You are on page 1of 20

HEAD LOSSES MAJOR AND

MINOR

Sistem perpipaan adalah suatu sistem yang banyak digunakan untuk memindahkan
fluida, baik cair, gas, maupun campuran cair dan gas dari suatu tempat ke tempat
yang lain, akan tetapi pada saat fluida mengalir tersebut, fluida akan mengalami
kerugian kerugian.
Pengaliran fluida ada beberapa hal yang harus terpenuhi, yaitu : Tidak boleh bocor,
Untuk mengalirkan fluida perlu perbedaan tekanan antara titik awal dan titik akhir,
Harus diatasinya perlawanan/gesekan pipa pada fluida, Kedua hal diatas
memerlukan energi
Komponen-komponen pada sistem Pipa terdiri atas :

Pipa

Sambungan-Sambungan (fitting)

Katup (valve)

Baut/mur

Gasket

PRESSURE DROP/
TEKANAN TURUN
Pressure Drop Terjadi akibat aliran fluida mengalami gesekan dengan permukaan
saluran, dapat juga terjadi ketika aliran melewati sambungan pipa,belokan,katup,
diffuser, dan sebagainya.
Besar Pressure Drop bergantung pada hal di bawah ini :
Kecepatan aliran
Kekasaran permukaan
Panjang pipa
Diameter pipa

HEAD LOSSES
Head Loss adalah kerugian tekanan yang terjadi
pada aliran internal. Aliran internal seperti pada
pemipaan sangat sering mengalami head loss.

HEAD LOSS
dapat terjadi karena :
Gesekan antara fluida dan dinding pipa,
Friksi antara sesama partikel pembentuk fluida tersebut,
dan
Turbulensi yang diakibatkan saat aliran di belokkan
arahnya atau hal lainseperti misalnya perubahan akibat
komponen perpipaan(valve, flowreducer , atau kran).
Kehilangan karena friksi/gesekan adalah bagian dari total
head loss yangterjadi saat aliran fluida melewati suatu
pipa lurus. Head loss pada suatu fluida pada umumnya
berbanding lurus dengan panjang pipa , nilai kuadrat
darikecepatan fluida dan nilai friksi fluida yang disebut
faktor friksi. dan juga nilai head loss berbandng terbalik
dengan diameter pipa (Miftahhurrahman, 2009)

Major Losses adalah kerugian pada aliran dalam


pipa yang disebabkan oleh friction yang terjadi
disepanjang aliran fluida yang mengalir terhadap
dinding pipa.Besarnya major losses ditentukan oleh
fungsi f (Friction factor), V (rata-rata kecepatan
fluida), l (panjangpipa), D (diameter pipa), e (nilai
kekasaran pipa), miu (viskositas fluida), rho (densitas
fluida)

Head losses major

Untuk menghitung kerugian gesek antara dinding pipa dengan


aliran fluida tanpa adanya perubahan luas penampang di dalam
pipa dapat dipakai rumus Darcy yang secara matematis ditulis
sebagai berikut:
keterangan :
hf = head losses mayor (m)
f = koefisien gesekan
L = panjang pipa (m)
D = diameter dalam pipa (m)
v = kecepatan aliran dalam pipa (m/s)
g = percepatan gravitasi (m/s2)

.
7

KEHILANGAN TINGGI TEKAN AKIBAT GESEKAN/


MAJOR LOSSES

Kehilangan tinggi tekan akibat gesekan dalam pipa termasuk dalam kehilangan yang besar (major losses)
Kehilangan tinggi tekan akibat gesekan dalam pipa tergantung dari :

Berbanding lurus dengan panjang pipa (l)

Berbandingterbalik dengan diameter pipa (d)

Berbanding lurus dengan kecepatan rata-rata (v)

Tergantung dari kekasaran pipa, bila aliran turbulen

Kehilangan tinggi tekan tersebut dapat dinyatakan dengan rumus darcy weisbach
Keterangan:
= koefisien gesek

L V
h f
D 2g
2

L = panjang pipa
D = diameter pipa
V = kecepatan rata-rata
g = percepatan gravitasi
8

Jenis aliran dalam pipa terbagi menjadi 3, yaitu aliran


laminer, transisi, dan turbulen. Untuk mengetahui jenis
aliran tersebut dilakukan perhitungan agar didapat bilangan
Reynoldnya. Bilangan Reynold merupakan perbandingan
antara efek inersia dan viskositas dalam aliran. Aliran
laminar memiliki nilai Re < 2300, sedangkan aliran transisi
memiliki nilai Re 2300 4000, dan aliran turbulen memiliki
nilai Re > 4000. Semakin besar kecepatan aliran fluida yang
bergesekan di dalam pipa, maka semakin besar pula
turbulensi atau tingkat keacakan gerak pada fluida tersebut.

Untuk aliran laminer dan turbulen terdapat rumus yang berbeda untuk nilai f. Sebagai
patokan apakah suatu aliran itu laminer atau turbulen, dipakai bilangan Reynolds:

Keterangan :
Re = bilangan Reynolds
v = kecepatan rata-rata aliran di dalam pipa (m/s)
D = diameter dalam pipa (m)
= viskositas kinematik cairan (m2/s)
catatan:
untuk Re < 2300, aliran bersifat laminar
untuk 2300 < Re < 4000, aliran bersifat transisi
untuk Re > 4000, aliran bersifat turbulen
10

Aliran laminer.
KET : f = Friction
Re= Reynold Number

Aliran turbulen.
UNTUK MENGHITUNG KOEFISIEN GESEK F DAPAT DIHITUNG
DENGAN MENGGUNAKAN RUMUS DARCY. UNTUK
MENGETAHUI NILAI F HARUS DIKETAHUI KEKASARAN PIPA ()
DAN DIAMETER PIPA (D). HAALAND MEMBERIKAN SUATU
FORMULA YANG MENYEMPURNAKAN PERSAMAAN YANG
DITEMUKAN OLEH COLEBROOK UNTUK MENENTUKAN NILAI F :

11

SIFAT-SIFAT ALIRAN BERDASARKAN


BILANGAN REYNOLDS

BILANGAN REYNOLDS MERUPAKAN BILANGAN


YANG MENJELASKAN PERUBAHAN FISIK DARI
AL.LAMINAR KE AL.TURBULEN ,

BIL.REYNOLDS :
,DARI RUMUS TERSEBUT DAPAT DIKATAKAN
BAHWA BILA GAYA INERSIA MELEBIHI GAYA
VISKOSITAS (KECEPATAN LEBIH CEPAT DAN
BIL.REYNOLDS BESAR), MAKA TERJADI AL.TURBULEN
DAN SEBALIKNYA, MAKA AKAN TERJADI
ud
Gaya Inersia
AL.LAMINAR
Re

Gaya Viskositas

12

Aliran Laminar
Re < 2300 : Kecepatan rendah Tinta, tidak bercampur dengan
air, Partikel fluida bergerak dalam garis lurus Memungkinkan
analisis matematik sederhana, Jarang terjadi dalam sistem air
Aliran Transisi
2300< Re < 4000 : Kecepatan sedang, Tinta sedikit bercampur
dengan air
Aliran Turbulen
Re > 4000 : Kecepatan tinggi, Tinta bercampur dengan air
secara cepat, Partikel fluida bergerak secara acak, Pergerakan
partikel sangat sulit dideteksi, Analisis matematik sangat sulit
dilakukan, Sering dalam sistem air

13

HEAD LOSS MINOR


Kerugian tekan adalah salah satu kerugian yang tidak dapat
dihindari pada suatu aliran fluida yang berupa berkurangnya
tekanan pada suatu aliran, sehingga menyebabkan kecepatan
aliran mengecil. Salah satu kerugian yang sering terjadi dan
tidak dapat diabaikan pada aliran air yang menggunakan pipa
adalah kerugian tekan akibat gesekan dan perubahan
penampang atau pada belokan pipa yang menggangu aliran
normal. Hal ini menyebabkan aliran air semakin lemah dan
mengecil
Kehilangan energi sepanjang aliran dapat disebabkan oleh
geseran atau perubahan penampang aliran oleh gangguan
lokal. Dibanding dengan kehilangan energi akibat
geseran,kehilangan energi akibat perubahan penampang atau
arah aliran adalah kecil oleh karena itu disebut kehilangan energi
minor (minor losses). Akan tetapi apabila kehilangan minor ini
berjumlah banyak di sepanjang aliran maka akan
mengakibatkan kehilangan yang berarti bagi sistem aliran

14

Absolute roughness

15

TINGGI TEKAN DALAM ALIRAN PIPA


Air mengalir dalam pipa mempunyai beberapa macam energi antara lain :
a. Energi kinetik
b. Energi potensial

c. Energi tekanan

Hubungan ketiga energi tersebut dapat dinyatakan


dalam persamaan bernoulli, yakni :
P1

v12
P
v2
h1 2 2 h2
2g
2g

16

2. Head losses minor


Losses minor dinyatakan secara umum dengan
rumus:

17

Kehilangan Tinggi Tekan Akibat


Kerugian Yang Kecil (Minor Losses)

Penyebab terjadinya Minor Losses, sebagai berikut :


Pelebaran Tiba-Tiba/ Perlahan
Kontraksi Tiba-Tiba/ Perlahan
Adanya Tikungan/ Elbow

Katup
RUMUS KEHILANGAN TINGGI TEKAN AKIBAT MINOR LOSSES SECARA UMUM
2
v
ADALAH :

hL k L

2g

Dimana : kL = koefisien kehilangan energi tergantung jenis penyebab


v = kecepatan
18

19

Kehilangan Tinggi Tekan Akibat Kerugian Yang Kecil /


Minor Losses)
KEHILANGAN ENERGI AKIBAT KONTRAKSI TIBA-TIBA
KONTRAKSI TIBA-TIBA DAPAT MEMBUAT TEKANAN TURUN KARENA KEHILANGAN
ENERGI AKIBAT TURBULENSI DAN MENINGKATNYA KECEPATAN (LIHAT GAMBAR)
TERMASUK DALAM KEHILANGAN ENERGI AKIBAT KONTRAKSI TIBA-TIBA ADALAH
PERALIHAN PIPA MASUK

PERHITUNGAN KEHILANGAN ENERGI DIHITUNG DENGAN RUMUS DIBAWAH

hc

V
Kc
2g

2
2

Kc = KOEFISIEN KONTRAKSI YANG


TERGANTUNG DARI D2/D1

20

You might also like