Professional Documents
Culture Documents
Muhammad Najib
Alfa Akmal
Attin Suryani
Dian Fairuza
Ria Mawarni
Widia Sari
Asmariya
Bella Asriza
Riza Rositha
Elemen Lain :
2. Berdasarkan Bentuknya
BERDASARKAN
KARAKTERISTIK
FUNGSINYA
1. MEDIA DEFERENSIAL
Digunakan untuk membedakan berbagai kelompok
bakteri berdasarkan sifat tertentu terhadap media
Contoh : Media Agar Darah (Sifat Lisis Eritrosit bakteri)
2. MEDIA SELEKTIF
Selektif dalam komposisi nutrien, digunakan untuk
menumbuhkan bakteri tertentu dan menghambat bakteri
lain (Isolasi Bakteri)
Contoh : Media TCBS untuk Vibrio harveyi
BERDASARKAN
BENTUKNYA
1. MEDIA CAIR
= Media Broth (kaldu)
Media Pembiakan bakteri dalam bentuk cair (kaldu)
Broth Medium
2. MEDIA PADAT
= Media Agar
Media Pembiakan bakteri dalam bentuk padat (kental)
dengan penambahan bahan pemadat berupa gelatin
atau agar.
Serbuk Agar
Plate Agar Medium
ZAT HARA
BENTUK BAHAN
Nitrogen
Karbon
Garam Mineral
Air
STERILISASI
1. Sterilisasi Media
Meliputi :
Tyndallisasi
Mendidihkan medium dengan uap selama beberapa menit,
kemudian didiamkan selama 1 hari, kemudian didihkan lagi
hingga 3 kali ulangan.
Autoclaving
Menggunakan Autoclave (Tangki Sterilisasi), selama 15-20
menit pada suhu 121 0C, tekanan 1 atm/ cm2 (15 lb/ inchi2).
Filtrasi
Menggunakan saringan porselain atau tanah diatom dengan
pore tertentu.
2. Sterilisasi Alat
Sterilisasi Kering menggunakan
160-170 0C selama 2-3 jam.
oven
pada
temperatur
Autoclave
TEKNIK
INOKULASI
BAKTERI
1
BIAKAN AGAR LEMPENG (PLATE AGAR CULTURE)
Metode Gores
2
BIAKAN AGAR MIRING
3
BIAKAN TUSUKAN
Bakteri Aerob
Biakan Tusukan
4
BIAKAN ADUKAN (POUR PLATE CULTURE)
BACK TO MENU
Mixed Culture
Primary Culture
BACK TO MENU
Sub-culture
PENGENCERAN
Pertama kali diperkenalkan oleh Lister (1865)
Dengan cara melakukan pengenceran berseri
(campuran)
MIXED CULTURE
10 -1
10 -2
10 -3
koloni
awal
PENUANGAN
Pertama kali diperkenalkan oleh Robert Koch (1843-1905)
Menggunakan metode Biakan Adukan
PENGGESEKAN
Menggunakan Metode Agar Lempeng dengan Teknik Gores
BACK TO MENU