You are on page 1of 4

Faktor-faktor Penentu Eksposur Operasi

1. Struktur pasar tempat perusahaan memperoleh inputnya.


2. Kemampuan perusahaan untuk mengurangi pengaruh perubahan kurs dengan menyesuaikan pasar,
bauran produk, dan sumber inputnya.

Mengola Eksposur Operasi


Tujuan pengelolaan eksposur operasi adalah untuk menstabilkan arus kas dalam menghadapi fluktuasi nilai
tukar.
Strategi untuk pengelolaan eksposur operasi
1. Memilih lokasi produksi berbiaya rendah
Ketika mata uang dalam negeri kuat, dapat menurunkan posisi bersaing perusahaan. Maka perusahaan
dapat memilih untuk menempatkan fasilitas produksi di luar negeri yang biayanya rendah.
2. Kebijakan pencarian sumber daya yang fleksibel
Kebijakan pencarian sumber daya yang fleksibel (flexible sourcing policy) tidak terbatas pada bahan
baku dan suku cadang saja, namun termasuk juga tenaga kerja berbiaya rendah dari negara asing.
3. Diversifikasi pasar
Cara lain menghadapi eksposur nilai tukar adalah mendiversifikasi pasar untuk produk-produk
perusahaan sebanyak mungkin, termasuk diversifikasi lintas lini bisnis yang berbeda. Tetapi, perlu
diingat bahwa perusahaan tidak harus memasuki lini bisnis baru semata-mata hanya untuk
mendiversifikasi risiko nilai tukar karena ekspansi konglomerasi yang dapat menyebabkan
ketidakefisienan dan kerugian. Ekspansi memasuki bisnis baru harus dijustifikasi pada tempatnya.
4. Diferensiasi produk dan upaya R&D
Upaya R&D dapat menyebabkan pengenalan produk baru dan unik ketika pesaing tidak menyediakan
penggantinya. Karena permintaan akan produk unik cenderung sangat tidak elastis, perusahaan tidak
terlalu terekspos risiko nilai tukar.
5. Lindung nilai keuangan
Perusahaan dapat menggunakan kontrak forward atau opsi mata uang serta menukarkan kontrakkontrak tersebut jika diperlukan.
Kontrak keuangan yang ada dirancang untuk melindungi perubahan nilai tukar nominal, bukan riil.
Karena posisi bersaing perusahaan dipengaruhi oleh perubahan kurs riil, kontrak keuangan dapat
menyediakan lindung nilai terbaik terhadap eksposur operasi perusahaan.

DERIVATIF
Dalam dunia keuangan derivative atau disebut juga produk turunan (underlying product) adalah sebuah
kontrak bilateral atau perjanjian penukaran pembayaran yang nilainya diturunkan atau berasal dari produk
yang menjadi acuan pokok.
Daripada memperdagangkan atau menukarkan secara fisik suatu aset, pelaku pasar membuat suatu
perjanjian untuk saling mempertukarkan uang, aset atau suatu nilai dimasa yang akan datang dengan
mengacu pada aset yang menjadi acuan pokok.
Instrumen finansial yang dapat dikategorikan dalam kelompok derivatif, diantaranya adalah option, future
dan swap.
1. Option (opsi)
Option atau disebut juga opsi, dalam dunia pasar modal, adalah suatu hak yang didasarkan pada suatu
perjanjian untuk membeli atau menjual suatu komoditi, surat berharga keuangan, atau suatu mata uang
asing pada suatu tingkat harga yang telah disetujui (ditetapkan dimuka) pada setiap waktu dalam masa
tiga bulan kontrak.
Opsi dapat digunakan untuk meminimalisasi risiko dan sekaligus memaksimalkan keuntungan dengan
daya ungkit (leverage) yang lebih besar.
Instrumen ini disebut opsi oleh karena perjanjian ini memberikan "hak" kepada pemegang opsi untuk
menentukan apakah akan melaksanakan atau tidak (atau biasa disebut exercise) opsi yang
dipegangnya, yaitu hak membeli (pada opsi beli) atau hak menjual (pada opsi jual) dan pihak yang
menjual opsi atau yang biasa disebut "penerbit opsi" "wajib" untuk memenuhi hak opsi dari pemegang
opsi tersebut sesuai dengan ketentuan yang disepakati.
Ada dua jenis opsi, yaitu opsi beli (call option) dan opsi jual (put option).
Opsi beli, atau yang lebih dikenal dengan istilah call option, adalah suatu hak untuk membeli
sebuah asset pada harga kesepakatan (strike price) dan dalam jangka waktu tertentu yang
disepakati baik pada akhir masa jatuh tempo ataupun di antara tenggang waktu masa sebelum
jatuh tempo.
Pada opsi beli ini terdapat 2 pihak yang disebut :
o Pembeli opsi beli atau biasa disebut call option buyer atau juga long call
o Penjual opsi beli atau biasa juga disebut call option seller atau juga short call

Opsi jual, atau yang lebih dikenal dengan istilah put option, adalah suatu hak untuk menjual sebuah
asset pada harga kesepakatan (strike price) dan dalam jangka waktu tertentu yang disepakatibaik
pada akhir masa jatuh tempo ataupun di antara tenggang waktu masa sebelum jatuh tempo.
Pada opsi jual ini juga terdapat 2 pihak yang disebut :
o Pembeli opsi jual atau biasa disebut put option buyer atau juga long put
o Penjual opsi jual atau biasa juga disebut put option seller atau juga short put

2. Future (kontrak berjangka)


Future atau disebut juga kontrak berjangka, adalah suatu kontrak standard yang diperdagangkan pada
bursa berjangka, untuk membeli ataupun menjual aset acuan dari instrumen keuangan pada suatu
tanggal dimasa akan datang, dengan harga tertentu. Tanggal dimasa akan datang tersebut disebut
dengan istilah tanggal penyerahan atau dikenal juga dengan istilah delivery date atau tanggal
penyelesaian akhir (final settlement date). Harga tertentu disebut dengan istilah harga kontrak
berjangka (futures price). Harga dari aset acuan pada saat tanggal penyerahan disebut dengan istilah
harga penyelesaian (settlement price).

Suatu kontrak berjangka menimbulkan "kewajiban" kepada pemegang kontrak guna melaksanakan
pembelian atau penjualan dimana berbeda dengan kontrak opsi yang memberikan "hak" dan "bukan
kewajiban".
Pada kontrak berjangka ini, kedua belah pihak "wajib" untuk melaksanakan kewajiban masing-masing
pada tanggal penyelesaian, dimana sipenjual akan menyerahkan komoditi yang dijadikan aset acuan
kepada pembeli dan pembeli wajib membeli dengan harga penyelesaian yang telah disepakati.
Apabila kontrak berjangka dilakukan dengan cara penyelesaian tunai (tanpa penyerahan barang) maka
pelaku perdagangan berjangka yang mengalami kerugian wajib untuk mentransfer sejumlah uang tunai
kepada pelaku perdagangan yang memperoleh keuntungan.
Kontrak berjangka dengan penyerahan tunai hanya diperbolehkan kalau harga penyelesaian aset
acuan sudah dapat diterima umum seperti misalnya harga saham yang diperdagangkan di bursa
saham.
Untuk bebas dari kewajiban pada tanggal penyelesaian akhir maka pemegang posisi pada kontrak
berjangka harus melakukan perhitungan atas posisinya baik dengan melakukan penjualan posisi "long"
ataupun melakukan pembelian kembali posisi "short" yang secara efektif akan menutup posisi kontrak
berjangka serta kewajibannyanya berdasarkan kontrak tersebut.

3. Swap (tukar menukar)


Swap atau disebut juga tukar menukar, yaitu sebuah perjanjian untuk menukarkan satu mata uang
dengan mata uang lainnya pada kurs yang telah ditentukan sebelumnya, yaitu kurs swap, pada tanggal
yang berulang dimasa depan.
Transaksi swap biasanya dilakukan oleh bank yang bisa berperan sebagai perantara atau sebagai
lawan transaksi.
Swap biasanya dibuat berdasarkan kondisi yang diinginkan dan tidak mempunyai bentuk yang baku
(tidak distandarisasi), sehingga transaksi swap merupakan transaksi di luar bursa (OTC).
Dua bentuk swap contract yang utama adalah yang berbasis interest-rate swaps dan currency swaps.

Interest Rate Swap


Interest rate swap pada dasarnya merupakan suatu persetujuan antara dua pihak untuk
menukarkan pembayaran bunga untuk suatu periode tertentu atas dasar suatu notional value
yang disetujui bersama dan dicirikan, sebagai tujuan utamanya, oleh konversi pembayaran
bunga tetap (fixed rate) ke dalam pembayaran bunga mengambang (floating rate).
Contoh Interest Rate Swap
PT X meminjam uang Rp. 100 Juta kepada Bank B dengan tingkat suku bunga mengambang
(misalnya LIBOR + 1) per tahun. Untuk mengantisipasi adanya perubahan tingkat suku bunga di
masa yang akan datang, PT X melakukan kontrak interest rate swap dengan suku bunga tetap
sebesar 7% kepada Bank B. Bila suku bunga LIBOR sebesar 7%, maka tingkat suku bunga
mengambang menjadi 7% + 1% = 8%, PT X tetap membayar bunga sebesar 7%, dengan
demikian terdapat keuntungan sebesar 8% 7% = 1%.
Bila suku bunga LIBOR menjadi 5%, maka tingkat suku bunga mengambang menjadi 5% + 1% =
6%, dengan demikian PT X menderita rugi sebesar 7% 6% = 1%.

Currency Swap
Suatu perjanjian yang memungkinkan perusahaan-perusahaan mengakses pasar modal dengan
biaya yang lebih murah dan/atau untuk me-lindung nilai (hedge).

Contoh Currency Swap


Alpha Corp yang berbasis di USA ingin mendapatkan hutang berbunga tetap $10,000,000 dalam
pound Inggris untuk perusahaan afiliasinya di London. Tetapi, Alpha tidak begitu dikenal oleh
para investor Inggris.
Beta Company, Ltd, yang berdomisili di Inggris, ingin mendanai perusahaan anaknya di New
York dengan jumlah pembiayaan yang sama dalam dolar. Beta juga memiliki comparative disadvantage bagi pemodal AS. D
Gamma Bank, mengakomodasi kedua perusahaan dengan merancang swap dolar AS/pound
Inggris.Jika kurs swap adalah US $1 = 0,55 (baik saat insepsi maupun saat jatuh tempo), jangka
waktu 5 tahun, dan suku bunga swap 10% dalam pound dan 8% dalam dolar.
Pada saat insepsi Alpha Corp akan menukarkan $10,000,000 untuk 5,500,000 dari Beta
Company, Ltd. Pada saat pembayaran bunga, Alpha akan membayar 550,000 kepada Beta tiap
tahun, sedangkan Beta akan membayar Alpha $800,000.
Pada saat jatuh tempo yaitu akhir tahun ke-5, tiap perusahaan akan menukarkan kembali
prinsipal sebesar $10,000,000 dan 5,500,000, exposure terhadap risiko nilai tukar yang timbul
dari operasi bisnis internasional.

You might also like