Professional Documents
Culture Documents
Bencana alam tanah longsor sebagai salah satu fenomena alam dapat
terjadi setiap saat dan menimbulkan kerugian bagi kehidupan masyarakat.
Kabupaten Karo merupakan wilayah yang memiliki potensi bencana tanah
longsor karena wilayah ini pada umumnya berada pada dataran tinggi. Penelitian
ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memetakan daerah rawan bahaya
longsor di Kabupaten Karo. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
peta dasar Rupa Bumi Indonesia skala 1:50.000 tahun 1992, peta digital
kelerengan skala 1:250.000 tahun 2007, peta digital geologi skala 1:250.000
tahun 2000, peta digital tanah skala 1:250.000 tahun 2000, dan peta digital
penutupan lahan skala 1:250.000 tahun 2009. Pengolahan dilakukan dengan
menumpangsusunkan setiap parameter penentu bahaya longsor. Hasil yang
diperoleh adalah sebaran bahaya longsor yang terdiri dari lima kelas yaitu kelas
sangat rendah (1.252,01 ha), rendah (349,49), sedang (1.818,91), tinggi
(14.895,43), dan sangat tinggi (1.844,10). Identifikasi daerah rawan bahaya
longsor di Kabupaten Karo berdasarkan kecamatan adalah Kecamatan Tiga
Binanga dengan kelas bahaya sangat tinggi (477,27 ha) dan Kecamatan
Mardingding dengan kelas tinggi (2.476,73 ha). Penyebab tanah longsor terutama
disebabkan oleh persen kelerengan suatu wilayah yang tinggi dan didukung oleh
jenis batuan, tanah, dan penggunaan lahannya yang dipicu oleh curah hujan yang
tinggi. Identifikasi lahan berpotensi longsor sangat diperlukan untuk mengetahui
sebaran daerah yang rawan longsor dengan menggunakan teknologi Sistem
Informasi Geografis.
Kata Kunci : Pemetaan, Longsor, SIG
ABSTRACT