You are on page 1of 8

LATAR BELAKANG

Diantara ektoparasit ikan besar Copepoda merupakan parasit yang melekat pada
insang. Parasit ini berada pada tiga tingkat yang berbeda yaitu : Pertama dalam biota liar
parasit ini memiliki beberapa dampak terhadap kematian ikan, karena parasit ini menyerang
ikan tanpa disadari. Beberapa spesies dari Copepoda dapat melemahkan ikan, mengganggu
sistem reproduksinya dan pertumbuhannya, sehingga berat ikan menjadi berkurang. Adapun
beberapa orang berpendapat bahwa copepoda bersifat patogen bahkan dapat menimbulkan
kematian pada ikan dalam jumlah yang banyak. Kedua, parasit Copepoda dapat dijadikan
sebagai penanda suatu taksonomi biogeografis bahkan hibridisasi. Ketiga, parasit Copepoda
dapat digunakan sebagai indikator kualitas perairan. Di benua afrika sendiri studi antara
ekologi dan taksonomi tentang parasit ikan masih terpisah-pisah sehingga ketersediaan
informasi tentang parasit ikan di Burkina Faso, Afrika masih terbatas.
Ikan merupakan sumber daya yang memiliki kandungan gizi yang besar. Begitupun
budidaya ikan di Burkina Faso telah menjadi industri yang pertumbuhannnya tinggi dan
hasil dari peternakan ikan ini sangat besar, sehingga dikatakan sebagai pengembangan baru
yang hasilnya terbesar kedua setelah dibidang swasta dan sektor publik. Pengembangan
baru ini yakni budidaya ikan dapat tumbuh karena adanya permintaan yang besar dari
penduduk yang tinggal di perkotaan maupun di pedesaan. Selain itu juga pertumbuhan
penduduk yang terus meningkat di afrika sehingga kebutuhan akan terus meningkat. Banyak
peternak ikan di Burkina Faso yang terkena kasus morbiditas dan mortalitas yang terjadi
pada peternakan ikan mereka,telah dilaporkan sebelumnya oleh (zigani, pers.com). situs
tersebut memberikan kesempatan kepada para ahli biologi dan dokter hewan untuk
menyelidiki apa yang menjadi penyebab adanya morbiditas dan mortalitas pada budidaya
ikan tersebut.
Diketahui bahwa parasit tersebut merupakan ancaman utama dan akan terus
berdampak lebih berat lagi apabila ikan tersebut dimakan oleh pemangsa atau manusia.
Copepoda merupakan parasit yang mempunyai kemampuan beradaptasi yang luar biasa
dengan semua organisme air. Ikan dan ampibi merupakan spesies yang sangat mudah
beradaptasi dengan Copepoda sehingga kemungkinan untuk terserang parasit tersebut
sangat besar. Begitu pula pada budidaya ikan (peternakan ikan) dapat terserang oleh parasit

Copepoda (terinfeksi penyakit). Beberapa gejala diantaranya ialah dapat menyebabkan


perkembangan jaringan insang dan dapat menimbulkan kematian pada ikan tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti seberapa besar parasit Copepoda yang
tumbuh pada ikan di Burkina Faso dan untuk mencegah parasit Copepoda tidak menyerang
ikan sehingga dapat meningkatkan produksi ikan untuk kebutuhan pangan yang lebih besar,
baik di perkotaan maupun di pedesaan.

TINJAUAN PUSTAKA

METODOLOGI
1. BAHAN DAN METODE
Pengambilan sampel dilakukan antara februari 2009 dan desember 2010. Ikan yang
dijadikan sample berasal dari nelayan yang berjualan disalah satu tempat yang terpilih yaitu
Bazga, Bagr, Di (sungai sourou dan Loumbila. Ikan yang masih segar tersebut dibawa ke
laboratorium. Semua spesies ikan diidentifikasi dan diberikan penomoran pada setiap
spesies dengan menggunakan kunci identifikaasi yang dikenalkan oleh Leveque et al.
(1990,1992) . Identifikasi dilakukan dengan cara pengukuran terhadap ikan tersebut, yaitu
mulai dari moncong hingga kelengkungan ekor dengan menggunakan Ichtyometer.
Copepoda merupakan parasit ikan yang menyerang insang. Parasit ini sangat jelas
terlihat ketika ikan yang diidentifikasi tersebut dilakukan pemotongan dengan
menggunakan gunting halus pada bagian lengkungan insang yang kemudian diamati
dibawah Mikroskop Binokuler. Sebelum diamati dibawah mikroskop spesimen Copepoda

ini difiksasi terlebih dahulu dalam 70% AFA (Alcohol Formaldehyde Acetic Acid) dan 70%
Etanol selanjutnya dibersihkan dalam 90% Asam Laktat. Agar parasit tersebut dapat terlihat
maka digunakan pelengkap yang dipasang dibawah mikroskop binokuler sehigga
memudahkan untuk menggambar parasit tersebut. Kemudian digunakan mikroskop cahaya
untuk mengidentifikasi copepoda yang ukurannya lebih kecil.
II.

HASIL
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa parasit copepoda memiliki tiga genus yang

berbeda yaitu genus Lernaeogiraffa, Dyphorus dan Lamproglena,. Dan setiap genusnya
diwakili oleh satu spesies.
Di bawah ini merupakan hasil identifikasi dari beberapa genus copepoda yaitu :

Gambar 1: (a) Dysphorus torquatus, (b) Lernaeogiraffa heterotidicola

Gambar 2 : Lernaeogiraffa heterotidicola (a-c), Lamproglena monodi (d-e) and


Dysphorus torquatus (f)
a) Dua parasit di toto yang tertanam didaerah yang sama perhatikan tanda panah
pada gambar.
b) Parasit di toto tertanam dalam lengkungan, perhatikan tanda panah (x10)
c) Penematan parasit dilengkungan. Perhatikan bagaimana letak lengkungan insang
(kepala panah) dan cephalotorax (panah)
d) Parasit toto terpisah (x 50)
e) Parasit melekat pada lamellae insang (kepala panah perbesaran x100)
f) Parasit di toto terpisah, perhatikan dua wilayah atas (panah perbesaran 10)
Genus Lernaeogiraffa Zimmermann,1992: Copepoda dari genus Larnaeogiraffa
diantaranya tubuh memanjang, memutar pada sudut 90 0 1800 dibagi menjadi empat bagian
yaitu: kepala menyatu dengan segmen toraks pertama, dibagian posterior tubuh ( trunk)
mengalami pengentalan.
Dalam penelitian ini hanya satu spesies yang diidentifikasi yaitu spesies Copepoda dari
genus Lernaeogiraffa
Lernaeogiraffa heterotidicola:
Ikan yang terinfeksi

: Heterotis niloticus (Cuvier, 1829) (Osteoglossidae)

Habitat

: lengkung insang dan tulang

Lokasi

: Di ( sungai Sourou)

Rata- rata ikan yang terinfeksi

: 20.86% (63 ikan yang terinfeksi dari 302 yang diteliti)

Parasit ini menyerang tubuh ikan pada empat bagian yang berbeda- beda yaitu:

Pada bagian cephalothorax terdapat 4 tonjolan


Bagian dada
Segmen genital ( 2 tonjolan dibagian anterior dan 2 tonjolan dibagian posterior)
Bagian perut

Parasit Copepoda melekat pada lengkung insang, dan ada juga ikan yang terinfeksi 2 parasit
sekaligus. Untuk mengetahui karakteristik morfometrik parasit tersebut maka akan dikelompokkan
dalam dalam tabel 1.
Lernaeogiraffa heterotidicola adalah parasit Copepoda yang paling banyak dan pertama
kalinya ditemukan

di Sudan Sungai Nil, parasit ini juga menyerang ikan nila. ( Oleh

Zimmermann). Selain itu juga Fryen mendokumentasikan kejadian yang sama di danau Victoria.
Parasit selanjutnya yang diidentifikasi adalah parasit dari genus Dysphorus yang memiliki
karakteristik sebagai berikut, tubuhnya memanjang, memutar pada suhu 180 0 yang mencakup
kepala, leher, peut, dan kepala bercabang dua. . Berikut gambaran mengenai parasit tersebut:
Dysphorus torquatus :
Ikan yang terinfeksi

: Heterotis niloticus (Cuvier, 1829) (Osteoglossidae)

Habitat

: lengkung insang dan tulang

Lokasi

: Di ( sungai Sourou)

Rata- rata ikan yang terinfeksi

: 12,91% (39 ikan yang terinfeksi dari 302 yang diteliti)

Tubuh parasit Copepoda memiliki empat bagian yang berbeda yaitu:

Cephalothora
Tubuh
Segmen genital

: yang terdiri dari kepala yang bercabang dua


: berkaitan dengan thorax yang sangat panjang
: terdapat dua tonjolan yaitu 2 tonjolan bagian anterior dan 2 tonjolan

bagian posterior
Perut

: pendek

Parasit ini berada pada lengkungan insang ikan nila yang ditemukan di Sudan dan parasit yang sama
pula ditemukan di Burkina, Faso Afrika.
Parasit yang ketiga ialah Genus Lamproglena Nordmann,1832, Genus ini memiliki bagian
tubuh diantaranya Cephlothorax, toraks, dan perut. Kemudan memiliki antenna yang dibatasi oleh
setae, dan memiliki cakar yang melengkung
Table1: Measurements (in mm) of species of copepods

Fig. 3: Lamproglena monody, a) Ovigerous female (in toto), b) Cephalothorax (side view), c)
Furca; d) Cephalothorax (front view), e) Maxilliped (Mxp), f) Maxilla II (Mx2)

Selama penelitian pada parasit Copepoda di Burkna Faso ditemukan salah satu spesies
Lamproglena monoodi dari genus Lamproglena.
Lamproglena monoodi Capart, 1994 ;
Ikan yang terinfeksi

: Oreochrom niloticus

(Linnaeus,

1758)

(Cichlidae)
Habitat parait

: Filamen insang

Lokasi

: Bagr, Bazga and Loumbila

Rata- rata ikan yang terinfeksi

: 3.60% (9 ikan terinfeksi dari 250 yang diteliti)

Berikut gambaran mengenai parasit tersebut: tubuhnya ramping, kepala lebih panjang
dan menyatu dengan segmen toraks dan membentuk cephalothorax.
Selain itu parasit tersebut memiliki antenna I (A1) yang sejajar dengan sumbu tubuh dan
membentuk membentuk alur dengan kepala ( gambar 3b). Dan setiap antenna terbentuk dari
dua segmen yang terpisah yaitu pada bagian basal yang luas dan bagian distal yang sempit.
Lamproglena monodi adalah parasit adalah parasit copepoda yang ditemukan pertama
kalinya oleh Capart (1944) di bekas Kongo Belgia (DRG) di Seranochromis
Thumbergil(Cichlidae) yang memilki karakteristik yang sama dengan parasit yang telah
dijeaskan oleh capart (1944). Dengan adanya parasit Lamproglena monodi di Burkina Faso
membantu memperluas jangkauan geografis daerah tersebut

You might also like