Professional Documents
Culture Documents
MATERI INTI. 5
KARYA TULIS/ILMIAH BIDANG KESEHATAN
I. DESKRIPSI SINGKAT
Menulis karya ilmiah merupakan tugas yang tak dapat ditinggalkan oleh seorang
pemangku jabatan fungisonal kesehatan. Kepiawaian seseorang dalam menulis
dapat terasah bila ia rajin melakukannya.
Membuat karya ilmiah pada pemangku jabatan fungsional kesehatan merupakan
salah satu kegiatan pokok yang mempunyai nilai kredit yang relatif tinggi. Karya
ilmiah yang diciptakan selain dalam bentuk suatu model dan juga harus
dituangkan dalam bentuk tulisan atau disebut juga karya tulis.
Sebagai seorang profesional tentunya pemangku jabatan fungsional harus
memahami berbagai bentuk karya tulis dan terlebih lagi bagi tim penilai jabatan
fungsional harus benar-benar memahami apakah tulisan yang dinilai merupakan
suatu karya ilmiah yang murni, oleh karena itu pada modul ini akan diawali
dengan membahas tentang filosofi ilmu pengetahuan. Berdasarkan filosofi tersebut
akan dibahas ciri-ciri berbagai jenis karya tulis baik dalam bentuk resensi, laporan
buku, skripsi, tesis, disertasi, artikel, makalah, berita, laporan penelitian dan essei.
PUSDIKLAT APARATUR-2011
78
MODUL PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN JENJANG AHLI - PERTAMA
IV. METODE
CTJ
Curah pendapat
Mind Mapping
Latihan menulis karya tulis
PUSDIKLAT APARATUR-2011
79
MODUL PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN JENJANG AHLI - PERTAMA
PUSDIKLAT APARATUR-2011
80
MODUL PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN JENJANG AHLI - PERTAMA
dapat menilai kemampuan peserta setelah mendapatkan masukan tentang jenisjenis karya tulis dan penilaiannya.
Langkah 4. Penutup
Berdasarkan penilaian hasil penugasan fasilitator memberikan ulasan tentang hasil
tersebut dan hal-hal yang perlu mendapat perhatian khusus dalam mengenali
karya tulis dan penilaiannya dengan kalimat yang relatif singkat. Dan ulasan ini
juga dapat merupakan kesimpulan dari sesi ini.
VII. URAIAN MATERI
Pokok Bahasan 1.
KARYA TULIS DAN JENISNYA
a. Karya tulis / ilmiah
Pengertian karya tulis / ilmiah:
1) Karya ilmiah adalah tulisan tentang ilmu pengetahuan yang menyajikan
fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Fakta
dapat berasal dari pengamatan, uji laboratorium, studi pustaka, wawancara,
angket. (Rosidi).
2) Karya ilmiah adalah salah satu jenis karangan yang berisi serangkaian hasil
pemikiran yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya, suatu karangan
yang disusun berdasarkan penelitian, pengamatan ataupun peninjauan.
Membahas masalah secara obyektif sesuai fakta dengan menggunakan
metode-metode ilmiah dengan bahasa yang benar, jelas, ringkas dan
kemungkinan kecil salah tafsir.
3) Karya tulis ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan
fakta dan ditulis berdasarkan pendekatan dan metode ilmiah yang
ditujukan untuk kelompok pembaca tertentu. Dikatakan ilmiah karena
memahami syarat sistematik, generalisasi, eksplanasi dan terkontrol.
4) Karya ilmiah ditulis dan disusun secara sistematis menurut aturan atau
kaidah tertentu. Karya ilmiah harus didasarkan atas proses dan hasil
berpikir ilmiah melalui penelitian. Proses berpikir ilmiah menempuh
langkah-langkah tertentu yang disangga oleh 3 unsur pokok yakni
pengajuan masalah, perumusan hipothesis dan verifikasi data; dan hasilnya
ditulis secara sistematis menurut aturan-aturan metode ilmiah (Nana
Sujana).
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR-2011
81
MODUL PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN JENJANG AHLI - PERTAMA
PUSDIKLAT APARATUR-2011
82
MODUL PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN JENJANG AHLI - PERTAMA
Skripsi:
Karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan
pendapat orang lain yang harus didukung oleh dan fakta empiris
obyektif.
Tesis:
Karya ilmiah yang bersifat lebih mendalam daripada skripsi; thesis akan
mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian
sendiri.
Thesis memperbincangkan pengujian terhadap suatu hipothesa yang
biasanya ditulis oleh mahasiswa pasca sarjana.
Disertasi:
Adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat
dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih dengan
analisis terinci; yang mana dalil tersebut harus dipertahankan oleh
penulisnya dari penguji.
Berisi temuan penulis sendiri; biasanya orisinil.
7) Kritik
Adalah karya ilmiah berupa telaahan, dijelaskan kelebihan dan kekurangan
dari karya tulis yang dikritik dan diikuti dengan pendapat pengkritik.
Berisi:
Pendahuluan (ringkasan karya tulis yang dikritik)
Pembahasan: kelemahan dari karya ilmiah tadi dan pendapat pengkritik.
Kesimpulan dan Saran
8) Studi kepustakaan
Adalah penulisan karya ilmiah berdasarkan penelitian bibliografi secara
sistematis ilmiah yang meliputi pengumpulan bahan-bahan yang berkaitan
dengan sasaran penelitian, pengorganisasian serta penyajian data-data.
9) Modul
Adalah materi pelajaran yang disusun dan disajikan secara tertulis
sedemikian rupa, sehingga pembacanya diharapkan dapat menyerap
sendiri materi tersebut.
PUSDIKLAT APARATUR-2011
83
MODUL PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN JENJANG AHLI - PERTAMA
PUSDIKLAT APARATUR-2011
84
MODUL PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN JENJANG AHLI - PERTAMA
Pokok Bahasan 2.
PRINSIP-PRINSIP DAN TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH
a. Prinsip-Prinsip Penulisan Karya Ilmiah
Dalam penulisan karya ilmiah beberapa prinsip yang perlu kita ketahui:
1) Etika dalam penulisan karya ilmiah
Etika bagi seorang penulis ilmiah adalah memasukkan nilai-nilai moral dan
tanggung jawab ketika menggunakan komunikasi ilmiah dengan tujuantujuan mulia.
Beberapa landasan etika:
a) Penulis ilmiah harus akurat dalam menulis, penulis ilmiah harus betulbetul seksama.
b) Penulis ilmiah harus jujur dalam menulis.
c) Penulis ilmiah harus menjunjung tinggi tanggung jawabnya; bekerja
sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.
d) Penulis ilmiah tidak boleh mengganti fakta dengan dugaan.
e) Penulis ilmiah tidak boleh menyembunyikan kebenaran dengan
menggunakan dwimakna (ambiguitas).
f) Penulis ilmiah tidak boleh menggunakan ide orang lain tanpa member
keterangan secara jelas. Penulis ilmiah harus mencantumkan sumber
informasi suatu gagasan.
g) Penulis ilmiah tidak boleh melanggar hak cipta.
h) Penulis ilmiah tidak boleh berbohong dengan mengacu data statistik.
Penulis ilmiah yang memanipulasi data atau grafik, menggunakan uji
statistic secara ceroboh dan tidak tepat atau sengaja mengubah sampel
dikatakan tidak etis.
i) Penulis ilmiah tidak boleh memasukkan dugaan pribadi dalam
laporannya. Penulis ilmiah yang kurang obyektif dalam tulisannya
disebut tidak etis.
2) Proses berpikir ilmiah
a) Berpikir deduktif
Berpikir deduktif merupakan sebagian dari berpikir ilmiah. Logika
deduktif merupakan salah satu unsur dari methode logiko hipotetiko
verifikatif, dimana kita menarik kesimpulan dari pernyataan umum
menuju pernyataan-pernyataan khusus dengan menggunakan penalaran
atas rasio. Hasil dari berpikir deduktif dapat digunakan untuk
PUSDIKLAT APARATUR-2011
85
MODUL PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN JENJANG AHLI - PERTAMA
PUSDIKLAT APARATUR-2011
86
MODUL PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN JENJANG AHLI - PERTAMA
PUSDIKLAT APARATUR-2011
87
MODUL PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN JENJANG AHLI - PERTAMA
PUSDIKLAT APARATUR-2011
88
MODUL PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN JENJANG AHLI - PERTAMA
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan masalah
Tujuan penulisan
Manfaat penulisan
TINJAUAN PUSTAKA
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Populasi dan Sampel
Teknik Pengumpulan Data
Prosedur Penelitian
PEMBAHASAN
(Sub bab disesuaikan dengan butir-butir pertanyaan dalam
masalah)
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Daftar Pustaka
Lampiran (instrument, paparan data, biodata dan foto)
PUSDIKLAT APARATUR-2011
89
MODUL PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN JENJANG AHLI - PERTAMA
PUSDIKLAT APARATUR-2011
90
MODUL PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN JENJANG AHLI - PERTAMA
Penulisan akronim, yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf,
suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata
seluruhnya ditulis dengan
huruf kecil, misalnya: pemilu, rapim,
pimpro, tiang.
Jika dianggap perlu membentuk akronim, hendaknya diperhatikan
syarat-syarat berikut :
Jumlah suku kata akronim jangan melebihi jumlah suku kata yang
lazim pada kata Indonesia.
Akronim dibentuk dengan mengindahkan keserasian kombinasi
vocal dan konsonan yang sesuai dengan pola kata Indonesia yang
lazim.
c) Penulisan angka dan lambang
PUSDIKLAT APARATUR-2011
91
MODUL PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN JENJANG AHLI - PERTAMA
d) Penulisan kutipan
Menyisipkan kutipan dalam sebuah karangan ilmiah diizinkan
sepanjang mengikuti etika dan aturan yang berlaku. Tidak jarang
pendapat, konsep dan hasil penelitian dikutip kembali untuk dibahas,
ditelaah, dikritik atau diperkuat. Dengan kutipan sebuah tulisan akan
terkait dengan penemuan-penemuan atau teori- teori yang ada. Namun
peru diingat, kita mengutip apabila diperlukan.
Kutipan langsung:
Kutipan langsung merupakan pernyataan yang kita tulis dalam susunan
kalimat aslinya tanpa mengalami perubahan sedikitpun. Bahan yang
kita kutip harus direproduksi tepat seperti apa adanya sesuai sumber,
termasuk ejaan, tanda-tanda baca dan sebagainya.
Kutipan langsung kadang-kadang memang diperlukan dengan tujuan
untuk mempertahankan keaslian pernyataan itu. Seseorang mungkin
membuat pernyataan otentik, yang bila disalin ke dalam bentuk
pernyataan yang lain akan kehilangan keotentikannya.
Kutipan langsung tidak dapat dihindari mengenai hal-hal berikut:
Mengutip peraturan-peraturan hukum, undang-undang, anggaran
dasar, anggaran rumah tangga dan sebagainya.
Mengutip peribahasa, sajak, dialog drama.
Mengutip beberapa landasan pikiran yang dinyatakan dalam katakata yang sudah pasti.
Mengitup statement ilmiah dan mengutip ayat-ayat dari kita suci.
Kutipan tidak langsung:
Seorang ilmuwan dituntut untuk mampu menyatakan pendapat orang
lain dalam bahasa ilmuwan sendiri. Kutipan tidak langsung merupakan
pengungkapan kembali maksud penulis dengan kata-katanya sendiri;
jadi yang dikutip hanyalah pokok-pokok pikiran, atau ringkasan dan
kesimpulan dari sebuah tulisan, kemudian dinyatakan dengan
bahasanya sendiri.
Mengutip dari kutipan:
Mengutip dari kutipan harus dihindari, tetapi dalam keadaan terpaksa,
misalnya sulit menemukan sumber aslinya, mengutip dari kutipan
bukanlah suatu pelanggaran.
PUSDIKLAT APARATUR-2011
92
MODUL PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN JENJANG AHLI - PERTAMA
PUSDIKLAT APARATUR-2011
93
MODUL PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN JENJANG AHLI - PERTAMA
PUSDIKLAT APARATUR-2011
94
MODUL PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN JENJANG AHLI - PERTAMA
Pokok Bahasan 3.
TEKNIK PENULISAN KARYA TULIS
Strategi pemilihan topik, pembahasan topik dan judul karya tulis / ilmiah
1) Pemilihan Topik
Dalam pemilihan topik, Keraf menyatakan, penyusun karya ilmiah lebih bak
menulis sesuatu yang menarik perhatian dengan pokok persoalan yang benarbenar diketahui.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan:
Topik yang dipilih berada disekitar kita, baik disekitar pengalaman kita
maupun pengetahuan yang kita kuasai.
Topik yang dipilih hendaknya yang paling menarik perhatian kita.
Topik yang dipilih terpusat pada suatu segi lingkup yang sempit dan
terbatas. Hindari pokok masalah yang menyeret anda pada pengumpulan
informasi yang beraneka ragam.
Topik yang dipilih memiliki data dan fakta yang obyektif. Hindari topik
yang bersifat subyektif, seperti kesenangan atau angan-angan anda.
Topik yang dipilih harus anda ketahui prinsip-prinsip ilmiahnya walaupun
serba sedikit. Artinya topik yang dipilih jangan hal baru bagi anda.
Topik yang dipilih harus memilih sumber acuan, memiliki bahasa
kepustakaan yang akan memberikan informasi tentang pokok masalah yang
akan ditulis. Sumber kepustakaan dapat berupa buku, majalah, surat kabar,
brosur, surat keputusan, situs web atau undang-undang.
2) Pembahasan Topik
Pembahasan topik disini ditekankan pada pembatasan topik. Jika topik sudah
ditentukan dengan pasti sesuai dengan petunjuk, uji sekali lagi apakah topik
itu sudah cukup sempit dan terbatas atau masih terlalu umum dan
mengambang.
Teknik membatasi topik dapat dilakukan dengan pembuatan bagan
pembatasan topik.
Topik yang anda pilih tempatkan pada puncuk bagan, kemudian tariklah
cabang-cabang ke bawah untuk menemaptkan nama kota tempat masalah akan
digarap, seperti Jakarta, Medan, Bandung dst. Tariklah lagi ranting dari nama
kota yang Anda ketahui. Kalau pilihan Anda jatuh ke Bapelkes Cilandak,
pikirkan hal apa yang lebih menarik perhatian Anda, apakah segi kualitas dan
kuantitas kamar tidur atau resepsionis atau segi manajemen pelatihannya atau
lainnya?
Tariklah lagi garis anak-anak ranting ke bawah untuk menempatkan hal-hal
yang berkaitan dengan kegiatan Bapelkes Cilandak. Jika pilihan Anda
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR-2011
95
MODUL PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN JENJANG AHLI - PERTAMA
Bapelkes
Cilandak
Kamar tidur
Ciloto
Resepsionis
Lmh Abang
Pelatihan
Pelat.teknis
Penjenjangan
Prajabatan
Pim
PUSDIKLAT APARATUR-2011
96
MODUL PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN JENJANG AHLI - PERTAMA
Penutup
Seorang pemangku jabatan fungsional kesehatan dituntut untuk mahir menulis
karya ilmiah. Tak dapat disangkal kemahiran ini haruslah didasari oleh
pengetahuan tentang karya ilmiah itu sendiri dan kerajinannya berlatih
menulis.
Dalam modul ini dijelaskan beberapa pengertian tentang karya ilmiah, jenis
karya ilmiah, prinsip penulisan dan strategi pemilihan judul. Juga dijelaskan
bagaimana menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan etika penulisan.
Pemilihan judul menjadi penting, karena judul yang kurang greget
menyebabkan tak seorangpun berminat untuk membacanya.
Modul ini masih jauh dari sempurna, kritik dan saran sangat kami harapkan
agar modul ini dapat menjadi bahan belajar yang bermanfaat.
VIII. REFERENSI
PUSDIKLAT APARATUR-2011
97
MODUL PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN JENJANG AHLI - PERTAMA
IX. LAMPIRAN
KIAT-KIAT
PENULISAN
ILMIAH INTERNASIONAL
ARTIKEL
ILMIAH
DALAM
JURNAL
Pendahuluan
Penulisan artikel ilmiah dalam jurnal internasional sebenarnya tidak jauh
berbeda dengan penulisan artikel ilmiah pada jurnal nasional maupun lokal.
Namun barangkali ada sedikit perbedaan yang perlu disampaikan yang akan
diuraikan pada makalah ini. Salah satu kriteria artikel ilmiah bertaraf
internasional adalah bahwa artikel ilmiah tersebut haruslah diminati oleh dunia
internasional. Jadi sifatnya universal. Hanya jurnal-jurnal ilmiah pada bidang
tertentu saja (bahasa, budaya dll.) yang dapat memuat tentang artikel ilmiah
berskala lokal kedaerahan.
Ciri utama jurnal bertaraf internasional adalah menggunakan bahasa
internasional, editorial boards-nya berasal dari berbagai negara atau paling
sedikit mempunyai consulting editor dan reviewer dari berbagai negara serta
peredaran jurnal sangat luas di berbagai negara. Namun, sebuah jurnal berskala
internasional tidak harus memenuhi semua kriteria tersebut di atas. Kriteria
utama jurnal berskala internasional adalah bahwa jurnal tersebut diakui
mutunya dan menjadi referensi para ilmuwan internasional. Semakin banyak
dan sering ilmuwan internasional menyitasi isi jurnal bagi keperluan tulisan
ilmiah internasional maka semakin baik mutu jurnal yang bersangkutan. Jadi,
jurnal yang berbahasa Inggris tidak otomatis menjadi jurnal internasional.
Mempublikasikan artikel ilmiah pada jurnal bertaraf internasional mempunyai
beberapa manfaat antara lain artikel ilmiah sebagai hasil kegiatan penelitian kita
dapat dibaca oleh para ahli di seluruh dunia, yang dapat membawa nama kita
pribadi dan institusi menjadi harum. Selain itu, berdasarkan peraturan baru
tentang persyaratan kenaikkan pangkat dan jabatan dosen, publikasi ilmiah
internasional mendapat angka kredit yang besar yaitu 40. DIKTI melalui proyek
URGE di masa lalu menyediakan hadiah sebesar sepuluh juta rupiah bagi para
penulis yang mampu menerbitkan artikel ilmiah pada jurnal internasional yang
berkualitas.
1. Beberapa Definisi
a. Buku adalah terbitan tercetak tak berkala yang paling sedikit terdiri atas
49 halaman dan terjahit pada satu sisinya serta terlindung dalam sampul
sehingga merupakan satu jilid.
b. Pamflet adalah terbitan tercetak tak berkala yang paling sedikit terdiri atas
5 tetapi tidak lebih dari 48 halaman.
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR-2011
98
MODUL PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN JENJANG AHLI - PERTAMA
c. Berkala adalah terbitan dengan judul khas yang muncul secara teratur
(mingguan, bulanan, triwulanan, tahunan) atau tidak teratur untuk
rentang waktu tak terbatas.
d. Majalah (magazine) adalah terbitan berkala yang bukan harian, setiap
keluar diberi berhalaman terpisah, biasanya diidentifikasikan dengan
tanggal dan bukan dengan nomor berseri.
e. Jurnal (journal) adalah berkala berbentuk pamflet berseri berisi bahan
yang sangat diminati orang saat diterbitkan.
f. Buletin (bulletin) adalah berkala resmi yang dikeluarkan lembaga atau
organisasi profesi ilmiah serta memuat berita, hasil, dan laporan kegiatan
dalam suatu bidang.
g. Warkat warta (newsletter) adalah terbitan pendek berisi berita, termasuk
kemajuan keilmuah yang berisi catatan singkat yang mengutarakan materi
secara umum dan tidak mendalam.
h. Risalah (proceeding) berisi catatan jalan pertemuan, beserta pembahasan
yang terjadi, dan transaksi yang mumuat makalah yang dibacakan dalam
pertemuan ilmiah termaksud.
i. Majalah teknis ilmiah adalah berkala ilmiah yang berisi laporan hasil dan
temuan baru penelitian.
j. Berkala semi ilmiah adalah majalah sekunder yang memuat tulisan teknis
dengan cakupan yang bersifat siklopedia dan ditujukan buat kalangan
terpelajar yang buka ahli dalam bidang termaksud.
k. Berkala penyari (abstracting journal) adalah berkala sekunder yang hanya
berisikan abstrak atau ringkasan majalah primer.
l. Berkala tinjauan (review journal) adalah berkala yang memuat
pembahasan berbagai artikel ilmiah sejenis untuk memberikan gambaran
kemajuan menyeluruh suatu topik.
m. Majalah populer adalah berkala yang berisi tulisan ilmiah untuk orang
awam.
Artikel dalam sebuah jurnal dapat dibagi menurut jenisnya yaitu artikel asli
(original papers atau regular papers), artikel tinjauan (review papers), catatan
penelitian (research note) dan surat pembaca (letter to the editor).
Artikel asli biasanya merupakan artikel ilmiah hasil penelitian, atau dapat
berupa konsep-konsep asli yang dikembangkan dari artikel-artikel ilmiah
yang dipublikasikan. Artikel tinjauan biasanya merupakan artikel ilmiah
yang disusun berdasarkan telaah pustaka. Artikel tinjauan biasanya ditulis
oleh para pakar atas permintaan editor. Catatan penelitian merupakan
laporan ringkas tentang penelitian yang secara ilmiah sangat penting untuk
segera dipublikasikan. Surat pembaca biasanya merupakan komentar yang
membangun terhadap artikel-artikel yang dipublikasikan dalam suatu jurnal.
Penulis dapat memberikan jawaban atau penjelasan atas komentar pembaca.
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR-2011
99
MODUL PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN JENJANG AHLI - PERTAMA
PUSDIKLAT APARATUR-2011
100
MODUL PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN JENJANG AHLI - PERTAMA
maka kita dapat mengirim surat ke Editor in Chief atau Technical Editor untuk
mendapatkannya.
4. Penulisan Artikel
Kita harus membaca pedoman penulisan artikel dengan hati-hati agar tidak
terjadi kesalahan. Memang derajat pedoman tersebut berbeda-beda pada
setiap jurnal dari yang hanya garis besar saja sampai dengan yang sangat
rinci.
Informasi umum yang diberikan dalam panduan penulisan itu adalah format
penulisan (ukuran dan jenis kertas, spasi, penomoran halaman, jumlah baris
per halaman, margin dan penomoran setiap baris tulisan), penulisan title
page (judul artikel, penulis berserta alamatnya, alamat korespondensi dan
permintaan reprint), penulisan badan artikel.
Kita harus memperhatikan format pada jurnal terpilih. Sering terjadi editor
menolak suatu artikel ilmiah dikarenakan tulisan tersebut tidak memenuhi
persyaratan format yang telah ditentukan. Oleh sebab itu format harus
dicermati.
Hal yang pertama yang harus diperhatikan adalah ukuran dan jenis kertas.
Pada umumnya ukuran yang digunakan adalah A4 atau letter dengan berat
80 gram. Setelah itu perhatikan ukuran spasi (biasanya 2 spasi), ukuran
marjin kiri, kanan, atas dan bawah (bervariasi tergantung jurnal), ukuran font
(paling sedikit 10 point), petunuk penomoran halaman (atas atau bawah,
kanan, tengah atau bawah), batas jumlah halaman yang diijinkan, jumlah
baris per halaman (biasanya 20-25 baris). Hal yang perlu diperhatikan adalah
bahwa setiap baris pada setiap halaman diberi penomoran pada sisi kiri
kertas. Penomoran baris sangat penting sebagai rujukan bagi reviewer atau
editor serta penulis pada waktu memberi jawaban atas ulasan yang diberikan
oleh reviewer. Selain itu, perlu diperhatikan boleh tidaknya pemenggalan
kata dan penggunaan right justification. Kadang sebuah jurnal juga
menentukan jenis huruf yang digunakan.
4.1. Penulisan Title Page
Pada tittle page (lihat lampiran 2) biasaya ditulis judul artikel, nama
penulis dan alamat lembaga dimana penelitian itu dilakukan, dan
alamat penulis korespondensi. Umumnya Running head little yaitu
judul artikel dalam bentuk singkat (yang nantinya akan muncul pada
halaman tertentu pada artikel yang telah dicetak bersama dengan nama
penulis) juga dicantumkan pada halaman judul ini. Cara penulisan
halaman judul ini untuk setiap jurnal berbeda-beda.
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR-2011
101
MODUL PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN JENJANG AHLI - PERTAMA
Pada halaman judul ini perlu diperhatikan apakah judul ditulis tebal,
miring, huruf kapital atau huruf kecil. Secara umum judul ditulis paling
atas dan di tengah-tengah. Ada jurnal yang menentukan judul dicetak
tebal, nama penulis dan alamat dicetak miring. Selain itu, perlu
diperhatikan penggunaan ukuran huruf. Justifikasi judul, nama penulis
dan alamat juga perlu diperhatikan.
Alamat penulis dalam jurnal bertaraf internasional adalah lembaga yang
betul-betul memberi sumbangan dan ikut ambil bagian dalam
penelitian. Sebagai contoh, seorang dosen melanjutkan pendidikan S3 di
Universitas Andalas. Setelah lulus ia pulang kembali ke institusi dimana
ia bekerja. Jika ia mempublikasikan hasil penelitiannya, maka alamat
penulis adalah Universitas Andalas. Penulis dapat mencantumkan
alamat sekarang (alamat dimana ia bekerja) pada catatan kaki.
Judul biasanya diminta sesingkat mungkin tetapi mencerminkan isi dari
artikel ilmiah termaksud. Singkatan biasanya tidak dianjurkan dalam
judul. Jumlah huruf pada running head bervariasi (biasanya tidak lebih
dari 55 huruf ).
Nama penulis yang dicantumkan biasanya yang benar-benar
memberikan kontribusi pada penelitian tersebut. Memang tidak ada
patokan yang berlaku. Bisa saja, pencantuman nama penulis tergantung
pada kesepakatan di antara penulis. Jika penulis lebih dari satu, maka
cantumkan penulis yang bertanggungjawab dalam surat-menyurat.
Biasanya penulis atau peneliti senior. Peneliti senior tidak harus sebagai
penulis utama.
4.2. Abstract dan Keywords
Format abstrak juga bervariasi, sehingga kita harus benar-benar teliti
membaca pedoman penulisan pada jurnal tersebut yang meliputi format
(kapital atau tebal, center atau pada baris baru yang diikuti oleh kalimat
pertama abstrak, spasi). Pada umumnya, jurnal meminta abstrak ditulis
pada halaman terpisah. Untuk mempermudah, sebaiknya kita
memperhatikan contoh artikel terbaru.
Secara umum, abstrak ditulis dalam satu paragraf yang berisi tujuan
penelitian, materi dan metodologi penelitian, hasil utama penelitian,
kesimpulan dan kata kunci (key words). Jika artikel tersebut berupa
tinjauan pustaka, abstrak berisi tentang latar belakang, hasil utama
berupa temuan teoritik, kesimpulan dan kata kunci. Pada abstrak
biasanya tidak terdapat pembahasan, tabel, pustaka, sitasi, dan gambar.
Singkatan biasanya diperbolehkan dalam abstrak.
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR-2011
102
MODUL PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN JENJANG AHLI - PERTAMA
PUSDIKLAT APARATUR-2011
103
MODUL PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN JENJANG AHLI - PERTAMA
PUSDIKLAT APARATUR-2011
104
MODUL PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN JENJANG AHLI - PERTAMA
Jika Results terpisah, bagian ini hanya menyajikan hasil penelitian tanpa
membahasnya. Keuntungan cara ini adalah pembahasan bisa lebih
terarah dan menyeluruh karena bisa membahas variabel atau parameter
yang saling berhubungan sekaligus. Keburukannya adalah bahwa dalam
membahas kita cenderung memulai lagi sedikit dengan hasil, sehingga
akan mengulang lagi apa yang sudah disajikan dalam hasil.
Jika results digabung dengan discussion, pembahasan bisa langsung
mengikuti penyajian hasil. Keuntungan cara ini adalah setiap hasil
langsung dibahas, sehingga tidak perlu menyinggung lagi jika
membahasnya. Keburukkannya adalah kita cenderung mengulang
pembahasan yang saling berkaitan. Namun untuk menulis pada salah
satu cara di atas kita bisa menggunakan teknik yang baik sehingga
penyajian hasil dan pembahasan bisa lebih menarik.
Dalam penyajian results ungkapkan hasil yang diperoleh secara jelas
dan lugas tanpa komentar. Pembaca diundang untuk mengambil
kesimpulannya sendiri, kemudian membandingkannya dengan
pernyataan penulis setelah pembaca sampai pada bagian discussion.
Sajikan data terpilih dengan ringkas. Pada tahap ini, penulis sebaiknya
membentuk argumen yang akan menjadi tulang punggung discussion.
Dengan demikian, hal-hal pokok dalam results perlu diberi penekanan.
Pada bagian results, biasanya digunakan kalimat past tense yang
sederhana. Untuk penyajian data yang sederhana gunakan tabel. Untuk
data yang rumit dan banyak gunakan gambar. Tidak dibenarkan
menyajikan gambar dari tabel yang telah disajikan. Rataan angka yang
disajikan dalam tabel dan gambar pada sebagian besar jurnal
internasional disertai oleh ukuran penyebaran seperti SD, SE.
Results harus ditulis secara sistematis. Kita tulis hasil mulai dari hasil
utama baru diikuti oleh data atau hasil pendukungnya atau sebaliknya,
dari data pendukung baru ke hasil utamanya.
Pada umumnya jurnal internasional tidak menginginkan bahasa statistik
ditulis dalam teks hasil. Sebagai contoh kalimat Body weight was
significantly affected by treatments (P<0,01) adalah kalimat statistik, yang
sangat sulit dipahami oleh pembaca. Oleh sebab itu sebaiknya tulis saja
secara langsung, misalnya Probiotik supplementation at level of 1%
significantly increased body weight of broiler chickens (P<0,01).
Dalam bagian discussion yang perlu kita bahas adalah hasil tersebut
apakah menerima atau menolak hipotesis yang kita kemukakan. Jadi
disini dibahas kenapa hipotesis diterima atau ditolak. Biasanya
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR-2011
105
MODUL PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN JENJANG AHLI - PERTAMA
PUSDIKLAT APARATUR-2011
106
MODUL PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN JENJANG AHLI - PERTAMA
PUSDIKLAT APARATUR-2011
107
MODUL PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN JENJANG AHLI - PERTAMA
1) This study was supported by a research grant for food and meat products
from the Ito Memorial Research Foundation, Tokyo, Japan. We also thank
the Livestock Improvement Association of Miyazaki Prefecture, and
Miyazaki Prefectural Meat Inspection Center of Miyakonojo-Devision, for
providing frozen semen and the ovaries.
2) This work was supported in part by a grant from the Council of Agriculture,
Executive Yuan [#81 Rural Restruction-12.1-AID-67(43)].
3) The autrhors thank Dr. D. H. Min in Michigan State University and Prof.
L. D. Muller in Pennsylvania State University for advice in writing of this
manuscript. This study was supported in part by Kangwon National
University.
4) This work was supported in part by a grant from the Korea Science and
Enginering Foundation (KOSEF 951-0607-011-2) to YSK.
5) The authors would like to thank the National Science Council of the
Republic of China for financial support of this experiment under Contract
No. NSC 84-2321-B-021-010.
4.8. References
Penulisan daftar pustaka bervariasi tergantung kepada format setiap
jurnal. Untuk itu, kita harus mengacu kepada pedoman penulisan pada
jurnal tersebut. Secara umum, penyusunan daftar pustaka terdiri atas
dua jenis, yaitu dengan cara penomoran dan penyusunan secara
alfabetis.
Daftar pustaka yang digunakan diutamakan dari artikel-artikel yang
telah dipublikasikan secara internasional. Daftar pustaka dari publikasi
nasional dapat digunakan pada jumlah terbatas. Tesis dan disertasi
dapat pula digunakan sebagai daftar pustaka. Kadang subuah artikel
ditolak karena daftar pustaka hanya berasal dari hasil penelitian yang
tidak dipublikasikan, seperti misalnya laporan penelitian, atau hanya
berasal dari publikasi lokal.
4.9. Penulisan Tabel
Dalam penerbitan jurnal internasional, tabel selalu ditulis dalam
halaman terpisah dari teks, biasanya setelah daftar pustaka. Tabel diberi
nomor urut mengikuti angka arab, dan setiap tabel diketik dalam
halaman terpisah. Sebelum membuat tabel perhatikan dulu format yang
ada pada contoh artikel terbaru.
Umumnya garis horisontal sepanjang halaman yang diperbolehkan
hanya tiga, yaitu pada bagian atas (judul kolom) dan satu pada penutup
tabel. Garis vertikal sama sekali tidak diperbolehkan.
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR-2011
108
MODUL PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN JENJANG AHLI - PERTAMA
PUSDIKLAT APARATUR-2011
109
MODUL PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN JENJANG AHLI - PERTAMA
PUSDIKLAT APARATUR-2011
110
MODUL PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN JENJANG AHLI - PERTAMA
PUSDIKLAT APARATUR-2011
111
MODUL PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN JENJANG AHLI - PERTAMA
PUSDIKLAT APARATUR-2011
112