You are on page 1of 18

AQUACULTURE SOCIETY AND PAPER COMPETITION 2015

JUDUL KARYA TULIS


PRODUK NUTRASETIKA OMEGA 3 LIMBAH IKAN SARDEN :
ALTERNATIF PEMANFAATAN SISA HASIL LAUT

Disusun Oleh:

Titi Afriyanti

1106008492

2011

Rahmaningtyas Nurifahmi 1106002601

2011

Sulistiyaningsih

2011

1106011562

UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2014

LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul Karya Tulis : Produk Nutrasetika Omega 3 Limbah Ikan Sarden:
Alternatif Pemanfaatan Sisa Hasil Laut
2. Sub Tema

: Teknologi

3. Ketua Pelaksana

a. Nama Lengkap : Titi Afriyanti


b. NIM

: 1106008492

c. Jurusan/Fakultas : Farmasi/ Farmasi


d. Perguruan Tinggi:Universitas Indonesia
e. Alamat Rumah : Jl. Al Hidayah 49 A RT/RW 01/09 Beji, Depok 16424
f. No. Telp/ Hp

: - / 085324068118

g. E-mail

: titi.afriyanti@ui.ac.id

4. Anggota Pelaksana : Rahmaningtyas Nurifahmi ; Sulistiyaningsih


5. Dosen Pembimbing :
a.Nama Lengkap

: Dr. Iskandarsyah M.S., Apt.

b. NIP

: 196502241991031002

c. Alamat rumah

: Fakultas Farmasi Kampus UI, Depok, 16424

d. No. Telp/ HP

: - / 081510161488
Depok, 19 Desember 2014

Dosen Pembimbing

Ketua Pelaksana

(Dr. Iskandarsyah, M.S., Apt.)

(Titi Afriyanti)

NIP. 196502241991031002

1106008492
Menyetujui,

Koordinator Kemahasiswaan Fakultas Farmasi UI

(Rezi Riadhi Syahdi, S.Farm., M.Farm.)


NIP. 100120310272218891
ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan YME, karena dengan rahmat dan karuniaNya kami dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul Produk Nutrasetika
Omega 3 Limbah Ikan Sarden : Alternatif Pemanfaatan Sisa Hasil Laut dengan
baik dan tepat waktu.
Kami berharap semoga karya tulis ini dapat menjadi sesuatu yang berguna
juga dapat bermanfaat bagi para pembaca utamanya industri pengalengan ikan
untuk meningkatkan pendapatan.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun karya tulis ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun guna sempurnanya karya tulis ini.

Depok, Desember 2014

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................... Error! Bookmark not defined.


HALAMAN PENGESAHAN ....................................... Error! Bookmark not defined.i
KATA PENGANTAR ................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ v
ABSTRAK .................................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 2
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 3
1.3 Tujuan Penulisan .............................................. Error! Bookmark not defined.
1.4 Manfaat Penulisan ............................................ Error! Bookmark not defined.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................ 4
2.1 Diabetes Mellitus .............................................................................................. 4
2.2 Pare..................................................................................................................... 6
2.3 Pare sebagai Antidiabetes .................................................................................. 7
BAB III METODE PENULISAN ............................................................................. 9
3.1 Studi Literatur .................................................................................................... 9
3.2 Eksperimen......................................................................................................... 9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 12
BAB V PENUTUP .................................................................................................... 15
4.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 15
4.2 Saran ................................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 16
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................... 18
LAMPIRAN ............................................................................................................... 20
Daftar Rowayat Hidup ................................................. iiError! Bookmark not defined.
Surat Pernyataan Orisinalitas Karya ............................ iiError! Bookmark not defined.

ii

DAFTAR TABEL

Tabel 2................................................................

Tabel. 3.1......................................................................
Tabel 4.1 ............................................................

12

Tabel 4.2.........................................................

13

iii

ABSTRAK
Nutrasetika adalah suatu sediaan yang mengandung bahan aktif yang berasal dari
komoditi pangan tetapi tidak mencakup komponen nutrisi utama yang dibutuhkan
oleh tubuh. Produk nutrasetika digunakan untuk memelihara kesehatan, mencegah
timbulnya penyakit, dan komplementer pengobatan suatu penyakit. Asam lemak
omega 3 adalah asam lemak yang mempunyai ikatan rangkap pada atom C nomor
3 dari ujung gugus metilnya. Asam lemak ini sangat bermanfaat bagi kesehatan
manusia sehingga berpotensi untuk dikembangkan. Salah satu sumber asam lemak
omega-3 adalah minyak ikan termasuk minyak limbah pengalengan ikan lemuru
(Sardinella lemuru). Minyak tersebut masih mengandung asam lemak omega-3
sebanyak 29,68% (Dewi, 1996). Minyak ikan bersifat mudah teroksidasi dan bau
amis sehingga dalam penyajiannya dibuthkan teknologi mikroemulsi untuk
menghilangkan bau amisnya serta meningkatkan bioavailabilitasnya. Produk
mikroemulsi omega 3 dari limbah ikan sarden masih belum dikembangkan
sehingga perlu adanya pengembangan produk ini menjadi skala industri agar
meningkatkan pemanfaatan potensi laut Indonesia.
Kata Kunci : nutrasetika, omega 3, ikan sarden, mikroemulsi

iv

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia sebagai Negara maritim yang memiliki potensi kekayaan laut
yang sangat besar, dimana terdiri dari tiga perempat wilayah berupa laut sebesar
5,8 juta km dan memiliki potensi lestari (maximum yield sustainability) ikan laut
seluruhnya 6,1 juta ton/tahun atau sekitar 7% dari total potensi lestari ikan laut
dunia,terdiri dari ikan pelagis besar (975,05 ribu ton), ikan pelagis kecil (3.235,50
ribu ton), ikan demersal (1.786,35 ribu ton), ikan karang konsumsi (63,99 ribu
ton), udang peneid (74,00 ribu ton), lobster (4,80 ribu ton), dan cumi-cumi (28,25
ribu ton) (Ayatullah, 2011).
Ikan laut hasil tangkapan para nelayan tersebut tidak langsung habis
dikonsumsi dalam bentuk segar, sehingga diperlukan pengolahan lebih lanjut
untuk mengawetkan hasil tangkapan tersebut. Salah satu bentuk pengawetan ikan
yang lazim dilakukan adalah dengan cara proses sterilisasi dengan wadah kaleng.
Industri pengalengan ikan banyak dijumpai di sentra-sentra produksi ikan
diantaranya di Muncar Banyuwangi Jawa Timur, Pengambengan Negara Bali,
Bitung Sulawesi Utara dan di Pekalongan Jawa Tengah (Eddy Purnomo, 2005).
Industri pengalengan ikan biasanya memanfaatkan ikan herring, mackerel
dan/atau ikan Sardinella lemuru yang biasa kita kenal sebagai sarden sebagai
bahan baku produksinya. Didalam proses pengalengan yang dilakukan oleh
industri tentu ada bahan sisa yang dihasilkan dari proses produksi. Bahan sisa
yang ditimbulkan dalam bentuk cair dan padat, dalam bentuk cair berupa air
buangan dari proses produksi, sedangkan dalam bentuk padat berupa kepala ikan,
sirip, sisik dan isi perut (Eddy Purnomo, 2005).
Pada salah satu industri pengalengan ikan, disebutkan bahwa limbah dari
ikan Sardinella lemuru sebesar 36,29 % dari total bahan baku 354.924 ton. Bahan
sisa yang terjadi jika tidak ditangani secara baik tentu akan menimbulkan
masalah. Bahan sisa tersebut mudah busuk sehingga rentan dihinggapi lalat yang
nantinya dapat mempengeruhi mutu produk (Eddy Purnomo, 2005).

Pada dasarnya, bahan sisa itu merupakan komponen ikan yang masih dapat
dimanfaatkan. Asam lemak omega 3 terutama EPA (Eicasopentanoic Acid) dan
DHA (Docosaheksanoic Acid) banyak ditemukan pada ikan herring, makerel,
sardin, dan salmon (Gunstone 1996 dalam Sijtsma, 2004). Asam lemak omega 3
memiliki banyak khasiat didalam tubuh, baik itu untuk penyakit jantung, kanker,
inflamasi dan lain-lain. Ikan Sardinella lemuru mengandung jenis asam lemak
omega 3 EPA sebesar 10-20% (Belda & Purchet G Campos (1991) dan park et'
al., (1997) dalam Soccol and Oetterer, 2003).
Salah satu masalah yang terdapat dalam limbah minyak ikan Sardinella
lemuru adalah bau amis yang sangat khas sehingga membuat kurang diminati
orang. Salah satu alternatif untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan teknologi
pembuatan mikroemulsi. Dengan adanya teknologi mikroemulsi diharapkan dapat
mengatasi permasalahan seperti bau amis sehingga dapat meningkatkan value
pada limbah minyak ikan Sardinella lemuru.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu:
a. Bagaimana cara memanfaatkan limbah ikan Sardinella lemuru pada
industri pengalengan ikan ?
b. Mengapa minyak ikan perlu dibuat dalam bentuk mikroemulsi?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini yaitu
a. Untuk mengetahui cara memanfaatkan limbah ikan Sardinella lemuru
pada industri pengalengan ikan
b. Untuk mengetahui prinsip pembuatan mikroemulsi pada limbah ikan
Sardinella lemuru pada industri pengalengan ikan.
1.4 Manfaat Penelitian
Pemanfaatan bahan sisa tersebut secara langsung akan dapat mengurangi
terjadinya timbulnya limbah. Dengan adanya pemanfaatan bahan sisa tersebut
diharapkan akan meningkatakan pendapatan atau penghasilan, sehingga akan
meningkatkan efisiensi perusahaan dan meningkatkan daya saing perusahaan.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Nutrasetika
Nutrasetika adalah suatu sediaan yang mengandung bahan aktif yang
berasal dari komoditi pangan tetapi tidak mencakup komponen nutrisi utama yang
dibutuhkan oleh tubuh. Contoh bahan aktif tersebut antara lain flavonoid, beta
karoten, enzim, fitosterol, polifenol, dan sebagainya. Produk nutrasetika
digunakan untuk memelihara kesehatan, mencegah timbulnya penyakit, dan
komplementer pengobatan suatu penyakit. Nutrasetika merupakan berbagai
macam zat yang dianggap sebagai makanan atau bagian dari makanan dan
memberikan manfaat medis atau kesehatan, termasuk pencegahan dan pengobatan
penyakit
Produk nutrasetika dapat berupa isolasi nutrisi, suplemen makanan, produk
herbal, dan makanan lainnya yang diproses. Pada desain proses pembuatan produk
nutrasetika perlakuannya sama dengan pembuatan produk farmasetika, diawali
dengan pra formulasi, formulasi, evaluasi produk seutuhnya. Manfaat produk
nutrasetika adalah untuk mendapatkan nutrien yang esensial, mengurangi risiko
pengembangan suatu penyakit, dapat mendorong terbentuk imunitas terhadap
penyakit, serta menjaga/ mempertahankan stamina dalam waktu tertentu. Zat
nutrisi tersebut dikemas dalam bentuk sediaan obat biasa seperti sediaan cair,
sediaan padat, dan sediaan setengah padat.
Omega 3
Asam lemak omega 3 adalah asam lemak yang mempunyai ikatan rangkap
pada atom C nomor 3 dari ujung gugus metilnya. Asam lemak ini sangat
bermanfaat bagi kesehatan manusia sehingga berpotensi untuk dikembangkan
(Rasyid, 2003). Asam-asam lemak alami yang termasuk dalam kelompok asam
lemak omega-3 adalah asam alfa linolenat (yang banyak terdapat pada minyak
tumbuhan), DHA-Asam dokosaheksaenoat, dan EPA-Asam Eikosapentaenoat
(keduanya ditemukan di hewan laut).
Jenis asam lemak ini sangat penting bagi kesehatan kita, terutama
kesehatan jantung dan pembuluh darah. Tipe asam lemak ini tidak dapat disintesis

oleh tubuh kita, sehingga omega 3 yang diperlukan harus didapatkan dari sumber
makanan. EPA dapat memperbaiki sistem sirkulasi dan dapat membantu
pencegahan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah (atherosclerosis) dan
penggumpalan keping darah (thrombosis). DHA penting bagi perkembangan
manusia sejak awal. Pada masa bayi, DHA memiliki konsentrasi yang sangat
tinggi dalam otak dan jaringan retina. DHA terakumulasi sejak janin sampai
kehidupan bayi. Defisiensi DHA dalam diet dapat meningkatkan ketidaknormalan
yang kemungkinan tidak dapat dipulihkan (Medina et al, 1995).

Sumber Omega 3
Salah satu sumber asam lemak omega-3 adalah minyak ikan termasuk minyak
limbah pengalengan ikan lemuru (Sardinella lemuru). Minyak tersebut masih
mengandung asam lemak omega-3 sebanyak 29,68% (Dewi, 1996).

Sifat Omega 3
Minyak ikan bersifat mudah teroksidasi dan bau amis sehingga dalam
penyajiannya dibutuhkan suatu teknologi untuk menghilangkan bau amisnya serta
meningkatkan bioavailabilitasnya.

Isolasi Omega 3

Teknologi Mikroemulsi

BAB III
METODE PENULISAN

Metode penelitian yang digunakan yaitu studi literatur dan eksperiman.


Berikut penjelasannya:
3.1 Studi Literatur
Studi literatur dibagi menjadi dua, yaitu studi literatur awal mencari
informasi mengenai penyakit diabetes mellitus dan buah pare (Momordica
charantia) dan studi literatur mengenai hasil dari eksperimen yaitu muffin pare
yang meliputi analisis kalorinya dan hubungannya dengan diet bagi penderita
penyakit diabetes.
3.2 Eksperimen

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Limbah perikanan yang semakin meningkat seiring dengan peningkatan


konsumsi manusia, memberikan suatu peluang yang cukup menjanjikan dalam
pemanfaatan limbah perikanan ini. Dalam bisnis pengalengan ikan sarden, masih
belum ada pemanfaatan yang maksimal terkait dengan limbah tubuh ikan selain
daging ikan yang digunakan untuk produk pengalengan. Banyaknya produsen
pengalengan ikan sarden di Indonesia memberikan suatu peluang yang besar
dalam hal pemasokkan limbah ikan untuk dikelola lebih lanjut yang menghasilkan
suatu produk akhir berupa sediaan nutrasetika.
Suatu produk nutrasetika merupakan pengembangan dari sediaan farmasi
yang menggunakan komponen nutrisi baik untuk membantu penyembuhan
ataupun untuk pencegahan timbulnya suatu penyakit. Kandungan EPA dan DHA
pada minyak ikan dari limbah pengalengan ikan sarden ini merupakan suatu
sumber minyak esensial yang memiliki peminatan yang tinggi di masyarakat
mengingat banyaknya manfaat yang didapatkan dari minyak ikan ini. Minyak ikan
ini dapat digunakan untuk berbagai kalangan mulai dari kalangan anak-anak
hingga dewasa. Pasien dengan hiperkolesterol atau dengan kecenderungan
hiperkolesterol dapat mulai mengonsumsi omega 3 untuk mencegah perburukan
dari kondisi hiperkolesterol. Orang sehat pun direkomendasikan untuk
mengonsumsi omega 3 untuk memelihara kesehatan dan vitalitas secara
menyeluruh. Lansia juga dapat mengonsumsi omega 3 untuk manfaat kesehatan
kardiovaskular dan persarafan.
Hal yang paling potensial untuk dimanfaatkan dari limbah ikan yaitu
bagian minyak ikan yang berupa omega 3. Tahapan yang harus dilalui untuk
pemanfaatan minyak limbah ikan menjadi suatu sediaan yang lebih bernilai guna
yaitu terlebih dahulu melakukan pembuatan konsentrat asam lernak omega-3 dari
minyak limbah pengalengan ikan sarden dengan rnetode kristalisasi urea. Kondisi
optimum dicapai pada penarnbahan urea sebanyak 2,O kali sehingga diperoleh
konsentrat dengan bilangan iod 252,80, total EPA dan DHA 13,47 mg/g, bilangan
peroksida 2,98 meq/kg, dan angka TBA 8,72 (Mustikawati, 1998).

Setelah didapatkan konsentrat minyak ikan, ditemui lagi masalah lain


yakni terkait sifat minyak ikan yang mudah teroksidasi dan bau amis sehingga
dalam penyajiannya dibutuhkan suatu teknologi berupa mikroenkapsulasi atau
mikroemulsi

untuk

menghilangkan

bau

amisnya

serta

meningkatkan

bioavailabilitasnya. Selain itu, dengan pembuatan mikroemulsi ini dapat


menjawab tantangan nilai estetik seperti kenampakan yang menarik maupun nilai
organoleptik seperti rasa, aroma, dan tekstur yang harus stabil selama
penyimpanan, pengiriman, dan penjualan.
Mikroemulsi minyak ikan dari limbah pengalengan ikan selanjutnya dibuat
menjadi bentuk sediaan berupa sediaan emulsi cair dengan memberikan bahanbahan tambahan (eksipien) yang sesuai seperti pengawet, pewarna, pemanis, dan
sebagainya sehingga menghasilkan produk akhir yang mendapatkan respon baik
dari segi penerimaan konsumen. Produk nutrasetika berupa mikroemulsi omega 3
dari limbah ikan sarden masih belum dikembangkan secara maksimal di
masyarakat.
Beberapa sumber data menyebutkan bahwa sediaan emulsi dari minyak
ikan murni maupun dari minyak ikan limbah pengalengan ikan memberikan
efektifitas dan manfaat yang sama meskipun memang membutuhkan jumlah
bahan baku yang relatif lebih banyak. Selama ini produk yang beredar di pasaran
adalah emulsi omega 3 dari minyak ikan seutuhnya, bukan dari limbah
pengalengan ikan. Mengingat pemanfaatan limbah pengalengan minyak ini dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan pengurangan limbah yang
terbuang, maka perlu adanya pengembangan produk ini menjadi skala industri
agar meningkatkan pemanfaatan potensi laut Indonesia.

BAB V
PENUTUP

5. 1 Kesimpulan
Minyak ikan berupa omega 3 dari limbah proses pengalengan ikan sarden
dapat diproses menjadi suatu produk nutrasetika dengan menggunakan teknologi
mikroemulsi yang kemudian dibuat menjadi sediaan emulsi cair dan dapat
dikembangkan secara lebih luas untuk dikonsumsi masyarakat sebagai nutrisi
esensial tambahan dari luar yang memiliki manfaat besar bagi kesehatan tubuh
terutama pada kesehatan kardiovaskular dan perkembangan syaraf otak.

5.2 Saran
Aplikasi sediaan nutrasetika minyak ikan omega 3 dari limbah
pengalengan ikan sarden ini masih belum dikembangkan secara maksimal
sehingga dibutuhkan usaha yang lebih untuk mengenalkan produk ini ke
masyarakat luas dan kepada produsen sediaan farmasi khususnya. Dengan cara ini
kami berharap agar pemanfaatan limbah pengalengan ini menjadi semakin besar
sehingga makin banyak pihak yang diuntungkan dan lebih meminimalisasi limbah
yang terbuang.

DAFTAR PUSTAKA

Ayyatullah M.S. 2011. Pemanfaatan Limbah Pengalengan Ikan Tuna Sebagai


Hidrolisat

Protein

Serta

Aplikasinya

dalam

Olahan

Produk

Pangan. URL:http://zonasepta.com/ diakses tanggal 12 Agustus 2011.


16.15
DeFelice SL. 1991. What is a nutraceutical ? The Foundation for Innovation in
Medicine.

http://www.pharmacologyweekly.com/articles/definition-

nutraceutical-products-market (Last accessed on 7/9/2009). Diakses 17


Desember 2014. 15.20.
Ferarro V, Cruz IB, Jorge RF, Malcata FX, Pintado ME, Castro PML.
2010. Valorisation of Natural Extract From Marine Source Focused On
Marine By Product: A Review. Food Research International 43: 22212233
Irawan,

G.

2006.

Prospek

URL:http://www.sinarharapan.com/oto.html.

Biodiesel

Cerah.

Diakses 12 September

2013. 12.45
Mustikawati, Lina. 1998. Mikroenkapsulasi Konsentrat Asam Lemak Omega-3
dari Minyak Limbah Pengalengan Ikan Lemuru (Sardinella Lemuru)
dengan Koaservasi Kompleks. Bogor : Jurusan Teknologi Pangan Dan
Glzl Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor
Rasyid, Abdullah. 2003. Asam Lemak Omega-3 Dari Minyak Ikan . Oseana,
Volume XXVIII no. 3
Susilawati. 1994. Isolasi Asam Lemak Omega-3 dan Bantalan Mata Ikan Tuna.
Laporan Penelitian Pusat Antar Univer-sitas Pangan dan Gizi, Institut
Pertanian Bogor. Bogor : Institut Pertanian Bogor.
Susanto, E dan Fahmi, AS. 2014. Senyawa Fungsional dari Ikan: Aplikasinya
dalam Pangan. Review Vol.'1'No.'4''Jurnal'Aplikasi'Teknologi'Pangan

LAMPIRAN

Lampiran satu
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Anggota

: Titi Afriyanti

NIM

: 1106008492

Jurusan/Prodi

: Farmasi

Semester

:7

Tempat dan Tanggal Lahir

: Cirebon, 21 April 1993

Jenis Kelamin

: Perempuan

Lomba Yang Telah Diikuti

: Olimpiade Ilmiah Mahasiswa UI 2014

Nama Anggota

: Rahmaningtyas Nurifahmi

NIM

: 1106002601

Jurusan/Prodi

: Farmasi

Semester

:7

Tempat dan Tanggal Lahir

: Purworejo, 12 Oktober 1993

Jenis Kelamin

:P

Lomba Yang Telah Diikuti

: National Health Paper Competition Unair 2014


Call for Paper Mipa Untuk Negeri, UI 2014

Nama Anggota

: Sulistiyaningsih

NIM

: 1106011562

Jurusan/Prodi

: Farmasi

Semester

:7

Tempat dan Tanggal Lahir

: Klaten, 10 Oktober 1994

Jenis Kelamin

: Perempuan

Lomba Yang Telah Diikuti

: Call for Paper Mipa Untuk Negeri, UI 2014

10

Lampiran kedua
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA

Yang bertandatangan dibawah ini:


Nama Lengkap

: Titi Afriyanti

NIM

: 1106008492

Tempat/ Tanggal Lahir

: Cirebon/ 21 April 1993

Fakultas/ Universitas

: Farmasi/ Universitas Indonesia

Alamat Rumah

: Jl. Al Hidayah 49 A RT/RW 01/09 Beji Timur,


Depok 16424

Dengan ini menyatakan bahwa karya dengan judul Produk Nutrasetika


Omega 3 Limbah Ikan Sarden : Alternatif Pemanfaatan Sisa Hasil Laut belum
pernah diplublikasikan pada jurnal ilmiah dan belum pernah menjuarai
perlombaan di tingkat Nasional/Internasional sebelumnya serta tidak mengandung
unsur plagiat di dalamnya.
Demikianlah pernyataan ini dibuat dalam keadaan sadar dan tanpa ada
unsur paksaan dari siapapun. Jika dikemudian hari ditemukan ketidakbenaran
informasi, maka saya bersedia didiskualifikasi atau pun dibatalkan dari status
juara jika nanti menjadi juara dalam perlombaan ini.

Depok, 19 Desember 2014

Titi Afriyanti
NIM. 1106008492

11

Lampiran 3. KTM Peserta

KTM Ketua

KTM Anggota

12

You might also like