Professional Documents
Culture Documents
Nama
: Husnul Hatimah
NIM
: 1308205019
Dosen
Asisten Dosen
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
2013
I.
II.
TUJUAN PERCOBAAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
DASAR TEORI
Bila suatu benda dikenai sebuah gaya dan kemudian gaya tersebut
dihilangkan, maka benda akan kembali ke bentuk semula, berarti benda itu adalah
benda elastis. Namun pada umumnya benda bila dikenai gaya tidak dapat kembali
ke bentuk semula walaupun gaya yang bekerja sudah hilang. Benda seperti ini
disebut benda elastis. Contoh benda elastis adalah karet ataupun pegas. Pegas
merupakan gulungan lingkaran kawat, yang digulung sedemikian rupa agar
memiliki kelenturan. Pegas ini biasanya terbuat dari besi, tembaga dan lainnya.
Kelenturannya juga disebut dengan elastisitas pegas.
Jika pegas dikaitkan dengan sebuah beban yang memiliki massa kemudian
pegas
digantung
atau
ditarik,
pegas
akan
mengalami
perpanjangan.
Perpanjangannya ini sebanding dengan gaya yang bekerja pada pegas. Pada saat
pegas ditarik atau di tekan (pada pegas bekerja gaya F) pegas bertambah panjang
atau mungkin bertambah pendek. Pegas tersebut juga memberikan gaya
perlawanan terhadap gaya yang bekerja pada pegas yang dinamakan gaya lenting
pulih (Fp). Besarnya gaya lenting pulih sama dengan gaya penyebabnya tetapi
arahnya belawanan dengan
disebut sebagai keelastisan suatu benda. Bila pegas ditarik melebihi batasan
tertentu maka benda itu tidak akan elastis lagi. Bagaimanakah hubungan
pertambahan panjang dengan gaya tarik ? karena besarnya gaya pemulih
sebanding besarnya pertambahan panjang, maka dapat dirumuskan bahwa :
(2.1)
Keterangan:
k : konstanta pegas (N/m)
F : Gaya Pemulih (N)
x : Perpanjangan Pegas (m)
Persamaan inilah yang disebut dengan Hukum Hooke. Tanda negatif (-) dalam
persamaan menunjukkan berarti gaya pemulih berlawanan arah dengan arah
perpanjangan.
Jika gaya tarik tidak melampaui batas elastis pegas, pertambahan panjang
pegas berbanding lurus (sebanding) dengan gaya tariknya.
Pernyataan ini dikemukakan oleh Robert Hooke, oleh karena itu, pernyataan di
atas dikenal sebagai Hukum Hooke.Untuk menyelidiki berlakunya hukum hooke,
dapat dilakukan percobaan pada pegas. Selisih panjang pegas ketika diberi gaya
tarik dengan panjang awalnya disebut pertambahan panjang (l).
Elastisitas suatu benda itu hanya dialami oleh benda yang tidak terbuat dari
plastik. Sifat elastisitas bagi suatu benda sangat penting. Suatu benda masih dapat
dikatakan elastis jika saat gaya yang bekerja pada benda tersebut ditiadakan dan
benda kembali pada keadaan semula. Sifat elastis suatu benda memiliki batas.
Jika suatu pegas ditekan atau ditarik maka pegas itu akan memberikan gaya yang
berlawanan dengan arah gaya tekan.
Setelah menyelidiki sifat elastisitas bahan, maka akan diukur pertambahan
panjang pegas dan besarnya gaya yang diberikan. Dalam hal ini, gaya yang
diberikan sama dengan berat benda = massa percepatan gravitasi bumi. Dari
pengertian ini, dapat diturunkan rumus hubungan antara massa benda, konstanta
pegas, dan periode osilasi, yaitu :
= 2
(2.2)
Dengan
(2.3)
Pegas ada disusun tunggal, ada juga yang disusun seri ataupun paralel.
Untuk pegas yang disusun seri, pertambahan panjang total sama dengan jumlah
masing-masing pertambahan panjang pegas sehingga pertambahan total x adalah:
=
(2.4)
Sedangkan untuk pegas yang disusun paralel, pertambahan panjang masingmasing pegas sama (kita misalkan kedua pegas identik), yaitu :
=
(2.5)
Dengan demikian:
=
(2.6)
Nilai k untuk tiap bahan berbeda-beda dan merupakan ciri khusus dari tiap bahan.
Apabila suatu pegas ditarik gaya sebesar F maka pegas tersebut akan bertambah
besar sepanjang x. Namun pada keadaan tertentu dimana gaya yang diberikan
melebihi batas kemampuan dari pegas maka pegas tidak dapat bertambah panjang
lagi. Artinya hukum hooke tidak berlaku lagi dalam keadaan seperti ini pegas
dikatakan sudah rusak.
Apabila gaya yang dikenakan pada pegas dihilangkan, maka pegas akan
bergerak secara berosilasi menuju titik keseimbangan (keadaan awal). Besarnya
gaya yang diperlukan untuk kembali ke titik keseimbangan ini dinamakan sebagai
gaya pemulih. Berdasarkan hukum III Newton maka besarnya gaya pemulih sama
dengan gaya yang diberikan untuk menarik pegas (hanya tandanya berlawanan)
tanda (-) menunjukan bahwa gaya pemulih berlawanan dengan gaya penyebabnya.
Perlu selalu di ingat bahwa hukum Hooke hanya berlaku untuk daerah elastik,
tidak berlaku untuk daerah plastik maupun benda-benda plastik.
III. ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain :
1. Pegas
2. Mistar
3. Statif dan penjepitnya
4. Stopwatch
5. Beban
IV.
PROSEDUR PERCOBAAN
Pegas digantung pada tempat yang telah dipersiapkan. Kemudian beban m
ditempatkan pada pegas, dimulai dari massa beban yang paling kecil. Lalu beban
disimpangkan dari posisi setimbangnya dan dilepaskan, maka sistem massa pegas
akan berosilasi. Setelah itu dicatat waktu untuk 15 kali osilasi dan diulang
sebanyak 5 kali. Terakhir percobaan diulangi dengan menggunakan 5 massa yang
berbeda.
V.
DATA PENGAMATAN
5.1
Percobaan I
No.
0,05
4,48
0,05
4,04
0,05
4,50
5.2
Percobaan II
No.
0,15
7,02
0,15
6,50
0,15
6,36
5.3
Percobaan III
No.
0,25
8,89
0,25
8,88
0,25
8,75
5.4
Percobaan IV
No.
0,27
9,69
0,27
9,34
0,27
9,36
5.5
Percobaan V
No.
VI.
0,277
9,41
0,277
9,07
0,277
9,33
ANALISA DATA
6.1
Ralat
6.1.1 Massa Beban
a. Beban I
= 0,05
1
.(
2
)=
1
. ( 0,01) = 0,005
2
= ( 0,05 0,005)
Ralat nisbi =
=
,
,
100 %
100% = 10,00%
b. Beban II
= 0,15
1
.(
2
1
. ( 0,01) = 0,005
2
= ( 0,15 0,005)
)=
Ralat nisbi =
=
,
,
100 %
100% = 3,33%
c. Beban III
= 0,25
1
.(
2
1
. ( 0,01) = 0,005
2
= ( 0,25 0,005)
)=
Ralat nisbi =
100 %
100% = 2,00%
d. Beban IV
= 0,27
1
.(
2
1
. ( 0,01) = 0,005
2
= ( 0,27 0,005)
)=
Ralat nisbi =
100 %
100% = 1,85%
e. Beban V
= 0,277
1
.(
2
1
. ( 0,001) = 0,0005
2
= ( 0,277 0,0005)
)=
Ralat nisbi =
=
100 %
100% = 0,18%
No.
1.
4,48
4,34
0,14
0,0196
2.
4,04
4,34
-0,296
0,087616
3.
4,50
4,34
0,16
0,0256
)
=
( 1)
= 0,1328
0,1328
= 0,149
6
) = ( 4,34 0,149)
( 4,34 0,149)
)
=
= ( 0,289 0,00993)
15
15
(
)=
Ralat nisbi =
=
100 %
100% = 3,43%
b. Percobaan II
(
No.
1.
7,02
6,63
0,39
0,1521
2.
6,50
6,63
-0,13
0,0169
3.
6,36
6,63
-0,27
0,0729
)=
) = 0,2419
0,2419
= 0,2008
6
) = ( 6,63 0,2008 )
( 6,63 0,2008 )
)
=
= ( 0,442 0,01339)
15
15
(
)
=
( 1)
Ralat nisbi =
=
100 %
100% = 3,03%
c. Percobaan III
(
No.
1.
8,89
8,84
0,05
0,0025
2.
8,88
8,84
0,04
0,0016
3.
8,75
8,84
-0,09
0,0081
)=
0,0122
6
= 0,0122
= 0,0451
) = ( 8,84 0,0451 )
( 8,84 0,0451 )
)
=
= ( 0,589 0,003007)
15
15
(
)
=
( 1)
Ralat nisbi =
=
100 %
100% = 0,51%
d. Percobaan IV
(
No.
1.
9,69
9,46
0,23
0,0529
2.
9,34
9,46
-0,12
0,0144
3.
9,36
9,46
-0,10
0,0100
)=
0,0733
6
= 0,0733
= 0,1105
) = ( 9,46 0,1105 )
( 9,46 0,1105 )
)
=
= ( 0,631 0,007367)
15
15
(
)
=
( 1)
Ralat nisbi =
=
100 %
100% = 1,17%
e. PercobaanV
No.
1.
9,41
9,27
0,14
0,0196
2.
9,07
9,27
-0,20
0,0400
3.
9,33
9,27
0,06
0,0036
)=
)
=
( 1)
0,0632
6
= 0,0632
= 0,1026
) = ( 9,27 0,1026 )
( 9,27 0,1026 )
)
=
= ( 0,618 0,00684)
15
15
(
Ralat nisbi =
=
100 %
100% = 1,11%
Perhitungan
a.
Percobaan I
= 4
= 4
= 4
= 4(3,14)
= 39,44
)
)
)(
( ,
,
( ,
( ,
)
( ,
,
)( ,
,
)( ,
=
=
( ,
( ,
( ,
( ,
,
) ( ,
,
,
,
,
)
,
,
,
,
,
,
= ( 23,617 3,984)
= ( 23,617) ( 3,984)
Ralat nisbi =
100 %
100% = 16,87%
Percobaan
c.
Ralat nisbi
(%)
Ralat Kebenaran
(%)
II
(30,276 2,8426)
9,39
90,61
III
(28,423 0,8584)
3,02
96,98
IV
(26,745 1,1198)
4,19
95,81
(28,594 0,6847)
2,39
97,61
5
,
( ,
= (27,531 0,07172)
Ralat nisbi =
100 %
,
,
100% = 0,26%
6.3
Grafik
Grafik T dengan m
0.6
0.5
y = 1.655x + 0.003
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0.35
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa nilai massa (pada sumbu x)
sebanding dengan kuadrat periodenya (pada sumbu y). Bisa dibuktikan
bahwa semakin besar nilai massa, maka nilai kuadrat periodenya semakin
besar pula. Sebaliknya jika nilai massa semakin kecil, maka nilai kuadrat
periodenya semakin kecil.
Dari grafik di atas, dapat dihitung pula konstanta pegas melalui gradien
grafik T sebagai fungsi m (gradien = 1.6551) tersebut yaitu :
= 2
= (
).
=
=
=
4
39.4784
1.6551
= 23.85258 N/m
6.4
Tugas.
1. Jelaskan tentang gaya pemulih !
Jawaban :
Gaya pemulih dimiliki oleh setiap benda elastis yang terkena gaya
sehingga benda elastis tersebut berubah bentuk. Gaya yang timbul pada
benda elastis untuk menarik kembali benda yang melekat padanya itulah
yang disebut gaya pemulih. Akibat gaya pemulih tersebut, benda akan
melakukan gerak harmonik sederhana. Dengan demikian, pada benda
yang melakukan gerak harmonik sederhana bekerja gaya pemulih yang
selalu mengarah pada titik kesetimbangan benda.
2. Turunkan dari persamaan gerak sistem sehingga diperoleh persamaan (1)
!
Jawaban :
= . atau
Dimana :
.
=
= .
. =
;
; =
T= 2
3. Jelaskan hukum Hooke !
Jawaban :
Hukum Hooke adalah pertambahan panjang pegas berbanding lurus
dengan gaya tarik atau gaya tekan yang diberikan. Keadaan ini berlaku
dengan syarat gaya
bahan.
VII. PEMBAHASAN
Percobaan pengukuran konstanta pegas dengan metode pegas dinamik ini
masing-masing percobaan dilakukan sebanyak lima kali dengan menggunakan
massa beban yang berbedabeda yaitu 0.05 kg, 0.15 kg, 0.25 kg, 0,27 kg, dan
0.277 kg. Dari hasil ralat, didapatkan bahwa ralat massa beban yang digunakan
adalah 0 karena pada masingmasing percobaan digunakan massa beban yang
sama. Selain massa beban, hal yang diamati dalam praktikum kali ini adalah
waktu yang diperlukan sistem untuk berosilasi sebanyak 15 kali. Pada percobaan
I dengan menggunakan massa 0.05 kg, waktu yang diperlukan adalah ( 0,289
0,00993) . Pada percobaan II dengan menggunakan massa 0.15 kg, waktu yang
yang
, pada
grafik kuadrat periode sebagai fungsi massa beban, didapatkan konstanta pegas
sebesar 23.85258 N/m. Perbedaan besarnya nilai konstanta pegas yang diperoleh
dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:
a. Alat yang sudah berumur cukup lama dan agak rusak (pegas yang berkarat)
sehingga tidak bekerja baik pada saat percobaan.
b. Kurang tepatnya memulai stopwatch yang seharusnya bersamaan dengan
mulainya beban dilepaskan.
c. Gerak pegas yang tidak hanya naik turun dari posisi awal beban dilepaskan,
tetapi juga menyamping dikarenakan sudut pelepasan yang terlalu besar
dengan posisi setimbang pegas.
VIII. KESIMPULAN
1.
2.
3.
Nilai konstanta pegas ratarata yang didapat dari hasil perhitungan adalah
4.
Nilai konstanta pegas yang didapat dari hasil perhitungan melalui gradient
grafik adalah sebesar 23.85258 N/m.
DAFTAR PUSTAKA
Paramarta, Ida Bagus Alit dan I Gede Cahya Pradhana.2013. Penuntun Praktikum
Fisika Dasar 1. Bukit Jimbaran : Fakultas Mipa Universitas Udayana
Giancoli, Douglas C.2001.Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga
Alonso, Finn.1980.Fundamental University Physics Second Edition.Addison-Wesley
Publishing Company, Inc: Canada.
http://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_(fisika) (Diakses tangal 19 Desember 2013)
http://www.scribd.com/doc/14849008/GAYA-PEGAS
(Diakses tanggal 19 Desember 2013)
http://d.shvoong.com/exact-sciences/.../2120333-pengertian-konstanta/
(Diakses tanggal 19 Desember 2013)
http://id.answers.yahoo.com/question_hukumhooke
(Diakses tanggal 19 Desember 2013)
LAMPIRAN