Professional Documents
Culture Documents
urnal
TEKNIK SIPIL
1. Pendahuluan
Penggunaan beton pemberat pipa pada saat ini
semakin berkembang terutama dengan semakin
banyaknya eksplorasi gas di lepas pantai dan distribusi
gas antar pulau melalui pipa. Beton pemberat pipa
diperlukan untuk dapat mempertahankan posisi pipa
selama masa layanan, karena besarnya gaya-gaya yang
bekerja pada pipa tersebut, terutama gaya apung pada
saat pipa dalam kondisi kosong. Berat pipa baja dan
beton pemberat harus dapat menahan semua gaya
yang bekerja termasuk gaya apung yang
memungkinkan pipa dapat terapung. Dari pengalaman
pada tahun 1975 bagian dari pipa Brent-Cormorant
Line sepanjang 1500 meter kehilangan sebagian dari
lapisan pemberatnya sehingga terapung selama
konstruksi di Sound of Yeell di Shetlands [Palmer
A.C. 1985].
1.
2.
3.
4.
Catatan : Usulan makalah dikirimkan pada 10 Agustus 2005 dan dinilai oleh peer reviewer pada tanggal 29 Agustus 2005 19 September 2005. Revisi penulisan dilakukan antara tanggal 23 September 2005Vol.
hingga
2005. 2005 241
12 19
No.Oktober
4 Oktober
Penggunaaan Terak Nikel Sebagai Agregat Beton Pemberat Pipa Gas Lepas Pantai
2. Landasan Teori
Pengguna
parameter
beton
Berat
Absorpsi Kuat Tekan, (MPa)
Jenis
(%)
7 hari 28 hari
(Kg/m3)
PGN
3365
28
41
3000
30
38
Tb =
4WV ( Di ) 2 ( Dc)
Di
( S .G )( DW ) ( Dc)
Wp + Wc
S .G =
Ww
Beton pemberat
Lapisan anti karat
Pipa Baja
Tb
Sugiri
3. Hasil Eksperimental
3.1 Pembutan agregat
Pembuatan agregat merupakan suatu proses
penghancuran bongkahan terak nikel yang kemudian
disaring dan dipisahkan menjadi agregat kasar dan
agregat halus. Pembuatan agregat ini sangat penting
dan ditentukan oleh alat crusher yang digunakan. Dari
hasil pembuatan agregat terak nikel dengan
mengambil tiga contoh kelompok agregat didapatkan
hasil saringan ASTM pada Tabel 2.
Dari hasil ini kemudian dipisahkan menjadi agregat
kasar dan agregat halus. Agregat kasar diambil yang
lolos saringan 9,5 mm sesuai dengan spesifikasi PGN,
dan tertahan saringan 4,75 mm. Sedangkan untuk
agregat halus diambil yang lolos saringan 4,75 mm
dan tertahan saringan 0.075 mm. Pada Gambar 4.
diperlihatkan gradasi butiran agregat halus setelah
dipisahkan dan diplot ke spesifikasi ASTM C33-92a.
Tabel 2. Hasil saringan
crusher
Ukuran
Saringan
(mm)
19
12.5
9.5
4.75
2.36
1.18
0.60
0.3
0.15
0.075
Jumlah
contoh
agregat
Berat Volume
2.057 kg/m3 2.208 kg/m3 1.834 kg/m3
(dry)
Specifit Gravity
3.626
3.752
3.288
(SSD)
Specifit Gravity
3.622
3.735
3.264
(Dry)
Kadar Air
0.050 %
0.135 %
0.036 %
Absorpsi
0.145 %
0.450 %
0.750 %
hasil
Klp. II
Klp. III
400
500
2100
722
567
236
136
91
248
5000
950
871
1399
682
548
242
155
76
77
5000
325
575
2100
645
640
237
217
16
245
5000
Penggunaaan Terak Nikel Sebagai Agregat Beton Pemberat Pipa Gas Lepas Pantai
Berat Volume
(dry)
Specifit Gravity
(SSD)
Specifit Gravity
(Dry)
2.402 kg/m3
2.021 kg/m3
3.715
3.858
3.289
3.711
3.848
3.276
Kadar Air
0.050 %
0.100 %
0.107 %
Absorpsi
0.080 %
0.100 %
0.402 %
Kelompok (kg)
I
II
450
375
184.33
154
1338
1338
1018
1222
5.625
4.668
Material
Semen
Air
Agregat kasar
Agregat halus
Superplasticizer
4000
Berat Jenis Beton, (kg/m3)
Pengujian
3365
3500
3000
2500
PGN
2000
Hasil
(w/c: 0,42)
1500
1000
500
0
1
3500
3.3 Pengujian
3365
3189
2979
3000
Berat Jenis, (kg/m3)
2500
PGN
2000
Camp. 1
Camp. 2
1500
1000
500
w/c=0.42
w/c=0.44
Semen
490
467
445
Air
200
200
200
0
1
60
Kuat Tekan, MPa
Material
3267
50
40
30
20
10
0
Agregat Kasar
Kelompok II
1437
Agregat Halus
Kelompok II
919
1437
1437
28
30
955
977
Gambar 7. Kuat tekan beton campuran ACI
Sugiri
50
40
30
20
hasil
10
PGN
0
0
28
30
3.3.3 Absorpsi
Absorpsi beton yang didapatkan sangat kecil baik
untuk campuran metode ACI maupun dengan metode
campuran coba-coba. Dari hasil pengujian diambil 6
contoh terakhir sebagai bahan pengujian. Hasilnya
untuk metode ACI diperlihatkan pada Tabel 7 dan
untuk metode campuran coba-coba diperlihatkan pada
Tabel 8 [Sugiri & Louis, 2003].
3.4 Tebal beton pemberat
Dengan membandingkan berat jenis beton spesifikasi
Perusahaan Gas Negara (PGN) dan berat jenis beton
yang didapatkan dari penelitian ini dan
mengaplikasikan pada pipa beton pemberat tetapi
untuk diameter pipa yang berbeda, dapat di lihat pada
Gambar 9.
Tabel 7. Absorpsi beton campuran metode ACI
untuk w/c = 0,42
Benda Uji
1
2
3
4
5
6
Berat SSD
(gram)
5192
5193
5095
5071
5167
5240
Rata-Rata
Berat Kering
Absorpsi
(gram)
Betom ( % )
5165
0.52
5164
0.56
5055
0.79
5030
0.82
5135
0.62
5221
0.36
0.61
Berat SSD
(gram)
5085
5053
4960
5070
5054
5025
Rata-Rata
campuran
coba-coba
Berat Kering
Absorpsi
(gram)
Beton ( % )
5060
0.49
5020
0.66
4920
0.81
5040
0.59
5020
0.68
4980
0.90
0.69
Penggunaaan Terak Nikel Sebagai Agregat Beton Pemberat Pipa Gas Lepas Pantai
10 cm
diameter pipa
belt pembantu
pemadat/
pengatur tebal
beton
wire
mesh
gulungan belt
50 cm
pipa
belt penahan
belt
pembalut
30 cm
TAMPAK SAMPING
baut
90 cm
7.5
10
7.5
10
pembalut beton
pemutar
pipa gas
120 CM
TAMPAK DEPAN
Sugiri
4. Kesimpulan
Daftar Pustaka
ACI
Penggunaaan Terak Nikel Sebagai Agregat Beton Pemberat Pipa Gas Lepas Pantai