Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
Titi Afriyanti
1106008492
2011
2011
Sulistiyaningsih
2011
1106011562
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2014
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul Karya Tulis : Produk Nutrasetika Omega 3 Limbah Ikan Sarden:
Alternatif Pemanfaatan Sisa Hasil Laut
2. Sub Tema
: Teknologi
3. Ketua Pelaksana
: 1106008492
: - / 085324068118
g. E-mail
: titi.afriyanti@ui.ac.id
b. NIP
: 196502241991031002
c. Alamat rumah
d. No. Telp/ HP
: - / 081510161488
Depok, 19 Desember 2014
Dosen Pembimbing
Ketua Pelaksana
(Titi Afriyanti)
NIP. 196502241991031002
1106008492
Menyetujui,
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan YME, karena dengan rahmat dan karuniaNya kami dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul Produk Nutrasetika
Omega 3 Limbah Ikan Sarden : Alternatif Pemanfaatan Sisa Hasil Laut dengan
baik dan tepat waktu.
Kami berharap semoga karya tulis ini dapat menjadi sesuatu yang berguna
juga dapat bermanfaat bagi para pembaca utamanya industri pengalengan ikan
untuk meningkatkan pendapatan.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun karya tulis ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun guna sempurnanya karya tulis ini.
Penulis
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 2................................................................
Tabel. 3.1......................................................................
Tabel 4.1 ............................................................
12
Tabel 4.2.........................................................
13
iii
ABSTRAK
Nutrasetika adalah suatu sediaan yang mengandung bahan aktif yang berasal dari
komoditi pangan tetapi tidak mencakup komponen nutrisi utama yang dibutuhkan
oleh tubuh. Produk nutrasetika digunakan untuk memelihara kesehatan, mencegah
timbulnya penyakit, dan komplementer pengobatan suatu penyakit. Asam lemak
omega 3 adalah asam lemak yang mempunyai ikatan rangkap pada atom C nomor
3 dari ujung gugus metilnya. Asam lemak ini sangat bermanfaat bagi kesehatan
manusia sehingga berpotensi untuk dikembangkan. Salah satu sumber asam lemak
omega-3 adalah minyak ikan termasuk minyak limbah pengalengan ikan lemuru
(Sardinella lemuru). Minyak tersebut masih mengandung asam lemak omega-3
sebanyak 29,68% (Dewi, 1996). Minyak ikan bersifat mudah teroksidasi dan bau
amis sehingga dalam penyajiannya dibuthkan teknologi mikroemulsi untuk
menghilangkan bau amisnya serta meningkatkan bioavailabilitasnya. Produk
mikroemulsi omega 3 dari limbah ikan sarden masih belum dikembangkan
sehingga perlu adanya pengembangan produk ini menjadi skala industri agar
meningkatkan pemanfaatan potensi laut Indonesia.
Kata Kunci : nutrasetika, omega 3, ikan sarden, mikroemulsi
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Pada dasarnya, bahan sisa itu merupakan komponen ikan yang masih dapat
dimanfaatkan. Asam lemak omega 3 terutama EPA (Eicasopentanoic Acid) dan
DHA (Docosaheksanoic Acid) banyak ditemukan pada ikan herring, makerel,
sardin, dan salmon (Gunstone 1996 dalam Sijtsma, 2004). Asam lemak omega 3
memiliki banyak khasiat didalam tubuh, baik itu untuk penyakit jantung, kanker,
inflamasi dan lain-lain. Ikan Sardinella lemuru mengandung jenis asam lemak
omega 3 EPA sebesar 10-20% (Belda & Purchet G Campos (1991) dan park et'
al., (1997) dalam Soccol and Oetterer, 2003).
Salah satu masalah yang terdapat dalam limbah minyak ikan Sardinella
lemuru adalah bau amis yang sangat khas sehingga membuat kurang diminati
orang. Salah satu alternatif untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan teknologi
pembuatan mikroemulsi. Dengan adanya teknologi mikroemulsi diharapkan dapat
mengatasi permasalahan seperti bau amis sehingga dapat meningkatkan value
pada limbah minyak ikan Sardinella lemuru.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu:
a. Bagaimana cara memanfaatkan limbah ikan Sardinella lemuru pada
industri pengalengan ikan ?
b. Mengapa minyak ikan perlu dibuat dalam bentuk mikroemulsi?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini yaitu
a. Untuk mengetahui cara memanfaatkan limbah ikan Sardinella lemuru
pada industri pengalengan ikan
b. Untuk mengetahui prinsip pembuatan mikroemulsi pada limbah ikan
Sardinella lemuru pada industri pengalengan ikan.
1.4 Manfaat Penelitian
Pemanfaatan bahan sisa tersebut secara langsung akan dapat mengurangi
terjadinya timbulnya limbah. Dengan adanya pemanfaatan bahan sisa tersebut
diharapkan akan meningkatakan pendapatan atau penghasilan, sehingga akan
meningkatkan efisiensi perusahaan dan meningkatkan daya saing perusahaan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Nutrasetika
Nutrasetika adalah suatu sediaan yang mengandung bahan aktif yang
berasal dari komoditi pangan tetapi tidak mencakup komponen nutrisi utama yang
dibutuhkan oleh tubuh. Contoh bahan aktif tersebut antara lain flavonoid, beta
karoten, enzim, fitosterol, polifenol, dan sebagainya. Produk nutrasetika
digunakan untuk memelihara kesehatan, mencegah timbulnya penyakit, dan
komplementer pengobatan suatu penyakit. Nutrasetika merupakan berbagai
macam zat yang dianggap sebagai makanan atau bagian dari makanan dan
memberikan manfaat medis atau kesehatan, termasuk pencegahan dan pengobatan
penyakit
Produk nutrasetika dapat berupa isolasi nutrisi, suplemen makanan, produk
herbal, dan makanan lainnya yang diproses. Pada desain proses pembuatan produk
nutrasetika perlakuannya sama dengan pembuatan produk farmasetika, diawali
dengan pra formulasi, formulasi, evaluasi produk seutuhnya. Manfaat produk
nutrasetika adalah untuk mendapatkan nutrien yang esensial, mengurangi risiko
pengembangan suatu penyakit, dapat mendorong terbentuk imunitas terhadap
penyakit, serta menjaga/ mempertahankan stamina dalam waktu tertentu. Zat
nutrisi tersebut dikemas dalam bentuk sediaan obat biasa seperti sediaan cair,
sediaan padat, dan sediaan setengah padat.
Omega 3
Asam lemak omega 3 adalah asam lemak yang mempunyai ikatan rangkap
pada atom C nomor 3 dari ujung gugus metilnya. Asam lemak ini sangat
bermanfaat bagi kesehatan manusia sehingga berpotensi untuk dikembangkan
(Rasyid, 2003). Asam-asam lemak alami yang termasuk dalam kelompok asam
lemak omega-3 adalah asam alfa linolenat (yang banyak terdapat pada minyak
tumbuhan), DHA-Asam dokosaheksaenoat, dan EPA-Asam Eikosapentaenoat
(keduanya ditemukan di hewan laut).
Jenis asam lemak ini sangat penting bagi kesehatan kita, terutama
kesehatan jantung dan pembuluh darah. Tipe asam lemak ini tidak dapat disintesis
oleh tubuh kita, sehingga omega 3 yang diperlukan harus didapatkan dari sumber
makanan. EPA dapat memperbaiki sistem sirkulasi dan dapat membantu
pencegahan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah (atherosclerosis) dan
penggumpalan keping darah (thrombosis). DHA penting bagi perkembangan
manusia sejak awal. Pada masa bayi, DHA memiliki konsentrasi yang sangat
tinggi dalam otak dan jaringan retina. DHA terakumulasi sejak janin sampai
kehidupan bayi. Defisiensi DHA dalam diet dapat meningkatkan ketidaknormalan
yang kemungkinan tidak dapat dipulihkan (Medina et al, 1995).
Sumber Omega 3
Salah satu sumber asam lemak omega-3 adalah minyak ikan termasuk minyak
limbah pengalengan ikan lemuru (Sardinella lemuru). Minyak tersebut masih
mengandung asam lemak omega-3 sebanyak 29,68% (Dewi, 1996).
Sifat Omega 3
Minyak ikan bersifat mudah teroksidasi dan bau amis sehingga dalam
penyajiannya dibutuhkan suatu teknologi untuk menghilangkan bau amisnya serta
meningkatkan bioavailabilitasnya.
Isolasi Omega 3
Teknologi Mikroemulsi
BAB III
METODE PENULISAN
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
untuk
menghilangkan
bau
amisnya
serta
meningkatkan
BAB V
PENUTUP
5. 1 Kesimpulan
Minyak ikan berupa omega 3 dari limbah proses pengalengan ikan sarden
dapat diproses menjadi suatu produk nutrasetika dengan menggunakan teknologi
mikroemulsi yang kemudian dibuat menjadi sediaan emulsi cair dan dapat
dikembangkan secara lebih luas untuk dikonsumsi masyarakat sebagai nutrisi
esensial tambahan dari luar yang memiliki manfaat besar bagi kesehatan tubuh
terutama pada kesehatan kardiovaskular dan perkembangan syaraf otak.
5.2 Saran
Aplikasi sediaan nutrasetika minyak ikan omega 3 dari limbah
pengalengan ikan sarden ini masih belum dikembangkan secara maksimal
sehingga dibutuhkan usaha yang lebih untuk mengenalkan produk ini ke
masyarakat luas dan kepada produsen sediaan farmasi khususnya. Dengan cara ini
kami berharap agar pemanfaatan limbah pengalengan ini menjadi semakin besar
sehingga makin banyak pihak yang diuntungkan dan lebih meminimalisasi limbah
yang terbuang.
DAFTAR PUSTAKA
Protein
Serta
Aplikasinya
dalam
Olahan
Produk
http://www.pharmacologyweekly.com/articles/definition-
G.
2006.
Prospek
URL:http://www.sinarharapan.com/oto.html.
Biodiesel
Cerah.
Diakses 12 September
2013. 12.45
Mustikawati, Lina. 1998. Mikroenkapsulasi Konsentrat Asam Lemak Omega-3
dari Minyak Limbah Pengalengan Ikan Lemuru (Sardinella Lemuru)
dengan Koaservasi Kompleks. Bogor : Jurusan Teknologi Pangan Dan
Glzl Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor
Rasyid, Abdullah. 2003. Asam Lemak Omega-3 Dari Minyak Ikan . Oseana,
Volume XXVIII no. 3
Susilawati. 1994. Isolasi Asam Lemak Omega-3 dan Bantalan Mata Ikan Tuna.
Laporan Penelitian Pusat Antar Univer-sitas Pangan dan Gizi, Institut
Pertanian Bogor. Bogor : Institut Pertanian Bogor.
Susanto, E dan Fahmi, AS. 2014. Senyawa Fungsional dari Ikan: Aplikasinya
dalam Pangan. Review Vol.'1'No.'4''Jurnal'Aplikasi'Teknologi'Pangan
LAMPIRAN
Lampiran satu
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Anggota
: Titi Afriyanti
NIM
: 1106008492
Jurusan/Prodi
: Farmasi
Semester
:7
Jenis Kelamin
: Perempuan
Nama Anggota
: Rahmaningtyas Nurifahmi
NIM
: 1106002601
Jurusan/Prodi
: Farmasi
Semester
:7
Jenis Kelamin
:P
Nama Anggota
: Sulistiyaningsih
NIM
: 1106011562
Jurusan/Prodi
: Farmasi
Semester
:7
Jenis Kelamin
: Perempuan
10
Lampiran kedua
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA
: Titi Afriyanti
NIM
: 1106008492
Fakultas/ Universitas
Alamat Rumah
Titi Afriyanti
NIM. 1106008492
11
KTM Ketua
KTM Anggota
12