You are on page 1of 14

PANGAN DAN KEBUTUHAN

MANUSIA

Pangan

adalah segala sesuatu yang berasal


dari sumber hayati dan air , baik yang
diolah maupun tidak diolah, yang
diperuntukkan sebagai makanan atau
minuman bagi konsumi manusia,
termasuk bahan tambahan pangan, bahan
baku pangan dan bahan lain yang
digunakan dalam proses penyiapan,
pengolahan, dan atau pembuatan
makanan atau minuman (UU RI No. 7
th.1996 tentang Pangan).

GIZI

Gizi pangan adalah zat atau senyawa yang


terdapat dalam pangan yang terdiri atas:
karbohidrat,
protein,
lemak,
vitamin, dan
mineral serta tanamannya yang
bermanfaat bagi pertumbuhan dan

kesehatan manusia.

Kekurangan

pangan, dapat
menimbulkan akibat yang sulit
ditoleransi, terutama pada anakanak balita sehingga masalah
pangan menjadi sangat penting dan
menentukan tingkat kesehatan
(fisik, mental, sosial).

Kekurangan pangan di Indonesia


muncul dalam bentuk:
Kekurangan kalori-protein (KKP);
(2) Kekurangan vitamin A;
(3) Gondok endemik dan kretinin;
(4) Anemia gizi (kekurangan zat besi).
(1)

Dapat menurunkan kualitas


manusianya, sehingga kualitas SDM
dapat sangat terbatas.

Kebijakan pemerintah yang semula dengan


program B1MAS, INMAS, INSUS, kemudian SUPRA
INSUS ;
Peningkatan nilai gizi konsumsi pangan melalui
pogram perbaikan menu makanan rakyat (PMMR)
serta penganekaragaman bahan makanan yang
bergizi.
Setelah adanya UU RI No. 7 th.1996 tentang
Pangan, diperkuat PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2002 TENTANG KETAHANAN


PANGAN Pemerintah mengenai pangan dicanangkan

dengan program ketahanan pangan yang


mempunyai makna :

Suatu kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga


yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik
jumlah maupun mutunya, aman merata dan terjangkau.

Kebutuhan pangan bagi manusia,


sebetulnya sukar ditentukan dan sangat
tergantung pemilihan bahan jumlah dan
kondisinya.
Tingkat efisiensi dalam tubuh sangat
tergantung komposisi, sistem pencernaan,
ukuran tubuh, jenis pekerjaan, umur juga
tingkat kesehatan manusianya.

Di Indonesia saat ini menetapkan


ketahanan pangan sebagai programnya
yang bertujuan :
(1) Menjamin ketersediaan pangan dan
nutrisi dalam jumlah dan mutu yang
dibutuhkan;
(2) Harga terjangkau bagi setiap
keluarga;
(3) Dengan memperhatikan pendapatan
petani, peternak dan nelayan.

Kebutuhan manusia akan menu pangan


tergantung antara lain pada umur, misalnya:
(1) Balita membutuhkan menu yang
berkualitas tinggi dengan kuantitas yang
cukup;
(2) Manusia usia efektif memerlukan menu
berkualitas cukup dengan kuantitas
sesuai dengan pekerjaannya;
(3) Manula kebutuhan menu disesuaikan
kondisinya.

Visi program ketahanan pangan:


(1) Ketersediaan pangan yang cukup, merata,
aman, dan terjangkau;
(2) Optimasi sumber daya domestik melalui
intensifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi, dan
rehabilitasi;
(3) Pengolahan pangan (agroindustri) agar
pendapatan meningkat;
(4) Sistem distribusi pangan;
(5) Keanekaragaman pangan;
(6) Taraf hidup meningkat.
Program BIMAS, INMAS, INSUS, SUPRA INSUS dan
yang terakhir SUPRA INSUS + CORPORATE
FARMING telah berhasil mewujudkan swasembada
beras tahun 1984 namun mengalami fluktuasi
sampai dewasa ini.

Penyebab fluktuasi tersebut antara lain:


(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

Iklim;
Organisme Pengganggu Tanaman (OPT);
Bencana alam;
Krisis moneter;
Lahan produktif yang menurun;
Penerapan teknik budidaya yang belum ramah
lingkungan;
(7) Seringkali kurang adanya keperpihakan pada petani.

Permasalahan umum yang dihadapi antara lain:


(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

Jumlah penduduk masih meningkat;


Masih ada alih fungsi tanah produktif di Jawa;
Bergesernya konsumsi dari non beras ke beras;
Tuntutan kualitas dan kuantitas lebih besar;
Rusaknya keseimbangan hayati;
Makin menyempitnya areal hutan terutama di Jawa.

(1) Sumber penyediaan pangan berasal dari produksi


pangan dalam negeri, cadangan pangan, dan
pemasukan pangan.
(2) Sumber penyediaan pangan diutamakan berasal
dari produksi pangan dalam negeri.
(3) Cadangan pangan dilakukan untuk mengantisipasi
kekurangan pangan, kelebihan pangan, gejolak
harga dan/atau keadaan darurat.
(4) Pemasukan pangan dilakukan apabila produksi
pangan dalam negeri dan cadangan pangan
tidak mencukupi kebutuhan konsumsi dengan
tetap memperhatikan kepentingan produksi
dalam negeri.
(5) Pelaksanaan pemasukan pangan wajib mengikuti
ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

(1) Cadangan pangan nasional terdiri dari cadangan pangan pemerintah,


dan cadangan pangan masyarakat.
(2) Cadangan pangan pemerintah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
terdiri atas :
Cadangan
Cadangan
Cadangan
Cadangan

pangan
pangan
pangan
pangan

Pemerintah
Pemerintah
Pemerintah
Pemerintah

Desa;
Kabupaten/Kota;
Propinsi;
Pusat.

(3) Cadangan pangan pemerintah sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)


merupakan pangan tertentu yang bersifat pokok.
(4) Untuk mewujudkan cadangan pangan pemerintah sebagaimana
dimaksud dalam ayat (2) dilakukan dengan :

menginventarisasi cadangan pangan;


melakukan prakiraan kekurangan pangan dan/atau keadaan darurat;
menyelenggarakan pengadaan, pengelolaan dan penyaluran cadangan
pangan.

(5) Cadangan pangan pemerintah sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)


ditetapkan secara berkala dan dilakukan secara terkoordinasi mulai dari
penetapan cadangan pangan Pemerintah Desa, Pemerintah
Kabupaten/Kota, Pemerintah Propinsi sampai dengan Pemerintah Pusat.

PENGANEKARAGAMAN PANGAN
(1) Penganekaragaman pangan diselenggarakan untuk
meningkatkan ketahanan pangan dengan memperhatikan
sumber daya, kelembagaan dan budaya lokal.
(2) Penganekaragaman pangan sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) dilakukan dengan:

meningkatkan keanekaragaman pangan;


mengembangkan teknologi pengolahan dan produk pangan;
meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi aneka
ragam pangan dengan prinsip gizi seimbang.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai penganekaragaman


pangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) ditetapkan
oleh Menteri atau Kepala Lembaga Pemerintah Non
Departemen yang bertanggung jawab di bidang pertanian,
pangan, kelautan dan perikanan, kehutanan, industri dan
perdagangan, koperasi, dan riset dan teknologi, sesuai
tugas dan kewenangannya masing-masing.

KENAPA PENGANEKARAGAMAN
PANGAN PENTING ?

You might also like