat ke dalam larutan aqueous ion
kobalt(II)
[Co(H2O)6]2+ + 4 Cl- [CoCl4]2- + 6 H2O
Pink pucat
biru dongker
Krom (Cr)
Karena logam ini tahan karat sehingga digunakan secara
luas sebagai lapisan pelindung (chromium plating). Juga
banyak digunakan pada industri baja, industri kimia(
25%) termasuk untuk applikasi pada industri pigment
(chrome yellow), sebagai tanning agent, mordant, katalis,
dan sebagai oksidator. Kromit (FeCr2O4) digunakan
sebagai material refraktori, misalnya, dalam refractory
bricks and furnace lining. Senyawa-senyawa kromium
bersifat toksik; kromat korosif terhadap kulit.
Mangaan (Mn)
Kegunaan utama logam ini adalah pada industri baja,
misalnya, pembuatan alloy ferromangaanese ( 80%
Mn), yang dilakukan dengan cara mencampurkan
pyrolusite dengan Fe2O3 dan kemudian direduksi dengan
karbon. Hampir semua baja mengandung Mn, ada yang
hingga 12% yang termasuk ke dalam baja kandungan Mn
tinggi. Baja ini mempunyai sifat-sifat yang luar biasa,
misalnya, sangat tahan terhadap kejutan (shock) dan
tahan lama digunakan sehingga cocok untuk
peralatan/mesin-mesin
crushing,
grinding,
dan
excavating. Mn(IV) oksida digunakan dalam battere sel
kering. Oleh karena daya oksidasinya yang kuat,
menjadikan KMnO4 adalah bahan kimia yang penting.
Mn adalah merupakan unsur esensial dalam jumlah trace
bagi tanaman, dan MnSO4 dalam jumlah kecil
ditambahkan ke dalam pupuk.
Besi (Fe)
Digunakan dalam skala sangat besar oleh industri baja.
Besi(III)- oksida digunakan sebagai polishing and
grinding agent dan pada pembuatan ferrite. Oksidaoksida besi adalah penting secara komersial dalam
pembuatan pigment, misalnya, -Fe2O3 (merah), -Fe2O3
(merah-coklat), Fe3O4 (hitam), dan Fe(O)OH (kuning).
161
162
163
164
Besi (Fe)
Besi dalam bentuk halus bersifat pyrophoric di
udara, tetapi dalam bentuk bulky logam ini mengalami
oksidasi di udara kering hanya jika dipanaskan. Dalam
kelembaban udara, besi mengalami perkaratan,
membentuk suatu oksida hidrat [FeO4]2-, adanya O2,
H2O, dan suatu elektrolit.
2 Fe 2 Fe2+ + 4eO2 + 2 H2O + 4e- 4 [OH]Elektrolit bisa air, tetapi akan lebih efektif jika air
tersebut mengandung SO2, misalnya, dari polusi industri
atau NaCl (dari uap air laut atau jalanan bergaram).
Diffusi ion-ion yang terbentuk pada reaksi di atas dapat
mendepositkan Fe(OH)2 pada tempat-tempat antara titiktitik serangan dan selanjutnya teroksidasi menjadi oksida
besi(III) hidrat.
Besi bereaksi dengan halogen pada 470 570K
menghasilkan FeF3, FeCl3, FeBr3, dan FeI3. Logam besi
dapat larut dalam asam-asam mineral encer menghasilkan
garam-garam Fe(II), tetapi HNO3 pekat dan oksidatoroksidator kuat lainnya menyebabkan besi mengalami
passifasi, juga tidak bisa dipengaruhi oleh alkali. Bila
besi dalam bentuk powder (tepung) dicampur dengan
belerang lalu dipanaskan, maka akan dihasilkan FeS.
165
166
Logam
V
Cr
Mn
Massa/mg
0,11
14
12
Fe
4200
Co
Ni
Cu
3
15
72
Zn
2300
Mo
Peranan Biologi
Enzim (nitrogenase,
haloperoksidase
Esensial dalam metabolisme
glukosa pada mamalia yang lebih
tinggi
Enzim (fosfatase, mitokondrial
superoksida dismutase, glikosil
transferase); aktifitas fotoredoks
dalam fotosistem II
Sistem transfer elektron (protein
Fe S, sitokrom); penyimpanan
dan transportasi O2 (haemoglobin,
myoglobin, haemerytrin);
penyimpanan Fe (ferritin,
transferritin); transport protein Fe
(siderofor); dalam enzim
(misalnya, nitrogenase,
hidrogenase, oksidase, reduktase)
Ko-enzim vitamin B12
Enzim (urease, beberapa
hidrogenase)
Sistem transfer elektron (protein
tembaga biru); penyimpanan dan
transport O2 (haemosianin),
transport protein Cu
(seruloplasmin)
Bertindak sebagai asam Lewis
(misalnya, dalam proses hidrolisis
yang melibatkan
karboksipeptidase, karbonik
anhidrase, alkohol
dehidrogenase); peranan
struktural
167
lainnya. Haemoglobin mengambil dioksigen dari paruparu atau insang dan mentransportasikannya ke jaringan
dan disimpan oleh mioglobin. Fungsi haemoglobin di
dalam sel darah merah sudah jelas diketahui sementara
fungsi mioglobin lebih tidak jelas. Disamping sebagai
suatu sistem pernafasan yang sederhana untuk dioksigen,
haemoglobin juga bertindak sebagai suatu cadangan
dioksigen melawan organisme yang dapat menarik
oksigen selama meningkatnya metabolisme atau
kehilangan oksigen. Fungsi lainnya adalah memfasilitasi
aliran oksigen di dalam sel dan sebagai suatu buffer
dari tekanan parsial di dalam sel dalam rangka merespon
naik atau turunnya supply oksigen.
Dioksigen jauh dari tipikal ligand. Dioksigen
kemungkinan mirip dengan karbon monooksida, nitrosil,
dan ligand-ligand dinitrogen dibanding yang lain. Tak
satupun dari senyawa-senyawa ini yang mempunyai
momen dipol yang signifikan yang berkontribusi kepada
ikatan , tetapi perbedaan elektronegatifitas antara atomatom di dalam CO dan NO dapat meningkatkan interaksi
*. Faktanya, dinitrogen dan dioksigen kurang memiliki
keuntungan ini, tetapi dapat dianggap sebagai ligand
lunak dengan kapasitas ikatan . Besi(II), d6, bukanlah
merupakan suatu kation logam lunak, tetapi aksi
pelunakan (simbiosis) dari sistem cincin tetrapyrole
kemungkinan memfasilitasi ikatan dioksigen. Catatan,
bahwa gugus heme mengikat ligand lunak CO lebih kuat,
menyebabkan keracunan CO sangat berpotensi terjadi.
Namun demikian, terdapat potensi lain yang fatal
flaw di dalam ikatan dioksigen dengan heme: oksidasi
irreversibel. Jika dalam larutan aqueous terdapat heme
bebas lalu diekspose ke dioksigen, maka heme tersebut
akan diubah dengan segera menjadi suatu dimer -okso
yang dikenal sebagai hematin. Mekanisme reaksi ini telah
169
170
171
172
Yang paling sederhana adalah bakteri rubredoksin, (CysS)4Fe (sering ditulis sebagai Fe1S0, dimana S adalah
belerang anorganik), dan mengandung hanya belerang
yang tidak labil. Bakteri ini adalah protein dengan fungsi
yang tidak menentu dengan Mr. kira-kira 6.000. Atom
besi tunggal berada pada pusat tetrahedron dari empat
ligand sistein (19.13a, huheey, 911). Cluster dalam
molekul ferredoksin berhubungan dengan fotosintesis
pada tanaman tingkat tinggi yang dapat dianggap
memiliki struktur jembatan Fe2S2 seperti yang
ditunjukkan oleh gambar berikut
Gbr 19.13b, hal 911, Huheey
2 C + O2 2 CO
Fe2O3 + 3 C 2 Fe + 3 CO
Fe2O3 + 3 CO 2 Fe + 3 CO2
175
176
178
181
182
187
188
Logam Transisi
Pendahuluan
Logam-logam golongan IA dan IIA atau logamlogam alkali dan alkali tanah adalah tipikal logam dalam
sifat-sifatnya, tetapi logam-logam tersebut bukanlah yang
paling penting bagi kehidupan manusia. Lalu logamlogam apa yang merupakan logam paling penting bagi
kehidupan kita? Logam-logam berikut mungkin adalah
jawabannya, yakni besi, tembaga, emas, dan perak.
Logam-logam lain yang mengikuti adalah nikel,
kromium, dan platinum, yang kesemuanya adalah
termasuk ke dalam golongan logam-logam transisi.
Logam-logam transisi dan berbagai macam alloynya
seperti baja, alnico, karbaloy, monel, brasso, perunggu,
nikrom, perak Jerman, dan banyak lagi yang sangat
penting dalam penggunaan praktek dan dekoratif.
Kita dapat membagi logam-logam transisi sebagai
unsur-unsur blok-d, lantanida atau unsur-unsur tanah
jarang, dan aktinida. Terdapat sekitar 58 unsur transisi
yang kesemuanya adalah logam dan umumnya
menunjukkan sifat-sifat tipikal logam termasuk luster,
conductivity, opacity, malleability, and ductility. Unsurunsur ini memiliki beberapa perbedaan kharakter satu
sama lain. Kebanyakan dari unsur- unsur ini
menunjukkan perbedaan bilangan oksidasi di dalam
senyawa-senyawanya yang sejumlah besar berwarna dan
banyak yang memiliki sifat-sifat paramagnetik. Unsurunsur ini cenderung membentuk senyawa kompleks.
Kecenderungan membentuk senyawa kompleks
adalah dikarenakan ukuran ion-ionnya yang relatif kecil
dan muatannya tinggi. Perbedaan sifat-sifat logam-logam
transisi lainnya adalah adanya berbagai bilangan oksidasi
189
bilangan koordinasi yang lebih tinggi, antara lain, [ScF7]4, [ScCl2(15-crown-5)]+, [Sc(NO3)5]2-, dan [Sc(H2O)9]3+.
2. Titanium (Ti)
Sumber:
Sumber utama titanium adalah ilmenite (FeTiO3),
dan juga terdapat dalam tiga bentuk TiO2 (anatase, rutile,
dan brookite), dan perovskite (CaTiO3). Struktur anatase,
rutile, dan brookite berbeda satu sama lain; kisi rutile
adalah hcp, sedangkan kisi anatase dan brookite adalah
ccp. Titanium juga dijumpai pada meteor dan sampel
batuan yang dibawa Apollo 17 yang mengandung 12%
Ti.
Ekstraksi:
Produksi Ti melibatkan pengubahan rutile atau
ilmenite menjadi TiCl4 (dengan pemanasan di dalam uap
panas Cl2 pada 1200K dengan adanya karbon) lalu diikuti
reduksi dengan menggunakan Mg. Titanium (IV) oksida
juga dimurnikan via TiCl4 di dalam proses klorida.
Logam titanium tahan terhadap korosi pada temperatur
ambient, merupakan logam yang ringan dan kuat,
sehingga logam ini menjadi bernilai tinggi sebagai
komponen alloy, misalnya, pada konstruksi pesawat
terbang. Magnit super-konduktor mengandung NbTi
multikore.
Dengan struktur elektron 3d24s2 dibutuhkan
sejumlah besar energi untuk melepaskan empat elektron,
sehingga belum ditemukan ion Ti4+. Senyawaan
titanium(IV) adalah kovalen. Kemiripan antara Ti(IV)
dan Sn(IV) adalah pada jari-jari atomnya yang sama
besar. TiO2 (rutile) adalah isomorph dengan SnO2
(cassiterite), dan sama-sama berwarna kuning bila
dipanaskan. Kemiripan lainnya adalah, TiCl4 dan SnCl4
192
193
194
Eo = -1,18 V
Logam vanadium tidak larut dalam asam-asam nonoksidator (kecuali HF) dan alkali tetapi dapat diserang
oleh larutan-larutan HNO3, aqua regia, dan
peroksodisulfat. Pada pemanasan, V bereaksi dengan
halogen:
F2
VF5
Cl2
V
VCl4
X2
VX3 (X = Br atau I),
dengan O2 menghasilkan V2O5, dan dengan B, C, dan N2
menghasilkan material padatan. Bilangan oksidasi normal
dari vanadium adalah +5, +4, +3, +2. Bilangan oksidasi 0
terdapat pada sejumlah kecil senyawa, misalnya, V(CO)6.
3.1. Vanadium (V)
Hanya ada satu halida biner dari vanadium (V),
yaitu VF5, berupa padatan putih yang volatil, bersifat
sebagai fluorinating agent dan terhidrolisis dengan cepat.
Dalam phase gas, VF5 terdapat sebagai molekul-molekul
trigonal bipyramidal, tetapi dalam phase padat
mempunyai struktur polimer. Garam K[VF6] dapat dibuat
dengan mereaksikan VF5 dengan KF, sedangkan garam
[Xe2F11][VF6] dapat dibuat dengan mereaksikan VF5
dengan XeF6 pada temperatur 250K.
197
[HnV10O28](6 n)[V2O5]
pH 0
[VO2]+
198
Kromium(VI) oksida, CrO3 (padatan berwarna ungumerah) dapat diperoleh jika ke dalam suatu larutan garam
dikromat(VI) ditambahkan H2SO4 pekat. CrO3 adalah
suatu oksidator kuat yang banyak digunakan pada sintesis
organik. CrO3 meleleh pada 471K dan pada sedikit
temperatur yang lebih tinggi akan terurai menjadi Cr2O3
dan O2 dengan CrO2 terbentuk sebagai intermediate.
Struktur padatan CrO3 terdiri dari rantai-rantai dari unitunit CrO4.
Kromium(VI) oksida
larut dalam
basa
2menghasilkan larutan [CrO4] yang berwarna kuning.
Senyawa ini adalah basa lemah dan membentuk [HCrO4]dan kemudian H2CrO4 bila pH diturunkan (H2CrO4: pKa
(1) = 0,74 ; pKa (2) = 6,49). Dalam larutan,
kesetimbangan inimenjadi rumit karena pembentukan
dikromat(VI), [Cr2O7]2- yang berwarna oranye.
2[HCrO4][Cr2O7]2- + H2O
4.2. Kromium(V)
CrF5 (padatan volatil berwarna merah, TL =
303K) telah lama dikenal, terbentuk dari penggabungan
langsung unsur-unsurnya pada 570K. Uap CrF5
berwarna kuning dan mengandung molekul-molekul CrF5
trigonal bipyramidal tak beraturan. Merupakan oksidator
kuat dan fluorinating agent. Untuk Cr(V), halide yang
diketahui hanyalah fluorida. CrF4 dapat dibuat dengan
cara fluorinasi Cr menggunakan HF/F2 dibawah kondisi
solvothermal. CrF4 murni berwarna violet, tetapi warna
akan bervariasi jika dibuat dengan route yang berbeda
(hijau, hijau-hitam, coklat) yang mana warna-warna ini
dipengaruhi oleh impurities. Dalam phase uap, CrF4
terdapat sebagai molekul tetrahedral, sedangkan
padatannya berupa molekul dimorphik.
202
4.4. Kromium(II)
Dibuat dengan mereaksikan Cr dan HX (X = F,
Cl, Br) pada >850K. CrF2, CrCl2 dan CrBr2. Sedangkan
CrI2 dibuat dengan cara memanaskan unsur-unsurnya.
5. 1. Mangaan(VII).
Halida biner Mn(VII) belum bisa diisolasi.
Halida-halida okso MnO3F dan MnO3 dapat dibuat
dengan mereaksikan KMnO4 dan HSO3X (X = F atau Cl)
pada temperatur rendah. MnO3F dan MnO3 adalah
oksidator sangat kuat dan terurai secara eksplosif pada
temperatur kamar.
Kimiawi Mn(VII) didominasi oleh ion
manganat(VII) (permanganat). Garam kalium KMnO4
adalah suatu oksidator kuat dan bersifat korosif terhadap
203
204
207
E0 = +2,20 V
7.2. Cu(II)
Cupri adalah nama lama untuk tembaga(II). CuF2
(putih), dibuat sama seperti pembuatan CuCl2 dan CuBr2.
Di kelembaban udara CuF2 berubah menjadi biru karena
terjadi pembentukan dihidrat. Tembaga(II) klorida
membentuk kristal lembek berwarna kuning atau coklat,
dan jika dibiarkan di udara terbuka, kelembaban akan
mengubahnya menjadi CuCl2.2H2O (hijau-biru). Diatas
570K, CuCl2 terurai menjadi CuCl dan Cl2. CuBr2
(hitam) memiliki struktur CdI2 terdistorsi. CuI2 tidak
dikenal.
209
210
CuO (hitam) dibuat dari pemanasan unsurunsurnya atau peruraian termal padatan Cu(NO3)2 atau
CuCO3.
CuCO3 CuO + CO2
Dibawah 225K CuO bersifat antiferromagnetik. Salah
satu kegunaan dari CuO adalah sebagai pigment hitam
pada keramik. Bila ke dalam larutan aqueous Cu2+
ditambahkan [OH]- maka akan terbentuk endapan
Cu(OH)2 (biru) yang larut dalam asam-asam dan juga
dalam alkali aqueous pekat. Tembaga(II) hidroksida
dengan cepat mengalami dehidrasi membentuk CuO.
8.1. Seng(II)
Cara terbaik untuk menghasilkan halida biner
adalah dengan aksi HF, HCl, Br2, atau I2 pada Zn panas.
ZnF2 juga dibuat dengan peruraian termal Zn(BF4)2. Uap
halida mengandung molekul linear. ZnF2 padat
mengadopsi struktur rutile dan memiliki energi kisi dan
titik lebur yang tinggi. Bukti yang signifikan tentang
karakter kovalen tampak pada struktur dan sifat-sifat
ZnCl2, ZnBr2, dan ZnI2 yang memiliki lapisan kisi, titik
lebur yang lebih rendah disbanding ZnF2 dan larut dalam
beberapa pelarut organik. Kelarutan ZnF2 dalam air
adalah rendah, tetapi ZnCl2, ZnBr2, dan ZnI2 sangat larut.
Penggunaan ZnCl2 sangat bervariasi, misalnya, dalam
beberapa fireproofing, pengawetan kayu, astringent,
deodorant, dan dicampur dengan NH4Cl sebagai
soldering flux.
Seng hidrida dibuat dengan reaksi ZnI2 + 2NaH
ZnH2 + 2NaI (atau dengan reaksi LiH dan ZnBr2)
dan merupakan padatan yang stabil pada 298K. Zn
sangat penting secara komersial dan ZnO (yang dibuat
dari Zn dan O2) adalah merupakan senyawa yang paling
penting. ZnO adalah suatu padatan berwarna putih
dengan struktur wurtzite pada 298K. Pada pemanasan
akan berubah menjadi kuning dan dalam bentuk seperti
211
212
8. Seng (Zn)
Seng tidak dapat diserang oleh udara atau air pada
temperatur kamar, tetapi logam seng panas terbakar di
udara dan dapat menguraikan uap air membentuk ZnO.
Zn jauh lebih reaktif dibanding Cu. Dengan asam mineral
encer dan alkali menghasilkan gas H2.
Zn + 2NaOH + 2H2O Na2[Zn(OH)4] + H2
Dengan asam sulfat pekat panas, maka terjadi reaksi;
Zn + 2H2SO4 ZnSO4 + SO2 + 2H2O
214
215
216
BAJA
Setiap tahun, kira-kira 109 ton besi dan baja diproduksi.
Jumlah ini melebihi produksi dari proses kimia apapun.
Baja adalah material dasar pada industri modern, dan
keluaran dari baja digunakan sebagai suatu indikasi dari
perkembangan suatu bangsa.
Baja sejauh ini adalah merupakan logam yang
paling banyak digunakan sebab harganya yang murah,
kuat, dan merupakan yang paling serba guna dari logamlogam lainnya. Baja dapat dicetak, ditekan (dipress),
digulung, ditempa, dibuat menjadi mesin, dilas, dan
bahkan dapat ditenun. Baja dengan mudah dapat dibentuk
menjadi balok yang besar yang menopang jembatan dan
bangunan-bangunan, atau menjadi tabung (halus) sangat
kecil dari jarum hypodermik. Lebih lanjut, materialmaterial seperti kaca, plastik dan kayu yang diubah
menjadi botol, baju/jas hujan dan kursi yang diproduksi
dengan mesin yang terbuat dari baja. Mesin pendingin,
mesin cuci, bak cuci piring di dapur, mobil dan
peralatannya mengandung komponen utama baja.
Tidak dibutuhkan panas dari luar karena reaksireaksi di dalam tanur sangat eksotermik. Sejumlah panas
dilepaskan untuk memungkinkan muatan mengandung
scrap besi 30% dengan kandungan tanur yang dapat
dipertahankan dalam keadaan liquid.
O2, harus dalam tingkat kemurnian yang tinggi
supaya dapat mencegah masuknya nitrogen ke dalam
baja, memasuki leburan dan menghasilkan debu awan
Fe2O3 yang sangat banyak. Kemudian debu Fe2O3 ini
dikumpulkan dan dibuat menjadi pellet dan dikembalikan
ke dalam tanur. O2 dengan cepat mengoksidasi impuritis
dan diperoleh pada slag yang terpisah dari karbon.
Pengubahan karbon menjadi karbon monoksida
menghasilkan hampir semua panas yang dihasilkan di
dalam tanur BOS. Karbon monoksida membakar pada
mulut tanur dengan nyala yang sangat bercahaya
C(s) + O2(g)
CO2(g)
CO2(g) + C(s)
2CO(g)
2CO(g) + O2(g)
2CO2(g)
O2 mengoksidasi Si menjadi SiO2 dan P menjadi P4O10.
Oksidaoksida asa mini bergabung dengan oksida basa
CaO dan membentuk suatu slag dari kalsium silikat dan
phosphat yang mengapung di atas baja dan mencegah
terjadinya spilling logam dari tanur yang diakibatkan
impas dari jet oksigen.
Si(s) + O2(g)
SiO2(l)
CaO(s) + SiO2(l)
CaSiO3(l)
4P(s) + 5O2(g)
P4O10(g)
6CaO(s) + P4O10(g)
2Ca3(PO4)2(l)
JENIS-JENIS BAJA
Ribuan baja yang berbeda telah dibuat. Walaupun
semua baja adalah merupakan alloy, tetapi untuk
Baja Alloy
Baja alloy dapat menghasilkan keberagaman dan
keserba-gunaan. Komposisi baja alloy secara hati-hati
dikontrol untuk menghasilkan kombinasi sifat-sifat yang
dibutuhkan. Baja memang sangat serbaguna. Hampir
setiap kesetimbangan dari kekuatan, tahan pakai, ke-
217
218
Unsur
Alloy
Mn
Si
Ni
Cr
Kegunaan
alat bor batuan,
peralatan
pertambangan, rel
kereta api dan
persilangan kereta
api
peralatan baja
pengeras minyak,
baja struktural
dengan kekuatan
yang tinggi dengan
alloy rendah
baja konstruksi,
per/pegas baja, baja
alloy dengan
kekuatan regang
yang lebih tinggi
Cr/Ni
spare parts pesawat
(stainless terbang, mata pisau
steel)
turbin, katup
regulator,
pembangunan
pabrik bahan kimia
termasuk wadah
reaksi
Mo
baja kecepatan
tinggi, pewarna
logam tempa
Sifatsifat Khusus
meningkatkan kekerasan,
kekuatan, keliatan, abrasi
dan tahan pakai
meningkatkan kekuatan
regang, keliatan, kekerasan
dan kedapat-keras-an, tahan
kejuatan, tahan korosi
(membutuhkan kandungan
Ni yang tinggi)
meningkatkan kedapatkeras-ankekuatan
regang dan tahan abrasi ;
tahan pakai yang luar biasa ;
stabil pada temperatur
tinggi ; tahan korosi
(membutuhkan kandungan
Cr yang tinggi)
performan tinggi dan tahan
panas ; tahan korosi dan
serangan kimia (logam
dilindungi oleh permukaan
film oksida)
219
220