You are on page 1of 34

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan suatu
bentuk pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan,
berbentuk pelayanan biopsikososio dan spiritual yang komprehensif ditujukan
kepada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang
mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
Pada hakekatnya keperawatan merupakan suatu ilmu, kiat dan profesi yang
berorientasi pada pelayanan. Sebagai ilmu dan seni dalam aplikasinya lebih
kearah ilmu terapan dengan menggunakan pengetahuan, konsep dan prinsip serta
mempertimbangkan seni didalam melaksanakan asuhan keperawatan.
Pada perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan
ilmu lain, mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu
berubah mengikuti perkembangan zaman. Sebagai ilmu yang mulai berkembang,
ilmu keperawatan banyak mendapat tekanan, diantaranya adalah adanya tuntutan
kebutuhan masyarakat dan industri kesehatan yang senantiasa berkembang
dimana keperawatan harus mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat
secara profesional.
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut, keperawatan harus
selalu mengembangkan ilmunya berdasarkan pemahaman konsep model dan teori
keperawatan yang sudah ada agar tidak terjadi penyimpangan didalam
mengaplikasikan ilmu keperawatan, sehubungan dengan hal tersebut maka pada
kesempatan ini kami mencoba untuk membahas salah satu teori konsep model
yang sudah ada yaitu model keperawatan yang dikembangkan oleh Betty
Neuman.
Model sistem Betty Neuman memberikan perspektif keperawatan yang
felsibel, holistik dan komprehensif. Model tersebut berfokus pada respon sistem
klien terhadap stressor aktual maupun potensial. Model tersebut digunakan dalam

intervensi keperawatan yaitu pencegahan primer, sekunder, dan tersier dalam


upaya mencapai dan memelihara sistem kesehatan klien yang optimal.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum pembuatan makalah ini adalah

mampu

menganalisa model keperawatan yang dikembangkan oleh Betty Neuman


dalam penerapan pelayanan asuhan keperawatan.
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus pembuatan makalah ini :
a.Memahami model konseptual keperawatan menurut Betty Neuman
b. Menganalisa empat konsep sentral dalam paradigma keperawatan
menurut konsep model Betty Neuman
c.Menganalisis kelebihan dan kelemahan teory Betty Neuman

BAB II
TINJUAN TEORITIS
MODEL KONSEPTUAL BETTY NEUMAN
Pemicu: Conceptual Model and Grand Theories
Keperawatan diakui sebagai suatu disiplin, karena memiliki body of
knowledge yang dikembangkan melalui proses ilmiah bersifat universal
dan diakui kebenarannya secara ilmiah. Suatu disiplin berkembang karena
ilmu yang diaplikasikan dalam praktik. Berbagai jenis karya pakar
keperawatan diklasifikasikan dalam tingkatan filosofis, conceptual
models and grand theories, theories dan middle range nursing theories.

A. Latar Belakang Grand Theories menurut Betty Neuman


Betty Neuman lahir pada tahun 1924 dan dibesarkan di lingkungan
petani di Ohio. Latar belakang kehidupan di pedesaan membantu dirinya
mengembangkan

rasa

kasih

sayang

terhadap

orang-orang

yang

membutuhkan , seperti yang dilakukan sepanjang kariernya. Ia telah


menyelesaikan pendidikan dari sekolah keperawatan general hospital tahun
1947 di Akron, Ohio. Sebagai seorang perawat muda ia pergi ke Califonia dan
bekerja dengan banyak peran termasuk sebagai perawat di rumah sakit, di
sekolah perawat, perawat di industri dan sebagai klinikal instruktur pada
universitas Medical Centre Califonia selatan (USCMC). Gelar sarjana muda di
dapat pada tahun 1957 di public health dan psykologi

dengan peringkat

sangat baik.Gelar master diperoleh pada tahun 1966 pada kesehatan mental,
konsultasi kesehatan masyarakat dari Universitas California

Los Angelea

(UCLA). Dia mendapatkan gelar doktornya dalam klinikal psykologi dari


Pacivic western University pada tahun 1985 (Neuman &Fawcett, 2002 dalam
McEwen & Willis, 2007)
Neuman telah menjadi pionir keperawatan yang berkaitan dengan
kesehatan

mental.

Beliau

dan

Donna

Aquilina,

dua

orang

nurse

mengembangkan peran perawat sebagai konselor dalam community crisis


center di Los Angeles. Ia telah membangun , mengajar dan memberbaiki
program kesehatan mental komunitas untuk perawat setingkat post master
pada UCLA. Beliau telah mengembangkan praktek dan mengajarkan secara
ekplisite untuk konsultan kesehatan mental pada akhir tahun 1960 an. Pertama
kali Neuman mempublikasikan modelnya selama awal tahun 1970 an. Beliau
selanjutnya mendefinisikan dan menyaring berbagai aspek dari model dalam
menyiapkan edisi pertamanya yaitu the Neuman System model : Application
Nursing Education and Practice pada tahun 1982. Selanjutnya dikembangkan
dan direvisi model yang digambarkan dalam sub bagian edisinya. ( Neuman
1989, 1995, 2002)
B. Konsep Grand Theories dan Konseptual Model
1

Pengertian
Menurut Fawcett, 2005 dalam McEwen & Willis, 2007, konseptual model
adalah kumpulan filosofi yang berdasarkan realita dalam keperawatan dan
lebih abstrak. Sedangkan grand Theories sebaliknya merupakan kumpulan
dari konseptual model dan lingkupnya lebih kompleks dan luas daripada
teori; lebih menjelaskan issue-issue keperawatan yang lebih luas. Grand
Theories berisi konsep-konsep yang abstrak dan kurang sekali definisi
operasional.

2. Model Konseptual Neuman


Neuman model system didasarkan pada system teori umum dan refleksi
kehidupan alami mahluk hidup (manusia) sebagai system terbuka dalam
berinteraksi degan yang lainnya serta dengan lingkungan sekitarnya.
Modelnya

mengambil

dari

teori

Gestalt,

yang

menggambarkan

keseimbangan sebagai suatu proses dimana organisme (mahluk hidup)


memelihara keseimbangan dan konsekuensinya adalah sehat, dengan
berbagai kondisi.

Neuman menggambarkan bahwa penyesuaian sebagai proses dimana


kepuasan dalam mahluk hidup adalah suatu kebutuhan. Banyaknya kebutuhan
dan adanya gangguan keseimbangan atau stabilitas. Kemudian proses penyesuaian
adalah suatu yang dinamis dan terus menerus. Seluruh kehidupan ditandai oleh
adanya saling mempengaruhi antara kesimbangan dan ketidakseimbangan dalam
mahluk hidup. Ketika proses stabilisasi gagal pada beberapa tingkatan , atau
ketika mahluk hidup berada dalam kondisi yang tidak harmonis dalam waktu lama
konsekuensinya yaitu ketidakmampuan memuaskan kebutuhan, timbulnya suatu
penyakit. Ketika sakit sebagai proses kompensasi gagal , mahluk hidup dapat
meninggal.
Neuman telah menggunakan definisi Selyes tentang stress sebagai suatu
respon non spesifik tubuh terhadap kebutuhan pada saat itu. Stress meningkatkan
kebutuhan untuk menyesuaikan kembali. Kebutuhan ini tidak spesifik, itu
membutuhkan adaptasi terhadap suatu masalah.
Neuman mengadaptasi konsep tahapan pencegahan dari konsep model
Kaplan

(1964) kemudian menghubungkan tahapan pencegahan ini dalam

keperawatan. Primary prevention digunakan oleh mahluk hidup sebelum itu


terjadi sebagai stressor yang berhahaya.
Pencegahan primer meliputi pengurangan pertemuan dari stressor atau
memperkuat garis pertahanan normal klien untuk mengurangi reaksi terhadap
stressor. Pencegahan sekunder dan tertier digunakan ketika klien mendapatkan
stressor yang berbahya. Pencegahan sekunder berupaya untuk mengurangi efek
atau kemungkinan efek dari stressor melalui early diagnosis dan pengobatan
efektif terhadap gejala suatu penyakit. Neuman mendeskripsikan hal ini sebagai
kekuatan garis pertahanan internal. Pencegahan tertier berusaha untuk mengurangi
efek residual stressor dan mengembalikan pasien ke kondisi sehat setelah
pengobatan.
System model Neuman merefleksikan perawat tertarik terhadap manusia
sehat dan sakit sebagai system yang holistic dan lingkungan mempengaruhi
kesehatan. Klien dan perawat berpendapat stressor dan sumber-sumber adalah
penting, dan klien bertindak sebagi parter perawat untuk menentukan tujuan dan

mengidentifikasi tindakan pencegahan yang relevan. Individu, keluarga,


kelompok lain, masyarakat dan isu social semuanya merpakan system klien,
dimana digambarkan sebagai gabungan interaksi fisiologi, psikologi, social
cultural, perkekembangan dan variable-variabel spiritual.
Konsep utama yang teridentifikasi dalam model ini

seperti yang

dilukiskan pada skema Neuman System Model (gambar 1-1) adalah pedekatan
holistic, system terbuka (meliputi fungsi, input dan out put, feed back, negentropy,
egentropy dan stbilias), lingkungan, lingkungan yang dibuat, sehat, sakit, system
klien (meliputi lima variable klien , struktur dasar, garis pertahanan ,

garis

pertahanan normal, garis pertahanan fleksibel,), stressor, tingkat reaksi,


pencegahan dan intervensi dan reconstitution. Adapun maksud dari konsepkonsep utama tersebut adalah :
Pendekatan Holistik,

Klien sebagai suatu system dapat didefinisikan

sebagai orang , keluarga, kelompok, masyarakat atau sosial issu. Klien telah
digambarkan sebagai sesuatu yang utuh bagian dari interaksi dinamis. Model ini
mempertimbangkan semua variable yang secara simultan mempengaruhi klien :
fisiologi, psikologi, sosiokultural, perkembangan dan spiritual.
Open System, elemen-elemen system tersebut secara kontinu bertukar
informasi dan energi dalam suatu oragisasi yang kompleks. Stress dan reaksi
terhadap stress adalah komponen dasar pada suatu system terbuka.
Fungsi atau Proses, klien sebagai system bertukar energi , informasi,
berbagai hal dengan lingkungannya dan menggunakan sumber energi yang
didapat untuk bergerak kearah stabilitas yang utuh.
Input dan Out Put, klien sebagai suatu system , input dan output adalah
zat-zat, energi, informasi yang saling bertukar antara klien dan lingkungan .
Feed Back, sistem out put dalam bentuk zat, energi, dan informasi
memberikan sebagai feed back untuk input selanjutnya untuk memperbaiki
tindakan untuk merubah, meningkatkan, atau menstabilkan system.

Negentropy, yaitu suatu proses pemanfaatan energi konservasi yang


membantu kemajuan system kearah stabilitas atau baik
Entropy, suatu proses kehabisan energi atau disorganisasi yang
mengerakan sistem ke arah sakit atau kemungkinan kematian
Stability,

adalah

suatu

keinginan

keadaan

seimbang

antara

penanggulangan system dan stressor untuk memelihara tingkat kesehatan yang


optimal dan integritas.
Enviromen, kekuatan internal dan ekternal disekitarnya dan mempengaruhi
klien setiap saat sebagai bagian dari lingkungan.
Created Enviroment, maksudnya adalah suatu pengembangan yang tidak
disadari oleh klien

untuk mengekpresikan system secara simbolik dari

keseluruhan system. Tujuannya adalah menyediakan suatu arena aman untuk


system fungsi klien. Dan untuk membatasi klien dari stressor
Client System, lima variable ( fisiologi, psikologi, sosiokultural,
perkembangan, dan spiritual) klien dalam berinteraksi dengan lingkungan bagian
dari klien sebagai system.
Basic Clien Structure, Klien sebagai system terdiri dari pusat inti yang
dikelilingi oleh lingkaran terpusat. Pusat diagram dari lingkaran menghadirkan
factor kehidupan dasar atau sumber energi klien. Inti struktur ini terdiri dari
factor kehidupan dasar yang umum untuk seluruh anggota spesies. Seperti
sebagai factor bawaan atau genetic.
Lines Of Resistance, Serangkaian yang merusak lingkaran disekitar
struktur inti dasar disebut Garis pertahanan, lingkaran ini menyediakan sumber
sumber yang membantu klien mempertahankan melawan suatu stressor. Sebagai
contoh adalah respon system imun tubuh
Ketika garis pertahanan efektif , klien system dapat menyusun kembali. Jika tidak
efektif

maka kematian dapat terjadi. Jumlah pertahanan terhadap stressor

ditentukan oleh interrelationship kelima variable pada system klien.

Normal line defence, Garis pertahanan normal adalah suatu model diluar
lingkaran padat. Hal itu menghadirkan suatu keadaan stabil untuk individu atau
system. Itu dipelihara dari waktu ke waktu dan melayani sebagai suatu standar
untuk mengkaji penyimpangan dari kebiasaan baik klien. Itu semua meliputi
variable system dan perilaku seperti kebiasaan pola koping seseorang , gaya
hidup, dan tahap perkembangan. Pelebaran dari garis normal merefleksikan suatu
penigkatan keadaan sehat.pengecilan, suatu penyusutan keadaan kesehatan.
Garis Pertahanan Fleksibel, garis lingkaran patah-patah terluar dinamakan
garis pertahanan fleksibel. Hai ini dinamis dan dapat berubah dengan cepat dalam
waktu yang singkat. Hal ini dipersepsikan sebagai penahan yang melindungi
terhadap stresor dari pecahnya/ berubahnya kondisi kesehatan yang stabil yang
dipresentasikan sebagai garis pertahanan normal. Hubungan antara variabel
(fisiologi,

psikologi,

sosiokultural,

perkembangan,

dan

spiritual)

dapat

mempengaruhi tingkat kemampuan individu untuk mengguanakan pertahanan


garis fleksibel untuk melawan kemungkinan dari reaksi stressor seperti gangguan
tidur.Neuman menggambarkan pertahanan garis fleksibel sebagai mekanisme
pertahanan sistem pertama. Ketika pertahana garis fleksibel meluas, hal ini akan
memberikan pertahanan yang lebih besar dalam waktu yang singkat terhadap
invasi stresor. Demikian sebaliknya, akan memberikan lebih sedikit pertahanan.
Kesejahteraan (Wellness), Keadaan sejahtera merupakan kondisi ketika
tiap bagian dari sistem klien berinteraksi secara harmoni dengan seluruh sistem.
Kebutuhan sistem terpenuhi.
Sakit (Illness), Sakit terjadi ketika kebutuhan tidak terpenuhi yang
mengakibatkan keadaan tidak seimbang dan penurunan energi.
Stressor,

Sresor

adalah

kekuatan

yang

secara

potensial

dapat

mengakibatkan gangguan pada system yang stabil. Stresor dapat berupa:

Kekuatan intrapersonal yang ada pada tiap individu, seperti respon


kondisional seseorang.

Kekutan intrapersonal yang terjadi antara satu atau lebih individu, seperti
harapan peran.

Kekuatan ekstrapersonal yang terjadi diluar individu, seperti keadaan


financial.
Tingkat reaksi, Tingkat reaksi merupakan jumlah energi yang diperlukan

oleh klien untuk menyesuaikan terhadap stressor.


Pencegahan sebagai intervensi, Intervensi adalah tindakan yang bertujuan
untuk membantu klien menahan, mencapai, atau mempertahankan stabilitas
system. Intervensi dapat terjadi sebelum dan sesudah garis perlindungan dan
perlawanan yang dilakukan pasa fase reaksi dan rekonstitusi. Intervensi dimulai
ketika stresor dicurigai

atau diidentifikasi.

Intervensi didasarkan pada

kemungkinan atau faktual dari tingkat reaksi, sumber daya, tujuan, dan hasil
antisipasi. Neuman mengidentifikasi tiga

level intervensi: (1) primer, (2)

sekunder, (3) tersier.


Pencegahan primer, Pencegahan primer dilakukan ketika stresor dicurigai
atau diidentifikasi. Reaksi belum terjadi tetapi tingkat resiko diketahui. Neuman
menyatakan sebagai berikut:
Pelaku atau pengintervensi akan berusaha untuk mengurangi kemungkinan
pertemuan individu dengan stresor, atau dengan kata lain usaha untuk
memperkuat seseorang bertemu dengan stresor, atau menguatkan garis pertahanan
fleksibel untuk menurunkan kemungkinan reaksi.
Pencegahan sekunder, Pencegahan sekunder meliputi intervensi atau
tretmen awal sesudah gejala dari stress telah terjadi. Sumber daya internal dan
eksternal digunakan agar sistem stabil dengan menguatkan garis internal
resistensi, mengurangi reaksi, dan meningkatkan faktor resistensi.
Pencegahan tersier, Pencegahan tersier terjadi sesudah tretmen aktif atau
pencegahan sekunder. Pencegahan ini difokuskan pada penyesuaian kearah
kestfabila sistem yang optimal. Tujuan utamanya yaitu meningkatkan resistensi
terhadap stresor untuk membantu mencegah terjadinya kembali reaksi atau
regresi. Proses ini mendorong untuk kembali pada tipe siklus ke pencegahan
primer. Sebagai contoh akan dihidarinya suatu stressor yang telah diketahui akan
membahayakan klien.

Rekosnstitusi, Rekosnstitusi terjadi mengikuti tretmen reaksi stressor. Hal ini


menggambarkan kembalinya sistem stabil dimana tingkat kesejahteraannya lebih
tinggi atau lebih rendah dari sebelumnya untuk melawan stresor.
Hal ini mencakup faktor interpersonal, intrapersonal, ekstrapersonal, dan
lingkungan yang berhubungan dengan variabel sistem klien (fisiologi, psikologi,
sosiokultural, perkembangan, dan spiritual).
C. Empat Komponen Sentral Dalam Paradigma Keperawatan Menurut Teori
Betty Neuman
1. Manusia
Manusia sebagai klien atau sistem klien, Model sistem Neuman
menyatakan konsep klien sebagai sistem yang dapat berupa individu,
keluarga, kelompok, komunitas, atau kelompok sosial tertetu. Sistem klien
adalah gabungan hubungan yang dinamik antara faktor fisiologi, psikologi,
sosiokultural, perkembangan, dan spiritual. Sistem klien digambarkan sebagai
perubahan atau pergerakan konstan yang hidup sebagai system terbuka dalam
hubungan timbal balik dengan lingkungan.
2. Kesehatan
Neuman mempertimbangkan kerjanya sebagai model sejahtera. Dia
memandang kesehatan sebagai kondisi yang terus menerus dari sehat menuju
sakit yang secara alamiah dinamis dan secara konstan seseorang berubah
untuk mencapai kondisi sehat yang optimal atau stabil yang diindikasikan
seluruh kebutuhan sistem terpenuhi. Menurunnya kondisi sehat merupakan
akibat dari tidak terpenuhi kebutuhan sistem. Klien berada dalam kondisi
dinamis baik sehat atau sakit dalam beberapa tahap yang diberikan pada waktu
itu.
3. Keperawatan
Neuman menyatakan bahwa keperawatan adalah memperhatikan semua
aspek manusia. Dia juga menggambarkan bahwa keperawatan adalah profesi
yang unik yang memperhatikan semua variabel yang mempengaruhi respon
individu terhadap stres. Persepsi perawat mempengaruhi terhadap pelayanan

yang diberikan sehingga Neuman menyatakan bahwa persepsi antara pemberi


pelayanan dan pasien harus dikaji. Dia mengembangkan instrumen pengkajian
dan intervensi untuk membantu melakukan tugas tersebut.
4. Lingkungan
Lingkungan dan manusia diidentifikasi sebagai dasar fenomena dari model
sistem Neuman, bahwa hubungan manusia dengan lingkungan adalah
hubungan yang timbal balik. Lingkungan didefinisikan sebagai semua faktor
internal dan eksternal yang berada disekeliling manusia dan berinteraksi
dengan manusia dan klien. Stresor (intrapersonal, interpersonal, dan
ekstrapersonal)

adalah

signifikan

terhadap

konsep

lingkungan

dan

digambarkan sebagai kekuatan lingkungan yang berinteraksi dengan dan


secara potensial dapat mengubah stabilitas sistem.
Neuman mengidentifikasi tiga lingkungan yang relevan sebagai berikut:
(1) internal, (2) eksternal, (3) lingkungan yang diciptakan. Lingkungan
internal adalah intrapersonal dengan semua interaksinya yang terjadi pada
klien. Lingkungan eksternal adalah interpersonal atau ekstrapersonal dengan
semua interaksinya yang terjadi di luar klien. Lingkungan yang diciptakan
adalah perkembangan tidak sadar dan digunakan klien untuk membantu
mekanisme pertahanan. Hal ini merupakan komponen utama pada
intrapersonal. Lingkungan yang diciptakan adalah kondisi dinamis yang diatur
atau memobilisasi variabel-variabel sistem untuk menciptakan efek yang
ditentukan sehingga dapat membantu klien mengatasi stresor lingkungan yang
mengancam dengan melakukan perubahan pada diri sendiri atau situasi.
Contohnya respon menolak (variabel fisiologi), dan semangat untuk survife
pada siklus kehidupan (variabel perkembangan). Lingkungan yang diciptakan
secara terus menerus mempengaruhi dan dipengaruhi oleh perubahan oleh
kedaan sehat yang dipersepsikan klien.
D. Dasar Asumsi Sistem Model Neuman (Tomey, 2006 )

1. Klien sebagai individu atau kelompuk merupakan

system yang unik,

setiap sistem adalah gabungan dari faktor-faktor yang umum diketahui,


atau karakteristi normal
2. Keberadaan stressor baik yang diketahui maupun tidak , masing-masing
memiliki potensi untuk merusak tingkat stabilitas klien atau garis
pertahanan normal klien. Pada dasarnya hubungan antara klien dengan
variabel-variabel : fsiologis, psikologis, sosiokulturan, perkembangan dan
siritual kadang-kadang mempengari tingkat kemampuan klien untuk
melindungi dalam berespon terhadap stress.
3. Setiap individu atau klien

system telah ditingkatkan

respon rentang

normalnya terhadap lingkungan yang telah ditunjuk sebagai garis normal


petahanan atau stabilitas kondisi sehatnya.
4. Perlindungan diri muncul sasat menghadapi stressor.
5. Klien sebagai bagian dari status kesehatan atau kesakitan sebagai
komposisi

dinamis

yang

dipengaruhi

fisio,psiko,sosiokultural,perkembangan dan spiritual.


6. Secara implicit factor pengetahuan sebagai dasar mekanisme perlindungan
7. Preventif primer berhubungan dengan system pengkajian, intervensi,
identifikasi dalam berespon terhadap stressor.
8

Preventif sekunder meliputi gejala terhadap stressor dan pengobatan.

9. Preventif tersier berhubungan dengan pengalaman sebelumnya.


10. klien sebagai system dalam keadaan dinamis, terjadi pertukaran energi
dengan lingkungan.
E. Variabel dan kesehatan
1. Analisa data
2. Menegakan diagnosa keperawatan
3. Proritas Tujuan.
F. Diagnosa keperawatan

1. Menetapkan data dasar yang meliputi pertimbangan secara simultan


interaksi

dinamis

dari

variabel-variabel

fisiologis,

psikologis

siokultural, perkembangan dan spiritual.


a.

Identifikasi persepsi klien:


1. Mengkaji kondisi dan kekuatan faktor-faktor struktur dasar dan
sumber daya klien.
2. Kaji karakteristik garis fleksibel dan garis normal
pertahanan, tingkat
3. Kaji faktor internal dan eksternal misalnya :
)a

Identifikasi

dan

evaluasi

stressor

yang

mengancam
)b

Identifikasi

stressor

yang

mengancam

stabilisasi sistem klien (kehilangan, kelebihan, perubahan


dan intoleransi)
.b

Identifikasi, klarifikasi, evaluasi stressor aktual dan


potensial faktor yang berhubungan dengan variabel c

.c

Kaji pengaruh lingkungan :


1) Persepsi klien terhadap stressor
2) Identifikasi thdp masalah perubahan hidup
3) Identifikasi dalam mengatasi masalah
4) Identifikasi klien dalam mengatasi masalah
5) Evaluasi masalah masa lalu, selama ini, dan yang akan datang
6) Identifikasi dan evaluasi gangguan aktual dan potensial yang
mengancam

2. Identifikasi persepsi terhadap petugas kesehatan.


3. Bandingkan persepsi terhadap petugas kesehatan
a. persamaan dan perbedaan persepsi
b Kesadaran akan fasilitas kesehatan
c. Mengatasi perbedaan
G. Tujuan keperawatan
1. Negosiasi perubahan klien dan kelompok

2. Negosiasi preventif sebagai intervensi Respon klien dan kelompok.


H. Outcome keperawatan
1

Implementasi intervensi
a. Prinsip yang utama (Invasi stressor, dukung koping positif, dll)
b. Preventif sekunder : (Perlindungan dasar, Dukung faktor positif dalam
meningkatkan status jari)
c. Preventif Tersier : (Mencapai status kesehatan yang tinggi, dukung
untuk mencapai tujuan, Koordinasi dan intregasikan sumber layanan
kesehatan)
Evaluasi hasil : Konfirmasikan hasil yang dicapai, reformasi tujuan

BAB III
KONSEP INTI MODEL BETTY NEWMAN

A. KONSEP DASAR

Konsep utama yang terdapat pada model Neuman, meliputi: stresor, garis
pertahanan dan perlawanan, tingkatan pencegahan, lima variabel sistem
klien, struktur dasar, intervensi dan rekonstitusi (Fitzpatrick & Whall,
1989). Berikut ini akan diuraikan tentang masing-masing veriabel :
1. Stressor
Stressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan
berpotensial untuk menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman
mengklasifikasi stressor sebagai berikut
a. Stressor intrapersonal : terjadi dalam diri individu/keluarga dan
berhubungan dengan lingkungan internal. Misalnya : respons autoimmun
b. Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu individu/keluarga atau
lebih yang memiliki pengaruh pada sistem. Misalnya : ekspektasi peran
c. Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar lingkup sistem atau
individu/keluarga tetapi lebih jauh jaraknya dari sistem dari pada stressor
interpersonal. Misalnya : sosial politik.
2. Garis pertahanan dan perlawanan
Garis pertahanan menurut Neumans terdiri dari garis pertahanan normal
dan garis pertahanan fleksibel. Garis pertahanan normal merupakan
lingkaran utuh yang mencerminkan suatu keadaan stabil untuk individu,
sistem atau kondisi yang menyertai pengaturan karena adanya stressor
yang disebut wellness normal dan digunakan sebagai dasar untuk
menentukan adanya deviasi dari keadaan wellness untuk sistem klien.

Selain itu ada berbagai stressor yang dapat menginvasi garis pertahanan
normal jika garis pertahanan fleksibelnya tidak dapat melindungi secara
adekuat. Jika itu terjadi. maka sistem klien akan bereaksi dengan
menampakan adanya gejala ketidakstabilan atau sakit dan akan
mengurangi kemampuan sistem untuk mengatasi stressor tambahan. Garis
pertahanan normal ini terbentuk dari beberapa variabel dan perilaku
seperti pola koping individu, gaya hidup dan tahap perkembangan. Garis
pertahanan normal ini merupakan bagian dari garis pertahanan fleksibel.
Garis pertahanan fleksibel berperan memberikan respon awal atau
perlindungan pada sistem dari stressor. Garis ini bisa menjauh atau
mendekat pada garis pertahanan normal. Bila jarak antara garis pertahanan
meningkat maka tingkat proteksipun meningkat. Oleh sebab itu untuk
mempertahankan keadaan stabil dari sistem klien, maka perlu melindungi
garis pertahanan normal dan bertindak sebagai buffer. Kondisi ini bersifat
dinamis dan dapat berubah dalam waktu relatif singkat. Disamping itu
hubungan dari berbagai variabel (fisiologi, psikologis, sosiokultur,
perkembangan dan spiritual) dapat mempengaruhi tingkat penggunaan
garis pertahanan diri fleksibel terhadap berbagai reaksi terhadap stressor.
Sedangkan garis perlawanan menurut Neumans merupakan serangkaian
lingkaran putus-putus yang mengelilingi struktur dasar. Artinya garis
resisten ini melindungi struktur dasar dan akan teraktivasi jika ada invasi
dari stressor lingkungan melalui garis normal pertahanan (normal line of
defense). Misalnya mekanisme sistem immun tubuh. Jika lines of

resistance efektif dalam merespon stressor tersebut, maka sistem depan


berkonstitusi, jika tidak efektif maka energi berkurang dan bisa timbul
kematian.
3. Tingkatan pencegahan
Tingkatan pencegahan ini membantu memelihara keseimbangan yang
terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tersier.
a. Pencegahan primer : terjadi sebelum sistem bereaksi terhadap stressor,
meliputi : promosi kesehatan dan mempertahankan kesehatan. Pencegahan
primer mengutamakan pada penguatan flexible lines of defense dengan
cara mencegah stress dan mengurangi faktor-faktor resiko. Intervensi
dilakukan jika resiko atau masalah sudah diidentifikasi tapi sebelum reaksi
terjadi. Strateginya mencakup : immunisasi, pendidikan kesehatan, olah
raga dan perubahan gaya hidup.
b. Pencegahan sekunder. Meliputi berbagai tindakan yang dimulai setelah
ada gejala dari stressor. Pencegahan sekunder mengutamakan pada
penguatan internal lines of resistance, mengurangi reaksi dan
meningkatkan faktor-faktor resisten sehingga melindungi struktur dasar
melalui tindakan-tindakan yang tepat sesuai gejala. Tujuannya adalah
untuk memperoleh kestabilan sistem secara optimal dan memelihara
energi. Jika pencegahan sekunder tidak berhasil dan rekonstitusi tidak
terjadi maka struktur dasar tidak dapat mendukung sistem dan intervensiintervensinya sehingga bisa menyebabkan kematian.

c. Pencegahan Tersier
Dilakukan setelah sistem ditangani dengan strategi-strategi pencegahan
sekunder. Pencegahan tersier difokuskan pada perbaikan kembali ke arah
stabilitas sistem klien secara optimal. Tujuan utamanya adalah untuk
memperkuat resistansi terhadap stressor untuk mencegah reaksi timbul
kembali atau regresi, sehingga dapat mempertahankan energi. Pencegahan
tersier cenderung untuk kembali pada pencegahan primer.
4. Sistem klien
Model Sistem Neuman merupakan suatu pendekatan sistem yang terbuka
dan dinamis terhadap klien yang dikembangkan untuk memberikan suatu
kesatuan fokus definisi masalah keperawatan dan pemahaman terbaik dari
interaksi klien dengan lingkungannya. Elemen-elemen yang ada dalam
sistem terbuka mengalami pertukaran energi informasi dalam organisasi
kompleksnya. Stress dan reaksi terhadap stres merupakan komponen dasar
dari sistem terbuka.
Klien sebagai sistem bisa individu, keluarga, kelompok, komunitas atau
sosial issue (Tomey & Alligood, 1998). Klien sebagai suatu sistem
memberikan arti bahwa adanya keterkaitan antar aspek yang terdapat
dalam sistem tersebut. Kesehatan klien akan dipengaruhi oleh
keluarganya, kelompoknya, komunitasnya, bahkan lingkungan sosialnya.
Neuman meyakini bahwa klien adalah sebagai suatu sistem, memiliki lima
variabel yang membentuk sistem klien yaitu fisik, psikologis, sosiokultur,
perkembangan dan spiritual. Selanjutnya juga dijelaskan oleh Neuman

bahwa klien merupakan cerminan secara wholistik dan multidimensional


(Fawcett, 2005). Dimana secara wholistik klien dipandang sebagai
keseluruhan yang bagian-bagiannya berada dalam suatu interaksi dinamis.
Pernyataan tersebut membuktikan bahwa setiap orang itu akan memiliki
keunikan masing-masing dalam mempersepsikan dan menanggapi suatu
peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari- hari. Perubahan istilah dari
Holistik menjadi Wholistik untuk meningkatkan pemahaman terhadap
orang secara keseluruhan.
Disamping itu klien atau sistem dapat menangani stressor dengan baik,
sehingga sakit atau kematian.tan atau stabilitasasi system. perubazhan
dapat mempertahankan kesehatan secara adekuat. Keseimbangan
fungsional atau harmonis menjaga keutuhan integritas sistem. Apabila
bagian-bagian dari klien berinteraksi secara harmonis, maka akan terwujud
jika kebutuhan-kebutuhan sistem telah terpenuhi. Namun apabila terjadi
ketidakharmonisan diantara bagian-bagian dari system, hal ini disebabkan
karena adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi.
5. Struktur dasar
Struktur dasar berisi seluruh variable untuk mempertahankan hidup dasar
yang biasa terdapat pada manusia sesuai karakteristik individu yang unik.
Variabel-variabel tersebut yaitu variabel sistem, genetik, dan
kekuatan/kelemahan bagian-bagian sistem.

6. Intervensi
Merupakan tindakan-tindakan yang membantu untuk memperoleh,
meningkatkan dan memelihara sistem keseimbangan, terdiri dari
pencegahan primer, sekunder dan tertier.
7. Rekonstitusi
Neuman (1995) mendefinisikan rekonstitusi sebagai peningkatan energi
yang terjadi berkaitan dengan tingkat reaksi terhadap stressor. Rekonstitusi
dapat dimulai menyertai tindakan terhadap invasi stressor..Rekonstitusi
adalah suatu adaptasi terhadap stressor dalam lingkungan internal dan
eksternal. Rekonstitusi bisa memperluas normal line defense ke tingkat
sebelumnya, menstabilkan sistem pada tingkat yang lebih rendah, dan
mengembalikannya pada tingkat semula sebelum sakit. Yang termasuk
rekonstitusi adalah faktor-faktor interpersonal, intrapersonal,
ekstrapersonal dan lingkungan yang berkaitan dengan variabel fisiologis,
psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual. Model Sistem
Neuman ini sangat sesuai untuk diterapkan pada pengkajian di masyarakat,
karena pendekatan yang dipergunakan adalah pada komunitas sebagai
sistem klien.
B. Asumsi Dasar Betty Newman
1. Manusia merupakan individu unik yang memiliki rentang respon normal.
2. Ada beberapa tipe stressor yang dapat mengganggu keseimbangan individu (
normal line of defence) . Sifat dasar stressor dapat memiliki efek yang luas
terhadap manusia yang mungkin dapat mengganggu garis keseimbangan
fleksibel.

3. Manusia dapat berada pada rentang respon normal tergantung dari garis
pertahanan normal.
4. Garis pertahanan fleksibel adalah sebuah system reaksi yang dapat
digunakan sebagai perlawanan seseorang terhadap stressor.Ketika garis
pertahanan fleksibel tidak dapat melindungi dari perlawanan stressor maka
stressor akan mengganggu keseimbangan seseorang.
5. Beberapa individu memiliki garis internal resisten yang dapat
mempertahankan keseimbangan dan dapat mengembalikan individu tersebut
ke garis normal.
6. Sehat atau sakit adalah komposisi yang dinamis dan saling berhubungan
antara individu baik fisiologis,psikologis,sosiokultural dan status
perkembangan.
7. Pencegahan primer adalah suatu usaha untuk mengidentifikasi dan
menghilangkan factor resiko yang berhubungan dengan stressor.
8. Pencegahan sekunder berhubungan dengan gejala dan strategi intervensinya
9. Pencegahan tertier berhubungan dengan adaptasi sebagai proses
rekonstruksi
C. PENERAPAN TEORI PADA PRAKTEK KEPERAWATAN
Model Neuman memberikan
Pengkajian

tersebut

di

panduan pada tahap pengkajian bagi perawat.

fokuskan

pada

pengkajian

garis

pertahanan

normal/mekanisme koping (neal, 1981). Perawat dapat mengkaji factor resistensi


internal individu, menurut Neal, 1981 kualitas keseimbangan individu tergantung
dari pertahanan diri terhadap stressor.Model ini juga dapat diaplikasikan pada
praktek keperawatan jiwa (Beitler,Tkachuck,Aamodt, 1980). Hasil diskusi yang
didapatkan adalah stressor dapat diatasi pada tahap primer,sekunder dan tertier.

Dalam diskusi mereka tahap pencegahan primer dapat dilakukan perawat dengan
memberikan promosi tentang penerimaan kehidupan sebagai suatu cara untuk
mencegah terjadinya frustasi. Pada tahap sekunder perawat dapat berusaha untuk
memberikan bantuan kepada pasien untuk mengekspresikan perasaannya.Pada
tahap tertier perawat mengusahakan dengan memberikan support lingkungan
terhadap pasien dengan krisis.
Model system dari Neuman juga sering digunakan dalam perawatan kesehatan
masyarakat di Amerika dan Kanada karena luas dan struktur terbuka cocok untuk
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Model ditunjang oleh banyak teori
dan mempunyai tujuan yang bermanfaat (tool) pada perawatan kesehatan
masyarakat untuk mengorganisasikan data dan bimbingan praktek. Perawat
kesehatan masyarakat menekankan pada peningkatan kesehatan dan memperbaiki
kesehatan

pada

kelompok

yang

luas

menghimpun

individu

(aggregates=mengumpulkan), berbeda dengan dibutuhkan sendiri (solely) yang


difokuskan kepada kesehatan individu. (Beddome,1989). Model system dari
Neuman didasarkan pada system teori yang memungkinkan perawat kesehatan
menjelaskan paradigm perawatan dalam istilah-istilah yang berlaku pada
masyarakat ialah individu, keluarga, kelompok atau masyarakat dapat sebagai
target pelayanan. Lingkungan didefinisikan sebagai semua keadaaan internal dan
eksternal atau pengaruh yang berdampak kepada masyarakat. Faktor negative
biasanya merujuk sebagai stressors. Penekanan kepada dinamika interaksi antara
masyarakat dan lingkungan seperti pada gestalt theory (Neuman, 1989).
Kesehatan untuk masyarakat adalah suatu nilai nilai yang optimal atau tingkat

yang stabil.Bila system dalam masyarakat menyebabkan lebih bersemangat


(energy) dari biasanya, maka status kesehatan bergerak kedepan negentropy
(kesehatan yang ideal). Bila energy berlebihan digunakan dari produksi, maka
masyarakat bergerak kepada entropy atau mati (Neuman, 1989 hal 33).
Berdasarkan dari teori tersebut teori model Betty Neuman ini dapat diterapkan
di Indonesia pada keperawatan komunitas dan keperawatan jiwa,hal ini didukung
dengan penelitian dan penerapan lebih lanjut. Penerapan teori model Neuman
adalah pada garis pertahanan diri pada komunitas yang meliputi garis perthanan
fleksibel, yaitu ketersediaan dana, pelayanan kesehatan, iklim dan pekerjaan
dll.Garis pertahanan normal yang meliputi ketersediaan pelayanan , adanya
perlindungan status nutrisi secara umum, tingkat pendapatan, rumah yang
memenuhi syarat kesehatan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan.Garis
pertahanan resisten yang meliputi adanya ketersediaan pelayanan kesehatan,
tingkat pendidikan masyarakat, transportasi, tempat rekreasi dan cakupan dari
imunisasi didaerah yang ada.Intervensi keperawatan diarahkan pada garis
pertahanan dengan penggunaan pencegahan primer,sekunder dan tertier. Dengan
demikian stabilitas kesehatan klien dan keluarga dalam lingkungan akan optimal.

BAB IV
PEMBAHASAN
Model konsep yang dikemukakan oleh Betty Neuman adalah model
konsep Health Care System yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas
keperawatan yang ditujukan kepada penekanan penurunan stress dengan
memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resisten
dengan sasaran pelayanan adalah klien sebagai sistem yang dapat berupa individu,
keluarga, kelompok, komunitas, atau kelompok sosial tertetu.
Garis pertahanan diri pada klien sebagi sistem tersebut meliputi garis
pertahanan fleksibel,

melilputi hubungan antara variabel fisiologi, psikologi,

sosiokultural, perkembangan dan spiritual, ketersediaan pelayanan, lingkungan


yang sehat, sikap masyarakat terhadap kesehatan, ketersediaan dana pelayanan
kesehatan, iklim, dan perkejaan .
Garis pertahanan normal yang meliputi pola koping individu, gaya hidup
dan tahap perkembangan, ketersediaan pelayanan, adanya perlindungan status
nutrisi secara umum, tingkat pendapatan, rumah yang memenuhi syarat kesehatan
dan sikap masyarakat terhadap kesehatan. Garis pertahanan resisten lingkaran ini
menyediakan sumber-sumber yang membantu klien mempertahankan melawan
suatu stresor misalnya mekanisme sistem kekebalan tubuh.
Intervensi keperawatan diarahkan pada garis

pertahanan dengan

penggunaan pencegahan primer meliputi berbagai tindakan keperawatan seperti


mengidentifikasi adanya stresor, mencegah reaksi tubuh karena adanya stresor
serta mendukung koping secara konstruktif. Pencegahan

sekunder meliputi

berbagai tindakan keperawatan yang dapat mengurangi atau menghilangkan gejala


penyakit sertareaksi tubuh lainnya karena adanya stresor. Pencegahan terstier
meliputi pengobatan secara rutin dan teratur serta pensegahan terhadap adanya
kerusakan lebih lanjut dari komplikasi suatu penyakit. Untuk mencapai upaya

pencegahan yang maksimal diperlukan adanya pendidikan dan pemeliharaan


kesehatan.
Betty Neuman dalam memahami konsep keperawatan ini memiliki dasar
pemikiran yang terkait dengan komponen paradigma yaitu memandang manusia
sebagai suatu sistem terbuka, yang selalu mencari keseimbangan dan merupakan
satu kesatuan dari variabel yang utuh diantaranya fisiologis, psikologis,
sosiokultural dan spiritual, juga memandang pelayanan keperawatan akan
dipengaruhi lingkungan sekitar klien serta memandang sehat sebagai kondisi
terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan dan merupakan keseimbangan
yang dinamis yang terhindar dari stressor.
Secara umum fokus dari model konsep keperawatan menurut Neuman ini
berfokus pada respon terhadap stressor serta faktor-faktor yang mempengaruhi
proses adaptasi pada pasien. Untuk itu tidakan keperawatan yang seharusnya
dilakukan menurut Neumen adalah mencegah atau mengurangi adanya reaksi
tubuh akibat stresor . Upaya tersebut dapat juga dinamakan pencegahan primer,
sekunder dan tersier.

Analisis Kekuatan dan Kelemahan Model Konseptual Betty Neuman :


A. Kekuatan
1.

Kekuatan model ini terletak pada adanya pencegahan, pendidikan


kesehatan dan kesejahteraan sebagaimana mengelola sehat sakit dan
pendekatan interdisiplin.

2.

Model keperawatan ini selama perkembangannya telah banyak diterima


dan

diaplikasikan

oleh

beberapa

pakar-pakar

keperawatan

dandiaplikasikan pada berbagai tempat perawatan meliputi intensive care,


gawat darurat, perawatan mental, perawatan anak, perawatan dewasa dan
keperawatan komunitas. Kemudian peran keperawatan anastesi.

3.

Model ini banyak digunakan di bidang penelitian dan pendidikan


keperawatan

4.

Model Neuman ini fleksibel sehingga dapat bekerja sama dengan tim
kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan.

5.

Neuman menggunakan diagram yang jelas , diagram ini digunakan


dalam semua penjelasan tentang teori sehingga membuat teori terlihat
menarik. Diagram ini mempertinggi kejelasan dan menyediakan perawat
dengan tantangan tantangan untuk pertimbangan

6.

Tujuan mudah dicapai pada sistem yang sudah mantap dan solid dan
Mekanisme sistem lebih jelas dan terarah

7.

Neuman mengemukakan bahwa lingkungan sebagai kekuatan eksternal


dan internal yang berada disekitar klien. Dimana lingkungan diciptakan
untuk menjaga homeostasis. Lingkungan sebagai sistem terbuka yang
dipengaruhi oleh stressor

8.

Adanya pengakuan bahwa individu mempunyai kemampuan belajar dan


berkembang

9.

Tingkat adaptasi klien tinggi, dan adanya kontuinitas serta peningkatan


kualitas

10.

Model Neuman terus menerus dikembangkan oleh lembaga Neuman


dan mendapatkan umpan balik dari seluruh dunia sehingga Model Neuman
terus-menerus mengalami perbaikan.

B. Kelemahan
1.

Model Neuman berawal dari sintesis berbagai disiplin ilmu, tidak


berdasarkan riset empiris murni keperawatan sehingga perlu teori
keperawatan lain sebagai pendukung agar dapat di terapkan didalam
keperawatan secara praktis.

2.

Karena Neuman dapat digunakan oleh semua profesi kesehatan, teori ini
gagal mengidentifikasi kontribusi unik perawat terhadap pelayanan
kesehatan

3.

Hubungan antara perawat dan klien

dianggap sebagai domain

keperawatan tidak teridentifikasi, dan peran dari individu sendiri kurang


karena lebih banyak melibatkan sistem
4.

Intervensi keperawatan berfokus pada upaya pencegahan ( primer,


sekunder, tersier ), yang harus melibatkan orang banyak, penangananya
multidimensional dan membutuhkan biaya yang banyak.

5.

Teori Neuman menganggap manusia lebih mengandalkan kemampuan


belajar, sedangkan manusia juga sebagai sistem adaptif memiliki
mekanisme koping, atau dengan kata lain manusia dipandang hanya
sebagai elemen dalam pelayanan.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan teori Betty Neuman diatas maka dapat kita simpulkan sebagai
berikut ;
1.

Keperawatan

klien

adalah

dinamis,

mereka

mempunyai

karakteristik yang unik dan universal dan berada dalam pertukaran energi
yang konstan dengan lingkungan.
2.

Hubungan antara variable-variabel klien: fisiologis, psikologis,


sosio kultural, perkembangan dan spiritual

mempengaruhi mekanisme

pertahanan klien dan menentukan respon klien.


3.

Klien berada pada rentang respon yang normal terhadap


lingkungan yang diperlihatkan pada keadaan baik dan sehat.

4.

Stressor menyerang garis pertahanan flexible kemudian garis


pertahanan normal.

5.

Tindakan perawat difokuskan pada pencegahan primer, sekunder


dan tersier.

B. Saran
.1

Model Neuman sangat luas sehingga


perlu terus menerus melakukan riset yang mendukung Model Neuman
untuk dapat di terapkan dilapangan keperawatan yang lebih luas baik di
lahan praktek, pendidikan, dan riset.

.2

Perlu

penjelasan

melalui

riset

keperawatan tentang peran perawat sesuai dengan Model Neuman.


.3

Perlu penjelasan lebih lanjut tentang


hubungan antara perawat klien sehingga dalam setiap tahapan pencegahan
tugas masing-masing pihak lebih jelas.

.4

Penerapan

Model

Neuman

yang

membutuhkan multidisiplin ilmu akan sangat komplek, sehingga


keperawatan harus harus menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
disiplin ilmu lain. Hal ini dapat dilakukan pada saat keperawatan terus
menerus mengembangkan keilmuan melalui penelitian yang terintegrasi.

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat AA. (2004). Pengantar konsep dasar keperawatan. Jakarta: Salemba


Medika
McEwen, Melanie; Wills, Evelyn. (2007). Theoretical Basis for Nursing. 2nd
edition.Philadelphia. Lippincot Williams & Wilkins.
Pearson A., Vaughan B.(1986). Nursing Models for Practice. London :
WilliamHeinemann Medical Books.
Tomey Ann Marriner, Alligood M.R.(2006). Nursing Theorists and Their work. 6
Ed. USA : Mosby Inc.
http://currentnursing.com/nursing_theory/application_Betty_Neumans_model.ht
ml)

DAFTAR ISI
Halaman
BAB I

BAB II

PENDAHULUAN ..

A. Latar Belakang

B. Tujuan .

TINJAUAN TEORI

A. Latar Belakang Betty Neuman

B. Model Konseptual ..

C. Empat Komponen Sentral Dalam Keperawatan


Menurut Betty Neuman

10

D. Dasar Asumsi Sistem Betty Neuman ..

11

E. Variabel dan Kesehatan ..

11

F. Diagnosa Keperawatan

11

BAB III

KONSEP INTI MODEL BETTY NEWMAN.................

BAB IV

PEMBAHASAN .

26

BAB V

PENUTUP

30

A. Kesimpulan .

30

B. Saran .

31

DAFTAR PUSTAKA ..

15

32

TUGAS
SAIN KEPERAWATAN

TOPIK:
KONSEP MODEL BETTY NEWMAN

Oleh : Jumatina

MAGISTER KEPERAWAN MEDIKAL BEDAH


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
TAHUN 2011-2012

You might also like