You are on page 1of 10

MODUL PERKULIAHAN MANAJEMEN BIAYA

STRATEGIS

ANALISIS AKTIVITASLANJUTAN

Identifikasi Value, dan Non Value Added


Activity

Fakultas

Program Studi

Ekonomi & Bisnis

Akuntansi

Tatap Muka

05

Kode MK

Disusun Oleh

32023

Ali Ridho,SE. M.Si.

Abstract

Kompetensi

Tidak semua aktivitas di perusahaan


mempunyai nilai tambah, penting bagi
kita untuk memahami identifikasi
aktivitas yang bernilai tambah dan
tidak bernilai tambah, apabila aktivitas
yang tidak bernilai tambah dapat
dikurangi atau dihilangkan yang
merupakan aktivitas sia-sia, maka
akan sangat menguntungkan bagi
perusahaan

Mampu menjelaskan pengertian dan


memahami identifikasi aktivitas yang
bernilai tambah dan tidak bernilai
tambah

1.1. IDENTIFIKASI VALUE ADDED ACTIVITY


Proses Value Analisis
Proses value analisis bertujuan untuk mengidentifikasi kemungkinan peningkatan kinerja
suatu bisnis. Langkah ini merupakan bagian dari Manajemen Biaya Total (Total Cost
Management) yang berupaya untuk meningkatkan kinerja melalui perbaikan- perbaikan
proses yang terbagi dalam aktivitas-aktivitas bisnis. Kemampuan perusahaan dalam
mengelola dan melakukan perbaikan secara terus-menerus, akan meningkatkan
kemampuan bersaing.
Mengapa Perlu Analisa Proses Bisnis?
Untuk melakukan perbaikan kinerja perusahaan, ada dua cara utama dalam memandang
organisasi:
a. Pandangan fungsional, bersandarkan pada hirarki bisnis sebagai model utama
bisnis.
b. Pandangan proses, berfokus pada kerja itu sendiri ketimbang struktur organisasi
dalam mengatur kerja.
Pada tingkat perusahaan, masukannya adalah: modal, sumber daya manusia ,
material, informasi, dan teknologi. Sedangkan proses pada tingkat perusahaan meliputi:
proses eksekutif, proses pendukung, proses perolehan bisnis baru, proses pendesainan
produk dan jasa baru, proses operasi, dan proses pendukungan basis pelanggan terpasang.
Keluaran dari proses bisnis - seperti: produk dan jasa - masuk ke pelanggan organisasi
sebagaimana pelanggan akhir.
Proses dipecah menjadi subproses, yang kemudian dipecah lagi menjadi aktivitas.
Sekumpulan aktivitas penyusun proses inilah yang menjadi fokus dari analisa. Analisa
proses menyediakan cara yang berdaya guna dalam analisa bisnis karena demikianlah cara
pelanggan memandang bisnis. Pelanggan berinteraksi dengan organisasi melalui proses
bisnisnya: memasuki kontrak, menerima barang dan jasa, membayar, dan meminta layanan
purna jual. Melalui cara ini, dapat dinilai kerja yang dilakukan.
Proses ini merupakan pondasi bagi Manajemen Biaya Total (Total Cost
Management/TCM). Alasan mengapa TCM lebih menekankan pandangan proses di atas
pandangan fungsional adalah pendekatan proses memungkinkan organisasi mendesain
kerja yang meliputi tujuan manajemen atau permintaan pelanggan tanpa perlu mengubah
struktur organisasi.
Dua alasan utama dalam melakukan analisa proses bisnis:
1. Analisa proses bisnis dapat digunakan sebagai penuntas pada dirinya sendiri dalam
mengarahkan program penurunan biaya dan waktu siklus, peningkatan kualitas
proses, dan usaha lainnya yang meningkatkan kinerja organisasi.
2. Analisa proses bisnis dapat digunakan sebagai langkah awal dalam menyelesaikan
teknik TCM lainnya, diantaranya: Biaya berbasiskan aktivitas (ABC), peningkatan
pengukuran kinerja, atau peningkatan pendukung keputusan.

2012

MANAJEMEN BIAYA STRATEGIK


Ali Ridho,SE.M.Si.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Identifikasi Value
Inti analisis nilai proses adalah analisis aktivitas, analisis aktivitas adalah proses
untuk mengidentifikasi, menjelaskan dan mengevaluasi

berbagai aktivitas yang

dilakukan perusahaan. Analisis aktivitas harus memenuhi 4 hal:


1. Aktivitas apa saja yang dilakukan
2. Berapa bannyak orang yang melakukan aktivitas tersebut
3. Waktu dan sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas tersebut
4. Penilaian atas nilai aktivitas bagi perusahaan.

Langkah 1-3 telah dibahas di Bab sebelumnya, sedangkan langkah 4, menentukan


isi nilai tambah dari aktivitas, berkaitan dengan pengurangan biaya daripada
pembebanan biaya, oleh karena itu, hal ini merupakan bagian yang paling penting
dalam analisis aktivitas. Berbagai aktivitas dapat diklasifikasikan sebagai aktivitas
yang bernilai tambah dan aktivitas yang tidak bernilai tambah (Hansen & Mowen,
Management Accounting, Prentice Hall, 2000)
Aktivitas bernilai tambah (value added activity), adalah berbagai aktivitas yang
dibutuhkan untuk dapat bertahan dalam bisnis. Beberapa aktivitas yang disyaratkan
memang dibutuhkan untuk memenuhi peraturan hukum. Contohnya RTP, Inc. sebagai
perusahaan publik, semua aktivitas yang harus dialkukan RTP,Inc. untuk memenuhi
persyaratan pelaporan dari pasar modal. Kegiatan pelaporan dari internal revenue
service adalah contoh aktivitas yang diwajibkan. Berbagai aktivitas ini adalah aktivitas
bernilai tambah berdasarkan peraturan. Berbagai aktivitas lainnya dalam perusahaan
tersebut adalah aktivitas discretionary. Aktivitas discretionary dapat dikategorikan
sebagai aktivitas yang bernilai tambah apabila memnuhi syarat
1. Aktivitas yang menghasilkan perubahan kondisi
2. Perubahan kondisi yang tidak bisa dicapai melalui aktivitas sebelumnya
3. Aktivitas yang memungkinkan berbagai aktivitas lainnya dilakukan
Contoh yang paling mudah, adalah RTP Inc, adalah produsen

cilender hidrolik,

aktivitas pertamanya adalah pemotongan pipa, kemudian pipa yang sudah dipotong
akan dilas ke potongan piringan. Aktivitas pemotongan pipa tersebut adalah aktivitas
yang bernilai tambah, karena
1. Menyebabkan perubahan kondisi, dari yang seblumnya belum dipotong
menjadi potongan-potongan
2012

MANAJEMEN BIAYA STRATEGIK


Ali Ridho,SE.M.Si.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

2. Tidak ada aktivitas sebelumnya yang dapat menghasilkan perubahan kondisi


ini
3. Dengan pipa dipotong-potong, memungkinkan aktivitas selanjutnya dapat
dilakukan.
Lalu bagaimana aktivitas lain yang lebih umum, contohnya pengawasan yang
dilakukan oleh manager terhadap pekerja pabrik? Secara spesifik aktivitas managerial
didesain untuk mengelola berbagai aktivitas bernilai tambah lainnya, untuk melakukan
semua aktivitas tersebut dilakukan secara efisien dan tepat waktu. Pengawasan tentu
memenuhi kondisi yang harus memampukan. Apakah terdapat perubahan kondisi?
Dalam hal ini terdapat dua cara untuk menjawabnya,pertama pengawasan dapat dilihat
sebagai sumber pemampu yang dikonsumsi oleh berbagai aktivitas operasioal yang
berfungsi sebagai input

yang dibutuhkan untuk membantu membawa perubahan

kondisi yang diharapkan untuk aktivitas primer benilai tambah. Kedua, aktivitas ini dapat
diargumentasikan sebagai pembawa keberaturan melalui perubahan kondisi dari
aktivitas yang tidak terkoordinasi, menjadi aktivitas yang terkoordinasi.
Menurut Bloucer,Stout dan Cokins, dalam bukunya Cost Management: A Strategic
Emphasis: Menghapuskan aktivitas yang sedikit atau tidak memberikan nilai tambah
bagi pelanggan mengurangi konsumsi sumber daya dan memungkinkan perusahaan
untuk berfokus pada aktivitas yang meningkatkan kepuasan pelanggan. Mengetahui
nilai aktivitas memungkinkan karyawan untuk melihat bagaimana pekerjaan sungguhsungguh melayani pelanggan dan aktivitas mana yang mungkin memiliki sedikit nilai
bagi pelanggan akhir, serta harus dihapuskan atau dikurangi.
Menurut Bloucer,Stout dan Cokins, Analisis nilai tambah dibedakan menjadi
aktivitas bernilai tambah tinggi (high-value added acitivity) dan aktivitas bernilai tambah
rendah (low-value added activity)

2012

MANAJEMEN BIAYA STRATEGIK


Ali Ridho,SE.M.Si.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

1.2. NON VALUE ADDED ACTIVITY


Non value added activity atau aktivitas tidak bernilai tambah, contohnya adalah
pemesanan ulang suku cadang, pengiriman produksi, pengerjaan ulang karena ada
yang cacat, perbaikan produk yang masih dalam masa garansi, penanganan keluhan
pelanggan, dan pelaporan cacat produk. Aktivitas seperti ini bisa terjadi di perusahaan
apa saja dan di mana saja. Dalam operasi produksi perusahaan, lima aktivitas utama
berikut ini sering disebut sebagai aktivitas yang sia-sia dan tidak dibutuhkan:
1. Penjadwalan, suatu aktivitas yang menggunakan waktu dan sumber daya
untuk menentukan kapan berbagai produk yang berbeda memiliki akses ke
proses.
2. Perpindahan, suatu aktivitas yang menggunakan waktu dan sumber daya
untuk memindahkan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi dari
satu departemen ke departemen lainnya.
3. Waktu tunggu, suatu aktivitas di mana bahan baku atau barang dalam proses
menggunakan waktu dan sumber daya untuk menunggu proses berikutnya.
4. Pemeriksaan, suatu aktivitas di mana waktu sumber daya digunakan untuk
memastikan bahwa produk memenuhi spesifikasinya.
5. Penyimpanan, suatu aktivitas yang menggunakan waktu dan sumber daya
dimana barang jadi atau bahan baku terkait tetap berada dalam persediaan.
Aktivitas-aktivitas di atas tidak satupun yang menambah nilai bagi pelanggan secara
langsung (Ingatlah bahwa pemeriksaan mungkin tidak akan dibutuhkan jika produk
diproduksi secara benar sejak awal, oleh karena itu aktivitas tersebut tidak menambah
nilai bagi pelanggan). Tantangan dari analisis aktivitas adalah menemukan berbagai
cara untuk menghasilkan produk tanpa menggunakan satupun atau mengurangi dari
aktivitas tak bernilai tambah secara langsung di atas.

Pengurangan Biaya
Salah satu tujuan perbaikan yang berkelanjutan dalam lingkungan perusahaan, di
samping meningkatkan mutu produk, juga membawa tujuan pengurangan biaya.
Berbagai usaha untuk mengurangi biaya dari berbagai produk dan proses yang ada
dalam suatu perusahaan biasa disebut dengan istilah Kaizen. Karena dengan adanya
persaiangan yang ketat, telah memaksa perusahaan untuk mengirimkan produk yang
diinginkan para pelanggan secara tepat waktu dengan biaya serendah mungkin.Dalam

2012

MANAJEMEN BIAYA STRATEGIK


Ali Ridho,SE.M.Si.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

hal ini perusahaan harus terus menerus melakukan usaha keras untuk memperbaiki
biayanya. Analisis aktivitas adalah elemen penting dalam perhitungan biaya Kaizen.
Analisis aktivitas dapat mengurangi biaya melalui empat cara:
1. Eliminasi aktivitas
2. Pemilihan aktivitas
3. Pengurangan aktivitas
4. Penyatuan aktivitas
Eliminasi aktivitas berfokus pada berbagai aktivitas yang tidak bernilai tambah,
sebagai contoh, aktivitas pengawasan suku cadang atau bahan baku yang masuk ke
perusahaan, aktivitas ini dibutuhkan untuk memastikan bahwa suku cadang dan bahan
baku yang masuk ke perusahaan sesuai spesifikasi yang diharapkan, akan tetapi
aktivitas pengawasan ini dilakukan karena adanya kualitias barang yang buruk dari
perusahaan pemasok. Pemilihan perusahaan pemasok yang memasok suku cadang
dan bahan baku yang berkualitas tinggi atau yang bersedia meningkatkan kinerja
kualitasnya, memungkinkan perusahaangai

untuk melakukan eliminasi bagian

pengawasan suku cadang dan bahan baku, sehingga pengurangan biaya pada
akhirnya akan terjadi.
Pemilihan aktivitas melibatkan pemilihan berbagai rangkaian aktivitas yang
ditimbulkan oleh beberapa strategi yang saling bertentangan. Karena berbagai strategi
yang berbeda dapat menyebabkan beberapa strategi tersebut saling bertentangan.
Suatu contoh adalah aktivitas strategi desain produk yang berbeda, dapat menimbulkan
aktivitas yang sangat berbeda. Tiap strategi desain produk memiliki rangkaian aktivitas
dan biayanya sendiri. Apabila hal lainnya dalam desain tersebut tidak berubah, maka
strategi desain yang paing berbiaya rendahlah yang harus dipilih.
Pengurangan Aktivitas atau biaya identik dengan mengurangi waktu dan sumber
daya yang dibutuhkan oleh suatu aktivitas. Pendekatan pada pengurangan biaya ini
seharusnya ditujukan terutama untuk memperbaiki efisiensi dari berbagai aktivitas yang
dibutuhkan atau menjadi strategi jangka pendek untuk memperbaiki berbagai aktivitas
tidak bernilai tambah sampai aktivitas-aktivitas tersebut dapat dihilangkan. Contoh yang
sering terjadi di industri manufakturing adalah aktivitas penyetelan atau seting mesin
pada saat pergantian jenis produk, biasanya dalam proses penyetelan terjadi
penambahan waktu sia-sia (loss time), dari standar waktu yang sudah ditentukan.
Seharusnya dalam penyetelan dapat menggunakan waktu yang lebih sedikit atau lebih
efisien. Mencari cara mengurangi waktu penyetelan sehingga menurunkan biaya

2012

MANAJEMEN BIAYA STRATEGIK


Ali Ridho,SE.M.Si.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

penyetelan berarti akan menambah waktu untuk memproduksi barang, adalah contoh
lain dari perhitungan biaya kaizen.
Penyatuan aktivitas, dapat meningkatkan efisiensi dari berbagai aktivitas yang
dibutuhkan dengan menggunakan economy of scale. Secara khusus, kualitas dari
penggerak biaya ditingkatkan tanpa menambah biaya total aktivitas terkait. Sebagai
contoh adalah

suatu produk baru dapat didesain untuk menggunakan berbagai

komponen yang telah digunakan untuk berbagai produk sebelumnya, berbagai aktivitas
yang berkaitan dengan komponen tersebut telah ada dan perusahaan dapat terhindar
dari pembentukan rangkaian aktivitas yang seluruhnya baru.

Pengukuran Kinerja Aktivitas


Menilai seberapa baik berbagai aktivitas khususnya dalam proses produksi adalah
hal mendasar dalam usaha pihak manajemen untuk memperbaiki profitabilitas. Ukuran
kinerja aktivitas berpusat pada tiga dimensi utama:
1. Efisiensi
2. Kualitas
3. Waktu
Efisiensi berfokus pada hubungan berbagai input aktivitas dengan output aktivitas.
Misalnya, salah satu cara memperbaiki efisiensi suatu aktivitas adalah menghasilkan
output aktivitas yang sama dengan biaya yang lebih rendah untuk input yang
digunakan, tanpa mengurangi kualitas output yang dihasilkan tersebut.
Kualitas berkaitan dengan melakukan aktivitas yang benar sejak aktivitas tersebut
dilakukan pertama kali, karena output aktivitas yang menghasilkan produk catat perlu
diulang, sehingga menyebabkan biaya menjadi bertambah.
Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas juga merupakan hal yang
terpenting. Karena waktu yang lebih lama, berarti lebih banyak menggunakan sumber
daya dan lebih sedikit kemampuan untuk merespons kebutuhan pelanggan.

2012

MANAJEMEN BIAYA STRATEGIK


Ali Ridho,SE.M.Si.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Ukuran Kinerja Aktivitas


Mengetahui seberapa baiknya kita saat ini dalam melakukan suatu aktivitas
seharusnya akan mengungkapkan potensi untuk melakukannya dengan lebih baik.
Ukuran keuangan untuk menunjukkan efisiensi aktivitas meliputi:
1. Laporan biaya bernilai tambah dan tidak bernilai tambah
2. Tren dalam laporan biaya aktivitas
3. Penetapan standar kerja Kaizen
4. Benchmarking
5. Perhitungan biaya siklus hidup
Penetapan standar kinerja kaizen, berkaitan dengan penurunan biaya dan proses
yang telah ada. Perhitungan biaya ini mengarah pada penurunan biaya yang tak
bernilai tambah. Pengendalian dari berbagai proses penurunan biaya ini dapat dicapai
melalui penggunaan berulang dua subsiklus utama:
1. Sub siklus kaizen atau perbaikan berkelanjutan
2. Sub siklus pemeliharaan

Sub siklus kaizen ditentukan oleh rangkaian aktivitas yang biasa disebut PDCA,
sebagai berikut:
1. Perencanaan (plan)
2. Lakukan (do)
3. Periksa (check)
4. Bertindak (action)
Subsiklus Kaizen

Subsiklus Pemeliharaan

Periksa

Lakukan

Periksa

Bertindak

Mencarii

MANAJEMEN BIAYA STRATEGIK


Ali Ridho,SE.M.Si.

Berindak

Mengunci
Standar

Rencanakan

2012

Lakukan

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Pendekatan benchmarking adalah dengan cara menggunakan praktek terbaik


atau hasil yang terbaik sebagai standar atau contoh untuk mengevaluasi standar
aktivitas yang lainnya yang dianggap sama. Misalnya dalam suatu perusahaan
mempunyai

pabrik yang lokasinya berbeda, maka pabrik yang melakukan aktivitas

yang sama akan dieperbandingkan, dan pabrik atau unit yang dianggap terbaik akan
menjadi standar yang ditetapkan, dan berbagai unit lainnya akan memiliki target untuk
dipenuhi. Unit yang terbaik akan berbagi informasi dengan unit lainnya, tentang
bagaimana cara unit tersebut mencapai hasil yang superior.
Pendapat yang berbeda berkaitan dengan analisis nilai tambah ini,
adalah mengelompokkan aktivitas menjadi 3 bagian:
1. Aktivitas inti atau utama
2. Aktivitas tambahan
3. Aktivitas sia-sia
Aktivitas inti atau utama, adalah aktivitas yang tidak mungkin bisa dihilangkan akan
tetapi hanya bisa dikurangi, contohnya adalah proses produksi.
Aktivitas tambahan adalah aktivitas yang bisa dikurangi juga ada kemungkinan bisa
digabung dengan aktivitas yang lain atau disatukan dengan aktivitas lain, contohnya
adalah aktivitas pengecekan, penjadwalan dan pengepakan.
Sedangkan aktivitas yang sia-sia adalah aktivitas yang bisa dikurangi, digabung
atau bisa juga dihilangkan atau ditunda, contohnya adalah aktivitas memperbaiki
produk catat, aktivitas administrasi pencatatan yang berulang, menunggu antrian,
aktivitas meeting atau breving.

2012

MANAJEMEN BIAYA STRATEGIK


Ali Ridho,SE.M.Si.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Daftar Pustaka

2012

Blocher/stout/cokins:Cost Management: A Strategic Emphases edisi 5


Carter: Cost Accounting edisi ke 14
Hansen/Mowen: Managerial Accounting edisi 8
Mulyadi : Sistem Pengendalian Manajemen

10

MANAJEMEN BIAYA STRATEGIK


Ali Ridho,SE.M.Si.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

You might also like