You are on page 1of 55

Anggota Kelompok :

Muhammad Najib
Alfa Akmal
Attin Suryani
Dian Fairuza
Ria Mawarni
Widia Sari
Asmariya
Bella Asriza
Riza Rositha

NUTRISI DAN KULTIVASI


MIKROORGANISME

Elemen Lain :

MEDIA PEMBIAKAN BAKTERI

Proses isolasi bakteri dari alam (udara, air, tanah, organisme) ke


dalam laboratorium membutuhkan media biakan yang sesuai.
Tujuan pemilihan dan penentuan media adalah untuk menjamin
ketersedian nutrien (unsur hara) yang diperlukan oleh bakteri
untuk aktivitas perkembangbiakan dan pertumbuhannya.
Pengelompokan Media Biakan bakteri :
1. Berdasarkan Karakteristik Fungsinya

2. Berdasarkan Bentuknya

BERDASARKAN
KARAKTERISTIK
FUNGSINYA

1. MEDIA DEFERENSIAL
Digunakan untuk membedakan berbagai kelompok
bakteri berdasarkan sifat tertentu terhadap media
Contoh : Media Agar Darah (Sifat Lisis Eritrosit bakteri)
2. MEDIA SELEKTIF
Selektif dalam komposisi nutrien, digunakan untuk
menumbuhkan bakteri tertentu dan menghambat bakteri
lain (Isolasi Bakteri)
Contoh : Media TCBS untuk Vibrio harveyi

3. MEDIA SELEKTIF DAN DEFERENSIAL


Bersifat selektif terhadap bakteri tertentu dan mampu
memberikan respon tertentu terhadap pertumbuhan
bakteri tertentu.
Biasanya digunakan dalam kegiatan identifikasi bakteri.
4. MEDIA DIPERKAYA (Enrichment Medium)
Diperkaya dengan kandungan nutrien tertentu dalam
rangka mengoptimasi pertumbuhan bakteri tertentu.
Selain nutrien, bisa juga ditambahkan :
1) Bahan Penghambat Bakteri lain
2) Indikator Selektivitas

BERDASARKAN
BENTUKNYA

1. MEDIA CAIR
= Media Broth (kaldu)
Media Pembiakan bakteri dalam bentuk cair (kaldu)

Broth Medium

2. MEDIA PADAT
= Media Agar
Media Pembiakan bakteri dalam bentuk padat (kental)
dengan penambahan bahan pemadat berupa gelatin
atau agar.

Serbuk Agar
Plate Agar Medium

BAHAN-BAHAN YANG DITAMBAHKAN DALAM MEDIA PEMBIAKAN BAKTERI

ZAT HARA

BENTUK BAHAN

Nitrogen

NH4Cl, NaNO3 (Anorganik),


Pepton (Organik)

Karbon

Gula (laktosa, sukrosa, maltosa), Pati


dan Glikogen

Vitamin dan Faktor Pertumbuhan

Thiamine, Riboflavin, Biotin,


Beta alanine, Purin dan Pirimidin

Garam Mineral

Sulfur (NH4SO4), Posphat (K2HPO4),


Kalium, Magnesium, Mangaan,
Ferum, dan Calsium

Air

Aqua Destilata (Aquades)

PERSIAPAN PEMBIAKAN BAKTERI

STERILISASI

Sterilisasi merupakan proses mematikan semua mikroorganisme


yang hidup.
Dalam proses pembiakan bakteri, sterilisasi mutlak diperlukan
untuk menghindari kontaminasi bakteri non-target atau
mikroorganisme lain (jamur atau virus)
Secara Umum meliputi :
1. Sterilisasi Media
2. Sterilisasi Alat

1. Sterilisasi Media
Meliputi :

Tyndallisasi
Mendidihkan medium dengan uap selama beberapa menit,
kemudian didiamkan selama 1 hari, kemudian didihkan lagi
hingga 3 kali ulangan.

Autoclaving
Menggunakan Autoclave (Tangki Sterilisasi), selama 15-20
menit pada suhu 121 0C, tekanan 1 atm/ cm2 (15 lb/ inchi2).

Filtrasi
Menggunakan saringan porselain atau tanah diatom dengan
pore tertentu.

2. Sterilisasi Alat
Sterilisasi Kering menggunakan
160-170 0C selama 2-3 jam.

oven

pada

temperatur

Autoclave

TEKNIK
INOKULASI
BAKTERI

Secara umum Teknik Penanaman (Inokulasi) Bakteri dapat


dilakukan dengan metode :
1. Biakan Agar Lempeng (Plate Agar Culture)
2. Biakan Agar Miring
3. Biakan Tusukan
4. Biakan Adukan (Pour Plate Culture)

1
BIAKAN AGAR LEMPENG (PLATE AGAR CULTURE)

Menggunakan lempeng agar untuk membiakan bakteri melalui


metode gores, oles atau spray

Metode Gores

Metode Oles/ Spray

Plate Agar Culture

2
BIAKAN AGAR MIRING

Menggunakan medium agar yang diletakkan miring pada tabung


biakan

Biakan Agar Miring

3
BIAKAN TUSUKAN

Diperoleh dengan cara menusukkan ujung kawat yang membawa


bakteri lurus ke dalam medium melalui tengah-tengah medium.
Bakteri aerob akan tumbuh di dekat permukaan medium.

Bakteri Aerob

Biakan Tusukan

4
BIAKAN ADUKAN (POUR PLATE CULTURE)

Meletakkan biakan bakteri di tengah cawan petri kemudian


dituangkan gelatin atau agar yang belum memadat.

Pour Plate Culture

BACK TO MENU

Biakan Campuran (Mixed Culture)


Biakan yang masih terdiri lebih dari satu spesies bakteri,
biasanya didapatkan pada awal penanaman (inokulasi)

Biakan Murni (Pure Culture)


Biakan yang sudah terdiri dari satu spesies bakteri saja,
yang didapatkan dari pemurnian Biakan Campuran
(Mixed Culture)

Mixed Culture

Primary Culture

BACK TO MENU

Sub-culture

TEKNIK PEMBIAKAN MURNI

Teknik Pemisahan koloni murni dari koloni campuran,


secara umum dapat dilakukan dengan 3 metode :
1. Pengenceran
2. Penuangan
3. Penggesekan

PENGENCERAN
Pertama kali diperkenalkan oleh Lister (1865)
Dengan cara melakukan pengenceran berseri
(campuran)

MIXED CULTURE

10 -1

10 -2

10 -3

koloni

awal

PENUANGAN
Pertama kali diperkenalkan oleh Robert Koch (1843-1905)
Menggunakan metode Biakan Adukan

PENGGESEKAN
Menggunakan Metode Agar Lempeng dengan Teknik Gores

BACK TO MENU

You might also like