You are on page 1of 16

HEURISTIK KETERSEDIAAN,

HEURISTIK KETERWAKILAN, DAN


HEURISTIK PENJANGKARAN DAN
PENYESUAIAN

OLEH:
(3) PUTU AYU WIDIARI
(9) NI WAYAN SUKARMI
(16) I KADEK WINARTA
(17) PRIHONO

HEURISTIK KETERSEDIAAN
(AVAILABILITY HEURISTICS)
Heuristik adalah prinsip yang membuat individu untuk
membuat penilaian sosial secara cepat dengan sesedikit
mungkin usaha.

Keutungan

mengurangi waktu dan upaya


yang diperlukan untuk membuat
pertimbangan dan keputusan

Kelemahan

mudah menjadi bias ketika


diterapkan dengan tidak tepat
dan tidak pada tempatnya

Heuristik ketersediaan adalah strategi membuat penilaian


berdasarkan seberapa mudah informasi tertentu
dimasukkan kepikiran.
Teori peluang semakin banyak data dan informasi,
semakin benar hipotesis tentang data dan informasi
tersebut.

Orang-orang cenderung menilai peluang terjadinya


sesuatu di masa datang berdasarkan kemudahan
mengingat kejadian tersebut yang dapat menimbulkan
bias dalam pengambilan keputusan.

Beberapa heuristik bias:


Bias 1 - Kemudahan untuk diingat (berdasarkan atas keseringan dan
keterbaruan)
Penilaian yang didasarkan atas frekuensi dan spesifikasi suatu kejadian.
Bias yang muncul karena informasi sering tidak sesuai dengan kejadian.
Bias 2 Retievabilitas (berdasarkan struktur ingatan)
Penilaian atas dasar kemudahan sesuatu untuk diingat baik secara kualitas
maupun kuantitas.
Bias 3 Hubungan dugaan
Berdasarkan pada pengalaman kejadian yang lebih sering terjadi dan
merupakan kejadian yang baik lebih mudah untuk diingat.
Bias 4 Hindsight bias
Kejadian yang biasa terjadi lebih mudah diingat dan berharap dimasa depan
akan ada manfaat lebih. Sehingga akan muncul ekspresi keprilakuan
dramatis ketika manfaat yang diharapkan tidak tercapai.

Heuristik dalam Akuntansi


Heuristik keterbukaan menjadi salah satu alternatif
strategi prediksi dalam menilai pasar.
Bias yang ditimbulkan heuristik keterbukaan adalah
adanya kesalahan dalam ekspektasi nilai perusahaan,
yang digambarkan dalam mispricing saham yang
diinterpretasikan sebagai fenomena ocerreaction atau
underreaction terhadap informasi akuntansi.

HEURISTIK KETERWAKILAN

Keterwakilan adalah cara mesin mental


bekerja dalamm menaruh ciri, properti,
sifat atau sebuah bayangan dari sebuah
himpunan ke anggota himpunan, hingga
ketika kita bertemu satu anggota
himpunan, kita dibimbing oleh heuristik ini
untuk melekatkan sifat ke satu anggota
himpunan itu.

HEURISTIK KETERWAKILAN
Heuristik Keterwakilan mengarah
kepada bias yang paling gampang
diprediksi dalam situasi tertentu. Bias
biasanya mengungkapkan lebih
banyak proses-proses pokok daripada
yang bisa dilakukan oleh keberhasilan.

HEURISTIK KETERWAKILAN

Menurut Tversky dan Kahneman (1974) orang


seringkali menilai kemungkinan dengan derajat
dimana A adalah perwakilan dari B, yaitu
dengan derajat dimana A mewakili B. hal ini
disebut dengan aturan pokok heuristik
keterwakilan

HEURISTIK KETERWAKILAN
Pemimpin menilai kekeliruan suatu kejadian melalui
persamaan kejadian tersebut denganstereotipenya pada
kejadian yang memiliki kesamaan. Mereka mmprediksi
keberhasilan suatu produk baru didasarkan pada
kesamaan keberhasilan atau kegagalan produk
bersangkutan dimasa lampau.

HEURISTIK KETERWAKILAN
Beberapa bias heuristik yang masuk dalam kelompok
keterwakilan adalah sebagai berikut:
Bias 4- tidak sensitif terhadap base-rate
Bias 5- tidak sensitif terhadap ukuran sampel
Bias 6 kesalahan konsepsi dari peluang
Bias 7 regresi pada mean
Bias 5 kesalahan konjugasi

Heuristik Penjangkaran dan Penyesuaian


Penjangkaran adalah kecenderungan untuk mengawali
sebuah nilai tertentu untuk bisa melakukan penilaian.

Heuristik Penjangkaran dan Penyesuaian


Beberapa heuristik bias jenis ini adalah sebagai berikut:
Bias 9 Penyesuaian acuan yang tidak layak
Bias 10 konjungtif dan disjungtif kejadian bias
Bias 11 overconfidence

Heuristik Penjangkaran dan Penyesuaian


Model penyesuaian keyakinan (hogarth dan einhorn,
1992), dengan menggunakan pendekatan anchoring dan
adjustment menggambarkan penyesuaian individu
karena adanya bukti baru ketika melakukan evaluasi
bukti secara berurutan. Fenomena pengaruh urutan bukti
muncul karena adanya interaksi antara strategi
pemrosesan informasi dan karakteristik tugas.

Heuristik Penjangkaran dan Penyesuaian


Sifat bukti yang dipertimbangkan dalam model adalah:
arah, kekuatan bukti, dan jenis bukti. Hogart dan einhorn
(1992) menambahkan urutan bukti (positif-negatif,
negatif-positif, positif-positif, negatif-negatif). Dalam
bentuk berurutan (step by step, sbs), individu
memperbarui keyakinannya setelah diberikan potongan
bukti dalam serangkaian penyampaian informasi
terpisah. Dalam bentuk simultan (end of sequence, eos)
individu memperbarui keyakinannya begitu semua
informasi tersaji dalam bentuk yang telah terkumpul.

Heuristik Penjangkaran dan Penyesuaian


Beberapa bias lainnya:
Counterfactual reasoning
Efek kesalahan konsensus (false consensus effect)
Manajemen kesan (impression management)
Self-fulfilling prohecy.
Bias konfirmasi

You might also like