Professional Documents
Culture Documents
Revitalisasi Pertanian
Revitalisasi
mendukung
pertanian
pencapaian
dalam
sasaran
arti
luas
dilakukan
untuk
penciptaan
lapangan
kerja,
pertumbuhan
ekonomi.
Revitalisasi
pertanian
arti
kemampuan
menyegarkan
dan
kembali
meningkatkan
vitalitas,
kinerja
memberdayakan
pertanian
dalam
Bab IX - 171
Pengembangan
merupakan
ujung
pembangunan
sektor
tombak
ekonomi.
pertanian
sesuai
terpenting
Pengembangan
potensi
dalam
wilayah
mendorong
pusat-pusat
industri
Selain
mengakibatkan
itu,
terjadinya
efisiensi
surplus
di
sektor
tenaga
pertanian
kerja
di
akan
pedesaan,
2003-2007,
kecuali
padi,
kacang
tanah
dan
kedelai.
sub-sektor
hortikultura,
perkebunan,
perikanan
dan
Bab IX - 172
perannya
dalam
perekonomian
mengalami
menempatkan
kembali
menyerap
krisis
arti
tenaga
sudah
penting
kerja
terbukti.
sektor
di
saat
Karena
pertanian
itu,
secara
pertanian
--yang
mencakup
sub-sektor
horizontal.
Untuk
itu,
dibutuhkan
integrasi
maupun
IX.1 Permasalahan
a.
kesejahteraan
masyarakat
petani,
antara
lain,
tercermin dari Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Nelayan
(NTN). Pada 2008, rata-rata NTP mencapai 114,15, mengalami
kenaikan hanya 0,91% dari NTP tahun sebelumnya yang 113,12.
Kenaikan tersebut disebabkan kenaikan indeks harga yang diterima
petani (14,40%) lebih besar daripada kenaikan indeks harga yang
dibayar petani (13,36%). Namun NTP pada bulan Maret dan
Desember 2008 lebih rendah dibandingkan bulan yang sama pada
2007.
Perkembangan Nilai Tukar Nelayan (NTN) selama tahun 2008
berfluktuasi. Jika dibandingkan tahun 2007, kenaikan NTN 2008
cukup tinggi. Apabila dilihat nilainya, NTN selama tahun 2008 sudah
jauh
berada
pada
level
di
atas
100.
Ini
menunjukkan,
Bab IX - 173
kontribusi
sektor
pertanian
secara
keseluruhan
dan
bersifat
subsisten.
Buruh
tani
dan
nelayan
dan
sumber
petani/nelayan,
dan
permodalan,
masyarakat
menyebabkan
pesisir
masyarakat
tidak
dapat
sumber daya manusia petani dan nelayan, ditambah tidak ada atau
tidak
berfungsinya
lembaga
petani
dan
lembaga
pendukung
efektivitas
pembinaan,
dukungan
dan
diseminasi
daerah
yang
menghambat
arus pemasaran
Bab IX - 174
kurang
berkembangnya
sektor
pertanian.
Cara-cara
Akibatnya
pendapatannya
petani
untuk
sulit
menyisihkan
mengakumulasi
modal
sebagian
dalam
dari
rangka
kurang
tertarik
menerapkan
teknologi
baru
dalam
Bab IX - 175
dan penyakit, serta bencana alam banjir dan kekeringan yang setiap
tahun berulang terjadi, juga mengganggu produktivitas pertanian.
Akses petani dan nelayan terhadap prasarana dan sarana
transportasi juga menghambat pemasaran produk pertanian dan
perikanan yang bersifat bulky dan mudah rusak, sehingga mereka
terpaksa menerima harga (price-taker), bahkan menekan harga
produk. Hal ini antara lain disebabkan belum berpihaknya kebijakan
ekonomi makro kepada petani, dan lemahnya koordinasi antarlembaga.
d.
Rendahnya
Sistem
Alih
Teknologi
dan
Diseminasi
Teknologi Pengolahan
Pertumbuhan
sub-sektor
perkebunan,
peternakan
dan
dalam
bentuk
segar
(produk
primer),
dan
olahan
infrastruktur
yang
kurang
memadai
akan
Bab IX - 176
e.
terintegrasi
(integrated
aquaculture),
sehingga
pola
itu,
yang
sering
menjadi
masalah
dalam
budidaya
pembinaan
dan
penyuluhan/pendampingan,
dan
jumlah
spesies,
yang
akhirnya
berdampak
pada
makan,
Kerusakan
atau
lingkungan
membesarkan
pesisir
dan
diri
laut
ini
(nursery
juga
ground).
disebabkan
Bab IX - 177
IX.2 Sasaran
Sasaran
revitalisasi
pertanian
adalah
meningkatnya
petani
agrobisnis/agroindustri
dan
dan
nelayan,
serta
agropolitan.
Secara
berkembangnya
rinci,
sasaran
tersebut adalah:
1.
dari
keluarga
miskin,
yang
tercermin
dari
3.
Meningkatnya
produksi
dan
ekspor
hasil
pertanian
dan
perikanan.
4.
5.
Tersedianya
infrastruktur
pertanian
dan
pedesaan
yang
memadai.
6.
Meningkatnya
pembentukan
pengembangan
kawasan
agroindustri/agrobisnis,
agropolitan,
terutama
di
dan
kawasan
kantong kemiskinan.
6.
7.
8.
Meningkatnya
kemampuan
petani
dan
nelayan
mengelola
Revitalisasi
penyuluhan
dan
pendampingan
petani,
Bab IX - 178
c.
2.
Mengembangkan
pendekatan
usaha
kewilayahan
pertanian
terpadu,
menggunakan
dengan
konsep
meningkatkan
kelayakan
pengembangan/skala
dan
perikanan,
peningkatan
standar
mutu
mengelola
risiko
usaha
pertanian,
serta
untuk
Menata
dan
memperbaiki
lingkungan
perikanan
budidaya.
2.
Menata industri
Bab IX - 179
3.
4.
Mengembangkan
perikanan
samudera
dan
bioteknologi perikanan.
5.
6.
7.
8.
9.
Perkuatan
sistem
pengembangan
kelembagaan,
peraturan
koordinasi
perundangan
dan
sebagai
Meningkatkan
pengamanan
ketahanan
pangan,
dengan
beras
dengan
Mempertahankan
ketersediaan
tingkat
minimal
produksi
yang
cukup
untuk
mendukung
kemandirian pangan.
b.
negeri.
diarahkan
Kebijakan
untuk
pengembangan
meningkatkan
populasi
peternakan
hewan
dan
Melakukan
diversifikasi
pangan
untuk
menurunkan
pangan
secara
berkelanjutan
dengan
kebijakan
yang
diarahkan pada:
Bab IX - 180
a.
b.
c.
Meningkatkan
partisipasi
masyarakat
luas
dalam
Meningkatkan
produksi
hasil
hutan
non-kayu
untuk
IX.4 Program
Berdasarkan sasaran dan arah kebijakan tersebut di atas,
maka langkah-langkah yang akan dilaksanakan dijabarkan ke dalam
program-program pembangunan, yang dibagi menjadi dua kategori,
yaitu program prioritas dan penunjang, disertai kegiatan-kegiatan
pokok yang akan dijalankan.
2.
3.
4.
5.
Bab IX - 181
6.
7.
Revitalisasi
9.
Pengembangan
pendidikan
dan
pelatihan
sumber
daya
11.
Peningkatan
13.
14.
15.
Peningkatan
ketersediaan
pangan
hasil
ternak
melalui
dan
penguatan
lembaga
pendukungnya
untuk
Bab IX - 182
Pemberdayaan
ekonomi
masyarakat
pesisir
melalui
Peningkatan usaha perikanan skala kecil, termasuk di pulaupulau kecil yang potensial.
3.
Peningkatan
produksi
perikanan
budi
daya
intensifikasi,
5.
Pembangunan
dan
rehabilitasi
sarana
dan
prasarana
Pembangunan
dan
pengembangan
fasilitas
untuk
ini
bertujuan
memfasilitasi
pengembangan
usaha
sedangkan
agroindustri
merupakan
kegiatan
Bab IX - 183
2.
Pengembangan
diversifikasi
usaha
tani,
melalui
melalui
pengembangan
lembaga
keuangan
5.
6.
7.
8.
Fasilitasi
pengembangan
agrobisnis
melalui
kemitraan
Pengembangan
jejaring
pengembangan
pasar
perdagangan
yang
efisien
untuk
bagi
mendorong
produk-produk
Bab IX - 184
antar-Badan
Usaha
Milik
Desa
(Bumdes)
Pembentukan
clearing-houses
di
bidang
agrobisnis untuk
aktivitas
pertanian
dan
agrobisnis
melalui
sistem
Pengurangan
hambatan
perdagangan
antar-wilayah,
dan
kebijakan
fiskal
(APBD)
dengan
membelanjakan
terhadap
produk-produk
agrobisnis
melalui
Pengembangan
kawasan
sentra
pembibitan
pertanian
di
pedesaan.
15.
16.
ini
bertujuan
memfasilitasi
pengembangan
dan
Bab IX - 185
dan
potensial,
melalui
pembentukan
klaster
yang
dimiliki,
keterkaitan
dengan
hinterland
dan
pendampingan,
serta
berbagai
insentif
yang
Pengembangan
dan
pembangunan
jaringan
infrastruktur
pengembangan
teknologi
informatika
dan
telekomunikasi.
5.
6.
7.
8.
kegiatan
usaha
ekonomi
produktif
di
kawasan
agropolitan.
9.
Perluasan
jaringan
pasar
dan
pusat-pusat
bisnis,
serta
Bab IX - 186
masyarakat setempat.
11.
12.
Penguatan
rantai
pasokan
bagi
industri
pedesaan,
dan
14.
Peningkatan
pengetahuan
dan
keterampilan
tentang
Peningkatan
dan
perluasan
koordinasi,
kerja
sama,
dan
agropolitan
pengembangan
pengertian,
untuk
agropolitan,
model,
dan
menghindari
serta
parsialitas
penyamaan
operasionalisasi
persepsi
pengembangan
kawasan agropolitan.
16.
dan
pendampingan
kelompok-kelompok
usaha
ini
bertujuan
memfasilitasi
peningkatan
dan
Bab IX - 187
2.
Pengamanan
ketersediaan
pangan
antara
lain
melalui
4.
Peningkatan
pasca-panen
optimalisasi
pemanfaatan
dan
pengolahan
alat
dan
hasil
mesin
melalui
pertanian,
menuju
pola
pangan
dengan
mutu
makin
peningkatan
pengawasan
mutu
dan
keamanan
ini
bertujuan
meningkatkan
pemanfaatan
potensi
Pengembangan
hutan
tanaman
industri,
terutama
pada
3.
4.
5.
Bab IX - 188