You are on page 1of 3

3. Disebut juga organ limfoid karena merupakan rumah dari limfosit.

Sumsum tulang : Jaringan lunak di bagian tengah tulang yang merupakan sumber
berbagai sel darah, termasuk sel darah putih yang merupakan sel imun.

Pembuluh limfe : pembuluh limfe berada sangat dekat dan paralel dengan pembuluh
darah, sehingga sel dan cairan tubuh dapat saling bertukar yang menyebabkan system
limfatik mampu memonitor invasi mikroba.

Kelenjar getah bening (nodus limfatik) : berada pada leher, ketiak, abdomen, dan
lipatan paha. Setiap KGB memiliki kompartemen khusus dimana sel imun berkumpul.

Sel-sel imun :
1. Fagosit : granulosit , makrofag (monosit yang keluar dari peredarah darah), dan
dendrtic cells
2. Sel limfosit : T & B
3. Komplemen : terbentuk dari 25 protein, berperan dalam dilatasi pembuluh darah
yang menyebabkan kemerahan, panas, bengkak, dan nyeri (rubor, calor, tumor,
dolor)

4. Mekanisme sel limfosit saat terjadi invasi bakteri :

Helper T Cell : Fagosit memakan bakteri antigen muncul pada permukaan fagosit
fagosit memberikan antigen pada Helper T Cell Helper T Cell aktif Helper T Cell
memproduksi protein yang mengaktifkan B Cell dan Killer T Cell

Killer T Cell : memiliki reseptor untuk mengenal sel tubuh yang terinfeksi virus atau
bakteri (lebih sering virus) kemudian menyerangnya dan juga membunuh sel-sel kanker

B Cell : B Cell mencari antigen yang cocok dengan reseptornya B Cell diaktifkan oleh
Helper T Cell B Cell memproduksi Plasma dan Sel Memori Plasma memberntuk
antibody yang sesuai dengan benda asing yang masuk, sedangkan Sel Memori mengingat
benda asing yang pernah masuk

6. Cairan celah gusi : merupakan cariran yang berada di antara celah gusi, mengandung
leukosit serta komponen selular dan humoral yang memiliki respons inflamasi jika terjadi
perdangan seperti gingivitis dan periodonsitis.

7. Hormon : Ketika masa reproduksi, kekebalan pria dan wanita berbeda karena terdapat
beberapa hormone yang muncul. Contohnya, pada wanita hormone estrogen meningkatkan

produksi IgA dan IgG sehingga wanita lebih kebal terhadap infeksi, sedangkan pada pria
diproduksi hormone androgen yang dapat memperkecil resiko penyakit autoimun. Maka dari
itu, pria cenderung terkena infeksi sedangkan wanita cenderung terkena penyakit autoimun.

8. Cancers of the immune system : sel imun berkembang tidak terkontrol. Contohnya ketika
pembentukan plasma yang tidak terkontrol menyebabkan multiple myeloma, yaitu keadaan
ketika sel-sel plasma abnormal berkumpul pada sumsum tulang dan merusak bagian padat
tulang.

You might also like