You are on page 1of 12

PENGARUH OBLIGASI NEGARA DAN EKSPOR TERHADAP

PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA


Ainun Azhar dan Riza Yonisa Kurniawan
Prodi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Surabaya
e-mail : ainzhar7@gmail.com
Abstract
Economic growth is the main indicator in affecting the strength of economic in certain
country. This trend has been improved. Unfortunately, if the dominant economic growth is
contributed by the foreign investment sector and high consumption, it will have an impact
on the global crisis. The effort done by goverment in preventing the international debt
which can make Rupiah be unstable is by publishing the Treasury bond. Beside that, the
role of the export is able to increase foreign exchange and to increase Indonesian
specialization in the international Trade. The Population in this research are Treasury
bond, export, and Indonesian economic growth. The sampel are Treasury bond, export, and
Indonesian Economic growth in 2001-2012. The data collecting technique used is
documentation. The data analysis technique used is statistic analysis by using Eviews7
program. The research shows that both export and Treasury bond significantly affect the
Indonesian Economic growth. Based on the test in the second partial of independent
variabel, either Treasury bond or export has significant score for Indonesian Economic
growth. The Treasury bond is 0,020 and export is 0,0496.
Keywords: Economic growth, Treasury bond, export, budged defisit
Abstrak
Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator utama dalam mempengaruhi fundamental kuat
perekonomian suatu negara agar dapat mengalami tren peningkatan. Namun, bila
pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dominan disumbangkan oleh sektor investasi asing
dan konsumsi yang tinggi, maka akan berdampak pada kerentanan pada krisis global. Upaya
yang dilakukan oleh Pemerintah dalam mencegah resiko utang luar negeri yang dapat
fluktuatif nilai tukar Rupiah terhadap valas yaitu dengan penerbitan obligasi negara. Selain
itu, peran ekspor yang berfungsi sebagai peningkatan cadangan devisa sekaligus
meningkatkan spesialisasi Indonesia di perdagangan internasional. Populasi dalam
penelitian ini adalah obligasi negara, ekspor, dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pada
pengambilan sampel datanya ialah obligasi negara, nilai ekspor, dan pertumbuhan ekonomi
Indonesia tahun 2001-2012. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode
dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis statistik dengan
menggunakan program Eviews 7. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekspor dan obligasi
secara bersama sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi
di Indonesia. Pada hasil uji t, secara parsial kedua variabel bebas dalam penelitian ini yaitu
obligasi maupun ekspor memiliki nilai signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia
yang masing - masing adalah 0,020 dan 0,0496.
Kata Kunci: Pertumbuhan ekonomi, obligasi negara, ekspor, defisit anggaran

dan resiko fluktuasi nilai kurs pada Dolar

PENDAHULUAN

Amerika.
Indonesia

merupakan

negara

berkembang yang kaya akan sumber daya

Potensi

yang

dimiliki

oleh

negara

alam dan jumlah penduduk. Keunggulan

Indonesia akan berjalan sangat fungsional,

negara Indonesia yang memiliki jumlah

serta

penduduk yang pesat memberikan kontribusi

peningkatan pertumbuhan ekonomi yang

pada

konsumsi

kokoh di Indonesia yaitu dengan adanya

masyarakat yang tinggi pula. Selain itu,

pendanaan yang tepat dan aman untuk dapat

kebutuhan jumlah dana masyarakat yang

mengelola sumber daya alam Indonesia.

dinamis di era globalisasi akan mendongkrak

Untuk itu instrumen obligasi negara dapat

masyarakat untuk dominan meminjam dana

menekan beban dana pinjaman dan bunga

dari asing untuk bisa mengeksplorasi sumber

dari negara lain karena dana yang digunakan

daya alamnya.

merupakan

peningkatan

angka

dapat

menyumbangkan

sumber

dari

angka

masyarakatnya

Adanya kontribusi dari sektor konsumsi

sendiri (Samuelson dalam Skousen, 2005).

masyarakat dan investasi asing yang masuk di

Obligasi merupakan surat berharga yang

Indonesia menciptakan angka pertumbuhan

menunjukkan

ekonomi menjadi tinggi bagi Indonesia.

(issuer) meminjam sejumlah dana kepada

Namun, dengan ketergantungan Pemerintah

masyarakat dan memiliki kewajiban untuk

pada sektor konsumsi dan investasi asing

membayar

akan berdampak negatif bagi pertumbuhan

kewajiban melunasi pokok utang pada waktu

ekonomi selanjutnya, serta akan sangat

yang telah ditentukan kepada pihak pembeli

berisiko dengan pengaruh dari gejolak krisis

obligasi tersebut. Selain itu, fungsi dari

dari global. Dampak dari ketergantungan

obligasi sebagai upaya pemerintah menutupi

pada angka konsumsi akan mengakibatkan

defisit

peningkatan

sehingga

menerbitkan obligasi negara yang bertujuan

menciptakan kenaikan harga secara umum

menyerap dana dari masyarakat dalam negeri.

(inflasi) serta negara akan cenderung pada

Defisit Anggaran Pendapatan Belanja Negara

impor

(APBN)

barang.

permintaan,

Sedangkan

dampak

bahwa

bunga

anggaran

penerbit

secara

negara

mendorong

obligasi

berkala

yaitu

dan

dengan

pemerintah

untuk

ketergantungan terhadap investasi asing akan

mengeluarkan obligasi, yang bertujuan untuk

mengakibatkan negara Indonesia rentan pada

menarik dana masyarakat, menopang dana

penarikan secara tiba tiba (sudden reversal)

APBN

dan

mendorong

pertumbuhan ekonomi.

terjadinya

Sektor lain yang menjadi potensi besar


Indonesia

ialah

pertumbuhan

ekonomi yang kokoh, Pemerintah perlu

kekayaan alam yang dimiliki serta jumlah

menstabilkan nilai tukar Rupiah terhadap

angkatan

untuk

valuta asing lainnya pula. Hal itu dapat

menciptakan pertumbuhan ekonomi yang

melakukan dengan penerbitan obligasi dan

berkualitas. Oleh karena itu, negara Indonesia

peningkatan

melakukan

pertumbuhan

yang

kegiatan

karena

menciptakan

adanya

kerja

ekspor,

Dalam

melimpah

perdagangan

bebas

kegiatan
ekonomi

ekspor

terhadap

Indonesia

yang

dengan negara lain yang berguna untuk

berfungsi sebagai katalisator demi terciptanya

menambah

pertumbuhan

ekspor

pendapatan

maupun

konsumsi

nasional

mencukupi

dengan

ekonomi

yang

memiliki

kebutuhan

fundamental yang kuat di masa mendatang

domestik

dengan

impor.

dan tidak rentan terhadap dampak gejolak

bebas

merupakan

sistem

perekonomian dari negara negara lain. Hal

perdagangan antar negara pada setiap negara

tersebut dikarenakan pertumbuhan ekonomi

yang melakukan perdagangan tanpa ada

Indonesia yang selalu disumbangkan pada

halangan dalam melakukan kegiatan tersebut

sektor konsumsi dan investasi asing yang

(Sukirno, 2005). Kegiatan ekspor merupakan

sangat rentan terhadap inflasi, beban bunga,

penjualan barang ke luar negeri yang

fluktuasi mata uang asing, serta penarikan

bertujuan menambah devisa bagi negara yang

secara tiba tiba pada dana asing di

juga meningkatkan pendapatan nasional.

instrumen keuangan Indonesia (Ispriyahadi,

Ekspor dapat membantu semua negara dalam

2012).

Perdagangan

usaha usaha pembangunan

Penelitian ini untuk mengetahui secara

ekonomi mereka melalui promosi serta

parsial pengaruh obligasi negara maupun

penguatan sektor sektor ekonomi yang

ekspor

mengandung keunggulan komparatif, baik itu

pertumbuhan ekonomi, serta pengaruh secara

berupa ketersediaan faktor faktor produksi

simultan (bersama sama) obligasi negara

tertentu dalam jumlah yang

dan ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi di

menjalankan

keunggulan

efisiensi

melimpah,

produksi

dan

masing

masing

terhadap

Indonesia.

produktivitas tenaga kerja. Kegiatan ekspor

Pada

juga dapat membantu semua negara dalam

menganalisis secara parsial pengaruh obligasi

mengambil keuntungan dari skala ekonomi

negara maupun ekspor terhadap pertumbuhan

yang mereka miliki.

ekonomi, serta pengaruh secara simultan


obligasi

penelitian

negara

ini

dan

bertujuan

ekspor

pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

untuk

terhadap

Teknik analisis data dengan estimasi


METODE PENELITIAN

persamaan

linier

dengan

menggunakan

Desain penelitian ini adalah penelitian

metode OLS, asumsi asumsi OLS harus

dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini

dipenuhi, sebagai berikut (Ajija. dkk, 2011) ;

berjenis asosiatif yang menjelaskan variabel

1) Model regresi merupakan linier dalam

independen

dengan

variabel

parameter.

dependen.

Tujuannya penelitian ini agar hasil analisis

2) Erorr term () memiliki distribusi

data dapat diketahui pengaruhnya antar

normal, Y dan distribusi sampling

variabel

koefisien

independen

dengan

variabel

regresi

memliki

distribusi

dependen. Variabel yang mempengaruhi

normal. Maka nilai harapan dan rata

disebut variabel independent, sedangkan

rata kesalahan nol.


3) Varians

variabel yang terpengaruh oleh variabel


independen

disebut

sebagai

variabel

penelitian

ini,

Pertumbuhan

yang

digunakan

variabel

Ekonomi

terikat
(Y),

dan

error term tidak ada.

dalam

5) Korelasi serial atau autokorelasi di error

adalah

term tidak ada.

yang

6) Hubungan antarvariabel bebas tidak


terjadi.

Negara (X1) dan Ekspor (X2).

Maka

Mengenai pengertian populasi adalah

tahun

regresi

berganda

Y1 = 0 + 1X1 + 2X2 +

ekspor, dan angka pertumbuhan ekonomi


teridentifikasi

bentuk

sebagai berikut ;

jumlah penerbitan obligasi negara, nilai

tidak

bersifat

4) Hubungan antara variabel bebas dengan

merupakan variabel bebas adalah Obligasi

yang

atau

homoscedasticity.

variabel

dependent. Berdasarkan pokok permasalahan


maka

tetap

Model persamaan regresi berganda di atas di

untuk

ubah menjadi persamaan logaritma pada

populasinya.
yang

variabel bebasnya (Obligasi dan Ekspor).

dengan

Hal ini bertujuan supaya seluruh data dapat

menggunakan time series dari tahun 2001-

menyesuaikan dengan data pada variabel

2012, sumber data diambil dari situs Bank

terikat yaitu Pertumbuhan Ekonomi dalam

Indonesia dan Menteri Kuangan (DJPU) serta

bentuk presentasi (%). Bentuk logaritma

dokumentasi

natural digunakan karena pada umumnya

Teknik
digunakan

pengambilan
oleh

penulis

pada

sampel
adalah

perpustakaan

Bank

nilai variabel sangat besar dan satuan variabel

Indonesia..

satu dengan lainnya berbeda. Oleh karena itu,

persamaan tersebut di linearkan dengan cara

Multikolinieritas

merubah ke bentuk model logaritma natural.

koefisien korelasi masing-masing variabel

Maka model persamaannya yang di atas

bebas. Bila koefisien korelasi di antara

diubah berikut ini:

masing masing variabel bebas lebih dari

Y1 = 0 + ln1X1 + ln2X2 +

dapat

diketahui

dari

0,8, maka terjadi multikolinieritas (Ajija. dkk,


2011). (3) Uji Heteroskedastisitas. Uji ini

Dimana :
Y

= Pertumbuhan ekonomi

untuk mengetahui keadaan semua gangguan

X1

= Obligasi

yang muncul dalam fungsi regresi populasi

X2

= Ekspor

tidak memiliki varians yang sama. Uji

= Konstanta

heteroskedasitas dapat dilakukan dengan Uji

1, 2

= Parameter yang diestimasi

White Heteroscedasticity. Maka uji tersebut


dilakukan sebagai berikut menurut (Ajija.

ln1X1 = Bentuk logaritma natural dari

dkk, 2011);

Obligasi

1).Mengetahui pola residual dari hasil

ln2X2 = Bentuk logaritma natural dari

estimasi regresi. Bila residual bergerak

Ekspor

konstan,

= Error term

maka

tidak

terjadi

heteroskedastisitas.
(a) Uji Asumsi Klasik yang meliputi : (1) Uji

2).Membuktikan dugaan awal pada uji

Normalitas. Bertujuan untuk menguji apakah

tersebut. Hasil yang perlu diperhatikan

dalam

dari uji ini adalah nilai F dan Obs*R-

sebuah

dependen,

model

variabel

regresi,

variabel

independen,

atau

Squared. Bila nilai Obs*R-Squared lebih

keduanya mempunyai distribusi normal atau

kecil dari X tabel, maka tidak terjadi

tidak. Model regresi yang baik adalah

heteroskedastisitas.

berdistribusi normal atau mendekati normal.

3) Pengujian hipotesis heteroskedasitas:

Suatu data dikatakan mengikuti distribusi

H0: tidak ada heteroskedasitas.

normal dilihat dari penyebaran data pada

H1: ada heteroskedasitas.

sumbu diagonal dari grafik. Namun, jika data


Jika -value Obs*R-Square > maka H0

lebih dari 30, maka tidak perlu diadakan uji

diterima.

normalitas (Ajija, dkk. 2011). (2) Uji

menjelaskan

semua
dari

variabel
model

ada

sifat

untuk mengetahui korelasi di antara anggota

hubungan linier yang sempurna, di antara


atau

tidak

homoskedasitas. (4) Uji Autokorelasi. Uji ini

Multikolonieritas. Uji ini untuk mencari

beberapa

Maka

serangkaian observasi yang diurutkan waktu

yang

atau ruang. Dalam mendeteksi gejala dari

regresi.

Autokorelasi ialah dengan mengetahui nilai t-

hitung, Dengan asumsi (t hitung). Hipotesis

statistik, R, uji F, dan Durbin Watson (DW)

diterima bila sig. > = 0,05, Hipotesis

statistik. Bila diketahui nilai DW statistik

ditolak bila sig. = 0,05 (2) Uji F.

relatif kecil, maka terdapat masalah pada

Digunakan untuk mengetahui signifikansi

autokorelasi atau lolos bila masuk wilayah

pengaruh variabel-variabel independen secara

(du < d < 4-du) atau serta kriteria batas kritis

bersama-sama (simultan) terhadap variabel

dari Durbin Watson (DW) (Sugiyono, 2012).

dependen (Ajija. dkk, 2011). Tahapan-

(5) Uji Linieritas. Uji linieritas dilakukan

tahapan untuk melakukan uji F adalah :

dengan mencari persamaan garis regresi

Merumuskan hipotesis, Mencari F hitung,

variabel bebas X terhadap variabel terikat Y.

Dengan asumsi (F hitung) : Hipotesis

Selain itu, juga dipergunakan untuk melihat

diterima bila sig. > = 0,05. Hipotesis

apakah model yang dibangun mempunyai

ditolak bila sig. = 0,05.

hubungan linear atau tidak. Hubungan antar


HASIL DAN PEMBAHASAN

variabel yang secara teori bukan merupakan


hubungan linear sebenarnya sudah tidak

Data dalam penelitian ini berupa time

dapat dianalisis dengan regresi linear. Untuk

series dari tahun 2001-2012, kemudian data

uji linieritas dalam penelitian ini digunakan

diolah dengan bantuan program Eviews 7.

Uji Ramsey (Ramsey RESET test), dimana


F hitung >

1. Uji Asumsi Klasik

(5%), maka spesifikasi model sudah benar

a) Uji Normalitas

(Sugiyono, 2012). (b) Analisis Regresi

Hasil

kriterianya bila probabilitas

Berganda.

Digunakan

untuk mengetahui

program

uji

normalitas

Eviews

melalui

diperoleh

nilai

bagaimana pengaruh obligasi negara dan

probability

ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi di

0,06002.

Indonesia. (c) Uji Hipotesis yang meliputi :

kepercayaan

(1)

menguji

normalitas karena nilai probabilitas

signifikansi hubungan antara variabel X dan

Jarque-Bera sebesar 0,06002 >

Y, apakah variabel X1 dan X2 (obligasi

(0,05).

Uji

t.

digunakan

untuk

negara dan ekspor) berpengaruh terhadap


variabel Y (pertumbuhan ekonomi) secara
terpisah atau parsial (Ajija. dkk, 2011).
Tahapan-tahapan untuk melakukan uji t
adalah: Merumuskan hipotesis, Mencari t

Jarqu-Bera
Jika
5%,

digunakan
maka

sebesar
tingkat
lolos

uji

b) Uji Multikolinieritas

d) Uji Autokolinieritas

Tabel Uji Multikolinieritas


Pada hasil uji otokorelasi diperoleh
LNOBLIGASI LNEKSPOR

nilai

Durbin-Watson

statnya

yaitu

LNOBLIGASI

1.000000

0.705706

sebesar 2.345396. Artinya lolos uji

LNEKSPOR

0.705706

1.000000

autokorelasi karena tidak kurang dari


1,579 dan tidak lebih dari 2,421

Hasil

pengujian

multikolinieritas

pada

menunjukkan

antar

yaitu

nilai

(artinya masuk pada daerah kurva

di

atas

1,579 < a < 2,421).

variabel

e) Uji Linieritas

independent lnobligasi dan lnekspor


0.705706 < 0,8. Jadi data

Pada hasil pengolahan data dengan

dalam penelitian ini tidak mengandung

program Eviews 7, diperoleh ialah nilai

multikolinieritas karena semua variabel

F-hitung = 0.5147 dan F-tabel = 5%

kurang dari 0,8.

dengan df (1,8) = 5,32. Bila nilai F-

sebesar

hitung < F-tabel (0.5147 < 5,32),


c) Uji Heteroskedastisitas

artinya hipotesis yang menyatakan

Dari hasil uji White diperoleh nilai

spesifikasi model digunakan dalam

-hitung = 8,337 dan tabel = 5%.

bentuk fungsi linier diterima. Maka

Dengan df (5) = 9,24. Karena nilai

nilai probability F-hitung lebih besar

hitung < tabel (8,337 < 9,24),

dari probability (0.5147 > 0,05). Hal

maka tidak terdapat gangguan jika nilai

ini menunjukkan bahwa model yang

hitung < tabel, maka disimpulkan

digunakan berbentuk linier.

bahwa model empiris tidak bebas dari


gejala

heteroskedastisitas

2. Uji Regresi Berganda

dalam

penelitian ini atau bebas dari masalah,

Untuk mengetahui pengaruh variabel

jika nilai hitung < tabel, maka

obligasi negara (X1) dan ekspor (X2)


terhadap pertumbuhan ekonomi (Y), maka

disimpulkan bahwa model empiris


bebas

dari

(atau

tidak

digunakan teknik analisis regresi linier

ada)

berganda. Perhitungan data dilakukan

heteroskedastisitas. Sedangkan pada

dengan menggunakan Eviews 7. Dari hasil

nilai probabilitas R bernilai 0.1386 >


5%

(0.05).

Artinya

seluruh

olah data tersebut dapat digunakan untuk

data

bersifat homoskedastisitas.

menyusun model persamaan regresi linier

maka pertumbuhan ekonomi (Y) akan

berganda sebagai berikut:

mengalami

-50.5624280806

0.8092033634*LNOBLIGASI

sebesar

0.847118976383. Tanda (+) positif

menunjukkan adanya hubungan yang


searah

0.847118976383*LNEKSPOR + e
Dari bentuk persamaan regresi linier

antara

pertumbuhan

berganda diatas, dapat diketahui bahwa:

ekspor

a) Konstanta

ekonomi

sebesar

peningkatan

-50.5624280806

ekspor

ekonomi,

tinggi

maka

akan

dengan
yaitu

jika

pertumbuhan

meningkat

juga.

(bernilai negatif) jika variabel obligasi

Sehingga, bila ekspor turun maka

sebesar 0, sementara itu variabel

pertumbuhan ekonomi akan turun.

ekspor

juga

sebesar

0.

Maka
Koefisien Determinasi

pertumbuhan ekonomi sebesar

Dari hasil olah data Eviews 7, dapat

-50.5624280806.

diketahui bahwa koefisien determinasi

b) Koefisien regresi untuk Obligasi (X1)


sebesar

0.809203363404.

atau nilai Adjusted R square sebesar

Koefisien

0.830454

positif tersebut menunjukkan bahwa


variabel obligasi

dan ekspor sebesar

dijelaskan oleh variabel variabel lain di


luar model tersebut.

menunjukkan adanya hubungan yang


lurus

antara

83,0454 % (dari r

Square) dan sisanya sebesar 16,9546 %

sebesar

0.809203363404%. Tanda (+) positif

berbanding

bahwa

dijelaskan oleh variasi model dari obligasi

maka pertumbuhan ekonomi (Y) akan


peningkatan

menunjukkan

pertumbuhan ekonomi di Indonesia dapat

bertambah 1 %,

sedangkan variabel ekspor tetap (0),

mengalami

yang

obligasi

3. Uji Hipotesis

dengan pertumbuhan ekonomi, yaitu

a) Uji t (parsial)

jika obligasi tinggi maka pertumbuhan

Dari hasil olah data Eviews 7,

ekonomi akan tinggi. Sehingga, bila

diperoleh hasil uji parsial obligasi

obligasi

negara

turun

maka

pertumbuhan

ekonomi akan turun pula.

berikut;

c) Koefisien regresi untuk ekspor (X2)


sebesar

0.847118976383.

Koefisien

positif tersebut menunjukkan bahwa


variable

ekspor

bertambah

1%,

sedangkan variabel obligasi tetap (0),

dan

ekspor

ialah

sebagai

Tabel
Hasil Pengujian regresi Secara
Parsial (Uji-t)
Variabel

diperoleh hasil t-hitung (2.266782) > ttabel

(1,833).

Nilai

signifikansi

Probabil

t-

pengaruh variabel ekspor secara parsial

itas

tabel

terhadap pertumbuhan ekonomi bahwa

t-statistik

Obligasi

2.821799

0.0200

1,833

Ekspor

2.266782

0.0496

1,833

variabel ekspor sebesar 0,0496 oleh


karena signifikan adalah 0,0496 < =
0,05.

Jadi

keputusannya

adalah

hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis


alternatif (Ha) diterima. Hasil uji t,

a). Obligasi Negara


Berdasarkan

maka variabel Ekspor berpengaruh

tabel

diatas

positif terhadap pertumbuhan ekonomi

diperoleh nilai t-hitung = 2.821799,

di Indonesia dan korelasi sesuai dengan

maka

hipotesis,

diperoleh

hasil

t-hitung

serta

signifikan

secara

(2.821799) > t-tabel (1,833). Nilai

statistik. Sehingga dapat dinyatakan

signifikansi

bahwa Ekspor berpengaruh secara

pengaruh

variabel

nyata terhadap pertumbuhan ekonomi.

obligasi negara secara parsial terhadap


pertumbuhan ekonomi bahwa variabel

b) Uji F (simultan)

obligasi negara sebesar 0,020 oleh

Dari hasil olah data Evievs 7, maka

karena signifikan = 0,020 < = 0,05.

nilai dari F hitung = 22,04154 > F tabel

Jadi keputusannya adalah hipotesis nol

= 4,26, maka keputusannya adalah

(Ho) ditolak dan hipotesis alternatif

hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis

(Ha) diterima. Hasil uji t, maka

alternatif (Ha) diterima. Sedangkan

variabel Obligasi Negara berpengaruh

nilai

positif terhadap pertumbuhan ekonomi

serta

signifikan

tersebut lolos dari uji F. Sehingga hasil


uji-F

bahwa Obligasi berpengaruh secara

menyatakan

bahwa

variabel

Ekspor dan Obligasi secara bersama

nyata terhadap pertumbuhan ekonomi.

sama

b). Ekspor

berpengaruh

secara

nyata

terhadap pertumbuhan ekonomi di

Berdasarkan tabel diatas bahwa


t-hitung

adalah

(0.000340 < 0,05), artinya F-statistic

secara

statistik. Sehingga dapat dinyatakan

nilai

Prob(F-statistic)

0.000340 atau lebih kecil dari 5%

di Indonesia dan korelasi sesuai dengan


hipotesis,

dari

2.266782,

Indonesia.

maka

PENUTUP

Pemerintah melalui penerbitan obligasi

Kesimpulan

negara, yaitu dengan mengatur arah

Berdasarkan hasil regresi linier berganda

kebijakan

moneter

berupa

operasi

mengenai pengaruh dari variabel variabel

pasar

independen yaitu Obligasi Negara dan ekspor

negara lebih dominan supaya dan

terhadap variabel dependen Pertumbuhan

memberikan dampak yang positif bagi

Ekonomi

pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

di

Indonesia,

maka

dapat

terbuka.

Sehingga

obligasi

disimpulkan adalah sebagai berikut :


1. Obligasi

negara

DAFTAR PUSTAKA

memberikan

berpengaruh positif dan signifikan

Ahmad, T. Chimal. 2013. Analisis Pengaruh


Penerbitan
Obligasi Pemerintah
Terhadap Investasi Swasta di
Indonesia (Studi Kasus Tahun 20002011. Jurnal Ekonomi Keuangan,
(Online),
(http://jimfeb.ub.ac.id,
diakses pada 20 Desember 2013).

terhadap perkembangan pertumbuhan


ekonomi di Indonesia.
2. Ekspor

berdampak

signifikan

positif

terhadap

dan

pertumbuhan

ekonomi di Indonesia.
Ajija, Shochrul. dkk. 2011. Cara Cerdas
Menguasai Eviews. Jakarta: Salemba
Empat.

3. Obligasi negara dan ekspor secara


bersama sama berpengaruh positif
dan signifikan terhadap pertumbuhan

Apridar, 2009. Ekonomi Internasional:


Sejarah,
Teori,
Konsep
dan
Permasalahan dalam Aplikasinya.
Jogjakarta: Graha Ilmu.

ekonomi di Indonesia.
Saran

Arezki, Rabah dan Bruckner, Markus. 2012.


Resource Windfalls and Emerging
Market Sovereign Bond Spreads: The
Role of Political Institution. Jurnal
Bank Ekonomi Dunia, (Online), Vol.
26, No. 1, (http://www.imf.org/
,diakses pada 20 Januari 2014).

Berdasarkan kesimpulan yang diambil,


maka saran yang dapat diberikan dari hasil
penelitian ini adalah :
1) Pemerintah

perlu

berperan

dalam

pengendali kebijakan pada kegiatan


ekspor, seperti menetapkan aturan

Ariefianto, Doddy. 2012. Ekonometrika:


esensi
dan
aplikasi
dengan
menggunakan
EViews.
Jakarta:
Erlangga

untuk mempermudah akses birokrasi


sisi

ekspor,

serta

memberikan

keringanan pajak dan tarif ekspor


Basri, Faisal dan Munandar, Haris. 2010.
Dasar dasar Ekonomi Internasional
: Pengenalan & Aplikasi Metode
Kuantitatif. Jakarta: Kencana.

barang dan jasa.


2) Otoritas

Bank

Indonesia

perlu

menambah keragaman pinjaman modal

10

Curry, Jeffrey, E. 2001. Memahami Ekonomi


Internasional. Jakarta: World Trade
Press.

Rusdarti, dan Kusmuriyanto.2008. Ekonomi


Fenomena Di Sekitar Kita. Solo: Tiga
Serangkai.

Darmawi, Herman. 2006. Pasar Finansial


dan Lembaga Lembaga Finansial.
Jakarta: Bumi Aksara.

Sihombing, Pardomuan. dkk. 2013. Analisis


Pengaruh Aliran Modal dan Faktor
Eksternal Terhadap Term Structure
Interest Rate Obligasi Pemerintah
Indonesia (SUN). Jurnal Bisnis dan
Kewirausahaan, (Online), Vol. 1, No.
2, (http://www.usbi.ac.id/, diakses
pada 8 Februari 2014).

Dornbusch, Rudiger. dkk. 2004. Makro


Ekonomi Edisi Bahasa Indonesia.
Jakarta: Media Global Edukasi.
Fahmi. 2012. Perkembangan Kurs RPU di
Indonesia.
(Online),
(http://julfahmi25.blogspot.com/2012
/12/perkembangan-kurs-rpusd-diindonesia.html,
diakses pada 24
Desember 2013).

Sitepu R. B. Wilsa. dkk. 2011. Analisis


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pertumbuhan Ekonomi Singapura.
Jurnal
Ekonomi
Pembangunan,
(Online), (http://repository.usu.ac.id/,
diakses pada 25 Januari 2014).

Gujarati, Damoar. 2007. Dasar-Dasar


Ekonometri Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Skousen, Mark. 2005. Sang Maestro: Teori


Teori Ekonomi Modern. Jakarta:
Prenada Media Group.

Hossain, A, Akhand. 2010. Bank Sentral dan


Kebijakan Moneter di Asia Pasifik.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. 2012. Statistika Untuk Penelitian.


Bandung: Alfabeta

Mankiw, Gregory. 2006. Makro Ekonomi.


Jakarta: Erlangga.
Nopirin. 2009. Ekonomi
Jakarta: BPFE.

Sukanto, Eman. 2009. Pengaruh Suku Bunga


Deposito, Kurs Rupiah-USD, Tingkat
Inflasi, IHSG dan Volume Transaksi
terhadap Harga Obligasi Pemerintah
RI (SUN). Jurnal Fokus Ekonomi,
(Online),
Vol.
4
No.
2.
(http://stiepena.ac.id/, diakses pada
29 Januari 2014).

Internasional.

Nopirin. 2000. Ekonomi Moneter. Jogjakarta:


BPFE.
Nugrahani, T. S. dan Tarioko, D. H. 2011.
Perbedaan Pertumbuhan Ekonomi,
Investasi Domestik dan Ekspor
Antara Sebelum dan Sesudah Krisis.
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol
8,
2011,
(Online)
(http://ekonomi.upy.ac.id/,
diakses
pada 12 Januari 2014).
Parkin,

Sukirno, Sadono. 2005. Makro Ekonomi


Modern. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Sukirno, Sadono. 2005. Pengantar Makro
Ekonomi. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.

Michael.
2010.
MACROECONOMICS:
Ninth
Edition. United State: Pearson.

Sunariyah. 2006. Pengantar Pengetahuan


Pasar Modal. Yogyakarta: STIM
YKPN.

11

Syahza,

Almasdi. 2003. Perkembangan


Ekspor dan Pertumbuhan Ekonomi di
Daerah Riau. Jurnal Ekonomi
Pembangunan, (Online), Vol 5 No 2,
(www.almasdi.unri.ac.id,
diakses
pada 8 Januari 2014)

Todaro,

Michael, P,. 2000. Ekonomi


Pembangunan 2. Jakarta : Bumi
Aksara.

Yudiatmaja, E. Wayu. 2012. Jebakan Utang


Luar
Negeri
Bagi
Beban
Perekonomian Dan Pembangunan
Indonesia. Jurnal Ilmiah Administrasi
Publik dan Pembangunan, (Online),
Vol. 3, No. 1, (http://fisip.unila.ac.id,
diakses pada 25 Januari 2014).

12

You might also like