You are on page 1of 9

MOTOR INDUKSI 3-FASA

Motor induksi 3-fasa lebih dari 100 tahun dan jelas-jelas banyak perubahan desain dan variasi telah
muncul selama bertahun-tahun. Namun karakteristik dasar tertentu tetap sama dan itu adalah masalah
yang melekat fitur ini menyebabkan yang lembut mulai elektronik bertujuan untuk memecahkan.
1. Direct-On-Line
Reduced Voltage Starting:
2. Star/Delta
3. Auto Transformer
4. Soft Starts

1. Direct-On-Line
Metode utama dari mulai motor AC langsung-on-line mulai. Ini berarti saklar elektro-mekanis dibuka
dan ditutup untuk menghentikan dan mulai motor.
DOL Starting

DOL Motor Start Characteristics

Kekurangan

Listrik
Tinggi lonjakan arus (biasanya 6 x beban penuh yang dapat menyebabkan beberapa masalah)
Kebutuhan atas ukuran instalasi (sangat penting pada generator dan perlengkapan makan UPS)
Batas Ekspansi
Mengurangi pelayanan kehidupan komponen listrik
Mekanis

Berlebihan mulai berlaku sejak torsi (biasanya 2,5 x beban penuh)


Meningkatkan keausan pada komponen rantai drive
Mengurangi pelayanan kehidupan komponen mekanik kembali ke atas

2. Star / Delta
Metode ini membutuhkan baik sambungan untuk setiap tahap (enam dalam semua) untuk dibawa ke
starter. Tiga kontaktor digunakan untuk pertama menghubungkan motor dalam bintang dan kemudian
ke delta setelah waktu tertentu. Menghubungkan motor di bintang mengurangi tegangan yang diberikan
ke masing-masing lilitan menjadi sekitar 60% dari tegangan line. Hal ini akan mengurangi torsi awal dan
saat ini (biasanya 3,5 x FLC). Setelah waktu tertentu motor diaktifkan untuk sambungan delta dan
kemudian berjalan seolah-olah langsung on-line. keunggulan utamanya adalah bahwa itu adalah relatif
sederhana dan biaya rendah. Masalah utama dengan metode ini adalah bahwa tingkat tegangan
berkurang adalah dalam satu panggung dan adalah tetap. kadang-kadang tegangan ini tidak ideal, torsi
menghasilkan (65% dari torsi beban penuh) mungkin terlalu kecil dan motor warung atau tidak
memberikan percepatan lengkap, atau jika terlalu besar motor masih dimulai dengan merebut
diucapkan. Bintang / transisi delta akan menghasilkan arus dan torsi puncak kedua yang hampir setara
dengan memiliki dua direct-on-line dimulai. Pada beberapa beban motor kadang-kadang hampir warung
selama masa transisi. Metode ini mulai tidak namun memiliki keuntungan menjadi biaya rendah dan
solusi sederhana jika keterbatasan yang dapat ditoleransi.
Star/Delta Starter

Keuntungan

Biaya rendah dan sederhana


Kekurangan

Torsi terlalu tinggi - menyebabkan merebut


Torsi terlalu rendah - kios motor
Transisi puncak sampai 20 x Dalam
Motor dapat kios dalam transisi

3. Auto Transformer
Metode ini menggunakan tindakan trafo untuk menurunkan tegangan diterapkan pada motor dan saat
dilihat oleh pasokan. Sebuah torsi ditingkatkan / rasio amp dicapai dan mulai saat ini biasanya 3 x FLC,
tergantung pada tegangan di rap yang dipilih. Biasanya tegangan diterapkan ke motor dalam langkahlangkah tegangan melalui transformator dengan keran yang dipilih melalui kontaktor. tappings khas
adalah 50%, 70%, diikuti dengan tegangan penuh diterapkan pada motor. Kelemahan utama adalah
ukuran dan biaya, dan tentu saja mekanik merebut di aktifkan tidak terkendali dan masih bisa
menimbulkan masalah. Juga setelah tappings telah dipilih, mungkin perlu mengubah mereka sesuai
dengan perubahan parameter beban.
Auto Transformer Starter

Keuntungan

Operasi sederhana
Kekurangan

Miskin pengendalian
Tebal
Sangat Mahal

4. Soft Mulai
Awal lunak ini dirancang untuk menerapkan tegangan disesuaikan dengan motor dan menaikkan
tegangan ini secara bertahap selama periode akselerasi dapat dipilih oleh pengguna. Waktu percepatan
yang tergantung pada aplikasi dan karakteristik yang diinginkan. Keuntungan tambahan dari metode ini
pengendalian tegangan berkurang adalah bahwa motor juga dapat dihentikan secara bertahap dengan
perlahan-lahan mengurangi tegangan output ke penawaran. fitur 'Soft Stop' berhenti mulus di industri
banyak proses seperti pompa, dimana berhenti cepat dapat mengakibatkan dalam 'air palu' dan
kerusakan mekanis.
Soft Starter

Keuntungan

Mengurangi arus start


Mengurangi mulai torsi
Kurang stres mekanis
Peningkatan kontrol percepatan dan perlambatan

DASAR - DASAR MOTOR INDUKSI 3 PHASA | PRINSIP


KERJA MOTOR 3 FASA
Teori Dasar Motor Induksi Tiga Fasa. Motor induksi adalah suatu mesin listrik yang merubah energi listrik
menjadi energi gerak dengan menggunakan gandengan medan listrik dan mempunyai slip antara medan
stator dan medan rotor. Motor induksi merupakan motor yang paling banyak kita jumpai dalam industri.
Stator adalah bagian dari mesin yang tidak berputar dan terletak pada bagian luar. Dibuat dari besi
bundar berlaminasi dan mempunyai alur alur sebagai tempat meletakkan kumparan.
Rotor sangkar adalah bagian dari mesin yang berputar bebas dan letaknya bagian dalam. Terbuat dari
besi laminasi yang mempunayi slot dengan batang alumunium / tembaga yang dihubungkan singkat pada
ujungnya.
Rotor kumparan ( wound rotor ), Kumparan dihubungkan bintang dibagian dalam dan ujung yang lain
dihubungkan dengan slipring ke tahanan luar. Kumparan dapat dikembangkan menjadi pengaturan
kecepatan putaran motor. Pada kerja normal slipring hubung singkat secara otomatis, sehingga rotor
bekerja seperti rotor sangkar.

Keuntungan motor tiga phasa :

Konstruksi sangat kuat dan sederhana terutama bila motor dengan rotor sangkar.

Harganya relatif murah dan kehandalannya tinggi.

Effesiensi relatif tinggi pada keadaan normal, tidak ada sikat sehingga rugi gesekan kecil.

Biaya pemeliharaan rendah karena pemeliharaan motor hampir tidak diperlukan.

Kerugian Penggunaan Motor Induksi

Kecepatan tidak mudah dikontrol

Power faktor rendah pada beban ringan

Arus start biasanya 5 sampai 7 kali dari arus nominal

Prinsip kerja Motor 3 Phasa


1.
Bila sumber tegangan tiga phasa dipasang pada kumparan stator, maka pada kumparan
stator
akan
timbul
medan
putar
dengan
kecepatan, ns =
120f/P , ns
= kecepatan sinkron, f = frekuensi sumber, p = jumlah kutup
2.
Medan putar stator akan memotong konduktor yang terdapat pada sisi rotor, akibatnya
pada kumparan rotor akan timbul tegangan induksi ( ggl ) sebesa E2s = 44,4fn . Keterangan : E
= tegangan induksi ggl, f = frekkuensi, N = banyak lilitan, Q = fluks
3.
Karena kumparan rotor merupakan kumparan rangkaian tertutup, maka tegangan induksi
akan menghasilkan arus ( I ).
4.

Adanya arus dalam medan magnet akan menimbulkan gaya ( F ) pada rotor.

5.
Bila torsi awal yang dihasilkan oleh gaya F pada rotor cukup besar untuk memikul torsi
beban, maka rotor akan berputar searah dengan arah medan putar stator.
6.
Untuk membangkitkan tegangan induksi E2s agar tetap ada, maka diperlukan adanya
perbedaan relatif antara kecepatan medan putar stator (ns) dengan kecepatan putar rotor (nr).
7.
Perbedaan antara kecepatan nr dengan ns disebut dengan slip ( S ) yang dinyatakan
dengan Persamaan S = ns-nr/ns (100%)
8.
Jika ns = nr tegangan akan terinduksi dan arus tidak mengalir pada rotor, dengan
demikian tidak ada torsi yang dapat dihasilkan. Torsi suatu motor akan timbul apabila ns > nr.
9.
Dilihat dari cara kerjanya motor tiga phasa disebut juga dengan motor tak serempak atau
asinkron.

Motor induksi terdiri atas dua bagian utama yaitu rotor dan stator. Ada dua jenis rotor yaitu rotor sangkar dan
rotor belitan. Stator dibuat dari sejumlah stampings dengan slots untuk membawa gulungan tiga fase.
Gulungan ini dilingkarkan untuk sejumlah kutub yang tertentu.
Stator merupakan bagian yang diam dari motor induksi tiga fasa, pada bagian stator terdapat beberapa slot
yang merupakan tempat kawat (konduktor) dari tiga kumparan tiga fasa yang disebut kumparan stator, yang
masing-masing kumparan mendapatkan suplai arus tiga fasa, maka pada kumparan tersebut segera timbul
medan putar. Dengan adanya medan magnet putar pada kumparan stator akan mengakibatkan rotor berputar,
hal ini terjadi karena adanya induksi magnet dengan kecepatan putar rotor sinkron dan kecepatan putar stator.
Konstruksi stator terdiri dari :
1.

Rumah stator yang terdiri dari besi tuang

2.

Inti stator yang terbuat dari besi lunak atau baja silikon

3.

Terdapat slot untuk menempatkan kawat belitan

4.

Belian stator yang terbuat dari tembaga

Gambar Konstruksi stator

Gambar Bentuk belitan stator


Ada dua macam jenis Rotor pada motor induksi yaitu rotor sangkar dan rotor belitan. Rotor sangkar (squirrel
cage rotor); kawat rotor terdiri dari batang-batang tembaga yang berat, aluminium atau alloy yang dimasukkan
ke dalam inti rotor. Masing-masing ujung kawat dihubungkan singkat dengan end-ring.
Motor induksi dengan rotor belitan mempunyai rotor dengan belitan kumparan tiga fasa sama seperti
kumparan stator. Kumparan stator dan rotor juga mempunyai jumlah kutub yang sama. Penambahan tahanan
luar sampai harga tertentu, dapat membuat kopel mula mencapai harga kopel maksimmnya. Kopel mula yang
besar memang diperlukan pada saat start. Motor induksi jenis ini memungkinkan penambahan (pengaturan)
tahanan luar. Tahanan luar yang dapat diatur ini dihubungkan ke rotor melalui cincin. Selain untuk
menghasilkan kopel mula yang besar, tahanan luar dapat diperlukan untuk membatasi arus mula yang besar
pada saat start. Disamping itu dengan mengubah ubah tahanan luar, kecepatan motor dapat diatur.

Gambar Rotor belitan

Gambar Rotor sangkar bajing


Pinsip kerja motor induksi tiga fasa
Perputaran motor pada mesin arus bolak balik ditimbulkan oleh adanya medan putar (fluks yang berputar)
yang dihasilkan dalam kumparan statornya. Medan putar ini terjadi apabila kumparan stator dihubungkan
dalam fasa banyak umumnya fasa 3. hubungan dapat berupa hubungan bintang atau delta.

Ada beberapa prinsip kerja motor induksi:


1. Apabila sumber tegangan 3 fasa dipasang pada kumparan medan (stator), timbullah medan putar dengan
kecepatan ................rpm dengan fs = frekuensi stator (Stator line frequency) atau frekuensi jala-jala dan p =
jumlah kutub pada motor.
2. Medan stator tersebut akan memotong batang konduktor pada rotor.
3. Akibatnya pda kumparan jangkar (rotor) timbul tegangan induksi (ggl).
4. Karena kumparan jangkar merupakan kumparan tertutup, ggl (E) akan menghasilkan arus (I).
5. Adanya arus (I) didalam medan magnet menimbulkan gaya (F) pada rotor.
6. Bila kopel mula yng dihasilkan oleh gaya (F) pada rotor besar akan memikul kopel beban, rotor akan
berputar searah dengan medan putar stator.
7. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa tegangan induksi timbul karena terpotongnya batang konduktor
(rotor) oleh medan putar stator. Artinya agar tegangan terinduksi diperlukan adanya perbedaan relatif antara
kecepatan medan stator dengan kecepatan berputar rotor (nr).
8. Perbedaan kecepatan antara dan disebut slip (S) dinyatakan dengan:
9. Bila = , tegangan tidak akan terinduksi dan arus tidak mengalir pada kumparan jangkar rotor, dengan
demikian tidak dihasilkan kopel. Kopel motor akan ditimbulkan apabila lebih kecil dari .
10. Dilihat dari cara kerjanya, motor induksi disebut juga sebagai motor tak serempak atau asinkron.

You might also like