Professional Documents
Culture Documents
sebanyak
17,3
juta
kematian
disebabkan
oleh
penyakit
ke dalam plak ateroma juga dapat menjadi penyebab. Infark Miokard Akut atau
IMA juga dapat timbul akibat dari spasme arterial atau embolisasi dari bekuan
darah atau material ateroma proksimal dari tempat obstruksi (Eliastam,1998).
Infark
miokard
diakibatkan
oleh
iskemia
pada
mikard
yang
menyebar ke bahu dan bahu. Lengan yang biasanya terasa nyeri adalah lengan
bagian kiri. Nyeri juga dapat menjalar ke dagu dan leher,namun itu hanya terjadi
pada beberapa kasus.
Nyeri yang dirasa penderita Infark Miokard Akut atau IMA berbeda
dengan nyeri yang dirasakan penderita angina. Nyeri pada Infark Miokard Akut
atau IMA muncul secara spontan dan menetap selama beberapa jam bahkan
beberapa hari meski telah beristirahat ataupun telah meminum obat. Nyeri muncul
secara spontan disini dimaksudkan nyeri ini muncul bukan karena bekerja berat
atau gangguan emosi. Gejala yang dirasakan penderita Infark Miokard Akut atau
IMA selain nyeri adalah napas pendek, pucat, berkeringat dingin, pusing dan
kepala ringan, dan mual serta muntah. Penderita diabetes mellitus tidak
merasakan nyeri berat jika menderita Infark Miokard Akut atau IMA karena
neuropati yang menyertai diabetes mempengaruhi neuroreseptor, sehingga nyeri
tidak terasa karena ditumpulkan (Smeltzer,2001).
Orang yang beresiko menderita Infark Miokard Akut atau IMA adalah
orang yang merokok, hiperlipidemia, hipertensi, diabetes, obesitas, gaya hidup
banyak duduk, dan stres. Jika dilihat dari jenis kelamin, pria yang berusia lebih
dari 50 tahun, cenderung akan mengalami Infark Miokard Akut atau IMA seperti
wanita yang telah mengalami menopause atau pascamenopause. Infark Miokard
Akut atau IMA juga dapat terjadi pada orang yang memiliki anggota keluarga
dengan penyakit kardiovaskuler (Stillwell,2011). Dari penelitian diperoleh
sebanyak 38 (88,4%) orang laki-laki dan 5 (11,6%) orang perempuan menderita
infark miokard. Penderita Infark Miokard Akut atau IMA paling banyak berada
pada usia 50-59 tahun, yaitu sebanyak 14 (32,6) pasien (Yasmin,2010). Beberapa
faktor resiko yang dapat diubah terbagi menjadi 2, yaitu mayor dan minor. adapun
yang termasuk ke dalam kelompok mayor yaitu hiperlipidemia, hipertensi,
merokok, diabetes mellitus, diet tinggi lemak jenuh dan kalori, sedangkan yang
termasuk ke dalam kelompok minor adalah inaktifitas fisik, pola kepribadian tipe
A (emosional, agresif, ambisius, kompetitif),
berlebihan (Amin,2013).
keseimbangan
asam-basa
darah.
Kadar
elektrolit
menilai
normal dengan nilai 95-100%. Namun beberapa pasien Infark Miokard Akut atau
IMA tetap mengalami hipoksia. Hipoksia yang dialami adalah hipoksia ringan
dengan nilai SaO2 sebesar 90-95% (Widiyanto & Yasmin,2014).
Diagnosa Infark Miokard Akut atau IMA dapat ditegakkan dengan salah
satunya
metode
pemeriksaan
noninvasif
yang
mudah
didapatkan.
EKG
atau
yang
diantaranya
adalah
disfungsi
ventrikular,
gangguan
hemodinamik, syok kardiogenik, infark ventrikel kanan, aritmia pasca STEMI dan
lainnya. Perlunya penanganan yang cepat dan tepat agar tidak terjadi komplikasi.
DAFTAR PUSTAKA
(online),(http://ardyanpradanaoo7.blogspot.com/2011/04/infark-