You are on page 1of 14

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


TN.M DENGAN MASALAH REMATHOID ATRITIS
1. PENGKAJIAN
a.

Pengumpulan Data

Struktur dan sifat keluarga


1. Kepala Keluarga
Nama

Tn. M.

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Umur

: 90 tahun.

Agama

: Islam.

Pendidikan

: -

Pekerjaan

: -

Suku / Bangsa

: Banjar/Indonesia.

Alamat

Jl. Hadil Gayam, Desa Kampung baru RT. 3

2. Susunan Anggota Keluarga


No

Nama

JK

Umur

1.

Ny. J

90

Hub
dengan
KK
Isteri

2.

Tn. A

25

Anak

Pend Akhir

Pekerjaan

SMP

Petani

3. Genogram

90

90

60

58

55

53

52

50

47

19

45

25

Keterangan :

Laki-laki, sudah meninggal dunia

: Laki-laki
: Wanita, sudah meninggal dunia
: Wanita
: Serumah
: penderita
4. Tipe Keluarga
Keluarga Tn.M merupakan tipe keluarga lansia yang terdiri dari Ayah, Ibu dan
1 orang anak yang tinggal serumah. Jenis perkawinan adalah monogami.
5. Suku Bangsa
Tn.M berasal dari suku Banjar warga negara Indonesia.
6. Agama
Semua anggota keluarga Tn.M serumah Beragama islam
7. Status sosial ekonomi keluarga.
Penghasilan keluarga perbulan Rp.250 .000,- yang diperoleh dari hasil kerja anak beliau
sebagai petani. Penghasilan yang ada cukup unuk biaya makan, minum, berobat dan membeli
pakaian dan Lain-lain untuk anggota keluarga.
8. Aktifitas rekreasi keluarga.
Tn.M, istri dan anak berkumpul setiap hari pada saat di rumah menghabiskan waktunya,
setelah anaknya selesai bertani.
b.

RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini


Pada saat ini keluarga Tn.M sedang berada pada tahap perkembangan keluarga dengan satu anak
usia dewasa.
2. Tahap perkembangan yang belum terpenuhi
Membantu anak untuk mandiri di masyarakat, hal ini terjadi untuk memberikan kesempatan
anak-anak untuk bersikap Lebih dewasa.
3. Riwayat keluarga inti
Tn.M dan istri mengatakan bahwa sudah lama mengalami nyeri sendi, dan sekarang pun masih
terasa nyeri sendi yang diderita.

20

4. Riwayat keluarga sebelumnya


Tn.M mengatakan dahulu beliau dan keluarga pernah mengalami sakit demam dan diare.
c.

Lingkungan

1. Karakteristik Rumah
Luas tanah rumah Tn.M adalah 4000 m2 (20x200m). Luas rumah 45 m2 dengan panjang 9 m dan
lebar 5 m dengan 2 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 1 kamar mandi, 1 WC, dan 1
dapur. Status dalam kepemilikan rumah adalah milik sendiri. Bahan bangunan rumahnya adalah
kayu. Sistem ventilasi ada di setiap ruangan, yaitu berupa jendela. Sumber air minum adalah air
hujan. Sumber air untuk MCK adalah air sungai, jarak sumber air denga septic tank adalah <5m.
penerangan rumah cukup terang di siang dan malam hari.
Denah Rumah

Keterangan

1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

9
3

Teras
Ruang tamu
Kamar 1
Kamar 2
Ruang keluarga
Dapur
Kamar mandi
WC
Ruang tengah

4
5

6
7
8

2. Sarana Sanitasi Lingkungan.


a. Sumber air minum menggunakan air hujan.
b. Sumber air untuk mencuci juga berasal dari sungai yang <5 meter dari rumah.
c. Kebiasaan pengelolaan air minum dimasak.
d. Pembuangan kotoran ( BAB / BAK ) di WC pribadi, dengan septic tank.
e. Kebiasaan keluarga membuang sampah yaitu dibakar
f. Keadaan sekeliling rumah cukup bersih,.
g. Tidak ada saluran limbah rumah tangga, pembuangan air limbah rumah tangga disembarang
tempat.
21

h. Di Belakang rumah ada sawah.


3. Fasilitas yang dimiliki keluarga
Keluarga tidak memiliki fasilitas transportasi seperti sepeda, keluarga memiliki sebuah televisi
d.

Sarana Kesehatan.

1. Pemanfaatan Fasilitas.
a. Apabila ada anggota keluarga yang sakit, baru dibawa berobat ke Puskesmas atau ke
mantri yang praktek.
b. Jarak antara Puskesmas kecamatan dari rumah Tn.M kurang lebih dari 1 km.
c. Alat transportasi keluarga adalah jalan kaki untuk sampai ke pelayanan kesehatan.
d. Tn.M tidak menggunakan sarana komunikasi seperti telepon genggam.
2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas
Tn.M tinggal di daerah pedesaan. Karkateristik tetangga mayoritas Banjar, tidak ada kebiasaan
yang mempengaruhi kesehatan lingkungan fisik seperti gotong royong saat ada wabah penakit.
Jarak antara rumah klien dengan penduduk lainnya sekitar 2 m. Interaksi dengan warga lain
jarang kecuali anak beliau.
3.

Mobilitas geografis keluarga

Keluarga ini tidak pernah berpindah-pindah tempat tinggal. Tn.M dan istri kebanyakan berada
di rumah atau memancing di depan rumah.
4.

Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Tn.M dan istri hanya berada di rumah saja seharian. Anak Tn.M setiap magrib sampai isya ada
di mesjid mengikuti pengajian dan kadang keluar rumah bila sore hari untuk mengobrol-ngobrol
dengan masyarakat sekitar.
5. Sistem Pendukung Keluarga
Keluarga Tn.M memiliki fasilitas kesehatan seperti WC dengan septic tank. Tempat tidur ada di
setiap kamar. Sumber air bersih berasal dari air hujan. Tn.M dan keluarga selalu taat beribadah.
Anak-anak beliau yang lain dan cucu beliau sering berkunjung ke rumah.

22

e.

Struktur Keluarga

1. Pola komunikasi keluarga


Bahasa yang digunakan dalam keluarga maupun bermasyarakat adalah bahasa banjar.
Komunikasi keluarga lebih sering terjadi saat sore sampai malam hari, pada saat anak beliau
sudah selesai dari bertani.
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Dalam keluarga yang berperan dalam mengambil keputusan adalah anak beliau Tn.A dan
kadang dibantu kakak-kakak Tn.A.
3. Struktur Peran (formal dan informal)
a. Tn.M sebagai kepala keluarga yang bertanggung jawab dalam mengatur dalam rumah
tangga, juga berperan sebagai ayah dan pendidik bagi anaknya.
b. Ny.J berperan sebagai istri yang berkewajiban memanajemen rumah tangga, membantu
dan melayani suami, juga berperan sebagai ibu yang mendidik anaknya.
c. Tn.A berperan sebagai anak, juga bertugas sebagai pencari nafkah bagi keluarga.
4. Nilai dan Norma Keluarga
Nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga menyesuaikan dengan nilai-nilai dalam agama
yang dianutnya serta norma masyarakat di sekitarnya.
f.

Fungsi Keluarga

1. Fungsi Afektif
Keluarga saling memberi kasih sayang. Tn.M Nampak sering ngobrol dengan istri. Keluarga
saling mendukung satu sama lain apabila ada masalah.
2. Fungsi Sosial
Hubungan antara angggota keluarga baik. Tn.M sering bersama denga istri di rumah.
Hubungan dengan tetangga juga baik. Tetangga Nampak peduli dengan Tn.M dan istrinya
yang sudah lansia.
3. Fungsi perawatan kesehatan
Secara umum Tn.M dan istri

masih belum mampu mengenal penyakit yang diderita,

kemampuan memberikan perawatan masih kurang, kemampuan menciptakan lingkungan


yang meningkatkan status kesehatan masih kurang, demikian juga dengan pemanfaatan
sarana kesehatan juga kurang.

4. Fungsi Reproduksi

23

Tn.M saat ini berusia 90 tahun dan istri beliau juga 90 tahun, tidak mengikuti program KB
dan mempunyai 10 orang anak. 6 orang anak perempuan dan 4 orang laki-laki. Semua anak
beliau sudah berumah tangga sendiri kecuali anak termuda.
5. Fungsi Ekonomi
Tn.M menggunakan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan
setiap hari. Tidak ada sisa uang untuk ditabung. Untuk penghasilan sebulannya Tn.A dibantu
oleh anak-anaknya yang sudah berumah tangga.
g.

Stres dan Koping Keluarga

1. Stressor yang dimiliki


Stressor jangka panjang yang dirasakan oleh Tn.M dan istri adalah adanya keluhan-keluhan
yang biasanya dirasakan oleh lansia yang diderita, seperti gangguan/nyeri sendi.
2. Strategi Koping
Dalam mengahadapi suatu permasalahan, biasanya Tn.M berdiskusi terlebih dahulu sebelum
mengambil keputusan.
3. Strategi adaptasi disfungsional :
Menurut Tn.M dalam menghadapi permasalahan keluarga selalu berusaha dengan maksimal
dalam menyelesaikannya. Dan apabila sudah berusaha dengan maksimal menyerahkan
hasilnya atau pasrah kepada Allah SWT.
h.

Pemeriksaan Fisik
Dari pengkajian fisik pada Tn.M dan keluarga pada tanggal 25 Februari 2013 , jam 18.00
didapat data sebagai berikut

1. Tn.M
a. Keadaan umum
TD: 100/70 mmHg
Nadi: 80 x/menit
RR: 24 x/menit
Suhu: 36 C

b. Kepala
Warna rambut putih. Kebersihan kepala terjaga. Bentuk rambut lurus. Distribusi
merata. Tidak terdapat lesi, massa dan gangguan lainnya.
24

c. Kulit
Warna kulit sawo matang. Kebersihan kulit terjaga. Tidak terdapat Lesi dan massa.
Turgor kulit kembali dalam 2 detik. CRT kembali dalam 3 detik.
d. Mata
Tidak ada kelainan bentuk pada mata. Mata simetris. Pupil isokor. Konjungtiva tidak
anemis dan sclera tidak ikterik. Lensa agak keruh.
e. Hidung
Tidak ada kelainan bentuk pada hidung. Bentuk simetris, tidak terdapat massa dan
lesi. Kebersihan terjaga.
f. Telinga
Tidak ada kelainan bentuk pada telinga. Bentuk simetris, tidak terdapat massa dan
lesi. Kebersihan terjaga.
g. Leher
Tidak ada kelainnan bentuk pada leher. Tidak terdapat keterbatasan gerak dan
pembesaran vena jugularis.
h. Dada
Bentuk dada simetris. Tidak terdapat lesi dan massa. Kebersihan terjaga. Bunyi nafas
psikuler, RR: 24/menit. Bunyi jantung: s1, s2, tunggal. Taktil fremitus: sama kiri dan
kanan
i. Abdomen
Bentuk abdomen: tak ada kelainan. Tidak terdapat massa, lesi, jaringan parut, dan
nyeri tekan. Bising usus: 8/menit.
j. Reproduksi
Jenis kelamin laki-laki, mempunyai anak 10 orang. Tak ada keluhan/nyeri saat
BAK/BAB
k. Ekstrimitas
Bentuk simetris, tidak ada atrofi otot dan keterbatasan gerak. Terdapat keluhan nyeri
di persendian. Skala aktifitas: 0 (mandiri)
Skala kekuatan otot:

4444

4444

4444

4444

25

2. Ny.J
a. Keadaan umum
TD: 140/80 mmHg
Nadi: 85 x/menit
RR: 22 x/menit
Suhu: 36 C
b. Kepala
Warna rambut putih. Kebersihan kepala terjaga. Bentuk rambut lurus. Distribusi
merata. Tidak terdapat lesi, massa dan gangguan lainnya.
c. Kulit
Warna kulit sawo matang. Kebersihan kulit terjaga. Tidak terdapat Lesi dan massa.
Turgor kulit kembali dalam 3 detik. CRT kembali dalam 3 detik.
d. Mata
Tidak ada kelainan bentuk pada mata. Mata simetris. Pupil isokor. Konjungtiva tidak
anemis dan sclera tidak ikterik. Lensa agak keruh.
e. Hidung
Tidak ada kelainan bentuk pada hidung. Bentuk simetris, tidak terdapat massa dan
lesi. Kebersihan terjaga.
f. Telinga
Tidak ada kelainan bentuk pada telinga. Bentuk simetris, tidak terdapat massa dan
lesi. Kebersihan terjaga.
g. Leher
Tidak ada kelainnan bentuk pada leher. Tidak terdapat keterbatasan gerak dan
pembesaran vena jugularis.
h. Dada
Bentuk dada simetris. Tidak terdapat lesi dan massa. Kebersihan terjaga. Bunyi nafas
psikuler, RR: 22/menit. Bunyi jantung: s1, s2, tunggal. Taktil fremitus: sama kiri dan
kanan

i. Abdomen
Bentuk abdomen: tak ada kelainan. Tidak terdapat massa, lesi, jaringan parut, dan
nyeri tekan. Bising usus: 7/menit.
j. Reproduksi

26

Jenis kelamin perempuan, mempunyai anak 10 orang. Tak ada keluhan/nyeri saat
BAK/BAB
k. Ekstrimitas
Bentuk simetris, tidak ada atrofi otot dan keterbatasan gerak. Terdapat keluhan nyeri
di persendian. Skala aktifitas: 0 (mandiri)
Skala kekuatan otot:

4444

4444

4444

4444

3. Tn.A
a. Keadaan umum
TD: 120/80 mmHg
Nadi: 80 x/menit
RR: 20 x/menit
Suhu: 36 C
b. Kepala

Warna rambut hitam. Kebersihan kepala terjaga. Bentuk rambut lurus. Distribusi
merata. Tidak terdapat lesi, massa dan gangguan lainnya.
c. Kulit
Warna kulit sawo matang. Kebersihan kulit terjaga. Tidak terdapat Lesi dan massa.
Turgor kulit kembali dalam 1 detik. CRT kembali dalam 1 detik.
d. Mata
Tidak ada kelainan bentuk pada mata. Mata simetris. Pupil isokor. Konjungtiva tidak
anemis dan sclera tidak ikterik. Lensa tidak keruh.
e. Hidung
Tidak ada kelainan bentuk pada hidung. Bentuk simetris, tidak terdapat massa dan
lesi. Kebersihan terjaga.
f. Telinga
Tidak ada kelainan bentuk pada telinga. Bentuk simetris, tidak terdapat massa dan
lesi. Kebersihan terjaga.
g. Leher
Tidak ada kelainnan bentuk pada leher. Tidak terdapat keterbatasan gerak dan
pembesaran vena jugularis.
h. Dada

27

Bentuk dada simetris. Tidak terdapat lesi dan massa. Kebersihan terjaga. Bunyi nafas
psikuler, RR: 20/menit. Bunyi jantung: s1, s2, tunggal. Taktil fremitus: sama kiri dan
kanan
i. Abdomen
Bentuk abdomen: tak ada kelainan. Tidak terdapat massa, lesi, jaringan parut, dan
nyeri tekan. Bising usus: 10/menit.
j. Reproduksi
Jenis kelamin laki-laki, belum beristri. Tak ada keluhan/nyeri saat BAK/BAB
k. Ekstrimitas
Bentuk simetris, tidak ada atrofi otot dan keterbatasan gerak. Tidak terdapat keluhan
nyeri di persendian. Skala aktifitas: 0 (mandiri)
Skala kekuatan otot:

5555

5555

5555

5555

VII. Harapan Keluarga


Keluarga Tn.M berharap keluarganya selalu sehat dan dapat menghabiskan sisa waktu
dengan hal yang membahagiakan. Harapan keluarga Tn.M terhadap petugas kesehatan adalah
agar ada kunjungan petugas kesehatan ke rumah/ home care karena mereka berdua sudah
sangat lanjut usia dan tidak bisa berjalan jauh lagi.

2.

ANALISA DATA
NO

DATA
Tn.M dan istri mengeluh

MASALAH KESEHATAN

Hambatan mobilitas fisik

nyeri sendi

ETIOLOGI

Ketidaktahuan keluarga
tentang penanganan

28

penyakit yang diderita.

Tn.M dan istri


mengatakan bahwa sudah
lama mengalami nyeri
sendi
Tn.M dan istri belum

mengenal tentang

penyakit yang diderita


Tn.M dan istri sekarang

berumur 90 tahun.
Lensa mata Tn.M dan

istri agak keruh.


Penglihatan Tn.M dan

istri mulai berkurang.


Jarak antara puskesmas

Resiko cidera

Ketidakmampuan
keluarga dalam
memodifikasi
lingkungan agar aman
bagi lansia

kecamatan dari rumah

Tn.M 1 km.
Alat transportasi keluarga
adalah jalan kaki untuk
sampai ke pelayanan

kesehatan.
Skala kekuatan otot Tn.M
dan istri adalah

SKORING 4444

4444

4444

4444

NO
1

DIAGNOSA
Hambatan

mobilitas fisik b.d.


Ketidaktahuan

KRITERIA
Sifat masalah
Kemungkinan diubah
Kemugkinan dicegah
Menonjolnya masalah

keluarga tentang
penanganan
penyakit yang
29

SKORING
3/3x1= 1
0/2x2= 0
1/3x1= 1/3
1/2x1= 1/2

JUMLAH
1,83

diderita.
Resiko cidera b.d.
Ketidakmampuan
keluarga dalam

Sifat masalah
Kemungkinan diubah
Kemugkinan dicegah
Menonjolnya masalah

3/3x1= 1
2/2x2= 2
3/3x1= 1
2/2x1= 1

memodifikasi
lingkungan agar
aman bagi lansia

PRIORITAS MASALAH
1. Resiko cidera b.d. Ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan agar aman bagi
lansia.
2. Hambatan mobilitas fisik b.d. Ketidaktahuan keluarga tentang penanganan penyakit yang
diderita.

30

3. PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


NO
1

DIAGNOSA
KEPERAWATAN
KELUARGA

Resiko cidera b.d.


Ketidakmampuan
keluarga dalam
memodifikasi
lingkungan agar
aman bagi lansia.

Hambatan mobilitas
fisik b.d.
Ketidaktahuan
keluarga tentang
penanganan
penyakit yang
diderita.

TUJUAN

KRITERIA EVALUASI
KRITERIA
STANDAR

UMUM

KHUSUS

Setelah dilakukan
penkes keluarga
mampu
memodifikasi
lingkungan yang
aman bagi lansia.

Keluarga paham
pentingnya
pengaturan
lingkungan
untuk kebaikan
lansia

Pengetahuan tentang
pentingnya
pengaturan
lingkungan bagi
lansia dipahami oleh
keluarga

Keluarga dapat
menjelaskan pentingnya
pengaturan lingkungan
untuk keamanan lansia

Keluarga
mengetahui
bagaimana cara
memodifikasi
lingkunagn yang
baik bagi lansia
Keluarga paham
tentang

Tindakan pegaturan
lingkungan yang baik
bagi lansia dapat
dipahami keluarga

Keluarga dapat
memodifikasi
lingkungan agar aman
bagi lansia.

Pengetahuan tentang
hal-hal yang
berkaitan dengan
rematik dipahami
oleh keluarga

Keluarga dapat
menjelaskan tentang
hal-hal yang berkaitan
dengan rematik

Setelah dilakukan
penkes keluarga
mengetahui dan
memahami tetang
hal-hal yang
berkaitan dengan
penyakit rematik.

Pengertian
Penyebab
Pencegahan
Peanganan
rematik

31

RENCANA
INTERVENSI

Penkes tentang
pengaturan
lingkungan yang
aman bagi lansia
kepada keluarga

Penkes tentang
penyakit rematik
(pengertian,
penyebab,
pencegahan,
penanganan) kepada
keluarga

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


NO
HARI/TANGGAL
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1
Senin-Jumat/ 25
Resiko cidera b.d.
Februari 1 Maret
Ketidakmampuan
2013
keluarga dalam
memodifikasi lingkungan
agar aman bagi lansia.

Senin-Jumat/ 25
Februari 1 Maret
2013

Hambatan mobilitas fisik


b.d. Ketidaktahuan
keluarga tentang
penanganan penyakit
yang diderita.

IMPLEMENTASI

EVALUASI

1. BHSP
2. pengkajian
3. Penkes tentang modifikasi
lingkungan bagi lansia

S: klien mengatakan sudah


paham dan bisa
mengulangi apa yang
dijelaskan perawat
O: klien Nampak
menjelaskan kembali
materi yang dijelaskan
perawat
A: klien sudh mampu
mengenal modifikasi
lingkungan untuk lansia
P: Motivasi untuk
mempraktekkan

1. BHSP
2. Pengkajian
3. Penkes tentang:
Pengertian rematik
Penyebab rematik
Penanganan rematik
Perawatan rematik

S: klien mengatakan sudah


paham dan bisa
mengulangi apa yang
dijelaskan perawat
O: klien Nampak
menjelaskan kembali
materi yang dijelaskan
perawat
A: klien sudh mampu
mengenal tentang
perawatan penyakit
rematik
P: Motivasi untuk
mempraktekkan

32

PARAF

You might also like