Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
A.A KERISNA CHAHYANTI
083210221
083210224
083210
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah yang dpt diambil adalah :
Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Mola hidatidosa adalah kelainan villi chorialis yang terdiri dari berbagai
tingkat proliferasi tropoblast dan edema stroma villi. (Jack A. Pritchard, dkk,
1991 : 514).
Bercak berwarna merah darah beserta keluarnya materi seperti anggur pada
pakaian dalam.
Mual dan muntah yang parah yang menyebabkan 10% pasien masuk RS.
Pembesaran rahim yang tidak sesuai dengan usia kehamilan (lebih besar).
D. Patofisiologi
E. Klasifikasi
Klasifikasi mola hidatidosa berdasarkan ada atau tidaknya janin yaitu :
Mola Hidatidosa Komplit (Klasik)
Villi korion berubah menjadi massa vesikel dengan ukuran bervariasi dari sulit
terlihat sehingga diameter beberapa centimeter. Histologinya memiliki karakteristik
yaitu :
Tidak terabanya bagian janin pada palpasi dan tidak terdengarnya BJJ sekalipun
uterus sudah membesar setinggi pusat atau lebih. Preeklampsia atau eklampsia
yang terjadi sebelum kehamilan 24 minggu.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Fisik
Tanda klasik: pembesaran uterus lebih besar dari usia kehamilan yang
diharapkan, atau dengan kata lain, ukuran (uterus) inkonsisten dengan usia
kehamilan.
Pembesaran yang tidak diharapkan ini disebabkan oleh pertumbuhan
trofoblas yang berlebihan (excessive trophoblastic growth) dan darah yang
tertahan (retained blood)
Preeclampsia (Preeklamsia)
Sekitar
27%
pasien
mola
lengkap
disertai
toksemia,
yang
ditandai dengan:
Kembar dengan mola lengkap dan janin (fetus) dengan plasenta normal
telah dilaporkan. Kasus bayi sehat pada keadaan seperti ini telah
dilaporkan pula.
Pemeriksaan Laboratorium
Quantitative beta-HCG
Kadar HCG lebih dari 100,000 mIU/mL mengindikasikan pertumbuhan trofoblas
yang berlebihan (exuberant trophoblastic growth) dan dugaan adanya kehamilan mola
haruslah disingkirkan. Kadar HCG pada kehamilan mola biasanya normal.
Hitung darah lengkap dengan trombosit (complete blood cell count with platelets)
Anemia merupakan komplikasi medis yang umum terjadi, sebagai perkembangan
(development) dari proses koagulopati.
Thyroxin
Meskipun wanita dengan kehamilan mola secara klinis biasanya euthyroid, namun
kadar plasma thyroxin biasanya naik di atas nilai normal wanita dengan kehamilan
normal. Di samping itu, gejala hyperthyroidism dapat terjadi.
Komplikasi
Komplikasi yang terjadi pada pasien dengan gangguan mola hidatidosa adalah :
Perdarahan
(hemorrhage)
merupakan
komplikasi
saat
pengangkatan (evacuation) mola. Oleh karena itu, oksitosin intravena harus diberikan
sebelum evakuasi mola. Methergine dan atau Hemabate juga harus tersedia. Selain
itu, darah yang sesuai dan cocok dengan pasien juga harus tersedia.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan yang biasa dilakukan pada mola hidatidosa adalah :
Lakukan pengamatan lanjut hingga minimal 1 tahun. Selain dari penanganan di atas,
masih terdapat beberapa penanganan khusus yang dilakukan pada pasien dengan mola
hidatidosa, yaitu : Segera lakukan evakuasi jaringan mola dan sementara proses
evakuasi berlangsung berikan infus 10 IU oksitosin dalam 500 ml NaCl atau RL
dengan kecepatan 40-60 tetes per menit (sebagai tindakan preventif terhadap
perdarahan hebat dan efektifitas kontraksi terhadap pengosongan uterus secara tepat).
Pengosongan dengan Aspirasi Vakum lebih aman dari kuretase tajam. Bila sumber
vakum adalah tabung manual, siapkan peralatan AVM minimal 3 set agar dapat
digunakan secara bergantian hingga pengosongan kavum uteri selesai. Kenali dan
tangani komplikasi seperti tirotoksikasi atau krisis tiroid baik sebelum, selama dan
setelah prosedur evakuasi. Anemia sedang cukup diberikan Sulfas Ferosus 600
mg/hari, untuk anemia berat lakukan transfusi. Kadar hCG diatas 100.000 IU/L
praevakuasi menunjukkan masih terdapat trofoblast aktif (diluar uterus atau invasif),
berikan kemoterapi MTX dan pantau beta-hCG serta besar uterus secara klinis dan
USG tiap 2 minggu.
Pengkajian
Keluhan utama
Kaji adanya menstruasi tidak lancar dan adanya perdarahan pervaginam berulang
Riwayat pembedahan
Kaji adanya pembedahan yang pernah dialami oleh klien, jenis
pembedahan, kapan, oleh siapa dan di mana tindakan tersebut
berlangsung.
Riwayat seksual
Kaji mengenai aktivitas seksual klien, jenis kontrasepsi yang digunakan
serta keluahn yang menyertainya.
dan
postur,
penggunaan
ekstremitas,
adanya
stetoskop
dengan
menggambarkan
dan
Pemeriksaan laboratorium
Darah dan urine serta pemeriksaan penunjang : rontgen, USG, biopsi, pap
smear
Keluarga berencana
Kaji mengenai pengetahuan klien tentang KB, apakah klien setuju, apakah
klien menggunakan kontrasepsi, dan menggunakan KB jenis apa.
Data psikososial
Kaji orang terdekat dengan klien, bagaimana pola komunikasi dalam
keluarga, hal yang menjadi beban pikiran klien dan mekanisme koping
yang digunakan.
Status sosio-ekonomi
Kaji masalah finansial klien
Data spiritual
Kaji tentang keyakinan klien terhadap Tuhan dan kegiatan keagamaan
yang biasa dilakukan.
Diagnosa Keperawatan
Implementasi
No
Diagnosa
Tujuan
Intervensi
Evaluasi
Rasional
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA