You are on page 1of 43

FOOD REGULATIONS

IN INDONESIA

PMM

Yosfi Rahmi SGz,MSc. - Jurusan Gizi FKUB


2014

Learning Objectives
Setelah tatap muka perkuliahan mahasiswa
mampu:
Mengetahui undang-undang (UU)/peraturan
pemerintah (PP) terkait makanan yang berlaku
di Indonesia
Memahami implementasi dari UU/PP terkait
makanan
Mengetahui instansi atau lembaga terkait

Food Regulations in Indonesia

Undang-undang No 7/1996 tentang Pangan


UU

No 18/2012

Peraturan Pemerintah No 28/2004 tentang


Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan
Peraturan Pemerintah No. 69/1999 tentang
Label dan Iklan Pangan
Undang-undang No 8/1999 tentang
Perlindungan Konsumen

Perangkat Regulasi Lain

Kemenkes, Kemenag dan Badan POM


Standar-standar mutu keamanan pangan
Pedoman dan code of practice
Keputusan Menteri Agama RI Nomor 518
Tahun 2001 tentang Pedoman dan Tata Cara
Pemeriksaan dan Penetapan Pangan Halal
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
28/Menkes/SK/I/1996 yang memuat tentang
label makanan

UU NO 18 TAHUN 2012
tentang
PANGAN

Pengertian

Pangan :

segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati


produk pertanian, perkebunan, kehutanan,
perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik
yang diolah maupun tidak diolah yang
diperuntukkan sebagai makanan atau minuman
bagi konsumsi manusia, termasuk bahan
tambahan Pangan, bahan baku Pangan, dan
bahan lainnya yang digunakan dalam proses
penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan
makanan atau minuman.

Pengertian
Keamanan Pangan :
kondisi dan upaya yang diperlukan untuk
mencegah Pangan dari kemungkinan cemaran
biologis, kimia, dan benda lain yang dapat
mengganggu, merugikan, dan membahayakan
kesehatan manusia serta tidak bertentangan
dengan agama, keyakinan, dan budaya
masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi.

Mutu Pangan adalah nilai yang ditentukan atas


dasar kriteria keamanan dan kandungan Gizi
Pangan.

Gizi adalah zat atau senyawa yang terdapat


dalam Pangan yang terdiri atas karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, mineral, serat, air, dan
komponen lain yang bermanfaat bagi
pertumbuhan dan kesehatan manusia.

PP Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan; dan PP


Label dan Iklan Pangan juga ada pada UU
Pangan, tapi peraturan yang terbaru yang
digunakan.

Label pada kemasan pangan


PP No. 69 tahun1999

UU no 18 Th 2012

a. nama produk;
b. daftar bahan yang
digunakan;
c. berat bersih atau isi
bersih;
d. nama dan alamat pihak
yang memproduksi atau
memasukkan pangan ke
dalam wilayah Indonesia;
e. tanggal, bulan, dan tahun
kadaluwarsa.

a. nama produk;

b. daftar bahan yang digunakan;

c. berat bersih atau isi bersih;

d. nama dan alamat pihak yang


memproduksi atau mengimpor;

e. halal bagi yang


dipersyaratkan;

f. tanggal dan kode produksi;

g. tanggal, bulan, dan tahun


kedaluwarsa;

h. nomor izin edar bagi Pangan


Olahan; dan

Label pada kemasan pangan


Ketentuan label tidak berlaku
bagi Perdagangan Pangan yang
dibungkus di hadapan
pembeli.

Pengaturan Bahan Tambahan


Pangan
Pasal 75
(1) Setiap Orang yang melakukan Produksi Pangan
untuk diedarkan dilarang menggunakan:
a. bahan tambahan Pangan yang melampaui
ambang batas maksimal yang ditetapkan;
dan/atau
b. bahan yang dilarang digunakan sebagai bahan
tambahan Pangan.
(2) Ketentuan mengenai ambang batas maksimal
dan bahan yang dilarang sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diatur dengan atau berdasarkan
Peraturan Pemerintah.

Pengaturan Bahan Tambahan


Pangan
Pasal 76
(1) Setiap Orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 75 ayat (1) dikenai sanksi administratif.
(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:
a. denda;
b. penghentian sementara dari kegiatan, produksi, dan/atau
peredaran;
c. penarikan Pangan dari peredaran oleh produsen;
d. ganti rugi; dan/atau
e. pencabutan izin.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis, besaran denda, tata cara,
dan mekanisme pengenaan sanksi administratif sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dalam Peraturan
Pemerintah.

PP NO 28/2004
tentang
KEAMANAN, MUTU DAN GIZI
PANGAN

PP Keamanan, Mutu dan Gizi


Pangan

Mengatur tentang:
BAB II: KEAMANAN PANGAN
Sanitasi
BTP
Pangan Produk Rekayasa Gentika
Iradiasi Pangan
Keamanan Pangan (Kemasan)
Jaminan Mutu Pangan dan Pemeriksaan
Laboratorium
Pangan Tercemar (KLB)

PP Keamanan, Mutu dan Gizi


Pangan

Mengatur tentang:
BAB III: MUTU DAN GIZI PANGAN
Mutu Pangan standar mutu pangan SNI
Sertifikasi Mutu Pangan
Gizi Pangan

PP Keamanan, Mutu dan Gizi


Pangan
PENGAWASAN: Pasal 42
Dalam rangka pengawasan keamanan, mutu
dan gizi pangan, setiap pangan olahan baik
yang diproduksi di dalam negeri atau yang
dimasukkan ke dalam wilayah Indonesia untuk
diperdagangkan dalam kemasan eceran
sebelum diedarkan wajib memiliki surat
persetujuan pendaftaran yang ditetapkan oleh
Kepala BPOM

PP Keamanan, Mutu dan Gizi


Pangan
PENGAWASAN: Pasal 43
Pangan olahan yang diproduksi oleh industri
rumah tangga tidak diwajibkan memiliki surat
persetujuan pendaftaran tetapi wajib memiliki
sertifikat produksi pangan industri rumah
tangga yang diterbitkan oleh Bupati/Walikota

PP Keamanan, Mutu dan Gizi


Pangan
Pangan olahan yang dibebaskan dari kewajiban
surat persetujuan pendaftaran atau sertifikat
produksi pangan industri rumah tangga, yaitu
pangan yang:
a.
mempunyai masa simpan kurang dari 7
(tujuh) hari pada suhu kamar; &/
b.
dimasukkan kedalam wilayah Indonesia
dalam jumlah kecil untuk keperluan;
1. permohonan surat persetujuan pendaftaran;
2. penelitian; atau
3. konsumsi sendiri.

Prosedur Pendaftaran Produk

Diatur lebih rinci dalam Keputusan Kepala


Badan POM tentang Kriteria dan Tatalaksana
Pendaftaran Produk Pangan
Mutunya sesuai BPOM dan SNI
Keamanan dari cemaran
Pelabelan

Ketentuan mutu pangan berdasarkan SNI


diatur bersama dengan BSN

Prosedur Pendaftaran Produk

Nomor pendaftaran dikeluarkan oleh BPOM dan Kementrian


Kesehatan.
BPOM makanan yang diproduksi oleh industri besar
Depkes makanan yang diproduksi oleh usaka kecil
menengah (UKM)
Format Penulisan kode ijin edar dari BPOM:

MD u/ makanan dalam negeri


ML u/ makanan impor atau dari luar negeri
Contoh: BPOM RI MD 805312009027

Format penulisan kode ijin edar dari Dinkes:

SP: Sertifikat Penyuluhan


P-IRT: penyuluhan Industri Rumah Tangga
Contoh: Depkes RI SP 221/13/27/01

PP NO. 69 TAHUN1999
tentang
LABEL DAN IKLAN PANGAN

PP Label dan Iklan Pangan


Label pangan:
setiap keterangan mengenai pangan yang
berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya,
atau bentuk lain yang disertakan pada pangan,
dimasukkan ke dalam, ditempelkan pada, atau
merupakan bagian kemasan pangan
Iklan pangan:
setiap keterangan atau pernyataan mengenai
pangan dalam bentuk gambar, tulisan, atau bentuk
lain yang dilakukan dengan berbagai cara untuk
pemasaran dan atau perdagangan pangan

PP Label dan Iklan Pangan


Ketentuan Umum Label:
(1) Label wajib dicantumkan pada, di dalam, dan
atau di kemasan pangan.
(2) Label :

tidak mudah lepas dari kemasannya,


tidak mudah luntur atau rusak, serta
terletak pada bagian kemasan pangan yang
mudah untuk dilihat dan dibaca.

PP Label dan Iklan Pangan


Label pada kemasan sekurang2ya mencantumkan:
a. nama produk;
b. daftar bahan yang digunakan;
c. berat bersih atau isi bersih;
d. nama dan alamat pihak yang memproduksi atau
memasukkan pangan ke dalam wilayah
Indonesia;
e. tanggal, bulan, dan tahun kadaluwarsa.

Label Halal???

Sertifikat halal diberikan oleh


LPPOM-MUI (Lembaga
Pengkajian Pangan, Obatobatan, dan Kosmetika
Majelis Ulama Indonesia)
Keterangan atau tulisan halal
pada label diwajibkan bagi
produsen atau importir yang
menyatakan produk tersebut
halal bagi kaum muslim.
Sertifikasi berlaku 2 tahun
dan dpt diperpanjang atas
permintaan

PP Label dan Iklan Pangan


Ketentuan tentang Label ini tidak berlaku bagi:
a. pangan yang kemasannya terlalu kecil
sehingga tidak mungkin dicantumkan seluruh
keterangan dimaksud dalam Peraturan
Pemerintah;
b. pangan yang dijual dan dikemas secara
langsung dihadapan pembeli dalam jumlah
kecil-kecil;
c. Pangan yang dijual dalam jumlah besar
(curah).

UU NOMOR 8 TAHUN 1999


tentang
PERLINDUNGAN KONSUMEN

UU Perlindungan Konsumen
Lembaga: Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN)
Tujuan:
a. kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk
melindungi diri;
b. mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara
menghindarkannya dari ekses negatif pemakaian barang dan/atau jasa;
c. pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan dan menuntut
haknya sebagai konsumen;
d. menciptakan sistem perlindungan konsumen
e. menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya
perlindungan konsumen
f.

kualitas barang dan/atau jasa yang menjamin kelangsungan usaha


produksi barang dan/atau jasa, kesehatan, kenyamanan, keamanan,
dan keselamatan konsumen.

UU Perlindungan Konsumen
HAK KONSUMEN, hak untuk:
a. kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi
barang &/jasa
b. memilih barang &/ jasa serta mendapatkan barang &/ jasa
c. informasi yang benar, jelas, dan jujur

d. didengar pendapat dan keluhannya


e. mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian
sengketa perlindungan konsumen secara patut;
f. mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen;

g. diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak


diskriminatif;
h. mendapatkan kompensasi, ganti rugi &/ penggantian, apabila barang &/
jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak
sebagaimanamestinya;

UU Perlindungan Konsumen
KEWAJIBAN KONSUMEN
a. membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan
prosedur pemakaian atau pemanfaatan barang &/
jasa, demi keamanan dan keselamatan;
b. beritikad baik dalam melakukan transaksi
pembelian barang &/ jasa;
c. membayar sesuai dengan nilai tukar yang
disepakati;
d. mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa
perlindungan konsumen secara patut.

UU Perlindungan Konsumen
HAK PELAKU USAHA, hak untuk:
a. menerima pembayaran yang sesuai dengan
kesepakatan mengenai kondisi dan nilai tukar
barang &/ jasa yang diperdagangkan;
b. mendapat perlindungan hukum dari tindakan
konsumen yang beritikad tidak baik;
c. melakukan pembelaan diri sepatutnya di dalam
penyelesaian hukum sengketa konsumen;
d. rehabilitasi nama baik apabila terbukti secara
hukum bahwa kerugian konsumen tidak
diakibatkan oleh barang &/ jasa yang
diperdagangkan;
e. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan lainnya.

UU Perlindungan Konsumen
KEWAJIBAN PELAKU USAHA:
a. beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya;
b. memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur
c. memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta
tidak diskriminatif;

d. menjamin mutu barang &/ jasa yang diproduksi &/ diperdagangkan


e. memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji &/ mencoba
barang &/ jasa tertentu serta memberi jaminan &/ garansi atas barang
yang dibuat &/ yang diperdagangkan;
f. memberi kompensasi, ganti rugi &/ penggantian atas kerugian akibat
penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang &/ jasa yang
diperdagangkan;
g. memberi kompensasi, ganti rugi &/ penggantian apabila barang &/ jasa
yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian.

UU Perlindungan Konsumen
Catatan Penting:
1. Pembuktian Pelaku Usaha
2. Aturan Pencantuman Klausula Baku (*)
3. Gugatan Kelompok Konsumen

PENGAWASAN
MUTU MAKANAN

Badan/Instansi terkait

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 28


tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi
Pangan, tugas dan kewenangan di bidang
pangan tersebut melibatkan :
Menteri

yang bertanggung di bidang pertanian,


perikanan, kehutanan, kesehatan, perindustrian,
perdagangan,
Badan Pengawasan Obat dan Makanan, serta
Badan Standardisasi Nasional.

Badan Pengawasan Obat & Makanan


(BPOM)
Fungsi BPOM
Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di
bidang pengawasan Obat dan Makanan.
Pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang pengawasan
Obat dan Makanan.
Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan
tugas Badan POM.
Pemantauan, pemberian bimbingan dan pembinaan
terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang
pengawasan Obat dan Makanan.
Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan
administrasi umum di bidang perencanaan umum,
ketatausahaan, organisasi dan tata laksana,
kepegawaian, keuangan, kearsipan, persandian,
perlengkapan dan rumah tangga.

Badan Pengawasan Obat & Makanan


(BPOM)
Wewenang BPOM:
Melakukan pengawasan keamanan, mutu dan
gizi pangan yang beredar baik pangan segar
maupun pangan olahan
Dalam pelaksanaan fungsi pengawasan
Mengambil

contoh pangan yang beredar;


Melakukan pengujian terhadap contoh pangan
tersebut

Hasil pengujian disampaikan ke pihak terkait

Badan Standarisasi Nasional

BSN (Badan Standarisasi Nasional)


menetapkan SNI (Standar Nasional Indonesia)
SNI Pangan: penampakan, rasa, aroma,
kandungan gizi, bahan tambahan, cemaran
kimia dan mikrobiologi

Contoh: SNI Es Krim


No Kriteria Uji

2
3

4
5
6

Keadaan:
1.1 Penampakan
1.2 Bau
1.3 Ras
Lemak
Protein
BTM: pewarna
tambahan
Cemaran logam:
timbal
Cemaran mikroba:
Salmonella

Satuan

Persyaratan

Normal
Normal

% b/b
% b/b
-

Normal
Minimum 5.0
Minimum 2,7
Sesuai SNI 01022201995
Maksimum 1,0

Mg/kg
Koloni/25
g

Negatif

Tindakan atas Pelanggaran

Gubernur, Bupati/Walikota, Kepala Badan


berwenang mengambil tindakan administratif,
meliputi:

Peringatan secara tertulis;


Larangan mengedarkan untuk sementara waktu dan
atau perintah menarik produk pangan dari peredaran;
Pemusnahan pangan, jika terbukti membahayakan
kesehatan dan jiwa manusia;
Penghentian produksi untuk sementara waktu;
Pengenaan denda paling tinggi 50 juta rupiah;
Pencabutan izin produksi, izin usaha atau persetujuan
pendaftaran

Standar Mutu Makanan


Internasional

Codex Alimentarius: standar-standar,


peraturan (codes of practice)petunjuk dan
rekomendasi bidang pangan
Dihasilkan oleh Codex Alimentarius
Commission (CAC)
CAC dibentuk atas kerja sama FAO dan WHO
tahun 1963
Di Indonesia dibentuk Codex Indonesia

Pertanyaan

Apakah makanan bermutu pasti aman?


Apakah makanan aman pasti bermutu?

Tugas:20%

Cari produk makanan tertentu di Hypermart,


nilailah kesesuaian kemasan dengan UU dan atau
PP yang berlaku (kemasan yang tidak sesuai
mendapat nilai lebih tinggi)
Setiap mahasiswa dengan produk yang berbeda
Laporan cukup pada 1 lembar kertas A4, 1 Space,
Tuliskan data:
Nama mhs
NIM
Identitas Product (termasuk Foto product 4x6 cm,
depan & belakang)
Analisa tentang kesesuaian kemasan dgn UU/PP

You might also like