You are on page 1of 36

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Ny.

H DENGAN
HIPERTENSI DI RT 07 / RW 10
KECAMATAN PASAR MINGGU
JAKARTA SELATAN

Disusun Oleh :
S O LE K AH
207.303.025

AKADEMI KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
JAKARTA
2009

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat kasih setia-NYA
sehingga makalah yang berjudul ASUHAN KEPERAWATAN PADA
KELUARGA Ny. H DENGAN HIPERTENSI, DI RT 07 / RW 10
KECAMATAN PASAR MINGGU JAKARTA SELATAN dapat diselesaikan.
Dalam penyusunan makalah ini, Saya telah mendapat bimbingan dari
berbagi pihak, maka pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada
1. Bapak H. Bambang, selaku ketua RW 10 yang telah memberi dukungan
2. Bpk Abdul Munir, selaku ketua RT 07 yang telah memberi dukungan
3. Para KADER RT 07.
4. Ibu Agustina SKM selaku penanggung jawab praktek komunitas.
5. Ns. Seven Sitorus, SKp selaku Pembimbing praktek komunitas
6. Rekan-rekan tercinta mahasiswa AKPER UPN.
Saya menyadari sepenuhnya, karena kemampuan dan pengetahuan saya
yang masih terbatas, sehingga dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempumaan. Oleh karena itu, saya dengan lapang dada menerima kritik dan
saran yang bersifat membangun, sehingga dalam pembuatan makalah yang akan
datang dapat lebih baik lagi.
Saya berharap, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa/i
pada umumnya dan bagi saya khususnya.
Jakarta, Juni 2009

Solekah

DAFTAR ISI

ii

KATA PENGANTAR......................................................................................

DAFTAR ISI ...................................................................................................

ii

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................

B. Tujuan Penulisan.....................................................................

C. Ruang Lingkup.......................................................................

D. Metode Penulisan....................................................................

E. Sistematika Penulisan.............................................................

TINJAUAN TEORITIS HIPERTENSI


A. Konsep Masalah Kesehatan....................................................

B. Asuhan Keperawatan Keluarga..............................................

10

BAB III TINJAUAN KASUS


A. Pengkajian...............................................................................

18

B. Fungsi Perawatan Kesehatan ( Penjajakan Tahap II)..............

19

C. Analisa Data............................................................................

21

D. Penapisan Masalah .................................................................

23

E. Perencanaan Keperawatan Keluarga......................................

25

F.

25

Implementasi dan Evaluasi.....................................................

BAB IV PEMBAHASAN

BAB V

A. Pengkajian Keperawatan........................................................

26

B. Diagnosa Keperawatan...........................................................

26

E. Evaluasi Keperawatan............................................................

27

PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................

28

B. Saran-Saran.............................................................................

29

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

iii

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di negara industri hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan
utama. Di Indonesia, hypertensi juga merupakan masalah kesehatan yang
perlu diperhatikan oleh dokter yang bekerja pada pelayanan kesehatan primer
karena angka pervalensinya tinggi yang akibat jangka panjang yang
ditimbulkannya. Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dibagi menjadi 2
golongan, yaitu hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya
(idiopatik) dan hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang disebabkan oleh
penyakit lain. Hipertensi primer meliputi lebih kurang 90% dari seluruh pasien
hipertensi dan 10% lainnya disebabkan oleh hipertensi sekunder. Hanya 50%
dari golongan hipertensi sekunder dapat diketahui penyebabnya, dan dari
golongan ini hanya beberapa persen yang dapat diperbaiki kelainannya. Oleh
karena itu, upaya penangan hipertensi primer baik mengenai patogenesis
maupun tentang pengobatannya.
Sistem kardiovaskuler memiliki fungsi yang sangat penting untuk
sirkulasi darah, jika terjadi gangguan suatu mekanisme kompensasi
kardiovaskuler yang mempertahankan- metabolisms tubuh agar berfungsi
normal, maka akan terjadi peninggian tekanan darah diatas normal yang
disebut hipertensi, mekanisme tersebut terjadi melalui system neuronumoral
dan kardiovaskuler.
Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang memerlukan
penanggulangan yang baik. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi prevalensi hipertensi, seperti ras, umur, obesitas, asupan garam yang tinggi dan
adanya riwayat hipertensi dalam keluarga.
Di Indonesia, berdasarkan hasil yang diperoleh dari berbagai
penelitian melaporkan bahwa pada tahun 1999 terdapat 1,8 -28,6% penduduk
yang berusia >20 tahun adalah pasien hipertensi. Pada umumnya, pre-valensi
hipertensi bekas 8,6-10%. Prevalensi terendah yang dikemukakan dari data
tersebut berasal dari Kalirejo Jawa Tengah yaitu sebesar 1,8%, sedangkan

iv

daerah Aceh, Sumatera Utara. Sebesar 5,3%, epidemi hipertensi khususnya di


RSUP Fatmawati yang dilaporkan oleh EPDM (Evalusai Program Develoving
Management) pada tahun 2003 : hipertensi esensial pada usia 5-14 tahun : 1
orang, 15-24 tahun : 2 orang, 25-44 tahun : 40 orang, 45-65 tahun : 128 orang,
berdasarkan jenis kelamin pria : 119 orang, wanita 110 orang, total hipertensi
esensialpada tahun 2003 berjumlah 229 orang, meninggal 7 orang, sedangkan
jumlah hipertensi lainnya pada usia 5-14 tahun : 1 orang, 5-24 tahun :3 orang,
25-44 tahun : 34 orang, 45-65 tahun : 125 orang, total hipertensi lainnya pada
tahun 2003 adalah 270 dengan kematian berjumlah 26 orang. Dari
penyelidikan yang ada, terlihat adanya kecenderungan bahwa masyarakat
perkotaan lebih banyak menderita penyakit hipertensi dibandingkan dengan
masyarakat pedesaan.
Data tersebut di atas memberikan gambaran bahwa masalah hipertensi
perlu mendapatkan perhatian dan penanganan yang baik, mengingat prevalensi
yang tinggi dan komplikasi yang ditimbulkan cukup tinggi. Sehingga, perawat
dituntut untuk dapat memberikan perawatan yang intensif bagi pasien
penyakit ini. Oleh karena itu, Saya tertarik untuk membahas ASUHAN
KEPERAWATAN PADA KELUARGA Ny. H DENGAN HIPERTENSI,
DI RT 07 / RW 10 KECAMATAN PASAR MINGGU JAKARTA
SELATAN Dengan menggunakan proses keperawatan keluarga.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari makalah ini yaitu agar mahasiswa/i mampu
menerapkan dan melaksanakan asuhan keperawatan keluarga pada klien
dengan hipertensi.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari makalah ini yaitu mahasiswa/i mampu :
a.

Memahami konsep dasar ten tang penyakit hipertensi.

b.

Melakukan pengkajian pada klien dengan penyakit hipertensi.

c.

Merumuskan diagnosa keperawatan pada klien dengan penyakit

hipertensi.
d.

Menentukan dan menyusun intervensi keperawatan pada klien


dengan penyakit hipertensi.

e.

Melakukan implementasi pada klien dengan penyakit hipertensi.

f.

Mengevaluasi

keberhasilan

tindakan

keperawatan

yang

telah dilakukan.
g.

Melakukan pendokumentasian pada klien dengan penyakit


hipertensi.

C. Ruang Lingkup
Pada penyusunan makalah ini, saya membahas tentang pelaksanaan
Asuhan Keperawatan Pada Klien Ny. H dengan Dx. Medis : Hipertensi di RT
07/ Rw 10 Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan.
D. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan adalah metode deskriptif dan studi
kasus, sedangkan dalam pengumpulan data menggunakan tehnik sebagai
berikut:
1. Wawancara

: Kepada klien langsung

2. Observasi

: Dengan melihat langsung keadaan klien.

3. Studi kepustakaan : Dengan mempelajari sumber-sumber ilmiah untuk


memperkuat

teaori

yang

berhubungan

dengan

masalah keperawatan
4. Studi dokumentasi : Dengan mendapatkan data dari

sumber yang

Terkait dengan klien.


E. Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penyusunan makalah ini, yaitu :
BAB I

PENDAHULUAN
Terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan, ruang lingkup, metode
penulisan dan sistematika penulisan.

vi

BAB II

TINJAUAN TEORITIS
Yang terdiri dari anatomi dan fisiologi jantung, konsep dasar
hipertensi, dan asuhan keperawatan pada klien dengan hipertensi.

BAB III TINJAUAN KASUS


Yang terdiri dari pengkajian keperawatan, diagnosa keperawatan,
rencana keperawatan, implementasi keperawatan dan evaluasi
keperawatan.
BAB IV PENUTUP
Yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

vii

B. Asuhan Keperawatan Keluarga Ny. H Dengan Hipertensi Rt 07 Rw 10


No. 33
Dalam memberikan asuhan keperawatan pendekatan yang digunakan
adalah pendekatan proses keperawatan keluarga yang meliputi pengkajian,
perumusan, diagnosa keperawatan, perencanaan, tindakan, pelaksanaan dan
evaluasi.
1. Data Dasar Kelurga
a. Struktur Keluarga
Tn. S sebagai kepala keluarga berusia 62 tahun, pendidikan
sekolah dasar, seorang pedagan susu dan bertempat itnggal di rumah
sendiri Tn. S tinggal di Rt 07 Rw 10 No. 33 Kelurahan Pasar Minggu
b. Komposisi Keluarga
No

Nama

Jenis
Hubungan
Kelamin

Kepala keluarga

Tn. S

Ny. H

Ny. A

Usia

Pekerjaan Pendidikan

62

Pedagang

SD

IRT

58

IRT

SD

Anak

45

IRT

SMU

Tn. F

Anak

40

Swasta

SMU

Ny. H

Anak

35

Swasta

SMU

Ny. E

Anak

32

Swasta

Smu

Ny. A

Anak

29

Swasta

SMU

Tn. H

Anak

25

SMu

c. Genogram Keluarga

viii

: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Tinggal serumah
: Klien
d. Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn. S adalah keluarga inti. Didalam rumah Tn. S tinggal
dengan istri dan anak bungsunya, yaitu Tn S sebagai kepala keluarga,
Ny. H sebagai istri dan Tn. A sebagai anak. Anak yang lain sudah
menikah dan bertempat itnggal dirumah masing-masing.
e. Suku Bangsa
Tn. S bersuku bangsa Betawi, demikian juga dengan Ny. H yang
sudah lama tinggal di Pasar Minggu. Keluarga Tn. S penduduk asli
Betawi, bahasa yang digunakan sehari-hari adlaah bahasa Indonesia.
Keluarga Tn. S menjalin hubungan dengan tetangganya dengan baik
antar tetangganya.
Lingkungan tempat tinggal Tn. S sebagian besar penduduknya asli
orang Pasar Minggu. Keluarga tn. S beragama Islam dan menjalankan
Shalat lima waktu, semua aktifitas tidak boleh bertentangan dengan
agama. Keluarga Tn. S menggunakan pakaian sehari-hari dan model
rumah yang biasa, tidak dipengaruhi oleh budaya tertentu.
Dalam keluarga Tn. S untuk kegiatan rekreasi tidak rutin kecuali
nonton TV, kebiasaan makan keluarga senang makanan yang ditumis,
dan sayur asam. Keluarga Tn. S dapat memanfaatkan fasilitas
kesehatan seperti Puskesmas.
f. Agama
Agama yang dianut keluarga Tn. S adalah agama Islam, mereka
menjalankan shalat lima waktu dan berpuasa di bulan Ramadhan.

ix

Dilingkungan ada pengajian ibu-ibu yang dilakukan seminggu sekali


dan Ny. H selalu iku pengajian tersebut.
g. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Tn. S adalah seorang pedagang susu dengan e\penghasilan setiao
bulan kurang lebihy 700.000 900.000. Ny. H hanya seorang ibu
rumah tangga, sedangkan anak bungsu Tn. S belum bekerja.
Keluarga Tn. S untuk mengatur keuangan di pegang oleh Ny. H tidak
mempunyai tabungan bila ada keperluan yang mendadak.
h. Aktifitas Rekreasi Keluarga
Selain kegiatan sehari-hari keluarga dalam penggunaan waktu sengga
menonton televisi dan berbincang-bincang dengan tetangga.
i. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga dengan masa tahapan masa tua denga tugas saling
memberikan perhatian yang menyenangkan antar anggota
keluarga, memperhatikan ksehatan antar sesama anggota keluarga.
2) Tahap perkembangan yang belum terpenuhi
Tidak ada masalah, sudah terpenuhi
j. Riwayat Keluarga Inti
Perkembangan mental keluarga normal, keluarga tidak mengalami
kejadian kematian, kehilangan, perceraian pada saut tahun terakhir ini.
Dalam keluarga tidak ada yang mengalami cacat mental dan fisik.
k. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Riwayat orang tua dari suami atau istri tidak mempunyai kebiasaan
kawin cerai, pemabuk atau penjudi.
Ny. H mempunyai penyakit hipertensi yang sudah beberapa tahun
belakangan ini.

2. Lingkungan
a. Perumahan
Tipe rumah dengan luas 90 m2, status rumah milik pribadi, atap rumah
terbuat dari genteng, jumlah ruangan 6 ruang terdiri dari 2 kamar tidur,
1 ruang tamu menyatu dengan ruang tengah, dapur dan kamar mandi,
lantai rumah keramik. Penerangan menggunakan listrik, ventilasi lebih
dari 10% luas tanah, sinar matahari yang masuk kedalam ruangan
cukup.
Rumah terlihat cukup rapi, tidak ada baju yang tergantung, keluarga
buang air di WC, lantai kamai mandi bersih, penerangan di kamar
mandi cukup.
b. Denah Rumah
Kamar

Kamar

Dapur

Kamar
Mandi

Kamar

Ruang
Tamu

c. Pengelolaan Sampah
Di rumah Tn. S pembuangan sampah dilakukan dikumpulkan dalam
plastik kemudian ada petugas yang mengangkut.
d. Sumber air
Sumber air yang digunakan adalah pompa listrik. Keluarga
menggunakan sumber air tersebut untuk keperluan sehari-hari seperti
mandi, minum dan lain-lain. Keadaan air bersih atau jernih tidak
berwarna dan tidak berbau.

xi

e. Jamban Keluarga
Keluarga mempunyai jamban sendiri, jenis WC jongkok yang
mempunyai septik tank, jarak sumber air dengan penampungan tinja
lebih dari 10 meter kondisi terawat
f. Pembuangan air limbah
Pembuangan air limbah Tn. S terletak didepan rumah dan dialirkan
keselokan/ saluran air.
g. Fasilitas sosial dam fasilitas kesehatan
Diwilayah tempat tinggal Tn. S terdapat fasilitas sosial seperti masjid
yang jaraknya 200 meter. Fasilitas kesehatan yaitu : 2 Puskesmas dan
rumah sakit keluarga Tn. S memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.
h. Karakteristik Tetangga dan Komunitas
Lingkungan tempat tinggal Tn. S termasuk dalam tipe rural karena
masyarakat masih homogen yang kebanyakan asli Betawi dan jarang
sekali terjadi perpindahan penduduk. Pekerjaan penduduk asli
diwilayah ini mayoritas pegai swasta seperti penjahit, buruh dan
tukang ojek.
Pengelolaan sampah yang ada diwilayah ini dikumpulkan kemudian
diangkut oleh petugas sampah yang ada.
Disekitar lingkungan tidak ada kebisingan ataupun polusi yang berarti
karena hanya daerah hunian dan tidak ada pabrik. Fasilitas kesehatan
yang ada ditempat tinggal Tn. S adalah Puskesmas.
Untuk fasilitas sosial ada masjid dan sekolah yang dapat dijangkau
dengan berjalan kaki.
Pasar di wilayah ini agak jauh sehingga untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari melalui tukang sayur dan warung. Kehidupan komunitas
saling membantu dan bergotong royong. Bila ada kasus kejahatan
ditangani oleh petugas keamanan.
i. Mobilitas geografi keluarga

xii

Keluarga Tn. S merupakan asli penduduk Pasar Minggu yang tidak


pernah pindah.
j. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn. S tidak terlalu aktif dalam kegiatan diwilayahnya untuk pergi ke
pengajian atau arisan karena sudah kelelahan setelah berjualan
seharian.
k. Sistem pendukung keluarga
Dalam hal ini anggota keluarga saling mendukung dan apabila ada
masalah selalu dipecahkan bersama. Jika ada anggota keluarga yang
sakit keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.
3. Struktur Keluarga
a. Pola Komunikasi
Pola komunikasi keluarga berjalan dengan baik secara verbal, bahasa
yang digunakan dalam berkomunikasi sehari-hari antar anggota
keluarga dengan bahasa Indonesia.
Dalam komunikasi keluarga saling terbuka satu sama lain, Tn. S
mengatakan keputusan diambil dengan cara musyawarah.
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Keluarga Tn. S dalam berkomunikasi saling terbuka dan saling
menghormati dan menghargai serta saling membantu dan saling
mendukung. Apabila ada masalah Tn. S akan mengadakan diskusi.
Dalam hal ini Tn. S yang memegang peranan.
c. Struktur Peran
Tn. S adalah kepala keluarga dari seorang pedagang susu, Ny. H
adalah seorang istri dan ibu rumah tangga. Tn. H adalah anak bungsu
dan saat ini masih belum bekerja.
d. Nilai dan Norma

xiii

Keluarga Tn. S menjunjung tinggi nilai norma yang diyakini yaitu


ajaran agama Islam dengan cara mentaati peraturan dan menjauhkan
larangan agama.
Didalam keluarga tidak ada konflik terhadap nilai-nilai dan aturan
yang bertentangan dengan kebudayaan yang dianut keluarga.
4. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Semua anggota keluarga Tn. S saling menyayangi, tempat tinggal Tn.
S berdekatan dengan anak-anaknya, sehingga Tn. S tidak merasa
kesepian. Bila ada maslaah Tn. S akan menceritakan kepada anaknya.
Apabila ada anggota keluarga yang sakit maka mereka akan saling
membantu.
b. Fungsi Sosialisasi
Keluarga Tn. S menekankan perlunya berhubungan dengan orang lain
dan tetangga sehingga interaksi atau hubungan dalam keluarga dan
masyarakat berlangsung dengan baik dan tidak ada konflik yang
terjadi dalam kehidupan keluarga bercermin adanya sikap sopan
santun anak terhadap orang tua.
c. Fungsi Reproduksi
Tn. S mempunyai 6 orang anak, lima orang anak sudah menikah dan
tinggal di tempat tinggal masing-masing.
5. Stress dan Koping keluarga
a. Stress jangka panjang dan pendek
Ny. H mengakui bahwa dirinya sering pusing karena tekanan darahnya
yang sering naik turun. Ny. H berharap cepat sembuh.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah

xiv

Jika salah satu anggota keluarga mempunyai masalah keluarga akan


mendiskusikan bersama lalu mengambil keputusan untuk menyelesaikan
masalah dan penyelesaiannya.
c. Strategi koping yang digunakan
Keluarga Tn. S mengatakan untuk menyelesaikan masalah yang
sedang dihadapi selain berdoa dan berserah diri pada Tuhan. Keluarga
Tn. S juga bermusyawarah dengan keluarga untuk mendapatkan
masukan dari anggota keluarga sehingga masalah tersebut dapat
diselesaikan
d. Strategi adaptasi disfungsional
Dari hasil pengkajian didalam keluarga Tn. S tidak didapatkan adanya
cara-cara menghadapi masalah secara mal adaptif.
e. Pemeriksaan Fisik
Dari hasil pemeriksaan dihasilkan data Ny. H Tekanan darah 140/90
mmHg, Nadi : 80 x/ mnt suhu 36oC, pernafasan 20x/mnt, tinggi badan
170 cm, berat badan 76 kg, Kondisi kepada : Rambut mulai beruban,
mata tidak anemis, hidung tidak bersekret dan tidak ada kelainan
penciuman, mukosa bibir lembab, leher tidak ada benjolan.
Pada dada bunyi jantung dan paru normal, abdomen tidak ada keluhan.
Ektermitas atas tidak ada keluhan, ekstermitas bawah tidak ada
pembengkakan, turgor kulit baik, secara keseluruhan keadaan umum
baik.
f. Harapan keluarga terhadap asuhan keperawatan keluarga Tn. S dan
Ny. H mengatakan merasa sangat senang dengan kehadiran perawat
dan berharap dapat membantu keluarga memahami tentang perawatan
penyakit hipertensi dan pencegahan hipertensi ayng berulang.

BAB III

xv

TINJAUAN KASUS
A.

Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada hari Senin 15 Juni 2009 sampai 16 Juni
2009, anggota keluarga terdiri dari 3 orang yaitu Tn. S (KK) Ny. H (istri) dan
Tn. H (Anak). Keluarga ini termasuk keluarga inti. Tn. S adalah seorang
pedagang susu, pendidikan terakhir SD, Ny. H sebagai ibu rumaht angga,
pendidikan terakhir SD, Tn. H sebagai anak bungsi pendidikan terakhir SMU
dan belum bekerja.
Rumah yang ditempati oleh keluarga Tn. S adalah rumah sendiri, jenis
bangunan permanen, luas rumah 8 x 25m2, atap rumah genteng, lantai rumah
keramik,t erdapat jendela 10% dari luas rumah. Penerangan dengan listrik,
kondisi rumah cukup bersih. Bagian rumah terdiri dari ruang tamu, kamar
tidur 3, dapur, kamar mandi. Keluarga menggunan pompa listrik untuk
keperluan mandi, mencuci, minum dan masak. Jarak pembuangan limbah atau
tinja 10 meter. Untuk sampah biasanya dikumpulkan lalu tiap pagi diangkut
oleh petugas pengankut sampah.
Saat dilakukan pengkajian Ny. H mengeluh dirinya sering pusing,
cepat lelah, mata berkunang-kunang. Ny. H juga senang mengkonsumsi ikan
asin dalam menu sehari-hari. Menu itu menjadi kesukaannya. Dari hasil
pemeriksaan fisik dihasilkan data Ny. H tanda-tanda vital : TD : 140/90
mmHg, N. 100x/mnt RR : 22x/mnt, S : 36 oC, BB : 68kg, TB :168 cm. Lidah
bersih, tangan kaki hangat, tidak ada luka,r ambut lurus panjang beruban dan
dikonde, mukosa bibir lembab, mata tidak cekung, tidak ikterik, gigi tidak
lengkap, turgor kulit baik kapleri refill < 3 detik. Tn. S suka merokok dan
dapat menghabiskan 1 bungkus dalam sehari.
Keadaan Ny. H baik, status kesehatan Ny. H menderita hipertensi, Ny.
H merasa khawatir dengan kesehatannya. Ny. H mengatakan kalau orang
tuanya juga menderita tekanan darah tinggi.

B.

Fungsi Perawatan Kesehatan (Penjajagan Tahap II)

xvi

1. Mengenal Masalah Kesehatan


Ny. H mengatakan mempunyai penyakit hipertensi sejak beberapa tahun
belakangan ini. Ny. H mengatakan yang dirasakan pusing dan bagian
tengkuk terasa berat, tekanan darahnya meningkat. Ny. H mengatakan
akan berobat ke Puskesmas.
2. Mengambil Keputusan
Ny. H mentakan penyakit hipertensi dapat dirasakannya apabila mengali
kepala pusing dan jika sakit yang dirasa tidak sembuh juga Ny. H berobat
ke Puskesmas.
3.

Merawat Anggota Keluarga


Ny. H menggunakan fasilitas kesehatan untuk mengatasi masalah
kesehatan dan keluarga. Ny. H mengatakan bila tekanan darah naik,
minum obat yang diberikan dari Puskesmas.

4.

Modifikasi Lingkungan
Keluarga Tn. S mempunyai lingkungan yang terdiri dari ruang tamu yang
bersatu dengan ruang tengah karena tanpa sekat, dapur dan kamarmandi
yang terlihat licin dan sedikit berlumut.
Selain untuk mandi juga digunakan sebagai tempat menucuci piring.

5.

Menggunakan Fasilitas Kesehatan


Keluarga Tn. S sangat sering menggunakan fasilitas kesehatan yang ada.
Biasanya keluarga berobat ke Puskesmas bila mulai merasakan keluhan
pusing atau bila obat darah tinggi.

Pemeriksaan

Tn. S

Ny. H

xvii

Kepala

Kulit kepala bersih, tidak ada Kulit kepala bersih, tidak ada
ketombe, rambut sudah beruban, ketombe, rambut sudah beruban,
rambut lurus pendek
TD : 110/80 mmHg

rambut panjang dan dikonde


TD : 140/90 mmHg

N : 80x/mnt

N :100x/mnt

RR : 22x/mnt

RR : 22x/mnt

BB
TB
Mata
Hidung

S : 36oC
75 kg
170 cm
Non Ikterik, An Anemis
Bentuk hidung mancung, tidak ada

S : 36oC
68 kg
165 cm
Non ikterik, An Anemis
bentuk hidung mancung, tidak ada

Mulut

sekret
Lidah

TTV

bersih,

mukosa

sekret
bibir Lidah

bersih,

mukosa

bibir

lembab, tidak ada caries, gigi tidak lembab, tidak ada caries, tidak ada
Leher

lengkap (ompong)
sariawan
Tidak ada pembesaran kelenjar Tidak ada pembesaran kelenjar

Dada

getah bening
getah bening
Pengembangan dada saat bernafas Pengembangan dada saat bernafas
dalam keadaan baik, bunyi paru dalam keadaan baik, bunyi paru

Abdomen

vesikuler, bunyi jantung I & II normal vesikuler, bunyi jantung I & II normal
Bising usus 12x/mnt, tidak ada Bising usus 12x/mnt, tidak ada

Tangan

pembesaran hepar, tidak ada rasa nyeri pembesaran hepar, tidak ada rasa nyeri
Akral hangat, jari-jari lengkap, Akral hangat, jari-jari lengkap,
kuku berish dan pendek, kapiler kuku berish dan pendek, kapiler
refill < 3 detik
refill < 3 detik
Akral hangat, jari-jari lengkap, Akral hangat, jari-jari lengkap,

Kaki

kuku bersih dan pendek, tidak ada kuku bersih dan pendek, tidak ada
Keadaan umum

luka
Baik

C.

luka
Baik

ANALISA DATA

No
1
DS :
-

Data
Ny.

mengatakan

Masalah
Etiologi
Dx. Keperawatan
Perubahan Ketidakmampuan Perubahan
fungsi
H perfusi
sering serebral

xviii

mengenal

serebral pada keluarga

masalah penyakit Tn. S terutama pada

merasa pusing
-

hipertensi

Ny.H
mengatakan

badannya

cepat merasa lelah


-

mengatakan

matanya

kunang

b/d

ketidak

mampuan

keluarga

mengenal

masalah

kesehatan Ny. H (58

Ny.
sering

Ny.

tahun) dengan penyakit


hipertensi

berkunangsaat

bangun

tidur
DO :
-

TTV Ny. H
TD : 140/90 mmHg,
N : 100x/mnt RR :
22x/mnt, S : 36oC,

Ny. H terlihat
pucat

2.

Ny. H berusia

58 tahun
DS :
-

Resiko

Ny.

H tinggi

mengatakan
sudah

kalau terjadi

mengenal

Ny.

terjadinya stroke pada

masalah penyakit keluarga Tn. S terutama

pusing nya stroke hipertensi

langsung tidur
-

Ketidakmampuan Resiko tinggi

Ny. H b/d
ketidakmampuan

keluarga menenal

mengatakan

kalau

masalah kesehatan Ny.

sudah

tidak

H (58 tahun) dengan

kuat

pusing

melakukan

penyakit hipertensi

pekerjaan rumah

DO :

xix

Ny. H terlihat
lemas

Ny. H terlihat
menahan

pusingnya

dengan

duduk

bersandar
-

Ny. H enggan
melakukan
bila

kegiatan

sudah

pusing

dansakit kepala
-

TD

Ny. H

140/90 mmHg

xx

D.

Penapisan Masalah
1. Resiko terjadinya stroke pada Ny. H berhubungan dengan tekanan darah
yang meningkat.

No
Kriteria
1
Sifat masalah

Perhitungan
3/3 x 1=1

Bobot
1

Ancaman

Pembenaran
Masalah sudah terjadi, hipertensi sejak
beberapa tahun yang lalu tanda dan
gejala yaitu : pusing. Jika tidak

Kemungkinan

x2=2

ditangani akan terjadi komplikasi


Ny. H mengatakan hipertensi jika

masalah untuk

kepala pusing dan sakit kepala.

diubah

Ny. H berobat bila ada keluahan dan

= sebagian

untuk obat tradisional biasa makan


buah belimbing.
Ny. H antusias berdiskusi tentang

Potensial

2/3 x 1=2/3

masalah kesehatan
Ny. H kontrol ke puskesmas bila ada

masalah untuk

keluhan, minum obat, bila ada keluhan

dicegah

untuk dirumah

= cukup

Ny.H makan buah belimbing


Ny.H antusias saat berdiskusi tentang

Menonjolnya

2/3x1= 2/3

masalah kesehatan
Ny.H menyadari

adanya

masalah

masalah :

hipertensi

masalah

Bila Ny.H merasakan pusing berobat

dirasakan dan

ke Puskesmas

perlu ditangani

2. Resiko terjadinya jatuh pada Ny.H karena lantai kamar mandi licin.

xxi

No
Kriteria
Perhitungan
1
Sifat masalah 2/3 x 1=2/3

Bobot
1

ancaman

Pembenaran
Masalah belum terjadi, apabila
tidak segera dibersihkan maka
dapat terjadi potensial jatuh

Kemungkinan

1/2x2=1

dikamar mandi
Ny.H mengatakan jika pusing

masalah dapat

maka tekanan darah pasti naik.

diubah

Tindakan

= sebagian

adalah kontrol ke puskesmas

yang

dilakukan

makan buah belimbing


Ny.
3

Potensial

2/3 x 1=2/3

antusias

berdiskusi

tentang masalah kesehatan


lantai terlihat licin dan

masalah untuk

berlumut

dicegah

Ny.H jarang menyikat lantai

= cukup

kamar mandi karena repot oleh

Menonjolo

2/2x1=1

pekerjaanya yang lain


Masalah
dirasakan

oleh

masalah :

keluarga Tn. S tepai tidak ada

Masalah perlu

waktu

ditangani

lantai kamar mandi karena Tn.

untuk

membersihkan

S dan anaknya selalu sibuk.


Jumlah

3 1/3

Diagnosa Prioritas
1. Resiko terjadinya stroke pada Ny. H berhubungan dengan tekanan darah tinggi
2. Resiko terjadinya Ny.H terjatuh dikamar mandi berhubungan dengan licinnya
lantai kamar mandi.

E.

Rencana Keperawatan
Rencana

keperawatan

merupakan

tahap

ketiga

dari

asuhan

keperawatan yang disusun berdasarkan prioritas masalah. Penyusunan tujuan,

xxii

kriteria hasil dan membuat rencana tindakan serta rasionalnya disesuaikan


dengan teori. Rencana keperawatan disesuaikan dengan kemampuan klien dan
fasilitas yang ada.
Rencana keperawatan yang ditujukan untuk klien sama dengan yang
ada pada teori dan rencana keperawatan dilakukan melibatkan keluarga dan
tim kesehatan yang ada dilahan. Sehingga rencana keperawatan yang dibuat
oleh penyusun tidak terdapat kesenjangan yang berarti pada literatur dan
sesuai dengan asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien, tetapi seluruh
rencana disesuaikan dengan keadaan klien.

xxiii

INTERVENSI
No
1

Diagnosa

Tujuan

Keperawatan
Resiko terjadinya

TUM
Setelah 3x

TUK
Selama 1 x 30 menit

Kriteria
Respon

Evaluasi
Standar
Stroke adalah suatu

stroke pada Ny. H

kunjungan rumah

kunjungan, keluarga

verbal

manifestasi klinis dari

keluarga pengertian stroke

berhubungan dengan

diharapkan stroke

mampu mengenal

gangguan peredaran

dengan menggunakan lembar

ketidakmampuan

tidak terjadi pada

masalah stroke pada

darah otak yang ditandai

balik

keluarga mengenal

Ny. H

anggota keluarga

dengan timbulny defisit

masalah penyakit

dengan cara :

neurologik secara

keluarga tentang pengertian

stroke

1.1 Menyebutkan

mendadak

stroke

pengertian stroke
1.2 Menyebutkan
penyebab stroke

Intervensi
1.1.1

1.1.2

1.1.3

Diskusikan bersama

Tanyakan kembali pada

Berikan pujian atas

Respon

jawaban yang tepat


Menyebutkan 2 dari 4 1.2.1. Diskusikan bersama

verbal

penyebab stroke
-

Perdarahan
akibat darah tinggi

keluarga tentang penyebab


stroke dengan menggunakan
lembar balik
1.2.2. Motivasi keluarga untuk
menyebutkan kembali
penyebab stroke
1.2.3. Berikan reinforcement
positif atas usaha yang
dilakukan oleh keluarga

1.3. Menjelaskan
tanda dan gejala

Respon

Menjelaskan 3 dari 6

Verbal

tanda dan gejala stroke :

keluarga tentang tanda dan

gejala stroke

stroke

1.3.1. Diskusikan bersama

Terjadinya
kelumpuhan
(tergantung

1.3.2. Motivasi keluarga untuk


daerah

mengidentifikasi tanda dan

yang terkena)

gejala stroke
1.3.3. Berikan reinforcement
positif atas usaha yang

Selama 1x30 menit

Respon

dilakukan
Menyebutkan 3 dari 6 2.1.1. Jelaskan pada keluarga

kunjungan keluarga

verbal

akibat dari stroke yang

akibat lanjut apabila stroke

mampu mengambil

tidak diobati:

tidak diobati dengan baik

keputusan untuk

dengan menggunakan lembar

merawat anggota

Gangguan
bicara

balik

keluarga yang

Kelumpuhan

menderita stroke

Kemampuan

dengan cara :
2.1 Menyebutkan

2.1.2. Motivasi keluarga untuk


menyebutkan kembali akibat

berfikir

lanjut dari stroke yang tidak

Pergerakan

akibat lanjut tidak

Resiko injury

diobatinya stroke

Stroke
berulang

diobati
2.1.3.

Berikan reinforcement
positif atas usaha/ jawaban
keluarga yang tepat

2.2. Memutuskan
untuk merawat

Respon

Keluarga memutuskan

verbal

untuk merawat anggota

keluarga tentang keinginan

keluarga

keluarga untuk merawat

Ny. H dengan

2.2.1. Diskusikan kembali dengan

resiko stroke

anggota keluarga dengan stroke


2.2.2.

Beri reinforcement positif atas


keputusan keluarga untuk
merawat anggota keluarga

Setelah 1x30 menit

Respon

Menyebutkan 2 dari 4

kunjungan keluarga

verbal

perawatan resiko stroke :

mampu merawat

Olah raga

3.1.1. Diskusikan dengan keluarga


tentang perawatan stroke
3.1.2. Motivasi keluarga

anggota keluarga dengan

yang teratur sesuai

menyebutkan perawatan

stroke dengan cara :

kemampuan

risiko stroke

3.1. Menjelaskan cara

perawatan stroke

Mengatur
pola makan

3.1.3. Beri reinforcement positif atas


jawaban keluarga yang benar

Menghindari
stres

Jaga

Setelah 1x 30 menit

Respon

kebersihan
Keluarga dapat

kunjungan keluarga

verbal

memodifikasi lingkungan

bersih dan perilaku hidup

untuk mencegah timbulnya

sehat dengan lembar balik

mampu memodifikasi

4.1.1. Jelaskan lingkungan yang

lingkungan tidak

jatuh

4.1.2. Motivasi keluarga untuk

jatuh dan tidak timbul

mengulangi penjelasan yang

penyakit lain

telah diberikan

4.1 Menyebutkan cara

4.1.3. Beri reinforcement positif

memodifikasi

atas jawaban keluarga yang

lingkungan
Setelah 1x60 menit

Respon

Menyebutkan 2 dari 3 cara

kunjungan keluarga

verbal

mengatasi stress

yang dapat mencegah dari

risiko cidera jatuh

mampu memodifikasi
lingkungan yang

Membersihkan lantai
kamar mandi

dapat mencegah

tepat
4.1.1. Jelaskan cara lingkungan

4.1.2. Motivasi keluarga untuk

Mengganti lampu

mengulangi penjelasan

terjadinya jatuh pada

penerangan kamar

4.1.3. Beri pujian positif atas

Ny. H

mandi

4.1 Menyebutkan

jawaban keluarga

Menyikat kamar

cara

mandi secara teratur

memodifikasi

dan rutin

lingkungan

Menggunakan alas
kaki yang terbuat dari

Setelah 1x30 menit

Respon

karet
Manfaat kunjungan ke

kunjungan, keluarga

Verbal

fasiltias kesehatan

pengobatan dan pendidikan

kesehatan yang dapat

mampu memanfaatkan

Mendapatkan

5.1.1. Informasi mengenai

pelayanan kesehatan

pelayanan kesehatan

diperoleh keluarga diklinik/

dengan cara :

stroke

Puskesmas

5.1. Menyebutkan

Mendapatkan

5.1.2. Motivasi kembali keluarga

kembali manfaat

pendidikan kesehatan

untuk menyebutkan hasil

kunjungan

stroke

diskusi

fasilitas

5.1.3. Beri reinforcement positif

kesehatan

atas hasil yang dicapai


keluarga
5.2.1. Motivasi keluarga untuk

5.2. Memanfaatkan

Respon

Keluarga membawa

pelayanan

afektif

anggota keluarga dengan

membawa naggota keluarga

kesehatan dalam dan

resiko stroke apabila

dengan resiko stroke apabila

merawat resiko

respon

kondisi semakin parah

kondisi tidak dapat ditangani

stroke

psikomotor Adanya kartu berobat

di rumah
5.2.2. Temani keluarga ke klinik
bila diperlukan
5.2.3. Berikan reinforcement atas
hasil yang dicapai keluarga

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


No Tanggal
1
16-6-09 -

Pelaksanaan
Memvalidasi keadaan keluarga

S:

Menjelaskan tujuan TUK

1.1.1

Diskusikan bersama

hipetensi adalah peningkatan

Respon Verbal

mmHg
-

hipertensi

adalah

makan-

kooperatif

makanan

yang

banyak

Menanyakan kembali pada

mengandung garam, merokok

keluarga tentang pengertian

dan

hipertensi

keturunan
-

beralkohol,

Ny. H mengatakan

bahwa

tekanan darahnya naik karena

pertanyaan yang diberikan

ia masih suka makan ikan asin

Berikan reinforcement

dan

jarang

mengontrol

Puskesmas
-

Ny. H mengatakan

bahwa

Respon verbal

tanda-tanda hipertensi adalah

Keluarga Ny.H tersenyum

sakit kepala, tengkuk terasa

Mendiskusikan dengan

berat, mata berkunang-kunang

keluarga tentang penyebab


hipertensi dengan

dan jantung berdebar-debar


-

Ny. H mengatakan

Respon Verbal

tanda-tanda

Keluarga Ny. H menyimak

terjadi

Menanyakan kembali
Respon verbal
Kerluarga menjawab
Mendorong keluarga untuk

pada

bahwa

hipertensi

yang

dirinya

sama

dengan yang telah dijelaskan

penyebab hipertensi

1.3.1

minuman

Keluarga Ny. H menjawab

tepat

1.2.2

Ny. H mengatakan penyebab

keluarga menyimak dan

positif atas jawaban yang

1.2.1

bahwa

tekanan darah diatas 140/90

Respon verbal

1.1.3

Ny. H mengatakan

keluarga pengertian hipertensi


Selama proses penjelasan

1.1.2

Evaluasi

oleh perawat
-

Ny. H mengatakan setelah


dijelaskan jadi mengerti dan
menambah

pengetahuan

mengidentifikasi penyebab
hipertensi

tentang penyakitnya hipertensi


O : Ny. H kooperatif dan aktif saat

Respon verbal

dijelaskan

Keluarga Ny. H menjawab

Keluarga mendengarkan

1.4.1. Mendiskusikan bersama

penjelasan yang diberikan

keluarga tentang tanda-tanda

A : Masalah Teratasi

hipertensi

P : Lanjut ke TUK berikutnya

Respon verbal
Keluarga Ny. H menyimak
dan memperhatikan
1.5.1. Mendorong keluarga untuk
mengidentifikasi tanda-tanda
hipertensi
Respon Verbal
Keluarga Ny. H menjawab
1.6.1

Membantu keluarga
membandingkan apa yang
telah terjadi dengan kondisi
Ny. H
Respon verbal
Keluarga Ny. H koopertaif

1.7.1

Berikan pujian positif atas


usaha yang dilakukan keluarga
Ny. H
Respon verbal

16-6-09

Keluarga Ny. H tersenyum


- Memvalidasi keadaan keluarga

S:

- Mengingatkan kontrak

Ny. H mengatakan akibat bila

- Menjelaskan tujuan TUK : 2

tidak segera di obati

2.1.1. Menjelaskan pada keluarga

menyebabkan penyakit :

akibat lanjut hipertensi tidak

Stroke

diobati

Respon verbal

mengontrol tekanan darahnya

Selama proses penjelasan

O:

Keluarga Ny. H menyimak

dan kooperatif
2.1.2. Memotivasi keluarga untuk

Ny. H mengatakan akan

Keluarga Ny. H mendengarkan


penjelasan yang diberikan

menyebutkan kembali akibat

Keluarga Ny. H kooperatif dan


aktif saat dijelaskan

lanjut dari hipertensi

A : Masalah Teratasi

Respon verbal

P : Lanjut ke TUK berikutnya

Keluarga Ny. H menjawab


2.2.1. Mendiskusikan dengan
keluarga tentang perawatan
hipertensi dirumah
Respon verbal
Keluarga Ny. H menjawab
2.2.2. Memberikan pujian positif
atas jawaban keluarga dan
keputusan untuk merawat
anggota keluarga dengan
hipertensi
Respon verbal
3

16-6-09

Keluarga Ny. H tersenyum


Memvalidasi keadaan keluarga

S:

Mengingatkan kontrak

Menjelaskan tujuan TUK : 3

jus, Ny. H lebih suka dimakan

3.1.1. Mendiskusikan dengan


keluarga Ny. H perawatan dan

Ny. H mengatakan tidak suka


langsung

Keluarga mengatakan tanda

pencegahan hipertensi

dan gejala Ny. H adalah

Respon verbal

pusing, dada berdebar-debar

Selama proses penjelasan

dan sulit tidur

keluarga Ny. H menyimak dan

Keluarga bertanya tentang

kooperatif
3.1.2. Memotivasi keluarga

kaitan hipertensi dan keluhan


-

Keluarga menanyakan kenapa

menyebutkan kembali

hipertensi bisa menyebabkan

perawatan hipertensi

gagal ginjal.

Respon verbal

O:

Keluarga Ny. H menjawab

3.1.3. Memberikan reinforcement


positif atas usaha yang
dilakukan keluarga

Keluarga Ny. H mendengarkan


penjelasan yang diberikan

Keluarga Ny. H kooperatif dan


aktif saat diajak diskusi

Respon verbal

A : TUK 3 Teratasi

Keluarga Ny. H tersenyum

P : Lanjut ke TUK berikutnya

Evaluasi
1. Keluarga dapat menyebutkan pengertian hipertensi
2. Keluarga dapat menyebutkan penyebab hipertensi
3. Keluarga dapat menuebutkan tanda dan gejala hipertensi
4. Keluarga dapat menyebutkan komplikasi hipertensi
5. Keluarga dapat menyebutkan cara pencegahan hipertensi

DAFTAR PUSTAKA
Doengoes, Marlyn, E. ( 1999 ). Rencana Keperawatan, Edisi 3. EGC. Jakarta.
Price, Sylvia Anderson. ( 1995 ). Patofisiologi Konsep Klinik Proses Penyakit,
Edisi 4. Bagian 2. EGC. Jakarta Suddatrh, Brunner. ( 2001 ). Buku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8. Jakarta. EGC.
Sudiharto, S.Kp, M.Kes. (2007). Baku Asuhan Keperawatan Keluarga dengan
Pendekatan Keperawatan Transkultural. EGC. Jakarta
Syaifuddin. B, AC H. Drs. ( 1997 ). Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat.
EGC. Jakarta.
Syaifoellah, Nur, Prof. Dr, dkk. ( 1996 ). Buku Ajaran Ilrau Penyakit Dalam, Jilid
1, Edisi 3. Balai Penerbit. FKUI. Jakarta.
Waspadji. Sarwono, dkk. ( 1997 ). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 2. EGC.
Jakarta.

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Pokok ahasan

: Hipertensi

Sub Pokok Bahasan : Pengertian, penyebab, tanda dan gejala, komplikasi dan
cara pencegahan, cara merawat hipertensi dirumah
Sasaran

: Keluarga Tn. S

Hari/ tanggal

: Rabu/ 16 Juni 2009

Waktu

: 16.00 WIB

Tuujuan Umum

: Setelah diberikan penyuluhan kesehatan selama 30 menit


keluarga Tn. S dapat lebih mengenal hipertensi

Tujuan Khusus

: Setelah diberikan penyuluhan kesehatan selama 30 menit


keluarga Tn S terutama Ny. H dapat menyebutkan secara
verbal tentang
1. Pengertian hipertensi
2. Penyebab hipertensi
3. Tanda dan gejala hipertensi
4. Cara Pencegahan hipertensi

Materi pelajaran
1. Pengertian hipertensi
2. Penyebab hipertensi
3. Tanda dan gejala
4. Komplikasi dari hipertensi
5. Cara pencegahan hipertensi

KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan
Pendahuluan

1.
-

Mengucapkan salam

Menjelaskan tentang tujuan

Waktu
5 menit

Metode
Ceramah

20 menit

Ceramah

Media

pertemuan
-

Menjelaskan

topik

penyuluhan
Kegiatan inti

2.

Lembar

Menjelaskan materi penyuluhan

dan tanya balik

Pengertian hipertensi

jawab

Penyebab hipertensi

Tanda dan gejala

Komplikasi

Cara

pencegahan

hipertensi
Penutup

3.
-

Kesimpulan

Evaluasi

Memberi salam penutup

Metode : Ceramah, tanya jawab


Media dan alat :
A. Media

Lembar balik

Leaflet

B. Alat
-

Lembar Balik

Alat penunjuk/ penggaris

Materi Penyuluhan Hipertensi


1. Pengertian
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah 120/80 mmHg
2. Penyebab
-

Faktor keturunan

Kuran olah raga

Pola/ gaya hidup yang tidak seimbang

Stress

Minuman yang beralkohol

3. Tanda dan Gejala


-

Pusing

Sakit kepala

Jantung berdebar

Penglihatan kabur

Mudah lelah

Terasa sakit di tengkuk

4. Komplikasi
-

Stroke

Penyakit jantung

Penglihatan kabur

Kematian

5. Cara Pencegahan
-

Olah raga teratur

Tidak merokok dan minum-minman beralkohol

Kurangi makan makanan yang asin

Hindari stress

Kontrol teratur ke puskesmas

You might also like